SISTEM PAKAR PRE DIAGNOSIS PENYAKIT MENULAR SEKSUAL BERBASIS ANDROID DENGAN METODE FORWARD CHAINING

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KELAMIN PADA PRIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB

BAB II Tinjauan Pustaka

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

APLIKASI SISTEM PAKAR MENDIAGNOSIS PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DAN HIV / AIDS

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian. Scabies merupakan salah satu penyakit kulit yang

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KULIT SAPI BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

KUESIONER PENELITIAN

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HEWAN PELIHARAAN. Arina Pramudita

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH

TAKARIR. : pelacakan yang dimulai dari tujuan, selanjutnya. dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk. kesimpulannya

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID

Feriani A. Tarigan Jurusan Sistem Informasi STMIK TIME Jln. Merbabu No. 32 AA-BB Medan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

Menggunakan alat-alat tradisional yang tidak steril seperti alat tumpul. Makan nanas dan minum sprite secara berlebihan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK PERTOLONGAN PERTAMA MENDIAGNOSA DEMAM Shela Shelina Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina, Depok 164

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Kata Kunci: Aplikasi, Sistem Pakar, dan Sepeda Motor. vi Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. juga bisa terjadi seperti, dari seorang ibu kepada bayinya saat mengandung atau

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

Gonore Menyebabkan Vagina Bernanah

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

(hiperglisemia) yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin. Sedangkan terapi dalam bidang farmakologi kedokteran mempelajari bagaimana penggunaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan hubungan seksual, yang telah sah dan diakui oleh hukum (kartono. M, 2000

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sistem Berbasis Pengetahuan. Program Studi Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

Seksualitas Remaja dan Kesehatan Reproduksi Rachmah Laksmi Ambardini Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit THT merupakan salah satu jenis penyakit yang sering ditemukan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

METODE PENALARAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN MODEL HIBRID FUZZY DEMPSTER SHAFER UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

Jurnal Komputasi. Vol. 1, No. 1, April Pendahuluan. Hal 1 dari 90

APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING

TUGAS KELOMPOK SISTEM PAKAR NAMA KELOMPOK : FERI DWI UTOMO ROBBY INDRAWAN SUDRAJAT SEPTIAWAN PRIO SETIADI

PENGGUNAAN CERTAINTY FACTOR (CF) DALAM PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT ATHEROSKLEROSIS SKRIPSI. Elpa Armi Voni

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 1 MARET 2012

Sistem Pakar Deteksi Mutu Telur Ayam Ras Berbasis Web Menggunakan Metode Forward Chaining

Sistem Pakar Diagnosis Gangguan Menstruasi Berbasis Web Service dengan Metode Forward Chaining

DAFTAR ISI Error! Bookmark not defined. Error! Bookmark not defined. Error! Bookmark not defined. Error! Bookmark not defined.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Pengetahuan 2.Basis data 3.Mesin Inferensi 4.Antarmuka pemakai (user. (code base skill implemetation), menggunakan teknik-teknik tertentu dengan

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan akurat. Untuk itu komputer dijadikan sebagai salah satu alat yang mendukung

SISTEM PAKAR PENDETEKSI DAN PENANGANAN ANOREXIA NERVOSA PADA PERANGKAT BERGERAK

BAB IV HASIL DAN UJICOBA. pakar mendeteksi penyakit pada Tanaman Buah Naga. apabila program dijalankan. Pada halaman ini user dapat memilih menu apa

SISTEM PAKAR PENYAKIT LAMBUNG MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari tulang, sendi, dan otot (TSO). Manusia dapat bergerak karena ada

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT BABI DENGAN METODE BACKWARD CHAINING

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini sangat berdampak

SISTEM PAKAR. Farah Zakiyah Rahmanti, M.T Mei Universitas Dian Nuswantoro

SISTEM PAKAR MENDETEKSI KERUSAKAN PADA SMARTPHONE DENGAN METODE FORWARD CHAINING

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KULIT DAN PENGOBATANNYA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR NASKAH PUBLIKASI

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit dan Kelamin Dengan Metode Certainty Factor dan Fuzzy Logic

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

2/22/2017 IDE DASAR PENGANTAR SISTEM PAKAR MODEL SISTEM PAKAR APLIKASI KECERDASAN BUATAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer.

