BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar, salah satu mata pelajaran yang harus diajarkan di sekolah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pertama bagi siswa untuk mempelajari kecakapan seperti: menulis, membaca, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam kurikulum 2006, bertujuan antara lain agar siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hani Megawati, 2013

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

BAB II KAJIAN TEORETIS. pesan merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat

PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN. Sri Eti Ermawati

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh :

ilmu-ilmu yang lain. Oleh karena itu, mata pelajaran matematika telah dituangkan untuk mempelajari matematika di tingkat sekolah lanjutan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu usaha sadar untuk membekali

I. PENDAHULUAN. nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan. efisien serta mengikuti perkembangan zaman.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGGUNAAN MEDIA TABEL BERPOLA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM KONSEP PENGUKURAN SATUAN LUAS BAKU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hana Riana Permatasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk menggali dan menimba pengetahuan lebih lanjut. Melalui

2013 PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan siswa pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Peran guru

BAB I PENDAHULUAN. siswa sangat rendah. Hasil penelitian Suryanto dan Somerset terhadap 16

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI PENGGUNAAN GARIS BILANGAN DI KELAS V SDN NO.

2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA TULANG NAPIER DALAM PEMBELAJARAN OPERASI PERKALIAN BILANGAN CACAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

PENGGUNAAN MEDIA MOBIL MAINAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Yuliaji *) yuliaji0607gmail.com

Peningkatan Kemampuan Siswa Pada Materi Lambang Bilangan Dengan Menggunakan Kartu Bilangan di Kelas I SDN 2 Kabalutan

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat

INOVASI ALAT PERAGA KONKRET DALAM MATERI AJAR OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN. Sri Haryati

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA BENDA-BENDA SEKITAR PADA MATERI AJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER

PENGGUNAAN MEDIA BALOK GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA DALAM KONSEP BILANGAN BULAT

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam KTSP 2007 tingkat kependidikan dasar adalah mengembangkan logika,

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI METODE BERVARIASI. Sudarso

Titik Purwanti Sekolah Dasar Negeri 2 Geneng Batealit Jepara

BAB I PENDAHULUAN. universal, sangat banyak kegunaan penerapannya dalam kegiatan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang masalah

PENGGUNAAN MEDIA KEPING BERMUATAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI SISWA

BAB I PENDAHULUAN. mungkin sebagian siswa juga tidak menyukai pelajaran matematika, ini

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR TABEL. DAFTAR GAMBAR...xi DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah...

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

BAB I PENDAHULUAN. bagi kehidupan siswa sekarang maupun masa yang akan datang. dengan perkembangan zaman. Di SDN Semampir mata pelajaran Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di

PEMBELAJARAN MATEMATIKA di SD

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN MEDIA WAYANGMATIKA

BAB III METODE PENELITIAN

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN. sampai 12 atau 13 tahun. Menurut Piaget, mereka berada pada fase. operasional konkret. Kemampuan yang tampak pada fase ini adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Dua dimensi yang harus dipahami oleh guru yaitu: (1) guru harus menetapkan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas III SDN Inpres Tunggaling

BAB I PENDAHULUAN. Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang sangat urgen dan harus

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGGUNAAN MEDIA BERMAIN BINGO PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KESAMAAN NILAI PECAHAN PADA SISWA TUNARUNGU.

Oleh: Sunarti SDN 2 Karanganom, Durenan, Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN. 1 Suhito, (strategi Pembelajaran Matematika Madrasah Ibtidaiyah(MI)), Modul

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. rendah dimana nilai siswa 50 sementara nilai yang diharapkan adalah 60 ke atas.

Bagaimana Menganalisis Pencapaian Kemampuan Matematis Siswa? Harry Dwi Putra, M.Pd. Pendidikan Matematika, STKIP Siliwangi

BAB I PENDAHULUAN. pengertian terdahulu lebih mendasari pengertian berikutnya. 1 Dalam belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Via Ulfah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berfikir logis, kritis dan kreatif (Wulan, 2011:1). Selain itu tujuan. memanfaatkan informasi yang telah diperoleh.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tugas yang sangat komplek dan berat, karena sebagian besar guru,

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Hasil Belajar Matematika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bahwa matematika berkenaan dengan ide-ide/konsep-konsep abstrak yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V P E N U T U P. 5.1 Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah mata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN MEDIA REL KERETA BILANGAN BAGI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan

iii Workshop Matematika/PEMA4104/2sks Kompetensi Umum Peta Kompetensi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Kegiatan Belajar 2 HAKIKAT ANAK DIDIK

