Uji Karakteristik Distribusi Butiran Minyak Kelapa Pada Semburan Nosel Burner Sederhana

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI PENGARUH TEMPERATUR PREHEATING DAN TEKANAN MINYAK KELAPA TERHADAP SUDUT SEMBURAN NOSEL. Oleh : I PUTU AGUS ARISUDANA JURUSAN TEKNIK MESIN

ANALISIS PEMBENTUKAN SUDUT SEMBURAN MINYAK JELANTAH PADA UJUNG NOSEL SEDERHANA

Studi Eksperimental Pengaruh Variasi Tekanan Terhadap Sudut Semburan Minyak Jelantah

STUDI EKSPERIMENTAL VARIASI TEKANAN DAN DIAMETER NOSEL TERHADAP SUDUT SEMBURAN MINYAK JELANTAH

UJI KARAKTERISTIK PENYEMPROTAN BAHAN BAKAR BIODIESEL PADA NOZEL MESIN DIESEL DENGAN SISTEM INJEKSI LANGSUNG

SKRIPSI FAKTOR JUMLAH LILITAN PIPA BURNER TERHADAP POLA NYALA DAN WAKTU PEMBAKARAN PADA ALAT PEMBAKAR JENAZAH KONVENSIONAL

Uji Variasi Tekanan Nosel Terhadap Karakteristik Semprotan Bahan Bakar Biodiesel

Analisis Pembentukan Sudut Semburan Minyak Jelantah pada Ujung Nosel Sederhana

PENGARUH VARIASI PANJANG NOZZLE EXIT

SKRIPSI FAKTOR VARIASI DIAMETER PIPA UDARA TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN WAKTU PEMBAKARAN PADA KOMPOR PEMBAKAR JENAZAH. Oleh :

PENGARUH JARAK SALURAN KELUAR AIR DAN UDARA TERHADAP KARAKTERISTIK SPRAY PADA TWIN FLUID ATOMIZER

Pengaruh Temperatur Pada Campuran Minyak Kelapa dan Bahan Bakar Solar Terhadap Sudut Injeksi

Pengaruh Temperatur Pada Campuran Minyak Kelapa dan Bahan Bakar Solar Terhadap Sudut Injeksi

BAB V DATA PENELITIAN. Pengujian ini menggunakan dua buah bahan bakar, yaitu minyak biodiesel biji

SKRIPSI PENGARUH VARIASI SUDUT NOZZLE BAHAN BAKAR DENGAN D-NOZZLE RATIO YANG SAMA TERHADAP KARAKTERISTIK KOMPOR PEMBAKAR JENAZAH

TESIS PENGUJIAN PERFORMANCE BIODIESEL BIJI ALPUKAT DI TINJAU DARI KARAKTERISTIK PANJANG PENYEMPROTAN DAN UKURAN BUTIRAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan Penelitian. Prosedur Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pendugaan Hubungan Perubahan Suhu dan Viskositas Minyak terhadap Panjang Pipa Pemanas Minyak

SKRIPSI PERANCANGAN BURNER KETEL UAP PIPA API BERBAHAN BAKAR OLI BEKAS. Oleh : Maramad Saputra Nara

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI POSISI PENYEMPROTAN DAN JARAK NOSEL TERHADAP WAKTU PEMADAMAN SISTEM PEMADAMAN KABUT AIR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB VI PEMBAHASAN. mm (0.2 m). yang membedakannya hanyalah kecepatan terbentuknya semprotran

ANALISA PENGARUH VARIASI LAJU ALIRAN UDARA TERHADAP EFEKTIVITAS HEAT EXCHANGER MEMANFAATKAN ENERGI PANAS LPG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGUJIAN PERFORMANCE BIODIESEL BIJI ALPUKAT DI TINJAU DARI KARAKTERISTIK PANJANG PENYEMPROTAN DAN UKURAN BUTIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Kompor pembakar jenazah memiliki beberapa bagian seperti:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Pengaruh Diameter Injektro Terhadap Sudut Semprot (Sumber : Vinukumar, 2012)

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI POSISI PENYEMPROTAN DAN JARAK NOSEL TERHADAP WAKTU PEMADAMAN PADA SISTEM PEMADAMAN KABUT AIR

Pengaruh Pemanasan Bahan Bakar terhadap Unjuk Kerja Mesin

BAB I PENDAHULUAN. 16 lokasi rawan bencana yang tersebar di 4 kecamatan (BPBD, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. pada bahan bakar minyak fosil (konvensional) khususnya pada transportasi dan

