PERSEBARAN PERMUKIMAN KUMUH DI KOTA MEDAN. Mbina Pinem 1. Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
Daftar Nama Kecamatan dan Kelurahan di Kota Medan

Lampiran I Skematik Proses Perijinan. Universitas Sumatera Utara

SALINAN KEPUTUSAN WALIKOTA MEDAN NOMOR : 482 / 091.K /

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM A. SEJARAH SINGKAT KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 1973 TENTANG PERLUASAN DAERAH KOTAMADYA MEDAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBAR PERSETUJUAN UNTUK MELAKUKAN WAWANCARA

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI MEDAN KELAS IA KHUSUS Nomor: W2-U1/ 7430a /HK.02/IV/2017

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang optimal bagi masyarakat diselenggarakan upaya kesehatan dengan

PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN PERATURAN ZONASI KOTA MEDAN TAHUN

BABIII PROFIL PERMUKIMAN KUMUH KOTA MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemberantasanpenyakitmenularmerupakan program yang. atandiperlukandukungansistemkesehatannasional (SKN) yang tangguh,

Presiden Republik Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan oleh Pemerintah. Kesehatan juga merupakan salah satu indikator penting

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA MEDAN TIMUR. A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini Indonesia banyak ditimpa musibah

BAB I PENDAHULUAN. kota besar yang ada di Indonesia dan banyak menimbulkan kerugian. Banjir merupakan bencana

BAB I PENDAHULUAN. laju pertumbuhan penduduk yang pesat sebagai akibat dari faktor-faktor

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

FOTO DOKUMENTASI PDAM TIRTANADI SUNGGAL BENDUNGAN SUNGAI BELAWAN. RAW WATER TANK (Bak Pengendap) BANGUNAN INTAKE. RAW WATER PUMP ( Pompa Air)

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Departemen Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pemenuhannya masih sulit dijangkau terutama bagi penduduk berpendapatan

BAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi setiap orang. Setiap orang mempunyai hak

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan

Descriptive Statistics. Kasus DBD Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a

`BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 2000 persentase penduduk kota di Negara Dunia Ketiga telah

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) 2.1. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Peranan tersebut menjadikan angkutan umum perkotaan sebagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kota merupakan sebuah tempat permukiman yang sifatnya permanen

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA MEDAN TIMUR. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak( KPP) Pratama Medan Timur

BAB I PENDAHULUAN. lalu umumnya masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. distribusi pendapatan memicu terjadinya ketimpangan pendapatan yang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 2.1.Sejarah Dan Gambaran Umum Kota Medan. Pada zaman dahulu kota Medan ini dikenal dengan nama Tanah Deli dan

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN TIMUR. A. Sejarah Umum Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan

BAB II TINJAUAN PROYEK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Permukiman kumuh merupakan salah satu masalah yang dapat timbul

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. di atas permukaan laut dengan topografi datar (rata). Suhu udara pertahun berkisar

BAB 1 PENDAHULUAN. nasional. Dalam undang-undang Kesehatan No. UU Nomor 36 Tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di dunia, terutama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non alam, maupun faktor manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber

Kawasan strategis merupakan kawasan yang di dalamnya berlangsung kegiatan yang mempunyai pengaruh besar terhadap:

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kawasan(PLP2K-BK) 1 Buku Panduan Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis

PENDAHULUAN. diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Medan saling berkaitan

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN

FAKTOR PENYEBAB KECENDERUNGAM MASYARAKAT MEMILIH TEMPAT TINGGAL DI SEMPADAN SUNGAI PADANG KOTA TEBING TINGGI

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PENGARUH SOSIAL EKONOMI TERHADAP KUALITAS PERMUKIMAN DI KELURAHAN SIDOREJO KECAMATAN MEDAN TEMBUNG KOTA MEDAN. Mbina Pinem 1.

BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA MEDAN TIMUR. A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN TIMUR. 2.1 Sejarah Umum Terbentuknya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan

ANALISIS PERMUKIMAN PENDUDUK DI KELURAHAN PULO BRAYAN DARAT I KECAMATAN MEDAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan manusia dalam menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Oleh karena itu,bukan suatu pandangan yang aneh bila kota kota besar di

BAB I PENDAHULUAN. adalah tempat tinggal tetap, baik sendiri maupun berkeluarga. Jika dilihat dari

LAMPIRAN IV INDIKASI PROGRAM UTAMA TAHUNAN DAN LIMA TAHUNAN RTRW KOTA MEDAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Transportasi selalu menjadi masalah yang dihadapi oleh kota-kota besar.

PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA MEDAN TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Tingkat pertumbuhan sekitar 1,48% per tahun dan tingkat kelahiran atau Total

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional di Indonesia adalah pembangunan yang dilaksanakan

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan kawasan kawasan permukiman kumuh. Pada kota kota yang

PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA MEDAN TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Standar kelayakan

Keseluruhan lingkungan X merupakan wilayah pemukiman yang padat penduduk. Pada

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Medan adalah ibukota Provinsi Sumatera Utara dan menjadi kota terbesar ketiga di

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan keluarga dan malahan menjadi simbol status. Pembangunan tempat tinggal

BAB I PENDAHULUAN. Banjir adalah peristiwa meluapnya air hingga ke daratan. Banjir juga

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun 2012

BAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A.Sejarah Umum Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

STUDI PERKEMBANGAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN DATA PENGINDERAAN JAUH DAN SIG. Walbiden Lumbantoruan 1. Abstrak

BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. Ide event organizer berawal dari kebiasaan orang menyelenggarakan suatu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Permukiman adalah kawasan lingkungan hidup baik di perkotaan maupun di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota-kota besar di negara-negara berkembang umumnya mengalami laju

Tahun 2015 tentang Penanggulangan Kemiskinan. BAB III : Analisis Proses Penyusunan Peraturan Daerah Kota

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Persoalan permukiman merupakan masalah yang serius karena

BAB I PENDAHULUAN. baik dibutuhkan sarana kesehatan yang baik pula. keinginan yang bersumber dari kebutuhan hidup. Tentunya demand untuk menjadi

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan penduduk yang pesat sebagai akibat dari faktor faktor alami yaitu

KUESIONER. Lampiran 1. Judul Penelitian : Analisis kesesuaian Lahan dan Kebijakan Permukiman Kawasan Pesisir Kota Medan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi dan pusat pembangunan di Provinsi Sumatera Utara yang

GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota

BAB I PENDAHULUAN. Respon risiko..., Juanto Sitorus, FT UI., Sumber data : BPS DKI Jakarta, September 2000

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Formal Latar Belakang Material

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk yang berlangsung dengan pesat telah. menimbulkan dampak terhadap berbagai aspek kehidupan bangsa terutama di

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. Perpajakan Indonesia terdiri dari dua periode, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. pusat aktivitas dari penduduk, oleh karena itu kelangsungan dan kelestarian kota

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK ( KPP) PRATAMA MEDAN TIMUR. Sejarah umum dari Kantor Pelayanan Pajak dimulai pada masa penjajahan Belanda,

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 26 Oktober 2010 : Ribuan rumah warga Kecamatan Medan Belawan,

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, jasa, dan industri. Penggunaan lahan di kota terdiri atas lahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. A. Deskripsi Daerah Pemilihan III (Kecamatan Medan Baru, Medan. Petisah, Medan Barat dan Medan Helvetia)

Transkripsi:

