BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di bumi. Seperti yang kita ketahui bahwa perusahaan dianggap sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan hal yang perlu. diperhatikan bagi perusahaan dewasa ini karena berkaitan dengan isu

PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial (Social Responsibility) pada hakekatnya adalah hal

BAB I PENDAHULUAN. terakhir. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat atau lingkungan sekitar (Hexa, 2008). Dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. tempat berusaha, melalui upaya-upaya yang mengarah pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility), tentang komitmen

BAB 1 PENDAHULUAN. social disclosure, corporate social responsibility, social accounting (Mathews,

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan kegiatan sosial yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga setiap keputusan yang dibuat oleh institusi dan setiap tindakan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perusahaan dihadapkan dalam persoalan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah perusahaan yang baik adalah perusahaan yang bisa menjadi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam penelitian ini, manajemen laba diukur dengan pendekatan akrual dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. beberapa hal yang mengemukakan tentang tujuan pendirian suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan utama sebuah perusahaan adalah untuk mendapatkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk membiayai kegiatan investasi serta memberikan fasilitas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi investor, kreditor, calon investor, calon kreditor dan pengguna

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan swasta kini mengembangkan apa yang disebut Corporate

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility-csr) dimana perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. pasangan hidup yang saling memberi dan membutuhkan. Kontribusi dan

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga dituntut agar dapat mengembangkan hubungan tanggung

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar bagi perusahaan-perusahaan agar dapat bersaing secara ketat dan

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Peranan bank yang utama yaitu memobilisasi dana dari masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. (2007). Teori yang mendasari penelitian-penelitian tersebut adalah semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini pelaksanaan Corporate Governance sangat diperlukan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun membuat perekonomian di Indonesi menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya, suatu perusahaan didirikan dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semata (single bottom line), melainkan juga beberapa aspek penting

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan harga saham. Suatu perusahaan dikatakan mempunyai nilai yang baik jika

BAB I PENDAHULUAN. kapasitas perusahaan menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada pada

DAFTAR ISI. Perusahaan Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai

BAB I PENDAHULUAN. mudah untuk mengantisipasi kondisi di luar perusahaan yang terus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP KINERJA PROFITABILITAS PADA SEKTOR PERBANKAN YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. media pengungkapan (disclosure) maupun perangkat evaluasi dan monitoring

BAB I PENDAHULUAN. Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)

BAB I PENDAHULUAN. perbankan syariah di Indonesia. Pengembangan perbankan syariah yang

BAB I PENDAHULUAN. sumbangan yang maksimum kepada masyarakat (Ermadiani dan Bambang, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. maupun kualitas dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya. Dimana pelaporan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kondisi perekonomian negara Indonesia saat ini telah mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengenai pengungkapan laporan keuangan (disclosure of financial

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi iklim yang tidak menentu saat ini yang ditandai dengan global

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa wacana mengenai kinerja perusahaan secara umum,

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak runtuhnya pemerintahan Orde Baru, masyarakat semakin berani

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi untuk mewujudkan tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan yang pada awalnya dikelola langsung oleh pemiliknya,

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh good corporate governance,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social

BAB I PENDAHULUAN. saham dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan untuk memperoleh profit tentunya harus didukung

BAB I PENDAHULUAN. sosial atau yang dikenal dengan CSR (Corporate Social Responsibility),

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Guthrie dan Mathews (1985), kemajuan teknologi serta perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis, sebuah perusahaan menjalankan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bisnis perusahaan-perusahaan asing yang masuk ke Indonesia menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini, persaingan dalam dunia bisnis sudah semakin ketat. Hal ini dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan secara berkelanjutan (sustainable). Nilai perusahaan merupakan. menginvestasikan modalnya pada perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat sebagai lingkungan eksternal, ada hubungan timbale balik

1. PENDAHULUAN. dimana kegiatan utamanya adalah menerima simpanan giro, tabungan, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kehidupan ekonomi masyarakat pada era saat ini tidak terlepas dari dunia

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban yang harus dilaksanakan oleh suatu perusahaan dimana merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. Informasi merupakan kebutuhan yang mendasar bagi para investor dan

keuangan saja yang merupakan informasi wajib. Informasi mengenai kondisi perusahaan juga dapat didapatkan dari informasi yang diungkapkan secara

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan bagi masyarakat (Kartika dan Hatane, 2013). besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (PSAK No.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapat

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang merupakan tempat terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang maksimal atau laba yang sebesar-besarnya dalam kegiatan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengaruh corporate governance terhadap manajemen laba dan implikasinya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang tentu sangat perlu akan kehadiran sektor

