Yunus Tjandi, Pemilihan Margin Daya Rekatif UntukMencegah Terjadinya Gagal Tegangan

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI KESTABILAN SISTEM BERDASARKAN PREDIKSI VOLTAGE COLLAPSE PADA SISTEM STANDAR IEEE 14 BUS MENGGUNAKAN MODAL ANALYSIS

PENEMPATAN DG PADA JARINGAN SISTEM DISTRIBUSI UNTUK MENINGKATKAN STABILITAS TEGANGAN

Strategi Interkoneksi Suplai Daya 2 Pembangkit di PT Ajinomoto Indonesia, Mojokerto Factory

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1

BAB IV HASIL DAN ANALISA. IEEE 30 bus yang telah dimodifikasi. Sistem IEEE 30 bus ini terdiri 30 bus,

Analisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory

STUDI KEMAMPUAN PEMBEBANAN MAKSIMUM SISTEM INTERKONEKSI SUMBAGSEL

Analisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Studi Kestabilan Tegangan Jaringan IEEE 9 Bus Menggunakan Indeks Kestabilan Tegangan

ANALISIS KONTINGENSI PADA SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN METODE ALIRAN DAYA

No.33 Vol.1 Thn.XVII April 2010 ISSN :

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS

Evaluasi Kestabilan Tegangan Sistem Jawa Bali 500kV menggunakan Metode Continuation Power Flow (CPF)

PENEMPATAN LOKASI OPTIMAL STATIC VAR COMPENSATOR (SVC) DENGAN ALGORITMA ARTIFICIAL BEE COLONY

II. TINJAUAN PUSTAKA. sinkron antara tegangan, frekuensi, dan sudut fasa. Operasi ini akan menyatakan

Optimisasi Injeksi Daya Aktif dan Reaktif Dalam Penempatan Distributed Generator (DG) Menggunakan Fuzzy - Particle Swarm Optimization (FPSO)

BAB II DASAR TEORI. Gardu Induk, Jaringan Distribusi, dan Beban seperti yang ditunjukkan Gambar 2.1

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama yaitu pembangkit, penghantar (saluran transmisi), dan beban. Pada sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS HUBUNG SINGKAT 3 FASA PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN ADANYA PEMASANGAN DISTRIBUTED GENERATION (DG)

Prosiding SENTIA 2016 Politeknik Negeri Malang Volume 8 ISSN:

STUDI ALIRAN DAYA PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG PM.6 GI PEMATANG SIANTAR)

1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

OPTIMASI PENEMPATAN DAN KAPASITAS SVC DENGAN METODE ARTIFICIAL BEE COLONY ALGORITHM

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE LINE TO GROUND

Analisis Kestabilan Transien Dan Mekanisme Pelepasan Beban Di PT. Pusri Akibat Penambahan Generator Dan Penambahan Beban

PENENTUAN SLACK BUS PADA JARINGAN TENAGA LISTRIK SUMBAGUT 150 KV MENGGUNAKAN METODE ARTIFICIAL BEE COLONY

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Simulasi dan Analisis Stabilitas Transien dan Pelepasan Beban pada Sistem Kelistrikan PT. Semen Indonesia Pabrik Aceh

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Under Voltage Load Shedding berdasarkan nilai Sensitivitas Bus dan Daya Reaktif pada PT PLN (Persero) APB DKI Jakarta & Banten

Nama : Ririn Harwati NRP : Pembimbing : 1. Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc, PhD 2. Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto, MT.

Studi Perbaikan Stabilitas Tegangan Kurva P-V pada Sistem Jawa-Bali 500kV dengan Pemasangan Kapasitor Bank Menggunakan Teori Sensitivitas

PENGARUH PENAMBAHAN PLTU TELUK SIRIH 100 MEGAWATT PADA SISTEM SUMATERA BAGIAN TENGAH

ANALISIS DAMPAK PEMASANGAN DISTIBUTED GENERATION (DG) TERHADAP PROFIL TEGANGAN DAN RUGI-RUGI DAYA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS

Optimisasi Operasi Sistem Tenaga Listrik dengan Konstrain Kapabilitas Operasi Generator dan Kestabilan Steady State Global

BAB 1 PENDAHULUAN. Load Flow atau studi aliran daya di dalam sistem tenaga merupakan studi

PENGATURAN SLACK BUS DALAM MENGOPTIMALKAN ALIRAN DAYA PADA KASUS IEEE 30 BUS MENGGUNAKAN METODE NEWTON-RAPHSON PADA APLIKASI MATLAB 7.

