BUKU PEDOMAN/PANDUAN KEPANGKATAN

dokumen-dokumen yang mirip
KENAIKAN PANGKAT. Kenaikan pangkat bagi PNS secara umum dapat dibagi menjadi 5 (lima) jenis yaitu :

MEMUTUSKAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL.

SERI PANDUAN SDM KENAIKAN PANGKAT ATAU GOLONGAN PEGAWAI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Kenaikan Pangkat PNS. 1. Juru Muda, Ia. 2. Juru Muda Tingkat 1, Ib. 3. Juru, Ic. 4. Juru Tingkat 1, Id. 5. Pengatur Muda, IIa

1. BIDANG MUTASI 1.1 KENAIKAN PANGKAT

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MODUL KEPEGAWAIAN. Jakarta, 18 Juli 2017

JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP-145/A/J.A/02/2003

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 52 TAHUN 2017 TENTANG

1. FORM PENGIMPUTAN 1. 1 DATA BASE PNS DATA UTAMA PNS Data Pribadi NIP Baru Nip Lama Nama Gelar Depan Gelar Belakang Tempat

Bagian Pertama : KENAIKAN PANGKAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2002 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Kenaikan Pangkat. PNS. Administrasi. Pedoman.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Magister (S-2), Dokter, Apoteker

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANJAR

Kenaikan Pangkat PNS. No,Pangkat,Golongan Ruang :

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 073 TAHUN 2015

PENGAJUAN PENGANGKATAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL MENJADI PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP. 03 TAHUN 2012 TENTANG

-4- MEMUTUSKAN: Pasal 1

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PER. 02 Tahun 2009 TENTANG

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok

2014, No

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1980 TENTANG PENGANGKATAN DALAM PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

2012, No A. Syarat Syarat Dan Kelengkapan Administrasi Kenaikan Pangkat Reguler dan Pilihan KELENGKAPAN BERKAS USULAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 33 SERI E

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

Walikota Tasikmalaya

Nomor : 800/ 328 /BKPP/2016 Kepada Sifat : Segera Yth. Kepala Satuan Kerja Perangkat

2015, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji Pegawai Neger

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 24 TAHUN 2014 T E N T A N G

PEMBERHENTIAN DAN PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG

6. Semua Kepala Kantor Lingkup

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT

NAMA DAN SUSUNAN PANGKAT SERTA GOLONGAN RUANG PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PERTAHANAN NO PANGKAT GOLONGAN RUANG

Kenaikan Pangkat PNS Periode 1 April 2016

SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 07/E/2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 29 TAHUN 2013

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN AGAM BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH Jl. Sudirman Nomor 1 Telp. (0752) Fax. (0752) Lubuk Basung

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 536 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI WAJO NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN BADAN PELAKSANA HARIAN (BPH) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) AISYIYAH YOGYAKARTA NOMOR: 1A/PPA/I/BPH-STIKES/SK/II/07

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

Oleh: Agus Praptana, S.Sos., M.AP. Kasudit KP-SPT Direktorat Pengadaan dan Kepangkatan. Badan Kepegawaian Negara

PERATURAN DI BIDANG KEPEGAWAIAN

STANDAR OPERASIONAL PELAYANAN APARATUR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER-709/K/JF/2009

JENIS, PROSEDUR DAN PERSYARATAN PELAYANAN DI BIDANG KEPEGAWAIAN

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 85 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

SEKRETARIAT DAERAH Jl. Ki Gede Sebayu No. 12 Tegal Telp. (0283) Faks. (0283) Kode Pos 52123

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

KENAIKAN PANGKAT PNS

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG

XXII. STATISTISI A. DASAR HUKUM

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 34 TAHUN 2013

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentia

X. GURU A. Dasar Hukum

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Pola Karier. Pedoman.

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG

DAFTAR INFORMASI PUBLIK BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH YANG WAJIB TERSEDIA SETIAP SAAT

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

XXI. PRANATA HUMAS A. DASAR HUKUM

- 1 - PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

KETENAGAAN Pengadaan Pegawai Jenjang Kepangkatan/Jabatan

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 003/KS/2003 NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG

STANDAR PELAYANAN PADA JENIS PELAYANAN KENAIKAN PANGKAT PNS DI KABUPATEN BLORA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG

TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR

IV. ANALIS KEPEGAWAIAN

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentan

PERATURAN DI BIDANG KEPEGAWAIAN

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGANGKATAN, KENAIKAN PANGKAT/JABATAN, PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI, DAN PEMBERHENTIAN DALAM DAN DARI

WALIKOTA BANDA ACEH. PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH Nomor : 16 TAHUN 2010 TENTANG

Transkripsi:

BUKU PEDOMAN/PANDUAN KEPANGKATAN SUB BIDANG KEPANGKATAN BKD KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2014

KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah serta karunia-nya sehingga Buku Pedoman/Panduan untuk pengusulan Kenaikan Pangkat, Peninjauan Masa Kerja, TASPEN, KARIS/KARSU, KARPEG, dsb di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo yang menjadi tanggungjawab Sub Bidang Kepangkatan BKD Kabupaten Purworejo dapat tersusun. Buku panduan ini memuat tentang persyaratan-persyaratan pengusulan Kenaikan Pangkat, Peninjauan Masa Kerja, KARIS/KARSU, KARPEG, TASPEN, dsb yang kami ambil dari peraturan perundangan, hasil konsultasi baik dengan BKD Provinsi maupun dengan BKN. Harapan kami, dengan disusunnya buku ini dapat bermanfaat bagi seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah maupun bagi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kabupaten Purworejo dalam pengurusan Kenaikan Pangkat, Peninjauan Masa Kerja, TASPEN, KARIS/KARSU, KARPEG, dsb. Kami sadar bahwa buku pedoman/panduan kenaikan pangkat ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran guna perbaikan buku ini sangat diharapkan. Purworejo, 20 November 2014 Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Purworejo ttd Tim Sub Bidang Kepangkatan

KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL Dasar Hukum : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; 3. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2002; MASA KENAIKAN PANGKAT Masa kenaikan pangkat PNS ditetapkan tanggal 1 April dan 1 Oktober setiap tahun kecuali Kenaikan Pangkat Anumerta dan Kenaikan Pangkat Pengabdian. Masa kerja untuk kenaikan pangkat pertama PNS dihitung sejak pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil. JENJANG KENAIKAN PANGKAT BERDASAR PENDIDIKAN NO STTB/IJAZAH Golru Golru Terendah Tertinggi 1 SD I/a II/a 2 SLTP I/c II/c 3 SLTP Kejuruan I/c II/d 4 SLTA/SLTA Kejuruan/D.I II/a III/b 5 Diploma II II/b III/b 6 SGPLB II/b III/c 7 Sarjana Muda/D.III II/c III/c 8 Sarjana/D.IV III/a III/d 9 S.2/Dokter/Apoteker III/b IV/a 10 Doktor III/c IV/b KENAIKAN PANGKAT REGULER Kenaikan Pangkat Reguler adalah penghargaan yang diberikan kepada PNS yang telah memenuhi syarat yang ditentukan tanpa terikat pada jabatan. Kenaikan Pangkat Reguler diberikan kepada PNS yang tidak menduduki Jabatan Struktural atau Jabatan Fungsional Tertentu, termasuk PNS yang :

Melaksanakan Tugas Belajar dan sebelumnya tidak menduduki Jabatan Struktural atau Jabatan Fungsional Tertentu; Dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh diluar instansi induk dan tidak menduduki jabatan pimpinan yang telah ditetapkan persamaan eselonnya atau jabatan fungsional tertentu. Kenaikan Pangkat Reguler diberikan sepanjang tidak melampaui pangkat atasan langsungnya. Kenaikan Pangkat regular dapat diberikan kepada PNS setingkat lebih tinggi apabila : Sekurang-kurangnya telah 4 tahun dalam pangkat terakhir dan; Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir. PNS yang kenaikan pangkatnya mengakibatkan pindah golongan dari golongan II menjadi golongan III dan dari golongan III menjadi goalongan IV, harus tealah mengikuti dan lulus Ujian Dinas yang ditentukan, kecuali bagi kenaikan pangkat yang dibebebaskan dari ujian dinas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. KELENGKAPAN ADMINISTRASI YANG HARUS DILAMPIRKAN : 1. Fc. Sah KARPEG; 2. Fc. Sah SK Konversi NIP; 3. Fc. Sah SK CPNS; 4. Fc. Sah SK PNS; 5. Fc. Sah SK Pangkat terakhir; 6. Fc. Ijazah terakhir 7. Bagi yang mendapat ijazah baru/belum diakui dalam SK Pangkat terakhir wajib melampirkan : a. Fc. Sah Ijin belajar; b. Surat Keterangan bukan kelas jauh dan bukan kelas sabtu minggu (pendidikan dilaksanakan di luar Kab. Purworejo); c. Fc. Sah Ijazah dan Transkrip (sesuai dengan anak lampiran I-a Keputusan Kepala BKN Nomor 11 Tahun 2002) harus asli tidak boleh cap. 8. Fc. Sah Surat Perintah Tugas Belajar bagi PNS yang sedang melaksanakan tugas belajar;

9. Fc. Sah Surat Tanda Lulus Ujian Dinas Tk. I/II bagi PNS yang pindah golongan; 10. Fc. Sah Sasaran Kerja Pegawai, Penilaian Sasaran Kerja Pegawai dan Penilaian Prestasi Kerja PNS 2 (dua) tahun terakhir (masa penilaian 1 Januari s/d 31 Desember); 11. Fc. Sah SK Pangkat atasan langsung; 12. Fc. Sah SK Jabatan atasan langsung. KENAIKAN PANGKAT PILIHAN Kenaikan pangkat Pilihan adalah kepercayaan dan penghargaan yang diberikan kepada PNS atas prestasi kerjanya yang tinggi. Kenaikan Pangkat Pilihan diberikan kepada : 1. Menduduki Jabatan Struktural atau Jabatan Fungsional tertentu; 2. Menduduki jabatan tertentu yang pengangkatannya ditetapkan dengan Keputusan Presiden; 3. Menunjukkan prestasi kerja luar biasa baiknya; 4. Menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi Negara; 5. Diangkat menjadi Pejabat Negara; 6. Memperoleh Surat Tanda Tamat Belajar atau Ijazah; 7. Melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya menduduki jabatan struktural atau jabatan fuangsional tertentu; 8. Telah selesai mengikuti dan lulus tugas belajar; 9. Dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh diluar instansi induknya yang diangkat dalam jabatan pimpinan yang telah ditetapkan persamaan eselonnya atau jabatan fungsional tertentu. KENAIKAN PANGKAT YANG MENDUDUKI JABATAN STRUKTURAL PNS yang menduduki jabatan struktural dan pangkatnya masih satu tingkat dibawah jenjang pangkat terendah yang ditentukan untuk jabatan itu, dapat dinaikan pangkatnya setingkat lebih tinggi apabila : Telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir; Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam jabatan struktural yang didudukinya, dihitung sejak tmt pelantikan; Setiap unsur penilaian prestasi kerja bernilai baik dalam 2 tahun terakhir.

PNS yang diangkat dalam jabatan struktural dan pangkatnya masih satu tingkat dibawah jenjang pangkat terendah untuk jabatan yang diduduki tetapi telah 4 (empat) tahun atau lebih dalam pangkat terakhir yang dimiliki (pada saat dilantik telah 4 atahun atau lebih), dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya setingkat lebih tinggi pada periode kenaikan pangkat setelah pelantikan. PNS yang menduduki jabatan struktural dan pangkatnya telah mencapai jenjang pangkat terendah yang ditentukan untuk jabatan itu, dapat dipertimbangkan kenaikan pangkat pilihan setingkat lebih tinggi apabila : Sekurang-kurangnya telah 4 tahun dalam pangkat terakhir; Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 tahun terakhir. Kelengkapan administrasi yang harus dilampirkan : 1. Fc. Sah KARPEG; 2. Fc. Sah SK Konversi NIP; 3. Fc. Sah SK CPNS; 4. Fc. Sah SK PNS; 5. Fc. Sah SK Pangkat terakhir; 6. Fc. Ijazah terakhir; 7. Bagi yang mendapat ijazah baru/belum diakui dalam SK Pangkat terakhir wajib melampirkan : a. Fc. Sah Ijin belajar; b. Surat Keterangan bukan kelas jauh dan bukan kelas sabtu minggu (pendidikan dilaksanakan di luar Kab. Purworejo); c. Fc. Sah Ijazah dan Transkrip (sesuai dengan anak lampiran I-a Keputusan Kepala BKN Nomor 11 Tahun 2002) harus asli tidak boleh cap. 8. Fc. Sah Surat perintah Tugas Belajar bagi PNS yang mendapat tugas belajar; 9. Fc. Sah SK Pengangkatan dalam Jabatan dan Surat Pernyataan Pelantikan (apabila terjadi peningkatan eselon agar melampirkan SK Pengangkatan dalam Jabatan dan Surat Pernyataan Pelantikan pada eselon sebelumnya) 10. Fc. Sah Surat Tanda Lulus Ujian Dinas Tk. I/II bagi PNS yang pindah golongan; 11. Fc. Sah Sasaran Kerja Pegawai, Capaian Sasaran Kerja Pegawai dan Penilaian Prestasi Kerja PNS 2 (dua) tahun terakhir (masa penilaian 1 Januari s/d 31 Desember);

12. Fc. Sah SK Pangkat atasan langsung; 13. Fc. Sah SK Jabatan atasan langsung. Eselon I.a I.b II.a II.b JENJANG PANGKAT JABATAN STRUKTURAL Terendah Pangkat & Gol. Ruang Tertinggi Pangkat Golru Pangkat Golru Pembina Utama Madya IV/d Pembina Utama IV/e Pembina Utama Muda IV/c Pembina Utama IV/e Pembina Utama Pembina Utama Muda IV/c IV/d Madya Pembina Tk. I IV/b IV/c Pembina Utama Muda Pembina IV/a Pembina Tk. I IV/b Penata Tk. I III/d Pembina IV/a Penata III/c Penata Tk. I III/d Penata Muda Tk. I III/b Penata III/c III.a III.b IV.a IV.b V.a Penata Muda III/a Penata Muda Tk. I III/b KENAIKAN PANGKAT JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU PNS yang menduduki jabatan fungsional tertentu dapat dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi apabila : 1. Sekurang-kurangnya telah 2 tahun dalam pangkat terakhir; 2. Telah memenuhi angka kredit yang ditentukan; 3. Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 tahun terakhir. NO JENJANG JABATAN FUNGSIONAL 1 Utama 2 Madya KEAHLIAN KETRAMPILAN NO Jenjang Gol.ruang Jenjang Gol.ruang IV/d IV/e IV/a IV/c 1 Penyelia 2 Pelaksana Lanjutan III/c III/d III/a III/b 3 Muda III/c 3 Pelaksana II/b

4 Pertama III/d III/a III/b 4 Pelaksana Pemula KELENGKAPAN ADMINISTRASI YANG HARUS DILAMPIRKAN 1. Fc. Sah KARPEG; 2. Fc. Sah SK Konversi NIP; 3. Fc. Sah SK CPNS; 4. Fc. Sah SK PNS; 5. Fc. Sah SK Pangkat terakhir; 6. SK Penetapan Angka Kredit (PAK) asli dengan penetapan 3 bulan sebelum tmt usul kenaikan pangkat (untuk periode april penilaian PAK s/d bulan Desember sedangkan untuk periode Oktober penilaian PAK s/d bulan Juli) dan tanggal ditetapkan PAK maksimal 1 bulan setelah penilaian; 7. Fc. Sah SK Penetapan Angka Kredit (PAK) lama; 8. Fc. Sah SK Jabatan baru bagi yang kenaikan pangkatnya mengakibatkan perpindahan jenjang jabatan; 9. Fc. Ijazah terakhir; 10. Bagi yang mendapat ijazah baru/belum diakui dalam SK Pangkat terakhir wajib melampirkan : a. Fc. Sah Ijin belajar; b. Surat Keterangan bukan kelas jauh dan bukan kelas sabtu minggu (pendidikan dilaksanakan di luar Kab. Purworejo); c. Fc. Sah Ijazah dan Transkrip (sesuai dengan anak lampiran I-a Keputusan Kepala BKN Nomor 11 Tahun 2002) harus asli tidak boleh cap. 11. Fc. Sah Surat perintah Tugas Belajar bagi PNS yang mendapat tugas belajar; 12. Fc. Sah Sasaran Kerja Pegawai, Capaian Sasaran Kerja Pegawai dan Penilaian Prestasi Kerja PNS 2 (dua) tahun terakhir (masa penilaian 1 Januari s/d 31 Desember); 13. Fc. Sah SK Pangkat atasan langsung; 14. Fc. Sah SK Jabatan atasan langsung. KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH PNS yang memperoleh Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah baru dapat dinaikkan pangkatnya sesuai dengan jenjang pangkat berdasarkan pendidikan yang diperoleh apabila : II/d II/a