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mengalami gangguan kesehatan, tanpa mengenal usia, jenis kelamin, pekerjaan,

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT PADA ANGGREK PHALAENOPSIS BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. serta terkadang sulit untuk menemui seorang ahli/pakar dalam keadaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu kedokteran mengalami kemajuan pesat yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

SISTEM PAKAR PENELUSURAN BAKTERI CHLAMYDIA TRACHOMATIS MENGGUNAKAN FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR

Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLatihan Soal 2.2. Sifilis. Epididimitis. Kanker prostat. Keputihan

TAKARIR. : kumpulan file atau tabel yang saling berhubungan. secara logika. : penalaran yang dimulai dari fakta menuju konklusi

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji

REPRESENTASI PENGETAHUAN (KNOWLEDGE) BERBASIS RULE (RULE-BASED) DALAM MENGANALISA KEKURANGAN VITAMIN PADA TUBUH MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing-masing, tetapi

DIAGNOSA PENYAKIT MANUSIA YANG DIAKIBATKAN OLEH GIGITAN HEWAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK SISTEM PAKAR UNTUK DETEKSI GONORE (GO), SIFILIS DAN HERPES GENITALIS SKRIPSI MARGANDA SOADUAN SITUMORANG

BAB I PENDAHULUAN.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1 Perbandingan Tinjauan Pustaka

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT UMUM YANG SERING DIDERITA BALITA BERBASIS WEB DI DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Transkripsi:

SISTEM PAKAR PRE DIAGNOSIS PENYAKIT MENULAR SEKSUAL BERBASIS ANDROID DENGAN METODE FORWARD CHAINING Fajar Rianda 1) LuthfiaRahman 2) Choirotun Jum iyyatin Nisak 3) Krisna Nuresa Qodri 4) 1)2)4) Teknologi Informasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta email : 1) fajar.rianda.2011@ft.umy.ac.id, 2) luthfia.rahman.2011@ft.umy.ac.id, 4) krisna.nuresa.2012@ft.umy.ac.id 3) Pendidikan Dokter Universitas Muhammadiyah Yogyakarta email :choirotun.jumiyyatin.2012@fkik.umy.ac.id ABSTRACT Skin is the outermost part of the human body. Many diseases can be transmitted through interaction with skin. One of the diseases that can be transmitted through the skin is Sexually Transmitted Disease (STD). This research aims to help people to do early detection or pre diagnosis against STD. This expert system developed use Android technology. This research method start with requirement, analysis, design, implementation, testing and then the last one is evaluation. The method that used in conducting the inference is forward chaining. This system can be used to perform pre diagnosis of STD. In addition to generating an indication, the system can also explain in detail about STD. Keywords Forward Chaining, Android, Expert System, Sexually Transmitted Disease. 1. Pendahuluan Kulit merupakan bagian tubuh manusia yang paling luar. Selain untuk melindungi otot dan organ manusia, kulit berfungsi sebagai indera peraba.bentuk interaksi manusia dengan benda maupun makhluk hidup lain juga dapat melalui kulit yaitu berupa sentuhan. Sentuhan atau interaksi kulitdapat menularkan berbagai penyakit. Salah satu penyakit yang dapat menular melalui kulit adalah penyakit menular seksual (PMS). Kontak seksual tidak hanya hubungan seksual melalui alat kelamin, tetapi juga meliputi ciuman, kontak oral-genital dan pemakaian mainan seksual seperti Vibratordan Dildo. Dari berbagai bentuk kontak seksual tersebut kulit dapat terserang virus atau bakteri. Dalam menghadapi penyakit, masyarakat memiliki perilaku yang berbeda-beda. Secara garis besar ada duamacam perilaku, yaitu masyarakat aktif dan masyarakat pasif. Perilaku masyarakat aktifbersifat terbuka dan berupa tindakan nyata yang tentu saja akan mengurangi resiko terkena penyakit yang lebih parah. Masyarakat aktif lebih mudah dan tidak ragu untuk berkonsultasi langsung terhadap dokter. Hal tersebut berkebalikan dengan masyarakat pasif yang bersifat tertutup.mereka engganmemeriksakan kesehatannya karena merasa malu untuk mengutarakan apa yang dirasakan, apalagi berkonsultasi mengenai kesehatan yang bersifat pribadi seperti PMS. Hal ini tentu saja dapat memperburuk keadaan kesehatan apabila mereka mengabaikan gejala-gejala yang mungkin mengindikasikan adanya penyakit. Perkembangan teknologi saat ini mampu memberikan manfaat terhadap aspek kesehatan. Salah satu pemanfaatan teknologi terhadap kesehatan dengan menggunakan Android. Melalui Android penulis mencoba membuat sistem pakar pre diagnosis penyakit menular seksual untuk membantu masyarakat khususnya yang bersifat pasif. 2. Landasan Teori 1.1. Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan atau artificial intelligenceadalah suatu ilmu komputer yang membuat mesin atau computer dapat melakukan kegiatan atau pekerjaan seperti manusia. Ada dua komponen utama dalam membuat kecerdasan buatan, yaitu basis pengetahuan dan motor inferensi [1]. 163

