BAB I PENDAHULUAN. sangat menentukan keberhasilan dalam proses komunikasi Aspekaspek. berdiri sendiri, namun dalam penggunaan bahasa sebagai proses

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan gagasan, keyakinan, pesan, pandangan hidup, cita-cita, serta

BAB I PENDAHULUAN. harus dikuasai oleh peserta didik, yaitu kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran

Bumi Aksara, 2008 ) cet. 5, hlm : Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, ( Jakarta : PT

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan murid kelas V SDN

PENERAPAN MODEL PQ4R DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROCEDURAL FLUENCY SISWA. NANANG PBU MAN Tlogo Blitar

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri

Jufri Lanasir, Anthonius Palimbong, dan Hasdin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. mengajarkan sesuatu maka pembelajaran berarti menunjuki seseorang tentang

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Membaca pada dasarnya adalah mengubah lambang-lambang tertulis

BAB I PENDAHULUAN. Adopratama, 2011, hal Depdiknas, Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) (UU RI No. 20

BAB III METODE PENELITIAN. Dasar Islam Terpadu Darul Hikmah Pekanbaru tahun pelajaran dengan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

Tabel 3.1. Juli Agustus September Studi lapangan x 2 Penyusunan Proposal x

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif. adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan belajar siswa tersebut dengan prosedur yang di tentukan. 3

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan seluruh siswa kelas V

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggunakan rancangan penelitian tindakan (action research) yang terfokus

BAB II KAJIAN TEORI. aktifitas, tanpa ada yang menyuruh.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun

BAB III METODE PENELITIAN

2 PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BERITA YANG DIBACAKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII 2 SMPN TELAGA TAH

Meningkatkan Perhatian Siswa Kelas V SDN 2 Salakan Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Metode Diskusi

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. sebuah kelompok social, bahasa di gunakan untuk berkomunikasi, berbagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nina Maulida Sari, 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 018

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Istilah pendidikan ini semula berasal dari bahasa Yunani yaitu Paedagogie yang

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PERMAINAN PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KREATIF ZAID BIN TSABIT NGLEGOK BLITAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proses tersebut diperlukan guru yang memberikan keteladanan, membangun

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 004 Pulau

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam pembelajaran, gurulah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK. Kata Kunci : Aktivitas, Hasil Belajar Siswa, Metode Demonstrasi PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kurang menyenangkan, duduk berjam-jam mendengarkan guru menyampaikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

BAB III METODE PENELITIAN. Empat Balai Kecamatan Kuok tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Prestasi Pustaka, 2007), hlm Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrutivistik, (Jakarta:

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Hasnah PGSD UPP Parepare Fakultas Ilmu Pendidikan UNM

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. negara yang yang demokratis dan bertanggung jawab. 1 Pendidikan merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dalam

p BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB I PENDAHULUAN. Peran bahasa bagi kehidupan manusia demikian penting sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENGGUNAAN METODE CARD SORT MODIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI KEGIATAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA ASPEK WRITING

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran 2012-

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan institusi yang mendidik para mahasiswa untuk

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Sarjana S 1. Disusun Oleh: DWI PURWANTI NIM: A54B FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. pada rumpun ilmu dimana obyeknya merupakan benda-benda alam dengan

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE TALKING STICK PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI 3 JATIPOHON GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V melalui Pendekatan Pragmatik, (Serang : IAIN SMH Banten, 2012), 1.

