BAB I PENDAHULUAN. harus dimulai dari tingkat yang paling atas yaitu pemimpin itu sendiri. Maka dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan teknologi yang pesat, persaiangan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia dan watak bangsa (Nation Character Building). Harkat dan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Kesuksesan suatu organisasi sangat ditentukan oleh seorang pemimpin

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia mempunyai peranan penting baik secara perorangan

BAB I PENDAHULUAN. penghargaan kepada karyawan, jika mereka melakukan pekerjaan sesuai dengan target-target

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya manusia mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Keberhasilan suatu organisasi dapat dilihat dari kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, hal ini dikarenakan kepemimpinan merupakan motor

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan atau operasional sehari-hari dengan kata lain lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang. Untuk mendukung perubahan organisasi. Pada pelaksanaan pekerjaan, hubungan antara pimpinan dengan bawahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendekatan pembangunan manusia telah menjadi tolak ukur pembangunan. pembangunan, yaitu United Nations Development Programme (UNDP)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin majunya dan berkembangnya tekhnologi di era globalisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini menimbulkan kompetisi di berbagai bidang baik

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Profesi akuntan publik mempunyai peran penting dalam penyediaan informasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor yang terpenting sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan semakin ketatnya persaingan dan perubahan lingkungan eksternal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesehatan yang dirancang oleh Pemerintah RI melalui Sistem Kesehatan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan baik usaha baru

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan sangat berhubungan dengan keselamatan seseorang, membuat masyarakat hati-hati

BAB I PENDAHULUAN. segala sumber daya yang ada. Manusia yang bekerja dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. instansi agar dapat bertahan dan berkembang dalam proses operasinya.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini menimbulkan kompetisi di berbagai bidang baik

BAB I PENDAHULUAN. mungkin sehingga kinerja karyawan meningkat. tersebut sudah memiliki financial yang kuat, bahan baku yang terpenuhi, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemampuan suatu perusahaan untuk berkembang sangat bergantung pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Runtunuwu (2015)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan secara optimal. Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan tenaga - tenaga terampil dan cerdas di dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana. pergaulan yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan karena hal tersebut menyangkut tenaga-tenaga. pelaksana yang berupaya untuk memajukan usaha perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. orang-orang yang terdapat dalam instansi tersebut. Oleh karena itu

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. penting oleh organisasi, sebab berhasil atau tidaknya menghadapi era tersebut

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEPEMIMPINAN VISIONER DENGAN KOMITMEN ORGANISASI S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu tempat dalam pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persoalan kebutuhan memperoleh sumber daya manusia yang unggul

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan baik atau tidak. Disiplin juga merupakan bentuk pengendalian diri bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi yang terjadi di Indonesia saat ini memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi organisasi atau perusahaan itu sendiri. Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan

`BAB I PENDAHULUAN. dunia industri dan organisasi menyebabkan psikologi tidak akan pernah kehilangan

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari tingkat pusat hingga tingkat daerah. memberikan sumbangan yang optimal bagi perusahaan. Dan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya teknologi internet membuat problema tersendiri bagi media cetak.

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Organisasi dengan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Upaya peningkatan mutu pendidikan menjadi agenda penting pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. yaitu PT. Indonensia Epson Industry, maka mulai tahun 2004, PT. Kiyokuni

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan penentu tercapainya tujuan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan maupun kebudayaan menuntut setiap individu untuk mempunyai daya. pendidikan, pekerjaan maupun kebudayaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dan pada saat

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ada. Salah satu unsur yang terpenting dalam organisasi adalah pengaruh dari

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bernegara seperti organisasi pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. satu cita-cita dan tujuan dari Bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan situasi global dan lokal bagi dunia bisnis, perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut dikarenakan para karyawan bahkan pimpinan kurang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. melalui peningkatan kepuasan kerja guru. Kepuasan kerja (job satisfaction) guru merupakan sasaran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Filipina, Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei Darusalam, Vietnam,

BAB 1 : PENDAHULUAN. penunjang medis dan melaksanakan pelayanan administratif. Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. atau mewujudkan tujuan tersebut, maka dibutuhkan adanya hal-hal yang menunjang

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin dalam menerapkan teori kepemimpinan dalam organisasi. tujuan, serta mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok.