1. Diangkat dalam jabatan/tugas yang memerlukan pengetahuan /keahlian yang sesuai dengan ijazah yang dimiliki; 2. Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir; 3. Setiap unsur penilaian prestasi kerja bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir; 4. Memenuhi jumlah angka kredit yang ditentukan bagi yang menduduki jabatan fungsional tertentu; 5. Telah lulus Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah (kecuali yang menduduki jabatan fungsional tertentu); 6. Bagi PNS yang pada saat CPNS diangkat dari formasi honorer dan mendapat STTB/ijazah baru dapat diberikan kenaikan pangkat penyesuaian ijazah dengan ketentuannya sebagai berikut : a. Pada saat CPNS diangkat dalam Golongan/ruang II/c dan mendapat ijazah Sarjana/Diploma IV setelah sekurangkurangnya 2 (dua) tahun dalam pangkat II/c; b. Pada saat CPNS diangkat dalam Golongan/ruang I/c dan mendapat Ijazah SMA/SLTA setelah sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun dalam pangkat I/c; c. Pada saat CPNS diangkat dalam Golongan/ruang I/a dan mendapat ijazah SMP/SLTP setelah sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun dalam pangkat I/b; 7. Bagi PNS yang pada saat CPNS diangkat dari formasi umum dan mendapat STTB/ijazah baru dapat diberikan kenaikan pangkat penyesuaian ijazah dengan ketentuannya sebagai berikut : a. Pada saat CPNS diangkat dalam Golongan/ruang II/c dan mendapat ijazah Sarjana/Diploma IV setelah sekurangkurangnya 1 (satu) tahun dalam pangkat II/d; b. Pada saat CPNS diangkat dalam Golongan/ruang I/c dan mendapat Ijazah SMA/SLTA setelah sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun dalam pangkat I/d; c. Pada saat CPNS diangkat dalam Golongan/ruang I/a dan mendapat ijazah SMP/SLTP setelah sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun dalam pangkat I/b; KELENGKAPAN ADMINISTRASI YANG HARUS DILAMPIRKAN : 1. Fc. Sah KARPEG; 2. Fc. Sah SK Konversi NIP; 3. Fc. Sah SK Pangkat terakhir;

4. Fc. Sah Ijin belajar / surat keterangan melanjutkan study apabila pada saat diangkat CPNS masih kuliah dan ditanda-tangani oleh pejabat eselon II; 5. Asli Uraian Tugas (tanda-tangan asli minimal eselon II); 6. Fc. Sah Surat Tanda Lulus Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah (STLUKPI); 7. Fc. Sah Ijazah dan Transkrip (sesuai dengan anak lampiran I-a Keputusan Kepala BKN Nomor 11 Tahun 2002) harus asli tidak boleh cap; 8. Fc. Sah Sasaran Kerja Pegawai, Capaian Sasaran Kerja Pegawai dan Penilaian Prestasi Kerja PNS 1 (satu) tahun terakhir (masa penilaian 1 Januari s/d 31 Desember); 9. Fc. Sah SK Pangkat atasan langsung; 10. Fc. Sah SK Jabatan atasan langsung. KENAIKAN PANGKAT PNS YANG SEDANG DAN TELAH MELAKSANAKAN TUGAS BELAJAR Bagi PNS yang asedang melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya menduduki jabatan structural/fungsional tertentu apabila akan diusulkan kenaikan pangkatnya harus melampirkan : 1. Fc. Sah KARPEG; 2. Fc. Sah SK Konversi NIP; 3. Fc. SK CPNS; 4. Fc. SK PNS; 5. Fc. Sah SK Pangkat terakhir; 6. Fc. Sah SK Jabatan terakhir; 7. Fc. Sah Surat Perintah Tugas Belajar; 8. Fc. Sah SK Pemberhentian sementara dari jabatan yang didudukinya; 9. Fc. Sah Sasaran Kerja Pegawai, Capaian Sasaran Kerja Pegawai dan Penilaian Prestasi Kerja PNS 2 (dua) tahun terakhir (masa penilaian 1 Januari s/d 31 Desember); 10. Telah 4 (empat) tahun dalam pangkat terakhir; 11. Fc. Sah SK Pangkat atasan langsung; 12. Fc. Sah SK Jabatan atasan langsung Bagi PNS yang telah melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya menduduki jabatan struktural/fungsional tertentu apabila akan diusulkan kenaikan pangkatnya harus melampirkan : 1. Fc. Sah KARPEG;

2. Fc. Sah SK Konversi NIP; 3. Fc. Sah SK CPNS; 4. Fc. Sah SK PNS; 5. Fc. Sah SK Pangkat terakhir; 6. Fc. Sah SK Jabatan terakhir; 7. Fc. Sah Surat Perintah Tugas Belajar; 8. Fc. Sah SK Pemberhentian sementara dari jabatan yang didudukinya; 9. Fc. Sah SK Pengangkatan kembali dalam jabatan sebelumnya sebagaimana jabatan sebelum melaksanakan tugas belajar; 10. Asli SK PAK baru (bagi yang menduduki jabatan fungsional tertentu); 11. Fc. SK PAK lama (bagi yang menduduki jabatan fungsional tertentu); 12. Fc. Sah Ijazah dan Transkrip (sesuai dengan anak lampiran I-a Keputusan Kepala BKN Nomor 11 Tahun 2002) harus asli tidak boleh cap. 13. Telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir; 14. Fc. Sah Sasaran Kerja Pegawai, Capaian Sasaran Kerja Pegawai dan Penilaian Prestasi Kerja PNS 2 (dua) tahun terakhir (masa penilaian 1 Januari s/d 31 Desember); 15. Fc. Sah SK Pangkat atasan langsung; 16. Fc. Sah SK jabatan atasan langsung. KENAIKAN PANGKAT KARENA MENUNJUKKAN PRESTASI KERJA LUAR BIASA BAIKNYA PNS yang menunjukkan prestasi kerja yang luar biasa baiknya selama 1 (satu) tahun, dapat dinaikkan setingkat lebih tinggi tanpa terikat jenjang pangkat, apabila : 1. Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir; 2. Setiap unsur penilaian prestasi kerja bernilai amat baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. Yang dimaksud prestasi kerja luar biasa baiknya adalah prestasi kerja yang menonjol baiknya yang secara nyata diakui dalam lingkungan kerjanya, sehingga Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan secara nyata menjadi teladan bagi pegawai lainnya. Prestasi kerja luar biasa baiknya itu dinyatakan dalam surat keputusan yang ditandatangani sendiri oleh Pejabat Pembina Kepegawaian.