PERBANDINGAN PENGARUH TEMPERATUR SOLAR DAN BIODIESEL TERHADAP PERFORMA MESIN DIESEL DIRECT INJECTION PUTARAN KONSTAN

MODIFIKASI MESIN PEMBANGKIT UAP UNTUK SUMBER ENERGI PENGUKUSAN DAN PENGERINGAN PRODUK PANGAN

PENGARUH UKURAN PARTIKEL BED TERHADAP SYNGAS YANG DIHASILKAN BUBBLING FLUIDIZED BED GASIFIER

SKRIPSI ANALISIS PERFORMANSI KOLEKTOR SURYA PELAT DATAR DENGAN VARIASI SIRIP BERLUBANG

Performansi Sepeda Motor Empat Langkah Menggunakan Bahan Bakar dengan Angka Oktan Lebih Rendah dari Yang Direkomendasikan

PENGUJIAN MODEL BURNER KOMPOR BIOETANOL DENGAN VARIASI JUMLAH LUBANG BURNER CHAMBER

No. Karakteristik Nilai 1 Massa jenis (kg/l) 0, NKA (kj/kg) 42085,263

PENINGKATAN UNJUK KERJA KETEL TRADISIONAL MELALUI HEAT EXCHANGER

SKRIPSI STUDI EKSPERIMENTAL ORIFICE FLOW METER PADA LAJU ALIR VOLUMETRIS RENDAH DENGAN VARIASI RASIO DIAMETER. Oleh : SYAMSUDIN NIM :

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN

STUDI EKSPERIMENTAL DAN NUMERIK ALIRAN DUA FASE ( AIR - UDARA ) MELEWATI ELBOW 30 DARI PIPA VERTIKAL MENUJU PIPA DENGAN SUDUT KEMIRINGAN 60

UJI VARIASI TEKANAN NOSEL TERHADAP KARAKTERISTIK SEMPROTAN BAHAN BAKAR BIODIESEL

ANALISIS PERENCANAAN PENEMPATAN PRESSURE REDUCING VALVE PADA JARINGAN PERPIPAAN TRANSMISI AIR BAKU

SKRIPSI PERBANDINGAN PERFORMANSI BRIKET SABUT KELAPA MUDA, SERBUK GERGAJI DAN CAMPURANNYA. Oleh : YUDHI SETIAWAN NIM :

Pengaruh Variasi Diameter Injektor Konvergen Udara Terhadap Fenomena Flooding Dalam Aliran Dua Fase Gas-Cair Berlawanan Arah Pada Pipa Vertikal

Bab III Rancangan dan Prosedur Percobaan

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA PELAPISAN KOMPOSIT MENGGUNAKAN TIMAH PUTIH

Multiple Droplets. Studi Eksperimental tentang Visualisai Pengaruh Frekuensi terhadap Fenomena Multiple droplets yang Menumbuk Permukaan Padat

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

ANALISA PERFORMASI KOLEKTOR SURYA TERKONSENTRASI DENGAN VARIASI JUMLAH PIPA ABSORBER BERBENTUK SPIRAL

PENDAHULUAN Latar Belakang

Lampiran 1 Hasil pengukuran nilai densitas terhadap peningkatan suhu (penelitian pendahuluan)

PENGUJIAN MODEL BURNER KOMPOR BIOETANOL DENGAN VARIASI VOLUME BURNER CHAMBER 50 cm 3, 54 cm 3, 60 cm 3, 70 cm 3

PERBANDINGAN BIDANG API ISOTHERMAL KOMPOR ENGKEL DINDING API TUNGGAL DAN DINDING API GANDA BERBAHAN BAKAR BIOETHANOL

PROSES PELAPISAN BAJA DENGAN METODE SEMBURAN KAWAT LAS OKSI-ASITILEN

LEMBAR PENGESAHAN UNJUK KERJA MOBIL BERTRANSMISI MANUAL MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR LIQUEFIED GAS FOR VEHICLE (LGV)

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm

PENGARUH MATERIAL RING PADA FENOMENA NYALA API LIFT-UP

PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM

BAB II LANDASAN TEORI

NASKAH PUBLIKASI STUDI EKSPERIMEN PENGARUH UKURAN BAHAN BAKAR TERHADAP KERJA PADA REAKTOR FLUIDIZED BED GASIFIER

III. METODE PENELITIAN

BAB 4 ANALISA KONDISI MESIN

IV. PENDEKATAN RANCANGAN

Jurnal Ilmiah TEKNIK DESAIN MEKANIKA Vol. 5 No. 3, September 2016 (1-6)

