BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perekonomian nasional yang dihadapi dunia usaha saat ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kembang sejak sebelum berdirinya Negara ini. Hal ini patut kita banggakan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kebutuhan transportasi pada masa sekarang ini merupakan kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi seperti perusahaan swasta, unit pemerintah, organisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang didukung oleh sanksi-sanksi untuk setiap ketidakpatuhan (Belkaoui,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha di Indonesia saat ini sudah semakin pesat. Namun, hal

BAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu elemen

BAB I PENDAHULUAN. sangat strategis dan berperan besar terhadap perekonomian Indonesia. Peran

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu wahana. angka pengangguran, UMKM juga memegang peranan penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Usaha di Indonesia saat ini kian marak, sebut saja salah satunya yakni Usaha

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kecil dan menengah. SAK ETAP ini dimaksudkan agar semua unit usaha

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini perkembangan perekonomian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sebagai bentuk integrasi

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keberadaan UMKM. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan usaha, termasuk bagi usaha kecil (Megginson et al., 2000).

Implementasi SAK ETAP dalam Penyajian Laporan Keuangan UMKM NukitaFood

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Populasi Indonesia yang mencapai lebih dari 250 juta jiwa menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia sendiri telah ditetapkan sebuah peraturan yang mewajibkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mulyadi, 2014 Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan ekonomi. Informasi tersebut dapat digunakan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) atas Pencatatan Laporan Keuangan pada UMKM Photo Priyangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Akuntansi merupakan suatu ilmu yang terus berkembang dari masa ke

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah termasuk Indonesia. Dalam perkembangan perekonomian Indonesia, bernilai tinggi hingga usaha kecil dan menengah.

BAB 5 PENUTUP. adopsi dari IFRS for SMEmasih diangap terlalu rumit untuk diterapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. dicapai pemulihan ekonomi. UMKM sendiri pada dasarnya sebagian besar bersifat

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2014, pada tahun lalu terdapat 55,2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era informasi dan globalisasi seperti saat ini menyebabkan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. adanya perubahan ekonomi di pasar global tidak begitu berpengaruh, karena

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan lembaga dimana orang-orang yang memiliki kepentingan relatif

BAB 1 PENDAHULUAN. krisis moneter yang telah melumpuhkan perekonomian di Indonesia sehingga

Riska Tri Handayani (Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika Dan Bisnis, Universitas Kanjuruhan Malang)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Tak terkecuali di dunia perbankan. Kehadiran bank mempunyai

Penyajian Laporan Keuangan Koperasi RRKR Berdasarkan SAK ETAP

BAB I PENDAHULUAN. sehat (Keputusan Presiden RI No. 99 tahun 1998).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Sofyan Syafri Harahap (2008:201)

BAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan benteng penyelamat

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. keuangan dari beberapa ahli, antara lain sebagaiberikut:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. semakin berkembang ditengah-tengah dunia usaha yang kian hari kian menuju era

Bab II TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi lahir pada permulaan abad ke-19 sebagai suatu reaksi terhadap sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi diarahkan untuk mencapai hasil tertentu dan hasil tersebut harus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kelanjutan hidup perusahaan (going concern), laba dalam jangka panjang (profit), dan

BAB 1 PENDAHULUAN. tukar tereskalasi menjadi krisis multi dimensi yang dimulai akhir tahun 1997.

I. PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak tahun 1997 telah mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Usaha mikro, kecil dan menengah yang dalam penelitian ini disingkat

MAKALAH KEGIATAN PPM. Meningkatkan Akses Permodalan Bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Melalui Penyusunan Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, pemilik perusahaan dapat mengetahui bagaimana kondisi usaha dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan tersebut tercermin dengan pencapaian tingkat laba yang diperoleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, penggerak utama kondisi perekonomian negara adalah dari

Penyusunan Laporan Keuangan Pada Stars Auto Care 99 Periode Januari 2014

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

BAB I PENDAHULUAN. usaha kecil atau usaha mikro dan sektor informal, terutama di daerah pedesaan.

