Arrifat Lubis

dokumen-dokumen yang mirip
Perencanaan Filter Hybrid untuk Mengurangi Dampak Harmonisa pada PT. Semen Indonesia Pabrik Rembang

Arrifat Lubis

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: B-97

Analisa Harmonisa Sistem Kelistrikan Pabrik Peleburan Baja PT. Ispat Indo Surabaya Akibat Perubahan Konfigurasi dan Pergantian Trafo Utama

Studi Analisis dan Mitigasi Harmonisa pada PT. Semen Indonesia Pabrik Aceh

Analisis Unjuk Kerja Filter Pasif dan Filter Aktif pada Sisi Tegangan Rendah di Perusahaan Semen Tuban, Jawa Timur

Studi Perencanaan Filter Hybrid Untuk Mengurangi Harmonisa Pada Proyek Pakistan Deep Water Container Port

Desain Filter Pasif Pada Sistem Kelistrikan Industri Guna Mengurangi Distorsi Harmonisa

PERANCANGAN FILTER DENGAN METODE MULTISTAGE PASSIVE FILTER PADA PROYEK PAKISTAN DEEP WATER CONTAINER PORT

NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 9 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 7.

ANALISA GANGGUAN PADA ELECTRIC ARC FURNACE (EAF) AKIBAT ARUS INRUSH TRANSFORMATOR & RESONANSI FILTER HARMONISA PABRIK PELEBURAN BAJA PT.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Beban non linier pada peralatan rumah tangga umumnya merupakan peralatan

STUDI HARMONIK FILTER PASIF PADA SISI TEGANGAN RENDAH PADA SISTEM KELISTRIKAN PT. SEMEN TONASA V SULAWESI SELATAN

I Wayan Rinas. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali, *

BAB 3 METODE PENELITIAN. Serdang. Dalam memenuhi kebutuhan daya listrik industri tersebut menggunakan

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER

BAB I PENDAHULUAN. tegangan, disebabkan jarak sumber ke saluran yang sangat jauh ke beban

Perencanaan Filter Hybrid untuk Mengurangi Dampak Harmonisa pada PT. Semen Indonesia Pabrik Rembang

Penanganan Harmonisa Terhadap Peningkatan Kualitas Daya Listrik Berbasis Software Etap (Studi Kasus : Pabrik Semen Tonasa V)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Catu Daya Listrik dan Distribusi Daya

Peredaman Harmonik Arus pada Personal Computer All In One Menggunakan Passive Single Tuned Filter

PENYEMPURNAAN DESAIN FILTER HARMONISA MENGGUNAKAN KAPASITOR EKSISTING PADA PABRIK SODA KAUSTIK DI SERANG - BANTEN

Studi Harmonik Filter Pasif pada Sisi Tegangan Rendah pada Sistem Kelistrikan PT. Semen Tonasa V Sulawesi Selatan

Perencanaan High Pass dan Single Tuned Filter Sebagai Filter Harmonisa Pada Sistem Kelistrikan British Oil Company Gresik, Jawa Timur

Simulasi dan Analisis Fenomena Resonansi Akibat Harmonisa Orde Genap dengan Menggunakan Software ETAP

BAB 1 PENDAHULUAN. tertentu seperti beban non linier dan beban induktif. Akibat yang ditimbulkan adalah

BAB I PENDAHULUAN. modern saat ini. Setiap tempat, seperti perkantoran, sekolah, pabrik, dan rumah

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4.

SIMULASI PEMASANGAN FILTER HARMONISA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

JOM FTEKNIK Volume 2 No. 1 Februari

ABSTRAK Kata kunci : Beban non linier, Harmonisa, THD, filter aktif high-pass.

ANALISIS PENGARUH PENGOPERASIAN BEBAN- BEBAN NON-LINIER TERHADAP DISTORSI HARMONISA PADA BLUE POINT BAY VILLA & SPA

FILTER AKTIF SHUNT 3 PHASE BERBASIS ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (ANN) UNTUK MENGKOMPENSASI HARMONISA PADA SISTEM DISTRIBUSI 220/380 VOLT

50 Frekuensi Fundamental 100 Harmonik Pertama 150 Harmonik Kedua 200 Harmonik Ketiga

Aplikasi Filter Pasif Pada Beban Inverter Tiga Fase Berbeban

BAB I PENDAHULUAN. tombak pemikulan beban pada konsumen. Gangguan-gangguan tersebut akan

DAMPAK PENGGUNAAN KAPASITOR PADA SISTEM DISTRIBUSI YANG TERKONTAMINASI HARMONISA

tuned filter dan filter orde tiga. Kemudian dianalisa kesesuaian antara kedua filter

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah

APLIKASI FILTER PASIF SEBAGAI PEREDUKSI HARMONIK PADA INVERTER TIGA FASE

ANALISIS KUALITAS DAYA LISTRIK DI PABRIK GULA TRANGKIL PATI DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 12.6

Analisis Power Quality Pada Sistem Kelistrikan PT. Indopipe Polyplast

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pada suatu jaringan distribusi arus bolak-balik dengan tegangan (V), daya

² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan, sumber daya manusia yang dimanfaatkan untuk. meningkatkan kemajuan industri serta aspek-aspek lainnya.

ANALISIS DAN PERANCANGAN FILTER PASIF UNTUK MEREDUKSI PENGARUH HARMONISA PADA INVERTER 3-FASA MENGGUNAKAN MATLAB/SIMULINK

PERANCANGAN FILTER PASIF ORDE TIGA UNTUK MENGURANGI HARMONISA AKIBAT BEBAN NON LINEAR (STUDI KASUS PADA TRANSFORMATOR

S I L M I /TE

STUDI KOORDINASI RELE ARUS LEBIH DAN PENGARUH KEDIP TEGANGAN AKIBAT PENAMBAHAN BEBAN PADA SISTEM KELISTRIKAN DI PT. ISM BOGASARI FLOUR MILLS SURABAYA

Penentuan Peralatan Untuk Meredam Harmonisa Berdasakan Jenis Sumber Harmonisa, Orde dan Magnitude Harmonisa dengan Memperhitungkan Biaya Investasi

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: B-91

PERANCANGAN FILTER PASIF SINGLE TUNED FILTER UNTUK MEREDUKSI HARMONISA PADA BEBAN NON LINIER

Aplikasi Filter Pasif Rc Untuk Mereduksi Harmonik Pada Ac/Dc/Ac Konverter. Asnil*) *Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro, FT-UNP

PERENCANAAN FILTER HARMONISA PADA SISI TEGANGAN RENDAH UNTUK MENGURANGI HARMONISA AKIBAT PENAMBAHAN BEBAN PADA SISTEM KELISTRIKAN PT.

ANALISIS PENGARUH HARMONISA TERHADAP FAKTOR-K PADA TRANSFORMATOR

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemakaian daya listrik dengan beban tidak linier banyak digunakan pada

WATAK HARMONIK PADA INVERTER TIGA FASA TAK BERBEBAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yaitu beban linier dan beban non-linier. Beban disebut linier apabila nilai arus dan

Perancangan Filter Harmonisa Pasif untuk Sistem Distribusi Radial Tidak Seimbang

PEMODELAN STATIS DAN DINAMIS PADA MOTOR STARTING UNTUK ANALISIS STABILITAS TRANSIEN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 7.

ANALISA GANGGUAN PADA ELECTRIC ARC FURNACE (EAF) AKIBAT ARUS INRUSH TRANSFORMATOR & RESONANSI FILTER HARMONISA PABRIK PELEBURAN BAJA PT.

ANALISIS UNJUK KERJA HARMONIK DI INSTALASI LISTRIK INDUSTRI DAN UPAYA PENANGGULANGGANNYA. Janny F. Abidin 1)

REDUKSI HARMONISA DENGAN MENGGUNAKAN FILTER PASIF SINGLE TUNE DAN FILTER MATRIX (STUDI KASUS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PLASTIK) TESIS.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemakaian energi listrik pada bangunan industri sebaiknya menjadi kajian

Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc, Ph.D. Dimas Fajar Uman Putra, ST., MT. Oleh : Rahmat Septian Wijanarko

NOPTIN HARPAWI NRP Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto, MT Ir. Sjamsjul Anam, MT

STUDI KESTABILAN SISTEM BERDASARKAN PREDIKSI VOLTAGE COLLAPSE PADA SISTEM STANDAR IEEE 14 BUS MENGGUNAKAN MODAL ANALYSIS

TUGAS AKHIR ANALISIS STABILITAS TRANSIEN DAN PELEPASAN BEBAN DI PT. WILMAR NABATI GRESIK AKIBAT ADANYA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN FASE 2

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bandar Udara Internasional Kualanamu terletak 39 Km dari kota Medan dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN PERALATAN UNTUK MEREDAM HARMONISA BERDASAKAN JENIS SUMBER HARMONISA, ORDE DAN MAGNITUDE HARMONISA DENGAN MEMPERHITUNGKAN BIAYA INVESTASI

Analisis Pemasangan Filter Pasif untuk Menanggulangi Distorsi Harmonisa Terhadap Beban non Linier di PT.Wisesa Group

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perencanaan High Pass dan Single Tuned Filter Sebagai Filter Harmonisa Pada Sistem Kelistrikan Tabang Coal Upgrading Plant (TCUP) Kalimantan Timur

Analisis Pengaruh Pemasangan Dynamic Voltage Restorer (DVR) terhadap Kedip Tegangan akibat Gangguan Hubung Singkat 3 Fasa pada Penyulang Kampus

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem distribusi tiga (3) fasa digunakan untuk melayani beban-beban tiga (3)

3.2.3 Teknik pengumpulan data Analisis Data Alur Analisis... 42

UNIVERSITAS INDONESIA

ANALISIS FILTER HARMONISA PASIF UNTUK MENGURANGI HARMONISA PADA PENYEARAH TERKENDALI SATU FASA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

92 Teknologi Elektro, Vol. 16, No.03,September -Desember I Gusti Ngurah Dwipayana 1, I Wayan Rinas 2, I Made Suartika 3

Reduksi Harmonisa dan Ketidakseimbangan Tegangan menggunakan Hybrid Active Power Filter Tiga Fasa berbasis ADALINE-Fuzzy

Watak Harmonik pada Inverter Berbeban

Analisis Kestabilan Transien dan Mekanisme Pelepasan Beban di PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) VI Balongan

ANALISIS DAN PERANCANGAN FILTER HARMONIK PADA SISTEM TENAGA LISTRIK DI PUSAT PENAMPUNGAN PRODUKSI MENGGUNG PERTAMINA ASSET IV FIELD CEPU

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3157

Aplikasi Low Pass RC Filter Untuk Mengurangi Harmonisa Pada Lampu Hemat Energi

Analisis Pemasangan Detuned Reactor dan Perancangan Filter Harmonisa Pada Sistem Kelistrikan Pabrik Kaca

Variasi Tuning dan Quality Factor pada Perancangan Single-Tuned Passive Filter untuk Optimasi Reduksi Distorsi Harmonik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid (Pembangkit Listrik Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. macam sumber listrik dapat digunakan yaitu sumber DC sebesar 600 V, 750

LAMPIRAN A RANGKAIAN CATU DAYA BEBAN TAK LINIER. Berikut adalah gambar rangkaian catu daya pada lampu hemat energi :

Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah

Simulasi Filter Pasif dan Perbandingan Unjuk Kerjanya dengan Filter Aktif dan Filter Aktif Hibrid dalam Meredam Harmonisa pada Induction Furnace

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. rendah banyak dibahas dalam forum-forum kelistrikan. Permasalahan kualitas daya

III. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Peradaban manusia modern adalah salah satunya ditandaidengan kemajuan

Transkripsi:

Seminar Tugas Akhir (Gasal 2010-2011) Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro ITS ANALISIS DAN SIMULASI KUALITAS DAYA : FAKTOR DAYA, TEGANGAN KEDIP DAN HARMONISA PADA PERENCANAAN SISTEM KELISTRIKAN PT SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk. PABRIK SEMEN TUBAN IV Arrifat Lubis 2206 100 004 Pembimbing : 1. Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc, Ph.D. 2. Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto, MT

Pendahuluan Latar Belakang Tujuan Untuk mengantisipasi semakin meningkatnya permintaan semen baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun kebutuhan luar negeri, PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, berencana untuk membangun pabrik semen baru dengan kapasitas 2 x 2,5 juta ton Untuk membangun pabrik tersebut maka diperlukan suatu studi, desain dan rekayasa agar diperoleh sistem kelistrikan yang disesuaikan dengan rencana kebutuhan daya listrik pabrik semen sebesar 2,5 juta ton. Studi kualitas daya untuk menjamin keandalan sistem Evaluasi kualitas daya khususnya faktor daya, tegangan kedip dan harmonisa dari sistem kelistrikan PT. Semen Gresik Tbk. Pabrik Semen Tuban IV dengan mensimulasikan sistem kelistrikan tersebut menggunakan Electrical Transient Analyzer Program (ETAP 7.0.0).

Pendahuluan Rumusan Masalah Memodelkan sistem kelistrikan di PT. Semen Gresik Tbk. Pabrik Semen Tuban IV pada software ETAP 7.0.0 Analisis Kualitas Daya di PT. Semen Gresik Tbk. Pabrik Semen Tuban IV dengan memperhatikan faktor daya, tegangan kedip, dan harmonisa. Batasan Masalah Masalah kualitas daya yang dievaluasi hanya faktor daya, harmonisa dantegangan kedip Permasalahan yang dibahas di PT. Semen Gresik Tbk. Pabrik Semen Tuban IV Analisis menggunakan standar yang dikeluarkan oleh IEEE

Teori penunjang Faktor daya (1) Perbandingan antara daya aktif (W) dengan daya total (VA). Apparent Power θ Reactive Power ( kw ) 2 ( k var) 2...(1) kva = + Active Power Dapat dinyatakan dalam nilai cosinus sudut yang dibentuk antara daya aktif dan daya total Faktor daya mengindikasikan kualitas konsumsi daya total.

Konsumsidaya pada industri perlu dioptimalkan. Salah satu cara mengoptimalkankonsumsi daya listrik adalah dengan kompensasidaya reaktif. Besarnyakompensasidaya reaktif dapat ditentukan oleh persamaan berikut. Q = P ( tanϑ tanϑ ) awal target

Harmonisa adalah gelombang-gelombang sinus dengan frekuensi kelipatan (integer) dari frekuensi sumber, yang bila digabungkan gelombang sinus dengan frekuensi sumber akan menghasilkan gelombang yang terdistorsi (non-sinus) V1 + V5 = Sumber beban non linear seperti peralatan elektronika daya dan tanur busur listrik.

Standard Harmonisa Arus (IEEE Std. 519-1992) untuk level tegangan 69 kv dan dibawahnya Maximum Harmonic Current Distortion in Percent of I L Individual Harmonic Order (Odd Harmonic) I SC /I L <11 11 h 17 17 h 23 23 h 35 35 h TDD < 20 * 4,0 2,0 1,5 0,6 0,3 5,0 20 50 7,0 3,5 2,5 1,0 0,5 8,0 50 100 10,0 4,5 4,0 1,5 0,7 12,0 100 1000 12,0 5,5 5,0 2,0 1,0 15,0 > 1000 15,0 7,0 6,0 2,5 1,4 20,0 Even harmonic are limited to 25% of the odd harmonic above. Current distortion that result in a dc, e.g. half-wave converters, are not allowed. * All power generation equipment is limited to these values of current distortion regardless of the actual I SC /I L. Where : I SC =maximum short circuit at PCC =maximum demand load current (fundamental frequency component) at PCC I L

Standard Harmonisa Tegangan (IEEE Std. 519-1992) Bus Voltage at PCC Individual Voltage Distortion (%) THD (%) 69 kv and below 3,0 5,0 69,001 kv through 161 kv 1,5 2,5 161,001 kv and above 1,0 1,5

Persentase total komponen harmonik terhadap komponen fundamentalnya V 2 2 Vn In n=2 n=2 I V1 I1 THD = atau THD =

Konverter Tanur Busur Listrik (Arc Furnace) SUMBER HARMONISA Transformator Mesin-Mesin Berputar

Kebanyakan beban yang menimbulkan cacat gelombang (deforming loads) adalah bebanbeban yang mengandung konverter (static converter) Tanur busur listrik adalah elemen beban yang tidak linier dan menyebabkan timbulnya arus harmonik yang cukup besar pada jaringan yang terhubung dengan tanur busur listrik.

Transformator dan peralatan elektromagnetik denganinti besi (steel), termasuk juga motormotor (mesin-mesin berputar) juga termasuk sumber harmonik. Harmonik disebabkan oleh kejenuhan dan distribusi fluks yang tidak sinusoidal sehingga terbangkit emf yang tidak sinusoidal yang akan menghasilkan arus harmonik bila dibebani

Suatu kondisi dimana nilai reaktansi induktif sama dengan reaktansi kapasitif pada suatu sistem lokal PARALEL SERI nilai impedansi sistem lokal sangat besar nilai impedansi sistem lokal sangat kecil TEGANGAN MENJADI BESAR ARUS MENJADI BESAR

Resonansi paralel terjadi bila arus harmonisa menghadapi suatu impedansi tinggi

Resonansi seri terjadi apabila sumber harmonisa menghadapi suatu impedansi rendah Dengan Impedansi rendah, akan berpeluang menyebabkan arus yang besar mengalir pada kapasitor

bertugas sebagai jalan yang harus dilewati harmonisa agar harmonisa tidak masuk ke sistem SEBAGAI KOREKSI FAKTOR DAYA PEREDAMAN HARMONISA

Jenis Filter yang digunakan pada Sistem Kelistrikan Pabrik Semen Tuban IV yaitu antara lain band pass (single tune) dan high pass filter. Band pass (single tune) Filter dengan penalaan tunggal ditala pada salah satu orde harmonisa (biasanya pada orde harmonisa rendah). Filter ini terdiri dari rangkaianseri kapasitor, reaktor dan resistor (RLC). High pass filter. Penggunaan filter yang ditala sering mengakibatkan resonansi paralel antara filter dengan admintansi dari sistem pada orde harmonik dibawah frekuensi penalaan filter yang lebih rendah. Dalam hal ini penggunaan satu atau lebih damped filter menjadialternatif yang lebih dapatditerima

Penurunan nilai rms tegangan atau arus pada frekuensi daya selama durasi waktu dari 0,5 cycles (0,01detik) sampai 1 menit Hal ini menyebabkan lepasnya (trip) peralatan-peralatan yang peka terhadap perubahan tegangan

Standar IEEE 1159-1995, IEEE Recommended Practice for Monitoring Electric Power Quality Categories Short Duration Variations Typical Duration Typical Voltage Magnitude Intantaneous Sag 0.5-30 cycles 0.1-0.9 pu Swell 0.5-30 cycles 1.1-1.8 pu Momentary Sag 30 cycles 3 s 0.1 0.9 pu Swell 30 cycles 3 s 1.1 1.4 pu Interruption 0.5 cycles 3 s < 0.1 pu Temporary Sag 3 s 1 min 0.1 0.9 pu Swell 3 s 1 min 1.1 1.2 pu Interruption 3 s 1 min < 0.1 pu

Secara umum disebabkan oleh gangguan pada sistem, seperti gangguan hubung singkat. Gangguan yang sering terjadi pada sistem adalah gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah. Pembebanan yang besar atau pengasutan motor berkapasitas besar. Perubahan beban yang berlebihan/di luar batas kemampuan sistem daya

Simulasi load flow Konsumsi Daya Sistem Kelistrikan Eksisting pada Bus Bus Beban : NAMA BUS KV MW MVAR MVA PF(%) MAIN BUS 2 149.9 40.143 50.535 64.539 62.2 814.MV11 19.906 39.563 43.425 58.612 67.5 SUBXII-824-MV121 19.88 3.439 2.841 4.461 77.1 SUBXIII-824-MV131 19.829 22.305 25.389 33.795 66 SUBXIII-824-MV141 19.877 13.75 15.359 20.615 66.7 SUBIV-824-MV142 5.994 13.657 14.247 19.735 69.2 SUBXIII-824-MV132 5.86 22.07 22.769 31.71 69.6 SUBXII-824-MV122 6.224 1.243 0.54 1.355 91.7 ER23A-C834-MV23A1 19.763 2.184 2.433 3.269 66.8 ER23A-C834-MV23A2 6.300 1.356 1.752 3.131 69.3 ER23-C834-MV23B 6.221 0.282 0.365 0.690 70.7 ER23C-C834-MV23C 6.209 0.753 0.058 0.755 99.7 ER24-834-MV241 6.300 9.073 10.470 15.003 66.6 ER25-C834-MV251 5.858 7.382 7.094 7.094 72.1 ER25-C834-MV252 6.300 1.766 2.194 4.002 68.9 ER26-834-MV261 5.856 1.481 1.231 1.926 76.9 ER27-C834-MV271 6.300 3.875 4.187 9.154 67.9 ER27-C834-MV272 6.300 3.875 4.187 9.553 68.6 ER28-C834-MV281 5.988 0.873 0.555 1.034 84.4

Nilai tegangan pada substation SUB-XIII-C824-MV132 Beberapa bus yang nilai tegangannya rendah yaitu substation SUB-XIII-C824-MV132 yang menyuplai ER25, ER26 dan ER29. Tegangan pada bus - bus tersebut adalah : SUB-XIII-C824-MV132 : 92,93% ER25-C834-MV252 : 92,88% ER25-C834-MV251 : 92,85% ER26-C834-MV261 : 92,83% ER29-C834-MV291 : 92,89%

Evaluasi perbaikan faktor daya (1): Penambahan Kapasitor Bank Pada Bus Bus berikut ini : Bus ER23-C834-MV23A2 Bus ER24-C834-MV241 Bus ER25-C834-MV251 Bus ER25-C834-MV252 Bus ER26-C834-MV261 Bus ER27-B834-MV272 : 1500 kvar : 6000 kvar : 3000 kvar : 3000 kvar : 4500 kvar : 4500 kvar

Evaluasi perbaikan faktor daya (2): Konsumsi Daya Sistem Kelistrikan Setelah Perbaikan Faktor Daya pada Bus Bus Beban yaitu : NAMA BUS KV MW MVAR MVA PF(%) MAIN BUS 2 150 39.674 23.961 46.348 85.6 814.MV11 20.028 39.372 19.843 44.09 89.3 SUBXII-824-MV121 20.018 3.428 1.256 3.651 93.9 SUBXIII-824-MV131 19.987 22.188 8.2 23.655 93.8 SUBXIII-824-MV141 20.005 13.724 10.794 17.46 78.6 SUBIV-824-MV142 6.109 13.663 9.999 16.931 80.7 SUBXIII-824-MV132 6.16 22.078 8.864 23.791 92.8 SUBXII-824-MV122 6.267 1.245 0.542 1.358 91.7 ER23A-C834-MV23A1 19.947 2.175 0.86 2.339 93 ER23A-C834-MV23A2 6.300 1.356 1.752 3.130 69.3 ER23-C834-MV23B 6.300 0.282 0.365 0.691 70.1 ER23C-C834-MV23C 6.253 0.059 0.755 0.757 99.7 ER24-834-MV241 6.300 9.073 10.470 15.000 66.6 ER25-C834-MV251 6.156 7.441 6.925 10.165 73.2 ER25-C834-MV252 6.300 1.479 4.305 4.552 68.9 ER26-834-MV261 6.162 1.704 5.799 6.044 32.5 ER27-C834-MV271 6.300 3.875 4.187 10.012 67.9 ER27-C834-MV272 6.300 3.875 4.187 8.977 68.6 ER28-C834-MV281 6.109 0.875 0.556 1.037 84.4

Evaluasi peningkatan faktor daya (1): Penambahan Kapasitor Bank Pada Bus Bus berikut ini : Bus ER23-C834-MV23B : 1500 kvar Bus ER23A-C834-MV23A2 : 1500 kvar Bus ER24-C834-MV241 : 6000 kvar Bus ER25-C834-MV251 : 3000 kvar Bus ER25-C834-MV252 : 3000 kvar Bus ER26-C834-MV261 : 4500 kvar Bus ER27-C834-MV271 : 6000 kvar Bus ER27-B834-MV272 : 4500 kvar

Evaluasi peningkatan faktor daya (1): Konsumsi Daya Sistem Kelistrikan Setelah Peningkatan Faktor Daya pada Bus Bus Beban yaitu : NAMA BUS KV MW MVAR MVA PF(%) MAIN BUS 2 150 41.951 17.871 45.599 92 814.MV11 19.988 41.615 14.403 44.037 94.5 SUBXII-824-MV121 19.977 3.432 0.961 3.564 96.3 SUBXIII-824-MV131 19.941 24.442 9.889 26.367 92.7 SUBXIII-824-MV141 19.971 13.707 4.602 14.459 94.8 SUBIV-824-MV142 6.201 13.653 4.087 14.252 95.8 SUBXIII-824-MV132 6.118 24.305 9.452 26.078 93.2 SUBXII-824-MV122 6.344 1.25 1.036 1.623 77 ER23A-C834-MV23A1 19.905 2.175 0.866 2.341 92.9 ER23A-C834-MV23A2 6.300 1.356 1.752 1.597 69.3 ER23-C834-MV23B 6.300 0.282 0.365 1.634 30.6 ER23C-C834-MV23C 6.323 0.758 0.059 0.76 99.7 ER24-834-MV241 6.300 9.073 10.470 15.000 66.6 ER25-C834-MV251 6.116 8.153 6.928 10.699 76.2 ER25-C834-MV252 6.300 1.766 2.194 4.002 68.9 ER26-834-MV261 6.117 3.716 4.241 5.639 65.9 ER27-C834-MV271 6.300 3.875 4.187 9.548 68.7 ER27-C834-MV272 6.300 3.875 4.187 9.151 67.9 ER28-C834-MV281 6.197 0.878 0.556 1.039 84.5

Evaluasi peningkatan faktor daya (2): Peningkatan Tegangan Pada substation SUB-XIII-C824-MV132 yaitu : SUB-XIII-C824-MV132 : 97,13% ER25-C834-MV252 : 97,08 % ER25-C834-MV251 : 97.12% ER26-C834-MV261 : 97,09% ER29-C834-MV291 : 97,1%

Studi harmonisa Simulasi Harmonisa Sistem Kelistrikan Pabrik Tuban IV Kondisi Eksisting Nama Bus THDi THDv Standar IEEE THDi THDv Main Bus 1.13 1.00 5 5 814.MV11 1.62 3.65 5 5 SUB-XII-C824-MV121 1.80 3.77 5 5 SUB-XII-C824-MV122 1.62 3.42 12 5 SUB-XIII-C824-MV131 1.65 3.69 5 5 SUB-XIII-C824-MV132 2.44 4.44 5 5 SUB-XIII-C824-MV141 1.41 3.66 5 5 SUB-XIV-C824-MV142 1.59 4.77 5 5 ER23A-C834-MV23A1 1.33 3.97 5 5 ER23A-C834-MV23A2 1.59 2.54 8 5 ER23B-C834-MV23B 1.51 3.42 15 5 ER23C-C834-MV23C 2.09 3.38 12 5 ER24-C834-MV241 2.09 4.29 8 5 ER25-C834-MV251 7.89 4.48 8 5 ER25-C834-MV252 2.15 4.44 12 5 ER26-C834-MV261 2.48 4.45 15 5 ER27-B834-MV272 1.82 4.82 8 5 ER27-C834-MV271 1.69 4.79 8 5 ER28-C834-MV281 2.31 4.77 15 5

Simulasi Harmonisa Sistem Kelistrikan Pabrik Tuban IV Kondisi Eksisting Spektrum Tegangan Fungsi Orde Harmonisa Perubahan Pada Bus ER26- C834-MV261 Plot Impedansi Fungsi Frekuensi Harmonisa Perubahan Pada Bus ER26- C834-MV261

Simulasi Harmonisa Sistem Kelistrikan Pabrik Tuban IV Dengan Penambahan Kapasitor Bank Data perbandingan THD arus dan THD tegangan sebelum dan setelah penambahan kapasitor bank sebagai berikut : Nama Bus Sebelum Kapasitor Dengan Kapasitor THDi THDv THDi THDv Main Bus 1.13 1.00 1.17 0.94 814.MV11 1.62 3.65 6.44 0.26 SUB-XII-C824-MV121 1.80 3.77 5.90 0.96 SUB-XII-C824-MV122 1.62 3.42 7.76 1.62 SUB-XIII-C824-MV131 1.65 3.69 6.44 0.90 SUB-XIII-C824-MV132 2.44 4.44 6.44 2.32 SUB-XIII-C824-MV141 1.41 3.66 13.05 0.98 SUB-XIV-C824-MV142 1.59 4.77 13.01 3.94 ER23A-C834-MV23A1 1.33 3.97 3.62 1.02 ER23A-C834-MV23A2 1.59 2.54 3.5 1.81 ER23B-C834-MV23B 1.51 3.42 1.41 1.64 ER23C-C834-MV23C 2.09 3.38 1.54 1.62 ER24-C834-MV241 2.09 4.29 3.28 2.46 ER25-C834-MV251 7.89 4.48 3.65 2.35 ER25-C834-MV252 2.15 4.44 3.50 2.35 ER26-C834-MV261 2.48 4.45 12.59 2.43 ER27-B834-MV272 1.82 4.82 12.10 4.03 ER27-C834-MV271 1.69 4.79 16.13 3.98 ER28-C834-MV281 2.31 4.77 2.97 3.94

Simulasi Harmonisa Sistem Kelistrikan Pabrik Tuban IV Dengan Penambahan Kapasitor Bank Spektrum Tegangan Fungsi Orde Harmonisa Perubahan Pada Bus ER26- C834-MV261 Plot Impedansi Fungsi Frekuensi Harmonisa Perubahan Pada Bus ER26- C834-MV261

Perbandinganthd Arus dan thd tegangan sebelum dan sesudah pemasangan kapasitor bank : Perbandingan Nilai THD Voltage Perbandingan Nilai THD Current

Simulasi Harmonisa Sistem Kelistrikan Pabrik Tuban IV Dengan Penambahan Filter Harmonisa Data perbandingan THD arus dan THD tegangan sebelum, setelah penambahan kapasitor bank dan dengan penambahan filter harmonisa sebagai berikut : Nama Bus Tanpa Kapasitor Dengan Kapasitor Dengan Filter Harmonisa THDi THDv THDi THDv THDi THDv Main Bus 1.13 1.00 1.17 0.94 0.33 0.14 814.MV11 1.62 3.65 6.44 0.26 0.35 0.53 SUB-XII-C824-MV121 1.80 3.77 5.90 0.96 0.70 0.56 SUB-XII-C824-MV122 1.62 3.42 7.76 1.62 0.90 0.27 SUB-XIII-C824-MV131 1.65 3.69 6.44 0.90 0.44 0.54 SUB-XIII-C824-MV132 2.44 4.44 6.44 2.32 0.44 0.62 SUB-XIII-C824-MV141 1.41 3.66 13.05 0.98 0.90 0.53 SUB-XIV-C824-MV142 1.59 4.77 13.01 3.94 0.90 0.71 ER23A-C834-MV23A1 1.33 3.97 3.62 1.02 0.57 0.61 ER23A-C834-MV23A2 1.59 2.54 3.5 1.81 0.57 0.22 ER23B-C834-MV23B 1.51 3.42 1.41 1.64 0.21 0.27 ER23C-C834-MV23C 2.09 3.38 1.54 1.62 0.82 0.21 ER24-C834-MV241 2.09 4.29 3.28 2.46 3.29 0.47 ER25-C834-MV251 7.89 4.48 3.65 2.35 3.66 0.67 ER25-C834-MV252 2.15 4.44 3.50 2.35 2.33 0.64 ER26-C834-MV261 2.48 4.45 12.59 2.43 0.36 0.59 ER27-B834-MV272 1.82 4.82 12.10 4.03 1.97 0.75 ER27-C834-MV271 1.69 4.79 16.13 3.98 2.44 0.71 ER28-C834-MV281 2.31 4.77 2.97 3.94 0.34 0.71

Simulasi Harmonisa Sistem Kelistrikan Pabrik Tuban IV Dengan Penambahan Filter Harmonisa Plot Impedansi Fungsi Frekuensi HarmonisaPerubahanPada ER23A-C834- MV23A1 Plot Impedansi Fungsi Frekuensi HarmonisaPerubahanPada ER24-C834- MV241

Perbandingan thd Arus dan thd tegangan sebelum, sesudah pemasangan kapasitor bank dan setelah pemasangan filter harmonisa: Perbandingan Nilai THD Current Perbandingan Nilai THD Voltage

AnalisisTegangan kedip yang disebabkan oleh pengasutan motor Skenario 1 Simulasitegangan kedip padasaat pengasutan motor ROLLER_MILL Skenario 2 Simulasitegangan kedip padasaat pengasutan motor CEMENTMILL-TB Skenario 3 Simulasitegangan kedip padasaat pengasutan motor RAWMILL-ID_FAN

Simulasi tegangan kedip pada saat pengasutan motor rooler_mill (1) Data Tegangan Kedip pada Bus-Bus Beban BUS Sebelum (kv) Kondisi starting Selama Sesudah (kv) (kv) Drop (%) Main Bus Tuban 2 150 143.25 4.5 148,5 814.MV11 19.90 17.711 11 19.30 SUB-XIII-C824- MV132 ER24-C834- MV241 ER26-C834- MV261 5.859 4.336 26 5.544 5.796 4.173 28 5.512 5.859 4.336 26 5.544

Simulasi tegangan kedip pada saat pengasutan motor rooler_mill (2) Grafik Tegangan Kedip pada BUS ER24- C834-MV241 Grafik Tegangan Kedip pada BUS ER26- C834-MV261 Grafik Tegangan Kedip pada SUB-XIII- C824-MV132

Simulasi tegangan kedip pada saat pengasutan motor rooler_mill (3) Grafik Tegangan Kedip pada BUS 814.MV11 Grafik Tegangan Kedip pada MAIN BUS 2 Tuban IV

