BAB I PENDAHULUAN. busana yang ketat dan menonjolkan lekuk tubuhnya. istilah jilboobs baru muncul belakangan ini.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakatnya, terutama pada kaum perempuan. Sebagian besar kaum perempuan

BAB I PENDAHULUAN. jilbab. Selain dari perkembangan fashion atau mode, jilbab juga identik dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain papan dan

BAB III PANDANGAN MAHASISWA FAKULTAS SYARI AH DAN HUKUM UIN SUNAN AMPEL SURABAYA TENTANG BUSANA MUSLIMAH

BAB IV. Mahasiswi Berjilbab di FKIP- PGSD UKSW Salatiga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya mengundang kekaguman pria. M.Quraish Shihab hlm 46

BAB V PEMBAHASAN. mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai mahasiswa aktif tahun

TREND JILBOOBS MENURUT HUKUM ISLAM. (Studi Kasus di IAIN Tulungagung) SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Diskriminasi jilbab menjadi salah satu catatan penting diberbagai

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT, yang dibawakan kepada para rasul-nya. Apabila seseorang tidak mau tunduk

BAB I PENDAHULUAN. yaitu kecantikan ragawi dan juga inner beauty atau kecantikan dari dalam.

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai perhiasan dan kecantikan bagi yang mengenakannya secara

BAB. I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Permasalahan. menerima ilmu kemudian menyebarkannya. Kaum muslimin (pria) wajib

BAB l PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Melalui upaya pendidikan Islam, nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam dapat

BAB I PENDAHULUAN. penting dari hidup manusia yang mempunyai fungsi lebih yaitu sebagai etika

I. PENDAHULUAN. Islam menyerukan seorang wanita muslimah untuk mengulurkan jilbab-jilbab

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengikuti perkembangan fashion. Fashion dianggap dapat membawa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tampil cantik dan modis dengan gaya elegan, feminine, atau simple kini dapat

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan bagi perempuan untuk menjaga fitrahnya. Berhijab adalah. Sebagaimana kewajiban berhijab dalam Al-Qur'an Q.

TEORI PENELITIAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat memiliki sifat yang dinamis, selalu berubah-ubah mengikuti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk muslim.

BAB I PENDAHULUAN. diperdengarkan oleh telinga kita saat ini. Suatu kain yang berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. daerah terkaya jika di bandingkan dengan negeri-negeri muslim lainya.

BAB I PENDAHULUAN. Kelas Menengah di Yogyakarta, Kontekstualita, (Vol. 30, No. 2, 2015), hlm. 140.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. publik, baik di lingkungan pemerintah maupun di lingkungan swasta.

BAB I PENDAHULUAN. laku serta keadaan hidup pada umumnya (Daradjat, 1989). Pendapat tersebut

Dalam lalu lalang kesibukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

VARIASI JILBAB DI KALANGAN MAHASISWI FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hidup tanpa bantuan orang lain untuk melakukan hubungan atau interaksi dan

BAB I PENDAHULUAN. Wanita muslim umumnya identik dengan hijab. Dalam agama Islam,

BAB I PENDAHULUAN. membuka peluang pasar yang cukup besar, bahkan pada bulan Ramadhan. untuk memilih salah satu dan meninggalkan yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia. Sebagian besar penghuni planet bumi kita dengan berbagai latar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. memberikan identitas kultural terhadap seseorang (Jayanti, 2008: 48).

BAB I PENDAHULUAN. antara individu dengan individu maupun kelompok. Interaksi sosial terjadi. pada setiap usia dan gender pada manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang terjadi akan memaksa produsen untuk beradu dalam menciptakan

PEMAKAI BUSANA MUSLIMAH DAN AKHLAK PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 GUNUNG TERANG TULANG BAWANG BARAT TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana

BAB IV ANALISIS ETIKA PERGAULAN REMAJA PUTRI DALAM AL-QUR AN SURAT AL-AHZAB AYAT 32-34

FENOMENA KOMUNITAS BERJILBAB; ANTARA KETAATAN DAN FASHION Oleh: Hatim Badu Pakuna. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. dalam setiap aktivitasnya. Pemandangan perempuan berjilbab di Indonesia

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Lokasi penelitian ini berada di kompleks Mulawarman, dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. berpakaian secara baik dan benar sesuai tuntunan Al-Qur an yang telah di

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan perekonomian yang pesat di indonesia dalam rangka

KONSEP MENUTUP AURAT DALAM AL-QUR AN SURAT AL-NŪR AYAT DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG BERPAKAIAN MUSLIM DAN MUSLIMAH DI KABUPATEN MAROS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengatur kehidupan rumah tangga dan keturunan, tetapi dapat juga

BAB. II LANDASAN TEORITIS. 2015), ialah pelajar perguruan tinggi. Didalam struktur pendidikan Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. bagi kemajuan suatu bangsa. Masa anak-anak disebut-sebut sebagai masa. yang panjang dalam rentang kehidupan.

