HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
NAGARASARI KECAMATAN CIPEDES KOTA TASIKMALAYA)

HUBUNGAN KEPEMILIKAN JAMBAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA JATISOBO KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Orang Tua, Balita, Zinc

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KASUS DIARE DI PUSKESMAS ULEE KARENG KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA TERHADAP PHBS DAN PENYAKIT DEMAM TIFOID DI SMP X KOTA CIMAHI TAHUN 2011.

PENGARUH FREKUENSI KONSUMSI MAKANAN JAJANAN TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA ANAK SEKOLAH DI SD MUHAMMADIYAH WONOREJO KARYA TULIS ILMIAH

BEBERAPA FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PRIMER PADA SUPIR TRUK

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

BAB I PENDAHULUAN. juga dipengaruhi oleh tidak bersihnya kantin. Jika kantin tidak bersih, maka

Reni Halimah Program Studi Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Lampung

PERILAKU HIGIENE SANITASI PENJAMAH MAKANAN PADA KATERING RUMAH TANGGA DI LEUWIDAHU KOTA TASIKMALAYA. *Nunun Khoerun Nisa

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

FAKTOR PENCETUS TONSILITIS PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KABUPATEN KLATEN

Keywords: Diarrhea, Defecate, Kuningan Village

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DIDUGA AKIBAT INFEKSI DI DESA GONDOSULI KECAMATAN BULU KABUPATEN TEMANGGUNG

ABSTRAK SHERLY RACHMAWATI HERIYAWAN

HUBUNGAN ANTARA HIGIENE PERORANGAN, FREKUENSI KONSUMSI DAN SUMBER MAKANAN JAJANAN DENGAN KEJADIAN DIARE

HUBUNGAN BESARAN UANG SAKU DENGAN PEMILIHAN JAJANAN SEHAT. Connections between The Amount of Pocket Money with Selection of Healthy Snack

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2

FAKTOR RISIKO KEJADIAN DEMAM TYPOID PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT TMC TASIKMALAYA TAHUN Heti Damayanti 1) Nur Lina dan Sri Maywati 2)

HUBUNGAN PERILAKU JAJAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SEKOLAH DASAR

HUBUNGAN PENGETAHUAN JAJANAN SEHAT DENGAN STATUS GIZI ANAK DI SD N 80 NGORESAN SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PERILAKU HIGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE PADA SISWA SD NEGERI 01 TRANGSAN KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Sri Marisya Setiarni, Adi Heru Sutomo, Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN INSOMNIA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

PENDAHULUAN. Ridha Hidayat

UNIVERSITAS UDAYANA PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 6 12 BULAN DI PUSKESMAS KUTA SELATAN TAHUN 2012

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

Eka Muriani Limbanadi*, Joy A.M.Rattu*, Mariska Pitoi *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA.

STUDI KASUS KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYANAN TAHUN 2015

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERADAAN BAKTERI Escherichia coli PADA JAJANAN ES BUAH YANG DIJUAL DI SEKITAR PUSAT KOTA TEMANGGUNG

FAKTOR PENCETUS TONSILITIS PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KABUPATEN KLATEN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

HUBUNGAN ANTARA HIGIENE KANTIN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA PENJAMAH MAKANAN PT. X DI KARANGANYAR

UNIVERSITAS UDAYANA LUH GD. DWI KARTIKA PUTRI

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN PAGI DAN KEBIASAAN JAJAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR DI SDN BANYUANYAR III SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Januariska Dwi Yanottama Anggitasari J

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA DI SD GMIM 20 MANADO.

PROFIL PENDERITA DIARE PADA ANAK BALITA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN PADA TAHUN Oleh : AHMAD SYAFIQ AKMAL BIN ISHAK

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

ASUPAN GIZI MAKRO, PENYAKIT INFEKSI DAN STATUS PERTUMBUHAN ANAK USIA 6-7 TAHUN DI KAWASAN PEMBUANGAN AKHIR MAKASSAR

Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Vulva Hygiene dan Kejadian Keputihan Pada Wanita Perimenopause Di Desa Mojo Kecamatan Andong Boyolali

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN FREKUENSI TERJADINYA DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAJAH I KABUPATEN DEMAK

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIIT DIABETES MELLITUS

BAB IV METODE PENELITIAN. masyarakat pada saat tertentu. Penelitian ini merupakan penelitian yang