Kenaikan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil yang menunjukkan prestasi kerja luar biasa baiknya diberikan tanpa terikat ketentuan ujian dinas. Kenaikan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil yang menunjukkan prestasi kerja luar biasa baiknya dapat melampaui pangkat atasan langsungnya. PNS yang menjadi Pejabat Negara dan diberhentikan dari jabatan organiknya, tidak dapat diberikan kenaikan pangkat berdasarkan prestasi kerja luar biasa baiknya. Apabila Keputusan Prestasi Kerja Luar Biasa Baiknya dari Pejabat Pembina Kepeagawaian beserta bukti pendukungnya terpenuhi maka PNS yang bersangkutan dipanggil oleh TIM dari BKN Pusat untuk mempresentasikan/menjelaskan prestasi kerja luar bisa baiknya tersebut. KELENGKAPAN ADMINISTRASI YANG HARUS DILAMPIRKAN : 1. Fc. Sah KARPEG; 2. Fc. Sah SK Konversi NIP; 3. Fc. SK CPNS; 4. Fc. SK PNS; 5. Fc. Sah SK Pangkat terakhir; 6. Fc. Sah SK Jabatan terakhir; 7. Tembusan Keputusan yang ditandatangani ASLI oleh Pejabat Pembina Kepegawaian tentang penetapan prestasi kerja yang luar biasa baiknya; 8. Fc. Sah Sasaran Kerja Pegawai, Penilaian Sasaran Kerja Pegawai dan Penilaian Prestasi Kerja PNS 1 (satu) tahun terakhir (masa penilaian 1 Januari s/d 31 Desember); KENAIKAN PANGKAT MENEMUKAN PENEMUAN BARU YANG BERMANFAAT BAGI NEGARA Pegawai Negeri Sipil yang menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi Negara dinaikan pangkatnya setingkat lebih tinggi tanpa terikat dengan jenjang pangkat. Kenaikan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil yang menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi Negara diberikan tanpa terikat pada jabatan dan ketentuan ujian dinas. Kenaikan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil yang menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi negara dapat melampaui pangkat atasan langsungnya.

Pegawai Negeri Sipil yang dimaksud pada angka 1 di atas adalah Pegawai Negeri Sipil yang memangku jabatan fungsional umum dan struktural, bukan pemangku jabatan fungsional tertentu. Penemuan Baru yang dilakukan oleh sekelompok Pegawai Negeri Sipil, kenaikan pangkat hanya diberikan kepada penemu utama. Kenaikan pangkat diberikan pada saat yang bersangkutan telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir dan penilaian prestasi kerja dalam 1 (satu) tahun terakhir rata-rata bernilai baik. Kenaikan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil yang menemukan Penemuan Baru yang Bermanfaat bagi Negara akan diberikan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Pegawai Negeri Sipil yang membuat Penemuan Baru dengan klasifikasi : a. Luar biasa bermanfaat, dipercepat kenaikan pangkatnya 3 (tiga) tahun atau sesudah 1 (satu) tahun dalam pangkat yang dimilikinya; b. Sangat bermanfaat, dipercepat kenaikan pangkatnya 2 (dua) tahun atau sesudah 2 (dua) tahun dalam pangkat yang dimilikinya; c. Bermanfaat, dipercepat kenaikan pangkatnya 1 (satu) tahun atau sesudah 3 (tiga) tahun dalam pangkat yang dimilikinya. 2. Percepatan kenaikan pangkat baru dapat dilakukan setelah ada keputusan Ketua Tim Penilai. 3. Percepatan kenaikan pangkat tersebut, dapat dilakukan apabila penilaian pelaksanaan pekerjaan rata-rata bernilai baik dengan ketentuan tidak ada unsur penilaian yang bernilai kurang. KELENGKAPAN ADMINISTRASI YANG HARUS DILAMPIRKAN : 1. Fc. Sah KARPEG; 2. Fc. Sah SK Konversi NIP; 3. Fc. SK CPNS; 4. Fc. SK PNS; 5. Fc. Sah SK Pangkat terakhir; 6. Fc. Sah SK Jabatan terakhir; 7. Salinan sah Surat Keputusan Kepala LIPI selaku Ketua Tim Penilai Penemuan Baru. 8. Fc. Sah Sasaran Kerja Pegawai, Capaian Sasaran Kerja Pegawai dan Penilaian Prestasi Kerja PNS 1 (satu) tahun terakhir (masa penilaian 1 Januari s/d 31 Desember);

KENAIKAN PANGKAT PNS YANG DIANGKAT MENJADI PEJABAT NEGARA PNS yang diangkat sebagai pejabat Negara dan diberhentikan dari jabatan organiknya dapat dinaikkan pangkatnya setiap kali setingkat lebih tinggi tanpa terikat jenjang pangkat apabila : 1. Sekurang-kurangnya telah 4 (empat) tahun dalam pangkat terakhir; 2. Setiap unsur penilaian prestasi kerja dalam 1 (satu) tahun terakhir sekurang-kurangnya bernilai baik. PNS yang diangkat menjadi pejabat Negara tetapi tidak diberhentikan dari jabatan organiknya, kenaikan pangkatnya dipertimbangkan berdasarkan jabatan organik yang didudukinya. KELENGKAPAN ADMINISTRASI YANG HARUS DILAMPIRKAN : 1. Fc. Sah KARPEG; 2. Fc. Sah SK Konversi NIP; 3. Fc. SK CPNS; 4. Fc. SK PNS; 5. Fc. Sah SK Pangkat terakhir; 6. Fc. Sah SK pengangkatan menjadi pejabat Negara ; 7. Fc. Sah SK Pemberhentian dari Jabatan organiknya; 8. Fc. Sah Sasaran Kerja Pegawai, Capaian Sasaran Kerja Pegawai dan Penilaian Prestasi Kerja PNS 1 (satu) tahun terakhir (masa penilaian 1 Januari s/d 31 Desember); UJIAN DINAS Dasar hukum : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 jo. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; 3. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 11/MENPAN/1988; 4. Keputusan Kepala BKN Nomor 12 Tahun 2002; 5. Surat Edaran Kepala BAKN Nomor 11/SE/1988;

