BAB I PENDAHULUAN. nonformal selalu ada seseorang yang dianggap memiliki kelebihan dari yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengelola suatu instansi/lembaga/perusahaan peran pegawai yang

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang mempunyai

B A B I PENDAHULUAN. Instansi pemerintah merupakan salah satu bentuk organisasi publik yang

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. dirinya guna menemukan dan mengembangkan jati dirinya masing-masing. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor 388/MP/1960 tanggal

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dalam teknologi sistem

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. 1 Susan Aprianti, 2013 Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Bidang Pendidikan Dasar Dinas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.JARING SYNERGI MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu Perusahaan maupun Badan Kepegawaian. tentu membutuhkan karyawan agar mampu melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Silvi Nurlaely, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya. Pada dasarnya kinerja merupakan sesuatu hal yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan baik atau tidak. Disiplin juga merupakan bentuk pengendalian diri bagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya untuk bereaksi secara sukarela dan positif terhadap sasaransasaran

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

2014 PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. diubah dengan Undang Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, dan pembangunan. Pegawai Negeri Sipil unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah rendahnya tingkat kinerja pegawai struktural di Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Bandung Barat.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. ada di daerahnya. Pembangunan daerah sebagai pembangunan yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Madrasah Tsanawiyah Kifayatul Achyar

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu organisasi sangat bergantung pada mutu. dalam Nasrudin, 2010:67). Rivai (2010:34-35) menyebutkan, fungsi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu institusi pemerintahan yang memiliki tugas dan tanggung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mencapai tujuan organisasi. Kedisiplinan juga merupakan salah satu faktor dalam

BAB I PENDAHULUAN. aset utama dari suatu instansi maupun perusahaan. Setiap sistem organisasi baik

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan maupun kebudayaan menuntut setiap individu untuk mempunyai daya. pendidikan, pekerjaan maupun kebudayaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang di kemukakan oleh Martoyo (2000), bahwa kepuasan kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

INSTRUKSI BUPATI KUNINGAN NOMOR 02 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 23 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BAB I PENDAHULUAN. dan tujuan tertentu. Aktivitas di dalam instansi pemerintahan selalu diarahkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya manusia mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi dengan yang lain. Dalam kehidupannya manusia sering

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu organisasi. Dalam setiap perusahan maupun dalam sebuah instansi pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Liqa Yasifa, 2013

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG PEMOTONGAN TAMBAHAN PENGHASILAN ATAU TUNJANGAN LAINNYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka membentuk manusia Indonesia

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hubungan antara Asertivitas Komunikasi Manajer dan Iklim Komunikasi Organisasi dengan Tingkat Kedisiplinan Kerja Karyawan di CV Merapi

BAB I PENDAHULUAN. optimalkan sesuai dengan fungsi masing. Hal ini akan dapat di lakukan apabila

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan. atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk

2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA POLA KARIR SEKRETARIS DESA BUPATI MALANG,

BAB I PENDAHULUAN. canggihnya sumber-sumber daya non-manusia yang dimiliki oleh suatu

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Rivai dan Basri, 2005:50)

BAB I PENDAHULUAN. lakukan apabila sumber daya manusia menunjang dan berkualitas, artinya

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji pada suatu intansi

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB IV Efektifitas Penerapan Absensi Fringer Print dan Pemberian Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

BAB I PENDAHULUAN. tersebut salah satunya adalah sumber daya manusia. Tumbuh lebih baik, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan suatu faktor pendukung yang sangat

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yaitu dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintah maupun tugas

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang muncul. Organisasi dalam era persaingan haruslah memiliki

PROPOSAL INOVASI PELAYANAN PUBLIK Judul Inovasi : Penerapan Sistem Manajemen Absensi Real Time (SMART) melalui Face Scan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam suatu organisasi. Pemanfaatan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor keberhasilan suatu organisasi atau kelompok dalam

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan oleh perusahaan. Beberapa upaya yang dilakukan suatu organisasi untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dilupakan sebagai aset yang berharga dalam sebuah perusahaan. Padahal sumber

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH HUMAN RELATION DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN MUARA BENGKAL KABUPATEN KUTAI TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia perlu dikembangkan dan ditingkatkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukan dan peranan Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur aparatur Negara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Pengalaman Kerja terdiri dari beberapa macam. yang diberikan oleh para ahli. Pengalaman dalam semua kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. mengerjakan pekerjaannya dengan pendidikan yang cukup tinggi dan manusia

