BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kepemimpinan adalah suatu topik yang klasik untuk dibahas namun menarik untuk diteliti karena kepemimpinan berpengaruh terhadap keberlangsungan suatu organisasi atau perusahaan. Apalagi di era globalisasi saat ini, perekonomian melaju dengan pesat diikuti dengan ketatnya persaingan.maka perusahaan dituntut untuk menjaga kinerja perusahaannya. Dalam menjaga kinerja perusahaan tersebut, karyawan yang merupakan sumber daya manusia yang sangat diperlukan dalam perusahaan sehingga perusahaan harus dapat memenuhi keinginan karyawan dengan tujuan meningkatkan kinerja karyawan tersebut. Kepemimpinan memegang peranan penting dalam suatu organisasi, karena pemimpin itulah yang akan menggerakan dan mengarahkan organisasi dalam mencapai tujuan dan sekaligus merupakan bukan tugas yang mudah.dengan kata lain, sukses tidaknya usaha pencapaian tujuan organisasi ditentukan oleh kualitas kepemimpinan. Menurut Siagian (2002) dalam M.Yani (2012:213), mengatakan kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain, dalam hal ini para bawahannya sedemikian rupa sehingga orang lain itu mau melakukan kehendak pimpinan meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak disenanginya. Menurut House.etAl(1999) dalam Yukl ( 2009:4), kepemimpinan adalah kemampuan individu untuk mempengaruhi, memotivasi, dan membuat orang lain mampu memberikan kontribusinya demi efektivitas dan keberhasilan organisasi Salah satu gaya kepemimpinan yang dapat memajukan karyawan dan dapat memberikan perubahan dalam organisasi, yaitu gaya kepemimpinan partisipatif didefinisikan sebagai persamaan kekuatan dan sharing dalam pemecahan masalah dengan bawahan sebelum membuat keputusan (Bass, 1990) dalam Zhang (2005). Kepemimpinan partisipatif berhubungan dengan penggunaaan berbagai prosedur keputusan yang memperbolehkan pengaruh orang lain mempengaruhi keputusan pemimpin. Kepemimpinan partisipatif termasuk konsultasi, pembuatan keputusan bersama, pembagian kekuasaan, desentralisasi, dan manajemen demokratis. Gaya kepemimpinan partisipatif sangat efektif dalam menetapkan tujuan karena selalu 1
2 mengharapkan pendapat, saran dan kritikan dari karyawan pada proses pengambilan keputusan. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan selain kepemimpinan adalah budaya organisasi. Budaya organisasi sangat penting dalam menghubungkan perusahaan dengan karyawan. Robert P. Vecchio (2006) budaya organisasi sebagai nilai-nilai bersama dan norma-norma bersama yang terdapat di dalam sebuah organisasi dan yang diajarkan kepada para pegawai yang baru masuk budaya organisasi berkaitan dengan keyakinan bersama dan perasaan-perasaan, keteraturan di dalam perilaku, dan proses historis untuk merubah nilai-nilai dan norma-norma (Jack Wood dkk, 2005). Budaya organisasi tidak bekerja di ruang hampa. Struktur organisasi, desain kerja dan proses serta kebijakan organisasi merupakan cara mengekspresikan budaya yang bisa menghambat apa yang mungkin dipercayai oleh manajer. Definisi budaya organisasi cara hidup manusia dalam kelompok sosial yang memiliki rancangan hidup serta terorganisasikan dalam suatu sistem yang diperoleh melalui proses belajar. Budaya organisasi meresap dalam kehidupan organisasi dan selanjutnya mempengaruhi setiap kehidupan organisasi. Oleh karena itu, budaya organisasi berpengaruh sangat besar pada aspek-aspek fundamental dari kinerja organisasi. Pernyataan tersebut telah diterima dengan luas dan didukung oleh beberapa penelitian yang menghubungkan kinerja dengan budaya organisasi. Jika budaya organisasi merupakan aspek penting dalam meningkatkan kinerja maka budaya organisasi harus dikelola dengan baik. Untuk dapat mengelola dengan baik diperlukan pengertian yang jelas dan perhatian terhadap budaya organisasi. Menciptakan kepuasan kerja karyawan adalah tidak mudah karena kepuasan kerja dapat tercipta jika variabel-variabel yang mempengaruhinya antara lain motivasi kerja, kepemimpinan dan budaya organisasi/ perusahaan dapat diakomodasikan dengan baik dan diterima oleh semua karyawan di dalam suatu organisasi/perusahaan. Kepuasan kerja sangatlah penting sebab karyawan dalam sebuah organisasi merupakan faktor yang paling dominan dalam menentukan berhasil atau tidaknya kegiatan organisasi. Kepuasan kerja karyawan harus diciptakan sebaik-baiknya agar moral kerja, dedikasi, kecintaan, dan kedisiplinan kerja tinggi. Locke yang dikutip oleh Fredluthans terjemahan V.A.Yuwono,dkk (2006:243) menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosi yang senang
3 atau emosi positif yang berasal dari penilaian pekerjaan atau pengalaman kerja seseorang. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual karena setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan karakteristik yang berlaku pada dirinya. Masalah kepuasan kerja penting sekali untuk diperhatikan, karena kepuasan yang tinggi akan menciptakan suasana kerja yang menyenangkan dan akan mendorong karyawan untuk berprestasi. Menurut hasil penelitian yang dilakukan Somaye Gharibyad di industri semikonduktor Penang, Malaysia yang berjudul The Relationship between Malaysian Organizational Culture, Participative Leadership Style, and Employee Job Satisfaction among Malaysian Employees from Semiconductor Industry menunjukkan bahwa adanya hubungan yang positif yang signifikan antara budaya organisasi dan kepemimpinan partisipatif. P.T. Rekayasa Engineering ("PTRE") didirikan pada 27 Agustus 2001 sebagai anak perusahaan dari P.T. Rekayasa Industri dan secara bertahap berkembang dari Laba Pusat Detailed Engineering dengan hanya segelintir karyawan untuk menjadi perusahaan teknik multi-layanan yang sekarang mempekerjakan ratusan orang. Pembentukan adalah upaya untuk meningkatkan kompetensi di daerah rekayasa untuk melayani pasar industri yang lebih luas dan untuk memperluas bisnis rekayasa prospektif di masa depan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Siti Marliyah, Human Resource Management Payroll dan Insurance PT.Rekayasa Engineering masalah yang ada dalam perusahaan ini adalah adanya Kepemimpinan partisipatif adalah apabila di dalam kepemimpinannya dilakukan secara persuasif, menciptakan kerjasama yang serasi, menumbuhkan realitas dan pertisipasi para bawahan, pemimpin motivasi bawahan agar merasa ikut memiliki perusahaan. Pemimpin dengan cara partisipatif akan mendorong kemampuan bawahan hal mengambil keputusan.namun dalam perusahaan,kepemimpinan tersebut dirasa kurang dalam keikutsertaan karyawan dalam pengambilan keputusan dan pendelegasian tugassertapeningkatan absensi pada karyawan Berikut adalah data yang menunjukkan adanya peningkatan absensi.
4 Bulan Tabel 1.1 Tabel Absensi Tingkat absensi November 8,8 % Desember 9,6% Januari 9,18% Februari 9,86% Maret 10,55% April 11,50% Sumber : PT. Rekayasa Engineering Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat pada bulan November 2014 sampai dengan bulan April 2015 terdapat peningkatan jumlah absensi pada karyawan. Hal ini menjadi nya indikasi awal lemahnya kepuasan kerja karyawan.dengan data persentase absensi diatas dapat dilihat bahwa peningkatan absensi terus melonjak.dampak dari hal itu sangat merugikan perusahaan.oleh sebab itu, dengan keadaan seperti ini membutuhkan perhatian dari perusahaan agar tidak terjadi pengurangan karyawan. Dari pembahasan di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kepemimpinan Partisipatif dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. Rekayasa Engineering 1.2. Batasan Masalah Dalammelakukanpenelitian, penulis harus membatasi ruang lingkup penelitian dikarenakan keterbatasan waktu dan tenaga, maka penulis melakukan penelitian di PT.RekayasaEngineering. 1.3 Identifikasi Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini mengacu dari latar belakang masalah mengenai belum adanya penelitian mengenai kepemimpinan dan budaya organisasi di P.T. Rekayasa Engineering. Selanjutnya dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan partisipatif terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Rekayasa Engineering? 2. Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Rekayasa Engineering?
5 3. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan partisipatif dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Rekayasa Engineering? 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan partisipatif terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Rekayasa Engineering 2. Menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Rekayasa Engineering 3. Menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan partisipatif dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Rekayasa Engineering 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah : 1. Bagi Perusahaan Untuk mengetahui gaya kepemimpinan partisipatif dan budaya organisasi yang diterapkan perusahaan agar dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan dan dapat dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan khususnya untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan. 2. Bagi Peneliti Untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan khususnya dalam bidang ilmu sumber daya manusia, yaitu mengenai gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap profesionalisme dan dampaknya terhadap kepuasan kerja karyawan, juga sebagai sarana pengembangan dan pengaplikasian ilmu pengetahuan teoritis yang telah ditempuh. 3. Bagi Pengembangan Ilmu Hasil skripsi ini diharapkan dapat dijadikan bahan referensi, khususnya bagi pihak lain yang ingin melakukan penelitian dengan kajian yang sama. Dapat mengetahui pentingnya gaya kepemimpinan, budaya organisasi mempengaruhi profesionalisme yang dapat menciptakan kepuasan kerja karyawan.
6