Unit Commitment Mempertimbangkan Stabilitas Tegangan dengan Metode Binary Particle Swarm Optimization (BPSO)

Analisis Kestabilan Transien dan Mekanisme Pelepasan Beban di PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit (R.U.) VI Balongan Jawa Barat

BAB 1 PENDAHULUAN. serta dalam pengembangan berbagai sektor ekonomi. Dalam kenyataan ekonomi

ANALISIS SISTEM TENAGA. Analisis Gangguan

PERBANDINGAN ANALISA ALIRAN DAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE GAUSS-SEIDEL DAN METODE NEWTON-RAPHSON

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP POWER STATION 7.

BAB 4 METODE PENGURANGAN RUGI-RUGI DAYA AKTIF

Metoda Penelitian dengan Metoda Taguchi

ANALISIS KESTABILAN TEGANGAN PADA SISTEM KELISTRIKAN SUBSISTEM TANJUNGJATI

PENGARUH PEMASANGAN DISTRIBUTED GENERATION (DG) TERHADAP RESPON GANGGUAN PADA SISTEM DISTRIBUSI

Penerapan Model Beban Zip Untuk Analisa Aliran Daya Tiga Fasa pada Penyulang Katu GI Menggala

PENEMPATAN SVC (STATIC VAR COMPENSATOR ) PADA JARINGAN DISTRIBUSI DENGAN ETAP 7.5.0

PENGEMBANGAN KURVA P-V UNTUK GI 500 kv DALAM RANGKA MENGANTISIPASI VOLTAGE COLLAPSE. Rusda Basofi

SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSER PROGRAM (ETAP) VERSI 4.

Analisis Kontingensi Sistem Tenaga Listrik dengan Metode Bounding

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014ISSN: X Yogyakarta,15 November 2014

SIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN METODA ALGORITMA KUANTUM PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT

ANALISA ALIRAN DAYA OPTIMAL PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN EKSITASI TERHADAP DAYA REAKTIF GENERATOR

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS HUBUNG SINGKAT TIGA PHASE

Pengaruh Pengembangan PLTBayu Terhadap Jaringan Transmisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS ALIRAN BEBAN SISTEM DISTRIBUSI MENGGUNAKAN ETAP POWER STATION TUGAS AKHIR. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

ANALISIS PEHITUNGAN RUGI-RUGI DAYA PADA GARDU INDUK PLTU 2 SUMUT PANGKALAN SUSU DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM SIMULASI ELECTRICAL TRANSIENT ANALYZER

PEMBATASAN TRANSFER DAYA MAKSIMUM DAN PEMASANGAN KAPASITOR UNTUK STABILISASI TEGANGAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. jumlah ketersediaan yang semakin menipis dan semakin mahal, membuat biaya

PERBAIKAN STABILITAS DINAMIK TENAGA LISTRIK DENGAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS)

IMPLEMENTASI METODA TAGUCHI UNTUK ECONOMIC DISPATCH PADA SISTEM IEEE 26 BUS

KARYA ILMIAH ANALISIS HUBUNG SINGKAT LINE TO GROUND

1. BAB I PENDAHULUAN

Analisis Aliran Daya Harmonisa Dengan Metode ZBR Pada Sistem Distribusi Tiga Fasa Weakly Meshed

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro, Universitas Lampung dimulai pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan

STUDI PENGATURAN TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERHUBUNG DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG TR 5 GI TARUTUNG)

Pengaruh Penempatan Unified Power Flow Controller Terhadap Kestabilan Tegangan Sistem Tenaga Listrik

PERBAIKAN STABILITAS DINAMIK TENAGA LISTRIK DENGAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS)

1 BAB I PENDAHULUAN. energi yang memproduksi minyak bumi dan produksi sampingan berupa gas alam

STUDI ALIRAN DAYA PADA SISTEM KELISTRIKAN SUMATERA BAGIAN UTARA (SUMBAGUT) 150 kv DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE POWERWORLD VERSI 17

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu kebutuhan utama bagi penunjang dan pemenuhan kebutuhan