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BAYI DAN ANAK USIA 7 BULAN 5 TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN ASUPAN GIZI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA BAGIAN KOMPUTER BORDIR DI KELURAHAN CILAMAJANG KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA

ELYSA YUTIK HIDAYATI J

KEBIASAAN MENGONSUMSI JAJAN TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK SEKOLAH PENGGUNA KATERING DAN NON-KATERING

Perilaku Ibu Dengan Kejadian Gizi Kurang Pada Balita. Mother Relationship With Events Nutrition Behavior In Children

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN ANEMIA REMAJA PUTRI KELAS X DAN XI SMA NEGERI 1 POLOKARTO

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRODUSEN DENGAN PENGGUNAAN FORMALIN PADA BAKSO SAPI KILOAN YANG DIJUAL DI PASAR TRADISIONAL DAN MODERN KOTA PONTIANAK

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

PENGARUH AKTIFITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN OBESITAS PADA MURID

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERHADAP ANGKA KEJADIAN DIARE AKUT PADA SANTRI PONDOK TREMAS KABUPATEN PACITAN

KEBIASAAN JAJAN ANAK SEKOLAH DASAR DAN HUBUNGANNYA TERHADAP STATUS GIZI DI SEKOLAH DASAR SUNGAI RAMBUTAN KABUPATEN OGAN ILIR

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

ANALISIS FAKTOR PERILAKU YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA KEPUTIHAN PADA SISWI SMK NEGERI 8 MEDAN. Oleh : RONAULI AGNES MARPAUNG

HUBUNGAN ANTARA STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 2-3 TAHUN (Survei pada ibu balita usia 2 3 tahun di puskesmas Baregbeg Ciamis)

DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN SURAT PERNY AT AAN ABSTRAK ABSTRACT

UNIVERSITAS UDAYANA. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

HUBUNGAN PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) DENGAN KEJADIAN DIARE ANAK USIA SEKOLAH DI SDN 02 PELEMSENGIR KECAMATAN TODANAN KABUPATEN BLORA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DROP OUT AKSEPTOR KB DI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DAN PENGGUNAAN ANTI NYAMUK BAKAR DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS KOLONGAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

*Mulyo Aji Sulistyo,**Imam Fathoni,***Leo Yosdimyati R

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013

Rustantina 1), Dewi Elliana 2) ABSTRAK

Manuscript KUKUH UDIARTI NIM : G2A Oleh :

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS LUBUK BUAYA PADANG TAHUN 2012

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN KARANG TENGAH KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PRAKTEK PENCEGAHAN KEHAMILAN USIA MUDA

Jurnal of Health Education

HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

OLEH: RUTH MUTIARA ANGELINA MANULLANG

ABSTRAK. Ika Dewi Wiyanti, 2016; Pembimbing I : dr. Dani, M.kes Pembimbing II : dr.frecillia Regina,Sp.A

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI GODEAN 1 KABUPATEN SLEMAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit diare adalah kondisi dimana terjadi buang air besar atau defekasi

UNIVERSITAS UDAYANA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MENGWI II

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan

Transkripsi:

HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016 Karina AS 1) Nurlina dan Siti Novianti 2) Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Peminatan Epidemiologi 1) Universitas Siliwangi Dosen Pembimbing Bagian Epidemiologi Fakultas Ilmu Kesehatan 2) Universitas Siliwangi ABSTRAK Diare akut adalah buang air besar lebih dari 3 kali perhari, disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung kurang dari 2 minggu. Penyakit saluran pencernaan yang sering diderita oleh anak sekolah dasar salah satunya adalah diare. Frekuensi jajan merupakan salah satu faktor yang dapat berpengaruh pada kejadian dan kegawat daruratan kejadian diare. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan frekuensi jajan dengan kejadian diare akut pada anak sekolah dasar. Metode penelitian menggunakan survei dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan systematic random sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner. Jumlah sampel yang di analisis sebanyak 47 dari populasi sebanyak 93. Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 47 sampel, 48,9% responden menderita diare akut dan 51,1% tidak mengalami diare akut. Sebanyak 55,3% memiliki frekuensi jajan sering dan 44,7 mempunyai frekuensi jajan jarang. Analisis menggunakan chi-square ada terdapat hubungan antara frekuensi jajan dengan kejadian diare akut pada anakp value = 0,05 (OR = 7,200 ; 95% CI = 1,958 26,541). Nilai p value <0,05. Disarankan pedagang di sekitar sekolah lebih menerapkan hygiene personal yang baik agar kualitas jajanan lebih baik. Kepustakaan : 38 (2007-2015) Kata kunci : Frekuensi jajan, diare akut, siswa 1

