KEGIATAN SENAM FANTASI MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK DI POS PAUD BINA PERGIWATI KEMLAYAN SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH KEGIATAN OUTBOUND TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK 02 NGEMPLAK KARANGPANDAN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2016/2017

PERMAINAN KESEIMBANGAN TUBUH BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK TK KELOMPOK A

METODE PROYEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK

KEGIATAN BERNYANYI BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK TK KELOMPOK B

PENGARUH MEDIA KOTAK KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS PEMODELAN TARIAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN

LAGU ANAK-ANAK BERPENGARUH TERHADAP KECERDASAN LINGUISTIK ANAK PAUD KELOMPOK B

ADANYA PENGARUH MENEMPEL GAMBAR DENGAN TEKNIK MOZAIK TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK

PENGARUH METODE BERCAKAP-CAKAP TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KEMIRI 03 KEMIRI KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2016/2017

KEGIATAN LATIHAN GERAK DAN LAGU (JERUK BALI) UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA DINI

Diajukan Oleh: Nofi Fatmawati A

MENGEMBANGKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI MENARI PADA KELOMPOK B2 DI TK AL ISLAM I JAMSAREN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH KEGIATAN OUTBOUND TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA DINI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA GENENGSARI KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016

TAHUN. Disusun Oleh: HEPI KAWURI A FAKULTA

PENGARUH METODE RESITASI BERMEDIA KOKORU TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BENTUK GEOMETRI ANAK KELOMPOK B

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 1

Alfian Ashshidiqi Poppyariyana A

MEDIA AUDIO VISUAL BERPENGARUH TERHADAP KECERDASAN KINESTETIK ANAK KELOMPOK B RA ANAK SHOLEH COLOMADU KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL MEMPENGARUHI PENGUASAAN KOSA KATA BAHASA INGGRIS

K A 2012/2013. Disusun Oleh: YULIANA DEWI A FAKULTA

HUBUNGAN ANTARA LATIHAN SENAM IRAMA DENGAN KEMAMPUAN GERAKAN TERKOORDINASI ANAK USIA DINI JURNAL. Oleh Anisa Ayu Lestari ( )

PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

SUSI ARYATI A

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TARI TAKTETAH MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK A

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI KEGIATAN GERAK DAN LAGU KELOMPOK B DI TK PERTIWI CEPORAN I GANTIWARNO KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. kandungan hingga usia 8 tahun. Pendidikan bagi anak usia dini dilakukan melalui

PENGARUH BERMAIN BOWLING TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK NASKAH PUBLIKASI. DiajukanOleh: NINDA PUTRI HARI SEKTI A

PENGARUH MEDIA GELAS ANGKA 1-10 TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL LAMBANG BILANGAN KELOMPOK A

PENGARUH METODE BERMAIN PANTOMIM TERHADAP KECERDASAN KINESTETIK ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI RANDULANANG II JATINOM KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

SENAM SI BUYUNG DENGAN METODE DEMONSTRASI DALAM PENGEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK

PENGGUNAAN GERAKAN TARI KREASITERHADAP PERKEMBANGAN GERAK DASAR ANAK JURNAL. Oleh USWATUN HASANAH ( )

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK B

Prosiding Pendidikan Guru PAUD ISSN:

METODE EKSPERIMEN BERPENGARUH TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH BERNYANYI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK KELOMPOK B DI TK ANGGREK SARIBUMI WATES PRINGSEWU LAMPUNG TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

PENGARUH MEDIA DADU HURUF TERHADAP KEMAMPUAN PENGENALAN HURUF PADA TK KELOMPOK A

MENSTIMULASI KETERAMPILAN MOTORIK KASAR PADA ANAK KELOMPOK A MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MENARI DI TK BAHRUL ULUM PANJANG JIWO SURABAYA

EFFECT OF ACTIVITIES PAPER FOLDING (ORIGAMI) FINE MOTOR SKILLS OF CHILDREN AGES 4-5 YEARS IN AL-HISA TK IN DISTRICT RAYA TENAYAN PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