Dynamic Optimal Power Flow dengan kurva biaya pembangkitan tidak mulus menggunakan Particle Swarm Optimization

Studi Kestabilan Sistem dan Pelepasan Beban (Load Shedding) Berdasarkan Standar IEEE di PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit IV

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Energi listrik merupakan suatu element penting dalam masyarakat

ANALISIS TEGANGAN SETIAP BUS PADA SISTEM TENAGA LISTRIK GORONTALO MELALUI SIMULASI ALIRAN DAYA

BAB I PENDAHULUAN. bagi manusia untuk menjalankan aktivitasnya. Kebutuhan akan tenaga listrik

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan industrialisasi dan pemukiman penduduk mengakibatkan

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), ( X Print) B 1

Algoritma Aliran Daya untuk Sistem Distribusi Radial dengan Beban Sensitif Tegangan

PENENTUAN TITIK INTERKONEKSI DISTRIBUTED GENERATION

Analisis Dan Pemodalan Static Var Compensator (SVC) Untuk Menaikan Profil Tegangan Pada Outgoing Gardu Induk Probolinggo

PENENTUAN BATAS TEGANGAN STEADY STATE DENGAN MENGGUNAKAN KURVA PQ PADA TEGANGAN BEBAN SENSITIF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas garis besar penelitian yang meliputi latar belakang,

PENEMPATAN FACTS DEVICE UNTUK MENINGKATKAN KESTABILAN TEGANGAN DAN MENURUNKAN LOSESS JARINGAN DENGAN LINE INDICATOR

PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING VISUAL KEAMANAN TRANSMISI

Sistem Tenaga Listrik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibangkitkan oleh pembangkit harus dinaikkan dengan trafo step up. Hal ini

Studi Aliran Daya Optimum Mempertimbangkan Kestabilan Transien Sistem Menggunakan Simulasi Domain Waktu

SIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: ( Print)

Transkripsi:

MEDIA ELEKTRIK, Volume Nomor, Desember 009 PEMILIHAN MARGIN DAYA REAKTIF UNTUK MENCEGAH TERJADINYA GAGAL TEGANGAN PADA SISTEM KELISTRIKAN Yunus Tjandi Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar Abstrak Penelitian ini membahas tentang penerapan metode optimisasi untuk menentukan margin daya reaktif yang berkenaan dengan gagal tegangan. Margin ini diarahkan pada penaksiran ketahanan sistem berkenaan dengan gagal tegangan. Titik collapse didapatkan langsung dari solusi problem otimisasi dengan pertambahan beban reaktif sebagai fungsi objektif, persamaan neraca daya reaktif sebagai kendala persamaan dan limit daya reaktif sebagai kendala pertidaksamaan. Penggunaan metode ini dalam beberapa kasus gangguan/pertambahan beban yang sangat besar memberikan gambaran tentang titik-titik lemah (local weaknesses) dari suatu sistem, semua hal ini dapat digunakan sebagai masukan dalam perencanaan dan pengoperasian sistem kelistrikan untuk mengatasi terjadinya gagal tegangan. Penyelesaian metode ini memberikan gambaran bahwa penjadwalan pembangkit dengan memberi porsi yang lebih besar terhadap pembangkit-pembangkit dapat lebih meningkatkan ketahanan sistem (memperbesar margin daya reaktif). Kata kunci : Margin, Reaktif, Optimisasi, Stabilitas, Pembangkit Fenomena gagal tegangan (voltage collapse) diketahui sebagai sumber utama dari ketidakamanan sistem (insecurity) sehingga memerlukan perhatian yang serius pada sistem tenaga yang besar. Gagal tegangan adalah proses yang mengikuti ketidakstabilan tegangan yang terjadi secara cepat dan tidak terkendali. Faktor utama penyebab ketidakstabilan adalah ketidakmampuan dari sistem tenaga untuk mensuplai daya reaktif yang dibutuhkan pada saat terjadinya kenaikan beban. Faktor-faktor yang memberi konstribusi terhadap terjadinya gagal tegangan antara lain :. Kenaikan beban yang biasanya dialami pada saat menjalankan motor induksi, tetapi umumnya disebabkan oleh aksi pemulihan dari automatic tap changer terhadap tegangan sekunder transformator Gardu induk. Dibatasi support daya reaktif oleh thermal stresses yang dibolehkan dari mesin. Pembatasan ini dilakukan oleh adanya sistem proteksi (pembatas arus rotor) atau dengan aksi operator pengatur tegangan 3. Gangguan besar seperti terjadinya kerusakan pada unit pembangkit besar (sumber daya reaktif) yang berada dekat pusat pembangkit besar (sumber daya reaktif) yang berada dekat pusat beban ataukah terjadinya kerusakan pada salah satu saluran transmisi yang parallel sehingga saluran transmisi lainnya akan menerima beban yang lebih besar akibatnya rugi-rugi reaktif transmisi I.X juga akan besar. Panjangnya saluran antara pembangkit dengan pusat-pusat beban apalagi bila saluran tersebut dibebani sampai melampaui SIL (Surge Impedance Load), maka saluran tersebut akan menyerap day reaktif dengan cepat. Meninjau permasalahan di atas utamanya pada sistem yang memiliki pembangkit dan pusatpusat beban besar pada suatu daerah (zone) yang luas, maka untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya masalah tersebut peneliti dalam studi ini mencoba meneliti pengaruh penjadwalan pembangkit terhadap margin daya reaktif kaitannya dengan sekuriti sistem. Karena pada prinsipnya untuk mengurangi rugi-rugi saluran setiap pusat beban dapat dilayani oleh pembangkit yang berada sekitar pusat beban tersebut. Berdasarkan kejadian yang dialami bahwa untuk mendeteksi problem gagal tegangan dlakukan dengan pendekatan analisis statis. Konsep dari analisis statis ini adalah bahwa stabilitas ditentukan dengan menghitung kurva V- P dan V-Q pada bus-bus yang dipilih.