PERSEBARAN PERMUKIMAN KUMUH DI KOTA MEDAN Mbina Pinem 1 Abstrak Permukiman kumuh sampai sekarang masih merupakan permasalahan penting bagi kota-kota di Indonesia, karena jumlah dan luasnya semakin meningkat.penelitian ini mengkaji sebaran permukiman kumuh di Kota Medan berdasarkan data tahun 2009.Data yang digunakan data sekunder dari Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Medan, dan di analisis secara deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa permukiman kumuh tersebar di 17 Kecamatan dan 48 Kelurahan di Kota Medan. Lokasi permukiman kumuh banyak di jumpai : di bantaran sungai, sepanjang rel kreta api, daerah inti kota, daerah industry, daerah pelabuhan dan daerah pinggir. Daerah permukiman kumuh di bantaran sungai rawan terhadap banjir. Kata kunci : Permukiman Kumuh, Persebaran PENDAHULUAN Salah satu aspek yang dikaji dalam geografi manusia adalah bumi sebagai tempat tinggal atau sering juga disebut permukiman.permukiman dalam arti sempit adalah tempat tinggal atau bangunan tempat tinggal.sedangkan dalam arti luas adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tempat tinggal.menurut Hadi Sabari Yunus (1987) mendefenisikan pengertian permukiman dalam geografi sebagai bentukan natural (alami) maupun arti fisial (buatan) dengan segala kelengkapannya yang dipergunakan oleh manusia, baik secara individu maupun kelompok untuk bertempat tinggal, baik 1 Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan Jurnal Geografi Vo.l 3 No. 1 Februari 2011 27

sementara maupun menetap dalam rangka menyelenggarakan kehidupannya. Kota sebagai perujudan bentukan permukiman manusia banyak mengalami permasalahan sebagai akibat dari pertumbuhan penduduk alami dan pendatang (urbanisasi). Arus pendatang yang terus bertambah akan mengakibatkan terjadinya proses semakin buruknya kualitas permukiman. Persaingan untuk mendapatkan lahan permukiman akan mendorong naiknya harga tanah di kota. Adanya persaingan penduduk dengan tingkat dan ekonomi yang berbeda dapat mengakibatkan terjadinya segregesi (pemisahan) antara permukiman yang satu dengan permukiman yang lain. Daerah daerah dengan harga tanah yang tinggi akan didiami oleh warga kota yang mampu, sedangkan daerah-daerah dengan harta tanah yang murah akan didiami oleh warga kota yang berpenghasilan rendah atau sedang. Daerah permukiman yang berkembang secara alami tanpa adanya perencanaan yang baik dapat mengakibatkan tidak teraturnya letak rumah sehingga dapat berkembang menjadi daerah kumuh. PERSEBARAN PERMUKIMAN KUMUH DI KOTA MEDAN Kota Medan dengan luas wilayah 265, 10 km 2 (26510 ha) terdiri dari 21 kecamatan dan 151 kelurahan dengan jumlah rumah tangga 520.343 unit dan jumlah penduduk 2.121.053 jiwa. Medan merupakan kota ke 3 terbesar di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Kawasan permukiman di Kota Medan terdapat di 17 Kecamatan yang terbesar di 48 kelurahan, dengan luas kawasan kumuh 628, 60 ha atau 2,37% dari luas Kota Medan. Jurnal Geografi Vo.l 3 No. 1 Februari 2011 28

