BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. seseorang telah layak untuk membawa kendaraan mereka dengan ketentuan yang. melakukan pembuatan SIM di Polresta Bandar Lampung.

BAB II KERANGKA TEORI Pengertian Strategi Pemasaran One Stop Shopping. Menurut Kotler (dalam : 81)

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, keinginan dan harapan manusia yang terus-menerus meningkat. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan Polri lebih dari 50 Tahun yang lalu hingga saat ini, dalam kurun

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kurniawan dalam Sinambela (2006:5), pelayanan publik adalah

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mendorong terjadinya perubahan serta akselerasi dalam berbagai bidang. Perubahan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Pelaku bisnis harus mampu menciptakan ide ide baru agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam jaman yang semakin modern ini, fotografi berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan terwujudnya rasa aman, tentram, tertib dan damai sebagai suatu amanah dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Layanan Kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan

#13 KEPUASAN PELANGGAN

KEPUASAN PELANGGAN #12

#14 KEPUASAN PELANGGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN. tidur hingga kembali tidur. Menurut Harold Lasswell, lalu lintas dimana polisi lalu lintas bertindak sebagai komunikator

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BEBERAPA MODEL KEBUTUHAN KONSUMEN

I. PENDAHULUAN. lalu lintas, dan lain sebagainya (Soekanto, 2007: 101). undang-undang yang berlaku secara sah, sedangkan pelaksananya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dinamika

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN SURVEI KEPUASAN PELANGGAN BALAI BESAR TMC

BAB I PENDAHULUAN. dalam memelihara keamanan dan memberantas kejahatan, maka diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini Negara Indonesia banyak mengalami percobaan. terutama dalam perekonomian. Diantaranya semenjak tahun 1997

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Melihat perkembangan bisnis dan perekonomian yang semakin melejit pesat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bisa dibayangkan jika orang tidak pernah berkomunikasi dengan

Model Kualitas Pelayanan (SERVQUAL) Parasuraman et al. By Jacobus Rico Kuntag on August 25, 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Pelanggan. membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Untuk mengetahui kuliatas pelayanan publik pembuatan Kartu Tanda Penduduk

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang jasa. Jika pelanggan merasa puas dengan kualitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. memainkan strategi pemasaran yang cerdik untuk dapat bertahan dan terus

II. LANDASAN TEORI. Menurut Kotler, Philip dan Gary Armstrong (2008:6) Definisi tersebut memunculkan pengertian bahwa tujuan pemasaran adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan global yang berkembang saat ini, muncul berbagai

BAB II KERANGKA TEORI

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN DI APOTEK KIMIA FARMA 63 SURAKARTA TAHUN 2009 SKRIPSI

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan, tetapi dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang spesifik. Dengan

BAB IV GAMBARAN UMUM UNIT PELAYANAN SIM 4.1. PROSEDUR PENERBITAN SURAT IZIN MENGEMUDI ( SIM )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara univariant. Penelitian yang bersifat deskriptif mempunyai tujuan yaitu

JI_MILD - Volume VII - Nomor 1 Agustus 2016 ISSN: X IMPLEMENTASI PELAYANAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DI SATLANTAS POLRESTA MALANG

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. potensial bagi perusahaan-perusahaan untuk memasarkan produk-produknya.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pengamatan terhadap satu obyek atau terhadap pelaksanaan satu

BAB II LANDASAN TEORI. lain. (George R. Terry, Ph.D) Jasa adalah pendekatan keseluruhan dari perusahaan dalam mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. mendunia dan tidak berbatas atau tak mengenal batas wilayah. Globalisasi adalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. SIM yang dikeluarkan yaitu SIM A, BI, BII, C dan D. Lulus ujian teori dan ujian praktik merupakan syarat-syarat untuk

HUBUNGAN ANTARA FASILITAS KAMPUS TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA DALAM MENGAHADAPI DAYA SAING JASA PENDIDIKAN