Untuk studi yang berkenaan dengan gagal tegangan tidak mudah menggunakan kurva V-P disebabkan karena teknik penambahan variable daya reaktif (misalnya SVC) dapat mengakibatkan tidak konstannya tanf beban, karena seperti yang diketahui bahwa kurva V-P menunjukkan hubungan antar tegangan dan beban pada bus penerima dengan asumsi bahwa factor daya beban konstan. Sedangkan kurva yang tepat untuk maksud ini adalah kurva V-Q karena kurva ini menunjukkan hubungan karakteristik jaringan sistem transmisi dengan beban dan konpensatornya. Metode yang digunakan untuk menghitung margin daya reaktif berkenaan dengan ketidakstabilan tegangan adalah didasarkan pada metode load flow, metode sensitivitas, dan metode optimasi. Metode load flow didasarkan pada kenaikan beban sampai mencapai titik collapse, akan tetapi hal ini dapat menimbulkan masalah konvergensi saat mendekati titik ketidakstabilan. Untuk menghindari masalah tersebut digunakan teknik PV bus fiktif (Fictitious synchronous condenser) sebagai pengganti beban. Metode sensitivitas tetap mempertimbangkan gangguan yang sangat kecil dan menggunakan sistem linearisasi melalui matriks Jacobian. Kelemahan dari metode ini adalah besarnya ketidaklinearan akibat pembatasan daya reaktif dan analisis yang didasarkan pada sensitivitas selalu menggambarkan konfigurasi yang mempunyai titik collapse diluar suatu kenyataan yang dalam prakteknya dapat berperan terhadap rendahnya kemampuan untuk memprediksi titik collapse tersebut. Metode optimisasi mengidentifikasi titik collapse langsung dengan memaksimumkan beban reaktif yang dapat disuplai dengan tetap memperhitungkan limit daya reaktif. Metode ini digunakan untuk mengukur ketahanan sistem yaitu menentukan margin daya reaktif yang berkenaan dengan insiden penyebab terjadinya gagal tegangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode optimisasi Newton karena mempunyai beberapa keuntungan yaitu bahwa solusi yang didapatkan mengarah langsung pada titik collapse, sedangkan dengan menggunakan aliran daya berulang (multiple load flow) belum memadai karena disamping beratnya biasanya algoritma aliran beban tidak mempunyai solusi diluar titik collapse dan kurang dipercaya sifatsifat konvergensi sekitarnya. METODE Solusi problem optimisasi dilakukan dengan mengunakan metode optimisasi Newton. Metode ini memfokuskan bagaimana problem optimisasi dapat diselesaikan secara efisien dan cepat dalam sitem skala besar. Prosedur penyelesaian yang dilakukan adalah :. Mencari hasil optimisasi dengan kendala persamaan (equality constrains). Hasil optimisasi yang diperoleh di atas harus memenuhi kendala pertidaksamaan (inequality constrains) 3. Hasil optimisasi yang memenuhi kendala persamaan dan kendala pertidaksama-an merupakan solusi optimisasi yang dicari. Langkah Penelitian Perhitungan margin daya reaktif untuk mencegah gagal tegangan dengan menggunakan formulasi optimisasi dilakukan dengan beberapa tahap pekerjaan sebagai berikut :. Tahap studi Melakukan studi literatur untuk memahami teori-teori pendukung. Tahap analisis Melakukan modifikasi model sistem daya dengan mengubah kedalam formula optimisasi kemudian mencari solusi dari problem optimisasi dan pembuatan program 3. Tahap evaluasi Menentukan margin daya reaktif dari solusi problem optimisasi yang berkenaan dengan gagal tegangan dengan melakukan pengujian data. HASIL DAN PEMBAHASAN Penggunaan metode optimisasi Newton untuk menghitung margin daya reaktif berkenaan dengan gagal tegangan diawali dengan menjalankan program aliran daya untuk mendapatkan nilai tegangan, daya reaktif dan aliran daya aktif pada kasus dasar. Metode optimisasi ini sebelum diterapkan pada kasus jaringan standard IEEE 30- bus, hasilnya diperlihatkan pada Tabel. Berdasarkan Tabel terlihat bahwa bus yang terlemah pada saat mencapai titik kritis adalah bus dengan V