Tabel 1.Kawasan Padat dan Kumuh Kota Medan No Kecamatan Kelurahan 1 Medan Sunggal - Sunggal - Tanjung Rejo 2 Medan Selayang - PB.Selayang I - Tanjung Sari - Asam Kumbang 3 Medan Denai - Binjai - Denai - Medan Tenggara - TS. Mandala II - TS. Mandala III 4 Medan Timur - Gang Buntu - P. Brayan Darat I - P.Brayan Darat II - Glugur Darat II - Gaharu - Durian 5 Medan Deli - Mabar - Mabar Hilir - Kota Bangun - Tanjung Mulia 6 Medan Marelan - Terjun - Labuhan Deli Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk KBR Luas Area (Ha) Lingkungan/RT Jiwa KK Jiwa KK Luas Kelurahan Luas Kumuh Kumuh 36.108 27.049 10.185 27.337 12.532 15.320 15.126 15.642 41.397 14.385 5.950 15.348 15.900 12.153 10.650 11.636 24.404 23.084 10.715 34.572 22.535 16.749 5.032 5.919 1.817 3.495 2.506 4.830 3.025 2.610 10.349 3.938 1.316 3.456 3.325 2.420 2.235 2.549 7.564 5.337 1.415 7.759 3.755 3.357 424 120 710 140 2.186 1.849 4.445 3.696 1.652 1.038 328 2.228 1.672 5.780 867 1.327 3.200 6.703 4.679 8.698 9.157 2.774 141 40 142 40 437 402 891 924 236 218 65 445 334 1.359 173 221 640 944 526 238 137 47 493,00 353,00 98,00 510,00 400,00 (87/96) 90,00 140,00 396,00 (35/87) 41,00 127,00 177,00 76,00 5 54,00 140,00 315,00 250,00 1.605,00 1.605,00 450,00 4,50 3,50 5,00 2,50 22,80 20,00 36,00 18,70 23,00 5,00 3 1 29,00 28,10 11,00 16,00 1,10,11 5,8,9 4 9 1,8 7,8,15 5,6,7,11 2,3,9 12,13,18 5,6,8 4,1 18 11 10 2,5,8 4,5,12 5,10,11 1,2,3,4,5,9,11,12 5,6,8 20,22,23,24,25,26,27 4,5,7,8 4,5,6,7 Jurnal Geografi Vo.l 3 No. 1 Februari 2011 29

sambungan Tabel 1. Kawasan Padat dan Kumuh Kota Medan No Kecamatan Kelurahan 7 Medan Maimun - Kampung Baru - Teladan Barat - Mesjid - Sukaraja - Hamdan - Aur 8 Medan Johor - Kwala Bekala - P. Mansyur - Gedung Johor - Suka Maju - Kedai Durian - Titi Kuning - Sukadamai Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk KBR Luas Area (Ha) Lingkungan/RT Jiwa KK Jiwa KK Luas Kelurahan Luas Kumuh Kumuh 23.342 9.483 4.380 6.709 9.709 5.207 35.522 34.034 25.303 15.289 7.007 18.551 5.207 5.365 1.513 1.088 1.514 1.647 2.289 6.789 6.807 6.326 3.545 1.525 4.122 1.301 2.224 1.332 945 888 2.020 599 633 4.207 378 2.863 52 1.589 83 444 333 143 220 505 99 158 701 95 375 13 181 20 127,00 985,00 27,60 17,00 5,00 6,00 360,00 315,00 15 98,00 135,00 600,50 600,00 15,00 8,70 2,50 6,00 6,00 4,00 0,00 6,00-4,8,10,13 1,2 4,7,8 3,4,8,9 3,4,8 3,6,8,15,18 3,8,10,11,13,14 10 2,4,5,10,11,12-15, 2,3 (2 lokasi) 9 Medan Area - Tegal Sari III 35.958 6.697 4.158 540 103,00 73,00 9,11,12,13 10 Medan Perjuangan - Sei Kera Hilir II 8.374 1.778 600 80 (44/35) 15,00 4,8,9,10,13 11 Medan Labuhan - Tangkahan - Besar - Pakan Labuhan 12 Medan Belawan - Belawan Bahari - Belawan II 16.840 33.551 20.938 12.790 28.202 3.164 7.670 3.489 2.294 5.640 5.637 4.370 6.660 2.294 5.640 422 231 1.011 111 598 605,00 600,00 360,00 169,00 198,97 24,00 27,50 5,00 49,00 3,20 3,4,5,6 1,6 28,29 3,4,5,8,12 27,35,43 Jurnal Geografi Vo.l 3 No. 1 Februari 2011 30