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997 merupakan momen yang

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Keberadaan UMKM sebagai bagian dari seluruh entitas usaha nasional,

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, perkreditan, kegiatan pemasaran, atau kegiatan lain. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAGIAN II LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi dan era pasar bebas akan menimbulkan persaingan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1 Tahun 2008 mengenai Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, pengertian dari Usaha

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat. Perekonomiaan yang baik adalah perekonomian yang harus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

BAB I PENDAHULUAN. dan pendidikan bagi peternak disertai pengembangan kelembagaan. Berbisnis

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara sangat penting. Ketika

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya, akuntansi didenifisikan sebagai sistem informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat memberikan pelayanan sebaik-baiknya dengan manajemen yang

: Muhamma Rizki Abdurrahman NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing I : Drs. Agus Sumin, MM Pembimbing II : Dr. Imam Subaweh, SE., Ak.

merupakan KDPPLK (Kerangka Dasar Penyajian dan Pengukuran LK) untuk ETAP

BAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) memainkan suatu peran yang sangat vital di dalam pembangunan dan

BAB I PENDAHULUAN. dan Amerika pada beberapa tahun terakhir telah membawa dampak runtuhnya

BAB I PENDAHULUAN. semakin keteat seiring mulai berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) atau

: SARI MULAYATI NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Akuntansi Pembimbing 1 : Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA. Pembimbing 2 : Sudarsono SE., MM.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN , , ,35 Menengah B. Usaha Besar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal pemberian kredit modal kerja. Koperasi adalah salah satu badan usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan suatu sarana penting yang harus tersedia bahkan

BAB 5 SIMPULAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian nasional yang dihadapi dunia usaha saat ini sangat cepat dan dinamis, tak terkecuali bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang ada di Indonesia. UKM dan sektor ekonomi kerakyatan informal lainnya telah bertumbuh-kembang sejak sebelum berdirinya negara ini, yaitu sejak dulu sebelum Indonesia merdeka. Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar. Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) menyatakan, kuantitas dan kualitas UKM terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 terdapat sebanyak 12,7 juta unit usaha, dan pada bulan Juni 2011 meningkat menjadi 53,2 juta unit usaha. Krisis moneter pada tahun 2007 telah mengakibatkan usaha berskala besar satu persatu pailit, karena bahan baku impor meningkat secara drastis, biaya cicilan utang meningkat sebagai akibat dari nilai tukar rupiah terhadap dolar yang menurun dan berfluktuasi. Dari sisi permodalan, sektor perbankan juga ikut terpuruk dan memperparah sektor industri. Bisa dikatakan krisis keuangan global terbukti memorak-porandakan pasar modal dan valas. Misalnya saja, nilai kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terdepresiasi cukup dramatis dari Rp 9.076 hingga 1

2 sempat menembus Rp 12.900, atau mengalami depresiasi lebih dari 41% sejak Januari hingga Desember 2008. (Sumber : www.ditjenpdn.depdag.go.id) Sebaliknya, sektor UMKM telah memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian nasional. Berdasarkan publikasi Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, jumlah pelaku UKM sebanyak 51,3 juta unit usaha atau 99,91% dari seluruh jumlah pelaku usaha di Indonesia. Jumlah tenaga kerjanya mencapai 90,9 juta pekerja atau sebanding dengan 97,1% dari seluruh tenaga kerja Indonesia. Nilai investasi UKM mencapai Rp 640,4 triliun atau 52,9% dari total investasi. Menghasilkan devisa sebesar Rp 183,8 triliun atau 20,2% dari jumlah devisa Indonesia. Tapi ironisnya, 50% UMKM masih belum tersentuh jasa perbankan. Padahal masalah mendasar UMKM adalah modal usaha. Faktanya, kendala utama yang dihadapi pihak UKM selain modal adalah penerapan manajemen yang profesional. Mereka kurang paham akan pentingnya laporan keuangan dalam suatu bisnis. Sistem pembukuan UKM yang ada pada saat ini umumnya masih sangat sederhana dan tidak mengikuti standar yang ada. Masih banyak usaha kecil menengah (UKM) yang belum menyelenggarakan penyusunan atas laporan keuangan usahanya. Akibatnya, mereka memang sulit mendapatkan kredit. Perlunya penyusunan laporan keuangan bagi UKM sebenarnya bukan hanya untuk kemudahan memperoleh kredit bagi kreditur, tetapi untuk pengendalian aset, kewajiban, dan modal serta perencanaan pendapatan dan efisiensi biaya-biaya yang terjadi yang pada akhirnya sebagai alat untuk pengambilan keputusan perusahaan.