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam suatu organisasi. Pemanfaatan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat, baik saat seseorang tersebut masih dalam proses pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. aset utama dari suatu instansi maupun perusahaan. Setiap sistem organisasi baik

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai. Kesadaran Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha di era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kebutuhan informasi dan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditempatkannya sumber daya manusia pada urutan pertama unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Karyawan atau tenaga kerja merupakan asset utama dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. bawahannya untuk senantiasa produktif sebab semangat keberadaan seorang

: MOH. RIFQI KHAIRUL UMAM B

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. bekerja dalam pemerintahan sangat menentukan berhasil tidaknya tercapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan tentang bagaimana seharusnya memanage (mengelola)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi yang terjadi di penjuru dunia pada saat ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya, dan demikian pula sebaliknya semakin baik mutu pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberadaan suatu perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan jangka

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia bisnis menuntut setiap organisasi bersikap secara responsif agar mampu bertahan dan berkembang secara keseluruhan. Untuk mendukung perubahan organisasi tersebut, maka diperlukan adanya perubahan individu. Proses menyeimbangkan suatu perubahan dalam dunia bisnis tidak dilakukan dengan mudah. Pemimpin sebagai panutan dalam organisasi, sehingga perubahan harus dimulai dari tingkat yang paling atas yaitu pemimpin itu sendiri. Maka dari itu, organisasi memerlukan pemimpin reformis yang mampu menjadi motor penggerak yang mendorong perubahan organisasi (Sopiah, 2008) Perubahan perusahaan atau organisasi tentu harus didukung oleh kulitas kinerja sumber daya manusia. Seseorang dapat dikatakan mempunyai kinerja yang baik apabila seseorang itu melaksananakan pekerjaan dengan baik. Apabila oraganisasi tidak memiliki sumber daya manusia yang berkualitas maka organisasi tersebut akan gulung tikar sering berjalannya zaman, karena pesaingan yang begitu ketat. Begitu pun sebaliknya jika suatu organisasi memiliki kulitas sumber daya manusia yang bagus, maka organisasi tersebut akan maju pesat dalam bersaing di dunia usaha (Priansa, 2011) Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka diperlukan adanya SDM yang handal dan dapat menghadapi tantangan, menciptakan serta mengisi peluang kerja, karena diindikasi salah satu penyebab terjadinya krisis ekonomi adalah rendahnya kualitas SDM. Kenyataan yang dihadapi, secara umum kualitas SDM

Indonesia masih rendah, indikator rendahnya kualitas SDM di Indonesia ditandai dengan laporan data Human Development Indeks Report tahun 2010 yang menempatkan Indonesia pada urutan ke 108 dari 169 negara di ASEAN. Indonesia di bawah Singapura (rangking 27, nilai 0,846), Brunei (rangking, 37, nilai 0,805, Malaysia (rangking 57, nilai 0,744), Thailand (rangking 92, nilai 0,654), Filipina (rangking 97, nilai 0,638), di atas, Vietnam (rangking 113, nilai 0,572), Laos PDR (rangking 122, nilai 0,497), Combodia (rangking, 122, jilai 0,494) Myanmar (rangking 132, nilai 0,451) (Purba, 2010). Peran kepemimpinan sangat penting bagi organisasi dalam menciptakan displin kerja. Kedisiplinan saling berdampak positif pada kepemimpinan. Artinya, bila seorang pemimpin mempunyai kedisiplinan hal itu akan menguatkan kepemimpinannya. Kuatnya kepemimpinan pada diri seorang pemimpin mendorong agar kedisiplinan makin diperhatikan dan ditegakkan. Kedua elemen kerja saling mendorong ke arah yang makin baik atau saling memperkuat dalam situasi ini. Sebaliknya pemimpin yang tidak memiliki disiplin yang kuat atau tidak menegakkan disiplin di pekerjaan akan melemahkan kepemimpinannya, dengan sendirinya hal tersebut akan berdampak balik pada kedisiplinan yang makin buruk. Jadi pemimpin yang makin lemah kepemimpinannya akan menjadi lemah dalam pemeliharaan disiplin di pekerjaan (Waworuntu,2003). Setiap organisasi mempunyai karakteristik atau jati diri yang khas, artinya bahwa setiap organisasi mempunyai kepribadian tersendiri. Salah satu faktor yang membedakan suatu organisasi dari organisasi yang lainnya adalah budayanya. Budaya organisasi berkaitan dengan bagaimana pegawai menerima nilai-nilai budaya organisasi. Budaya Organisasi ialah kemauan, kemampuan dan kesediaan