HUBUNGAN SIFAT KEPEMIMPINAN DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KECAMATAN BALIKPAPAN BARAT

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data mengenai Pengaruh

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam lingkungan masyarakat, baik dalam organisasi formal maupun nonformal selalu ada seseorang yang dianggap memiliki kelebihan dari yang lainnya.seseorang yang memiliki kemampuan lebih tersebut kemudian diangkat atau ditunjuk sebagai seorang yang dipercayakan untuk mengatur orang lain.biasanya orang seperti itu disebut pemimpin atau manajer. Dari kata itulah kemudian muncul istilah kepemimpinan setelah melalui proses yang panjang. Masalah kepemimpinan sama tuanya dengan sejarah manusia, kepemimpinan itu lahir karena adanya katerbatasan dan kelebihan tertentu pada diri manusia sehingga siapa yang dianggap memiliki kelebihan dari yang lainnya maka ia diangkat menjadi pemimpin.kepemimpinan kadang dipahami sebagai kekuatan untuk menggerakkan atau mempengaruhi orang. Kepemimpinan sebagai sebuah alat, sarana atau proses untuk membujuk orang lain agar bersedia melakukan sesuatu secara sukarela dan tidak terpaksa. Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa kepemimpinan pada dasarnya senantiasa menjadi isu penting, aktual dan menarik untuk diperbincangkan dimanamana. Terlebih dimasa perubahan terdapat suatu kebutuhan yang jelas akan pemimpin-pemimpin yang terpercaya. Peran pemimpin sangat penting bagi bawahan untuk memberikan contoh yang baik, seperti memberikan motivasi bagi bawahan supaya dalam mengerjakan pekerjaan bisa diselesaikan tepat waktu.selain itu, pemberian motivasi secara 1

individu sangat penting karena bisa mempererat hubungan antara pimpinan dan bawahan dengan baik. Faktor motivasi menjadi sangat penting dalam bekerja. Tanpa motivasi, pekerjaan akan menjadi lamban, sehingga akhirnya produktivitas juga mengalami penurunan. Dalam memberikan motivasi kepada pegawai seorang pemimpin memberikan kompensasi berupa kenaikan berkala (gaji) setiap dua tahun sekali dan kenaikan pangkat setiap empat tahun sekali bagi pegawai yang berprestasi, dan itu dinilai langsung oleh pimpinan sendiri. Pimpinan akan menilai langsung kepada pegawainya ditinjau dari kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama, prakarsa (kreatifitas). Kecamatan Cileunyi merupakan wilayah pemerintahan Kecamatan di lingkungan Kabupaten Bandung, serta merupakan wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah yang berada di bawah sertabertanggung jawab kepada Bupati Kabupaten Bandung melalui Sekretaris Daerah. Kecamatan Cileunyi memiliki jumlah pegawai sebanyak tiga puluh satu orang, terdiri dari 20 orang laki-laki dan 11 orang perempuan 2 orang diantaranya berkedudukan sebagai pegawai sukwan (pegawai kontrak yang masih belum PNS). Ditinjau dari absensi harian, Kecamatan Cileunyimasih menggunakan absen manual berupa tanda tangan, sehingga seluruh pegawai menandatangani absen sebanyak dua kali dimulai dari pagi ketikaakan masuk bekerja dan sore hari ketika akan pulang bekerja. Dari sisi jumlah/data pegawai, seluruh pegawai Kecamatan Cileunyi tidak pernah absen kecuali yang izin dan sakit, itupun harus dilampiri oleh surat keterangan, apabila tidak masuk kerja tanpa alasan yang dibenarkan oleh

prosedur maka gaji mereka akan dipotong sebesar 1% dalam satu hari. Akan tetapi jika setiap pegawai tidak pernah absen secara utuh izin dan sakit dengan keterangan, maka akan diberikan TPP ( Tunjangan Pengahasilan Pegawai). Adapun rekapitulasi absen di Kantor Kecamatan Cileunyi adalah sebagai berikut: Tabel 1.1 Rekapitulasi Absen Pegawai November 2012 sampai Maret 2013 Bulan Tingkat Absensi Jumlah Cuti Izin Sakit November 0 0 0 0 Desember 0 2 1 3 Januari 1 0 2 3 Februari 0 0 2 2 Maret 0 0 0 0 Sumber, Bagian Tata Usaha Kecamatan Cileunyi 2011 Berdasarkan pemaparan pada latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul : Pengaruh Kepemimpinan Camat terhadap Peningkatan Motivasi Kerja Pegawai di Kantor Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka permasalahan-permasalahan akan dijabarkan pada identifikasi masalah diataranya sebagai berikut : 1. Kurangnya pengawasan Camat terhadap pegawai sehingga mengakibatkan kurangnya tanggung jawab pegawai dalam menjalankan tugas; 2. Kurangnya motivasi Camat terhadap pegawai sehingga dalam menjalankan tugas kurang maksimal; 3. Kurangnya apresiasi Camat terhadap pegawai sehingga mengakibatkan motivasi pegawai menurun. Dari uraian tersebut dinyatakan bahwa motivasi kerja pegawai belum optimal, diduga bentuk kepemimpinan Camat belum efektif. 1.2.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pada identifikasi masalah yang sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana realitas kepemimpinan Camat 2. Bagaimana realitas Motivasi Kerja Pegawai 3. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan Camat dengan motivasi kerja pegawai 1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Besaran pengaruh realitas kepemimpinan Camat ; 2. Besaran pengaruh realitas motivasi kerja pegawai ; 3. Besaran pengaruh kepemimpinan Camat terhadap motivasi kerja pegawai. 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini sebagai berikut: 1. Secara teoritis, Penelitian ini bertujuan, pada prinsipnya untuk mengembangkan teori-teori akademis dalam rangka memberikan konstribusi pemikiran dari segi efek keilmuan dan secara akademik dalam pengembangan konsep-konsep serta teori-teori Manajemen Sumber Daya Manusia, sehingga dapat mengungkapkan suatu produk pengembangan keilmuan melalui teori yang ada dengan pendekatan dan metode baru bagi pengembangan kondisi motivasi kerja dalam penerapan kebijakan yang dapat meningkatkan kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. 2. Secara praktis, Bagi peneliti untuk mengembangkan konsep ilmu Administrasi Negara.Khususnya dalam hal kepemimpinan dalam upaya peningkatan motivasi terhadap pegawai dan hasil penelitian ini diharapkan dapat melengkapi kepustakaan, serta dapat dijadikan bahan informasi bagi pihak yang berkepentingan dengan masalah yang teliti.bagi lembaga UIN SGD Bandung, kegiatan penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu atau teori-teori pengembangan ilmu Administrasi Negara.Dan bagi Kecamatan