sambungan Tabel 1. Kawasan Padat dan Kumuh Kota Medan No Kecamatan Kelurahan Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk KBR Luas Area (Ha) Lingkungan/RT Jiwa KK Jiwa KK Luas Kelurahan Luas Kumuh Kumuh 13 Medan Tembung - Bantan Timur 17.354 3.666 1.291 258 888,00 58,00 7,8,15,16 14 Medan Baru - Petisah Hulu 7.363 1.475 1.089 217 6 5,10 7,9,12 15 Medan Petisah - Sekip - Sei Putih Barat 11.371 11.904 2.015 2.052 250 555 16 Medan Barat - Pulo Brayan Kota 18.040 173.081 540 108 70,00 3,00 1,2,4 17 Medan Polonia - Polonia 5.201 1.301 1.301 100 35,20 9,00 - Sumber : Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Medan 2010 50 138 61,00 86,00 1,00 14,00 5 4,5 Jurnal Geografi Vo.l 3 No. 1 Februari 2011 31

Dari table ini dapat diuraikan persebaran kawasan daerah kumuh di setiap Kecamatan / Kelurahan Kota Medan. 1. Kecamatan Medan Sunggal Di Kecamatan Medan Sunggal permukiman kumuh terdapat di 2 Kelurahan yaitu Kelurahan Sunggal dan Tanjung Rejo. Luas kawasan kumuh di Kelurahan Sunggal terdapat di lingkungan : 1, 10, 11 di Kelurahan Tanjung Rejo terdapat di lingkungan 5,8 dan 9. Luas daerah kumuh di kedua kelurahan ini 8 ha. 2. Kecamatan Medan Selayang Di Kecamatan Medan Selayang luas permukiman kumuh 9,5 ha terdapat di 3 Kelurahan yaitu Kelurahan PB Selayang I, Tanjung Sari dan Asam Kumbang di Kelurahan PB Selayang I daerah kumuh terdapat di lingkungan 4, di Kelurahan Tanjung Sari terdapat di lingkungan 9 dan Kelurahan Asam Kumbang terdapat di lingkungan 1 dan 8. 3. Kecamatan Medan Denai Di Kecamatan Medan Denai luas daerah permukiman kumuh ada seluas 120,5 ha yang tersebar di 5 kelurahan, yaitu Kelurahan Binjai, Denai, Medan Tenggara TS Mandala II dan TS Mandala III. Di Kelurahan Binjai permukiman kumuh terdapat di lingkungan 7,8,15, di Kelurahan Denai terdapat di lingkungan 5,6,7 dan 11, di Kelurahan Medan Tenggara terdapat dilingkungan 2,3 dan 9, di Kelurahan TS Mandala II terdapat di lingkungan 12,13,18, dan di Kelurahan TS Mandala III terdapat di lingkungan 5,6 dan 12. 4. Kecamatan Medan Timur Luas permukiman kumuh di Kecamatan Medan Timur 55 ha yang tersebar di 6 Kelurahan yaitu Kelurahan : Gang Buntu, P. Brayan Darat I, P. Brayan Darat II, Glugur Darat II, Gaharu dan Kelurahan Durian. Di Kelurahan Gang Buntu terdapat di lingkungan 4 dan 1, di Kelurahan P. Brayan Darat I di lingkungan 18, di Kelurahan P. Brayan Darat II terdapat di lingkungan 11, di Kelurahan Glugur Darat II terdapat di lingkungan 10 di Kelurahan Gaharu di Lingkungan 2, 5, 8 dan Kelurahan Durian terdapat di lingkungan 4,5 dan 12. 5. Kecamatan Medan Deli Luas permukiman kumuh di Kecamatan kumuh 61,10 ha, tersebar di 4 Kelurahan yaitu : Kelurahan Mabar, Mabar Hilir, Kota Bangun dan Kelurahan Tanjung Mulia. Di Kelurahan Mabar Jurnal Geografi Vo.l 3 No. 1 Februari 2011 32

