: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dengan terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun 2015,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini sedang mengarah pada persaingan usaha

BAB I PENDAHULUAN. keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam melakukan audit (Mulyadi dan Puradiredja, (1998)

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia saat ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap kualitas audit yang dihasilkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan membutuhkan sumber dana yang akan digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi formal yang beroperasi dengan menjual atau

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang semakin berkembang saat ini, tidak hanya membutuhkan modal

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang terdapat antara manajer dan pemegang saham, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. maupun eksternal perusahaan. Menurut Financial Accounting Standards

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan juga akan berkualitas tinggi. etik profesi. Dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) guna

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan salah satu profesi yang bergantung kepada

BAB I PENDAHULUAN. pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Menurut FASB, dua

BAB I PENDAHULUAN. atas kinerja perusahaan melalui pemeriksaan laporan keuangan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sebagai auditor eksternal (Kurniawanda, 2013). laporan disetiap kali melakukan audit. Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah jasa auditor. Profesi akuntan publik bertanggungjawab untuk menaikkan

BAB I PENDAHULUAN. bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen

BAB I PENDAHULUAN. mengenai asersi tentang kegiatan-kegitan dan kejadian-kejadian ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan atau para stakeholder.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Agar tetap bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin tinggi para

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan pemakai laporan keuangan (Sarwini dkk, 2014). pengguna laporan audit mengharapkan bahwa laporan keuangan yang telah

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan audit atas laporan keuangan tidak semata mata bekerja untuk. dituntut untuk memiliki kompetensi yang memadai.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULAN. mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kewajarannya lebih dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan dunia usaha dan industri

BAB I PENDAHULUAN. bekerja dengan baik dalam melakukan audit. Salah satu yang merupakan pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan salah satu profesi yang dianggap sangat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan profesi yang dipercaya oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring perkembangan zaman dunia usaha dan industri semakin cepat

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini dunia bisnis sudah tidak asing lagi bagi para pelaku

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan akuntan. (Arens dan Loebbecke, 1996:4). keputusan. Para pemakai laporan keuangan selalu memeriksa dan mencari

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pemeriksaan akuntan, memperoleh kepercayaan dari klien

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. berarti adanya kebebasan perdagangan dan persaingan dagang di antara negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. Wiratama dan Budiartha (2015), laporan keuangan memiliki dua. karakteristik penting yaitu relevan dan dapat diandalkan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Audit merupakan pengumpulan dan evaluasi bukti tentang

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha yang semakin kompetitif (Nirmala dan Cahyonowati, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. menyimpang jauh dari aktivitas moral, bahkan ada anggapan bahwa dunia

BAB I PENDAHULUAN. eksternal perusahaan. (Singgih dan Bawono 2010). sulit untuk diukur, sehingga para pemakai informasi membutuhkan jasa pihak

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Kasus audit yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir membuat. kepercayaan masyarakat terhadap kualitas audit menurun.

BAB 1 PENDAHULUAN. sekarang ini, perusahaan dan profesi auditor sama-sama dihadapkan pada. tantangan-tantangan yang berat. Mereka sama-sama harus

Judul : Pengaruh Fee audit,

BAB I PENDAHULUAN. independen maka hasil pemeriksaan akan lebih akurat. kewajaran laporan keuangan agar laporan keuangan tersebut tidak memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akuntan publik kewajarannya lebih dapat dipercaya dibandingkan laporan keuangan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. mempekerjakan auditor untuk memeriksa catatan keuangan. Revolusi industri

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan yang belum atau tidak diaudit. keuangan yang terjadi akhir-akhir ini. Singgih dan Bawono (2010) menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan publik memiliki peran penting dalam dunia bisnis dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profesi akuntan publik adalah profesi yang bertanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Munculnya skandal-skandal keuangan yang terjadi di Indonesia akibat

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana pengambilan keputusan baik oleh pihak internal maupun pihak

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kepercayaan dari klien dan dari para pemakai laporan keuangan lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan dan mencari informasi tentang kehandalan laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua karakteristik

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan (Mulyadi

BAB I PENDAHULUAN. keputusan. Menurut finally accounting standart board (FASB), laporan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. profesi kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan publik, masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. sedangkan pengauditan biasanya tidak menghasilkan data akuntansi, melainkan

HUBUNGAN SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR, SITUASI AUDIT, ETIKA, PENGALAMAN SERTA KEAHLIAN AUDIT DENGAN KETEPATAN PEMBERIAN OPINI AUDITOR OLEH

BAB I PENDAHULUAN. Pengauditan merupakan bagian dari assurance service dari kantor akuntan

BAB I PENDAHULUAN. kecurangan walaupun dalam pelaksanaannya sangat memungkinkan. akuntansi yang berlaku di Indonesia (Agoes, 2007).

