KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

dokumen-dokumen yang mirip
Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Diantara elemen tersebut adalah instruktur atau pendidik, materi ajar, metode, tujuan

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TK

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertfikasi Guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 45

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi kedepan adalah globalisasi dengan dominasi teknologi dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bangsa Indonesia yang salah satunya yaitu mencerdaskan

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kriteria administratif, yaitu memiliki ijazah yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka

BAB II TIJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya merupakan sebuah upaya untuk. meningkatkan kualitas manusia. Sekolah merupakan salah satu organisasi

BAB I PENDAHULUAN. diri sendiri dan realita atau kenyataan dari diri sendiri. pengajaran yang menarik dan interaktif, disiplin, jujur dan konsisten.

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata

Oleh: Dr. En d a n g Poer w a n t i, M.Pd.

PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI. Udin S. Sa ud, Ph.D

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HASIL PENELITIAN PAYUNG TAHUN ANGGARAN 2012 EVALUASI KESIAPAN MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI MENJADI GURU PROFESIONAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Muhammad Nasrul Waton Institut Agama Islam Bani Fattah Jombang, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL STANDAR KOMPETENSI GURU KURIKULUM 2006 (KTSP)

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Tujuan pendidikan adalah

MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SD YAYASAN MUTIARA GAMBUT

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dalam pengembangan pendidikan di Indonesia pihak

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007, guru harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan kualitas di era globalisasi ini menuntut kompetensi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN Jalan Dr. Radjiman No. 6 Tlp fax Bandung 40171

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi. sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran.

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi guru. Namun,

BAB I PENDAHULUAN. dalam komunitas sosial untuk mengimbangi laju perkembangan ilmu. bersamaan terhadap perkembangan dan sistem pendidikan bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERAN PENDIDIK DALAM SISTEM PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suatu masyarakat karena dapat menjadi suatu rambu-rambu dalam kehidupan serta

PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KOMPETENSI ALUMNI PG PAUD FIP UNNES DI LEMBAGA PENDIDIKAN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran PAI, terhadap

BAB I PENDAHULUAN. resmi. 1 Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertangung jawab terhadap

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peranan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusianya. Kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari kualitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Guru Sekolah Dasar merupakan ujung tombak keberhasilan dalam. membentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas, nampaknya harus

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini ternyata

Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP)

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta, 1997, hlm Engkoswara & Aan komariah, Administrasi Pendidikan, Alfabeta: Bandung, 2012, hlm. 92.

(Invited Speaker dalam Seminar Nasional di Universitas Bengkulu, 29 Nopember 2009)

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Pengaruh pengalaman mengajar guru PAI terhadap prestasi belajar. siswa di SMAN se Kabupaten Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik pada jalur pendidikan formal. Tugas utama ini akan efektif jika guru

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. kali gaji pokok pada tingkat, masa kerja dan kualifikasi yang sama. Sertifikasi

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

PEDOMAN PENILAIAN PROFIL KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. adanya Undang-undang Guru dan Dosen. Guru bertanggung jawab mengantarkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak sebagai alat ampuh untuk melakukan perubahan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu pengalaman belajar yang terprogram dalam

BAB I PENDAHULUAN. diperbincangkan, baik dari kalangan praktisi pendidikan, politisi, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas pendidikan

yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,..

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN GURU BK MELALUI PENILAIAN KINERJA DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. Siti Fitriana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU

BAB II KAJIAN TEORI. dengan suatu topik atau temuan dalam penelitian. Kajian teori merupakan bagian

KOMPARASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU AKUNTANSI YANG SUDAH DAN BELUM MENGIKUTI SERTIFIKASI. Oleh : Wilis Puspita Dewi ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang. semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan sampai sekarang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nida Rahmawati, 2013

MENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Sudarwan Danim dan Yunan Danim, Administrasi Sekolah dan Manajemen Kelas, (Bandung : Pustaka Setia, 2010), hlm. 6.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pustakawan, komite sekolah dan lain-lain yang satu sama lain harus saling. meningkatkan prestasi belajar siswa secara optimal pula.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kualitas pelaksanaan pendidikan di sekolah ditentukan oleh berbagai unsur,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Hasanah Ratna Dewi, 2015

BAB l PENDAHULUAN. kinerja guru. Dengan adanya setifikasi guru, kinerja guru menjadi lebih baik

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang berkualitas adalah yang. Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan adalah:

PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FISE UNY TERHADAP PROFESIONALITAS GURU BERDASARKAN UNDANG- UNDANG GURU DAN DOSEN NO 14 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. oleh banyak kalangan. Hal ini bisa dilihat dari beberapa indikator. Pertama,

1. Skripsi karyahanifah Lubis ( ) Jurusan Pendidikan

JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI INDONESIA Vol. VI. No. 2 Tahun 2008 Hal

MEMBANGUN KARAKTER BANGSA MELALUI PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU BERBASIS PENDIDIKAN NILAI. Prof.Dr.H.Sofyan Sauri, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. yang menyandang predikat guru professional. Hal tersebut tertuang dalam

Transkripsi:

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU Makalah ini disusun sebagai tugas Mata Kuliah : Pengembangan Profesi Dosen Pengampu : Dr. Tasman Hamami, M.A DISUSUN OLEH: Heri Susanto (10411044) Mir atun Nur Arifah (10411057) Istiqomah Fajri (10411061) Bambang Irawan (10411066) Nur Mujiburrohman (10411067) PAI-B PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2012/2013 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu upaya penting dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan meningkatkan mutu guru terlebih dahulu. Peranan guru sangatlah menentukan keberhasilan proses pembelajaran di sekolah, karena guru memiliki andil yang cukup besar dalam proses belajar mengajar. Guru yang baik akan mencetak siswa yang baik pula, begitu pula sebaliknya. Namun pada saat ini, menjadi guru yang baik saja tidak cukup. Persaingan yang ketat dan upaya peningkatan mutu pendidikan yang terus digalakan oleh pemerintah menuntut guru semakin memperbaiki kinerjanya. Perbaikan ini juga menuntut guru untuk memiliki beberapa kompetensi yang penting dalam proses belajar mengajar ataupun untuk guru itu sendiri. Kompetensi-kompetensi ini terdiri dari kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian kompetensi profesional itu? 2. Apa saja yang termasuk dalam kompetensi profesional guru? 3. Apa saja tantangan profesionalisasi jabatan guru? 4. Bagaimana pengembangan keprofesionalan guru? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui pengertian kompetensi professional. 2. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk dalam kompetensi profesional guru. 3. Untuk mengetahui apa saja tantangan profesionalisasi jabatan guru. 4. Untuk mengetahui pengembangan keprofesionalan guru. 2

D. Manfaat Penulisan Dengan ditulisnya makalah ini diharapkan mampu menambah wawasan mengenai kompetensi guru, khususnya kompetensi profesional. Sehingga nantinya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dapat menjadikan motivasi untuk meningkatkan kompetensi yang sudah dimiliki agar menjadi lebih baik lagi. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Kompetensi Profesional Pengertian guru seperti yang tertuang dalam UU No. 14 tahun 2005 Pasal 1 ayat (1) adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sebagai seorang profesional guru harus memiliki kompetensi keguruan yang cukup. 1 Kedudukan guru sebagai pendidik profesional ini juga tertuang dalam UU No. 14 tahun 2005 Bab II Pasal 2 ayat (1) yang menyatakan bahwa guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Makna profesionalitas adalah melakukan sesuatu sebagai pekerjaan pokok sebagai profesi dan bukan sebagai pengisi waktu luang atau sebagai hobby belaka. Profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidangnya. Hal ini tertuang pada UU No. 14 Tahun 2005 Pasal 7 ayat (1). Karna itulah seseorang yang berprofesi sebagai guru 1 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung: AlfaBeta, 2009), hal. 39 3

harus memiliki penjaminan mutu yang dapat menguatkan atau menunjang profesionalitasnya. Sedangkan pengertian mengenai kompetensi, dalam UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen dijelaskan bahwa: kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya. Dari uraian ini nampak bahwa kompetensi mengacu pada kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan. kompetensi guru mengarah pada performance dan perbuatan yang rasional untuk memenuhi spesifikasi tertentu di dalam pelaksanaan tugas-tugas pendidikan. 2 Maksud dari rasional yaitu memiliki tujuan dan arah yang jelas, dan performance merupakan perilaku yang nyata dari guru. Menurut McAshan, kompetensi juga dapat diartikan dengan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya sehingga dia dapat melakukan perilaku perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik baiknya. Sedangkan profesional adalah kemampuan yang memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankan suatu profesi atau bidang pekerjaan. Jadi, Kompetensi Profesional merupakan seperangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru agar ia dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan berhasil, dan efektif, serta efisien. B. Kompetensi Profesional Guru Menurut PP No. 19 Tahun 2005 pasal 28, Seorang guru dituntut untuk memenuhi kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam PP ini adalah kompetensi profesional. 2 E. Mulyasa, Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT.Remaja Rosda Karya, 2007), hal. 26 4

Menurut Slamet PH, kompetensi profesional yang harus dimiliki guru berkaitan dengan bidang studi adalah: 1. Memahami mata pelajaran yang telah dipersiapkan untuk mengajar. 2. Memahami standar kompetensi dan standar isi mata pelajaran yang tertera dalam Peraturan Menteri serta bahan ajar yang ada dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). 3. Memahami struktur, konsep, dan metode keilmuan yang menaungi materi ajar. 4. Memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait. 5. Menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari. 3 Sedangkan kompetensi guru profesional menurut Usman adalah: 1. Penguasaan terhadap landasan kependidikan Mencakup memahami tujuan pendidikan, mengetahui fungsi sekolah di masyarakat, dan mengenal prinsip-prinsip psikologi pendidikan. 2. Menguasai bahan pengajaran Guru harus memahami dengan baik materi pelajaran yang diajarkan, baik materi pokok yang ada pada kurikulum maupun bahan pengayaan. 3. Kemampuan menyusun program pengajaran Mencakup kemampuan menetapkan kompetensi belajar, mengembangkan bahan pembelajaran, dan mengembangkan strategi pembelajaran. 4. Kemampuan menyusun perangkat penilaian hasil belajar dan proses pembelajaran 3 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan..., hal 39-40 5

Dalam Permendiknas No. 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru juga dijelaskan beberapa poin terkait dengan standar kompetensi profesional yang harus dimiliki oleh guru. Standar tersebut adalah: 1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. 2. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu. 3. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif. 4. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif. 5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri. C. Tantangan Profesionalisasi Jabatan Guru Hakekat keprofesionalan jabatan guru tidak akan terwujud hanya dengan mengeluarkan pernyataan bahwa guru adalah jabatan atau pekerjaan profesional, meskipun pernyataan tersebut dikeluarkan dalam bentuk peraturan resmi. Karena, untuk mendapatkan status profesional harus melalui perjuangan yang berat dan cukup panjang. T. Raka Joni mengemukakan ada enam tantangan dalam proses profesionalisasi jabatan guru, yaitu: 1. Bidang layanan ahli keprofesionalan guru yang diselenggarakan itu harus ditetapkan. 2. Kelompok profesi dan penyelenggara pendidikan prajabatan yang mempersiapkan tenaga guru yang profesional. 3. Adanya mekanisme untuk memberikan pengakuan resmi kepada program pendidikan prajabatan yang memenuhi standar yang telah ditetapkan sebelumnya. 6

4. Adanya mekanisme untuk memberikan pengakuan resmi kepada lulusan program pendidikan prajabatan yang memiliki kemampuan minimal yang dipersyaratkan (sertifikasi). 5. Secara perorangan dan kelompok, kaum pekerja profesional harus dapat bertanggungjawab atas segala aspek pelaksanaan tugasnya. Sedangkan untuk penilaian pihak lain, haruslah berupa penilaian oleh teman sejawat yang sederajat tingkat keahliannya (pengawasan kesejawatan), karena tanpa kebebasan ini tidak akan ada penilaian independen yang didasarkan pada pertimbangan ahli. Dan tanpa penilaian independen ini, mustahil dapat terjuwudnya profesionalitas. 6. Kelompok profesional harus memiliki kode etik yang merupakan dasar untuk melindungi para anggota yang menjunjung tinggi nilai nilai profesional. 4 Dari enam tantangan diatas dapat disimpulkan bahwa ada dua aspek yang harus ada secara baku - tunjang, sehingga sesuai dengan bidang layanan, termasuk keguruan- kependidikan, yang memenuhi syarat untuk dinyatakan sebagai profesi, yaitu 1. Adanya keterandalan layanan, Untuk mendapatkan layanan yang handal diperlukan adanya seorang ahli yang telah menguasai betul apa yang dikerjakan dalam memberikan layanan. 2. Layanan tersebut diakui oleh masyarakat dan pemerintah. Layanan ini mendapat kepercayaan dari masyarakat dan pemerintah bahwa kemaslahatannya didahulukan dalam proses pemberian layanan. Penguasaan bidang layanan dalam bidang keguruan berarti kemampuan merancang dan melaksanakan kegiatan belajar mangajar dalam pencapaian tujuan pendidikan yang utuh. Dengan kata lain guru yang profesional harus dapat memperhitungkan kemungkinan dampak jangka panjang dari setiap keputusan dan tindakannya berlandaskan pada wawasan kependidikan yang arif. D. Pengembangan Keprofesionalan Bagi Guru 4 Syafruddin Nurdin, Guru Profesional & Implementasi Kurikulum, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hal. 20-23 7

Selain dituntut untuk memiliki kompetensi profesional, seorang guru juga harus bisa mengembangkan keprofesionalannya. Hal yang harus dikembangkan terkait dengan pengembangan profesionalan adalah: 1. Knowledge (pengetahuan) Menurut Muhammad Hatta pengetahuan adalah segala sesuatu yang didapat dari membaca dan pengalaman, serta ilmu pengetahuan adalah pengeahuan yang didapat dengan jalan keterangan (analisis). Sedangkan menurut Ashley Montagu ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang disusun dalam satu sistem berasal dari pengalaman, studi dan percobaan untuk menentukan hakikat dan prinsip tentang hal yang di studi. Jadi, pengetahuan adalah sesuatu yang bisa dibaca, dipelajari, dan dialami oleh setiap orang. Dalam pengembangan profesionalisme guru, menambah pengetahuan adalah hal yang mutlak. 5 Selain itu pengetahuan juga harus diasah, karna pengetahuan tanpa di asah (diamalkan) tidak akan ada manfaatnya. 2. Ability (kemampuan) Kemampuan manusia terdiri dari dua unsur yaitu yang bisa dipelajari, misalnya pengetahuan dan keterampilan, serta yang alamiah, misalnya bakat. Seseorang tidak bisa hanya mengandalkan bakatnya saja, karena apabila hanya mengandalkan bakat tanpa mempelajari dan membiasakan kemampuannya, maka ia tidak akan berkembang. 3. Skill (keterampilan) Keterampilan adalah salah satu kemampuan yang dapat dipelajari. Keterampilan juga merupakan keahlian yang bermanfaat jangka panjang Seorang guru yang profesional, dituntut untuk memiliki beberapa keterampilan khusus yang menunjang karirnya sebagai guru. Diantaranya adalah: 5 Muhammad Nurdin, Kiat Menjadi Guru Profesional, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2004), hal. 141 8

a. Guru sebagai pengajar Guru harus memiliki keterampilan menyampaikan informasi kepada anak didiknya dengan menggunakan bahasa Indonesia yang benar, baik lisan maupun tulisan. b. Guru sebagai pemimpin kelas Guru harus memiliki keterampilan dalam memimpin kelompok-kelompok murid. c. Guru sebagai pembimbing Guru harus memiliki keterampilan dalam mengarahkan dan mendorong kegiatan belajar siswa. 4. Attitude (sikap diri) Sikap diri seseorang terbentuk oleh suasana lingkungan sekitarnya. Sikap diri ini juga merupakan kepribadian seseorang. Sikap diri yang sangat diperlukan dalam pengembangan profesionalisme guru diantaranya adalah: disiplin tinggi, percaya diri yang positif, akrab dan ramah, akomodatif, berani berkata benar. 5. Habit (kebiasaan diri) Kebiasaan adalah suatu kegiatan yang terus menerus dilakukan yang tumbuh dari dalam pikiran. 6 Kebiasaan yang harus dimiliki seorang guru adalah kebiasaan yang positif, karna kebiasaan guru secara langsung atauun tidak langsung juga akan dicontoh oleh siswanya. Menurut Aa Gym, kebiasaan diri yang harus terus dilakukan terlebih bagi seorang guru adalah: beribadah dengan benar dan istiqomah, berakhlak baik, belajar dan berlatih tiada henti, bekerja keras dengan cerdas, bersahaja dalam hidup, membantu sesama, membersihkan hati selalu. 6 Ibid., hal. 152 9

BAB III KESIMPULAN Kompetensi Profesional merupakan seperangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru agar ia dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan berhasil, dan efektif, serta efisien. Kompetensi guru profesional menurut Usman adalah penguasaan terhadap landasan kependidikan, menguasai bahan pengajaran, kemampuan menyusun program pengajaran, dan kemampuan menyusun perangkat penilaian hasil belajar dan proses pembelajaran. Tantangan dalam profesionalisasi jabatan guru ada enam dan dua aspeknya saling baku - tunjang, sehingga sesuai dengan bidang layanan, termasuk keguruan- kependidikan. Dalam pengembangan keprofesionalan guru, hal yang harus dikembangkan adalah pengetahuan, kemampuan, ketrampilan, sikap diri, dan kebiasaan diri. 10

Daftar Pustaka Mulyasa, E. Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT.Remaja Rosda Karya. 2007. Nurdin, Muhammad. Kiat Menjadi Guru Profesional. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2004. Nurdin, Syafruddin. Guru Profesional & Implementasi Kurikulum. Jakarta: Ciputat Pers. 2002. Sagala, Syaiful. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: AlfaBeta. 2009. 11