Mengukur Kualitas Layanan Dengan SERVQUAL

II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pelayanan menurut Kotler dan Keller (2007:42) merupakan setiap

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DENGAN LOYALITAS NASABAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan sejarah khususnya pembangunan dibidang penegakan supremasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah

PEMAHAMAN MUTU. dr. Zaenal Sugiyanto, M.Kes

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan pasien adalah suatu perasaan pasien yang timbul akibat kinerja

II. LANDASAN TEORI. serta menukarkan produk yang bernilai satu sama lain (Kotler dan AB. Susanto,

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dari manajemen rumah sakit. Secara interen keberhasilan. kompleksitas manajemen rumah sakit, secara eksteren kemampuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API BISNIS SENJA KEDIRI PADA PT. KAI (DAOP VII) MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi. Undang-Undang Dasar 1945 telah mengamanatkan bahwa negara

BAB I PENDAHULUAN. Anggota dari Polisi merupakan anggota masyarakat, walaupun ada aspek yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian tentang kesadaran hukum siswa dalam berlalu

MODEL KOMUNIKASI BHABINKAMTIBMAS DALAM MENJALIN KEMITRAAN KEPADA MASYARAKAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara hukum yang mengandung arti bahwa hukum. merupakan tiang utama dalam menggerakkan sendi-sendi kehidupan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia saat ini sudah mengalami perkembangan yang begitu pesat akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di luar perusahaan, oleh karena itu kegiatan Public Relations (Humas) bertujuan

A. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Nasabah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas produk

BAB III PENYAJIAN DATA. dalam subyek penelitian tersebut, peneliti memastikan dan memutuskan siapa

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini.

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Peranan Peranan bermula dari pola kehidupan yang dijalani seseorang dan peranan itu akan menentukan apa yang diperbuat oleh seseorang tersebut untuk masyarakat, serta kesempatan-kesempatan bagaimana yang diberikan oleh masyarakat kepadanya. Arti penting peranan adalah untuk mengatur perilaku seseorang sehingga dengan demikian orang yang bersangkutan akan dapat menyesuaikan perilaku pribadinya terhadap perilaku orang lain. Menurut Soekanto (1989:220) menyatakan bahwa peranan adalah : aspek dinamis dari kedudukan (status) apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka ia menjalankan suatu peranan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, peranan adalah : pemain, perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh seseorang atau lembaga yang berkedudukan dimasyarakat ( Depdikbud RI : 1997:751 )

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa, peranan adalah suatu kegiatan yang didalamnya tercakup kedudukan seseorang/sekelompok orang yang melaksanakan hak dan kewajiban berdasarkan posisinya pada suatu masyarakat. 2.2. Pengertian Polisi Polisi merupakan badan pemerintah yang bertugas memelihara keamanan dan ketertiban umum (menangkap orang yang melanggar undang -undang dan sebagainya) atau anggota badan pemerintah (pegawai negara yg bertugas menjaga keamanan dan sebagainya) Yang dimaksud Polisi sebagai mitra masyarakat adalah orientasi kedepan bagi kepolisian setelah memasuki era reformasi, dengan harapan jati diri polisi sebagai pelindung, pengayom, pelayan serta penegak hukum yang beradab, keberadaan kedekatan, ketegasannya benar-benar dapat dirasakan oleh slogan masyarakat, bukan hanya slogan semata ( Jaenuddin, 2008 ) 2.3. Pengertian SIM Surat Izin Mengemudi (SIM) adalah bukti registrasi dan identifikasi yang diberikan oleh Polri kepada seseorang yang telah memenuhi persyaratan administrasi, sehat jasmani dan rohani, memahami peraturan lalu lintas dan terampil mengemudikan kendaraan bermotor. Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan Bermotor yang dikemudikan (Pasal 77 ayat (1) UU No.22 Tahun 2009).