Basis pengetahuan, berisi fakta-fakta, teori pemikiran dan hubungan antara satu dengan lainnya[1]. Motor Inferensi, yaitu kemampuan menarik kesimpulan berdasarkan pengalaman [1]. Seiring dengan perkembangan teknologi, lingkup kecerdasan buatan tidak hanya pada bidang ilmu komputer namun juga telah merambah di berbagai ilmu lainnya. Salah satu lingkup kecerdasan buatan lainnya adalah sistem pakar atau expert system.sistem Pakar Sistem pakar adalah sistem yang berusaha menerapkan ilmu pengetahuan manusia ke dalam komputer, agar komputer dapat menyelesaikan permasalahanseperti para ahli [1]. Struktur sistem pakar terbagi menjadi dua lingkungan, yaitu lingkungan pengembangan dan lingkungan konsultasi. Lingkungan pengembang berfungsi sebagai lingkungan pembangunan sistem pakar sedangkan lingkungan konsultasi merupakan lingkungan yang digunakan pengguna atau bukan pakar untuk berkonsultasi. Adapun struktur sistem pakar dapat dilihat pada Gambar 1 Gambar 2. Proses Forward Chaining [1] 1.4. Penyakit Menular Seksual Penyakit menular seksual dapat muncul dengan penyebab yang berbeda-beda seperti bakteri, jamur, dan virus. Adapun jenis-jenis penyakit menular seksual sebagai berikut : 1. Gonore 2. Trikomoniasis 3. Ulkus Mole 4. Kandidiasis 5. Kondiloma Akuminata 6. Herpes Genital 3. Metode Penelitian 1.1. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data merupakan teknik untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk melakukan suatu penelitian. Data yang dikumpulkan adalah data mengenai penyakit menular seksual beserta gejalanya. Data dibagi menjadi dua berdasarkan bagaimana mengumpulkan data tersebut, yaitu data primer dan sekunder. Adapun hasil dari data primer dan data sekunder dapat dilihat pada Tabel 1. 1.3. Forward Chaining Gambar 1.Struktur Sistem Pakar [1] Dalam sistem pakar terdapat dua metode motor inferensi, yaitu :forward chaining dan backward chaining.forward chaining dimulai dari fakta-fakta pengetahuan terlebih dahulu untuk mendapatkan suatu kesimpulan. Metode ini menggunakan aturan IF-THEN dimana premis (IF) menuju kesimpulan (THEN). Adapun proses forward chaining dapat dilihat pada Error! Reference source not found.. Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari narasumber. Narasumber disini adalah dokter spesialis kulit dan kelamin sebagai sumber informasi.data primer dapat diperoleh dengan cara wawancara. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan secara tidak langsung dari narasumber. Sumber data sekunder ini dapat berupa hasil pengolahan lebih lanjut dari data primer yang disajikan dalam bentuk lain atau dari orang lain [2]. 164