Uji Kinerja Kompor Spiral Tipe Vertikal Dengan Bahan Bakar Minyak Jelantah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SIMULASI NUMERIK PENGARUH KOMPOSISI BATUBARA DALAM CAMPURAN BATU BARA-AIR (COAL WATER MIXTURE) TERHADAP KESTABILAN SEMPROTAN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... vii. SAMBUTAN KETUA PANITIA... ix. SAMBUTAN KETUA LPPM UNIVERSITAS UDAYANA... xi

Pengaruh Temperatur Air Pendingin Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Motor Diesel Stasioner di Sebuah Huller

PERBANDINGAN UNJUK KERJA KOMPOR METHANOL DENGAN VARIASI DIAMETER BURNER

ANALISA PROSES SPRAY QUENCHING PADA PLAT BAJA KARBON SEDANG

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Diameter Gelembung Hidrogen Terhadap Penurunan Tekanan (Pressure Drop) Pada Saluran Tertutup Segi-Empat

SKRIPSI ANALISA ENERGI PADA SISTEM PENGERING ANYAMAN ATA BERBAHAN BAKAR BRIKET SABUT KELAPA DENGAN MEMVARIASIKAN TIPE RAK PENGERING

SAMPUL SAMPUL DALAM...

LAPORAN TUGAS AKHIR. Effect Of Preheating Temperature and Pressure on Nyamplung (Collaphyllum Inophyllum) seed s oil using press hidraulic

Mohammad Bagus E. H. 1, Hari Arbiantara 2, Dedi Dwilaksana 2. Abstrak. Abstract. Pendahuluan

ANALISA THERMAL GRAVIMETRIC ANALYSIS BAHAN BAKAR EMULSI AIR

SKRIPSI UNJUK KERJA KENDARAAN RODA DUA TRANSMISI MANUAL YANG MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR LNG. Oleh : GANJAR KUSMANEGARA NIM:

PEMBUATAN BIOBRIKET DARI LIMBAH BIOMASSA ABSTRAK

Studi Awal Aplikasi Fiber coupler Sebagai Sensor Tekanan Gas

KAJIAN EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK PEMBAKARAN MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR ARAK BALI

BAB 3 METODE PENGUJIAN DAN PENGAMBILAN DATA

ANALISIS POLA PERUBAHAN VISKOSITAS MINYAK GORENG

POLA ALIRAN DUA FASE (AIR+UDARA) PADA PIPA HORISONTAL DENGAN VARIASI KECEPATAN SUPERFISIAL AIR

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT DESTILASI MINYAK DARI LIMBAH SAMPAH PLASTIK. : Judhid Adi Mursito. : I Gusti Ketut Sukadana, ST. MT.

STUDI EKSPERIMENTAL KOMPOSISI CAMPURAN ARANG TEMPURUNG KELAPA (CHAR) DENGAN BED MATERIAL TANAH LIAT PADA DUAL REAKTOR FLUIDIZED BED

Analisis Tegangan Pada Beberapa Jenis Ejektor Uap Bagus Budiwantoro 1, a, I Nengah Diasta 2, b, dan Reinaldo Sahat Samuel Hutabarat 1, c

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian 16

BAB III METOLOGI PENELITIAN

STUDI EKSPERIMENTAL DAN NUMERIK ALIRAN DUA FASE (AIR-UDARA) MELEWATI ELBOW 60 o DARI PIPA VERTIKAL MENUJU PIPA DENGAN SUDUT KEMIRINGAN 30 o

PENDEKATAN DENGAN CFD UNTUK POLA SEMPROTAN SINGLE HOLE PADA RUANG BAKAR DENGAN BENTUK D DAN M DESIGN DENGAN BAHAN BAKAR BIODIESEL

Transkripsi:

Uji Karakteristik Distribusi Butiran Minyak Kelapa Pada Semburan Nosel Burner Sederhana Ari Dwi Agus Sulistyo 1)*, I Ketut Gede Wirawan 2), Ainul Ghurri 2) 1) Mahasiswa Magister Teknik Mesin Universitas Udayana Kampus Sudirman Denpasar Bali Email: ari.dast@yahoo.com 2) Jurusan Teknik Mesin, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80362 Email: wirawan_ikg@yahoo.com,a.ghurri@gmail.com Abstrak Minyak kelapa merupakan salah satu jenis minyak nabati yang dihasilkan dari pohon kelapa yang berpotensi untuk dijadikan sebagai pilihan bahan bakar alternatif kompor bertekanan. Bahan bakar dikatakan baik jika menghasilkan ukuran butiran semburan yang kecil dan halus. Oleh karena itu sebagai langkah awal, telah dilakukan suatu pengujian eksperimental menguji karakteristik distribusi butiran (droplet) semburan minyak kelapa yang diuji melalui mekanisme menyerupai nosel burner sederhana kompor bertekanan. Minyak kelapa yang diuji dengan variasi tekanan injeksi yaitu 3-5 bar dan variasi viskositas yang dihasilkan melalui preheating 350 C-390 C.Karakteristik yang di uji adalah jumlah butiran dan ukuran diameter butiran yang terbentuk pada masing-masing pengujian. Dari pengujian yang telah dilakukan maka di dapatkan sebagai berikut, dengan peningkatan tekanan dan penurunan viskositas yang dapat mendeformasikan minyak kelapa menjadikan droplet kecil dan berjumlah banyak. Kata kunci: Minyak kelapa, tekanan injeksi, viskositas, ukuran butir Abstract Coconut oil is one type of vegetable oils produced from coconut trees that have the potential to be used as alternative fuel selection pressure stove. The fuel is said to be good if it produces spray of small droplet and smooth. Therefore, as a first step, we conducted a test experimentally test the characteristics of droplet distribution spray of coconut oil were tested through mechanism resemblings a pressure stove simple nozzle buner. Coconut oil is tested with a variety of injection pressure is 3-5 bar and viscosity variations produced by preheating to 350 C - 390 C. Characteristics test in the number of droplets and droplet diameter size formed on each test. From the testing that was done then get the following, with the increase in pressure and a decrease in viscosity resulting in deformed coconut oil into small droplets and numerous. Keywords: Coconut oil, injection pressure, viscosity, droplet 1. PENDAHULUAN Isu krisis energi di seluruh dunia, membuat para peneliti berupaya untuk mencari cara dalam mendapatkan sumber energi baru, termasuk energi terbarukan seperti minyak nabati. Upaya pengembangan bahan bakar nabati (biofuel) ini ditunjang Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2006 tanggal 25 Januari 2006 [1].Minyak nabati yang mudah diperoleh sekitar lingkungan kita, salah satunya yaitu minyak kelapa. Ketersediaan minyak kelapa sangat berlimpah, sehingga dapat di aplikasi banyak hal, salah satunya dijadikan bahan baku pembuat bahan bakar alternatif untuk kompor bertekanan [2]. Bahan bakar dikatakan baik jika Penulis korespondensi, ikgwirawan@unud.ac.id 29