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan kepada investor bahwa mereka akan menerima return atas dana

BAB 1 PENDAHULUAN. kesimpulan bahwa sistem corporate governance yang buruk dalam. menimpa negara-negara ASEAN. Praktik-praktik corporate governance

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan. Adanya. menarik lebih banyak investor asing maupun investor dalam negeri.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan tempat perdagangan saham dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sah dari pihak-pihak yang memiliki klaim atas perusahaan. Para pihak ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan sangat ketat oleh lembaga lembaga tertentu, (Otoritas Jasa Keuangan), BAPEPAM-LK (Badan Pengawas Pasar

BAB I PENDAHULUAN. korporasi tersebut menunjukkan bahwa organ-organ perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk melihat kinerja suatu perusahaan, para stakeholder akan menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. kepada stakeholders dan bondholders, yang secara langsung memberikan

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas dengan harapan memperoleh return yang optimal. Bagi investor dan calon

BAB I PENDAHULUAN. Khoirudin (2013) berpendapat bahwa Corporate Social Responsibility. berusaha, melalui upaya-upaya yang mengarah pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, mengalami perkembangan yang sangat cepat. Berdasarkan indikator-indikator

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana untuk

BAB I PENDAHULUAN. CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu kepedulian organisasi bisnis

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri yang bergerak di bidang keuangan (sektor perbankan),

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lingkungan eksternalnya. Ada hubungan timbal balik antara

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baik. Penerapan corporate governance dalam dunia usaha merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya saling memberi dan membutuhkan. Untuk menjaga keberlanjutannya,

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan alat komunikasi. tersebut diharapkan dapat memberikan informasi kepada pemegang saham

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Isu lingkungan di Indonesia saat ini sedang hangat dibicarakan masyarakat, khususnya pada dampak yang disebabkan oleh kegiatan dari perusahaan. Dalam menjalankan usahanya perusahaan tidak terlepas dari masyarakat dan lingkungan sekitarnya, sehingga akan menimbulkan hubungan timbal balik antara masyarakat dan perusahaan. Oleh karena itu setiap tindakan yang diambil perusahaan berdampak nyata terhadap kualitas kehidupan manusia, baik individu, masyarakat, dan seluruh kehidupan di bumi. Seperti yang kita ketahui bahwa perusahaan dianggap sebagai lembaga yang dapat memberikan banyak keuntungan bagi masyarakat, karena telah menyediakan lapangan pekerjaan, terutama perusahaan dengan ukuran perusahaan yang besar atau dalam hal ini menggunakan jasa masyarakat dengan jumlah yang banyak, menurut pendekatan teori akuntansi tradisional, perusahaan harus memaksimalkan labanya agar dapat memberikan sumbangan yang maksimum kepada masyarakat. Tujuan utama yang ingin dicapai oleh semua perusahaan adalah bagaimana perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan seringkali tidak memperhatikan dampak sosial dan lingkungan yang timbul akibat dari aktivitas atau tindakan ekonomi perusahaan 1

2 padahal kegiatan konsumsi yang dilakukan perusahaan berpotensi menimbulkan kerusakan terhadap lingkungan, terutama hal tersebut sangat dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di sekitar perusahaan. Pada dasarnya apabila praktik dan pengungkapan CSR jika dilakukan secara berkesinambungan oleh perusahaan akan memberikan banyak manfaat bagi perusahaan itu sendiri. Keterlibatan perusahaan atas tanggung jawab sosialnya dapat meningkatkan akses modal, memperbaiki kinerja keuangan, mengurangi biaya operasi, meningkatkan citra dan reputasi, meningkatkan penjualan dan loyalitas pelanggan, serta meningkatkan produktivitas dan kualitas. Saat ini penerapan CSR tidak hanya merupakan tanggung jawab perusahaan yang bersentuhan langsung dengan sumber daya alam (SDA), perusahaan perbankan pun merupakan salah satu entitas yang mempunyai tanggung jawab tersebut. Perbankan perlu melakukan program pengungkapan CSR, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak bank yang belum bisa melaksanakan praktik CSR dengan benar. Pengungkapan CSR biasanya di laporkan dengan singkat, tidak berimbang dan tidak melaporkan isu yang material. Bank dan industri perbankan secara keseluruhan merupakan lembaga intermediasi sektor keuangan,memiliki peran penting dalam perekonomian suatu Negara. Secara mikro,bank berfungsi menyalurkan dana dari nasabah yang memiliki kelebihan dana kepada pelaku usaha dari pihak-pihak yang berkepentingan. Secara makro,industri perbankan berperan sebagai sumber pembiayaan bagi perkembangan perekonomian dan sebagai saran dalam pelaksanaan kebijakan moneter (Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance, 2012).

