BAB V PENUTUP. atas teknik fotografi dan karya editing (retouch) dihubungkan dengan

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAFTARAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL. Oleh: Chandra Dewi Puspitasari

TINJAUAN YURIDIS ATAS TEKNIK FOTOGRAFI DAN KARYA EDITING (RETOUCH)

I. PENDAHULUAN. Hak Kekayaan Intelektual (yang selanjutnya disingkat HKI) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. konsep kekayaan terhadap karya-karya intelektual (Margono, 2001:4).

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian kepustakaan dan hasil data di lapangan yang

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP POTRET ORANG LAIN YANG DIGUNAKAN PROMOSI OLEH FOTOGRAFER BERDASARKAN UNDANG- UNDANG NO. 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA.

Pedoman Pasal 50b Tentang Pengecualian Waralaba. Bab I: PENDAHULUAN

HAK CIPTA SOFTWARE. Pengertian Hak Cipta

BAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan inovasi-inovasi serta kreasi-kreasi yang baru dan dapat berguna bagi

NI MATUZAHROH, S.PSI, M.SI BAHAN DISKUSI WORKSHOP SENTRA HKI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK SENTRA HKI-UMM

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER Semester : 7

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM INFORMASI Semester : 5

Etika dan Ketentuan dalam Teknologi Informasi &Komunikasi

Bab 1 PENDAHULUAN Baase Sara, A Gift Of Fire, Prentice Hall,2003 hal 235

ARTI PENTING PERJANJIAN TERTULIS ANTARA PEMILIK DAN PENGGUNA KARYA SENI FOTOGRAFI UNTUK KEPENTINGAN PROMOSI KOMERSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang berarti bahwa semua manusia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

DESAIN INDUSTRI. Pendesain: seseorang atau beberapa orang yang menghasilkan desain industri.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia melalui Kementerian Hukum dan HAM memberikan. sosialisasi HKI secara sistemik dan continue;

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Bahwa tinjauan yuridis atas sengketa kasus ini ditinjau dari Undang-undang Nomor 5 Tahun

PEMBAGIAN ROYALTI DALAM PERJANJIAN LISENSI ANTARA ITS DAN PIHAK KETIGA. 1. Suprapto

I. PENDAHULUAN. invensi. Ciptaan atau invensi tersebut merupakan milik yang diatasnya melekat

BAB I PENDAHULUAN. menentukan strategi pemberdayaan ekonomi di negaranya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. bidang industri, ilmu pengetahuan, kesusasteraan atau seni. 1 Hak atas kekayaan

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

MAKALAH ETIKA PROFESI RAHASIA DAGANG

HAKI PADA TEKNOLOGI INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. Hak Kekayaan Intelektual, selanjutnya disingkat sebagai HKI timbul

Ketentuan dan Praktik Royalti dalam Hak Kekayaan Intelektual DWI ANITA DARUHERDANI, SH., LL.M. SEKRETARIS JENDERAL ASOSIASI KONSULTAN HKI INDONESIA

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : TAHUN. TENTANG KEKAYAAN INTELEKTUAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

Tinjauan Umum Undang-Undang Hak Cipta Republik Indonesia Undang-Undang Hak Cipta atas Kekayaan Intelektual (termasuk program-program komputer) UU No.

TINJAUAN HUKUM TERHADAP WANPRESTASI ROYALTY RAHASIA DAGANG DALAM PERJANJIAN WARALABA

BAB I PENDAHULUAN. Istilah Intellectual Property Rights (IPR) diartikan sebagai Hak Milik

Rudy Susatyo. Yogyakarta, 8 Agustus Oleh

PETUNJUK PELAKSANAAN KERJA SAMA ALIH TEKNOLOGI

KEMAMPUAN ILMU HUKUM MENGANTISIPASI HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL PADA REALITAS DUNIA MAYA

INTISARI HAK CIPTA. UU No 28 Tahun 2014

UU No. 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta. M6. Peraturan & Regulasi 2

Buku Panduan Permohonan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu bagi Sivitas Akademika IPB

RAHASIA DAGANG. UU No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang (UURD)

Hak Kepemilikan Situs dan Muatan Situs

Perjanjian Lisensi dan Persyaratan Penggunaan Kindle untuk iphone/ipad

Terakhir dimodifikasi: 20 Januari 2013

PERLINDUNGAN HAK CIPTA TERHADAP FILM BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014

INF210/TIF214. Undang-Undang. Bab 2: Etika Penggunaan Komputer. Prio Handoko, S.Kom., M.TI. Capaian Pembelajaran.