MEDIA ELEKTRIK, Volume Nomor, Desember 009 + 0,3, l = -,. Hal ini memperlihatkan bahwa bus yang paling lemah adalah bus dengan lambda yang nilainya paling negatip. Tabel Nilai Tegangan dan Lambda pada Titik Collapse No. Bus Tegangan Lambda (l ) 3 7 9 0 7 9 0 3 7 9 30, 0,933 0,90 0,9773 0,90 0,909 0,979 0,77 0, 0,9 0,737 0, 0,30 0, 0,0 0,0 0,7 0,0 0,9 0,73 0,9 0, 0,9 0,770 0, 0,3 0,0 0,799 0, 0,9-0,9-0, -0,3-0,30 --0,370-0,39-0,3-0,70 -,070-0,7-0, -0,737-0,90 -,07-0,979 -,07 -,7 -,3 -, -,33 -,30 -, -, -,99 -,9 -, -0,99-0,39 -,9 -, 3 9 Gamba. Sistem jaringan standard IEEE 30 Bus Saluran Kasus Kasus adalah sistem jaringan sehat dengan melakukan penjadwalan ulang pembangkit untuk meeliti apakah dengan konstribusi yang lebih besar diberikan oleh local yang ada dalam zone tersebut dapat menyehatkan sistem tersebut. Penjadwalan ulang pembangkit yang dilakukan yang diteliti diperlihatkan pada Tabel. Kasus 0 A B C Tabel Penjadwalan Ulang Pembangkit pada Kasus MV yang dibangkitkan G G G G G G,30 0,7 0, 0,300 0,793 0,9 0,907 0,7 0,3 0,300 0,793 0,9 0,9 0,7 0, 0,300 0,3793 0,39 0,993 0,7 0, 0,300 0,793 0,9 Ket. : - G adalah slack bus dimana daya P diperoleh dari hasil aliran daya - G, G, G, G, G daya P diperoleh dari hasil penjadwalan pembangkit Pada kasus ini, nilai kasus dasar dihitung kembali dengan menjalankan program aliran daya. Hasil optimisasi untuk kasus A diperlihatkan pada Tabel 3, kasus B diperlihatkan pada Tabel, dan kasus IC pada Tabel. Gen 0,0 0,00 Tabel 3. Hasil Metode Optimisasi pada Kasus A Optimasi Optimasi Optimasi 3 Optimasi 3,3,97,9,903 0,373 0,9 0,9 0,7 Q G DL 0,70,93,3,9-0, 0,70 0,7 0,9,73 0,933 0,00 0,90 0,9 3 9 0 7 0 30 7 7 9 Ket : = Limit dijalankan DL = Di bawah Limit Tabel. Hasil Metode Optimisasi pada Kasus B Gen 0,0 0,00 Optimasi Optimasi Optimasi 3 Optimasi 3,9,9,9,903 0,370 0,90 0,9 0,7 Q G DL 0,73,97,,0-0,797 0,7 0,9 0,09,9 0,9 0,09 0,3,09 0,93