2.4. Pengertian Pelayanan Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antar seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik dan menyediakan kepuasan pelanggan. Sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai hal, cara dan hasil pekerjaan melayani. ( Sinambela, 2008 ) Pelayanan pada hakikatnya adalah serangkaian kegiatan yang berupa proses dimana kegiatan tersebut berlangsung secara rutin dan berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan orang dalam masyarakat. (Moenir, 2002) Pelayanan dikatakan baik apabila memenuhi 4 unsur ( Moenir, HAS ) dibawah ini, yaitu : a. Tingkah laku yang sopan b. Cara menyampaikan sesuatu yang berkaitan dengan apa yang seharusnya diterima oleh orang yang bersangkutan c. Waktu menyampaikan yang tepat d. Adanya sikap keramahtamahan sedangkan, menurut Zeithaml, Berry dan Parasuraman (1985: 41-50) terdapat 10 faktor yang menentukan kualitas pelayanan jasa, yaitu : 1. Reliability

Yaitu keandalan mencakup kinerja (performance) dan kemampuan untuk dipercaya (dependability) serta dapat memenuhi janji yang ditawarkan dalam memberikan pelayanan. 2. Responsiveness Kesigapan dalam merespon dan memberikan pelayanan jasa yang dibutuhkan oleh para pelanggannya. 3. Competence Memiliki keterampilan dan pengetahuan yang baik tentang produk jasa yang ditawarkan kepda pelanggan. 4. Acces Kemudahan untuk menghubungi dan dijumpai seperti lokasi, fasilitas dan informasi produk pelayanan jasa mudah diakses pelanggan. 5. Courtesy Memiliki sikap sopan santun, respek, perhatian, keramahan dari pihak pemberi jasa layanan dalam kontak personal melalui operator telepon, resepsionis, customer service dan customer relations. 6. Communication Media komunikasi yang dipergunakan selain dapat memudahkan penyampaian pesan-pesan, informasi dan mudah dipahami, serta penuh perhatian untuk mendengar atau keluhan yang disampaikan oleh pelanggannya.

7. Credibility Kepercayaan yang dibangun itu berawal dari sifat jujur dan dapat diterima, biasanya mencakup citra,nama dan reputasi yang baik dari pihak perusahaan dalam berinteraksi dengan pelanggannya. 8. Security Menciptakan rasa aman dan nyaman dari suatu resiko atau keragu-raguan,yaitu berkaitan dengan keamanansecara fisik,keuangan dan kerahasiaan terjamin. 9. Understanding or knowing the customer Berupaya memahami kebutuhan atau keinginan para pelanggannya. 10. Tangibles Wujud fisik yang ditampilkan,sosok gedung, ruangan, fasilitas dan peralatan penunjang lainnya untuk memberikan pelayanan jasa yang memadai aman dan nyaman. Dari beberapa unsur tersebut diharapkan masyarakat khususnya bagi pengendara yang hendak membuat SIM akan merasa nyaman dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak Polresta Bandar Lampung. 2.5. Pengertian Citra

Menurut Bill Canton dalam Sukatendel (1990) mengatakan bahwa citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan, kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu obyek, orang atau organisasi. Dalam Kamus Bahasa Besar Indonesia, pengertian citra adalah: (1) kata benda: gambar, rupa,gambaran ; (2) gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan, organisasi atau produk ; (3) kesan mental atau bayanga n visual yang ditimbulkan oleh sebuah kata, frase atau kalimat, dan merupakan unsur dasar yang khas dalam karya prosa atau puisi Menurut Philip Kotler 2000:553 secara garis besar citra adalah seperangkat keyakinan, ide dan kesan seseorang terhadap suatu objek atau ditentukan oleh citra objek tersebut yang menampilkan kondisi terbaiknya. Citra positif adalah suatu gambaran, penyempurnaan, kesan utama atau bayangan yang dimiliki seseorang tentang suatu organisasi, intitusi maupun lembaga. Sehingga dalam pelaksanaannya seseorang yang memiliki persepsi baik atau positif terhadap sesuatu perusahaan atau lembaga pada akhirnya menimbulkan kepercayaan masyarakat terhadap suatu perusahaan atau lembaga tersebut (Frank Jefkins,2002) Hal- hal yang mendukung terciptanya citra positif, yaitu (Herimanto,2005) : 1.Penampilan dari luar suatu perusahaan, misalnya penampilan gedung dan logo perusahaan

