HUBUNGAN POWER LENGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP HANDSTAND. Jurnal. Oleh. Ririn Efrina

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI POWER OTOT LENGAN KELENTURAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN HASIL BELAJAR KAYANG. Jurnal MUHAMMAD INDRA KURNIAWAN

KONTRIBUSI KELENTUKAN, KEKUATAN, PANJANG LENGAN DAN TUNGKAI TERHADAP HASIL BELAJAR KAYANG. (Jurnal Skripsi) Oleh SATRIA WIJAYA

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, POWER LENGAN, KEKUATAN PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN HANDSPRING JURNAL. Oleh CANDRA GAMALI PUTRA

KONTRIBUSI POWER LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL ROLL BELAKANG. Jurnal. Oleh ENO IRDIANTO

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN MERODA. Jurnal. Oleh MUHAMMAD GANDI MAULANA

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP SIKAP LILIN. Jurnal. Oleh.

HUBUNGAN KEKUATAN LENGAN, TUNGKAI, BERAT BADAN, KESEIMBANGAN, DAN KOORDINASI DENGAN KEMAMPUAN MERODA. Jurnal. Oleh WINDY ANUGRAH KURNIAWAN

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI DENGAN GERAK DASAR RENANG GAYA DADA. (Jurnal) Oleh ALMAS AQMARINA PUTRI

HUBUNGAN KELENTUKAN TUBUH DAN KECEPATAN REAKSI DENGAN KETERAMPILAN MENGIRING BOLA PERMAINAN SEPAKBOLA JURNAL. Oleh JULIANDA TRI IMAM

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI

KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, DAN PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN HANDSTAND. Jurnal. Oleh.

I. PENDAHULUAN. gerak. Penguasaan kemampuan gerak dasar akan mendasari keterampilan

I. PENDAHULUAN. Senam merupakan aktivitas fisik yang dapat membantu mengoptimalkan. perkembangan gerak terutama dalam membangun pengalaman gerak anak.

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

KONTRIBUSI KELENTUKAN TUBUH, KEKUATAN OTOT LENGAN, KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN KAYANG. (Skripsi) Oleh RESTU TRIWIJAYA

HUBUNGAN KEKUATAN LENGAN, POWER TUNGKAI TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA 25 METER. Jurnal. Oleh KHARINA OKTAVIANA

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

KONTRIBUSI POWER LENGAN, POWER TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING JURNAL. Oleh MARLINA

I. PENDAHULUAN. Sikap lilin merupakan bagian dari keterampilan gerak dasar dalam senam

TINJAUAN PUSTAKA. pendidikan dengan mengabaikan aspek yang lain, sedangkan pendidikan

KONTRIBUSI PANJANG LENGAN, PANJANG TUNGKAI, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN TUNGKAI DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 50 METER. Jurnal.

SKRIPSI. Disusun : GUNTORO NPM :

KONTRIBUSI KEKUATAN, POWER OTOT, PANJANG LENGAN, TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP LONCAT HARIMAU. Jurnal. Oleh. Riyan Jaya Sumantri

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LONCAT HARIMAU. (Jurnal) Oleh PAJAR ANDELA

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KEMAMPUAN LAY-UP SHOOT. Jurnal. Oleh ANIS SUCIATY RAMIO

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh. Meki Vahlevi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai suatu kegiatan telah di kenal dan di sadari atau tidak di lakukan oleh

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI SISWA PUTRI. Jurnal. Oleh. Ramandhani Ardi Pratiwi

III. METODELOGI PENELITIAN. Bandar Lampung, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

I. PENDAHULUAN. jasmani di mana di dalam pelaksanaannya banyak menggunakan fisik atau

PENGARUH LONCAT KATAK DAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh JODIEKA PERMADI

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI KEKUATAN OTOT PERUT, DAN KECEPATAN TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK. (Jurnal) Oleh DICKY TAMARA RIZALDI

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI

HUBUNGAN DAYA LEDAK TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN JARAK JAUH. Jurnal. Oleh YOGA HARLIS SIDIAWAN

I. PENDAHULUAN. Meroda merupakan salah satu gerak dasar yang kompleks, karena dalam

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

1. PENDAHULUAN. Handspring merupakan gerakan yang dilakukan dengan bertumpu pada kedua

I., PENDAHULUAN. merupakan terjemahan langsung dari bahasa Inggris Gymnastics. Kata gymnastics menurut Hidayat (1995:27), dipakai untuk menunjukan