6. Surat Edaran Bersama Kepala BAKN dan Ketua LAN Nomor 12/SE/1981 dan 193/SEKLAN/1981. Yang diwajibkan mengikuti Ujian Dinas adalah PNS yang berpangkat Pengatur Tingkat I Golongan ruang II/d dan Penata Tingkat I Golongan ruang III/d yang akan naik pangkat. Ujian Dinas dibagi menjadi 2 (dua) tingkat, yaitu : Ujian Dinas Tingkat I untuk kenaikan pangkat dari Pengatur Tingkat I Golongan ruang II/d menjadi Penata Muda Golongan ruang III/a, dan; Ujian Dinas Tingkat II untuk kenaikan pangkat dari Penata Tingkat I Golongan ruang III/d menjadi Pembina Golongan ruang IV/a. Ujian Dinas diikuti oleh PNS yang telah memenuhi syarat sebagai berikut : Memiliki pangkat Pengatur Tingkat I Golongan ruang II/d sekurangkurangnya bagi Ujian Dinas Tingkat I dan pangkat Penata Tingkat I Golongan ruang III/d bagi Ujian Dinas Tingkat II. Tidak sedang dalam keadaan : 1. Diberhentikan sementara dari jabatan negeri; 2. Menerima uang tunggu, atau; 3. Cuti diluar tanggungan Negara. Pegawai Negeri Sipil yang dikecualikan dari Ujian Dinas : Akan diberikan kenaikan pangkat karena telah menunjukkan prestasi kerja luar biasa baiknya; Akan diberikan kenaikan pangkat karena menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi Negara; Diberikan kenaikan pangkat pengabdian karena : 1. Meninggal dunia; 2. Mencapai Batas Usia Pensiun; 3. Oleh Tim Penguji Kesehatan dinyatakan cacat karena dinas dan tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan negeri. Telah mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan kepemimpinan sebagai berikut : 1. Sepada/Adum/Sepala/Diklatpim Tingkat IV untuk Ujian Dinas Tingkat I; 2. Sepadya/Sepama/Diklatpim Tingkat III untuk Ujian Dinas Tingkat II. Telah memperoleh :

1. Ijazah Sarjana (S.1) atau Diploma IV untuk Ujian Dinas Tingkat I; 2. Ijazah Dokter, Ijazah Apoteker, Magister (S.2), dan ijazah lain yang setara atau Doktor (S.3), untuk Ujian Dinas Tingkat I atau Ujian Dinas Tingkat II. Menduduki jabatan fungsional tertentu. PENJELASAN TENTANG KEABSAHAN IJAZAH Ijazah yang diperoleh tidak termasuk dalam kategori kelas jauh, kelas jarak jauh dan kelas sabtu-minggu dan termasuk larangan dari dikti; Dalam rangka tertib administrasi dan pembinaan disiplin PNS, apabila ada CPNS dilingkungan Saudara yang sedang menyelesaikan study/pendidikan agar dibuatkan Surat Rekomendasi Menyelesaikan Study dari Pejabat yang berwenang (minimal eselon II) dengan tanggal surat terhitung mulai yang bersangkutan secara nyata melaksanakan tugas; Ijazah yang diperoleh sebelum diangkat sebagai CPNS dapat diakui/dipakai untuk peningkatan pendidikan dengan melampirkan Surat Keterangan dari Pejabat yang berwenang (minimal eselon II) dengan tanggal surat terhitung mulai yang bersangkutan secara nyata melaksanakan tugas. Pejabat yang berwenang mengesahkan foto copy No 1 2 Jenjang Pendidikan SD SMP SMA SMK Dan setingkat Universitas/ Institut Yang mengeluarkan dan menandatangani ijazah yang asli Kepala Sekolah Rektor dan Dekan Yang mengesahkan foto copy Kepala Sekolah, Kepala/Kabag/Kabid/ Kasubdin atau yang setingkat dan berkompeten pada Dinas Pendidikan dan Kantor Depag Kab./Kota Rektor/Dekan dan Pembantu Dekan bidang akademik 3 Sekolah Ketua dan Pembantu Ketua dan Pembantu

Tinggi Ketua Bidang Akademik Ketua Bidang Akademik 4 Akademi Politeknik Direktur dan Pembantu Direktur Bidang Akademik Direktur dan Pembantu Direktur Bidang Akademik 5 Sekolah/ Akademi/ PT. Kedinasan Pimpinan Sekolah/ Akademi Kepala Sekolah / Ketua/ Direktur Akademi atau PT yang bersangkutan, Kapusdiklat/Kabid yang berkompeten No Pejabat yang berwenang membuat dan mengesahkan foto copy Surat Keterangan sebagai pengganti/ralat ijazah/sttb yang hilang/rusak/terdapat kesalahan Jenjang Pendidikan Yang membuat dan menandatangani Yang mengesahkan foto copy 1 SD SMP SMA SMK Dan setingkat Kepala Sekolah Kabag/Kabid/ Kasubdin yang berkompeten atau yang setingkat pada Dinas Pendidikan dan Kantor Depag Kab./Kota 2 Universitas/ Institut Pimpinan Universitas/institut Dekan /Pembantu Dekan bidang akademik 3 Sekolah Tinggi Pimpinan Sekolah Tinggi Ketua / Pembantu Ketua Bidang Akademik 4 Akademi Politeknik Pimpinan akademi dan politeknik Direktur dan Pembantu Direktur Bidang Akademik 5 Sekolah/ Akademi/ PT. Kedinasan Pimpinan Sekolah/ Akademi Kepala Sekolah / Ketua/ Direktur Akademi atau PT yang bersangkutan, Kapusdiklat/Kabid yang berkompeten