Ket : = Limit dijalankan DL = Di bawah Limit Tabel. Hasil Metode Optimisasi pada Kasus C Gen 0,0 0,00 Optimasi Optimasi Optimasi 3 Optimasi 3,3,97,9,903 0,373 0,9 0,9 0,7 Q G DL 0,73,90,,797-0,7977 0,97 0,707 0,090,3 0,9 Ket : = Limit Dijalankan, Limit Kasus 0 A B C m ax 0, 0,,09 0,93 Tabel. Hasil Evaluasi Margin Margin Global (pu),9,9037,,09 (pu) 0,3 0,7 0, 0,73 DL = Di bawah λ terkecil -, -,7 -,733 -,70 Berdasarkan hasil evaluasi margin pada Tabel diperoleh bahwa margin dan tegangan pada kasus penjadwalan ulang memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan kasus 0, hal ini berarti bahwa penjadwalan ulang pembangkit dengan memberikan peranan lebih besar pada pembangkit local dalam mensuplai daya dapat lebih memperbaiki stabilitas tegangan sistem karena adanya margin yang lebih besar dan tegangan bertambah lebih baik. Dalam kasus penjadwalan ulang ditemukan bahwa kasus A mempunyai margin lebih baik daripada kasus B, demikian pula kasus B mempunyai margin lebih baik daripada kasus C. Hal ini menunjukkan bahwa pada pendistribusian pembangkit pada pusat-pusat beban memberikan margin yang lebih baik daripada mengkonsentrasikan pembangkitan hanya pada satu atau beberapa pembangkit saja untuk mensuplai daya keseluruh beban. Pada hasil pengujian ini terlihat pula bahwa tegangan terkecil yaitu pada bus pada kasus C lebih baik daripada kasus B, demikian pula kasus B lebih baik daripada kasus A disebabkan karena bus berada dekat dengan pembangkit G sehingga dengan penambahan daya aktif dan reaktif pada generato3 dengan jarak saluran yang lebih pendek hal ini akan menaikkan tegangan. Dalam kasus ini, generato diasumsikan sebagai bus penadah yang suplai daya listriknya berasal dari sumber pembangkit yang besar dari zone tersebut. Kasus Jaringan Mengalami Kenaikan Beban Daya Reaktif Kasus A Dalam kasus ini diasumsikan bahwa sistem jaringan mengalami kenaikan beban daya reaktif sebesar 3 MVR (0,3 pu) yang terdiri dari bus beban. Hasil optimisasi yang diperoleh dalam kasus ini diperlihatkan pada Tabel 7. Gen 0,0 0,00 Tabel 7. Hasil Metode Optimisasi pada Kasus A Optimasi Optimasi Optimasi 3 Optimasi,79,39,73,77 0,9 0,7 0,07 0,33 Q G 0,70 0,9,,0,3 0,770 0,9 0,079 0,73 0,33 Ket : = Limit Dijalankan 0,709 0,0 0,9 0,7 Kasus B Pada kasus B ini sistem mengalami kenaikan beban reaktif sebesar 0,3pu dimana lebih besar daripada kenaikan beban pada kasus A, kenaikan beban ini terjadi pada bus. Nilai kasus dasar dari kasus ini diperoleh dari hasil aliran daya. Hasil optimisasi untuk kasus A diperlihatkan pada tabel berikut, Gen 0,0 0,00 Tabel Hasil Metode Optimisasi pada Kasus B Optimasi Optimasi Optimasi 3 Optimasi 3,3,97,9,903 0,373 0,9 0,9 0,7 Q G Q G Q G Q G DL -,3 0, - DL - 0,9 0, 0,793 0,79, 0,73,0 Ket : = Limit Dijalankan DL = Di bawah Limit Kasus Jaringan Mengalami Kenaikan Beban Daya Aktif dan Daya Reaktif Kasus 3