3 Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan yaitu segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Sedangkan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa bank adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan dan aktivitasnya pasti berhubungan dengan masalah keuangan. PSAK NO.31 mendefinisikan bank sebagai berikut: Suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (Financial Intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Pada dasarnya tugas pokok bank menurut UU No.19 tahun 1998 adalah membantu pemerintah dalam hal mengatur, menjaga, dan memelihara stabilitas nilai rupiah, mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Thompson dan Cowton (2004) dalam Yuniarti (2007) beragumen bahwa Bank dapat dilihat sebagai fasilitator dari aktivitas industri yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Saat ini banyak industri yang merusak lingkungan, melanggar HAM, melakukan pemutusan hubungan kerja sepihak sering bertahan dan berkuasa dengan menerima kredit dari perusahaan-perusahaan keuangan yang kuat dan berkuasa dengan tetap menerima kredit dari perusahaanperusahaan keuangan yang kuat dan berkuasa. Menurut Aria ( 2006) dalam Yuniarti

4 (2007), industri perbankan juga wajib memasukkan kriteria CSR dalam seleksi kelayakan kredit. Jadi apabila sebuah perusahaan menginginkan untuk memperoleh kredit dari perbankan, maka perusahaan wajib telah melakukan kegiatan CSR. Pada penelitian ini standart pedoman yang di pakai adalah Global Report Initiative Index. GRI mengatur masalah standarisasi pelaporan dan pengungkapan secara internasional yang lebih di kenal dengan Sustainability Report, sehingga dengan menggunakan Indeks GRI lebih sesuai dengan penelitian ini. Corporate Governance merupakan salah satu pengungkapan yang sangat tepat kaitannya dengan Corporate Social Responsibility. Terdapat hubungan antara Corporate Governance dengan pengungkapan CSR. Pada penelitian ini Corporate Governance di proksikan dari komposisi dewan komisaris, kepemilikan institusional dan ukuran perusahaan. Dewan komisaris merupakan suatu mekanisme yang mengawasi dan mekanisme untuk memberikan petunjuk dan arahan pada pengelola perusahaan. Mengingat bahwa manajemen yang bertanggung jawab untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing perusahaan sedangkan dewan komisaris bertanggung jawab untuk mengawasi manajemen, maka dewan komisaris merupakan pusat ketahanan dan kesuksesan perusahaan. Sedangkan Ukuran perusahaan merupakan skala yang menentukan besar atau kecilnya perusahaan. Tolok ukur yang menunjukan besar kecilnya perusahaan antara lain total penjualan, rata-rata tingkat penjualan, dan total aset. Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi dalam tiga kategori yaitu perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah (medium firm) dan perusahaan kecil (small firm). Pengaruh ukuran perusahaan terhadap

5 pengungkapan CSR tercemin dalam teori agensi yang menjelaskan bahwa perusahaan besar mempunyai biaya agensi yang besar, oleh karena itu perusahaan besar akan cenderung memiliki sumber daya untuk menghasilkan lebih banyak informasi dan biaya untuk menghasilkan informasi tersebut lebih rendah dan perusahaan besar memiliki insentif untuk menyajikan pengungkapan sukarela, karena perusahaan besar dihadapkan pada biaya dan tekanan politik yang lebih tinggi (Luciana, 2008). Hasil penelitian penelitian terdahulu yaitu tentang pengaruh mekanisme Corporate Governance masih terdapat temuan yang tidak konsisten antara satu peneliti dengan peneliti yang lain sehingga di perlu di lakukan kajian lebih lanjut untuk mengetahui konsistensi temuan jika di terapkan pada objek yang berbeda. Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan CSR di Indonesia semakin hasil yang beragam. Beberapa penelitian di Indonesia mengenai pengaruh mekanisme corporate governance perusahaan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility antara lain adalah Cahyaningsih dan Martina (2011) yang mengemukan bahwa mekanisme Corporate Governance yang di proksikan dengan komposisi dewan komisaris independen dan kepemilikan instusional tidak berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility. Menurut Sembiring (2003) menghasilkan temuan bahwa variabel size (ukuran) perusahaan terbukti berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Sementara menurut Farook dan Lanis menemukan hasil yang berbeda bahwa faktor size tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR. Sembiring (2003) menunjukan arah berpengaruh yang mungkin karena terpisah