seseorang menyesuaikan perilakunya dengan budaya organisasi, mempunyai relevansi tinggi dengan kemauan, kemampuan dan kesediaannya meningkatkan produktivitas kerjanya. (Siagian, 2002) Dari studi dihasilkan bahwa semakin baik kepemimpinan akan memperkuat budaya organisasi yang akhirnya berdampak pada peningkatan kinerja karyawan (Tsang, 2007;Xenikou dan Simosi, 2006; Lok dan Crawford, 2003). Berbeda dengan hasil penelitian Kuchinke dan Amran et al yang mengakaji hubungan kepemimpinan dengan budaya organisasi serta dampaknya terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan dan budaya organisasi berhubungan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan (Nurwati, 2012:2). Karateristik pemimpin dalam meningkatkan kinerja karyawan tidak hanya pada tata cara pemimpin menciptakan budaya organisasi melainkan juga displin dalam bekerja sehingga para karyawan mampu melaksanakan tanggung jawab sesuai dengan tepat waktu. Pemimpin yang baik dan memahami bawahan dengan baik akan berdampak pada disiplin kerja bawahan yang baik pula. Sementara pemimpin yang otoriter, yang memaksakan kehendak dan tidak memahami dengan baik keluhan bahawannya, akan berdampak buruk pada disiplin kerja bawahan (Nasyaroeka, 2011). Rumah sakit adalah organisasi pelayanan kesehatan yang sangat penting dalam masyarakat yaitu melakukan pelayanan kesehatan. Rumah sakit dihadapkan pada upaya mampu melakukan pengelolaan terhadap sumber daya manusia yang ada karena sumber daya ini semakin besar peranannya bagi kesuksesan organisasi dan merupakan pelaku dari semua kegiatan dan aktivitas yang nyata. Upaya pengelolaan yang dilakukan rumah sakit dapat dilakukan dengan memberikan

pemahaman terhadap sumber daya manusia yang ada di rumah sakit yang membentuk nilai, kepercayaan, dan sikap-sikap individual untuk menyesuaikan diri dengan perubahan dan perkembangan eksternal dan integrasi terhadap kekuatan internal rumah sakit (Muluk, 1999). Rumah sakit merupakan salah satu instansi yang memiliki peranan penting bagi masyarakat luas, maka rumah sakit perlu melakukan suatu upaya untuk tetap bertahan dan berkembang mengingat besarnya biaya operasional rumah sakit yang sangat tinggi, yang disertai pula dengan terus meningkatkan kompetisi kualitas pelayanan jasa rumah sakit. Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Padang merupakan rumah sakit khusus yang mampu memberikan pelayanan kedokteran gigi dan kedokteran spesialis, sehingga rumah sakit mampu sebagai pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara berjenjang di Sumatera Barat. Dari hasil observasi dilapangan dan wawancara yang dilakukan terhadap karyawan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Padang terdapat beberapa fenomena tentang kinerja karyawan, dalam melaksanakan tugas karyawan tidak mendapatkan arahan tentang tugas serta tidak adanya monitoring dan evaluasi dari pekerjaan, berdasarkan absensi kehadiran rata-rata karyawan terlambat dalam kehadiran dan juga ditemui karyawan pulang lebih awal, dalam jam kerja sering dijumpai karyawan keluar kantor tanpa izin dan juga dijumpai karyawan duduk di kantin pada waktu jam kerja. Dari hasil wawancara suasana kerja didapatkan adanya kelompok-kelompok antar karyawan yang membuat suasana kerja tidak kondusif.