Simulasi tegangan kedip pada saat pengasutan motor CEMENTMILL-TB (1) Data Tegangan Kedip pada Bus-Bus Beban BUS Sebelum (kv) Kondisi starting Selama (kv) Drop (%) Sesudah (kv) Main Bus 150 143.25 4.5 149,25 814.MV11 19.90 17.512 12 19.30 SUB-XIII-C824-MV141 19.84 16.825 15,2 19.10 SUB-XIV-C824-MV142 6.016 4.6 27 431.55 ER27-C834-MV271 6.048 4.6 27 5.73 ER27-B834-MV272 6.016 4.85 23 5.76

Simulasi tegangan kedip pada saat pengasutan motor CEMENTMILL-TB (2) Grafik Tegangan Kedip pada MAIN BUS 2 Tuban IV Grafik Tegangan Kedip pada BUS 814.MV11 Grafik Tegangan Kedip pada SUB-XIII- C824-MV141

Simulasi tegangan kedip pada saat pengasutan motor RAWMILL-ID_FAN (1) Data Tegangan Kedip pada Bus-Bus Beban BUS Sebelum (kv) Kondisi starting Selama (kv) Drop (%) Sesudah (kv) Main Bus Tuban 2 150 148.87 7.5 147.75 814.MV11 20 14.8 26 19.2 SUB-XIII-C824-5.922 3.654 42 5.544 MV132 ER24-C834-MV241 5.922 3.528 44 5.418 ER26-C834-MV261 5.922 3.654 42 5.481

Simulasi tegangan kedip pada saat pengasutan motor RAWMILL-ID_FAN (2) Grafik Tegangan Kedip pada MAIN BUS 2 Tuban IV Grafik Tegangan Kedip pada BUS 814.MV11 Grafik Tegangan Kedip pada SUB-XIII- C824-MV132

Kesimpulan (1) Pemasangan kompensasi daya reaktif digunakan untuk mengamati perbaikan faktor daya dan perbaikan tegangan pada bus sehingga digunakan sebagai acuan untuk menentukan besarnya daya reaktif pada perancangan filter pasif nantinya. Dengan pemasangan kapasitor dapat menimbulkan permasalahan baru yaitu meningkatnya harmonisa ke 5 dan 7 akibat adanya fenomena resonansi parallel. Dengan naiknya karakteristik impedansi maka apabila terdapat arus yang kecil, harmonisa tegangan akan menjadi tinggi sehingga dapat menyebabkan overvoltage.

Kesimpulan (1) Pada sistem kelistrikan Pabrik Semen Tuban IV, terjadi peningkatan nilai faktor daya dari 62,2% pada kondisi eksisting menjadi 92% (setelah dipasang filter pasif). Selain itu terjadi kenaikan tegangan padaseluruh bus beban hingga di atas 95% tegangan nominal. THD tegangan pada bus bus utama adalah kurang dari 5% sehingga nilai THD tersebut masih di bawah standard. Sedangkan nilai %THD arus yang terbesar berada pada ER27-B834-MV272 dan ER27-C834-MV271. Pada sistem kelistrikan Pabrik Semen Tuban IV dari simulasi harmonisa dapat diketahui dengan menggunakan filter harmonisa telah menurunkan THD arus dan THD tegangan sehingga besarnya THD tersebut masih dibawah standar (berdasarkan IEEE Std. 519-1992).

Kesimpulan (3) Pada sistem kelistrikan Pabrik Semen Tuban IV digunakan filter Single Tuned dan filter High Pass, dimana filter Single Tuned digunakan untuk meredam harmonik orde 5 dan 7 yang merupakan orde harmonik yang dominan. Sedangkan untuk orde 11 dan seterusnya digunakan filter High Pass orde 11. Besarnya kedip tegangan maksimal terdapat pada tempat motor melakukan starting. Kemudian besar gangguan terus mengecil seiring dengan semakin jauhnya sumber motor starting dari bus bus tersebut.

Saran (1) Agar tidak terjadi kerugian akibat kurang optimalnya konsumsi daya listrik, maka perlu adanya studi dan analisa optimisasi konsumsi daya. Salah satu usaha untuk optimisasi konsumsi daya adalah dengan kompensasi daya reaktif bila tidak terdapat harmonik pada sistem kelistrikannya. Pemasangan kapasitor bank secara individual cukup berbahaya pada sistem yang terdapat sumber harmonisa. Hal ini memungkinkan terjadinya fenomena resonansi. Oleh karena itu, kapasitor bank perlu direkonfigurasi menjadi filter pasif untuk mencegah timbulnya fenomena resonansi dan sebagai filterharmonisa.

Saran (2) Besarnya kedip tegangan rata-rata terbesar terjadi pada pengasutan motor dengan metode direct on line. Kedip tegangan dapat diminimalisir dengan menambah kapasitas suplai daya dari pembangkit dan mengurangi arus pengasutan dengan cara menggunakan metode pengasutan.