terdapat di lingkungan : 5, 10 dan 11, di Kelurahan Mabar Hilir terdapat di lingkungan 1, 2, 3, 4, 5, 9, 11 dan 12 di Kelurahan Kota Bangun terdapat di lingkungan 5,6 dan 8, dan Kelurahan Tanjung Mulia terdapat di lingkungan 20, 22, 23, 24, 25, 26 dan 27. 6. Kecamatan Medan Marelan Luas permukiman kumuh di Kecamatan Medan Marelan 27 ha yang tersebar di 2 Kelurahan, yaitu Kelurahan Terjun dan Labuhan Deli. Di Kelurahan Terjun terdapat di lingkungan 4,5,7 dan 8, sedangkan di Kelurahan Labuhan Deli terdapat di lingkungan 4,5,6, dan 7. 7. Kecamatan Medan Maimun Luas permukiman kumuh di Medan Maimun 36,70 ha, yang tersebar 6 Kelurahan, yaitu : Kelurahan Kampung Baru, Teladan barat, Mesjid Sukaraja, Hamdan dan Aur di Kelurahan Kampung Barat terdapat di lingkungan 12, 13, dan 14, Teladan Barat di lingkungan 4, 8, 10 dan 13, di Kelurahan Mesjid terdapat di lingkungan 1 dan 2, di Kelurahan Sukaraja terdapat di lingkungan 4, 7, dan 8, di Kelurahan Hamdan terdapat di lingkungan 3, 4, 8 dan 9 dan di Kelurahan Aur terdapat di lingkungan 3,4 dan 8. 8. Kecamatan Medan Johor Luas permukiman kumuh, di Kecamatan Medan Johor 22 ha, yang terbesar di 6 Kelurahan yaitu : Kelurahan Kwala Bekala, P. Mansyur, Gedung Johor, Suka Maju, Titi Kuning dan Suka Damai. Di Kelurahan Kwala Bekala terdapat di lingkungan 3,6,8,15 dan 18 di Keluraha P. Mansyur terdapat di lingkungan 3,8,10,11,13 dan 14, di Kelurahan Gedung Johor terdapat di lingkungan 10, di Kelurahan Suka Maju terdapat di lingkungan 2, 4, 5, 10, 11 dan 12, di Kelurahan Suka Damai terdapat dilingkungan 2 dan 13. 9. Kecamatan Medan Area Luas permukiman di Kecamatan Medan Area 73 ha yang tersebar di Satu Kelurahan yaitu Kelurahan Tegal Sari yaitu di lingkungan 9, 11, 12 dan 13. Luas permukiman kumuh di Kelurahan ini : 70, 87% dari luas seluruh permukiman (103, 00 ha). 10. Kecamatan Medan Perjuangan Luas permukiman kumuh di Kecamatan Medan Perjuangan 16,00 ha, terdapat di Kelurahan Sei Kera Hilir II yang tersebar di 5 lingkungan yaitu lingkungan: 4, 8, 9, 10 dan 13. Jurnal Geografi Vo.l 3 No. 1 Februari 2011 33