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 pendidikan dasar, salah satu mata pelajaran yang harus diajarkan di sekolah dasar (SD) adalah matematika.matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang sangat penting.karena pentingnya, matematika diajarkan mulai dari jenjang sekolah sampai dengan perguruan tinggi.dalam dunia pendidikan khususnya di sekolah dasar matematika merupakan suatu pelajaran yang sulit dan sukar dalam pengerjaan dan pemahaman materi-materinya.mengingat pentingnya pendidikan matematika bagi kehidupan maka pendidikan matematika perlu dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat diperoleh hasil yang diharapkan.untuk menuju ke arah tersebut dalam pendidikan matematika perlu dimulai dengan pengadaan tenaga kependidikan yang berkualitas dan semangat belajar siswa yang tinggi. Pendidikan matematika selalu berkaitan dengan pembelajaran hitung menghitung, yaitu mengenai operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.dari operasi-operasi tersebut siswa seringkali banyak menemukan kesulitan-kesulitan terutama dalam operasi perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif.

2 Misalnya; 3 x (-2) = (-3) x 2 = (-3) x (-2) = 6 : (-2) = (-6) : 2 = (-6) : (-2) = Dari fenomena di atas merupakan suatu permasalahan yang tentunya harus ditemukan pemecahannya oleh seorang guru, agar siswa mampu memahami dan tidak lagi mengalami kesulitan-kesulitan dalam proses belajarnya. Oleh karena itu salah satu usaha untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif adalah dengan menggunakan metode demonstrasi. Salah satunya dengan menggunakan pita garis bilangan sebagai upaya memudahkan siswa dalam pengerjaan operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif. Dengan penerapan metode demonstrasi melalui pita garis bilangan,diharapkan pembelajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret serta menghindari verbalisme (pemahaman secara kata-kata atau kalimat), memudahkan siswa memahami bahan pelajaran, proses pembelajaran lebih menarik, merangsang siswa untuk lebih aktif mengamati dan mencobanya sendiri.

3 Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh di lapangan pada hari Kamis tanggal 4 Oktober 2012 siswa kelas V SDN Kusnan dalam pembelajaran operasi hitung bilangan bulat belum dapat melalukan perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif. Dari 29 siswa hanya 10 orang siswa yang mampu melakukan perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif dengan benar, artinya hanya 34,48% siswa yang dapat memahami operasi hitung pada bilangan bulat negatif. Data hasil penelitian tersebut sebagaimana uraian berikut ini. 1. Siswa belum menguasai operasi perkalian pada bilangan bulat negatif. 2. Siswa belum menguasai operasi pembagian pada bilangan bulat negatif. 3. Guru mengajarkan operasi perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif secara teori dan hanya menggunakan metode ceramah. 4. Siswa hanya ditugaskan untuk langsung mengerjakan soal-soal latihan. 5. Selama proses pembelajaran guru kurang mampu mengembangkan metode pembelajaran. 6. Guru hanya menyampaikan materi di depan kelas tanpa melibatkan siswa, sehingga pembelajaran tersebut monoton dan kurang mendapat respon karena tidak ada kebermaknaan bagi siswa. Permasalahan-permasalahan tersebut memerlukan suatu upaya pemecahannya melalui penerapan sebuah metode dengan menggunakan alat peraga untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif melalui suatu kegiatan penelitian.

4 B. Rumusan dan Pemecahan Masalah 1. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini adalah sebagian besar siswa kelas V SDN Kusnan belum dapat melakukan operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif.oleh karena itu, diperlukan sebuah metode demonstrasi yang dapat membelajarkan siswa secara aktif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.adapun metode pembelajaran yang digunakan adalah metode demonstrasi dengan menggunakan alat peraga dari pita garis bilangan. Dari permasalahan di atas, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah Bagaimana penerapan metode demonstrasi melalui pita garis bilangan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif di kelas V SDN Kusnan? Secara rinci, rumusan masalah ditulis sebagai berikutini. a. Bagaimana perencanaan penerapan metode demonstrasi melalui pita garis bilangan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif di kelas V SDN Kusnan? b. Bagaimana pelaksanaan penerapan metode demonstrasi melalui pita garis bilangan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam operasi