PENINJAUAN MASA KERJA Dasar hukum : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 jo. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; 3. Keputusan Kepala BKN Nomor 12 Tahun 2002. Syarat Peninjauan Masa Kerja (PMK) : Pengalaman Kerja yang diperoleh dari Instansi Pemerintah : 1. Status sebagai Calon/Pegawai Negeri Sipil; 2. Memiliki pengalaman kerja yang diperoleh pada pemerintah, yang belum diperhitungkan sebagai masa kerja golongan. Pengalaman kerja yang berpenghasilan secara harian/bulanan atau pekerja borongan dan pekerja sukarela, magang, masa kerjanya tidak dapat diperhitungkan. 3. Masa kerja yang dapat diperhitungkan setinggi-tingginya ditetapkan berdasarkan masa kerja maksimum setelah dikurangi 2 kali kenaikan gaji berkala yang terakhir dalam golongan ruang tersebut. 4. Pengalaman kerja yang dapat diperhitungkan sebagai masa kerja golongan gaji adalah pengalaman bekerja yang dapat dibuktikan dengan Surat Keputusan dari pejabat yang berwenang. Pengalaman kerja yang diperoleh dari Instansi Swasta : 1. Status sebagai Calon/Pegawai Negeri Sipil; 2. Masa kerja yang diperhitungkan ½ (setengah) adalah masa kerja sebagai pegawai/karyawan dari perusahaan yang berbadan hukum diluar lingkungan badan-badan pemerintah (termasuk perusahaan swasta asing yang berbadan hukum) yang tiap-tiap kali tidak kurang dari 1 (satu) tahun dan tidak terputus dengan ketentuan bahwa masa kerja tersebut diperhitungkan paling banyak 8 (delapan) tahun. Kelengkapan administrasi yang harus dilampirkan : 1. Daftar Riwayat Pekerjaan (DRP); 2. Daftar Riwayat Hidup (DRH); 3. Asli dan fotokopi sah surat keputusan pengangkatan sebagai tenaga honorer/kontrak/pegawai tidak tetap/guru bantu/guru tidak tetap dan guru wiyata bakti;

4. Asli dan fotokopi sah surat keputusan pemberhentian sebagai tenaga honorer/kontrak/pegawai tidak tetap/guru bantu/guru tidak tetap dan guru wiyata bakti; 5. Fc. Sah surat keputusan pembagian tugas mengajar bagi guru bantu, guru tidak tetap dan guru wiyata bakti; 6. Fc. Sah bukti penerimaan gaji per bulan bagi pegawai yang dalam SK Pengangkatannya belum mencantumkan besarnya gaji yang diterima; 7. Fc. Sah bukti kehadiran/absensi selama menjadi tenaga honorer/kontrak/pegawai tidak tetap/guru bantu/guru tidak tetap dan guru wiyata bakti; 8. Fc. Sah SK CPNS; 9. Fc. Sah Ijazah; 10. Fc. Sah surat keputusan pangkat terakhir; 11. Fc. Sah surat keputusan Jabatan terakhir; 12. Fc. Sah ijazah yang dimiliki dari yang pertama sampai terakhir sesuai dengan formasi pengangkatan CPNS; 13. Fc. Sah DP3 dalam 1 (satu) tahun terakhir; 14. Fc. Sah Akta pendirian yayasan; Dasar hukum : KARTU ISTRI/KARTU SUAMI (KARIS/KARSU) 1. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990; 2. Surat Edaran Kepala BAKN Nomor 08/SE/1983. KARIS/KARSU adalah kartu identitas istri/suami PNS, dalam arti bahwa pemegangnya adalah istri/suami sah dari PNS yang bersangkutan. KARIS/KARSU berlaku selama yang bersangkutan menjadi istri/suami sah dari PNS yang bersangkutan. Apabila seorang PNS berhenti sebagai PNS tanpa hak pensiun, maka KARIS/KARSU yang telah diberikan kepada istri/suaminya dengan sendirinya tidak berlaku lagi. Apabila PNS berhenti dengan hormat dengan hak pensiun, maka KARIS/KARSU yang telah diberikan kepada istri/suaminya tetap berlaku begitu juga apabila Pensiunan PNS meninggal dunia maka

KARIS/KARSU tetap berlaku selama masih ada janda/duda/anak yang berhak atas pensiun. Kelengkapan administrasi yang harus dilampirkan : 1. Usul permintaan KARIS/KARSU dari Unit Kerja; 2. Laporan Perkawinan Pertama (LPP)/Laporan Perkawinan Janda/Duda (LPJD); a. Mengisi LPP/LPJD, benar dan sah; b. LPP/LPJD ditandatangani oleh PNS yang bersangkutan; c. Melampirkan salinan sah akta nikah/akta perkawinan; d. Bagi PNS yang mengisi LPJD harus melampirkan akta nikah, akta cerai/akta kematian; 3. Daftar keluarga; 4. Fc. Sah SK CPNS; 5. Fc. Sah SK PNS; 6. Pas foto HITAM PUTIH ukuran 3x4 sejumlah 4 lembar; 7. Dibuat rangkap 2 (dua). KEHILANGAN KARIS/KARSU Isteri/suami PNS yang kehilangan KARIS/KARSU diwajibkan membuat laporan tertulis kepada atasan langsung suami/istrinya serendah-rendahnya pejabat eselon IV menurut contoh seperti tersebut dalam lampiran XXX Surat Edaran Kepala BAKN Nomor : 08/SE/1983 yang kemudian diteruskan sesuai dengan jalur hierarki yang ada. Penggantian KARIS/KARSU yang hilang dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Kehilangan KARIS/KARSU karena kesalahan atau kelalaian, maka istri/suami PNS yang bersangkutan diwajibkan membayar harga KARIS/KARSU menurut harga yang ditentukan kemudian. 2. Kehilangan KARIS/KARSU diluar kesalahan istri/suami akan diganti secara Cuma-Cuma. Dasar hukum : KARPEG Surat Edaran Kepala BAKN Nomor 01/SE/1994 Karpeg adalah kartu identitas Pegawai Negeri Sipil. Berfungsi sebagai kelengkapan administrasi kepegawaian. Kelengkapan administrasi yang harus dilampirkan : 1. Pengantar dari Unit Kerja;