3 Secara umum, tujuan dari laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan. Dari laporan keuangan yang disajikan, dapat dilihat apa yang telah dilakukan manajemen dan pertanggungjawaban sumberdaya yang dipercayakan. SAK ETAP yang merupakan kepanjangan dari Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) untuk perusahaan kecil dan menengah. SAK ETAP yang secara efektif diberlakukan mulai 1 Januari 2011 dimaksudkan agar semua unit usaha menyusun laporan keuangan sesuai standar yang telah ditetapkan. Standar ETAP ini cukup sederhana dan pasti tidak akan menyulitkan bagi penggunanya. Sesuai dengan ruang lingkup SAK ETAP, maka standar ini dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik, yang merupakan entitas yang menerbitkan laporan keuangannya untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal. PO. Prima Group merupakan perusahaan kecil dan menengah yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa transportasi darat untuk kawasan Jawa Barat, terkhusus bagi wilayah Bandung, Garut, Tasikmalaya, dan Cijulang. Dalam pelaksanaan pengelolaan usaha, perusahaan masih menggunakan cara pencatatan yang masih sederhana dan bahkan belum mempunyai laporan keuangan. Untuk mencatat sebagian besar pengeluaran kas, pemilik menggunakan Microsoft Excel dan sebagian kecil dengan manual, sedangkan untuk penerimaan kas, pemilik hanya mencatatnya secara manual. Pemilik pun belum mengetahui cara untuk menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar untuk UKM, yaitu dengan SAK ETAP.

4 Padahal di sisi lain, mereka juga ingin mengembangkan usahanya dengan cara meminjam sejumlah dana pada bank. Tak hanya itu, melalui laporan keuangan yang ada, pemilik berharap dapat membantu pihak yang terkait dalam mengambil keputusan yang berkenaan dengan perusahaan. Berdasarkan kondisi yang telah dijelaskan tersebut, terlihat bahwa penyusunan laporan keuangan merupakan hal yang sangat penting sekalipun untuk usaha kecil dan menengah. Karenanya, penulis tertarik untuk membantu perusahaan dalam menyajikan laporan keuangan melalui laporan Tugas Akhir ini, dengan judul: Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada PO. Prima Group. 1.2. Identifikasi Masalah Agar penulisan tugas akhir ini terarah dan sesuai dengan tujuan, maka penulis membatasi masalah yang dibahas, yaitu: Bagaimana penyusunan laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada PO. Prima Group. 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian Melalui penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan kontribusi kepada perusahaan dengan menyusun laporan keuangan yang berdasarkan atas SAK ETAP.

5 Dan pada akhirnya laporan keuangan ini dapat berguna dalam rangka pengembangan usaha dan pengelolaan keuangan bagi manajemen. 1.3.2. Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi untuk perusahaan sebagai bahan acuan dalam penyusunan laporan keuangan pada periode selanjutnya dan dapat menghasilkan informasi akuntansi yang berkualitas dan berguna. b. Bagi Penulis Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis, khususnya dalam bidang penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP serta sebagai bahan pertimbangan antara materi yang telah didapat dalam perkuliahan dengan pelaksanaan di perusahaan. c. Bagi Pihak Lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dan sumber informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan untuk mengembangkan pengetahuan dibidang akuntansi pada umumnya dan bidang laporan keuangan secara khususnya.