TENTANG BERPAKAIAN MUSLIM DAN MUSLIMAH DI KABUPATEN SOLOK SELATAN

SARANA 1) Undang-Undang dan peraturan-peraturan yang berlaku; dan 2) Rapat-rapat pimpinan Universitas, Program Pascasarjana, dan Program Studi.

BAB I PENDAHULUAN. komunitas-komunitas hijabers di Indonesia. 1. Sebagai sebuah perkumpulan, komunitas hijabers mempunyai ciri

ASAL MUASAL JILBAB. Sahih Bukhari 4, Number 148:

BAB 1 PENDAHULUAN. Qanun merupakan Peraturan Perundang-undangan sejenis Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. diakses tanggal 27 April 2016 pukul 08:43 WIB.

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat yang disebabkan oleh adanya ide kreatif dan inovatif dari pelaku

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pakaian yang ketinggalan zaman, bahkan saat ini hijab sudah layak

BAB I PENDAHULUAN. menggambarkan kesan tradisional, monoton dan konvensional. 1

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

2015 TINGKAT KESAD ARAN ETIKA PENAMPILAN MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. dapat memberikan banyak manfaat apabila memahami pengetahuan ini. Terutama

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengenakan jilbab atau kerudung sudah menjadi sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu tanda dari kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Yang berlandaskan

BAB I PENDAHULUAN. diakses dalam hitungan detik, tidak terkecuali dengan perkembangan dunia fashion yang

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kuantitatif. Sebab, penelitian ini menekankan pada fenomenafenomena

BAB I PENDAHULUAN. aurat atau dikenal dengan istilah hijab. Di Indonesia, istilah jilbab lebih

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pernghormatan bagi wanita muslimah tersebut. saja. Dengan kata lain kita lakukan taklid buta. Mungkin tidak terlintas sama

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan individu dan masyarakat serta melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, baik bagi

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MANAJEMEN BISNIS BUSANA BUTIK SEBAGAI KESIAPAN PERINTISAN BISNIS D ISTRO BUSANA MUSLIMAH

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

1 Huzaemah Tahido Yanggo, Fikih Perempuan Kontemporer, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2010), hlm. 8.

I. PENDAHULUAN. Berbagai kepercayaan dan peribadatan agama sudah menjadi ciri universal

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SKRIPSI diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN : Veteran Jawa Timur

ALASAN MEREKA YANG ENGGAN BERJILBAB

BAB I PENDAHULUAN. Kode etik adalah norma-norma yang mengatur tingkah laku seseorang

BAB I PENDAHULUAN. lain walaupun hanya satu ayat.sebagaimana hadist Rosullulah Ballighu anni. sendiri, keluarga dan lingkungan sosial tempat tinggal.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan. mengakibatkan berbagai perilaku manusia sebagai konsumen semakin mengalami

BAB I PENDAHULUAN. informasi seperti sekarang ini. Perkembangan teknologi dan informasi ini telah

BAB V PENUTUP. pembahasannya dalam Islam, khususnya dalam al-qura>n, sebab cadar

Nomor : In.06.0/R.3/PP.03.1/1701/2009 Semarang, 3 Agustus 2009 Lamp : 1 (satu) berkas. H a l : Pemberitahuan Ketentuan OPAK

1 1 I 2. 3 I II. Zuhair bin Harb mengabarkan kepadaku dan Jarir juga mengabarkannya dari Suhail, dari Ayahnya, dari ayah Hurairah berkata :

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan, perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Latar Belakang Obyek

I. PENDAHULUAN. Kenakalan remaja merupakan salah satu masalah dalam bidang pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 5 DISKUSI, KESIMPULAN, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jumlah perempuan muslimah yang telah menggunakan jilbab saat

BAB V PENUTUP. menengah perkotaan, mereka menyadari bahwa penampilan memegang peranan