2. Fc. Sah SK CPNS; 3. Fc. Sah SK PNS; 4. Fc. Sah STTPL Diklat Prajabatan; 5. Pas foto HITAM PUTIH ukuran 3x4 sejumlah 4 lembar; 6. Dibuat rangkap 2 (dua). TASPEN Dasar hukum : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang pensiun pegawai dan pensiun janda/duda pegawai; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1981 tentang peserta Asuransi Sosial PNS pada PT. Taspen (Persero). Kartu Tabungan Asuransi Pensiun merupakan identitas/bukti sah yang wajib dimiliki oleh pegawai negeri sipil dan merupakan suatu jenis asuransi sosial pada PT. Taspen (persero) yang memberikan jaminan keuangan bagi pegawai negeri sipil pada saat pensiun atau kepada ahli waris apabila peserta meninggal dunia. Kelengkapan administrasi pengusulan Kartu Taspen : 1. Pengantar dari Unit Kerja; 2. SKUMPTK/KP4; 3. Surat Tugas/SPMT pertama kali saat diangkat CPNS; 4. Fc. Sah sk CPNS; 5. Fc. Sah SK Pangkat terakhir; 6. Fc. Sah Kenaikan Gaji Berkala; 7. Dibuat rangkap 2 (dua). KENAIKAN GAJI BERKALA Dalam PP no. 07 Tahun 1977, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan PP No. 34 Tahun 2014 dan Lampiran, tentang Gaji Pokok PNS menyatakan kita menganut sistim perhitungan masa kerja segaris. Artinya dalam daftar gaji pokok PNS tersebut, masa kerja golongan dalam Golongan II bila ditarik daris lurus ke masa kerja golongan dalam golongan ruang III akan berkurang 5 (lima) tahun. Contoh : Masa kerja 5 tahun dalam golongan ruang II bila ditarik garis lurus ke masa kerja dalam golongan ruang III akan segaris dengan 0 (nol) tahun dalam golongan ruang III, sehingga dalam menghitung masa kerja golongan bagi PNS yang pindah golongan dari golongan II ke golongan III dikurangi 5 tahun. Apabila setelah dilakukan pengurangan

menjadi minus (kurang dari 0 tahun) maka ditetapkan masa kerja golongan minimal dalam golongan ruang tersebut yaitu : 0 tahun 0 bulan. Hal-hal mempengaruhi Masa Kerja Golongan adalah : Kenaikan golongan : 1. Kenaikan golongan dari gol. I ke gol. II, mkg dikurangi 6 tahun contoh gol. I/d mkg 16 tahun 1 bulan, bila naik pangkat ke gol. II/a maka Masa Kerja Golongannya menjadi 10 tahun 1 bulan. 2. Kenaikan golongan dari gol. II ke gol. III, mkg dikurangi 5 th contoh gol. II/d mkg 22 tahun 7 bulan, bila naik pangkat ke gol. III/a maka mkg-nya menjadi 17 tahun 7 bulan. Kenaikan Gaji Berkala adalah hak seorang PNS yang telah mejalani masa kerja dua tahun. Hal ini merupakan bentuk penghargaan negara dalam hal peningkatan kesejateraan pegawai yang bersangkutan. Untuk Golongan I (kecuali Golongan/ruang I/a) dan II diberikan pada saat masa kerja ganjil sedangkan untuk Golongan III dan IV masa kerja Genap. Cara menghitung kapan kita memperoleh KGB Kita harus mengetahui terlebih dahulu masa kerja golongan (MKG) dan TMT masa berlaku dari SK terakhir kita. SK Terakhir bisa dari SK Kenaikan Pangkat atau SK Kenaikan Gaji Berkala Terakhir. Contoh 1 : Muni Rahayu Sutarni, SE. mempunyai golongan III/c tmt 01-04- 2010 dengan masa kerja 15 Tahun 05 Bulan, kapan ybs mendapatkan KGB? Cara perhitungan : Golongan III/c, masa kerja 15 tahun maka akan diperoleh kosong/tidak ada gajinya. Apabila posisi gaji kosong maka untuk berkala yang akan datang ditambah 12 bulan dan apabila posisi ada ditambah 24 bulan. Muni Rahayu Sutarni, SE. mempunyai masa kerja 15 tahun 05 bulan. Ini berarti ybs sudah memiliki masa kerja tabungan 05 bulan untuk berkala yang akan datang. Jadi penambahan 12 bulan dikurang tabungan 05 sisanya= 07 bulan. Untuk menghitung tmt berkala yang akan datang yaitu tmt pangkat/golongan terakhir yaitu 01-04-2010 ditambah 07 bulan

TMT Berkala yang akan datang : 01-04-2010 07 + 01-11-2010 Masa kerja 15 tahun 05 bulan ditambah 07 bulan 15 05 07+ 16 00 Contoh 2 : Yoga Adyantara, S.Kom. mempunyai golongan III/b tmt 01-04- 2011 dengan masa kerja 14 Tahun 02 Bulan, kapan ybs mendapatkan KGB? Cara perhitungan : Golongan III/b, masa kerja 14 tahun maka akan diperoleh ada gajinya. Apabila posisi gaji kosong maka untuk berkala yang akan datang ditambah 12 bulan dan apabila posisi ada ditambah 24 bulan. Yoga Adyantara, S.Kom. mempunyai masa kerja 14 tahun 02 bulan. Ini berarti ybs sudah memiliki masa kerja tabungan 02 bulan untuk berkala yang akan datang. Jadi penambahan 24 bulan dikurang tabungan 02 sisanya= 22 bulan. Untuk menghitung tmt berkala yang akan datang yaitu tmt pangkat/golongan terakhir yaitu 01-04-2011 ditambah 22 bulan TMT Berkala yang akan datang : 01-04-2011 22 + 01-02-2013 Masa kerja 14 tahun 02 bulan ditambah 22 bulan 14 02 22+ 16 00