BAB III METODE PENELITIAN

Konseling dan Pendidikan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Media Permainan Find Card Menemukan Kartu di Kelas III SDN 1 Bilo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pelajar, 2011), hlm Eti Nurhayati, Psikologi Pendidikan Inovatif, (Yogyakarta, Pustaka

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbahasa pada dasarnya adalah proses interaktif komunikatif yang menekankan pada aspek-aspek bahasa. Aspek-aspek tersebut sangat menentukan keberhasilan dalam proses komunikasi Aspekaspek bahasa tersebut antara lain keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Secara karakteristik keempat keterampilan itu berdiri sendiri, namun dalam penggunaan bahasa sebagai proses komunikasi, tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan keterpaduan dari beberapa aspek. Aspek keterampilan membaca selalu ada dalam setiap tema pembelajaran. Hal tersebut membuktikan pentingnya penguasaan keterampilan membaca. Membaca adalah kunci pokok di dalam belajar, yang terpenting adalah bagaimana mengupayakan membaca menjadi suatu kegemaran. Budaya membaca perlu dikembangkan karena mempelajari sesuatu dengan membaca lebih dalam pengalamannya daripada mendengarkan informasi. Sebagaimana firman Allah yang pertama kali turun memerintahkan untuk membaca :

2 1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. 1 Pada ayat ke empat maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca. Agar pelajaran membaca lebih menarik dan menyenangkan, hendaknya bahan bacaan dipilih sesuai dengan minat, tingkat perkembangan dan usia siswa. Memperhatikan uraian di atas maka jelaslah bagi anak yang telah mengikuti proses pendidikan diantara kemampuan yang harus dimiliki adalah kecakapan dan keterampilan. Pada jenjang pendidikan dasar (madrasah ibtidaiyah) keterampilan yang harus dimiliki anak adalah membaca. Di kelas I kemampuan yang harus dimiliki anak minimal mampu mengenal huruf. Menurut teori membaca Button Up (Button Theori) membaca dimulai dengan cara mengenal huruf dari sebuah kata, mengenalkan kata dari sebuah kalimat, lalu mengenal kalimat dari sebuah teks bacaan. 2 Kenyataan di lapangan membuktikan bahwa minat membaca siswa sangat rendah, sehingga mempengaruhi prestasi belajar anak khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. 1 At Tanali, Al Quran dan Terjemahnya Sinar Baru Algensindo, Bandung 2011 2 Kafeilmu. Com/2011/02/teori-membaca-awal bagaimana.html

3 Atas dasar kenyataan itu penulis mengadakan tindakan kelas yang berjudul Upaya Meningkatkan Minat Siswa dalam Membaca Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Metode Card short di Kelas I MIN 2 Model Palembang Pada Semester I Tahun Pelajaran 2014/2015 B. Rumusan Masalah Apakah melalui metode Card short dapat meningkatkan minat siswa dalam membaca pada pelajaran Bahasa Indonesia di kelas I MIN 2 Model Palembang. C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah minat siswa dalam membaca pada pelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkat dengan menggunakan metode Card short di kelas I MIN 2 Model Palembang. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian dengan metode card short terhadap minat siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia melalui metode Card short pada kelas I MIN 2 Model Palembang adalah sebagai berikut : 1. Bagi siswa yaitu siswa yang mengalami kesulitan membaca dapat teratasi sehingga mereka mampu mengikuti proses belajar mengajar dengan baik. 2. Bagi guru yaitu dengan adanya penelitian ini guru diharapakan berupaya mempergunakan metode mengajar yang agar kesulitan membaca siswa dapat teratasi.

4 3. Bagi Pihak Sekolah Dan Instansi Terkait diharapkan untuk mencukupi sarana dan prasarana proses belajar mengajar. E. Kerangka Teori Agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap maksud yang terkandung dalam pembuatan PTK ini, maka perlu penilis kemukakan penjelasan istilah pada judul PTK sebagai berikut : 1. Pengertian Minat Siswa dalam Membaca Minat adalah variabel penting yang berpengaruh terhadap tercapainya cita-cita yang diharapkan, seperti yang dikemukakan Effendi (1995) bahwa belajar dengan minat akan lebih baik daripada belajar tanpa minat. 3 Berbagai upaya telah dilakukan untuk dapat meningkatkan minat serta prestasi belajar siswa, antara lain pemberian pembelajaran tambahan, penyediaan LKS (lembar kerja siswa) yang dilengkapi dengan sejumlah soal-soal latihan, tetapi hasilnya masih belum memuaskan. Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyeluruh. 4 Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu dari luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. 3 Suparyanto.blogspot.com/2011/09/konsep-dasar-minat.html 4 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta : Rineka Cipta, 2010), hlm. 180