6 1.4. Pendekatan Masalah Salah satu kegunaan laporan keuangan bagi manajer atau pemilik perusahaan adalah untuk pengambilan keputusan. Selain itu, laporan keuangan juga digunakan oleh pihak luar sebagai alat yang dapat memberikan informasi mengenai kondisi keuangan, posisi keuangan, dan kinerja keuangan perusahaan. Hal ini dijadikan pedoman baik oleh pihak intern maupun oleh pihak ekstern dalam kegiatan keuangan perusahaan di masa yang akan datang seperti kegiatan investasi dan kegiatan keuangan lainnya. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (2009:2) dikatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu. Dalam memenuhi tujuannya, laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Mengingat pentingnya penyusunan laporan keuangan yang dapat bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan maka laporan keuangan bagi Usaha Kecil dan Menengah harus disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik sebagai pedoman dalam penyusunan laporan keuangan.

7 Zaki Baridwan dalam buku Intermediate Accounting (2004:17), menyatakan bahwa Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan menyajikan dengan wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas suatu entitas. Penyajian wajar mensyaratkan penyajian jujur atas pengaruh transaksi, peristiwa dan kondisi lain yang sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan aset, kewajiban, penghasilan dan beban (IAI, 2009:14). Menurut SAK ETAP (2009:17), laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini: a. Neraca b. Laporan Laba Rugi c. Laporan Perubahan Ekuitas yang juga menunjukkan : i. Seluruh perubahan ekuitas, atau ii. Perubahan ekuitas selain perubahan yang timbul dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik d. Laporan Arus Kas e. Catatan Atas Laporan Keuangan yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya

8 1.5. Metodologi Penelitian 1.5.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yaitu dengan mengumpulkan data kemudian dianalisis dan diolah secara kuantitatif lalu dibuatkan suatu kesimpulan yaitu berupa laporan keuangan. 1.5.2. Data Penelitian 1.5.2.1.Jenis Data Jenis data yang digunakan penulis dalam penyusunan tugas akhir ini adalah data subjek dan data dokumenter. a. Data Subjek Yaitu data-data yang diperoleh penulis dengan cara mengajukan pertanyaanpertanyaan kepada bagian-bagian yang terlibat dalam transaksi keuangan. b. Data Dokumenter Yaitu data perusahaan berupa dokumen-dokumen yang diperoleh dari pihak perusahaan berupa bukti transaksi seperti nota, invoice, bon serta catatan dari bagian yang berhubungan dengan kegiatan penyusunan laporan keuangan.

9 1.5.2.2.Sumber Data Sumber data yang digunakan penulis dalam penyusunan tugas akhir ini adalah data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari lokasi penelitian berupa data hasil wawancara dengan bagian-bagian yang terkait dengan kajian penelitian ini. 2. Data Sekunder Yaitu sumber data penelitian yang diperoleh paneliti secara tidak langsung melalui media perantara seperti bukti, catatan, atau laporan historis yang tersusun dalam arsip. 1.5.2.3.Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah dengan wawancara dan dokumentasi. a. Wawancara Wawancara yang digunakan berupa mengajukan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian mengenai informasi atau data langsung dari sumber yang berkaitan dengan transaksi keuangan dan proses penyusunan laporan keuangan. b. Dokumentasi

10 Dokumentasi yang digunakan berupa pengumpulan dokumen-dokumen perusahaan mengenai data yang terkait masalah penyusunan laporan keuangan. 1.5.2.4.Alat Analisis Data Semua data yang diperoleh selama penelitian dikumpulkan lalu dipilah dan diklasifikasikan berdasarkan kelompok akunnya dan disiapkan sebagai komponen laporan keuangan yang siap disajikan. 1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PO. Prima Group, yang berlokasi di Jalan Terusan Paseh No. 100 Kelurahan Tuguraja, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Sedangkan waktu penelitian dilakukan selama kurang lebih dua bulan yaitu mulai bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2012.