1.2. Metode Pengembangan Perangkat Lunak Metode pengembangan perangkat lunak yang diterapkan pada aplikasi pre diagnosis penyakit menular seksual berbasis Android terdapat 4 tahapan. Adapun 4 tahapan yang dimaksud dapat dilihat pada Gambar 3. Kebutuhan dan Analisis Pengujian Gambar 3. Tahapan Penelitian Tahap pertama yaitu kebutuhan, pada tahap ini dilakukan pengumpulan data mengenai penyakit menular seksual yang merupakan kebutuhan utama dalam pengembangan sistem.pada tahap analisis, data yang telah terkumpuldiolahterlebih dahulu, agar dapat digunakan dalam pengembangan sistem. Pengolahan data disini dengancara membuat data menjadi basis pengetahuan dan jugadiubah ke dalam bentuk database. Tahap ketiga yaitu desain, pada tahap ini dilakukan perancangan tampilan antarmuka atau user interface aplikasi. Desain juga bertujuan untuk memastikan tampilan aplikasi mudah dimengerti oleh pengguna. Tahap selanjutnya adalah implementasi,di tahapan ini sistem mulai dibangun. Data yang sebelumnya sudah diolah dan berbentuk databasedihubungkan ke dalam sistem. Tampilan user interface yang telah dirancangsebelumnya kemudianditerapkan pada sistem. Setelah sistem selesai dibangun, maka tahapan berikutnya adalah tahapan pengujian. Tahapan ini berguna untuk memastikan sistem mampu berfungsi dan menghasilkan luaran sesuai dengan yang diharapkan. 4. Hasil Dan Pembahasan 4.1. Analisis Desain Implementasi Data primer dan data sekunder yang telah terkumpul kemudian dianalisis. Hasil analisis ini berupa basis pengetahuan. Adapun tabel yang dimaksud dapat dilihat pada Tabel 1. Keterangan: P1 = Gonore P2 = Ulkus Mole P3 = Herpes Genital P4 = Kutil Kelamin P5 = Kandidiasis P6 = Trikomoniasis Penyakit Gejala Nyeri saat buang air kecil. Nyeri ketika melakukan hubungan seksual. Nyeri pada ulkus (luka/koreng) Nyeri pada pembesaran lipatan paha Keluarnya cairan putih dari kelamin (seperti nanah) Cairan kental vagina bergumpal putih, terkadang kekuningan Cairan berbau asam Cairan vagina encer, berwarna kuning kehijauan, berbusa,dan berbau busuk Gatal pada lubang kencing Gatal pada kelamin Bengkak pada lubang kencing Bengkak pada ulkus (luka /koreng) Kelamin agak bengkak Terdapat ulkus (luka seperti koreng) berukuran besar di sekitar alat kelamin Dasar korengnya kotor dan tepinya tidak rata Tabel 1. Representasi Pengetahuan Jenis Kela min P1 P2 P3 P4 P5 P6 * * * 165

Persebaran luka tidak teratur Luka berkelompok (seperti anggur). Bintil lentingan (berisi cairan) atau sudah pecah di kelamin atau sekitarnya Bintil menonjol Bintil berbentuk seperti kutil Binitil muncul di tempat lembab seperti kelamin atau anus Lubang kencing kemerahan Terasa panas seperti terbakar pada lubang kencing Kemerahan disekitar luka/koreng Kelamin agak bengkak Ada pembesaran lipatan paha * Demam Muncul Cairan berbusa Dari tabel tersebut dibentuklah aturan-aturan untuk menyimpulkan indikasi dari suatu penyakit yang ditunjukkan pada Gambar 4dan Gambar 5. Setiap gejala dijadikan bentuk kode untuk mempermudah penentuan aturan. Gambar 5. Aturan pada Perempuan 4.2. Desain dan Implementasi 1. Halaman Utama Halaman utama merupakan halaman awal yang tampil ketika aplikasi dijalankan. Pada halaman ini terdapat tiga tombol yang memiliki fungsi berbeda-beda. Tombol pertama yaitu diagnosis, tombol ini memiliki fungsi mengarahkan pengguna ke halaman pilih jenis kelamin terlebih dahulu sebelum memulai diagnosis. Tombol kedua yaitu detail penyakit, tombol ini berfungsi untuk membuka halaman detail penyakit. Tombol ketiga yang berfungsimembuka halaman tentang aplikasi. Tampilan utama dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Tampilan halaman utama Gambar 4. Aturan pada laki-laki 2. Halaman Pilih Jenis Kelamin Pada halaman ini terdapat dua pilihan tombol. Tombol pertama bergambar manusia berjenis kelamin pria yang berfungsi untuk membuka halaman pre diagnosis laki-laki. Tombol kedua bergambar manusia berjenis kelamin wanita yang berfungsi untuk membuka halaman pre diagnosis perempuan. Halaman pilih jenis kelamin dapat 166