5 hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif di kelas V SDN Kusnan? c. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dalam operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif kelas V SDN Kusnan setelah diterapkannya metode demonstrasi melalui pita garis bilangan? 2. Pemecahan Masalah Untuk memecahkan permasalahan yang dirumuskan di atas perlu dikembangkan metode pembelajaran yang dapat menyelesaikan masalah melalui suatu kegiatan penelitian. Dalam penelitian ini, permasalahan yang timbul berkaitan dengan hasil belajar siswa dalam operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif. Mengacu pada akar permasalahan yang muncul, maka diupayakan untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, lebih tepat menggunakan metode demonstrasi dengan alat peraga pita garis bilangan, karena dapat membuat pelajaran menjadi lebih jelas dan kongkret serta menghindari verbalisme, merangsang peserta didik untuk lebih aktif mengamati dan mencobanya sendiri sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa. Metode demonstrasi baik digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses mengatur sesuatu, proses membuat sesuatu, proses bekerjanya sesuatu, proses mengerjakan atau menggunakannya, komponen-komponen yang membentuk sesuatu, membandingkan suatu

6 cara dengan cara lain, dan untuk mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu. Secara garis besar prosedur penerapan metode demonstrasi dengan pita garis bilangan adalah sebagai berikut ini. a. Tahap Persiapan Dalam tahap ini guru bersama siswa mempersiapkan pita garis bilangan yang terbuat dari karton dupleks, dan model orangorangan yang terbuat dari karton dupleks juga.panjang alat ini kurang lebih 100 cm dan mempunyai dua warna (misal, pada skala yang mewakili bilangan positif diberi warna biru sedangkan pada skala yang mewakili bilangan negatif diberi warna kuning).pada pita garis bilangan ini sudah ada bilangan positif dan bilangan negatif.posisikan awal benda yang menjadi model harus berada pada skala nol. Tahap persiapan merupakan salah satu unsur penentu keberhasilan proses pembelajaran, karena apabila segala sesuatu telah dipersiapkan dengan maksimal maka proses pembelajaran akan berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. b. Tahap Penyajian Sebelum pembelajaran, guru terlebih dahulu menginformasikan kepada siswa tujuan yang hendak dicapai.penyajian materi dilaksanakan secara klasikal. Dalam penyajian materi pelajaran, guru hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikutini.

7 1) Guru menjelaskan prinsip atau aturan yang dipahami bersama dengan para siswa dalam memanipulasi pita garis bilangan saat pembelajaran. 2) Guru secara bertahap memberikan contoh soal dari bentuk soal yang mudah ke bentuk soal yang sulit melalui metode demonstrasi yang dibantu dengan alat peraga pita garis bilangan yang diperagakan oleh siswa. 3) Mengulang kembali materi yang dirasa oleh guru masih dianggap sulit atau kurang dipahami siswa. 4) Guru meminta perwakilan siswa untuk mencoba memperagakan kembali materi yang baru dibahas. Pada tahap ini guru dituntut mampu mengembangkan materi pelajaran yang telah dipersiapkan sebelumnya, dan bahasa yang digunakan guru harus komunikatif. c. Tahap Evaluasi Setelah materi disajikan, para siswa diberi tes dengan tujuan untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan belajar yang telah dicapainya.pada penelitian ini tes individu dilaksanakan setiap awal (melalui pretes) dan akhir (melalui postes) siklus.hasil tes digunakan sebagai nilai perkembangan dari individu siswa itu sendiri.skor perkembangan individu dihitung berdasarkan selisih perolehan skor postes dan pretes.

8 Untuk mengetahui perkembangan siswa dalam operasi hitung bilangan bulat negatif maka diperlukan kriteria penilaian sebagai berikut: 1) Soal terdiri dari 10 nomor. 2) Setiap item soal bervariasi. 3) Setiap soal yang benar memiliki bobot nilai masing-masing. 4) Soal yang tergolong mudah diberi skor 10. 5) Soal yang tergolong sedang diberi skor 20. 6) Soal yang tergolong sukar diberi skor 30. 7) Setiap soal yang salah diberi skor 0. 8) Siswa dikatakan berhasil atau tuntas apabila mampu memperoleh nilai minimal 70. C. Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktek pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Namun secara khusus bertujuan untuk: 1. Mengetahui gambaran perencanaan metode demonstrasi melalui pita garis bilangan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif di kelas V SDN Kusnan. 2. Mengetahui gambaran pelaksanaan metode demonstrasi melalui pita garis bilangan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif di kelas V SDN Kusnan.