Wawancara yang dilakukan terhadap 10 orang pasien ditemukan keluhan pasien terhadap waktu tunggu yang lebih dari 2 jam dikarenakan dokter jaga yang datang terlambat dan sering tidak ada ditempat. Keluhan lain juga dari mahasiswa praktek (Co-ass) adalah peraturan yang tidak sama deterapkan pada setiap bagian sehingga berdampak dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Dari kepala bagian pelayanan didapatkan juga informasi pelayanan terhadap pasien belum maksimal karena tidak ada Standar Operasional Presedur (SOP) yang berbeda disetiap bagian, dalam pengambilan keputusan sering pimpinan rumah sakit tidak melibatkan bawahan secara partisipatif yang mengakibatkan ketidak seimbangan sifat pimpimpan terhadap bawahan. Penurunan jumlah pasien baru yang datang berobat ke RSGM FKG UNBRAH juga terjadi setiap tahunnya. Grafik. Jumlah Kunjungan Pasien RSGM Baiturrahmah Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2015

Untuk meningkatkan kinerja diperlukan analisis terhadap karateristik kepemimpinan dengan memperhatikan kinerja dari para karyawan, diantaranya adalah kompetensi kepemipinan, disiplin kerja pengalaman, penerapanan gaya kepemimpinan dan menciptakan budaya organisasi. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan Antara Karakteristik Kepemimpinan Dengan Kinerja Karyawan Yang Diintervening Oleh Budaya Organisasi Di Rumah Sakit Gigi Dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Padang. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan oleh penulis, rumusan masalah yang dituangkan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah terdapat hubungan kompetensi kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Di Rumah Sakit Gigi Dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Padang? 2. Apakah terdapat hubungan displin kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di Rumah Sakit Gigi Dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Padang? 3. Apakah terdapat hubungan spritual leadership Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan Di Rumah Sakit Gigi Dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Padang? 4. Apakah budaya organisasi mengintervening karateristik kepemimpinan dalam meningkatan Kinerja Karyawan Di Rumah Sakit

Gigi Dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Padang? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini adalah untuk melihat hubungan karakteristik kepemimpinan dengan kinerja karyawan yang diintervining oleh budaya ornganisasi di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Padang. 1.3.2 Tujuan Khusus Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk melihat hubungan: 1. Kompetensi kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Di Rumah Sakit Gigi Dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Padang. 2. Displin kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di Rumah Sakit Gigi Dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Padang. 3. Spritual leadership Terhadap Kinerja Karyawan Di Rumah Sakit Gigi Dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Padang. 4. Budaya organisasi mengintervening karateristik kepemimpinan dalam meningkatan Kinerja Karyawan Di Rumah Sakit Gigi Dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Padang?

1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembacanya, baik sebagai praktisi, akedemis, atau pemerhati pemasaran. Dan manfaat penelitian tersebut terurai sebagai berikut : 1. Kegunaan Teoritis, sebagai bahan informasi dan pengayaan bagi pengembangan khasanah ilmu pengetahuan khususnya Administrasi Rumah Sakit. 2. Kegunaan Praktisi, sebagai panduan atau rekomendasi bagi praktisi manajemen yang menjalankan bisnisnya, terutama yang berhubungan dengan objek penelitian administrasi mengenai faktor-faktor yang memhubungani Kinerja. 3. Kegunaan Umum, yang diperuntukkan kepada pemerhati kajian Administrasi Rumah Sakit, sebagai pengaya wawasan dan wacana pengetahuan bisnis dengan pendekatan teoritis dan praktis.