KODE ETIK DAN TATA TERTIB MAHASISWA

BAB IV ANALISIS KONSEP MENUTUP AURAT DALAM AL-QUR AN SURAT AL-NŪR AYAT DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jilboobs berasal dari kata jilbab dan boobs. Jilbab adalah kain yang digunakan untuk menutup kepala sampai dada yang dipakai oleh wanita muslim, sedangkan boobs berasal dari bahasa inggris yang berarti dada atau payudara. Jadi, jilboobs adalah jilbab yang digunakan oleh wanita muslim yang tidak menjulur sampai dada dan pada waktu yang bersamaan memakai busana yang ketat dan menonjolkan lekuk tubuhnya. Sebenarnya masalah ini sudah ada dan menjadi pro kontra sejak tahun 2012, tetapi pada saat itu masih dikenal dengan istilah jilbab gaul. Sedangkan istilah jilboobs baru muncul belakangan ini. Belakangan ini jilboobs memang sangat ngetrend dikalangan sebagian wanita muslim. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga tua mengenakan jilboobs. Apalagi sekarang sudah ada berbagai komunitas yang aktif di bidang fashion muslim gaul terutama untuk fashion jilbab gaul. Dan banyak pula public figure yang aktif di dalamnya, sehingga sebagian wanita muslim berbondong-bondong mengikuti trend jilboobs tersebut. Mereka yang masih awam mengira bahwa antara jilboobs dengan jilbab syar i itu sama saja. Mungkin yang ada di pikiran mereka adalah yang penting memakai jilbab, tak peduli bagaimana jilbab yang mereka pakai apakah itu sudah benar menurut syari at atau belum. 1

2 Akhir-akhir ini juga marak sekali wanita-wanita muslim yang dulunya tidak mengenakan jilbab sekarang mengenakan jilbab, dan alasan merekapun bermacam-macam. Ada yang beralasan mendapat hidayah dari Alloh agar menggunakan jilbab, ada yang mengikuti trend, ada yang hanya untuk fashion karena menurut mereka jilbab sekarang lebih fashionable, ada yang isengiseng saja, dan masih banyak lagi alasan mereka. Sekarang juga marak wanita-wanita muslim yang beradah dibawah naungan lembaga islam mengenakan jilboobs, contohnya di IAIN Tulungagung yang juga merupaka lembaga islam. Di kampus IAIN Tulungagung mewajibkan semua wanita yang berada dibawah naungannya mengenakan jilbab, termasuk dosen, pegawai-pegawai, bahkan satpam wanita disana juga mengenakan jilbab.karena di IAIN Tulungagung merupakan kampus islam, mungkin sebagian dari kita berfikir bahwa wanita di sana mengena jilbab panjang yang menutupi dada dan mengenakan baju longgar yang tidak memperlihatkan lekuk tubuhnya. Tetapi dikampus IAIN Tulungagung banyak mahasiswinya yang mengenakan jilboobs. Mereka mengenakan jilbab, tetapi pada waktu yang bersamaan mereka juga memakai pakaian ketat yang memperlihatkan lekuk tubuhnya. Memang tidak semua mahasiswi yang seperti itu, tetapi bisa dikatakan mayoritas mahasiswinya mengenakan jilboobs. Sebenarnya sudah ada peraturan dari pihak kampus mengenai larangan mengenakai pakaian ketat, tetapi tetap saja banyak yang melanggarnya. Kadang mereka tidak mengenakan jilboobs ketika ada dosen yang membuat peraturan tidak boleh masuk kelas kalau menggunakan kaos,