PENGARUH METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KECAKAPAN SOSIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD ISLAM MAKARIMA KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH SENI MENGGAMBAR TERHADAP KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI 1 KEYONGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH MEDIA KOTAK KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AL-ISLAM 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGARUH PENERAPAN MEDIA FLASHCARD TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

BERMAIN SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan anak usia dini (PAUD) menurut Hasan (2011: 15), adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan

PENGARUH BERMAIN ALAT MUSIK TERHADAP KECERDASAN INTERPERSONAL PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH GONILAN, KARTASURA, SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2016/2017

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI LAYANG-LAYANG DI TAMAN KANAK-KANAK PRESIDEN 2 PADANG

PENGARUH KEGIATAN MELUKIS BERMEDIA KAPAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

PERMAINAN BALOK BERPENGARUH TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK

PENERAPAN METODE BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP CAPAIAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

PENGARUH BERMAIN LEMPAR TANGKAP BOLA DAN MENGGAMBAR TERHADAP MOTORIK ANAK USIA DINI. Jurnal. Oleh : Anggiat Marudut Gultom

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar),

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DALAM PENINGKATAN FUNGSI MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI DI PAUD Al-FATHONAH

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai makhluk individu yang unik dan memiliki karakteristik yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa anak merupakan masa keemasan atau sering disebut masa

PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL KONSEP UKURAN ANAK KELOMPOK B

Pengaruh Permainan Futsal Modifikasi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 4-5 Tahun

UPAYA MENGEMBANGKAN KECAKAPAN PRA-VOKASIONAL PADA ANAK KELOMPOK B TK AL-ISLAM 10 SURAKARTA MELALUI SENAM FANTASI

PENGARUH PERMAINAN PUZZLE TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA MANYARAN TAHUN AJARAN 2016/2017

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN LOMPAT KELINCI PADA ANAK KELOMPOK A DI TK ISLAM TERPADU CERIA MOJOAGUNG JOMBANG

STRATEGI GURU MENGEMBANGKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK BINA SARI PONTIANAK

MEDIA FLASHCARD BERPENGARUH TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK

PENGARUH DONGENG TERHADAP KEMAMPUAN EMPATI ANAK KELOMPOK B

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak- Kanak termasuk jenjang Pendidikan Anak Usia

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SENI MELALUI KEGIATAN PANTOMIM KELOMPOK USIA 5-6 TAHUN (KELAS KREATIF) DI PAUD QURROTA A YUN MOJOLEGI BOYOLALI TAHUN AJARAN

MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

PENINGKATAN MOTORIK KASAR MELALUI PEMBELAJARAN KEGIATAN TARI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD

Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN PENCAMPURAN WARNA PADA ANAK KELOMPOK BTK AISYIYAH GONDANG TAHUN AJARAN 2013/2014

ARTIKEL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Anak Usia Dini SIWI ENDAH TISNOWATI A53B090202

Pengaruh Kegiatan Mozaik Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Usia 4-6 Tahun. Intan Nursayyidah Wahyudi 1, Iman Nurjaman 2

Diajkan Oleh: Anisa SalmaAfina A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia anak adalah dunia bermain, di mana masa ini secara naluriah

Studi Deskriptif Senam Untuk Menstimulasi Motorik Kasar Anak

BAB I PENDAHULUAN. hal ini tercantum dalam pembukaan Undang-Undang dasar 1945 alinea ke empat

Disusun oleh : WINDITA FITRI ILHAMI A

PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PADA ANAK KELOMPOK B DI RA TAQIYYA KARTASURA SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013/2014

Pengaruh Permainan Engklek Modifikasi Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Anak Kelompok B

UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN WOODBALL

Frekuensi Latihan Senam Irama dan Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini. Telp:

NASKAH PUBLIKASI. Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cara untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok

METODE BERCERITA BERPENGARUH TERHADAP KEMAMPUAN BAHASA RESEPTIF. Diajukan Oleh: Nurul Khasanah A

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

AGUSTINA AYU SAPUTRI A520

Transkripsi:

KEGIATAN SENAM FANTASI MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK DI POS PAUD BINA PERGIWATI KEMLAYAN SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Diajukan Oleh : Win Yunidar Setyawati A520120087 Kepada: PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FEBRUARI, 2016

FANTASY GYMNASTICS ACTIVITIES AFFECT GROSS MOTOR DEVELOPMENT OF CHILDREN IN POS EARLY CHILDHOOD EDUCATION BINA PERGIWATI KEMLAYAN SURAKARTA Win Yunidar Setyawati, Ilham Sunaryo Muhammadiyah University of Surakarta Winyunidar@gmail.com Abstract Background problem in this research is a movement that is usually taught the teachers are too complicated, and monotonous because it mimics gymnastic movements that exist on tape and less precisely the stimulus provided by the teacher. The purpose of this study was to determine the effect fantasy gymnastics activity against gross motor development in children aged 3-4 years in early childhood POS Bina Pergiwati Kemlayan Surakarta academic year 2015/2016. This study uses a Pre- Experimental Design (Pre-Experimental Designs) is the Group One Prates-Postes (The one group pretest-posttest). Data collection techniques in this research observation and documentation. Data analysis that compares the magnitude of "t" obtained after the calculation (to = 10.7778). It can be seen that to greater than tt, namely: 2.26 <10.7778> 3.25. Due to greater than tt then the hypothesis is rejected, the proposed Zero conclusion experimental results conclusively be said to be gymnastic fantasies can affect the child's gross motor development Keywords: gymnastics fantasy, gross motor development 1

KEGIATAN SENAM FANTASI MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK DI POS PAUD BINA PERGIWATI KEMLAYAN SURAKARTA Win Yunidar Setyawati, Ilham Sunaryo Universitas Muhammadiyah Surakarta Winyunidar@gmail.com Abstrak Latar belakang masalah pada penelitian ini adalah gerakan yang biasanya diajarkan para guru terlalu rumit, dan terkesan monoton karena meniru gerakan senam yang ada pada kaset dan kurang tepatnya stimulus yang diberikan guru. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kegiatan senam fantasi terhadap perkembangan motorik kasar pada anak umur 3-4 Tahun di POS PAUD Bina Pergiwati Kemlayan Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini menggunakan Desain Pra- Eksperimental (Pre-Experimental Designs) yaitu dengan Satu Kelompok Prates- Postes (The One Group Pretest-Posttest). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini observasi dan dokumentasi. Analisis datanya yaitu membandingkan besarnya t yang diperoleh setelah perhitungan (t o = 10,7778). Maka dapat diketahui bahwa t o lebih besar dari pada t t, yaitu: 2,26 < 10,7778 > 3,25. Karena t o lebih besar dari pada t t maka Hipotesis Nihil yang diajukan ditolak maka kesimpulannya hasil eksperimen tersebut secara meyakinkan dapat dikatakan senam fantasi dapat berpengaruh terhadap perkembangan motorik kasar anak. Kata kunci: senam fantasi, perkembangan motorik kasar 2

