I. Tujuan. Dasar Teori

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KUAT ARUS DAN WAKTU TERHADAP HASIL PEWARNAAN DAN MASSA ALUMINIUM PADA PROSES ANODIZING DENGAN ELEKTROLIT H 2 SO 4 15%

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tempat pengambilan data bertempat di Laboratorium Bahan Teknik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Literatur. Pemotongan Sampel. Degreasing dengan larutan Acetone

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Tempat pengambilan data bertempat di Laboratorium Bahan Teknik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

PERCOBAAN IV ANODASI ALUMINIUM

ANALISA PENGARUH TEGANGAN DAN SUHU ELEKTROLIT PADA KUALITAS PEWARNAAN KOMPOSIT AL 6061 ABU BATUBARA

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM TAHUN 2013

PENGARUH ph LARUTAN ELEKTROLIT TERHADAP TEBAL LAPISAN ELEKTROPLATING NIKEL PADA BAJA ST 37. Abstrak

Momentum, Vol. 13, No. 2, Oktober 2017, Hal ISSN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Juni 2013 dan berakhir pada bulan Desember 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH VARIASI WAKTU ANODIZING TERHADAP STRUKTUR PERMUKAAN, KETEBALAN LAPISAN OKSIDA DAN KEKERASAN ALUMINIUM 1XXX. Sulaksono Cahyo Prabowo

Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimental nyata (true experimental research). Dalam hal ini

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

Retno Kusumawati PENDAHULUAN. Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Penarikan sampel (cuplikan) Mengubah konstituen yang diinginkan ke bentuk yang dapat diukur Pengukuran konstituen yang diinginkan Penghitungan dan

Pembuatan Larutan CuSO 4. Widya Kusumaningrum ( ), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode

Sel Elektrolisis: Pengaruh Suhu Terhadap ΔH, ΔG dan ΔS NARYANTO* ( ), FIKA RAHMALINDA, FIKRI SHOLIHA

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA ELEKTROKIMIA

Peningkatan Kualitas Air Tanah Gambut dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Rasidah a, Boni P. Lapanporo* a, Nurhasanah a

BAB III METODE PENELITIAN. elektrokoagulasi sistem batch dan sistem flow (alir) dengan aluminium sebagai

KIMIA FISIKA I. Disusun oleh : Dr. Isana SYL, M.Si

Percobaan L-2 Hukum Joule Uraian singkat : Dasar teori:

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan februari 2015 dan berakhir pada bulan agustus 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. permukaan bumi dan paling berlimpah ketiga. Melimpahnya aluminium

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA BEDA POTENSIAL SEL VOLTA

Pendalaman materi prediksi Ujian Nasional SMP 62 Jakarta - SW Page 1

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Sel Volta (Bagian I) dan elektroda Cu yang dicelupkan ke dalam larutan CuSO 4

ELEKTROLISIS AIR (ELS)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II SEL GALVANI

LAPORAN PENGAMATAN PENYEPUHAN LOGAM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses akhir logam (metal finishing) merupakan bidang yang sangat luas,

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMBUATAN TAWAS. Penyusun : Muhammad Fadli ( ) Kelompok 3 ( Tiga) : Pinta Rida.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PELINDIAN PASIR BESI MENGGUNAKAN METODE ELEKTROLISIS

GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan melalui dua tahapan kerja untuk masing-masing

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

I. PENDAHULUAN. Teknologi pelapisan logam dewasa ini banyak dikembangkan, kebutuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

W, 2016 PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA KULIAH KOROSI DAN PELAPISAN LOGAM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan

Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK

Laboratorium Kimia SMA... Praktikum II Kelas XI IPA Semester I Tahun Pelajaran.../...

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penyamakan kulit dengan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS Mini

3 METODOLOGI PENELITIAN

ELEKTROKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UH : ELEKTROLISIS & KOROSI KODE SOAL : A

Hand Out HUKUM FARADAY. PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna. Oleh: LAURENSIUS E. SERAN.

Bab III Metodologi Penelitian

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Sumber Arus Listrik. menjelaskan. Macam-macam Sumber Tegangan.

TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI WAKTU PENCELUPAN PADA PROSES ANODIZING ALUMINIUM SERI 1XXX

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

BAB 3 METODE PERCOBAAN

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

PRODUKSI GAS HIDROGEN MELALUI PROSES ELEKTROLISIS SEBAGAI SUMBER ENERGI

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. manufacturing dan automotive, maka banyak sekali inovasi-inovasi maupun

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

berat yang terkandung dalam larutan secara elektrokimia atau elektrolisis; (2). membekali mahasiswa dalam hal mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II SEL ELEKTROLISIS (PENGARUH SUHU TERHADAP SELASA, 6 MEI 2014 DISUSUN OLEH: Fikri Sholiha

BAB I PENDAHULUAN C = (1) Panas jenis adalah kapasitas panas bahan tiap satuan massanya, yaitu : c = (2)

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom

AKUMULATOR. Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

PEMBUATAN REAGEN KIMIA

LEMBAR AKTIVITAS SISWA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR PENENTUAN KADAR NIKEL SECARA GRAVIMETRI. Pembimbing : Dra. Ari Marlina M,Si. Oleh.

Anodizing Aluminium Dengan Menggunakan Pewarna Tembaga Nitrat Dan Kalium Permanganat PENELITIAN

Transkripsi:

I. Tujuan 1. Merangkai rangkaian listrik yang digunakan dalam proses pewarnaan alumunium dalam proses anodizing dengan benar. 2. Dapat menghitung konsentrasi asam sulfat yang digunakan dalam proses pewarnaan alumunium dalam proses anodizing dengan benar. 3. Dapat mengukur arus yang digunakan dalam proses pewarnaan alumunium dalam proses anodizing dengan benar. 4. Dapat mewarnai permukaan logam dengan proses anodizing dengan benar. 5. Dapat menghitung angka banding optimal pada proses anodising dengan benar. 6. Dapat memberikan informasi empiris tentang pengaruh anodizing terhadap angka banding optimal dengan benar dan tepat. II. Dasar Teori 1. Penganodaan Alumunium Adalah proses elektrolisa sebagai elektrolitnya adalah asam sulfat ( H 2 SO 4 ). Benda dari alumunium itu dipasang pada kutub positif dan mengalami reaksi oksidasi permukaanya dan terbentuk suatu lapisan oksida alumunium sehingga akan merupakan lapisan pelindung yang sekaligus berfungsi dekoratif. Proses penganodaan alumunium pada prinsipnya berbeda dengan proses pelapisan logam. Pada proses penganodaan logam terbentuk suatu lapisan logam yang merupakan lapisan benda itu. Pada proses penganodaan, benda dipasang pada kutub positif (anoda) sedang pada proses penganodaan logam benda dipasang pada kutub negatif.

2. Teori Terjadinya Lapisan Oksida. Dari reaksi oksida alumunium 2Al Al 2 O 3 dihitung bahwa massa alumunium setelah teroksidasi menjadi alumunium oksida bertambah banyak 1,89 kali. Angka tersebut disebut angka banding optimal. Sesuai dengaan hukum Faraday 1 gr setara logam alumunium ( = 8,99938 ) akan teroksidasi menjadi 16,9935 gr alumunium oksida, jika dialiri arus sebesar 96500 Coloumb. Angka banding optimal ternyata diperoleh hasil rata-rata 14,3910gr alumunium oksida atau angka banding optimal 1,6. Tidak tercapainya angka banding optimal 1,89 kemudian disebabkan daya hantar alumunium oksida sangat kecil sehingga memperbesar tahananya. Pada umumnya penurunan angka banding optimal mempertinggi daya serap lapisan oksida, tetapi memperkecil daya tahan terhadap gesekan. Jika penganodaan alumunium menggunakan larutan elektrolit yang melarutkan oksida logam dan terbentuk karena lapisan oksida tersebut terserap air dan sulfat secara kimiawi. Lapisan oksida ini disebut lapisan penghalang arus. Gb 1. lapisan oksida Gambar di atas memperlihatkan sebagian dari lapisan oksida dimana dipakai asam sulfat pada penganodaannya. Ukuran besar pori, sel, dinding sel, lapisan penghalang arus dalam satuan nanometer.