3 tidak boleh ikut kuliah kalau menggunakan celana pensil, tapi setelaah itu mereka kembali lagi seperti biasa yaitu menggunakan baju ketat plus celana pensil. Mereka berfikir bahwa meskipun pakai jilbab tapi harus tetep kelihatan gaul dan tidak ketinggalan jaman. Jilbab bagi seorang wanita merupakan gambaran identitas seorang muslimah, disamping sebagai penutup aurat, yaitu rambut, leher dan dada. Namun persoalan jilbab ini kemudian menjadi perdebatan mengingat batasan aurat wanita yang harus ditutupi baragam pendapat. Jilbab bisa berfungsi sebagai penutup aurat yaitu rambut,leher dan dada yang menganggap bahwa ketiganya merupakan aurat wanita yang harus ditutup. Sebaliknya, hanya sebagai penampakan identitas muslimah saja bagi yang menganggap bahwa rambut,leher dan dada bukan aurat wanita karenanya tidak harus ditutupi dengan jilbab. Bahkan jilbab juga bisa hanya sebatas sebagai aksesoris (pelengkap), dan dipakai pada moment-moment tertentu seperti waktu sholat, pengajian, kondangan dan menghadiri pernikahan, bahkan dipakai musiman sebagaimana yang dilakukan oleh para artis ketika bulan Ramadhan. 1 Quraish Shihab mendefinisikan aurat adalah bagian-bagian tubuh yang tidak boleh terlihat, atau sesuatu yang buruk atau sesuatu yang hendaknya diawasi karena kosong atau rawan dan dapat menimbulkan bahaya dan rasa malu. 2 1 Bahrulloh, Etika Berbusana (Studi Kasus Terhadap Pola Berbusana Mahasiswi STAIN Tulungagung), (Tulungagung: Skripsi Tidak Diterbitkan, 2011), hal. 50 2 Quraish shihab, Jilbab Pakaian Wanita Muslimah; Pandangan Ulama Masa Lalu dan Cendekiawan Kontemporer (Jakarta: Penerbit Lentera Hati, 2004), hal. 43

4 Itulah mengapa islam mensyari atkan untuk mengulurkan jilbabnya sampai menutupi tubuh. Yang demikian itu supaya mereka tidak diganggu dan supaya mereka dihormati. Adapun terpenuhinya penutup yang wajib terhadap aurat, maka hal ini dapat diwujudkan dengan pakaian yang bagaimanapun bentuknya asalkan memenuhi persyaratan yang diperintahkan syar i (Pembuat syari at). 3 Sebenarnya islam sangatlah menghormati wanita dan sangat menjaga wanita, tetapi kadang mereka sendiri yang merasa dibatasi dengan aturanaturan yang ada. Saya yakin bahwa jika mereka tau alasa mengapa dibuat aturan-aturan yang seperti itu mereka akan dengan senang hati menjalankannya. Di dalam Q.S an-nuur 31: juga sudah dijelaskan tentang perintah menggunakan jilbab sampai menutupi dada. Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya. 4 hal. 57 3 Abdul Halim Abu Syuqqah, Kebebasan Wanita, ( Jakarta: Gema Insani Press, 1997), 4 Al-Qur an dan Terjemah, (Surabaya: Mekar Surabaya, 2004), hal. 493

5 Siapapun yang memilih islam sebagai agamanya, maka harus mematuhi aturan-aturan yang ditetapkan oleh islam tanpa peduli apakan aturan-aturan itu membatasi kebebasan manusia, sebetulnya adalah demi kebaikan manusia itu sendiri. Dan harus difahami pula bahwa Alloh lebih mengetahui tentang diri kita daripada diri kita sendiri. Aturan-aturan yang membatasi kebebasan kita sebenarnya bertujuan untuk mendatangkan kebaikan dan mencegah keburukan. Tidak ada agama yang ditegakkan tanpa aturan. Islam menetapkan aturan dan prinsip yang mencegah timbulnya fitnah diantara pria dan wanita untuk menjaga kelangsungan dan keharmonisan keluarga. Islam melarang setiap tingkah laku yang bisa membuat laki-laki tergoda oleh perempuan. Kerena itu islam melarang wanita menampakkan perhiasannya (auratnya). 5 Dari uraian diatas, timbul pertanyaan apa yang melatar belakangi mereka mengenakan jilboobs? Bagaimana pendapat merekan tentang jilboobs? Dan apakah mereka mengetahui tinjauan dari hukum islam mengenai fenomena ini? Dari pertanyaan-pertanyan diatas, peneliti menjadi tertarik ingin mengetahui lebih dalam tentang fenomena jilboobs. Oleh sebab itu penulis mengambil judul Trend Jilboobs Menurut Hukum Islam (Studi Kasus di IAIN Tulungagung). 5 Muhammad Mutawwali Sya rawi, Fiqih Wanita; Mengupas Keseharian Wanita Dari Masalah Klasik Hingga Kontemporer, ( Jakarta: al- Maktabah at-taufiqiyyah, 2004), hal. 40