semburan bahan bakar tersebut memiliki atomisasi yang baik dengan ditunjukkan oleh ukuran butiran (droplet) yang kecil dan halus. Atomisasi adalah proses pembuatan tetesan cairan di dalam fase gas. Tujuan atomisasi adalah meningkatkan luas permukaan cairan dengan cara memecahkan tetesan cairan menjadi banyak tetesan kecil. Proses atomisasi dimulai dengan mendorong cairan melalui sebuah nosel. Terdorongnya cairan dengan bantuan geometri nosel menyebabkan cairan diubah menjadi bongkahan-bongkahan kecil. Bongkahan ini selanjutnya pecah menjadi pecahan yang sangat kecil yang biasanya disebut dengan droplet [3].Tiga tahap proses atomisasi saat cairan keluar melalui nozzle adalah lembaran tipis (sheet) akan membentuk ikatan (ligament) dan kemudian ligament pecah menjadi droplet [4]. Semburan menghasilkan suatu rentang besar butir, rentang ini dinyatakan sebagai distribusi besar butir. Distribusi besar butiran ini tergantung pada jenis nosel yang digunakan. Faktor - faktor yang mempengaruhi ukuran dari droplet adalah sifat-sifat cairan, seperti tegangan permukaan, viskositas, dan densitas [5] Penggunaan minyak kelapa sebagai bahan baku bahan bakar masih mempunyai kelemahan, karena tingkat viskositas dan densitas tinggi yang mengakibatkan minyak kelapa sulit terdeformasi menjadi semburan yang berukuran droplet kecil. Hal ini diperlukan energi untuk mendeformasikan minyak kelapa, yaitu tekanan injeksi. Apabila viskositas rendah, maka energi yang diperlukan semakin sedikit untuk mendeformasikan bahan bakar menjadi droplet yang kecil. Viskositas minyak dapat menurun apabila temperatur minyak meningkat, diperlukan pemanasan awal (preheating) untuk meningkatkan temperatur minyak sehingga viskositas minyak menurun. Setiap kenaikan temperatur 10 C pada temperatur pemanasan awal dari 230 C sampai 260 C terjadi peningkatan temperatur spray dari 74 C-85 C sehingga menurunkan viskositas minyak kelapa dari 8,72 centistokes sampai 7,03 centistokes [6]. Mengacu pada permasalahan di atas, hipotesis yang disampaikan dalam penelitian ini adalah meningkatkan tekanan injeksi dan menurunkan viskositas dapat mengetahui karakteristik distribusi minyak kelapa. Pengujian karakteristik ukuran droplet dilakukan beberapa variasi yaitu variasi viskositas yang diperoleh melalui temperatur preheating350 C, 360 C, 370 C, 380 C dan 390 C, dengan menggunakan tekanan injeksi 3bar, 4 bar, dan 5 bar 2. METODOLOGI 2.1 Alat dan Bahan Penelitian ini menggunakan alat uji semburan yang terdiri dari beberapa peralatan yaitu kompresor, tabung bahan bakar, valve, pipa penyalur dari bahan tembaga, manometer, coil pipe, nosel burner sederhana, heater, thermocouple, data logger, camera, lampu sorot semburan dan layar warna hitam. Bahan penelitian ini menggunakan minyak kelapa murni yang dibuat secara tradisional seperti pada Gambar 1. Gambar 1. Minyak kelapa murni 2.2 Proses Pengambilan Data Penelitian ini terdapat dua pengujian, yaitu pengujian viskositas dan pengujian semburan. Pengujian semburan menggunakan alat uji semburan terdapat beberapa batasan meliputi ukuran diameter lubang nosel burner sederhana yang digunakan yaitu 0,5 mm dan tebal pipa Sulistyo, dkk./mettek Vol 3 No 1 (2017) 29-35 30

penyalur tembaga sebesar 0,6 mm. Penelitian ini tersedia pipa penyalur berbentuk coil dengan diameter 93 mm yang berfungsi sebagai area pemanasan awal (preheating) seperti gambar 2. Alat pemanas awal menggunakan heater dengan kemampuan temperature sampai 450 C.Setup alat uji semburan dapat dilihat pada gambar 3. Minyak kelapa di masukan ke dalam tabung dan untuk menyalurkan minyak dari tabung melalui pipa penyalur sampai nosel diberikan tekanan injeksi 3 sampai 5 bar menggunakan kompresor. Pengujian pada tekanan yang berbeda diberikan temperatur preheating dimulai dari 350 C, 360 C, 370 C, 380 C dan 390 C untuk mengetahui variasi viskositasnya. Temperatur preheating diukur dengan alat ukur termometer dan termokopel yang terpasang alat uji semburan tersebut. Apabila minyak telah mencapai variasi temperatur preheating diukur viskositas minyak dengan viscometer. Perubahan dari setiap tekanan injeksi dan viskositas yang terukur menghasilkan suatu data berupa semburan minyak kelapa yang keluar dari ujung nosel. Semburan tersebut sebagai data mentah berupa video yang direkam oleh kamera Casio Exillim EX-ZR 1500 dan Canon DSLR EOS 60D. Data video dilakukan imageprocessing dengan beberapa software, yaitu videopad untuk mengetahui waktu semburan, freestudio untuk merubah format video semburan menjadi format gambar, dan Image J untuk mengukur ukuran butir semburan pada format gambar yang telah tersedia. Gambar 2. Konstruksi coil pipe. Gambar 3. Set up peralatan penelitian 2.3 Analisa Data Untuk mengetahui nilai ukuran diameter rata-rata dari semburan yang terjadi ini dapat dihitung dengan menggunakan persamaan Sauter Mean Diameter (SMD) berikut [7] : 2.4 Diagram Alir Gambar 4. Diagram alir penelitian yang akan dilakukan 31