5 Minat adalah perhatian atau kesukaan. 5 Sementara sumadi Suryabrata mengatakan bahwa : minat merupakan bagian dari motif yag dipelajari atau motif obejktif. 6 Sedangkan menurut Kamus Besar bahasa Indonesia minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Dari beberapa pengertian di atas minat adalah keinginanan yang timbul karena adanya rasa suka pada suatu hal sehingga timbullah motivasi dalam belajar. Selain itu ada beberap pengertian minat menurut para ahli: 1. Menurut Kamisa (1997) minat diartikan sebagai kehendak, keinginan atau kesukaan. 2. Menurut Gunarso (1995) minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap. Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting dalam mengambil keputusan. Minat dapat menyebabkan seseorang giat melakukan menuju sesuatu yang telah menarik minatnya. 3. Menurut Sutjipto (2001) minat adalah kesadaran seseorang terhadap suatu objek, orang, masalah, atau situasi yang yang mempunyai kaitan dengan dirinya. Artinya minat harus dipandang sebagai sesuatu yang sadar. Karenanya minat merupakan aspek spikologis seseorang untuk menaruh 560 5 WJS. Poerdarmita, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1999), hlm. 6 Sumadi Suryabrata, Psikologi Belajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 1987), hlm. 180

6 perhatian yang tinggi terhadap kegiatan tertentu dan mendorong yang bersangkutan untuk melaksanakan kegiatan tersebut. 4. Menurut Tampubolon (1993) mengemukakan minat adalah perpaduan antara keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika ada motivasi. 7 Dapat diambil kesimpulan minat adalah keinginan atau kemauan yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan dengan sadar. Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Minat terbagi menjadi 3 aspek yaitu : a. Aspek Kognitif Berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari baik di rumah, sekolah, masyarakat serta berbagai jenis media massa. b. Aspek Afektif Konsep yang membangun aspek kognitif, minat dinyatakan dalam sikap terhadap teradap kegiatan yang ditimbulkan minat. Berkembang dari pengalaman pribadi dari sikap orang yang penting, yaitu orang tua, guru, dan teman sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut dan 7 Suparyanto.blogspot.com/2011/09/konsep-dasar-minat.html

7 dari sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan itu. c. Aspek Psikomotor Berjalan dengan lancar tanpa pemikiran lagi, urutannya tepat. Namun kemajuan tetap memungkinkan sehingga keluwesan dan keunggulan meningkat meskipun ini semua berjalan lambat (Hurlock,1999). Pengertian membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi yang disampaikan secara verbal dan merupakan hasil ramuan pendapat, gagasan, teori serta hasil penelitian para ahli untuk diketahui dan menjadi pengetahuan dalam pembelajaran. Dalam kegiatan membaca seluruh aktifitas jiwa yang berupa cipta, asa dan karsa serta sebagian aktifitas lahiriah ( indera mata, syaraf otak ) betul-betul dikerahkan secara serentak apabila kita menginginkan kegiatan membaca dapat membuahkan hasil yang menggembirakan. Membaca adalah suatu perbuatan yang dilakukan berdasarkan kerja sama beberapa keterampilan yaitu mengamati, memahami dan memikirkan, membaca merupakan proses penangkapan dan pemahaman ide, curahan jiwa dan aktifitas penulis bacaan. Yang mulamula melakukan aktifitas adalah indera. Setelah proses indera berlangsung maka cipta, rasa dan karsa mulai bekerja berupa proses pemahaman. Setelah proses pemahaman,