III. METODE PENELITIAN. validitas dan reliabilitas. Dalam bab ini akan dikemukakan hal-hal yang

LATIHAN KELENTUKAN KONTRAKSI-RELAKSASI (PNF) DAN KELENTUKAN STATIS TERHADAP KETERAMPILAN GERAK KAYANG

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL HEADING. Jurnal. Oleh. Heru Setiawan

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI PANJANG TUNGKAI DAN LINGKAR PAHA TERHADAP AKURASI PASSING. Jurnal. Oleh CAHYO PRASETYO

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

I. PENDAHULUAN. layak dan sejahtera, hal ini menuntut manusia untuk bekerja keras demi mencapai

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Pada Program Studi Penjaskesrek.

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

SKRIPSI. Disusun Oleh : NUR AMINSYAH RAMADHAN NPM:

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN MENGGIRING BOLA. (Jurnal) Oleh IRFANDRI VANIKO NEGARA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang didapat selanjutnya diolah dan digambarkan dalam

KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP BANTINGAN PINGGUL. ( Jurnal ) Oleh : Mahyudi Dwi Septian

I. PENDAHULUAN. Senam Menurut Hidayat yang dikutip oleh Agus Mahendra 2002: 2 (dalam

KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, PANJANG LENGAN, POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI TERHADAP RENANG PUNGGUNG. Jurnal. Oleh ANGGUN ANINDITA SANI

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN, DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM SEPAKBOLA. Jurnal.

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Senam menurut Roji (2006: 110) adalah olahraga dengan gerakan gerakan

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN MENENDANG KE ARAH GAWANG. Jurnal. Oleh RANDI TIRTA SAPUTRA

I. PENDAHULUAN. teratur. Senam biasa digunakan orang untuk rekreasi, relaksasi atau

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan-gerakan senam sangat sesuai

HUBUNGAN TINGGI BADAN, BERAT BADAN, VO2MAX

1. PENDAHULUAN. Lompat kangkang merupakan unsur keterampilan gerak manipulatif karena,

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

SKRIPSI. oleh : FEBRIAN RIZKI SUSANDI NIM :

Oleh MUHAMMAD NURHAMZAH Dibawah bimbingan : H. Abdul Narlan, M.Pd. dan H. Agus Mulyadi, M.Pd.

I. PENDAHULUAN. sendiri dalam bahasa aslinya merupakan serapan kata bahasa yunani, gymnos,

KONTRIBUSI REAKSI, POWER TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN LARI 40 METER (JURNAL) Oleh : NUR HIKMAH

KONTRIBUSI DAYA TAHAN OTOT, POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI, KELENTUKAN, KESEIMBANGAN DAN REAKSI TERHADAP TENDANGAN DOLLYO. Jurnal.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani sebagai bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, yang

HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK DENGAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAK TAKRAW. Jurnal. Oleh HANDOYO

Melatih Kebugaran. Kecepatan gerak Loncat katak

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan jasmani merupakan pembelajaran yang didesain untuk

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

UPAYA MENGOPTIMALKAN KETERAMPILAN ROLL DEPAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU SIMPAI DAN BOLA JURNAL. Oleh CANDRA BUANA

II. TINJAUAN PUSTAKA. dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui power otot

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masaalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk

Riska Bhakti Utomo ABSTRAK

KONTRIBUSI KECEPATAN KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK JURNAL. Oleh ANGGUN WAHYUNI SARI DEWI

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

BAB III METODE PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara. pada ketepatan dalam penggunaan metode.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK DAN BERPASANGAN TERHADAP GERAK DASAR SEPAKSILA PERAIMAINAN SEPAKTAKRAW JURNAL. Oleh.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DAN MOTIVASI DENGAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh YUDHA PURNAMA PUTRA

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DIUDARA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan merupakan salah satu tujuan pembangunan nasional seperti yang tertera dalam

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT DENGAN SERVIS ATAS BOLA VOLI MAHASISWA PUTRA PENJASKES IKIP-PGRI PONTIANAK

METODOLOGI PENELITIAN. sendiri (Suharsimi Arikunto, 1998:131). Berdasarkan tujuan dalam penelitian

Esra Fitriyanti Kedo ABSTRAK

Oleh: MUHAMAD ALFIAN Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. ArdhiMardiyantoIndra. P, M.Or.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN VO2MAX DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh. Arif Cahyanto

METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010 : 16). Metode penelitian merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar yang dapat menumbuhkan potensi sumber

Transkripsi:

1 HUBUNGAN POWER LENGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP HANDSTAND Jurnal Oleh Ririn Efrina FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015

2 ABSTRACT RELATIONSHIP ARM POWER, LEGS POWER AND FLEXIBILITY TO HANDSTAND SKILLS By: Ririn Efrina Mentor: Drs. Ade Jubaedi, M.Pd Heru Sulistianta, S.Pd., M.Or This study aimed to determine the relationship of arm power, leg power and flexibility to handstand skills. The methodology of the study is the product moment correlation. and the sample used is the son of class VIII students of SMP N 23 Bandar Lampung, and a population of 265 students and collecting the data was taken as much as 15% of the population so it was collected as many as 40 students. The research results showed that there is a significant relationship and skills handstand movement of 0.92 (84.6%,) to arm power and 0.88 (77.4%) for flexibility, while the power limbs give the relationship a low of 0, 62 (38.4%). The conclusion of this study is the relationship of arm power and flexibility contributes positively to handstand skills. Keywords : flexibility, gymnastics, handstand, power.

3 ABSTRAK HUBUNGAN POWER LENGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP HANDSTAND Oleh Ririn Efrina Pembimbing: Drs. Ade Jubaedi, M.Pd Heru Sulistianta, S.Pd., M.Or Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan power lengan,power tungkai dan kelentukan terhadap keterampilan handstand. Metodologi penelitian yang digunakan adalah korelasi product moment. serta sampel yang digunakan adalah siswa putra kelas VIII SMP N 23 Bandar Lampung yang populasinya berjumlah 265 siswa dan pengambilan data diambil sebanyak 15% dari populasi sehingga terkumpul sebanyak 40 siswa. Hasil penelitian didapat bahwa adanya hubungan yang signifikan dan keterampilan gerakan handstand sebesar 0,92 (84,6%,) untuk power lengan dan 0,88 (77,4%) untuk kelentukan, sedangkan power tungkai memberikan hubungan yang rendah sebesar 0,62 (38,4%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah hubungan power lengan dan kelentukan memberikan kontribusi yang positif terhadap keterampilan handstand. Kata kunci: handstand, kelentukan, power, senam.

4 I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Handstand adalah sikap tegak dengan bertumpu kepada kedua tangan atau tegak atas kedua tangan dengan siku-siku lurus, kedua kaki rapat dan lurus ke atas. Suatu hal yang perlu diperhatikan yaitu harus dilakukan di atas landasan atau alas yang keras (misalnya lantai) karena akan memudahkan untuk bertumpu, jika dibandingkan dengan melakukan handstand di atas landasan atau alas yang lunak (misalnya kasur). Berdasarkan pengamatan peneliti di SMP N 23 Bandar Lampung pada siswa kelas VIII pada saat melakukan handstand, peneliti melihat terdapat siswa yang tidak dapat melakukan handstand hal ini diduga karena belum maksimalnya power lengan, power tungkai, dan kelentukan. Berkaitan dengan masalah tersebut, untuk itulah saya sebagai peneliti ingin mengetahui seberapa besar hubungan power lengan, power tungkai dan kelentukan terhadap keterampilan handstand, sehingga nantinya dapat menjawab masalah yang belum terpecahkan oleh guru di sekolah. Dilihat dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti di SMP N 23 Bandar Lampung, diduga kurangnya maksimalnya handstand disebabkan oleh kurannya power lengan, tungkai dan kelentukan, sehingga hasilnya belum maksimal untuk itu penulis mengambil judul Hubungan Power Lengan, Power Tungkai dan Kelentukan Terhadap Keterampilan Handstand Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 23 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015. Identifikasi Masalah Dari berbagai masalah yang muncul dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1. Belum diketahuinya seberapa besar hubungan power otot lengan terhadap keterampilan handstand. 2. Belum diketahui seberapa besar hubungan power otot tungkai terhadap keterampilan handstand. 3. Belum diketahui seberapa besar hubungan kelentukan terhadap keterampilan handstand. Batasan Masalah Agar penelitian ini tidak meluas, maka penulis membatasi masalah dalam penelitian ini hanya pada masalah seberapa besar Hubungan Power Lengan, Power Tungkai dan Kelentukan Terhadap Keterampilan Handstand pada siswa kelas VIII SMP Negeri 23 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015 Rumusan Masalah 1. Adakah hubungan power otot lengan terhadap keterampilan handstand pada siswa kelas VIII SMP Negeri 23 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015? 2. Adakah hubungan power otot tungkai terhadap keterampilan handstand pada siswa kelas VIII SMP Negeri 23 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015? 3. Adakah hubungan kelentukan terhadap keterampilan handstand pada siswa kelas VIII SMP

5 Negeri 23 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui seberapa hubungan power otot lengan terhadap keterampilan handstand pada siswa kelas VIII SMP Negeri 23 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015. 2. Untuk mengetahui seberapa hubungan power otot tungkai terhadap keterampilan handstand pada siswa kelas VIII SMP Negeri 23 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015. 3. Untuk mengetahui seberapa hubungan kelentukan terhadap keterampilan handstand pada siswa kelas VIII SMP Negeri 23 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015. Manfaat Penelitian Penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain bagi : 1. Bagi Peneliti 2. Bagi Guru 3. Program Studi Ruang Lingkup Penelitian Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah : 1. Tempat penelitian dilaksanakan di SMP N 23 Bandar Lampung. 2. Objek penelitian yang diamati adalah power otot lengan, power otot tungkai dan kelentukan terhadap keterampilan handstand 3. Subjek penelitian yang diamati adalah siswa putra kelas VIII di SMP Negeri 23 Bandar Lampung. II. TINJAUAN PUSTAKA Pendidikan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pengertian pendidikan menurut John Dewey (2002:36) pendidikan adalah suatu proses pengalaman karena kehidupan adalah pertumbuhan. Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani dan kesehatan adalah mata pelajaran yang merupakan bagian dari pendidikan keseluruhan yang dalam proses pembelajarannya mengutamakan aktivitas jasmani dan kebiasaan hidup sehat menuju pada pertumbuhan dengan pengembangan jasmani, mental, sosial dan emosional yang selaras dan seimbang. (Eddy Suparman, 2000: 8). Keterampilan Gerak Menurut Lutan (1988:95) menerangkan bahwa keterampilan itu dapat juga dipahami sebagai indikator dari tingkat kemahiran atau penguasaan suatu hal yang memerlukan gerak tubuh. Keterampilan gerak adalah gerak yang mengikuti pola atau gerak tertentu yang memerlukan koordinasi dan kontrol sebagian atau seluruh tubuh yang bisa dilakukan melalui proses belajar. Semakin

6 kompleks keterampilan gerak yang harus dilakukan, makin kompleks juga koordinasi dan kontrol tubuh yang harus dilakukan, dan ini berarti makin sulit juga untuk dilakukan. Menurut Lutan (1988:305) belajar keterampilan gerak berlangsung melalui beberapa tahap yakni: (a) tahap kognitif, (b) tahap asosiatif dan (c) tahap otomatis. Senam Agus Mahendra (2000:10) mengatakan bahwa senam merupakan aktivitas fisik yang dapat membantu mengoptimalkan perkembangan anak. Gerakangerakan senam sangat sesuai untuk mendapatkan penekanan di dalam program Pendidikan Jasmani, terutama karena tuntutan fisik yang dipersyaratkannya, seperti kekuatan dan daya tahan otot dari seluruh bagian tubuh. Di samping itu, senam juga besar sumbangannya pada perkembangan gerak fundamental yang penting bagi aktivitas fisik cabang olahraga lain, terutama dalam hal bagaimana mengontrol sikap dan gerak secara efektif dan efisien. Senam Lantai Menurut Agus Mahendra (2000:4) senam lantai pada umumnya disebut floor exercise, tetapi ada juga yang menamakan tumbling. Senam lantai merupakan salah satu rumpun dari senam. Senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada matras. Unsur-unsur gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan atau kaki untuk memperthankan sikap seimbang atau pada saat meloncaat kedepan atau ke belakang. Bentuk latihannya merupakan gerakan dasar dari senam perkakas atau alat. Pada dasarnya, bentuk-bentuk latihan bagi putra dan putri adalah sama, hanya untuk putri anyak unsur gerak balet. Jenis senam juga di sebut latihan bebas karena pada waktu melakukan gerakan pesenam tidak mempergunakan suatu peralatan khusus. Handstand Handstand merupakan suatu hasil materi senam yang penguasaan rangkaian keterampilan gerakan yang dilakukan secara berurutan. Adisuyanto (2009 : 100-101) berpendapat bahwa keterampilan gerak handstand diperoleh dari berbagai gerak awalan. Beberapa awalan yang dapat menunjang terjadinya gerak akhir handstand bisa diperoleh dari: 1. Sikap awalan jongkok; Pelaksanaan keterampilan gerak handstand dapat diawali dari sikap jongkok dengan kaki rapat. Diawali dari sikap jongkok, letakkan telapak tangan di depan kaki dan kemudian tolak kedua kaki ke atas. Setelah menolak posisikan kaki agar rapat kemudian secara perlahan diluruskan sekaligus tangan dan bahu mengatur keseimbangan tubuh untuk tidak jatuh. Gambar 6. Rangkaian keterampilan gerak handstand sikap awal jongkok (sumber: Biasworo Adisuyanto, 2009:101)

7 2. Sikap awal berdiri, dengan mengayunkan satu kaki Keterampilan gerak handstand juga dapat diawali dari sikap berdiri. Posisi tangan di atas lurus dan kemudian diturunkan bersamaan dengan kaki kiri melangkah ke depan. Julurkan telapak tangan hingga ke bawah dan kaki kiri ditekuk. Dorong kaki kiri dan ayunkan kaki kanan hingga lurus ke atas, kemudian kaki kiri menyusul kaki kanan hingga rapat. 3. Sikap awal berdiri, dengan mengangkat dua kaki secara bersama-sama (kaki rapat) Keterampilan gerak dasar handstand dengan awalan mengangkat dua kaki secara bersama-sama sering dikenal dengan istilah (press to handstand). Gerakan ini lebih sulit dilakukan dari awalan yang sebelumnya karena membutuhkan kekuatan pergelangan tangan, tangan, bahu dan otot perut yang benar-benar kuat. Tanpa ditunjang dengan kekuatan empat komponen tersebut anak didik akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaannya. 1. Latihan kelentukan 2. Latihan kekuatan dan kecepatan 3. Latihan keseimbangan Power Imam Hidayat ( 1996:205) yang menyatakan bahwa daya ledak atau power adalah besarnya kekuatan yang dikeluarkan dengan kecepatan tertentu. Menurut Harsono (1988:10) power adalah kemampuan otot untuk mengerakan kekuatan maksimal dalam waktu yang cepat. Power Tungkai Penjelasan di atas tetang power dapat disimpulkan bahwa power adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk bekerja atau melakukan aktifitas secara cepat dalam periode waktu tertentu. Gambar 13 : Gambar otot tungkai bawah (Evelin C. Pearce, 2010:108) Gambar 8. Rangkaian keterampilan gerak handstand sikap awal berdiri dengan mengangkat dua kaki secara bersama-sama (kaki rapat) (sumber: Biasworo Adisuyanto, 2009:101) Bentuk Latihan Senam Lantai Power Lengan Definisi Kekuatan atau strength otot lengan adalah adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan pada lengan (Harsono, 1988 : 176). Sedangka Kekuatan otot lengan adalah kemampuan kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam

8 penggunaan otot lengan untuk penerimaan beban sewaktu bekerja. M. Sajoto (1998:88) memberikan definisi tentang kekuatan yaitu komponen kondisi fisik seseorang yang berkaitan dengan kemampuan mempergunakan otot lengan untuk menerima beban sewaktu bekerja. Gambar 13 : Gambar otot lengan (Evelin C. Pearce, 2010:110) Kelentukan (flexibility) Kelentukan merupakan kemampuan tubuh untuk melakukan latihanlatihan dengan amplitude gerakan yang besar atau luas, dengan kata lain kelentukan merupakan kemampuan pergelangan/ persendian untuk dapat melakukan gerakangerkan kesemua arah secara optimal. Adapun metode untuk melatih kelentukan yang perlu diperhatikan pada prinsip latihannya adalah: Kerangka Pemikiran Handstand adalah sikap tegak dengan bertumpu kepada kedua tangan atau tegak atas kedua tangan dengan siku-siku lurus, kedua kaki rapat dan lurus ke atas. Dalam melakukan handstand dibutuhkan power otot lengan, tungkai dan kelentukan. Kelentukan optimal dibutuhkan pada handstand agar otot-otot yang mendukung batang tubuh dapat bergerak dengan efisien dan memudahkan melakukan posisi handstand yang sempurna. Hipotesis Menurut Suharsimi Arikunto (1998:67) hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian adalah 1. Ada hubungan yang signifikan power otot lengan terhadap keterampilan handstand pada siswa kelas VIII SMP Negeri 23 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015. 2. Ada hubungan yang signifikan power otot tungkai terhadap keterampilan handstand pada siswa kelas VIII SMP Negeri 23 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015. 3. Ada hubungan yang signifikan kelentukan terhadap keterampilan handstand pada siswa kelas VIII SMP Negeri 23 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015. III. METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian Menurut Arikunto (1998:73) penelitian deskriptif korelasional atau penelitian korelasional yaitu untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara kedua variabel atau lebih. Vabriabel Penelitian Variabel adalah suatu gejala yang bervariasi yang menjadi obyek penelitian (Arikunto, 1998:118). Sedangkan dalam penelitian ini ada dua variabel bebas dan satu variabel terikat.

9 a. Variabel bebas adalah yang mempengaruhi, yaitu power otot lengan(x 1 ), power otot tungkai (X 2 ) dan kelentukan (X 3 ) b. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi, yaitu handstand (Y). Populasi dan Sampel Populasi Menurut Sukardi (2003: 53) populasi adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian. Populasi dibatasi sebagai jumlah penduduk sedikit mempunyai sifat yang sama atau homogen. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas VIII SMP Negeri 23 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 265 siswa. Sampel Dalam suatu proses penelitian, tidak perlu seluruh populasi diteliti akan tetapi dapat dilakukan terhadap sebagian dari jumlah populasi tersebut. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2002:109) menjelaskan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Apabila kurang dari 100, lebih baik diambil semua hingga penelitian merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subjek besar dapat diambil antara 10-25% atau 20-25% atau lebih besar dari itu. Sesuai dengan pendapat di atas, maka penulis memberikan hak yang sama kepada setiap subyek untuk memperoleh kesempatan dipilih sebagai sampel sebanyak 40 orang siswa (15% dari populasi). Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan adalah (1) Tes power otot lengan (pull and push strength test) yang bertujuan untuk mengukur power otot lengan, (2) Tes power tungkai (leg strength test), tes kelentukan (flexion of trunk). Analisis Data Setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data dari mengolahdata hasil (X 1 ), (X 2 ) dan (X 3 ) terhadap (Y). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi ganda ( multiple corelation ). Namun sebelum menggunakan metode tersebut, sebelumnya dicari dahulu skor baku (T score ) masing- masing data. T score berfungsi untuk menyearahkan dari jenis yang berbeda satuan ukuranya atau berbeda bobot skornya, mejadi skor baku atau skor standar. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1. Variabel Kemampuan Power Lengan Hasil penelitian menujukkandata awal dengan nilai terendah 0,1 dan tertinggi 12,4 kemudian dirubah dalam bentuk T-skor mempunyai nilai terendah dari kekuatan power lengan 42,5 dan nilai tertinggi 66,6dengan rerata