6 B. Fokus Penelitian Berpijak pada latar belakang masalah yang telah penyusun paparkan diatas, maka pembatasan obyek bahasan dalam proposal skripsi ini perlu dilakukan, hal ini bertujuan untuk mengarahkan pembahasan agar terfokus pada permasalahan yang diangkat. Untuk itu secara umum obyek bahasan atau permasalahan tersebut dapat penulis rumuskan sebagai berikut. Bagaimana fenomena jilboobs di kalangan mahasiswi IAIN Tulungagung? 1. Bagaimana tinjauan hukum islam tentang jilboobs di kalangan mahasiswi IAIN Tulungagung? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui fenomena jilboobs di kalangan mahasiswi IAIN Tulungagung. 2. Untuk mengetahui tinjauan hukum islam tentang jilboobs di kalangan mahasiswa IAIN Tulungagung. D. Penegasan Istilah Agar tidak terjadi kesalahan dalam penafsiran tentang istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Maka perlu dijelaskan istilah-istilah sebagai berikut: 1. Penegasan konseptual

7 a. Trend adalah gaya mutakhir 6 atau keadaan dimana suatu hal sedang digemari atau sedang menjadi perhatian kebanyakan orang. b. Jilboobs adalah jilbab yang digunakan oleh wanita muslim yang tidak menjulur sampai dada dan pada waktu yang bersamaan memakai busana yang ketat dan menonjolkan lekuk tubuhnya. c. Hukum islam adalah hukum yang bersumber dari agama islam yang berasal dari Alloh, Tuhan Yang Maha Esa. 7 d. Studi kasus adalah pendekatan untuk meneliti gejala sosial dengan menganalisis satu kasus dengan mendalam dan utuh. 8 e. IAIN Tulungagung merupakan bentuk pengembangan dan peningkatan serta pemantapan status kelembagaan dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), dimana STAIN juga merupakan pengembangan peningkatan status dari fakultas cabang IAIN Sunan Ampel yang berada di luar induknya, yang tersebar di berbagai daerah, menjadi perguruan tinggi yang mandiri. 9 2. Penegasan Operasional Secara operasional yang dimaksud dengan Trend Jilboobs Menurut Hukum Islam (Studi Kasus di IAIN Tulungagung) adalah 6 Meity Taqdir Qodratilah,Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pelajar. (Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2011), hal. 569 7 H. Mohammad Daud Ali, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam Di Indonesia. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007). Hal, 4 8 Meity Taqdir Qodratilah, Kamus..., hal. 509 9 Institute Agama Islam Negeri, Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Tahun Akademik 2014/2015. Hal.1

8 mengkaji lebih dalam mengenai pandangan hukum islam mengenai trend jilboobs yang ada di lingkungan IAIN Tulungagung. E. Kegunaan Hasil Penelitian 1. Praktis Bagi masyarakat luas khususnya bagi mahasiswi IAIN Tulungagung lebih memahami ataupun lebih mengetahui tenang bagaimana hukumnya mengenakan Jilboobs menurut hukum Islam. 2. Teoritis Penelitian ini memberi manfaat teoritis, pengetahuan tentang pentingnya mengenakan jilbab yang benar menurut syar i, untuk menjaga kehormatan pemakainya. 3. Bagi peneliti Sebagai bahan penelitian bagi penulisan karya ilmiah, sekaligus untuk pengetahuan dan menambah informasi mengenai hukum mengenakan jilboobs menurut islam. F. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk memberikan gambaran yang utuh dan terpadu atas hasil penelitian ini, maka sistematika penulisan skripsi ini dibagi dalam lima bab. Adapun rinciannya sebagai berikut: Bab pertama, merupakan bagian pendahuluan yang berisi latar belakang, focus penelitian, tujuan penelitian, penegasan istilah, kegunaan hasil penelitian, sistematika penulisan skripsi

9 Bab kedua, adalah Kajian Pustaka yang berisi tentang pengertian jilbab, sejarah jilbab, konsep aurat, dasar hukum jilbab, jilbab syar i, jilbab gaul (jilboobs), etika berbusana menurut Kode Etik Mahasiswa IAIN Tulungagung, Bab ketiga, menjelaskan tentang metode penelitian yang dipakai oleh peneliti yang terdiri dari: jenis dan pendekatan penelitian, lokasi penelitian, data dan sumber data, tehnik pengumpulan data, tehnik analisis data, pengecekan keabsahan temuan dan tahap-tahap penelitian. Bab keempat adalah menjelaskan tentang hasil penelitian yang diperoleh penulis yaitu sejarah IAIN Tulungagung, fenomena jilboobs di kalangan mahasiswi IAIN Tulungagung, tijauan hukum islam tentang jilboobs dikalangan mahasiswi IAIN Tulungagung. Bab kelima adalah kesimpulan dan saran.