9 3. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif kelas V SDN Kusnan setelah diterapkannya metode demonstrasi melalui pita garis bilangan. D. Manfaat Hasil Penelitian Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut ini. 1. Metode demonstrasi dengan pita garis bilangan meningkatkan pemahaman siswa dalam operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat negatif. 2. Metode demonstrasi dengan pita garis bilangan yang difasilitasi guru melatih siswa untuk selalu berusaha meneliti hingga menemukan konsep yang benar dan bermakna bagi mereka. 3. Melalui penggunaan metode demonstrasi dengan pita garis bilangan dapat memberi masukan khususnya bagi peneliti sendiri dan umumnya kepada guru tentang alternatif metode pembelajaran operasi hitung bilangan bulat di SD, sebagai upaya peningkatan hasil belajar siswa untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas. 4. Dapat memberikan pengetahuan yang baru bagi guru, bahwa dengan menggunakan metode demonstrasi dengan pita garis bilangan dapat membantu meningkatkan pemahaman operasi hitung siswa. Selain itu metode demonstrasi dengan pita garis bilangan khususnya merupakan

10 tambahan wawasan bagi guru yang dapat diterapkan pada saat pembelajaran operasi hitung bilangan bulat. 5. Diharapkan metode demonstrasi dengan pita garis bilangan memberikan kontribusi dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktik pembelajaran di sekolah. E. Batasan Istilah 1. Bilangan bulat juga diartikan sebagai gabungan dari himpunan bilangan cacah dan bilangan bulat negatif (Karim, dkk. 1996/1997: 180). 2. Bilangan bulat adalah gabungan dari bilangan asli, nol dan bilangan bulat negatif {, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3,... }. 3. Bilangan bulat negatif adalah lawan dari bilangan positifnya {, -3, -2, - 1}. 4. Media pembelajaran adalah pengantar atau pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber pesan (yang dapat berupa orang atau benda) kepada penerima pesan. Dalam hal ini, sumber pesan adalah guru, sedangkan penerima pesan adalah siswa. Pembawa pesan (media) berinteraksi dengan siswa melalui indra mereka untuk menerima informasi (Romiszowski, dalamwibawa dan Mukti, 1992:8). 5. Konsep operasi hitung bilangan bulat secara konkret dengan menggunakan pendekatan hukum kekekalan panjang. 6. Konsep operasi hitung bilangan bulat secara semi konkret dengan menggunakan garis bilangan.

11 7. Konsep operasi hitung bilangan bulat secara abstrak dengan menggunakan alat peraga pita garis bilangan. 8. Perkalian merupakan operasi matematika yang mengalikan suatu angka dengan angka lainnya sehingga menghasilkan nilai tertentu yang pasti (Muhsetyo, dkk, 2009:3.53). 9. Pembagian merupakan operasi matematika kebalikan dari perkalian. Operasi matematika yang membagi suatu angka dengan angka yang lain sehingga menghasilkan nilai tertentu yang pasti (Muhsetyo, dkk, 2009:3.64). 10. Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang ahli dalam topik bahasan (Sumantri, dalam Roetiyah, 2001:82). 11. Alat peraga yaitu alat bantu atau pelengkap yang digunakan guru dalam berkomunikasi dengan para siswa. Alat peraga dapat berupa benda atau perilaku (Engkoswara dan Natawidjaja, 1979:28). 12. Pita garis bilangan merupakan alat permainan matematika yang digunakan untuk mengenalkan atau melakukan operasi hitung dasar pada sistem bilangan bulat (Muhsetyo, dkk, 2007:3.16).

12 13. Hasil Belajar Hasil belajar dalam penelitian ini merupakan bagian akhir yang dapat dijadikan ukuran berhasil tidaknya proses pembelajaran. Adapun indikator hasil belajar yang akan diukur sebagai berikut ini. a. Siswa dapat memahami tentang prinsip dan aturan dalam menggunakan alat peraga pita garis bilangan. b. Siswa dapat memusatkan perhatian, merespon, antusias, dan memperoleh hasil yang tepat pada saat nanti melakukan kegiatan demonstrasi dengan pita garis bilangan.