UNIVERSITAS GUNADARMA

Mata Kuliah: Legal Aspek dalam produk TIK Disusun oleh : Dr. Henny Medyawati, S.Kom, MM

BAB I PENDAHULUAN. kreatif manusia atau khususnya perlindungan hukum atas hasil kreativitas manusia

PERLINDUNGAN KARYA SENI FOTOGRAFI BERDASARKAN UNDANG- UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA. Nurul Liza Anjani, 1 Etty Susilowati 2 ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. ekonomi di Indonesia. Kegiatan ekonomi yang banyak diminati oleh pelaku usaha

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan hukum hak cipta terhadap produk digital. Hak cipta terhadap

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ETIKA BISNIS DAN TANGGUNGJAWAB SOSIAL

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 242, Tam

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki keanekaragaman seni dan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. di bidang sosial, ekonomi, budaya maupun bidang-bidang lainnya yang

MENGIDENTIFIKASI ASPEKKODE ETIK DAN HAKI DI BIDANG TIK. Manakah yang bukan menjadi penyebab banyaknya pembajakan piranti lunak?

Lex Privatum, Vol.I/No.4/Oktober/2013

PANDUAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HaKI) DAN PATEN AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan mencakup berbagai macam jenis dan cara. Pembajakan sudah. dianggap menjadi hal yang biasa bagi masyarakat.

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG

MAKALAH HAK DESAIN INDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. memulai usaha dari nol, karena telah ada sistem yang terpadu dalam. berminat untuk melakukan usaha waralaba.

Undang-Undang Merek, dan Undang-Undang Paten. Namun, pada tahun waralaba diatur dengan perangkat hukum tersendiri yaitu Peraturan

RAHASIA DAGANG UU NO.30 TH.2000

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut pertikaian bisnis untuk meraih keuntungan. Kehadiran internetsaat ini dimaknai sebagai sebuah kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Adanya perlindungan terhadap karya cipta manusia. menjadi semakin penting dengan terjadinya revolusi

SOFYAN ARIEF SH MKn

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat agar tercipta keadilan demikian halnya di Indonesia yang menjadikan

JURNAL ILMIAH PERLINDUNGAN HUKUM ATAS KARYA CIPTA FOTOGRAFI DALAM KAITANNYA DENGAN PELANGGARAN MELALUI INTERNET

BAB V PENUTUP. 1. Keabsahan dari transaksi perbankan secara elektronik adalah. Mendasarkan pada ketentuan Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini penggunaan komputer sudah memasuki hampir semua. bidang kehidupan, baik di kalangan perguruan tinggi, perkantoran,

BAGIAN EMPAT PENGELOLAAN HASIL PENELITIAN. Pedoman Penelitian Dana Internal UAD 32

BAB I PENDAHULUAN. disingkat HKI) telah berkembang sangat pesat. Sebagai ilmu yang baru, HKI

Memperhatikan : Surat Dirjen DIKTI Nomor:217/E/KM/2013 tentang PLAGIASI dalam Rangka Peningkatan Mutu Akademik Perguruan Tinggi.

BAB III PELANGGARAN HAK CIPTA PEMBUAT KOSTUM COSPLAY DAN UPAYA PEMULIHANNYA. pengalihannya. Namun pengalihan Hak bukan satu satu nya cara untuk

SISTIM HUKUM INDONESIA POKOK BAHASAN

Hak Cipta Program Komputer

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL: PENGERTIAN DAN MANFAAT BAGI LITBANG

BAB III UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA. A. Profil Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Syarat dan Ketentuan. Mohon Diperhatikan. Ketentuan Penggunaan Situs Web

Pengantar Teknologi Informasi

PENGENALAN HKI (Hak Kekayaan Intelektual)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2000 TENTANG RAHASIA DAGANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Buku sebagaimana pepatah menyatakan adalah jendela dunia. Setiap isi

I. PENDAHULUAN. manajemen. Waralaba juga dikenal sebagai jalur distribusi yang sangat efektif

I. PENDAHULUAN. penelitian dan pengembangan (Research and Development). Tidak setiap orang

Hak Atas Kekayaan Intelektual. Business Law Universitas Pembangunan Jaya Semester Gasal 2014

UPAYA KANTOR WILAYAH KEMENTRIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA BALI DALAM MENCEGAH PELANGGARAN HAK CIPTA

2 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 244, Tambahan Le

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, seni dan sastra (art and literary) yang di dalamnya mencakup

P E N J E L A S A N A T A S UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2000 TENTANG RAHASIA DAGANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Munculnya Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atau Intellectual Property

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

Transkripsi:

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis mengenai tinjaun yuridis atas teknik fotografi dan karya editing (retouch) dihubungkan dengan perlindungan hukum berdasarkan peraturan perundang-undangan terkait hak kekayaan intelektual (HKI), maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 30 tahun 2000 tentang Rahasia Dagang, rahasia dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang. Rahasia dagang meliputi metode produksi, metode pengolahan, metode penjualan, atau informasi lain di bidang teknologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai ekonomi, tidak diketahui oleh masyarakat umum dan dijaga kerahasiannya. Berdasarkan penjelasan diatas apabila kita kaitkan dengan teknik fotografi maka suatu teknik dapat dikatakan sebagai rahasia dagang dan dapat dilindungi oleh rahasia dagang apabila suatu teknik fotografi yang dimiliki oleh seorang fotografer tersebut tidak diketahui oleh siapapun saat teknik fotografi itu pertama kali ditemukan dan fotografer haruslah menjaga kerahasiaannya baik saat proses pembuatan tekniknya maupun saat mengembangkan tekniknya. 156