11. Medan Labuhan Luas permukiman kumuh di Kecamatan Medan Labuhan 56,60 ha, yang terbesar di 3 Kelurahan yaitu Kelurahan Tangkahan, Besar dan Pekan Labuhan. Di Kelurahan Tangkahan terdapat di lingkungan 3,4,5 dan 6, di Kelurahan Besar terdapat di lingkungan 1 dan 6, dan di Kelurahan Pekan Labuhan terdapat di lingkungan 28 dan 29. 12. Kecamatan Medan Belawan Luas permukiman kumuh di Kecamatan Medan Belawan 52,20 ha, yang tersebar di 2 Kelurahan yaitu : Kelurahan Belawan Bahari dan Kelurahan Belawan II di Kelurahan Belawan Bahari terdapat lingkungan 3,4,5 dan 12, sedangkan di Kelurahan Belawan II terdapat dilingkungan 27, 35, dan 43. 13. Kecamatan Medan Tembung Luas permukiman kumuh di Kecamatan Medan Tembung 58 ha, yang terdapat di Kelurahan Bantan Timur dan tersebar di 4 lingkungan yaitu lingkungan 7, 8, 15 dan 16. 14. Kecamatan Medan Baru Luas permukiman kumuh di Kecamatan Medan Baru 5,10 ha yang terdapat di Kelurahan Petisah Hulu, yang tersebar di 3 lingkungan yaitu lingkungan 7,9 dan 12. 15. Kecamatan Medan Petisah Luas permukiman kumuh di Kecamatan Medan Petisah : 15 ha, yang tersebar di 2 Kelurahan yaitu Kelurahan Sekip dan Sei Putih Barat. Di Kelurahan Sekip terdapat di lingkungan 5, sedangkan di Kelurahan Sei Putih Barat terdapat di lingkungan 4 dan 5. 16. Kecamatan Medan Barat Luas permukiman kumuh di Kecamatan Medan Barat 3 ha, yang terdapat di satu Kelurahan yaitu Kelurahan Pulo Brayan Kota dan tersebar di 3 lingkungan yaitu lingkungan 1, 2 dan 4. 17. Kecamatan Medan Polonia Luas permukiman kumuh di Kecamatan Medan Polonia 9 ha, terdapat di satu Kelurahan yaitu Kelurahan Polonia. Dari persebaran permukiman kumuh di setiap Kecamatan / Kelurahan, Kecamatan yang paling luas dan padat daerah kumuh adalah : 1. Kecamatan Medan Denai (120,50 ha) Jurnal Geografi Vo.l 3 No. 1 Februari 2011 34

2. Kecamatan Medan Area (73 ha) 3. Kecamatan Medan Deli (61,10 ha) 4. Kecamatan Medan Tembung (58 ha) 5. Kecamatan Medan Labuhan (56,10 ha) 6. Kecamatan Medan Timur (55 ha) 7. Kecamatan Medan Maimun (36,7 ha). LOKASI PERMUKIMAN KUMUH Dari persebaran permukiman kumuh di setiap kecamatan dan kelurahan, lokasi-lokasi di permukiman kumuh di kota Medan terdapat di bantaran sungai sepanjang rel kereta api, daerah pelabuhan, daerah industri, daerah-daerah sekitar perdagangan dan daerah pinggiran. 1. Bantaran Sungai Kota Medan melalui beberapa sungai, diantaranya: Sungai Deli, Sungai Babura, Sungai Sunggal (Belawan), Sungai Kera, Sungai Putih dan Sungai Sikambing. Di bantaran sungai tersebut banyak ditemukan permukiman kumuh yaitu di Kelurahan Kampung Baru, Aur, Hamdan, Sukaraja, Titi Kuning, Sunggal, Glugur, Pulau Brayan, Labuhan dan Belawan. 2. Sepanjang Rel Kereta Api Permukiman kumuh di sepanjang rel kereta api banyak dijumpai di Kelurahan Tegal Sari, Kampung Baru dan Titi Kuning. 3. Daerah Industri Permukiman kumuh di daerah industry terdapat di kelurahan Mabar, Tanjung Mulia. 4. Daerah Sekitar Pusat Perdagangan Kawasan permukiman kumuh yang terletak di sekitar pusat-pusat perdagangan menyebar merata di inti-inti kota Medan. Penduduk bermukim ditempat-tempat ini karena dekat dengan pekerjaan, sehingga meringankan transportasi. 5. Daerah Pelabuhan Permukiman kumuh di daerah pelabuhan terdapat di labuhan dan belawan. Daerah ini jika air pasang maka sebagian dari daerah ini akan tergenang air laut. 6. Daerah Pinggiran Permukiman kumuh banyak dijumpai di daerah pinggiran kota Medan yang berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang antara Jurnal Geografi Vo.l 3 No. 1 Februari 2011 35