8 pembaca akan dapat merasakan, menilai dan menghayati sesuatu yang terkandung didalamnya. 2. Metode Card short Metode ini merupakan kegiatan kolaborasi yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta tentang objek atau mereview informasi. Gerakan fisik yang dominan pada metode ini dapat mengurangi kejenuhan dan rasa bosan yang dialami siswa Langkah-langkah metode ini adalah a. Setiap siswa dibagi potongan kertas yang berisi informasi atau contoh yang tercakup dalam satu atau lebih kategori. b. Meminta siswa untuk bergerak mencari kartu dengan kategori yang sama. c. Tempelkan kartu informasi pada kategori yang sama di tempat yang sudah disiapkan oleh guru (karton). d. Siswa diminta untuk mengamati kebenaran kartu yang ditempelkan dan minta siswa menjelaskan. e. Klarifikasi. f. Setelah selesai dapat melanjutkan untuk mengerjakan evaluasi berkaitan dengan materi yang sudah dipelajari. F. Kajian Pustaka Secara spesifik memang peneliti belum menemukan satu penelitian yang berbentuk penelitian tindakan kelas dengan judul yang

9 sama akan tetapi dalam hal ini peneliti merujuk beberapa penelitian diantaranya : Heny Setyoningsih, dengan judul Upaya Peningkatan Minat dan Keterampilan Membaca dengan Metode Membaca Teknik Iin Parlina, dengan judul Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas 1 Melalui Metode VAKT dan Media Kartu Kata Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di MIN 1 Teladan Palembang Irwan Efendi Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca di Kelas 3 Melalui Metode Picture and Picture di SD 2 Kikim Walaupun dengan pembahasan yang berbeda namun kesamaan dari penelitian Heny Setyoningsih, Iin Parlina dan Irwan Efendi dengan penelitian yang saya laksanakan adalah, sama-sama bertujuan untuk meningkatkan minat siswa dan melalui siklus tindakan pembelajaran di kelas. Alasan lain sehingga saya memutuskan untuk merujuk pada PTK Heny Setyoningsih, S Iin Parlina dan Irwan Efendi dikarenakan sesuai dengan panduan dari IAIN Raden Fatah Palembang pada saat ini G. Hipotesis Tindakan Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara tentang perkiraan yang akan terjadi jika tindakan tertentu dilakukan, hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah: Penerapan metode card short

10 dapat Meningkatkan Minat Siswa dalam Membaca Pada Pelajaran Bahasa Indonesia di MIN 2 Model Palembang. H. Metodologi Penelitian 1. Objek Penelitian a. Kelas Penelitian ini dilakukan di kelas I MIN 2 P Model Palembang Tahun Pelajaran 2014/2015, sesuai dengan ketentuan dalam penulisan Penelitian Tindakan kelas (PTK) bahwa yang dijadikan objek penelitian adalah siswa. Kelas dan mata pelajaran yang memang diampuh oleh guru yang bersangkutan. b. Siswa Siswa yang dijadikan objek penelitian sebanyak 33 orang yang terdiri dari laki-laki 13 orang dan perempuan 20 orang. c. Mata Pelajaran Mata pelajaran yang menjadi fokus penelitian ini adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia pada materi Membaca. d. Waktu Penelitian Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan September semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015. e. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah minat siswa dalam membaca, dengan penerapan metode card short.

11 f. Tekhnik Pengumpulan Data Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini yaitu: 1). Observasi Observasi adalah kegiatan memperhatikan suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. 8 Metode ini digunakan untuk melihat lagsung objek penelitiantentang pelaksanaan supervise pendidikan, pelaksanaan proses belajar mengajar, keadaan sarana dan prasarana, serta fasilitas yang lain. 2). Wawancara Wawancara adalah kegiatan yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi dari orang yang diwawancarai. 9 Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di MIN 2 Model Pelembang. Jurnal digunakan oleh peneliti setiap kali selesai melakukan tindakan. Jurnal tersebut dijadikan sebagai bahan refleksi diri bagi peneliti untuk mengetahui: 1. Respon siswa (baik positif maupun negatif) terhadap strategi guru. 2. Kemampuan peneliti dalam menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan. 8 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Supervisi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hal 133. 9 Ibid, hal. 132