Gb 2. Sel sel alumunium berbentuk amor dalam satuan 1 cm 2 Gb 3. Grafik besaran tergantung tegangan arus Pengerasan Lapisan Oksida. Dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Dengan air panas Alumunium oksida itu akan bereaksi dengan air dan akan membentuk bochmid. Reaksinya Al 2 O 3 + H 2 O 2AlOOH.

b. Dengan uap air panas. Dengan cara ini juga terbentuk lapisan bochmid dengan zat lain. c. Dengan zat lain. Misal dengan Nikel Asetat, Dichromat, Silikat dan sebagainya. Asam sulfat sebagai elektrolit Pada proses penganodaan alumunium banyak digunakan elektrolit sulfat karena : a. Asam sulfat murah dan mudah didapat b. Dapat membentuk lapisan oksida yang memadai c. Mudah terkontrol Kadar asam sulfat berkisar 12 % sampai 15 % ( % volume ). Konsentrasi menyatakan banyaknya solud ( zat terlarut dalam larutan ). Elektrolit asam sulfat dicampur dengan air destilia. Dalam menghitung konsentrasi asam sulfat ada 2 cara : a. Konsentrasi sebagai pembanding banyaknya asam sulfat terhadap banyaknya pelarut (aquades ) b. Konsentrasi sebagai pembanding banyaknya asam sulfat terhadap larutan. Jika banyak solud = n, banyak pelarut = m, maka konsentrasi =n/m atau konsentrasi = n / (n + m ). 3. Pewarnaan lapisan oksida. Dalam proses penganodaan Al akan terbentuk permukaan porous. Selain dari larutan garam dari logam tersebut, zat warna dapat berupa zat warna organik dan anorganik III. Daftar Alat dan Bahan Peralatan untuk analisa larutan : 1. pipet 5 ml 2. pipet 10 ml 3. botol tuang elemeyer 100 ml

4. botol tuang elemeyer 300 ml 5. beaker gelas 1000 ml 6. beaker gelas 300 ml 7. galas ukur 100 ml 8. gelas ukur 200 ml 9. batang pengaduk kaca 10. sendok Peralatan untuk proses pewarnaan dan anodizing : 1. power supply DC 2. ampere meter 3. volt meter 4. stop clock 5. gelas galas 1 bak 6. kawat penggantung 7. termometer Komponen percobaan : 1. untuk pengukuran arus a. power supply b. amperemeter c. voltmeter 2. untuk percobaan asam sulfat a. elemeyer 25 ml b. elemeyer 25 ml c. NaOH 1.1 NaOH d. Indikator mr mo 3. untuk pewarnaan alumunium dengan proses anodisasi a. galas gelas 1 bak b. katoda Pb c. kawat penggantung d. stop clock e. pengaduk

f. pemanas 4. untuk percobaan angka banding normal a. plat Al 4 buah ( ukuran 8,5 x 2,5 ) b. neraca plastik Bahan : a. larutan amonia 6M, 500 ml b. larutan NaOH c. larutan HCl d. larutan asam sulfat e. larutan deterjen f. larutan pewarna Power Suply Anoda Cu Ni Cr Katoda St 37 + - Voltmeter ++ Ampere meter Elektrolit Gb 4. Gambar rangkaian alat pewarnaan alumunium dengan proses anodizing. IV. Langkah Kerja 1. Benda kerja diampelas sampai halus 2. Benda kerja dicelupkan ke alkohol selama 1-3 menit 3. Benda kerja dicuci dengan air dingin (aquades) 4. Benda kerja dicuci dengan air sabun dengan suhu sekitar 80 o C

5. Benda kerja dicuci dengan air dingin (aquades) 6. Benda kerja dicelupkan ke dalam NaOH 1-3 menit 7. Benda kerja dicuci dengan air dingin (aquades) 8. Benda kerja dikeringkan kemudian ditimbang 9. Dilakukan proses anoizing selama 10-25 menit 10. Benda kerja dicuci dengan air dingin (aquades) 11. Benda kerja dikeringkan kemudian ditimbang 12. Dilakukan pewarnaan selama 1-3 menit 13. Benda kerja dikeringkan kemudian ditimbang V. Data percobaan Benda G sblm G stlh I t (menit ) Berat pelapisan Voltmeter I 10,90 10,91 0,6 10 0 90 II 11,02 11,01 0,6 15 0 88 III 10,84 10,84 0,6 20 0 83 IV 11,05 11,70 0,6 25 0,01 80 G (gr ) 0,03 0,0 2 0,01 0 10 15 20 25 t (menit )

VI. KESIMPULAN Baik buruknya pelapisan logam tergantung dari halus tidaknya pengampelasan, dan waktu anodizing. Semakin lama waktu anodizing maka Al 2 O 3 yang terbentuk semakin besar sehingga semakin porus,akibatnya warna yang terserap semakin banyak.