BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 Desain yang menggambarkan jalannya penelitian

Tabel 3.1 Desain Penelitian Posttes Only Design Kelompok Perlakuan Posttest Eksperimen X1 T1 Kontrol X2 T2 Sumber: (Creswell, 2008).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN B. Latar Belakang

2015 REDUKSI DIDAKTIK BAHAN AJAR SPERMATOPHYTA SEBAGAI UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF SISWA SMA SESUAI GAYA BELAJAR

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2015 BEBAN KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA BERBASIS PESANTREN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan variabel-variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN

O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. siswa, kesulitan belajar, dan Keterampilan Proses Sains (KPS). Secara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan subyek didasarkan pada pertimbangan tertentu, yaitu kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BEBAN KOGNITIF SISWA SMA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI INTERDISIPLIN BERBASIS DIMENSI BELAJAR.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibuat beberapa definisi operasional sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI Halaman PERNYATAAN i ABSTRAK ii KATA PENGANTAR.. iii DAFTAR ISI. vi DAFTAR TABEL. ix DAFTAR GAMBAR. xi DAFTAR LAMPIRAN.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian dilakukan berdasarkan pertimbangan kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kemampuan memecahkan masalah merupakan cara atau tahapan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. O X O Pretes Perlakuan Postes

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

III. METODE PENELITIAN. LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil kali

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil di SMAN 1 Kota Gajah,

III. METODOLOGI PENELITIAN. memiliki kemampuan kognitif heterogen, sehingga dipilih teknik purposive sampling

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM, KETERAMPILAN PROSES SAINS, SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM REGULASI...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional variabel yang terlibat di dalam penelitian ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian didasarkan pada pertimbangan kelas yang memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra-eksperimen dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berhubungan dengan dua macam variabel, yaitu variabel bebas

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Mind Map dalam penelitian ini digunakan sebagai tugas yang harus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang

2015 PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2013 di seluruh SMA Negeri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kemampuan afektif yang dianalisis dalam penelitian ini adalah perilaku siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini pengambilan subyek didasarkan pada pertimbangan kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari berbagai penafsiran yang keliru terhadap definisi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah penjelasan operasional tentang istilah-istilah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

O X O Pretest Perlakuan Posttest

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR BAGAN... x

BAB III METODE PENELITIAN. sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. 2. Sumber belajar adalah daya yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan asesmen alternatif untuk menilai karakter peduli

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. LKS berbasis keterampilan generik sains pada materi laju reaksi untuk SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini, maka penjelasan dari masing-masing definisi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menyamakan persepsi, maka diperlukan penjelasan tentang istilahistilah

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak terjadi salah pengertian dalam mengartikan judul yang

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah sangat sulit dihindarkan maka diperlukan penjelasan tentang beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini agar lebih efektif dan operasional. Istilah-istilah tersebut adalah: 1. Analisis strategi metakognitif guru dalam penelitian ini yaitu persentase keterlaksanaan komponen strategi metakognitif (planning, monitoring, dan evaluating) yang dilihat melalui lembar observasi dan kuesioner pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan pelaksanaan pembelajaran di kelas. 2. Analisis beban kognitif dilakukan dengan membandingkan, mengkorelasikan, dan menghitung regresi diantara komponen beban kognitif yaitu ICL, ECL, dan GCL. Komponen beban kognitif ICL dalam penelitian ini adalah skor kemampuan siswa dalam menerima dan mengolah informasi sesuai dengan pengetahuan atau kompetensi yang ingin dicapai. Komponen beban kognitif ECL dalam penelitian ini digambarkan dengan skor usaha mental siswa yang menunjukkan tingkat kesulitan siswa dalam memproses informasi sesuai dengan strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Komponen beban kognitif GCL dalam penelitian ini merupakan skor keseluruhan hasil belajar siswa yang mengacu pada standar pengetahuan atau kompetensi yang ingin dicapai. B. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendapatakan gambaran strategi metakognitif guru dan beban kognitif siswa pada pembelajaran biologi. Novy Indriya Suryani, 2016 ANALISIS BEBAN KOGNITIF SISWA SMA DAN MA PADA PEMBELAJARAN MATERI SISTEM REPRODUKSI SERTA KETERKAITANNYA DENGAN STRATEGI METAKOGNITIF GURU Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

39 C. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada 4 (empat) sekolah menengah atas di kabupaten Sumedang, yaitu terdiri dari: a. Dua Sekolah di SMA Negeri yang berada di kabupaten Sumedang yaitu SMA X1 Sumedang dan SMA X2 Sumedang. Kedua SMA itu merupakan SMA Negeri yang lokasinya berada di kabupaten Sumedang. b. Dua sekolah lagi yaitu MA yang ada di kota Sumedang. Kedua MA itu adalah MA X1 Sumedang dan MA X 2 Sumedang. Kedua MAN tersebut berada di kabupaten Sumedang. D. Subjek Penelitian Subjek penelitian beban kognitif adalah siswa kelas XI IPA di keempat sekolah tersebut. Siswa yang diambil adalah masing-masing satu kelas dari setiap sekolah tersebut. Penentuan kelas yang dipakai untuk penelitian adalah kelas yang dipilih sendiri oleh gurunya masing-masing dari setiap sekolah tersebut. Subjek penelitian untuk strategi metakognitif adalah guru biologi yang mengajar di keempat kelas tersebut. E. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan untuk menjaring beban kognitif siswa terdiri dari beberapa instrumen. Instrumen beban kognitif ini mengacu pada komponen beban kognitif yaitu: 1. Instrumen tes tulis untuk mengukur hasil belajar yang menggambarkan germane cognitive load (GCL) siswa: a. Berisi soal-soal pilihan ganda b. Mengacu pada standar penalaran (Marzano, 1993)

40 2. Task complexity worksheet (Brunken et al, 2010) untuk mengukur kemampuan analisis informasi yang menggambarkan intrinsic cognitive load (ICL) siswa: a. Berisi pertanyaan singkat terkait penerimaan dan pengolahan informasi. b. Dikembangkan berdasarkan empat standar pemrosesan informasi Marzano et al (1993), meliputi: 1) Identifikasi komponen informasi 2) Integrasi informasi: interpretasi informasi dan analisis relevansi informasi 3) Aplikasi informasi 3. Angket subjective rating scale (Brunken et al, 2010) dengan lima opsi pilihan untuk mengukur usaha mental yang menggambarkan extraneous cognitive load (ECL) siswa Instrumen yang digunakan untuk menganalisis profil strategi metakognitif guru yang terdiri dari tiga komponen startegi metakognitif menurut Schraw (1999) yaitu Planning, Monitoring, dan Evaluating dipakai sebagai indikator penilaian pada lembar observasi dan kuesioner. Lembar observasi dan kuesioner ini digunakan untuk menjaring data dari RPP yang dibuat oleh guru dan kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas. Adapun instrumen strategi metakognitif ini adalah:

41 No. 1. 2. Tabel 3.1 Instrumen untuk menganalisis Strategi Metakognitif Tahapan Strategi Metakognitif Planning Monitoring berdasarkan RPP yang dibuat oleh guru Kriteria kunci Kesesuaian tujuan dengan KD Penggunaan kata kerja operasional yang sesuai dengan tuntutan KD Strategi pengorganisasian siswa dalam pembelajaran. Strategi mengarahkan siswa untuk menentukan tujuan belajarnya Strategi memotivasi siswa Adanya pertanyaan guru kepada siswa yang terkait materi pembelajaran Pemilihan strategi pembelajaran yang mendukung pencapaian KD (metode, model, pendekatan) Kesesuaian evaluasi dengan KD Kesesuaian waktu yang direncanakan dengan keterlaksanaannya dalam kegiatan pembelajaran Kesesuaian strategi yang direncanakan dengan keterlaksanaannya dalam kegiatan pembelajaran Kesesuaian evaluasi yang direncanakan dengan keterlaksanaannya 3. Evaluating Meninjau kembali tujuan pembelajaran telah dicapai Pengukuran pencapaian siswa Strategi tindak lanjut kegiatan Instrumen yang digunakan untuk observasi pembelajaran berupa rubrik penilaian observasi yang dikembangkan berdasarkan aspek strategi metakognisi yang dikemukakan Schraw (1999). Aspek yang diukur pada kegiatan observasi adalah sebagai berikut:

42 Tabel 3.2 Instrumen untuk Menganalisis Strategi Metakognitif Berdasarkan No. 1... 2. 3. Tahapan Strategi Metakognitif Planning Monitoring Evaluating Observasi pada Saat Kegiatan Pembelajaran Kriteria kunci Penyampaian tujuan Pembelajaran Keterlibatan siswa dalam mengkonfirmasi tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru Arahan kepada siswa untuk menentukan tujuan belajarnya Adanya strategi memotivasi kepada siswa Adanya pertanyaan guru kepada siswa yang terkait materi pembelajaran. Adanya strategi guru dalam memebrikan waktu tunggu kepada siswa untuk menjawab pertanyaan dari guru Adanya startegi guru dalam merespon jawaban siswa Adanya startegi untuk tindak lanjut terhadap jawaban siswa Adanya strategi guru dalam mengalokasikan waktu untuk kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan Adanya startegi guru dalam merencanakan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan Arahan strategi pengorganisasian siswa untuk kegiatan pembelajaran yang akan dilaksankan Adanya arahan startegi rencana evaluasi yang akan dilaksanakan Adanya kesesuaian atau ketepatan waktu antara yang waktu yang direncanakan dengan ketepatan waktu pada saat pembelajaran berlangsung Adanya keseusaian strategi yang direncanakan dengan strategi pembelajaran yang berlangsung untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan Adanya kesesuian evaluasi pembelajaran yang telah direncanakan dengan keterlaksanaan evaluasi pada saat pembelajaran berlangsung Meninjau kembali tujuan pembelajaran telah dicapai Meninjau kembali materi yang telah dicapai siswa Pengukuran pencapaian siswa Adanya strategi tindak lanjut kegiatan Adanya pemberian tugas selanjutnya

43 Selain instrumen itu, dalam penelitian ini juga akan dibuat video pembelajaran selama guru tersebut mengajar. Hal ini dilakukan untuk memperkuat hasil observasi langsung di kelas dan memperkuat data yang diperoleh dari guru dan siswa. Hasil video ini akan dipakai alat ukur berupa format observasi keterlaksanaan pembelajaran. F. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. 1. Tahap Persiapan Tahap persiapan penelitian dimulai dengan pengkajian studi literature mengenai strategi metakognitif guru dan beban kognitif siswa dalam kegiatan pembelajaran. Kajian studi literature ini meliputi kajian data penelitian dan kajian pengembangan penelitian yang akan diterapkan peneliti di sekolah. Hasil kajian ini dituangkan dalam proposal yang diseminarkan dalam sidang seminar proposal tesis. Peneliti menentukan sekolah dan menghubungi guru di beberapa sekolah untuk perijinan pelaksanaan penelitian. Rancangan kegiatan pembelajaran disusun oleh guru yang terpilih sebagai sumber data penelitian. Materi yang akan diajarkan terdiri dari materi biologi khususnya pada bab sistem reproduksi. Guru-guru yang terpilih akan memilih kelas penelitian sendiri sesuai dengan kelas guru-guru tersebut mengajar di sekolah. Peneliti dan guru yang terpilih akan membuat jadwal pembelajaran agar sesuai dengan kegiatan penelitian dan penyampaian materi pelajaran tetap sesuai dengan jadwal yang telah dibuat sekolah masing-masing.

44 Setelah jelas sekolah yang akan dipakai penelitian dan dengan gurunya sudah sepakat maka dibuat instrumen penelitian yang akan digunakan. Instrumen yang dibuat adalah instrumen untuk menjaring atau mengukur beban kognitif yang dialami siswa.dan instrumen untuk menjaring atau mengukur strategi metakognitif guru dalam proses pembelajaran. Instrumen yang telah dibuat kemudian dipertimbangkan oleh ahli agar instrumen tersebut bisa dipakai dan sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai. Setelah dipertimbangkan oleh ahli maka selanjutnya instrumen itu diujicobakan tujuannya untuk mendapat kelayakan instrumen tersebut. Jika instrumen sudah layak digunakan maka tahapan selanjutnya adalah tahap pelaksanaan untuk pengambilan data di sekolah. 2. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan penelitian dilakukan di empat sekolah menengah atas di kota Sumedang. Penelitian diambil dari guru yang mengajar di sekolah tersebut dan satu kelas di kelas XI IPA dari masing-masing sekolah tersebut. Guru akan mengajarkan materi biologi sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun sendiri oleh guru. Satu materi dapat diajarkan dalam satu pertemuan pembelajaran atau dua pertemuan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun guru tersebut. Peneliti akan melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan pembelajaran di kelas penelitian. Peneliti akan berada di dalam kelas untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Selain melihat proses pembelajaran secara langsung, peneliti juga mengambil proses pembelajaran tersebut berupa video. Video ini diambil untuk memperkuat hasil observasi secara langsung.