RELATED OF FREKUENCY S SNACKING BEHAVIOR OF ELEMENTARY SCOOL WITH DIARRHEA ACUTE AT ELEMENTARY STUDENTS IN CIBEUREUM 1 ELEMENTARY SCHOOL TASIKMALAYA 2016 ABSTRACT Acute diarrhea is defecate more than 3 times per day, with a change in stool consistency to a liquid with or without mucus and blood, which lasted less than two weeks. Gastrointestinal disease that is often suffered by children of primary school one of them is diarrhea. Snack frequency is one factor that can influence the occurrence and incidence of diarrhea emergencies. The purpose of this study was to determine the frequency relationship with the incidence of acute diarrhea snacks on elementary school children. Menggunakansurvei research method with cross sectional approach. The sampling technique using sampling systematicrandom. The instrument used was questionnaire. The number of samples in the analysis of as many as 47 out of a population of 93. Univariate analysis using frequency distribution and bivariate analysis using chi-square test. The results showed that of the 47 samples, 48.9% of respondents suffered from acute diarrhea and 51.1% did not experience acute diarrhea. A total of 55.3% had frequent snack frequency and has a frequency of 44.7 snack sparse. Chi-square analysis using no correlation between the frequency of the incidence of acute diarrhea snack on anakp value = 0.05 (OR = 7.200; 95% CI = 1.958 to 26.541). P value <0.05. Suggested traders around schools better implement good personal hygiene in order to better quality snacks. Bibliography: 38 (2007-2015) Keywords: Frequency snacks, acute diarrhea, students 2

1. PENDAHULUAN Diare akut adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3 kali perhari, disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung kurang dari 2 minggu (Subagyo B dan Nurtjahjo BS, 2010). Penyakit saluran pencernaan yang sering diderita oleh anak sekolah dasar salah satunya adalah diare. Hal itu dimungkinkan karena anak-anak banyak yang membeli makanan jajanan yang sembarangan. Anak usia sekolah dasar cenderung memilih jenis jajanan yang murah, biasanya makin rendah harga satu barang atau jajanan makin rendah pula kualitasnya seperti digunakannya bahan-bahan makanan yang kurang baik dan biasanya sudah tercemar oleh kuman. Pengawasan terhadap keamanan pangan di Indonesia yang dijalankan oleh pemerintah hingga saat ini belum berjalan maksimal. Hal ini dibuktikan dengan masih beredarnya makan yang tidak layak konsumsi oleh masyarakat. Dikatakan tidak layak konsumsi karena makan tersebut masih mengandung zat berbahaya untuk tubuh. Zat berbahaya tersebut dapat berupa bahan tambahan pangan yang tidak diperbolehkan dan kontaminasi mikroorganisme (Ayuningtyas, 2012). Salah satu jenis makan yang belum mendapat pengawasan maksimal dari pemerintah adalah jajanan anak sekolah. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya bahan pewarna berbahaya, pemanis yang tidak diperbolehkan atau kontaminasi oleh mikroorganisme. Perilaku dan frekuensi jajan merupakan salah satu faktor yang dapat berpengaruh pada kejadian dan kegawatdaruratan kejadian diare. Presepsi masyarakat mengenai perilaku makan atau minum data dilihat dari kebiasaan makanan, jenis makanan yang sering dikonsumsi, tempat memperoleh makanan atau minuman (kaki lima, masakan sendiri, dan lain-lain),kesukaan terhadap jenis makanan atau minuman (manis, pedas, dingin, dan lain-lain), kondisi sosial fisik tempat penjual makanan atau minuman, keamanan atau minuman yang dijual, dan tingkat hygiene sanitasi makanan yang dijual. Frekuensi konsumsi jajan yang mengakibatkan diare yaitu perilaku anak yang jajan lebih dari 3 kali dalam sehari, seperti makanan yang digoreng, minuman es, kue, keringan asin. Rata-rata 8-10 siswa absen dari kegiatan belajar mengajar di sekolah disebabkan karena diare (Sarbini, 2005). Adapun berdasarkan hasil survei pendahuluan yang dilakukan peneliti kepada siswa SD Cibeureum I tanggal 15 Juni 2016 menunujukan bahwa siswa mempunyai rata-rata jajan lebih dari 3 kali sehari di sekitar sekolah SD. Menurut data dari Puskesmas Kota Baru menunjukan sebanyak 23% anak umur 5-14 mengalami diare (Puskesmas Cibeureum, 2015) Berdasarkan uraian tersebut peneliti bermaksud melakukan penelitian mengenai Hubungan Frekuensi Jajan Anak dengan Kejadian Diare Akut studi pada SD Cibeureum I Kota Tasikmalaya. 3

2. METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan pendekatan cross sectional, karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan frekuensi jajan anak dengan kejadian diare akut pada anak sekolah dasar. 3. HASIL PENELITIAN a. Analisis Univariat 1. Kejadian Diare Akut Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Kejadian Diare Akut di SDN Cibeureum 1 Kota Tasikmalaya Tahun 2016 No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%) 1. Diare Akut 23 48,9 2. Tidak Diare 24 51,1 Total 47 100,0 Berdasarkan tabel 4.6 diketahui dari 47 responden terdapat responden dengan Kejadian diare akut sebanyak 23 orang (48,9%) sedangkan tidak diare sebanyak 24 orang (51,1%). 2. Frekuensi Jajan Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Frekuensi Jajanan di SDN Cibeureum 1 Kota Tasikmalaya Tahun 2016 No Frekuensi Jajanan Frekuensi Persentase (%) 1. Sering median (2,3) 26 55,3 2. Jarang > median (2,3) 21 44,7 Total 47 100,0 Berdasarkan tabel 4.7 diketahui dari 47 responden sebagian banyak mempunyai frekuensi jajan yang sering yaitu sebanyak 26 orang (55,3%). Hasil frekuensi tersebut dilihat dari setiap responden apakah lebih atau kurang dari median sehingga dapat dikategorikan jajanan yang sering dikonsumsi oleh siswa SDN Cibeureum 1 adalah tahu bulat. 4

b. Analisis Bivariat Hubungan Frekuensi Jajan Dengan Kejadian Diare Akut Berdasarkan pengujian hubungan frekuensi jajan dengan kejadian diare akut dengan menggunakan uji chi-square diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.8 Hubungan Frekuensi Jajan Dengan Kejadian Diare Akut Di SDN Cibeureum 1 Kota Tasikmalaya Tahun 2016 Frekuensi Kejadian Diare Akut Total p Jajanan Diare Tidak Diare value OR Sering 26 18 (69,2%) 8 (30,8) median (2,3) (100,0%) Jarang > 21 5 (23,8) 16 (76,2%) median (2,3) (100,0%) 0,05 7,200 Total 23 (48,9%) 24 (51,1%) 47 (100,0%) 95% CI 1,953-26,541 Berdasarkan tabel 4.8 diketahui bahwa proporsi responden yang mengalami diare akut lebih banyak diperoleh dari anak yang memiliki frekuensi jajan yang sering (69,2%) dibandingkan yang jarang (23,8%). Hasil analisis pada tabel 4.8 diperoleh p value = 0,05 (OR = 7,200 ; 95% CI = 1,958 26,541). Nilai p value <0,05 sehingga dikatakan bahwa ada hubungan antara frekuensi jajan dengan kejadian diare akut. Nilai Odds Ratio adalah 7,200 yang artinya bahwa siswa mempunyai frekuensi jajan sering berisiko menderita diare 7,2 kali lebih besar dibandingkan dengan yang jarang jajan. 4. PEMBAHASAN Hubungan Frekuensi Jajan Dengan Kejadian Diare Akut Pada Anak Sekolah Dasar Analisis bivariat diperoleh (OR = 7,200 ; 95% CI = 1,958 26,541). Ada hubungan antara frekuensi jajan dengan kejadian diare akut. Penelitian yang dilakukan di SDN Sukatani 4 dan SDN Sukatani 7 yang melibatkan 124 siswa diperoleh hasil bahwa ada hubungan antara frekuensi jajan dengan kejadian diare akut (P=0,009) (Ayuningtyas, 2012). Penelitian lain dari Ruchiyat, 2007 menunjukkan ada hubungan antara frekuensi konsumsi makanan jajanan dengan kejadian diare pada anak SD. Penelitian ini juga sejalan dengan Sri, 2007 yang dilakukan di Kecamatan Mustikajaya, Bekasi menunjukkan bahwa kontaminasi jajanan anak sekolah dasar oleh bakteri E. coli erat hubungannya dengan kejadian diare dengan nilai p = 0,04 dan nilai RR = 3,4 (95% CI : 1,395-8,395). Anak usia sekolah dasar cenderung memilih jenis jajanan yang murah, biasanya makin rendah harga satu barang atau jajanan makin rendah pula kualitasnya seperti digunakannya bahan-bahan makanan yang kurang baik dan biasanya sudah tercemar oleh kuman (Nurina, 2012). 5