Pendahuluan Anak-anak pada umumnya senang melakukan bermacam-macam aktivitas fisik, seperti melompat, berlari-larian, dan lain sebagainya. Energi yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan tersebut sangatlah banyak, sehingga para orangtua hendaknya juga memperhatikan kesehatan tubuh anak. Mulai dari asupan gizi dari makanan yang anak makan, sampai dengan pola tidur yang cukup. Membutuhkan kesabaran, ketelatenan dan kedisiplinan dalam mengaplikasikan pembelajaran pada anak usia dini, mengingat karakteristik mereka yang bersifat spontan dalam menyatakan setiap pendapat atau perasaan yang mereka rasakan, mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi yang mengharuskan para guru menjelaskan sesuatu hal secara sederhana dan sesuai dengan kenyataan agar dapat dimengerti oleh anak, mempunyai jiwa eksplorasi yang tinggi dimana banyak hal yang dapat anak ketahui dengan cara mereka sendiri, memiliki imajinasi yang membuat anak dapat berperan sebagai apapun yang anak inginkan. Jika dilihat dari kondisi di POS PAUD Bina Pergiwati Kemlayan Surakarta, para guru kurang memperhatikan perkembangan motorik kasar yang sesuai dengan kebutuhan anak. Salah satu kegiatan yang dilakukan disekolah ini untuk meningkatkan perkembangan motorik kasar anak adalah kegiatan senam, akan tetapi gerakan-gerakan senam yang diajarkan oleh guru belum tepat untuk diberikan pada anak usia 3-4 tahun. Gerakan yang biasanya diajarkan para guru terlalu rumit, dan terkesan monoton karena meniru gerakan senam yang ada pada kaset. Selain itu, pada saat pelaksanaan senam, anak yang berada pada usia < 3 tahun digabung dengan anak yang berusia 3-4 tahun dengan meniru gerakan senam yang sama, padahal mereka berada pada tahap perkembangan motorik yang berbeda dan hendaknya mendapatkan stimulus yang berbeda pula. Menurut (E. Berk dalam Suyadi 2010: 72) menyatakan: Anak yang lebih tinggi badannya, berotot kuat, kedua langkahnya lebih cepat untuk memperoleh keterampilan tertentu lebih awal daripada anak yang pendek, dan sebagaimana pada hal-hal penting lainnya, orangtua dan guru sebaiknya menyediakan lebih banyak perhatian terhadap perkembangan motorik dasar secara biologis atau jenis kelamin. 3

Dalam Permendikbud Nomor 146 Tahun 2014 Pasal 5 menjelaskan bahwa struktur kurikulum PAUD memuat program-program pengembangan, yang pertama program pengembangan nilai agama dan moral mencakup perwujudan suasana belajar untuk berkembangnya perilaku baik yang bersumber dari nilai agama dan moral serta bersumber dari kehidupan bermasyarakat dalam konteks bermain. Yang kedua program pengembangan fisik-motorik mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya kematangan kinestetik dalam konteks bermain. Yang ketiga, program pengembangan kognitif mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya kematangan proses berpikir dalam konteks bermain. Yang keempat, program pengembangan bahasa mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya kemampuan bahasa dalam konteks bermain. Yang kelima, program pengembangan sosial-emosional mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya kepekaan, sikap dan keterampilan sosial serta kematangan emosi dalam konteks bermain. Yang keenam, program pengembangan seni mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya eksplorasi, ekspresi, dan apresiasi seni dalam konteks bermain. Menurut Sujiono dkk (2005: 1.1) Salah satu kemampuan pada anak TK yang berkembang dengan pesat adalah kemampuan fisik atau motoriknya. Proses tumbuh kembang kemampuan motorik anak berhubungan dengan proses tumbuh kembang kemampuan gerak anak. Oleh sebab itu, peningkatan keterampilan fisik anak juga berhubungan erat dengan kegiatan bermain yang merupakan aktivitas utama anak TK. Salah satu kegiatan yang dapat digunakan sebagai referensi untuk mengoptimalkan keterampilan motorik kasar anak adalah senam fantasi. Gerakan yang ada didalam senam fantasi dibuat lebih mudah dari senam-senam yang biasa dilakukan di Taman Kanak-kanak lainnya. Senam fantasi adalah suatu senam yang dilakukan anak-anak dengan cara menggerakkan anggota badan menirukan beberapa gerakan-gerakan sesuai dengan khayalannya. Misalnya menirukan gerakan hewanhewan makan, menirukan gerakan pohon tertiup angin dan sebagainnya. 4