157 Menjaga kerahasiaan informasi tersebut dapat dilakukan dengan cara apapun sehingga tidak ada orang yang mengetahuinya. Dalam hal ini teknik fotografi dapat dikatakan sebagai objek yang dilindungi oleh rahasia dagang oleh karena unsur-unsur yang terdapat dalam Pasal 1 angka 1 dan/atau Pasal 2 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang terpenuhi. 2. Beradasarkan Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, karya editing merupakan hasil karya yang dihasilkan atas kemampuan, pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan atau keahlian yang diekspresikan dalam bentuk nyata dan karya fotografi merupakan semua foto yang dihasilkan oleh kamera, akan tetapi karya editing merupakan karya fotografi yang dihasilkan oleh perangkat lunak (software). Berdasarkan hal tersebut diatas dapat diketahui bahwa karya fotografi merupakan semua foto yang dihasilkan oleh kamera, akan tetapi karya editing merupakan karya fotografi yang dihasilkan oleh perangkat lunak (software). Sehingga dapat disimpulkan bahwa karya editing (retouch) foto yang dihasilkan dari perangkat lunak tersebut merupakan karya fotografi yang dihasilkan oleh kamera. Jadi karya editing (retouch) merupakan bagian dari objek ciptaan yang harus dilindungi oleh hak cipta. Karya editing tidak perlu di daftarkan ke dirjen HKI, karena karya editing merupakan hasil karya fotografi yang telah diubah oleh pencipta yang memiliki hak moral atas karya fotografi yang telah di daftrakan ke dirjen HKI. Dan penggunaan filter yang teradapat dalam aplikasi editing foto

158 tersebut dapat dilindungi oleh paten atau rahasia dagan karena berkaitan dengan suatu penemuan di bidang teknologi. 3. Perlindungan atas teknik fotografi dan karya fotografi dengan menggunakan proses karya editing (retouch) merupakan hal yang penting untuk dilindungi secara nyata dan berhak memiliki perlindungan yang sama dengan karya fotografi lainnya. Oleh karena itu, tindakan yang dilakukan dalam kerangka perlindungan ini tidak saja dilakukan secara preventif, namun juga semestinya dilakukan dengan perlindungan hukum secara represif apabila dalam realitasnya telah terjadi suatu pelanggaran atas karya fotografi. Perlindungan hukum preventif dapat melalui pendaftaran, pembuatan perjanjian kontrak kerja antara pihak-pihak yang terlibat langsung dalam pembuatan karya fotografi, dan dengan melalui mekanisme lisensi, sedangkan perlindungan hukum represif dapat dilakukan dengan memberikan sanksi perdata dan pidana untuk menghindari terajadinya pelanggaran terhadap karya fotogarfi atas teknik fotografi dan karya fotografi dengan menggunakan proses karya editing (retouch). B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan, maka penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut: 1. Pemerintah dianggap perlu mengadakan tinjauan ulang, dan pembaharuan terhadap Undang-Undang Hak Cipta, untuk lebih mengakomodir kepentingan pencipta, mengingat kemajuan teknologi yang pesat juga

159 menghasilan metode-metode baru dalam suatu ciptaan, sehingga dianggap perlu untuk mendapat pengaturan secara jelas dalam Undang-Undang Hak Cipta sebagai bentuk perlindungan hukum terhadap kepentingan pencipta nantinya. Salah satu metode baru pemutakhiran teknologi dibidang fotografi adalah fotografi digital yang menggunakan sebuah teknik fotografi untuk menghasilkan foto yang sangat bagus dan bernilai ekonomis yang dimiliki seoarang fotografer. 2. Perlunya sosialisasi dan edukasi secara luas kepada pihak-pihak terkait dalam hak cipta terutama seorang pencipta yang memiliki kepentingan terutama menyangkut hak eksklusif seorang pencipta sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang Hak Cipta. Mengingat kemajuan teknologi juga sangat berpengaruh dalam perkembangan suatu ciptaan, terutama dengan munculnya metode-metode baru dalam pembuatan ciptaan, salah satunya adalah karya editing (retouch). 3. Untuk memberikan perlindungan hukum terhadap teknik fotografi dan karya editing (retouch) atas karya fotografi akan lebih baik jika adanya pembaharuan ataupun perbaikan peraturan perundang-undangan yang perlu disempurnakan. Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta khususnya Pasal 12 sampai dengan Pasal 15 yang mengatur tentang hak ekonomi atas potret di dalamnya tidak ditemukan adanya pengaturan tentang teknik fotografi dan karya editing (retouch). Masuknya karya fotografi sebagai salah satu objek yang mendapat perlindungan hak cipta merupakan langkah nyata adanya perlindungan

160 hukum terhadap dunia fotografi. Pada saat ini perkembangan dunia fotografi tidak terlepas dan terikat satu sama lain dengan penggunaan teknik fotografi dan proses karya editing (retouch), hanya saja pengaturan teknik fotografi dan karya fotografi yang telah melalui karya editing (retouch) dengan bantuan perangkat lunak (software) ini belum berjalan sinergis dengan peraturan terkait.