Cileunyi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi Kecamatan Cileunyi dalam pemberdayaan masyarakat. 1.5 Kerangka Pemikiran Definisi kepemimpinan secara luas meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Selain itu juga mempengaruhi mengenai peristiwa-peristiwa para pengikutnya, pengorganisasian dan aktivitas-aktivitas untuk mencapai sasaran, memelihara hubungan kerjasama dan kerja kelompok, perolehan dukungan dan kerjasama dengan orang-orang di luar kelompok atau organisasi (Veithzal Rivai, 2003: 2). Metode kepemimpin yang merupakan alat untuk mengukur kepemimpinan yang secara teoritis berpedoman pada pendapat Ordway Tead yang dikutip oleh Kartini Kartono (2005:63) sebagai berikut : 1. Memberi perintah 2. Memberi celaan dan pujian 3. Memupuk tingkah laku pada pribadi pemimpin yang benar 4. Peka terhadap saran-saran 5. Memperkuat rasa kesatuan kelompok 6. Menciptakan disiplin diri dan disiplin kelompok 7. Meredam kabar angin dan isu-isu yang tidak benar Unsur penggerakan motivasi menurut Sagir (1985) yang dikutip oleh B. Siswanto Sastrohadiwiryo (2003:269) yaitu sebagai berikut : 1. Kinerja (Achievement)

Seorang karyawan yang memiliki keinginan berkinerja sebagai suatu kebutuhan dapat mendorongnya mencapai sasaran. 2. Penghargaan (Recognition) Penghargaan, pengakuan atau recognition atas suatu kinerja yang telah dicapai seseorang akan merupakan perangsang yang kuat. 3. Tantangan (Challenge) Adanya tantangan yang dihadapi, merupakan perangsang kuat bagi manusia untuk mengatasinya. 4. Tanggung jawab Adanya rasa ikut memiliki (sense of belonging) dan tekanan pada pegawai akan menimbulkan motivasi untuk turut merasa bertanggung jawab. 5. Pengembangan (Development) Pengembangan kemampuan seseorang, baik dari pengalaman kerja atau kesempatan untuk maju, dapat merupakan perangsang kuat bagi tenaga kerja untuk bekerja lebih giat atau lebih bergairah. 6. Keterlibatan (Involvement) Rasa ikut terlibat atau involvement dalam suatu proses pengambilan keputusan, merupakan perangsang yang cukup kuat untuk pegawai. 7. Kesempatan (Opportunity)

Kesempatan untuk maju dalam jenjang karir yang terbuka, dari tingkat bawah sampai tingkat manajemen puncak merupakan perangsang yang cukup kuat bagi pegawai. Berdasarkan pemaparan di atas, bahwa seorang pemimpin harus mempunyai ketujuh metode kepemimpinan yang secara teoritis berpedoman pada pendapat Ordway Tead yang dikutip oleh Kartini Kartono (2005:63) yaitu : (1) memberi perintah, (2) memberi celaan dan pujian, (3) memupuk tingkah laku pada pribadi pemimpin yang benar, (4) peka terhadap saran-saran, (5) memperkuat rasa kesatuan kelompok, (6) menciptakan disiplin diri dan disipin kelompok, (7) meredam kabar angin dan isu-isu yang tidak benar. Di mana jika seorang pemimpin bisa mempunyai metode kepemimpinan di atas, maka seorang pemimpin bisa meningkatkan motivasi bawahannya dengan baik. Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut dirumuskan model penelitian sebagai berikut : Kepemimpinan Camat Motivasi Kerja 1.6 Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, sebagaimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2011:70). Bentuk hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah hipotesis asosatif. Hipotesis asosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah

asosiatif, yaitu yang menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih. (Sugiyono, 2011:77). Pengaruh kepemimpinan Camat (x) terhadap peningkatan motivasi kerja pegawai (y). H0 : Tidak terdapat pengaruh kepemimpinan camat terhadap peningkatan motivasi kerja pegawai di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung H1 : Terdapat pengaruh kepemimpinan camat terhadap peningkatan motivasi kerja pegawai di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung