Atikah Karimah 145060700111041 Ahmad Sodik 145060701111080 Marfa Eka Ridera 145060701111066 Redina Bella 145060701111071 Amirah 145060701111064
Kaitan Teknik Industri dengan Biologi Dahulu manusia hanya mengambil sesuatu dari lingkungannya yang langsung dapat dimanfaatkan untuk kehidupannya, misalnya buah-buahan langsung dipetik untuk dimakan, sementara bagian lain dari tumbuhan itu dibiarkan atau dibuang begitu saja. Begitu pula pemanfaatan manusia terhadap hewan, hanya diambil daging atau telurnya saja. Namun setelah berkembangnya Biologi, khususnya pada cabang zoologi, botani, taksonomi, biokimia, mikrobiologi, dan bioteknologi, manusia telah berhasil menemukan berbagai bagian tubuh tumbuhan atau hewan yang dapat diolah menjadi bahan baku industri.
Berikut ini adalah contoh-contoh pemanfaatan Biologi pada bidang industri: B. Diketahuinya bahwa serabut biji kapas dan bulu domba dapat diolah menjadi benang, dan kepompong ulat sutera dapat diolah menjadi benang sutera, maka berkembanglah industri tekstil/kain, kain wol dan kain sutera A. Ditemukannya kandungan gula yang cukup tinggi pada batang tebu, menyebabkanberkembangnya pabrik pengolahan tebu menjadi gula C. Dengan berkembangnya mikrobiologi, telah diketahui berbagai struktur dan sifat-sifat dari berbagai jenis mikroba/jasad renik, baik yang menguntungkan maupun yang bersifat patogen (menyebabkan penyakit), maka berkembanglah industri obat-obatan, makanan/minuman yang berkhasiat obat. Contoh: Yoghurt
Selain it), biologi dalam teknik indust3i memiliki kaitan erat dengan mata kuliah ergonomi, dimana ergonomi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan lingkungannya dengan t)juan tercapainya produktivitas dan efisiensi yang setinggi- tingginya melalui pemanfaatan faktor manusia seoptimal- optimalnya. Ruang lingkup ilmiah yang ada pada ergonomi antara lain perbaikan efisiensi kerja, kerja penerangan dan dekorasi, pemeliharaan pendengaran dan pengg)naan musik, ser@a gizi kerja.
A. Perbaikan Efisiensi Kerja Suatu kegiatan fisik dengan penggunaan energi yang cukup besar harus diorganisasi dalam gerakan-gerakannya, agar otototot dimanfaatkan dengan tenaga sebesar mungkin namun tetap bekerja dengan efisiensi setinggitingginya dan dengan keterampilan yang optimal.
Otot berkontraksi dengan tenaga terbesar pada saat otot pada posisi menurut panjangnya semula dan pada saat kontraksi baru dimulai. Oleh karena itu, dianjurkan untuk memanfaatkan posisi awal yaitu saat otot dalam ekstensi. Salah satu contoh sikap tubuh yang bertalian dengan pengerahan tenaga yang paling besar bagi gerakangerakan tertentu adalah pada pekerjaan mendorong dengan tangan sambil duduk, kekuatan terbesar didapat pada keadaan siku besudut 150-160 o dan dengan pegangan tangan pada jarak kira-kira 66 cm dari dataran sandaran pinggang.
Dalam perbaikan efisiensi kerja juga perlu diperha4kan bangku atau meja kerja. Pembuatan bangku dan meja kerja yang buruk adalah penyebab kerja otot sta4s dan posisi tubuh yang 4dak alamiah, sehingga dapat menyebabkan kifosis jika meja kerja terlalu pendek atau lordosis jika meja kerja terlalu 4nggi. Selain itu, pembuatan meja kerja yang buruk ke4dak nyamanan dalam bekerja.
B. Kerja Penerangan dan Dekorasi Warna Maksud penerangan dan dekorasi warna adalah keserasian fungsi mata terhadap pekerjaan dan kegairahan atas dasar faktor kejiwaan. Mata yang begitu penting untuk kehidupan pada umumnya dan bagi pekerjaan bagi industri dan komunikasi yang memerlukan alat pengelihatan uang semaksimal mungkin dalam hal fungsi mata, sehingga mata perlu untuk dilindungi untuk kelestarian kerja
Penerangan dan dekorasi warna di suatu perusahaan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsi dari ruangan tersebut, misal: Pekerjaan Contoh-contoh Tingkat penerangan yang perlu (lux) Tidak teliti Penimbunan barang 80-170 Agak teliti Pemasangan (tidak teliti) 170-350 Teliti Membaca, menggambar 350-700 Sangat teliti Pemasangan (teliti) 700-10.000
C. Pemeliharaan dan Penggunaan musik Alat dengar tenaga kerja harus dilindungi dari kemungkinan kerusakan oleh efek kebisingan dengan intensitas yang lebih dari 85 db, namun efek kebisingan dengan intensitas kurang daari 85dB dapat berpengaruh buruk terhadap komunikasi dan tidak menguntungkan terhadap efisiensi. Oleh karena itu, intensitas kebisingan pada suatu tempat kerja harus sesuai dengan persyaratan kebisingan yang diperkenankan.
Suatu tempat kerja memiliki tingkat kebisingannya masingmasing, contoh: Kantor atau lokasi Tingkat kebisingan (db) Kantor dipinggir jalan tak ramai dan jendela tertutup 45-65 Kantor dipinggir jalan ramai dengan jendela tertutup 60-80 Ruang kantor yang dihuni 3 orang 55 Ruang kantor yang dihuni 10 orang 60 Ruang kantor yang dihuni 50 orang 65 Dering telepon pada jarak 2m 75 Mesin ketik pada jarak 2m 70
Pengaruh kebisingan secara keseluruhan adalah: a. Kerusakan pada indera pendengaran b. Gangguan komunikasi dan timbulnya salah pengertian c. Pengaruh fatal seperti gangguan psikomotor, gangguan tidur dan efek-efek saraf otonom d. Efek psikologis yaitu perasaan terganggu dan ketidak senangan Namun, jika dilihat dari segi kesehatan, kebisingan memiliki dampak yang buruk. Efek pada persarafan otonom terlihat sebagai kenaikan tekanan darah, percepatan denyut jantung, pengerutan pembuluh darah kulit, bertambah cepatnya metabolisme, menurunnya aktivitas alat pencernaan, dan bertambahnya tegangan otot.
Thank You J J J J J J