12 g. Analisa Pengumpulan data Dalam menganalisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif yaitu suatu analisis yang bersifat menguraikan, menggambarkan atau menjelaskan seluruh yang ada pada rumusan masalah secara jelas, baik dalam perspektif, analisis isi maupun historis. Kemudian ditarik kesimpulan secara dedukatif, yakni menarik suatu kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yang bersifat umum ke khusus, sehingga penyajian hasil penelitian ini dapat dipahami dengan mudah. Analisis data dalam penelitian ini sebatas mendeskripsi penggunaan metode card short pada minat membaca dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas I MIN 2 Model Palembang. Kemudian untuk menganalisis minat siswa berdasarkan observasi kemudian hasil observasi tersebut dideskripsikan dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas. 2. Deskripsi Per Siklus SIKLUS I a. Rencana Pada tahap ini penulis akan melaksanakan penelitian di MIN 2 Model Palembang, untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang membaca. Pada siswa kelas satu dengan waktu selama 1 bulan. Sebelum penelitian ini dilakukan terlebih dahulu disiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

13 lembar evaluasi dan lembar observasi. Tahap penelitian terdiri dari 2 siklus dengan kolaborator Debi Puspalia, sebagai teman sejawat. b. Pelaksanaan Guru menjelaskan dan membacakan materi tentang membaca c. Observasi Pengamatan dilakukan ketika tatap muka berlangsung dengan format observasi yang telah disediakan oleh peneliti. d. Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan dan evaluasi pada siklus I diperoleh hasil belajar siswa yang rendah sehingga perlu perbaikan pada siklus II Siklus II a. Perencanaan (perbaikan rencana I) Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. b. Pelaksanaan. Guru memberikan penjelasan materi Bahasa Indonesia tentang membaca dengan metode card short berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) perbaikan hasil refleksi pada siklus I c. Observasi Peneliti melakukan pengamatan terhadap peningkatan minat membaca dengan metode card short

14 d. Refleksi Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus II, diperoleh hasil belajar minat siswa sudah tinggi. I. Sistematika Pembahasan Untuk memudahkan penulis dalam penelitian ini, maka sistematika pembahasannya adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Bab ini yang memuat Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Pemecahan masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Kajian Pustaka, Metedologi Penelitian, serta Sistematika Pembahasan. Bab II Landasan Teori, yang memuat tentang : Metode Card short terdiri dari Pengertian Metode Card short, langkah-langkah dalam pelaksanaan metode Card short, Kelebihan-kelebihan metode Card short, kekurangan-kekurangan metode Card short, Minat dan Membaca. Bab III Setting Wilayah Penelitian. Dalam bab ini dijelaskan tentang Sejarah Berdirinya MIN 2 Model Palembang. Letak Geografis MIN 2 Model Palembang. Visi, Misi dan Program MIN 2 Model Palembang. Keadaan Guru di MIN 2 Model Palembang. Keadaan Siswa di MIN 2 Model Palembang. Fasilitas atau Sarana dan Prasarana di MIN 2 Model Palembang.

15 Bab IV Pelaksanaan Penelitian, Hasil dan Pembahasan. Dalam bab ini akan dipaparkan hasil penelitian dengan urutan sesuai dengan tujuan penelitian. Bab V Penutup. Berisi pembahasan tentang: Kesimpulan, kesimpulan ini berisi tentang hasil-hasil serta pengalaman selama melaksanakan penelitian tindakan kelas dan disimpulkan dengan kalimat yang singkat dan padat. Saran-saran berdasarkan kesimpulan, maka akan dikemukakan saran yang perlu diperhatikan untuk ditindak-lanjuti dari hasil penelitian yang dilakukan.