lain Mandala, Asam Kumbang, Sunggal, Bantam Timur, dan daerah Marelan. Permukiman kumuh yang berada di bantaran sungai rawan terhadap bahaya banjir, yang tiap tahun melanda kota Medan. Banjir yang terjadi di awal tahun 2011 telah merendam 2.823 rumah permukiman kumuh di Kecamatan Medan Maimun dengan ketinggian air 2 7 meter (Sumut Pos, 7 Januari 2011). Selain kecamatan Maimun banjir juga melanda kawasan-kawasan kumuh lainnya yang berada di Bantara Sungai, seperti : Kelurahan Sunggal, Polonia, Sukadamai, Titi Kuning, Pakan Labuhan, Besar, Kota Bangun dan Tanjung Mulia. KEPADATAN PENDUDUK Kepadatan penduduk di daerah permukiman kumuh cukup tinggi, dengan jumlah anggota keluarga rata-rata 4-5 jiwa per rumah tangga. Kepadatan penduduk di beberapa permukiman kumuh dapat dikemukakan sebagai berikut : 1. Kelurahan Hamdan = 1.942 jiwa/ha 2. Kelurahan Aur = 868 jiwa/ha 3. Kelurahan Sukaraja = 397 jiwa/ha 4. Kelurahan Tegal Sari = 349 jiwa/ha 5. Kelurahan P. Brayan Kota = 258 jiwa/ha 6. Kelurahan Sungai Kera Hilir II = 239 jiwa/ha 7. Kelurahan Gaharu = 215 jiwa/ha 8. Kelurahan Gelugur Darat = 205 jiwa/ha 9. Kelurahan Kampung Baru = 184 jiwa/ha 10. Kelurahan Mabar = 174 jiwa/ha Selain rawan terhadap banjir, permukiman kumuh juga rawan terhadap bahaya kebakaran, karena rapatnya rumah-rumah dengan gang-gang yang sempit, bahan bangunan yang digunakan mudah terbakar. KESIMPULAN Dari persebaran permukiman kumuh di Kota Medan dapat disimpulkan : 1. Permukiman kumuh di kota Medan tersebar di 17 Kecamatan dan 48 Kelurahan. 2. Lokasi-lokasi permukiman kumuh di jumpai di daerah bantaran sungai, sepanjang rel kereta api, daerah industri, daerah pelabuhan, daerah sekitar pusat perdagangan dan daerah pinggir. Jurnal Geografi Vo.l 3 No. 1 Februari 2011 36

3. Lokasi permukiman kumuh di bantaran sungai rawan terhadap banjir. 4. Kepadatan penduduk di daerah permukiman kumuh cukup tinggi. DAFTAR PUSTAKA Bintarto, 1984.Urbanisasi dan Permasalahannya, Galia Indonesia, Jakarta. Harian Sumut Pos. 7 Januari 2011 No. 097 Tahun X Medan. Marwasta, Djaka, 2001, Perkembangan Permukiman Kumuh di Kota Yogyakarta Tahun 1970 2000. Tesis, Pasca Sarjana UGM, Yogyakarta. Pinem, M. (2010). PENGARUH SOSIAL EKONOMI TERHADAP KUALITAS PERMUKIMAN DI KELURAHAN SIDOREJO KECAMATAN MEDAN TEMBUNG KOTA MEDAN. JURNAL GEOGRAFI, 2(2), 71-80. Siswono, Yudohusodo 1991. Rumah untuk Seluruh Rakyat, Yayasan Padamu Negeri, Jakarta. Supartini, 2003. Pertumbuhan Permukiman Liar Tahun 1990 2000 di Kelurahan Sungai Harapan Kecamatan Sekupang Batam, Skripsi Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta. Yenny, N. (2009). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemiskinan di Kota Medan (Studi Kasus di Kawasan Kumuh). JURNAL GEOGRAFI, 1(1), 27-42. Yunus, HS, 1987. Geografi Permukiman dan Beberapa Permasalahan di Indonesia, Fakultas Geografi UGM Yogyakarta. Yunus, HS, 2005. Struktur Tata Ruang Kota, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Jurnal Geografi Vo.l 3 No. 1 Februari 2011 37

Jurnal Geografi Vo.l 3 No. 1 Februari 2011 38