2.Penampilan dari dalam, misalnya kebersihan kantor 3.Fasilitas yang lengkap 4.Kualitas pelayanan yang baik 5.Kemudahan dalam menyampaikan informasi yang dibutuhkan masyarakat 6.Menciptakan suasana yang akrab dan harmonis antara perusahaan dan masyarakat, sehingga mereka merasa dihargai. Sedangkan menurut Jalaluddin Rahmat dalam bukunya, Psikologi Komunikasi menyebutkan bahwa citra adalah penggambaran tentang realitas dan tidak harus sesuai dengan realitas, citra adalah dunia menurut persepsi. Ada 3 jenis citra, yaitu : 1. citra cermin adalah sebagaimana dapat diduga oleh organisasi tentang bagaimanapandangan public eksternal terhadap jasa dan produksi yang dihasilkan perusahaan. 2. Citra nyata, yaitu citra yang sebagaimana dinilai oleh public eksternal 3. Citra aneka ragam, yaitu citra sebagaimana pandangan berbagai khalayak terhadap Organisasinya yang sama. 4. Citra Perusahaan, yaitu citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, bukan hanya sekedar citra atas produk dan pelayanannya.

5. Citra majemuk, banyaknya jumlah pegawai (individu), cabang atau perwakilan dari sebuah perusahaan atau organisasi dapat memunculkan suatu citra yang belum tentu sama dengan organisasi atau perusahaan tersebut secara keseluruhan. ( Rusadi Ruslan, 199:10 ) 2.6. Teori SOR Teori ini pada dasarnya mengatakan bahwa efek merupakan reaksi terhadap sebuah situasi tertentu. Dengan demikian, seseorang bisa mengharap sesuatu atau memperkirakan sesuatu dengan sejumlah pesan yang disampaikan melalui penyiaran. Teori ini memiliki tiga elemen, yakni (a) pesan (stimulus); (b) penerima (receiver/organism); dan (c) efek (respons). Prinsip stimulus respon kemudian memunculkan teori turunan yang disebut teori jarum hipodermik, yaitu teori klasik mengenai proses terjadinya efek komunikasi massa, dimana komunikasi dipandang sebagai obat yang disuntikkan ke dalam pembuluh darah dari komunikan yang kemudian diasumsikan akan bereaksi seperti yang diharapkan. Bentuknya yang sederhana dapat digambarkan sebagai berikut : Stimulus organism Respon Teori stimulus respon juga memandang bahwa pesan yang dipersepsikan dan didistribusikan secara sistematik dan dalam skala luas. Pesan, karenanya tidak ditujukan kepada orang dalam kapasitasnya individu, tapi sebagai bagian dari masyarakat.

Teori SOR digunakan dalam penelitian kali ini karena objek dari penelitian adalah masyarakat yang hendak membuat SIM yang meliputi komponen sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi. 1. Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informative bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini dapat dilihat bagaimana peranan petugas kepolisian dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat yang hendak membuat SIM. 2. Efek Afektif Efek ini kadarnya lebih tinggi dari efek kognitif, tujuan dari komunikasi bukan hanya sekedar memberitahu kepada khalayak agar menjadi tahu tentang sesuatu, tetapi setelah mengetahui informasi yang diterimanya, khalayak diharapkan dapat merasakannya, dalam hal ini adalah calon pembuat SIM. 3. Efek Konasi Efek ini merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk prilaku, tindakan atau kegiatan. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau ditolak, komunikasi berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti, kemampuan komunikan inilah yang kemudian melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah kesediaan komunikan untuk mengubah sikapnya. Dari pelayanan yang diberikan oleh petugas kepolisian akan