ARUM KUSUMAWATI B

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang memiliki konsistensi tinggi dalam menjalankan kinerjanya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan pada umumnya memiliki laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan (Mulyadi dan Puradiredja, 1998:3). Akuntan publik merupakan

BAB I PENDAHULUAN. ada dalam laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum auditing adalah suatu proses sistemik untuk memperoleh dan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan audit yang dapat diandalkan (Kurnia, dkk, 2014). Profesi

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan bagi para pengguna (Purn amasari dan Hernawati,

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan suatu alat. Laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003). Akuntan publik dalam

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Profesi akuntan publik memiliki peranan penting dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua karakteristik tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan juga merupakan media penting dalam memberikan informasi kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi makin meluas dan peran teknologi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ke depan (Yustrianthe, 2012). Berdasarkan Peraturan Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. dikelolanya. Berbagai cara digunakan manajemen perusahaan, tidak hanya dengan

PENDAHULUAN. Perkembangan profesi akuntan publik disuatu negara sejalan dengan. berkembangnya perusahaan dan juga bentuk badan hukum perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dalam laporan keuangan (Mulyadi, 2002: 2). Kepercayaan yang besar dari

BAB I PENDAHULUAN. (2006) menyebutkan bahwa informasi asimetri mempunyai dua tipe. Tipe pertama

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan perusahaan merupakan suatu informasi akuntansi yang paling

BAB 1 PENDAHULUAN. keputusan ekonomi. Profesi akuntan harus memiliki intregitas, independen

Transkripsi:

Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 : Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang : Kuesioner : Hasil Uji Deskriptif : Hasil Uji Validitas : Hasil Uji Reliabilitas : Hasil Uji Normalitas : Hasil Uji Heteroskedastisitas : Hasil Uji Multikolonieritas : Hasil Uji F Lampiran 10 : Hasil Uji t Lampiran 11 : Tabel Durbin Watson Lampiran 12 : Formulir Bimbingan Skripsi 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN

Laporan keuangan menyediakan berbagai macam informasi yang diperlukan sebagai pengambilan keputusan baik oleh pihak internal atau pihak eksternal perusahaan. Dalam laporan keuangan ada dua karakteristik terpenting yang harus ada, yaitu laporan keuangan tersebut harus relevan dan dapat diandalkan. Kedua karakteristik ini sangat sulit untuk diukur, maka perusahaan membutuhkan jasa dari Kantor Akuntan Publik yang dilakukan oleh auditor untuk memberikan jaminan bahwa laporan keuangan tersebut relevan dan dapat diandalkan. Tugas seorang auditor adalah melakukan auditing. Auditing menurut Sukrisno, 2012, adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen perusahaan, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya dengan tujuan untuk memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. Pemeriksaan laporan keuangan yang dilakukan oleh auditor harus memiliki pedoman pada Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) agar hasil audit tersebut tidak menyesatkan bagi para penggunanya. Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Agar menunjang pekerjaannya sebagai auditor, maka dalam melaksanakan tugasnya, auditor tersebut harus berpedoman pada standar audit yang telah ditetapkan oleh IAPI (Institut Akuntan Publik Indonesia), yakni standar umum, standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan. Standar umum merupakan cerminan kualitas pribadi yang harus dimiliki oleh seorang auditor yang mengharuskan auditor untuk memiliki keahlian dan pelatihan yang cukup dalam melaksanakan prosedur audit. Standar pekerjaan lapangan mengatur auditor dalam hal pengumpulan data dan kegiatan lainnya yang dilaksanakan selama melakukan audit serta mewajibkan auditor untuk menyusun suatu laporan atas laporan keuangan yang diauditnya secara keseluruhan. Sedangkan standar pelaporan

yaitu auditor harus memeriksa apakah manajemen perusahaan dalam menyajikan laporan keuangan telah sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia. Tujuan akhir dalam melakukan audit adalah auditor harus memberikan opini dengan tepat tentang kewajaran dari laporan keuangan yang telah diperiksanya. Ada 5 macam opini dalam menilai kewajaran laporan keuangan yang telah disajikan perusahaan, yaitu pendapat wajar tanpa pengecualian, pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa yang ditambahkan dalam laporan audit bentuk baku, pendapat wajar dengan pengecualian, pendapat tidak wajar dan pernyataan tidak memberikan pendapat. Pemberian opini audit yang tepat dan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) sangat penting agar hasil audit tidak menyesatkan bagi para pengguna yang berkepentingan seperti contoh bagi pimpinan perusahaan, pemegang saham, investor, kreditur dan karyawan. Pengalaman merupakan pengalaman auditor dalam melakukan pemeriksaan laporan keuangan baik dari segi lamanya auditor tersebut bekerja dan banyaknya penugasan yang pernah dilakukan. Auditor yang berpengalaman memiliki banyak keunggulan dalam hal mendeteksi kesalahan, memahami kesalahan secara akurat dan mencari penyebab kesalahan. Pengalaman merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh seorang auditor, auditor yang berpengalaman biasanya memiliki lebih banyak pengetahuan dan lebih dapat mengingat kesalahan atau kekeliruan yang tidak wajar serta lebih selektif terhadap informasi-informasi yang diberikan oleh pihak klien. Jadi, seorang auditor yang berpengalaman akan memberikan opini yang lebih tepat karena auditor yang berpengalaman memiliki pemahaman dan pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan auditor yang kurang memiliki pengalaman. Hasil penelitian yang

dilakukan oleh Prihandono (2012) menyimpulkan bahwa pengalaman audit mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pemberian opini audit oleh auditor. Keahlian merupakan keahlian yang dimiliki dari pendidikan formal dibidang akuntansi, serta mengikuti pelatihan di bidang yang digeluti sehingga seseorang auditor dapat mengetahui berbagai masalah secara lebih mendalam. Keahlian merupakan suatu komponen penting bagi auditor dalam melakukan prosedur audit karena keahlian seorang auditor juga cenderung mempengaruhi ketepatan pemberian opini audit. Menurut Arnan et.al., 2009, auditor harus menjalani pendidikan dan pelatihan teknis yang cukup dalam praktik akuntansi dan teknik auditing sehingga mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan tepat. Auditor harus memiliki keahlian yang diperlukan dalam tugasnya, keahlian ini antara lain merencanakan program kerja pemeriksaan, melaksanakan program kerja pemeriksaan, menyusun kertas kerja pemeriksaan, menyusun berita pemeriksaan, dan laporan dari hasil pemeriksaan itu sendiri. Jadi auditor yang memiliki keahlian yang bagus akan melakukan dan menyelesaikan tugasnya secara profesional dan tentunya akan memberikan hasil opini yang tepat. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Adrian (2013) mengungkapkan bahwa keahlian berpengaruh signifikan positif terhadap ketepatan pemberian opini oleh auditor. Hasil tersebut berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Prihandono (2012) yang mengatakan keahlian tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pemberian opini audit oleh auditor. Komponen penting lainnya dalam ketepatan pemberian opini auditor adalah independensi. Independensi merupakan sikap yang tidak terpengaruh atau bebas dan tidak memihak kepada siapapun. Seorang auditor harus memiliki sikap independen dalam melakukan pemeriksaan laporan keuangan perusahaan agar dapat menghasilkan opini yang tepat. Faktor-faktor yang mempengaruhi independensi seorang auditor

adalah jangka waktu dimana auditor memberikan jasa kepada klien, tekanan dari klien, telaah dari rekan auditor dan jasa non audit yang diberikan. Kurangnya independensi dari seorang auditor membuat para pemakai laporan keuangan menjadi tidak percaya kepada hasil opini yang diberikan, sehingga membuat para investor dan kreditor mempertanyakan eksistensi akuntan publik sebagai pihak yang independen. Jadi, independensi seorang auditor sangat dibutuhkan pada saat auditor tersebut melakukan audit untuk memberikan hasil opini audit yang tepat. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Singgih dan Bawono (2010) menunjukkan bahwa independensi secara parsial berpengaruh terhadap kualitas audit. Tetapi bertolak belakang dengan penelitian dari Kautsarrahmedia (2013) yang mengatakan bahwa independensi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan pemberian opini audit. Etika adalah nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Seorang auditor harus memiliki moral yang baik, jujur, objektif dan transparan serta dapat mengungkapkan laporan keuangan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya, oleh karena itu etika merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh auditor dalam melakukan tugasnya sebagai pemberi opini atas laporan keuangan. Etika yang tinggi akan tercermin pada sikap, tindakan dan perilaku oleh auditor itu sendiri. Dalam Kode Etik IAPI (2011), ada 5 prinsip yang harus dipatuhi akuntan publik, yaitu prinsip integritas, prinsip objektivitas, prinsip kompetensi serta sikap kecermatan dan kehati-hatian profesional, prinsip kerahasiaan, dan prinsip perilaku profesional. Seorang akuntan profesional harus menaati peraturan kode etiknya dalam setiap perilakunya, karena hal tersebut dapat berpengaruh pada kualitas jasa yang mereka berikan. Menurut penelitian Adrian (2013) etika berpengaruh signifikan positif terhadap ketepatan pemberian opini oleh auditor.