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menghasilkan suatu data dari pengujian viskositas dan pengujian semburan. Pengujian viskositas mendapatkan suatu data yang berupa angka-angka viskositas saat preheating. Preheating juga dapat mempengaruhi tingkat densitas minyak kelapa. Hasil pengujian viskositas minyak kelapa dapat dilihat pada gambar 5 dan tabel 1. Gambar 5. Grafik pengujian viskositas dan densitas minyak kelapa Tabel 1 Pengujian viskositas minyak kelapa Temperatur Heater( C) Temperatur Fluida ( C) Viskositas (Centipoise) Densitas (gram /cm) 350 160 4.8 0.838 360 180 3.2 0.831 370 200 3 0.825 380 220 2 0.821 390 240 1.6 0.795 Pengujian semburan menghasilkan data mentah berupa format video, kemudian dilakukan image processing menjadi format gambar kumpulan ukuran butir minyak kelapa. Image Processing yang dilakukan salah satunya menggunakan software Image J untuk mengukur ukuran butiran yang dihasilkan dari semburan nosel, sehingga dapat mengetahui karakteristik ukuran butiran minyak kelapa. Hasil olah dengan software Image akan dapat mengetahui berapa banyak jumlah butiran yang terdapat pada setiap semburan, diameter butirannya, luas area semburan, dan persentase jumlah dari tiap butiran dengan diameter tertentu. Gambar 6 merupakan sampel data yang telah di olah menggunakan software Image J. (a) (b) (c) (d) (e) Gambar 6. Pengukuran distribusi butiranpada semburan saat tekanan injeksi 5 bar dengan viskositas dalam centipoise (a) 4.8 ; (b) 3, 2 ; (c) 3 ; (d) 2 ; (e) 1,6 Sulistyo, dkk./mettek Vol 3 No 1 (2017) 29-35 32

Tabel 2 berikut merupakan sampel hasil keseluruhan karakteristik distribusi butiran minyak kelapa pada semburan nosel yang tertera dibawah ini. Tabel 2 Data karakteristik ukuran butiran minyak kelapa Tekanan Count Average % Mean Viskositas Slice Total Area Injeksi Skew Size (µm) Area (µm) 4.8 9741 790 69 1153.795 41.73 2.572 255 3.2 9731 458 90 1200.428 26.44 2.639 255 3 Bar 3 9725 576 126 1976.36 26.07 4.414 255 2 9730 702 136 2412.524 22.96 5.379 255 1.6 9735 117 154 2911.402 16.72 6.502 255 Total 575 Average size 26.78 4.8 9728 470 156 2993.61 16.67 6.671 255 3.2 9736 394 208 3249.497 16.58 7.211 255 4 Bar 3 9734 266 224 3756.051 15.69 8.366 255 2 9732 471 226 3951.29 15.62 8.81 255 1.6 9739 984 235 4071.88 15.47 9.035 255 Total 1049 Average size 16.00 4.8 9723 606 237 4270.849 15.09 9.478 255 3.2 9729 971 241 4410.089 13.34 9.849 255 5 Bar 3 9737 385 266 5142.542 12.88 11.411 255 2 9727 337 283 6125.933 12.42 13.646 255 1.6 9726 565 468 6241.338 8.83 13.915 255 Total 1495 Average size 12.51 Keterangan tabel : Slice : gambar potongan spray count skew : jumlah butiran yang terukur total area : total area butiran yang diukur average size : ukuran rata-rata diameter butiran % area : luas area terukur dalam persen mean : diameter rata-rata Gambar 7. Grafik pengaruh variasi tekanan injeksi dan viskositas terhadap ukuran butir Tabel 2 menjelaskan hasil pengolahan data menggunakan software Image yang diambil sampel dari rectangle gambar 6. Tabel 2 menjelaskan bahwa jumlah total butiran yang terukur pada tekanan injeksi 3 bar dengan keseluruhan variasi viskositas adalah 575 butir dengan 33