45 Pada akhir pembelajaran, peneliti akan memberikan kuesioner dan angket kepada guru untuk menganalisis mengenai rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), kegiatan pelaksanaan pengajaran, dan evaluasi pembelajaran yng dipakai. Kuesioner dan angket juga diberikan kepada siswa untuk menjaring beban kognitif siswa dan untuk meninjau kembali kesesuaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh guru dengan tujuan yang ingin dicapai dan kefektifan proses pembelajaran yang berlangsung. Instrumen penelitian juga dilengkapi dengan lembar observasi untuk dipakai peneliti. Lembar observasi ini dipakai untuk menganalisis kegiatan yang dilakukan oleh guru dari rencana pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sampai evaluasi pembelajaran. Selain menggunakan lembar observasi, peneliti juga melakukan beberapa wawancara kepada guru da siswa dengan tujuan untuk mendapatkan informasi lebih dalam memperkuat hasil observasi yang dilakukan agar lebih jelas.

46 Persiapan Penyusunan dan Pembuatan Instrumen Penelitian Judgement Instrumen Revisi Instrumen Perizinan Penelitian Perizinan Penelitian Sekolah Penentuan Sampel Penelitian Pelaksanaan Penelitian Pertemuan pertama di kelas sesuai dengan pembelajaran guru masing-masing Selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan pembuatan vidio pembelajaran Setelah pembelajaran selesai diberikan tes beban kognitif intrinsic dan extraneous Posttest beban kognitif Pengolahan Data dan Kesimpulan dan Pelaporan Bagan Alur Prosedur Penelitian

47 G. Analisis data 1. Analisis data beban kognitif siswa Data yang diperoleh dianalisis dengan ketentuan sebagai berikut: a. Data kuantitatif yang diperoleh dari masing-masing instrumen penelitian diolah dan dianalisis secara empiris dengan uji rata-rata serta uji korelasi dan regresi untuk mengungkap dampak pembelajaran dan kontribusi satu variabel terhadap variabel lainnya. b. Data yang bersifat kualitatif dikategorisasi dan diubah menjadi data kuantitatif dalam bentuk skor untuk selanjutnya diubah ke dalam bentuk tabel atau grafik. c. Khusus untuk hasil wawancara diolah dengan cara merekap dan menginterpretasi hasil secara menyeluruh sebagai keterangan penjelas untuk hasil analisis kuantitatif. d. Data hasil analisis kuantitatif setiap sekolah sampel selanjutnya dipadukan dan dicari hubungannya dengan data-data kualitatif yang diperoleh dari hasil observasi untuk mendapatkan penjelasan efek dari pengendalian beban kognitif. e. Data-data yang diperoleh dari seluruh sekolah sampel kemudian dipadukan menjadi satu untuk diinterpretasi diambil satu kesimpulan yang menggambarkan bentuk pengendalian beban kognitif yang paling efektif dalam menunjang pembelajaran untuk melatih keterampilan berfikir peserta didik. 2. Analisis data strategi metakognitif Data strategi metakognitif guru didapatkan dari analisis lembar observasi kegaiatan pembelajaran dan RPP yang dibuat oleh guru. Data utama strategi metakognitif guru diambil dari lembar observasi pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Data yang didapat dari lembar observasi RPP dan wawancara dijadikan sebagai data pendukung. Skor data dari lembar observasi yang didapat kemudian dijumlahkan untung setiap guru. Jumlah tersebut kemudian diubah ke dalam bentuk persentase. Hal ini dilakukan agar diketahui seberapa besar kecenderungan strategi

48 pembelajaran yang dipakai oleh guru terhadap strategi metakognitif. Kecenderungan strategi pembelajaran guru terhadap strategi metakognitif guru ini akan dilihat perbandingannya dari keempat guru dari sekolah sampel. Selain itu juga, kecenderungan strategi metakognitif yang dilaksanakan oleh guru akan dikaitkan dengan beban kognitif yang dialami siswa pada saat proses belajar berlangsung. H. Kriteria Penetapan Beban Kognitif Beban kognitif dikatakan rendah apabila memiliki kriteria sebagai berikut (Rahmat et al, 2015): a. Korelasi MMI-UM bernilai negatif signifikan kemampuan siswa dalam memroses informasi telah dapat menekan munculnya usaha mental yang lebih besar. b. Korelasi MMI-HB bernilai positif signifikan kemempuan siswa dalam memroses informasi telah dapat meningaktkan hasil belajar. c. Korelasi UM-HB bernilai negatif signifikan penurunan usaha mental mendorong hasil belajar yang lebih baik. Korelasi No. b dan c menggambarkan bahwa hasil belajar terjadi karena kemampuan dalam memroses informasi (intrinsic cognitive processing), bukan karena usaha mental yang dilakukan siswa.