Penelitian ini merupakan replikasi dan pengembangan dari penelitian Adrian (2013). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, yaitu: 1. Penelitian sebelumnya hanya menggunakan tiga variabel independen, yaitu etika, pengalaman, dan keahlian audit. Sedangkan pada penelitian ini menambahkan satu variabel independen yaitu independensi yang didukung oleh penelitian Singgih dan Bawono (2010). Variabel tersebut ditambahkan karena independensi diprediksi dapat berpengaruh terhadap ketepatan pemberian opini audit. 2. Objek penelitian yang digunakan juga berbeda dengan penelitian yang direplikasi. Penelitian sebelumnya meneliti auditor yang berada di Provinsi Riau, sedangkan pada penelitian sekarang peneliti meneliti auditor yang bekerja di KAP big four dan non big four berdomisili di Jakarta dan Tangerang. Berdasarkan latar belakang yang dirumuskan diatas, maka judul dari penelitian ini adalah Pengaruh Pengalaman Audit, Keahlian Audit, Independensi dan Etika terhadap Ketepatan Pemberian Opini Auditor. 1.2 Batasan Masalah Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka penelitian membatasi masalah dengan: 1. Meneliti Auditor di wilayah Jakarta dan Tangerang. 2. Objek yang akan diteliti adalah Junior Auditor, Senior Auditor, Manajer auditor, dan Partner yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) big four dan non big four. 1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah pengalaman berpengaruh terhadap ketepatan pemberian opini oleh auditor? 2. Apakah keahlian berpengaruh terhadap ketepatan pemberian opini oleh auditor? 3. Apakah independensi berpengaruh terhadap ketepatan pemberian opini oleh auditor? 4. Apakah etika berpengaruh terhadap ketepatan pemberian opini oleh auditor? 5. Apakah pengalaman audit, keahlian audit, independensi, dan etika berpengaruh secara simultan terhadap ketepatan pemberian opini oleh auditor? 1.4 Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah yang ada, penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh bukti empiris bahwa: 1. Pengaruh Pengalaman terhadap ketepatan pemberian opini audit oleh auditor. 2. Pengaruh Keahlian terhadap ketepatan pemberian opini audit oleh auditor. 3. Pengaruh Independensi terhadap ketepatan pemberian opini audit oleh auditor. 4. Pengaruh Etika terhadap ketepatan pemberian opini audit oleh auditor. 5. Pengaruh pengalaman, keahlian, independensi, dan etika terhadap ketepatan pemberian opini auditor. 1.5 Manfaat penelitian Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Praktisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk meningkatkan keahlian dalam melakukan audit. 2. Bagi Auditor Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam memberikan opini audit dengan tepat melalui faktor pengalaman, keahlian, independensi, dan etika. 3. Bagi Akademis Bagi akademis penelitian ini diharapkan mampu untuk menambah pengetahuan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya dalam menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan pemberian opini audit. 4. Bagi Peneliti Hasil peneliti diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ketepatan pemberian opini audit. 5. Bagi Masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada akuntan publik dalam melaksanakan audit. 1.6 Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penelitian yang dilakukan, maka disusunlah suatu sistematika penulisan yang berisi informasi mengenai materi yang dibahas dalam tiap-tiap bab. BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TELAAH LITERATUR Pada bab ini akan dijelaskan mengenai landasan teori yang relevan dengan pengalaman audit, keahlian audit, independensi, etika dan ketepatan pemberian opini audit. Bab ini juga menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan, serta perumusan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan gambaran umum objek penelitian, metode penelitian, definisi operasional variabel, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik pengambilan sampel dan teknik analisis data. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang deskripsi penelitian yang diperoleh dari pengolahan data yang telah dikumpulkan, pengujian, analisis hipotesis dan pembahasan penelitian. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang hasil penelitian, keterbatasan penelitian serta saran yang diberikan untuk penelitian selanjutnya. BAB II TELAAH LITERATUR 2.1 Pemberian Opini Audit Opini audit adalah opini yang diberikan oleh auditor independen tentang kewajaran penyajian laporan keuangan perusahaan tempat auditor tersebut melakukan audit.