Pertumbuhan dan perkembangan anak sangatlah penting dalam mempengaruhi aktivitas sehari-hari mereka. Para orangtua pasti menginginkan tumbuh kembang setiap anak dapat berjalan dengan optimal dan tidak memiliki hambatan suatu apapun. Adapun salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan motorik anak adalah dengan kegiatan senam fantasi. Kegiatan ini tidak bersifat formal seperti kegiatan pembelajaran di dalam kelas lainnya. Aktivitas ini dapat dilakukan di luar ruangan, maupun di lapangan terbuka. Dengan menggunakan iringan musik, akan membuat anak lebih semangat dan antusias dalam mengikuti kegiatan. Dalam kegiatan senam fantasi ini, anak dapat belajar berkonsentrasi mendengarkan iringan musik yang ada dan belajar untuk mengkoordinasikan gerakan-gerakan senam yang akan dicontohkan oleh para pendidik. Menurut Sujiono dkk (2005: 1.5) ada beberapa peran kemampuan motorik untuk perkembangan anak, antara lain : a. Peran Kemampuan Motorik untuk Perkembangan Fisiologi Anak Dari segi fisiologis, pentingnya anak bergerak atau berolahraga akan menjaga anak agar tak mendapat masalah dengan jantungnya karena sering dan rutinnya anak bergerak dengan cara berolahraga maka kegiatan tersebut juga menstimulasi semua proses fisiologis anak, seperti peningkatan sirkulasi darah dan pernapasan. b. Peran Kemampuan Motorik untuk Perkembangan Sosial dan Emosional Anak Seorang anak yang memiliki kemampuan motorik yang baik akan mempunyai rasa percaya diri yang besar. Teman-teman sebayanya akan menerima kehadiran seorang teman yang mempunyai keadaan fisik yang baik atau bahkan mempunyai kelebihan kemampuan fisik dibandingkan dengan kemampuan teman yang lainnya. Untuk emosionalnya anak akan merasa senang ketika bisa bermain dan berkumpul dengan teman-temannya. c. Peran Kemampuan Motorik untuk Kognitif Anak Gerakan yang mereka lakukan saat bermain bermanfaat untuk membuat fungsi belahan otak kanan dan otak kiri anak seimbang. Belahan otak kiri akan mengatur cara berpikir logis dan rasional, menganalisis, bicara serta 5

berorientasi pada waktu dan hal-hal terperinci, sedangkan belahan otak kanan peran mengatur hal-hal yang intuitif, bermusik, menari, dan kreativitas. Untuk mendukung artikel ini, ada beberapa penelitian yang bisa digunakan sebagai bahan referensi, yaitu Murtini (2012) dalam skripsinya yang berjudul Meningkatkan Motorik Kasar Anak Melalui Permainan Lempar Tangkap Bola menyimpulkan bahwa permainan lempar tangkap bola dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak, karena dalam permainan ini bisa saling berinteraksi dengan teman dan anak terlibat aktif dalam kegiatan. Kemudian, penelitian lain oleh Diah (2014) dalam skripsinya yang berjudul Upaya Meningkatkan Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Gerak Tari Jangkrik Genggong menyimpulkan bahwa gerak tari jangkrik genggong dapat meningkatkan perkembangan motorik kasar anak, karena dapat melatih tanggung jawab anak dalam mengikuti permainan, dan dapat melatih disiplin dalam mengikuti kegiatan yang diberikan. Berdasarkan permasalahan dan teori-teori yang mendukung di atas maka diperoleh hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu melalui kegiatan senam fantasi dapat berpengaruh dalam mengembangkan motorik kasar anak di POS PAUD Bina Pergiwati Kemlayan Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016. 6

Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Desain Pra-Eksperimental (Pre- Experimental Designs) yaitu dengan Satu Kelompok Prates-Postes (The One Group Pretest-Posttest). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh anak di POS PAUD Bina Pergiwati Kemlayan Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 48 anak, dengan 22 anak laki-laki dan 26 anak perempuan. Sampel pada penelitian ini adalah 10 anak dari kelompok manggis di POS PAUD Bina Pergiwati Kemlayan Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Untuk teknik sampling, peneliti menggunakan Probability Sampling. Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberi peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Yang meliputi Simple Random Sampling. Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. (sugiyono, 2010: 120). Sedangkan untuk teknik pengumpulan data peneliti lakukan adalah dengan observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah statistik deskriptif, ada beberapa prosedur yang peneliti lakukan dalam menghitung statistik deskriptif, antara lain: menjumlah skor dari hasil observasi, menghitung Mean, Median, Modus. Kemudian untuk statistik inferensialnya adalah merumuskan terlebih dahulu Hipotesis alternatif (H a ) dan Hipotesis Nihilnya (H o ), menguji signifikansi t o, dengan cara membandingkan besarnya t o ( t hasil observasi atau t hasil perhitungan) dengan t t (harga kritik t yang tercantum dalam Tabel Nilai t ) dengan terlebih dahulu menetapkan degrees of freedom-nya (df) atau derajat kebebasannya (db), yang dapat diperoleh dengan rumus: df atau db = N-1, mencari harga kritik t yang tercantum pada Tabel Nilai t dengan berpegangan pada df atau db yang telah diperoleh, baik pada tarif signifikansi 5% ataupun taraf signifikansi 1%, melakukan perbandingan antara t o dengan t t, kemudian menarik kesimpulan hasil penelitian (Sudijono, 2011: 307-308). 7

Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil analisis data yang dicari untuk melakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kegiatan senam fantasi terhadap perkembangan motorik kasar pada anak umur 3-4 tahun di POS PAUD Bina Pergiwati Kemlayan Surakarta pada Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan menggunakan teknik analisis data t test. Sebelum melakukan analisis data, peneliti mengajukan hipotesis nihil yaitu senam fantasi tidak berpengaruh terhadap perkembangan motorik kasar anak. Kemudian dari hasil perhitungan analisis data menggunakan T-test diperoleh hasil df atau db-nya: df atau db = N-1 = 10-1 = 9. Dengan harga df sebesar 9 diperoleh harga kritik t atau tabel pada t tabel signifikansi 5% sebesar 2,26, sedangkan pada taraf signifikansi 1% diperoleh sebesar 3,25. Kemudian membandingkan besarnya t yang diperoleh setelah perhitungan (t o = 10,7778). Maka dapat diketahui bahwa t o lebih besar dari pada t t, yaitu: 2,26 < 10,7778 > 3,25. Karena t o lebih besar dari pada t t maka Hipotesis Nihil yang diajukan ditolak, berarti bahwa adanya perbedaan skor perkembangan motorik kasar di kelompok manggis di POS PAUD Bina Pergiwati Kemlayan Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 antara sebelum dan sesudah perlakuan melalui kegiatan senam fantasi merupakan perbedaan yang meyakinkan atau signifikan. Kesimpulannya hasil eksperimen tersebut secara meyakinkan dapat dikatakan senam fantasi dapat berpengaruh terhadap perkembangan motorik kasar anak. Dari hasil perhitungan analisis data yang dilakukan oleh peneliti yang sebelumnya mengajukan hipotesis nihil yaitu senam fantasi tidak berpengaruh terhadap perkembangan motorik kasar anak menggunakan teknik analisis t test, diperoleh data bahwa t o lebih besar dari pada t t, yaitu: 2,26 < 10,7778 > 3,25, dan karena t o lebih besar dari pada t t maka Hipotesis Nihil yang diajukan ditolak. Dalam hal ini, gerakan senam yang baru sangat membuat anak antusias dalam mengikuti kegiatan. Dengan memilih senam fantasi yang berjudul Senam Pinguin ini, anakanak jadi lebih ceria karena mereka senang ketika mengikuti gerakan guru menirukan gerakan pinguin berjalan. Saat kegiatan senam berlangsung pun anak-anak jadi lebih terfokus untuk mengikuti setiap gerakan yang diajarkan oleh guru, karena kelompok 8