dilihat padagambar 7. Diagnosis dibedakan antara lakilaki dan perempuan dikarenakan terdapat perbedaan gejala. Gambar 10. Halaman hasil diagnosis yang tidak menemukan indikasi penyakit Gambar 7. Halaman pilih jenis kelamin 3. Halaman Pre Diagnosis Pada halaman ini dilakukan pre diagnosis atau pendeteksian awal penyakit menular seksual. Ada sebuah pertanyaan yang ditampilkan bagi pengguna, Pengguna cukup memilih jawaban ya atau tidak. Halaman pre diagnosis dapat dilihat padagambar 8. 4. Halaman Detail Penyakit Halaman ini menampilkan informasi detail dari setiap penyakit. Adapun informasi yang ditampilkan seperti nama penyakit, penyebab penyakit, dan keterangan lebih detail dari tiap-tiap penyakit. Halaman detail penyakit dapat dilihat padagambar 11. Gambar 11. Halaman detail penyakit Gambar 8. Halaman pre diagnosis Ada dua hasil diagnosis setelah pertanyaan dijawab, yang pertama adalah hasil diagnosis yang menyatakan bahwa pengguna terindikasi suatu penyakit dan yang kedua adalah hasil diagnosis yang menyatakan bahwa tidak menemukan indikasi penyakit dari jawaban-jawaban pengguna. Halaman hasil diagnosis dapat dilihat pada Gambar 9danGambar 10. 5. Halaman Tentang Aplikasi Pada halaman ini berisi tentang penjelasan singkat seperti apa aplikasi ini dan maksud dari aplikasi ini dibuat. Adapun halaman tentang aplikasi dapat dilihat padagambar 12. Gambar 12. Halaman tentang aplikasi Gambar 9. Halaman hasil diagnosis yang terindikasi suatu penyakit 4.3. Pengujian Pengujian yang dilakukan pada sistem pakar ini dengan menggunakan pengujian black box. Pengujian black box berfokus pada luaran yang dihasilkan oleh 167

sistem apakah telah sesuai atau belum. Adapun pengujian yang dilakukan adalah pengujian diagnosis. Pengujian diagnosisbertujuan untuk mengetahui kesesuaian hasil akhir yang berupa kesimpulan indikasi penyakit pada sistem dengan metode forward chaining. Hasil akhir dari sistem dengan metode forward chaining dicocokkan dengan aturan basis pengetahuan yang telah ditentukan. Dari hasil pengujian telah ditemukan bahwa sistem yang dibuat mampu berjalan sesuai dengan aturanaturan yang ada. 5. Kesimpulan Adapun kesimpulan dalam penelitian sistem pakar pre diagnosis penyakit menular seksual berbasis Android dengan metode forward chainingadalah : Sistem ini dapat dijadikan sebagai langkah awal dalam mengenali gejala-gejala yang mengindikasi penyakit menular seksual dan untuk selanjutnya dapat dikonsultasikan bersama dokter. Selain menghasilkan indikasi penyakit sistem juga dapat menjelaskan secara detail mengenai penyakit menular seksual. REFERENSI [1] S. Kusumadewi, Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya), Yogyakarta: Graha Ilmu, 2003. [2] Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, Bandung: Alfabeta, 2012. 168