6 pisahnya public sebagai pemegang perusahaan. Maka di perlukan untuk mengkaji tentang kepemilikan instusional sebagai variabel penduga bagi pengungkapan tanggung jawab sosial. Penelitian Badjuri (2011) menggunakan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh sedangkan profitabilitas sebagai variabel independen lainnya berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh komposisi dewan komisaris independen dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility. Karena terdapat beberapa variasi mekanisme corporate governance yang digunakan dalam penelitian, maka penelitian ini menggunakan beberapa proksi yang digunakan dalam penelitian sebelumnya untuk memperoleh mekanisme corporate governance yang lebih lengkap dan jelas. Fenomena dan perbedaan dari penelitian-penelitian tersebut membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian kembali dengan judul PENGARUH KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA PERUSAHAAN PERBANKAN KONVENSIONAL YANG TERDAFTAR DI BEI. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, terdapat fenomena tentang pengaruh mekanisme Corporate Governance terhadap pengungkapan yang menunjukkan fluktuasi nilai return on asset suatu perusahaan yang di proksikan dari, komposisi dewan komisaris independen, kepemilikan

7 institusional dan ukuran perusahaan pada perusahaan perbankan yang terdaftar yang di BEI dan hasil penelitian terdahulu yang menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai pengaruh Komposisi dewan komisaris independen, kepemilikan institusional dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility, maka berdasarkan uraian di atas permasalahan yang akan diteliti adalah: 1. Apakah komposisi dewan komisaris independen berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility pada perusahaan perbankan konvensional yang terdaftar pada BEI pada tahun 2011-2012? 2. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility pada perusahaan perbankan konvensional yang terdaftar pada BEI pada tahun 2011-2012? 3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility pada perusahaan perbankan konvensional yang terdaftar pada BEI pada tahun 2011-2012? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini : 1. Untuk mengetahui pengaruh komposisi dewan komisaris independen terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility pada perusahaan perbankan konvensional yang terdaftar pada BEI pada tahun 2011-2012.

8 2. Untuk mengetahui pengaruh kepemilikan institusional terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility pada perusahaan perbankan konvensional yang terdaftar pada BEI pada tahun 2011-2012. 3. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility pada perusahaan perbankan konvensional yang terdaftar pada BEI pada tahun 2011-2012. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan, hasil analisis penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam pengambilan keputusan terutama dalam hal tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan. 2. Bagi investor dan calon investor, hasil analisis penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam melakukan analisis dan pengambilan keputusan dalam investasi. 3. Bagi penulis, Sebagai sarana untuk menerapkan dan mengaplikasikan teoriteori yang telah di peroleh selama masa studi. Selain itu, dapat menambah pengetahuan penulis dalam dunia keuangan, terutama tentang tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar perusahaan. 4. Bagi akademisi, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam mengembangkan pemikiran tentang Corporate Social Responsibility serta dapat dijadikan bahan acuan bagi penelitian selanjutnya.

9 1.5 Sistematika Penulisan Penyusunan penulisan proposal didalam penelitian ini dibagi kedalam tiga bab. Adapun sistematika penulisan proposal ini adalah sebagai berikut : BAB I: PENDAHULUAN. Bab pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulis skripsi. Bab ini adalah gambaran awal dari apa yang akan dilakukan peneliti. BAB II: TELAAH PUSTAKA. Bab telaah pustaka membahas mengenai teoriteori yang melandasi penelitian ini dan menjadi dasar acuan teori yang digunakan dalam analisis penelitian ini. Selain itu, bab ini juga menjelaskan hasil penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Dengan landasan teori dan penelitian terdahulu, maka dapat dibuat kerangka pemikiran dan juga menjadi dasar dalam pembentukan hipotesis. BAB III: METODE PENELITIAN. Bab metode penelitian ini menjelaskan variabel penelitian dan definisi operasioal dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian. Selain itu, bab ini juga menjelaskan populasi dan penentuan sampel, jenis dan sumber data, serta metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian. Selanjutnya, menerangkan metode analisis yang digunakan menganalisis hasil pengujian sampel.

10 BAB IV: GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. Bab ini berisi tentang gambaran subyek penelitian dan analisis data yang memuat analisis dari hasil penelitian dalam bentuk analisis deskripstif, analisis statistic dan pembahasan BAB V: PENUTUP. Bab ini berisi tentang kesimpulan akhir, keterbatasan penelitian dan saran.