yang dijadikan sebagai sampel eksperimen berbaris didepan dan dibelakang membentuk barisan sendiri, sehingga anak-anak usia kurang dari 3 tahun tidak mengganggu kelompok yang sedang diberi perlakuan. Penelitian ini juga didukung oleh penelitian terdahulu yaitu, bahwa permainan senam fantasi dapat berpengaruh terhadap kecerdasan anak (Rohana, 2011). Melalui irama lagu anak dapat meningkatkan kemampuan senam fantasi anak (Rita, 2012). Kegiatan observasi awal perkembangan motorik kasar anak dilakukan pada hari Jumat tanggal 08 Januari 2016 sampai dengan Kamis tanggal 14 Januari 2016. Pelaksanaan observasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan cara mengamati perilaku anak apakah sudah berkembang sesuai dengan tingkat pencapaian perkembangan yang sesuai dengan umurnya. Kemudian peneliti mentabulasikan data hasil observasi yang telah diperoleh, dapat digambarkan sebagai berikut: Distribusi frekuensi perkembangan motorik kasar anak sebelum eksperimen Interval Xi fi fk Prosentase 6 7 6,5 2 10 =N 20% 8 9 8,5 5 8 50% 10 11 10,5 3 3 30% Jumlah 10 100% Histogram perkembangan motorik kasar anak sebelum eksperimen 50 0 6-7 8-9 10-11 6-7 8-9 10-11 9

Prosentase Kegiatan observasi akhir perkembangan motorik kasar anak dilakukan selama 4 kali, yaitu pada hari Jumat tanggal 15 Januari 2016 sampai dengan Jumat tanggal 22 Januari 2016. Pelaksanaan eksperimen yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan cara mengajak anak untuk ikut senam bersama mengikuti contoh yang diberikan guru. Kemudian setelah pelaksanaan eksperimen, peneliti memberikan tanda check list ( ) pada pedoman observasi yang sudah dibuat untuk melihat perkembangan anak. Hasil observasi akhirnya dapat digambarkan sebagai berikut: Distribusi frekuensi perkembangan motorik kasar anak setelah eksperimen Interval Xi fi fk Prosentase 9 10 9,5 3 10 =N 30% 11 12 11,5 6 7 60% 13 14 13,5 1 1 10% Jumlah 10 100% Histogram perkembangan motorik kasar anak setelah eksperimen 60 40 20 0 9-10 11-12 13-14 9-10 11-12 13-14 10

Simpulan Senam fantasi adalah sebuah kegiatan senam yang berisikan gerakangerakan olah tubuh yang sederhana dan dikemas secara menarik melalui gerakangerakan unik yaitu mencontoh hewan berjalan, tumbuhan melambai terkena tiupan angin, atau bahkan menirukan gerakan alat-alat transportasi ketika sedang melaju di jalanan. Hal ini dapat dijadikan salah satu metode belajar untuk mengembangkan perkembangan motorik kasar anak di usia dini. Untuk mengetahui adanya perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah observasi, peneliti menggunakan Desain Pra-Eksperimental (Pre- Experimental Designs) yaitu dengan Satu Kelompok Prates-Postes (The One Group Pretest-Posttest) (Emzir, 2010: 96).. Untuk menghitung analisis datanya, peneliti menggunakan T test, karena t o lebih besar dari pada t t maka Hipotesis Nihil yang diajukan ditolak, berarti bahwa adanya perbedaan skor perkembangan motorik kasar di kelompok manggis di POS PAUD Bina Pergiwati Kemlayan Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 antara sebelum dan sesudah perlakuan melalui kegiatan senam fantasi merupakan perbedaan yang meyakinkan atau signifikan. Kesimpulannya hasil eksperimen tersebut secara meyakinkan dapat dikatakan senam fantasi dapat berpengaruh terhadap perkembangan motorik kasar anak. 11

DAFTAR PUSTAKA Diah. 2014. Upaya Meningkatkan Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Gerak Tari Jangkrik Genggong. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Emzir. 2010. Metodologi penelitian pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Murtini. 2007. Meningkatkan Motorik Kasar Anak Melalui Permainan Lempar Tangkap Bola. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. PERMENDIKBUD nomor 146. 2014. Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Rita. 2011. Pengaruh Permainan Senam Fantasi Terhadap Kecerdasan Studi Eksperimen. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Rohana. 2012. Upaya Meningkatkan Kemampuan Senam Fantasi Melalui Irama Lagu Anak. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Sugiyono.2012. Metode penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Sujiono, Bambang dkk. 2005. METODE PENGEMBANGAN FISI. Jakarta: Universitas Terbuka. Suyadi.2010. Psikologi Belajar PAUD Pendidikan Anak Usian Dini. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. 12