diketahui bagaimana respon atau tindakan yang akan diberikan oleh masyarakat yang hendak membuat SIM selaku komunikan. 2.7. KERANGKA PIKIR Menurut Frank Jefkins citra positif merupakan suatu gambaran, penyempurnaan, kesan utama atau bayangan yang dimiliki seseorang tentang suatu organisasi, intitusi maupun lembaga. Sehingga dalam pelaksanaannya seseorang yang memiliki persepsi baik atau positif terhadap sesuatu perusahaan atau lembaga pada akhirnya menimbulkan kepercayaan masyarakat terhadap suatu perusahaan atau lembaga tersebut,dimana dalam hal ini citra positif sangat berpengaruh kepada proses pembuatan SIM. Surat Izin Mengemudi ( SIM ) merupakan salah satu syarat mutlak yang harus dimiliki oleh pengendara kendaraan bermotor selain STNK. SIM juga berfungsi sebagai identitas pelengkap, dengan begitu bisa meminimalisir kejahatan pada pencurian kendaraan bermotor yang sering terjadi belakangan ini. Untuk mendapatkan SIM masyarakat bisa membuatnya di kantor kesatuan kepolisian Polresta Bandar Lampung. Namun belakangan ini citra kepolisian dimata masyarakat menjadi sedikit negatif, betapa tidak dalam pembuatan SIM saat ini banyak masyarakat yang menganggap bahwa membuat SIM sangatlah sulit serta bertele-tele, baik itu dari proses pembuatannya maupun dari sistem pelayanannya, bahkan kebanyakan diantara mereka banyak yang mengambil jalan pintas untuk membuat SIM melalui SIM Tembak, dimana masyarakat memberikan sejumlah uang dua kali lipat kepada

beberapa oknum petugas kepolisian dan hanya dalam waktu singkat mereka bisa langsung mendapatkannya. Peranan pihak kepolisian dalam melayani masyarakat harus diringi dengan kualitas pelayanan yang baik, misalnya dengan adanya kesigapan serta keramahtamahan dari peugas kepolisian serta ditambah dengan fasilitas yang memadai sehingga bisa membuat masyarakat merasa lebih nyaman. Untuk itu pihak Polresta Bandar Lampung memiliki tanggung jawab yang besar untuk mengubah paradigma yang telah ada, disini penulis akan membahas semua permasalahan tersebut dengan melakukan teknik wawancara kepada masyarakat yang hendak membuat SIM di Polresta Bandar Lampung serta observasi kepada unit satuan pelayanan SIM untuk mengetahui bagaimana proses serta mekanisme pihak kepolisian Polresta Bandar Lampung saat melayani masyarakat khususnya bagi mereka yang hendak membuat SIM, kemudian dalam metode penelitian akan dilihat dari seberapa banyak pengendara yang hendak membuat SIM dalam kurun waktu tertentu, kendala-kendala apa yang mereka hadapi, puas atau tidak mereka dalam pelayanan yang diberikan oleh pihak kepolisian karena selama ini hanya sedikit bagi pengendara yang lulus dalam uji praktik pembuatan SIM di Polresta Bandar Lampung.

Bila dibuat bagannya, maka akan terlihat seperti dibawah ini : Unit Pelayanan SIM di Polresta Bandar Lampung Kualitas Pelayanan yang baik (menurut Moenir, HAS) 1.Tingkah laku yang sopan 2.Cara penyampaian informasi yang baik 3.Waktu penyampaian informasi yang tepat 4. Sikap keramahtamahan Hal- hal yang mendukung terciptanya citra positif (Herimanto,2005) 1. Penampilan suatu perusahaan 2. Kelengkapan fasilitas 3. Kualitas pelayanan yang baik 4. Kemudahan dalam menyampaikan informasi 5. Menciptakan suasana akrab dan harmonis antara perusahaan dan masyarakat Respon Masyarakat Respon positif Respon negatif Citra Positif Kepolisian