BAB I PENDAHULUAN. Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan semakin tingginya. tuntut untuk memperbaiki kualitas kehidupan manusia, karena banyak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. klinis, histologist, dan radiologi. Penyakit ini bersifat asimetris, tidak ada

BAB 1 PENDAHULUAN. serta bidang kesehatan. Setiap orang yang hidup baik usia produktif maupun

BAB I PENDAHULUAN. Osteoartritis (OA) penyakit sendi degeneratif atau artritis hipertropi.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi yang sangat modern untuk meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang memanjakan kehidupan manusia. Sehingga akifitas fisik. mengalami peningkatan yang begitu pesat.

KARYA TULIS ILMIAH. PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE SINISTRA DI RSAL Dr. RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran sehingga dapat memperbaiki kualitas kesehatan para penduduk

BAB I PENDAHULUAN. melakukan segala aktifitas dalam kehidupan sehari-hari nya. Sehat adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. degeneratif atau osteoarthritis (OA). Sendi merupakan faktor penunjang yang

PENGARUH TERAPI LATIHAN SETELAH PEMBERIAN TERAPI GABUNGAN ULTRASOUND DAN TENS PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS LUTUT KRONIS SKRIPSI

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE DEXTRA DI RSUD KOTA SRAGEN

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI MICRO WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU UNILATERAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa sekarang banyak penduduk baik yang berusia produktif maupun

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas sendi dapat menurunkan proprioseptif dan koordinasi yang dapat. mengakibatkan meningkatkan risiko cedera.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, mobilitas manusia menjadi. semakin tinggi. Dengan dampak yang diakibatkan, baik positif maupun

BAB I PENDAHULUAN. persendian melakukan aktivitas atau gerakan (Helmi, 2012). Usia tua merupakan salah satu faktor risiko terjadi osteoarthritis.

BAB I PENDAHULUAN. sekedar jalan-jalan atau refreshing, hobi dan sebagainya. Dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Osteoarthritis berasal dari bahasa Yunani yaitu osteo yang berarti tulang,

BAB I PENDAHULUAN. fungsionalnya. Kompleksnya suatu gerakan dalam aktifitas seperti. tulang-tulang yang membentuk sendi ini masing-masing tidak ada

PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN MWD DAN LATIHAN ISOMETRIK QUADRISEP DENGAN TENS DAN LATIHAN ISOMETRIK QUADRISEP TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA OA LUTUT

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu gerak yang merupakan kebutuhan dasar manusia untuk beraktivitas

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Perubahan ini terjadi sejak awal kehidupan sampai lanjut usia pada

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, begitu juga dalam bidang kesehatan. Salah satu Negara kita, yaitu dari

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa data yang tersedia menurut World Health Organization (2010),

PENATALAKSANAAN SINAR INFRA MERAH DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU BILATERAL DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. bisa bertambah dengan munculnya kelemahan otot quadriceps dan atropi otot.

PENATALAKSANAAN SHORT WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA DI RSOP dr. SOEHARSO SURAKARTA

OSTEOARTHRITIS GENU. 1. Definisi

Dewasa ini didapati angka kehidupan masyarakat semakin meningkat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh tugas, kepribadian, dan lingkungan, seperti bekerja, olahraga,

BAB I PENDAHULUAN. penelitian telah banyak di kembangkan untuk mengatasi masalah-masalah penuaan.

LATIHAN THERABAND LEBIH BAIK MENURUNKAN NYERI DARIPADA LATIHAN QUADRICEP BENCH PADA OSTEOARTHRITIS GENU

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai penyanggah berat badan, yang terdiri dari beberapa bagian yakni salah

Kiat-Kiat Menjaga Kesehatan Sendi Lutut. Fanny Aliwarga Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekarang ini, terjadi banyak perkembangan di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aktifitas manusia dalam hidupnya dilakukan dengan bergerak.

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena 65% penduduk Indonesia adalah usia kerja, 30% bekerja disektor

BAB I PENDAHULUAN. umum dijumpai diusia tua. Penyakit ini lebih sering ditemukan pada perempuan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EFEKTIFITAS DAN KENYAMANAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION

Naskah Publikasi Skripsi. Diajukan Guna Memenuhi Tugas-Tugas Persyaratan Akhir. Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Fisioterapi.

BAB I PENDAHULUAN. Dizaman globalisasi seperti sekarang ini, dimana perkembangan dan ilmu

Disusun Oleh : Nama : Ariyanto Nim : J

Disusun oleh : FITRIA NUR CANDRARINI NIM : J

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan penting sebagai penopang berat badan dalam aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan. Harapan Hidup (UHH). Data badan pusat statistik menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. osteoartritis sering mengalami nyeri sendi dan keterbatasan gerak. Tidak seperti

BAB I PENDAHULUAN. seperti di Indonesia. Sebagai negara yang sedang berkembang maka. Gerak merupakan elemen essential bagi kesehatan individu yang

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas sehari-hari. Gangguan pada kaki bisa menghambat aktivitasnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan produktif dibutuhkan status kesehatan yang tinggi dan. peningkatan sistem pelayanan kesehatan.

BAB ² PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 adalah

BAB I PENDAHULUAN. umum dan untuk mencapai tujuan tersebut bangsa Indonesia melakukan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat disuatu negara,

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU BILATERAL DENGAN MODALITAS MICROWAVE DIATHERMI DAN TERAPI LATIHAN DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan taraf hidup dan umur harapan hidup. Namun peningkatan umur

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMORIS DEXTRA DENGAN PEMASANGAN AUSTION MOORE PROTHESIS DI RS ORTHOPEDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia setiap hari melakukan gerakan untuk melakukan suatu tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. berfungsi mempermudah manusia dalam kehidupan sehari hari,

BAB I PENDAHULUAN. yang mengenai mereka di usia lanjut atau usia dewasa dimana rawan

osteoarthritis By : Kelompok 2

I. PENDAHULUAN. baru pada permukaan sendi (Khairani, 2012). Terjadinya osteoarthritis itu

BAB I PENDAHULUAN. fungsional untuk menjadikan manusia menjadi berkualitas dan berguna

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan peradaban manusia sudah semakin berkembang pesat di

BAB I PENDAHULUAN. gerak. Manusia selalu berhubungan dengan proses gerak untuk melakukan

Pembimbing Residen : dr. Praharsa Akmaja Chaetajaka Supervisor : dr. Taufiqqulhidayat, Sp.Rad. Anggota : Monareza Restantia Shirly D.

BAB I PENDAHULUAN. Osteoarthritis (OA) merupakan salah satu penyakit muskuloskeletal yang

BAB I PENDAHULUAN. nasional pada hakekatnya adalah penyelenggara upaya kesehatan untuk

II. INSIDEN DAN EPIDEMIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. nyeri tak tertahankan, mempengaruhi tangan, punggung, leher, lengan, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. kematian umum, angka kematian bayi, dan angka kelahiran. Hal ini. meningkatnya jumlah penduduk golongan lanjut usia.

BEDA PENGARUH TERAPI INFRA RED DENGAN PARAFFIN BATH TERHADAP PENGURANGAN NYERI AKIBAT REMATOID ARTRITIS JARI-JARI TANGAN

PENDAHULUAN. Olahraga merupakan hal yang penting dalam kehidupan kita, karena

yang sangat penting dalam aktifitas berjalan, sebagai penompang berat tubuh dan memiliki mobilitas yang tinggi, menyebabkan OA lutut menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia prevalensi OA lutut yang tampak secara radiologis mencapai 15,5%

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, maka pada

BAB I PENDAHULUAN. yang penyebabnya adalah virus. Salah satunya adalah flu, tetapi penyakit ini

RUPTUR TENDO ACHILLES

PENGARUH TERAPI TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION DAN ULTRASOUND PADA LOW BACK PAIN KINETIK

OSTEOARTHRITIS GENU (

Apakah Anda menderita nyeri. MAKOplasty. pilihan tepat untuk Anda

BAB I PENDAHULUAN. lingkup perkantoran biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas serta

BAB I PENDAHULUAN. yang mengenai mereka di usia lanjut atau usia dewasa dimana rawan kartilago yang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan berwawasan kesehatan sebagai strategi nasional menuju Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kejayaan suatu bangsa dapat dilihat dari hasil hasil prestasi yang diraih

EFEKTIVITAS DAN KENYAMANAN TRANCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION (TENS) DALAM MENGURANGI NYERI KRONIK MUSKULOSKELETAL PADA USIA LANJUT

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pembangunan disegala bidang kehidupan. menyebabkan perubahan dalam tingkah laku dan pola hidup masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan menjadi sekitar 11,34%. Hasil Sensus Penduduk tahun 2010 menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan yang dapat mengganggu proses kerja sehingga menjadi kurang

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PASKA OPERASI HERNIA NUCLEUS PULPOSUS DI VERTEBRA L5-S1 DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

Mata Ajar                   : Keperawatan Komunitas. Pokok Pembahasan    : Rematik (Artritis reumatoid dan Osteoartritis)

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas sehari- hari, beradaptasi dan berkontribusi di lingkungan masyarakat

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS OSTEOARTHRITIS. KNEE SINISTRA DI RSUD Dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas. Aktivitas-aktivitas tersebut berlangsung di tempat kerja, sekolah, kampus

BAB 1 PENDAHULUAN. Osteoarthritis merupakan penyakit sendi degeneratif yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang berangsurangsur

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan semakin tingginya pengetahuan masyarakat akan arti hidup sehat, maka ilmu kedokteran selalu di tuntut untuk memperbaiki kualitas kehidupan manusia, karena banyak penduduk baik yang berusia produktif maupun yang sudah usia non produktif yang mengalami gangguan kesehatan. Masalah kesehatan yang sering di keluhkan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari baik yang remaja, dewasa maupun yang sudah usia lanjut adalah lutut. Karena sendi lutut merupakan sendi besar yang berfungsi pada hampir semua aktifitas kehidupan manusia. Keluhan pada sendi lutut merupakan keluh pasien yang perlu sekali mendapat perhatian yang serius oleh fisioterapi, hal tersebut bisa di pengaruhi berbagai faktor, mulai dari struktur anatomisnya, fungsinya dan sebab - sebab lain seperti trauma dan proses degenerasi. di samping itu sendi lutut pun mudah terkena cidera, karena secara fungsional sendi ini memiliki beban kerja yang berat karena harus menopang berat badan dalam kehidupan sehari - hari. Pada seorang berusia lanjut kemungkinan terjadi masalah kesehatan sangatlah rentan, karna dengan bertambahnya usia maka terjadi perubahan fisiologis, fungsi dan struktur tubuh, di antaranya menurunya fleksibilitas sendi dan kemampuan rawan sendi. Osetoarthritis merupakan kelainan degeneratif sendi yang paling banyak didapatkan di masyarakat, terutama pada usia lanjut. Lebih dari 80% 1

2 usia diatas 75 tahun menderita Osetoarthritis, Osetoarthritis merupakan kasus terbanyak yang terdapat di rumah sakit dari semua kasus penyakit rematik. Kelainan pada lutut merupakan kelainan terbanyak dari Osetoarthritis diikuti sendi panggul dan tulang belakang. Di Indonesia prevalensi OA lutut yang tampak secara radiologik mencapai 15,5 % pada pria dan 12,7 % pada wanita berumur antara 40-60 tahun, Osteoarthritis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi, dimana terjadi proses degradasi interaktif sendi yang kompleks, terdiri dari proses perbaikan pada kartilago, tulang dan sinovium diikuti komponen sekunder proses inflamasi. Prosesnya tidak hanya mengenai rawan sendi namun juga mengenai seluruh sendi, termasuk tulang subkondral, ligamentum, kapsul dan jaringan sinovial serta jaringan ikat periartikuler. Pada stadium lanjut rawan sendi mengalami kerusakan, ditandai adanya fibrilasi, fisur, dan ulserasi yang dalam pada permukaan sendi. Paling sering mengenai vertebra, panggul, lutut, dan pergelangan tangan kaki (Waenoor,2012). Biasanya Osteoarthritis terjadi secara perlahan dimulai dari rasa sakit pada sendi setelah melakukan aktifitas, kemudian lama-lama akan terasa lebih sakit dan kaku. Kaku pada sendi setelah beristirahat dan akan segera hilang setelah aktivitas dimulai lagi. Nyeri pada persendian yang akan mereda di pagi hari dan akan memberat pada siang atau malam hari seiring dengan banyaknya aktivitas yang dilakukan. Atrofi (pengecilan) otot di sekitar sendi dikarenakan inaktif dari sendi yang dapat menyebabkan nyeri. Nyeri dan kaku dapat mempengaruhi postur, koordinasi dan kemampuan berjalan. anda Osteoarthritis pada lutut yaitu nyeri muncul oleh karena adanya gerakan lutut,

3 gejala sendi seperti terkunci, nyeri saat mau bangkit dari kursi, nyeri saat bangkit dari duduk di lantai atau saat dari berdiri ke duduk di lantai, kelemahan otot-otot tungkai. Pada penderita OA lutut, kekuatan otot anggota gerak bawah, khususnya otot kuadriseps, dapat berkurang karena inaktivitas akibat nyeri, karena faktor usia, atau karena adanya pembengkakan sendi. Kelemahan otot kuadriseps yang terjadi akan semakin memperburuk proses OA. Oleh karena itu, latihan penguatan otot kuadriseps merupakan bagian atau tahapan yang penting dalam penatalaksanaan pasien dengan OA lutut secara komprehensif. Tehnik untuk dapat meningkatkan kekuatan otot adalah dengan menggunakan tahanan yang optimal yang dapat dilawan oleh usaha otot yang maksimal. Tehnik ini harus melibatkan kontraksi otot secara aktif, dengan besarnya tahanan yang ditentukan oleh kapabilitas otot. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa latihan penguatan otot dengan tahanan (resistancetraining), dapat memperbaiki perubahan fisiologik yang berkaitan dengan umur dan meningkatkan fungsi Penguatan otot kuadriceps dapat dicapai dengan latihan kontraksi otot secara isometrik, isotonik ataupun isokinetik. Latihan isometrik dan isotonik tidak memerlukan peralatan khusus yang rumit dan dapat dilakukan di rumah, sedangkan latihan isokinetik memerlukan peralatan khusus yang rumit dan mahal, yaitu dinamometer isokinetik. Disamping itu ada beberapa pertimbangan dalam menentukan jenis latihan penguatan otot, antara lain derajat nyeri, inflamasi sendi, dan perubahan biomekanik sendi (misalnya, instabilitas sendi lutut). Dengan melatih kembali kekuatan otot quadricep pada

4 penderita OA lutut diharapkan dapat menstabilkan sendi, mengurangi nyeri dan mencegah kerusakan sendi lebih lanjut sehingga mengurangi disabilitas dan meningkatkan kapasitas fungsional pasien, seperti kemampuan berjalan dan aktivitas sehari-hari penderita (kurniawan,2011). Maka dengan latar belakang tersebut intervensi yang dapat mengurangi nyeri latihan Theraband dan latihan Quadricep Bench pada OA Genu. Latihan Theraband adalah bentuk lain dari resentesi elastis yang memungkinkan orang untuk melakukan latihan ynag berbedah yang meningkatkan kekuatan,mobalitas, fungsi dan mengurangi nyeri sendi. Ther band yang murah,sangat ringan dan alat sangat serbaguna untuk rehabilitasi fisik atau sisi pelatihan rutin bagi warga. Theraband membuat band dengan berbagai tingkat resentensi yang ditujukan oleh warna Theraband (Welch, 2012). Latihan Quadricep Bench adalah suatu alat yang digunakan untuk melatih gerakan flexi ekstensi pada lutut pada cedera lutut seperti OA (osteoarthritis). Alat ini digunakan untuk penguatan otot Quadriceps femuris dan hamstring (Yunus,2012). Latihan penguatan otot secara isotonik merupakan latihan dinamik dengan beban yang konstan, namun dengan kecepatan gerak yang tidak dikontrol. Beban yang konstan digerakan sepanjang lingkup gerak sendi. Istilah isotonik yang berasal dari kata iso (sama) dan tonic (tegangan), sering salah dimengerti, bahwa gaya atau tenaga yang dikeluarkan otot sama sepanjang lingkup gerak sendi. Namun sebenarnya tidak terjadi demikian, saat

5 otot memanjang atau memendek, lengan beban atau gaya (lever arm) berubah, akibatnya gaya atau tenaga dalam otot berubah.maka dalam hal ini latihan penguatan otot Quadricep sangat la peting dalam kasus OA. Pada penderita OA lutut, kekuatan otot anggota gerak bawah, khususnya otot kuadriseps, dapat berkurang karena inaktivitas akibat nyeri, karena faktor usia, atau karena adanya pembengkakan sendi. Kelemahan otot kuadriseps yang terjadi akan semakin memperburuk proses OA. Oleh karena itu, latihan penguatan otot kuadriseps merupakan bagian atau tahapan yang penting dalam penatalaksanaan pasien dengan OA lutut secara komprehensif. Tehnik untuk dapat meningkatkan kekuatan otot adalah dengan menggunakan tahanan yang optimal yang dapat dilawan oleh usaha otot yang maksimal. Tehnik ini harus melibatkan kontraksi otot secara aktif, dengan besarnya tahanan yang ditentukan oleh kapabilitas otot. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa latihan penguatan otot dengan tahanan (resistance training), dapat memperbaiki perubahan fisiologik yang berkaitan dengan umur dan meningkatkan fungsi. Penguatan otot kuadriceps dapat dicapai dengan latihan kontraksi otot secara isometrik, isotonik ataupun isokinetik. Latihan isometrik dan isotonik tidak memerlukan peralatan khusus yang rumit dan dapat dilakukan di rumah, sedangkan latihan isokinetik memerlukan peralatan khusus yang rumit dan mahal, yaitu dinamometer isokinetik. Disamping itu ada beberapa pertimbangan dalam menentukan jenis latihan penguatan otot, antara lain derajat nyeri, inflamasi sendi, dan perubahan biomekanik sendi (misalnya, instabilitas sendi lutut). Dengan melatih kembali kekuatan otot quadricep pada

6 penderita OA lutut diharapkan dapat menstabilkan sendi, mengurangi nyeri dan mencegah kerusakan sendi lebih lanjut sehingga mengurangi disabilitas dan meningkatkan kapasitas fungsional pasien, seperti kemampuan berjalan dan aktivitas sehari-hari penderita (Kurniawan,2011). Maka dengan latar belakang tersebut intervensi yang dapat mengurangi nyeri latihan Theraband dan latihan Quadricep Bench pada OA Genu. Latihan Theraband adalah bentuk lain dari resentesi elastis yang memungkinkan orang untuk melakukan latihan ynag berbedah yang meningkatkan kekuatan,mobalitas, fungsi dan mengurangi nyeri sendi. Ther band yang murah,sangat ringan dan alat sangat serbaguna untuk rehabilitasi fisik atau sisi pelatihan rutin bagi warga. Theraband membuat band dengan berbagai tingkat resentensi yang ditujukan oleh warna Theraband (Welch, 2012). Latihan Quadricep Bench adalah suatu alat yang digunakan untuk melatih gerakan flexi ekstensi pada lutut pada cedera lutut seperti OA (osteoarthritis). Alat ini digunakan untuk penguatan otot Quadriceps femuris dan hamstring (Yunus,2012). Latihan penguatan otot secara isotonik merupakan latihan dinamik dengan beban yang konstan, namun dengan kecepatan gerak yang tidak dikontrol. Beban yang konstan digerakan sepanjang lingkup gerak sendi. Istilah isotonik yang berasal dari kata iso (sama) dan tonic (tegangan), sering salah dimengerti, bahwa gaya atau tenaga yang dikeluarkan otot sama sepanjang lingkup gerak sendi. Namun sebenarnya tidak terjadi demikian, saat

7 otot memanjang atau memendek, lengan beban atau gaya (lever arm) berubah, akibatnya gaya atau tenaga dalam otot berubah.maka dalam hal ini latihan penguatan otot Quadricep sangat la peting dalam kasus OA. B. Identifikasi Masalah Osteoartritis adalah dimana kondisi sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi. Pada sendi, suatu jaringan tulang rawan yang biasa disebut dengan nama kartilago biasanya menutup ujung-ujung tulang penyusun sendi. Suatu lapisan cairan yang disebut cairan sinovial terletak di antara tulang-tulang tersebut dan bertindak sebagai bahan pelumas yang mencegah ujung-ujung tulang tersebut bergesekan dan saling mengikis satu sama lain. Pada kondisi kekurangan cairan sinovial lapisan kartilago yang menutup ujung tulang akan bergesekan satu sama lain. Gesekan tersebut akan membuat lapisan tersebut semakin tipis dan pada akhirnya akan menimbulkan rasa nyeri(waenoor,2012). Akibat nyeri pada penderita OA lutut dapat menyebabkan kelemahan dan berkurangnya masa otot (disuse atrophy), terutama pada kelopok otot Qoadricep femoris. Karena otot Quadricep merupakan penstabil utama sendi lutut(primary stabilizer),maka kelemahan pada kelompok otot ini akan memperburuk OA Lutut dan meningkatkan disabilitas fisik. Rasa nyeri yang timbul oleh osteoartritis lutut diukur dengan menggunakan alat visual analogue scalae (VAS). Vas adalah alat ukur yang digunakan untuk memeriksa intensitas nyeri.

8 Dengan identifikasi masalah tersebut maka interverensi fisioterapi pada Osteoarthritis pada lutut dengan menggunakan modalitas latihan Theraband dan latihan Quadricep Bench. C. Perumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah pemberian latihan Theraband dapat menurunkan nyeri pada kasus Osteoarthritis lutut? 2. Apakah pemberian latihan Quadricep Bench dapat menurunkan nyeri pada kasus Osteoarthritis lutut? 3. Apakah ada perbedaan perberian latihan Theraband dengan latihan Quadricep Bench terhadap penurunan nyeri pada kasus Osteoarthritis lutut? D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pemberian latihan Theraband lebih baik dalam menurunkan nyeri dari pada latihan Quadricep Bench pada kasus OA lutut? 2. Tujuan khusus a) Untuk mengetahui apakah ada pemberian latihan Theraband dapat menurunkan nyeri pada kasus oa lutut? b) Untuk mengetahui apakah ada pemberian latihan Quadricep Bench dapatmenurunkan nyeri pada kasus Osteoarthritis lutut?

9 E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi institusi pelayanan Fisioterapi hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan intervensi yang bermanfaat terhadap penurunan nyeri pada Osteoarthritis lutut. 2. Manfaat bagi pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian untuk perkembangan ilmu dan profesi fisioterapi, khususnya dalam penanganan Osteoarthritis lutut. 3. Manfaat bagi peneliti Sebagai tahap awal melakukan penelitian dan dapat menambah pengetahuan.