MEDIA ELEKTRIK, Volume Nomor, Desember 009 Pada kasus 3 ini jaringan mengalami kenaikan beban sebesa00 Mw / 3 Mvar atau ( pu/ 0,3pu). Pengujian ini dimaksudkan untuk melihat sensitivitas daripada daya aktif terhadap margin daya reaktif. Kenaikan beban daya reaktif pada kasus 3 diambil sama dengan knaikan beban daya reaktif pada kasus A. Untuk memperoleh nilai kasus dasar pada kasus ini dilakukan dengan program aliran daya. Hasil metode optimisasi pada kasus 3 dapat dilihat pada tabel 9 berikut. Tabel 9. Hasil Metode Optimisasi pada kasus 3 Optimasi Optimasi Optimasi 3 3,3,97,9 0,373 0,9 0,9 Gen Q G Q G Q G Q G 0,0 0,00 0,9 0,70, 0,33,7 0,00 0,7,0 Ket : = Limit dijalankan, Limit 0,73 di bawah DL = Di bawah Pada Kasus 3 di atas, besarnya margin yang diperoleh adalah sebesar 0,7 pu yang mengalami penurnan sebesar 0,779 pu dibandingkan dengan kasus A (kasus yang mengalami kenaikan beban daya reaktif saja), hal ini memperlihatkan bahwa kenaikan beban daya aktif ikut mempengaruhi/menurunkan margin global dari sistem. SIMPULAN Berdasarkan penelitian diperoleh kesimpulan, bahwa () dalam perencanaan dan pengoperasian sistem masalah gagal tegangan sudah seharusnya mendapat perhatian, terutama untuk sistem yang lebih besar dengan penekanan pada bagaimana menentukan security margin secara tepat dan mengembangkan peralatan yang mampu menghitung margin tersebut, () metode optimisasi Newton memberi konstribusi terhadap perhitungan margin daya reaktif berkenaan dengan gagal tegangan. Keuntungan penggunaan metode ini adalah bahwa solusi perhitungan yang diperoleh sudah merupakan titik collapse yang dicari, sehingga margin dapat ditentukan secara tepat, (3) penjadwalan ulang pembangkit dengan memberikan peran lebih besar terhadap lokal dapat memberikan margin yang lebih baik, () metode ini mampu mendeteksi kelemahan setempat (local weaknesses) dari bus-bus yang ada dalam zona yang dipilih dengan melihat besarnya nilai pengali Lagrange l, yang diperoleh dari hasil perhitungan, () kenaikan beban daya aktif P ikut menurunkan margin daya reaktif, () Perhitungan margin untuk sistem IEEE 30 bus saluran dapat diselesaikan oleh metode ini paling banyak dengan kali optimisasi dan iterasi. DAFTAR PUSTAKA B.Stott, O.Alsac, 97. Fast Decoupled Load Flow. IEEE Trans.on PAS, Vol.Pas 73. D.I.Sum, at.al. 93. Optimal Power flow by Newton Approach. IEEE Trans. On Pas Vol. PAS 03, No.0. F.L. Alvarado, T.H Jung. 9. Direct Detection of Voltage Collapse Condition. Proc.of Eng. Found. Comf. On Bulk power sistem voltage phenomena Voltage stability and security, Potosi Mi. J.L Carpentier. 97. CRIC, anew sactive reactive decoupling proses in load flows, Optimal power flows and sistem control,proc. Proc. Of the IFAC Conf. On Power sistem and power plant control, Beijing PR China. N.Platabo, R, Ornedal, T, Caricen. 990. Voltage Stability condition in a power transmission sistem calculated by sensitivity method,ieee. Trans On Power sistem. Prabha Kundur. 99. Power sistem and Stability and Control. Mc Graw Hill, inc New Delhi. T.Van Cutsen. 99. A Methode to Compute Power Margin with respect to voltage collapse, IEEE Trans On Power Sistem, Vol. No. T.Van Cutsen. 9., Network optimization based reactive power margin calculation, IFAC Symposium Power Sistem, Modeling and control application, Brussels. Working group. 97. Panning Againts Voltage Collapse Electra. W.R Lachs. 979. Sistem reactive power limitations. IEEE PES Winter Meeting, New York. V.A. Venikov at. Al. 97. Estimation of electrical power sistem steady state

stability in load flow calculation, IEEE. Trans. On PAS, Vol.PAS-9. No.3 Tamura, H.Mori. 93. Relationship between voltage instability and multiple load flow solution in electrical power sistem, IEEE Trans. On PAS, Vol PAS-0, No..