ukuran rata-rata butiran sebesar 26,78 µm. Sedangkan pada tekanan injeksi 4 bar menunjukkan dari rectangle jumlah total butiran yang terukur untuk keseluruhan variasi viskositas adalah 1049 butir dengan diameter rata-rata butiran 16 µm. Tekanan injeksi 5 bar dengan perlakuan yang sama, menghasilkan jumlah total butiran 1495 butir dengan diameter rata-rata butiran sebesar 12,51 µm. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah butiran semburan akan semakin berkurang seiring dengan turunnya tekanan injeksi dan naiknya viskositas Gambar 7 menggambarkan ada pengaruh variasi tekanan injeksi dan viskositas minyak kelapa terhadap ukuran butir semburan minyak kelapa. Pada gambar grafik tersebut dapat dikatakan bahwa tekanan injeksi berbanding terbalik terhadap ukuran butir semburan. Semakin besar nilai tekanan, maka ukuran butir semburan lebih kecil. Penurunan ukuran butir semburan terbesar terdapat pada tekanan injeksi 3 bar, sedangkan pada tekanan injeksi 4 dan 5 bar juga mengalami sedikit penurunan ukuran butir semburan. Sementara nilai teoritis ukuran diameter rata-rata dari semburan yang terjadi ini dapat dihitung dengan menggunakan persamaan Sauter Mean Diameter (SMD) berikut : SMD = 9.67 µm Nilai ini lebih kecil daripada nilai yang didapat dari hasil pengujian yang diameter rataratanya berkisar pada nilai 8.83 15.09 µm. 4. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan mengenai uji karakteristik distribusi butiran minyak kelapa pada semburan nosel burner sederhana dapat disimpulkan bahwa viskositas dan tekanan injeksi berpengaruh terhadap distribusi butiran minyak kelapa. Karakteristik distribusi butiran semburan pada minyak kelapa yang berupa jumlah butiran dan ukuran diameter butiran. Pengujian tekanan injeksi 5 bar dengan keseluruhan variasi viskositas, jumlah butiran semburannya menghasilkan sebanyak 1495 butir. Pengujian tersebut menghasilkan butiran terbanyak dibandingkan tekanan injeksi 4 bar dan 3 bar, yaitu 1049 butir dan 575 butir. Tekanan 5 bar dengan viskositas 1,6 centipoise memiliki ukuran diameter butiran paling kecil yaitu 8,83 µm. Sedangkan dengan tekanan yang sama, pada viskositas 3 centipoise dan 4,8 centipoise berturut-turut menghasilkan ukuran diameter butiran yang besar, yaitu 12,88 µm dan 15,09 µm. Penelitian ini distribusi butiran merupakan variabel terikat atau sebagai dampak. Peningkatan tekanan injeksi merupakan energi yang dapat mendeformasikan minyak kelapa menjadi ukuran butir semburan (droplet) lebih kecil dan semakin banyak jumlah droplet. Droplet yang berukuran kecil dan berjumlah banyak, memiliki kemampuan untuk melawan tekanan lingkungan (1 atm) lebih kecil yang menyebabkan momentum semburan semakin kecil sehingga meneruskan droplet nya ke arah menyamping atau sudut semburan membesar. Sebaliknya apabila viskositas minyak tinggi perlu energi lebih besar untuk mendeformasi, akibatnya ukuran droplet lebih besar dan jumlah lebih sedikit. Sulistyo, dkk./mettek Vol 3 No 1 (2017) 29-35 34

UCAPAN TERIMA KASIH Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim penelitian yaitu I Komang Juniarta, I Komang Kantun, I Gusti Ngurah Bagus Yoga Junaya, dan Thegar Arya Putra Adi, yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA [1] Kusmaningrum, N, Bahan Bakar Nabati Sebagai Salah Satu Alternatif Untuk Mendukung Penggunaan Bahan Bakar Ramah Lingkungan. www.pu.go.id,diaksessenin 11 Juli 2016. [2] Wirawan, I. K. G., Et all, 2015, Pengaruh Temperatur Pemanasan Awal Tipe Straight Pada Minyak Kelapa Terhadap Sudut Semprot Nosel, Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV), Banjarmasin. [3] Pardede, M. H., 2012, Uji Karakteristik Minyak Nyamplung dan Aplikasinya Pada Kompor Tekanan, Bogor Agricultural University. [4] Somerkallio, M., 2011, Spray Application Of Strength Chemicals, Tempere University of Technology. [5] Graco, 1995, Atomization, Graco Inc. Minneapolis, USA. [6] Angaitkar, J. N., 2013, Temperature dependent Dynamic (Absolute) scosity of Oil, International Journal of Engineering and Innovative Technology. [7] Viriato, S., Et all, 1996. Spray Characterization: numerical prediction of Sauter mean diameter and droplet size distribution. Departamento de Engeharia Mecanical, Instituto Superior Tecnic, Universidade Tecnico de Lisboa, Portugal. 35