Perilaku dan frekuensi jajan merupakan salah satu faktor yang dapat berpengaruh pada kejadian dan kegawatdaruratan kejadian diare. Presepsi masyarakat mengenai perilaku makan atau minum data dilihat dari kebiasaan makanan, jenis makanan yang sering dikonsumsi, tempat memperoleh makanan atau minuman (kaki lima, masakan sendiri, dan lain-lain),kesukaan terhadap jenis makanan atau minuman (manis, pedas, dingin, dan lain-lain), kondisi sosial fisik tempat penjual makanan atau minuman, keamanan atau minuman yang dijual, dan tingkat hygiene sanitasi makanan yang dijual (Sarbini, 2005). Frekuensi konsumsi jajan yang mengakibatkan diare yaitu perilaku anak yang jajan lebih dari 3 kali dalam sehari, seperti makanan yang digoreng, minuman es, kue, keringan asin. Rata-rata 8-10 siswa absen dari kegiatan belajar mengajar di sekolah disebabkan karena diare. Makanan jajanan memegang peranan yang cukup penting dalam memberikan asupan energi dan zat gizi lain bagi anak-anak usia sekolah. Konsumsi makanan jajanan anak sekolah perlu diperhatikan karena aktivitas anak yang tinggi. Konsumsi makanan jajanan anak diharapkan dapat memberikan kontribusi energi dan zat gizi lain yang berguna untuk pertumbuhan anak (Khairuna Hamida, 2012). Dari hasil penelitian didapatkan ada hubungan yang signifikan antara frekuensi jajan dengan kejadian diare. Jajanan yang dijualbelikan biasanya tidak mengindahkan pedoman dalam kesehatan. Kurangnya penutupan dan keterbukaan makanan terhadap lalat, serangga dan hama tidak hanya akan menyebabkan penyakit tetapi juga pertimbangan nilai-nilai estetika. 5. SIMPULAN a. Penelitian yang dilakukan pada anak sekolah dasar di SDN Cibeureum 1 Kota Tasikmalaya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: b. Ada hubungan antara frekuensi jajan anak dengan kejadian diare akut dengan nilai p value = 0,05 (OR = 7,200 ; 95% CI = 1,958 26,541). 6. SARAN a. Saran Bagi SDN Cibeureum 1 SDN Cibeureum 1 bekerja sama dengan dinkes memberikan penyuluhan kepada pedagang setempat untuk lebih menerapkan personal hygiene personal atau kebersihan perorangan agar kualitas jajanan lebih baik. Hal ini dilakukan karena jajanan tersebut merupakan jajanan yang banyak diminati oleh anak SD. b. Bagi Peneliti Selanjutnya Dapat dilakukannya penelitian lebih lanjut dengan jenis desain penelitian yang berbeda mengenai faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan diare pada anak sekolah dasar. 6

DAFTAR PUSTAKA Ayuningtyas, Nurina. 2012. Hubungan Frekuensi Jajan Anak Dengan Kejadian Diare Akut Pada Anak Sekolah Di SDN Sukatani 4 Dan SDN Sukatani 7 Kelurahan Sukatani. Skripsi Universitas. Indonesia. Ruchiyat, A. 2007. Hubungan Antara Higiene Perorangan, Frekuensi Konsumsi Dan Sumber Makanan Jajanan Dengan Kejadian Diare. Skripsi Universitas Gadjah Mada Yoyakarta. Puskesmas Kota Baru. 2015. Profil Puskesmas Kota Baru Kota Tasikmalaya. 7