10 sebesar 3,9 dan simpangan baku sebesar 5,1 2. Variabel Power Tungkai Hasil penelitian menunjukkan data awal dengan nilai terendah 22 dan tertinggi 66 kemudian dirubah dalam bentuk T-skor mempunyai nilai terendah power tungkai 35,7 dan nilai tertinggi 80dengan rerata sebesar 39,7dan simpangan baku sebesar 12,1. 3. Variabel Kelentukan Hasil penelitian menujukkan data awal dengan nilai terendah 11 dan tertinggi 37 kemudian dirubah dalam bentuk T-skor mempunyai nilai terendah 30,2 dan nilai tertinggi 68,9 dengan rerata sebesar 25,8 dan simpangan baku sebesar 7,5. 4. Variabel Handstand Hasil penelitian menujukkan data awal dengan nilai terendah 65 dan tertinggi 92 kemudian dirubah dalam bentuk T-skor mempunyai nilai terendah 28,6dan nilai tertinggi 72,9 Dengan rerata sebesar 78dan simpangan baku sebesar 6,1 Gambar 14. Histogram Kemampuan Masing-Masing Variabel Pengujian Hipotensi Hubungan Power Lengan (X 1 ) Terhadap Keterampilan Hendstand (Y) Pada Siswa Putra Kelas VIII SMP N 23 Bandar Lampung r hitung r tabel Kriteria Korelasi Kesimpulan 0,92 0,312 Sangat Kuat Signifikan Besarnya hubungan antara power lengan terhadap keterampilan melakukan hendstanddapat ditentukan dengan koefisien determinasir² x 100% yaitu 0,8464. Jadidapat diketahui pula besarnya kontribusi adalah 84,64%. Hubungan Power Tungkai (X 2 ) Terhadap Keterampilan Hendstand (Y) Pada Siswa Putra Kelas VIII SMP N 23 Bandar Lampung r hitung r tabel Kriteria Korelasi Kesimpulan 0,62 0,312 Rendah Rendah 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Data Awal Min Data Awal Max Data Awal Min T-Skor Data Awal Max T-Skor Rerata Simpangan Baku Besarnya hubungan antara power tungkai terhadap keterampilan melakukan hendstand dapat ditentukan dengan koefisien determinasi r² x 100% yaitu 0,62. Jadidapat diketahui pula besarnya kontribusi adalah 38,4%. Hubungan Kelentukan (X 3 ) Terhadap Keterampilan Handstand (Y) Pada Siswa Putra Kelas VIII SMP N 23 Bandar Lampung r hitung r tabel Kriteria Korelasi Kesimpulan 0,88 0,312 Kuat Signifikan

11 Besarnya hubungan antara kelentukan terhadap keterampilan melakukan hendstand dapat ditentukan dengan koefisien determinasir² x 100% yaitu 0,774. Jadidapat diketahui pula besarnya kontribusi adalah 77,4%. Pembahasan Berdasarkan Penelitian yang yang dilakukan oleh peneliti tentang besarnya hubungan antara power lengan, power tungkai, kelentukanmenujukkan bahwa adanya hubungan yang menunjukan signifikan antara power lengan, power tungkai dan kelentukan yang signifikan, tetapi dkeri ketiga unsur tersebut yang paling terhadap keterampilan hendstand siswa kelas VIIISMP N 23 Bandar Lampung tahun ajaran 2014 /2015mendoninasi adalah unsur power lengan terhadap keterampilan hendstand siswa kelas VIII SMP N 23 Bandar Lampung tahun ajaran 2014 /2015. Adapun power lengan memberikan hubungan yang paling besar hal ini dikarnakan power lengan penopang berat bandan ketika melakukan gerakan hendstend, karena ketika melakukan hendstand tangan tan menganggat beban berupa tubuh kita sendiri. Adapun hubungan power tungkai terhadap keterampilan gerakan hendstandmenunjukan hubungan yang sangat rendah karena power tungkai memerikan beban saja karena ketika melakukan hendstan yang sebagai tumpuan adalah power lengan. Adapun kelentukan memberikan hubungan yang signifikan dikarnakan Ketika melihat dan membedakan antara orang yang lentur dan yang tidak lentur. Orang yang tidak memiliki kelenturan dia akan cenderung akan sedikit sulit dalam melakukan gerakan apalagi dengan gerakan yang kompleks dan dia akan terlihat kaku. Sebaliknya orang memiliki kelenturan dia akan lebih mudah dalam melakukan gerakan dan lebih efesien.kelentukan sendiri dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan yang seluas-luasnya dalam ruang gerak sendi, dia juga memiliki otototot yang elastis. Oleh karena itu seorang guru atau pelatih dapatmeningkat keterampilan gerakan hendstand anak secara maksimal dengan memberikan latihan- latihan yang bersifat meningkatkan power lengan dan kelentukan pada peserta didik maupun atlet tanpa terlepas dari unsur pokok yakni power, kecepatan, daya tahan, kelincahan, kekuatan, kelentukan serta mengetahui bagaimana cara melakukan teknik dan taktikdengan sempurna, melakukan lari handstand dengan kekuatan penuh. V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Power lengan memberikan hubungan yang signifikan terhadap keterampilan handstandpada siswa kelas VIII SMP Negeri 23 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015. 2. Power tungkai memberikan hubungan yang rendahterhadap keterampilan handstandpada siswa kelas VIII SMP Negeri 23 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015. 3. Kelentukan memberikan hubungan yang signifikan terhadap keterampilan

12 Saran handstandpada siswa kelas VIII SMP Negeri 23 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015. 1. Bagi mahasiswa Perlu untuk melatih serta meningkatkan komponenpower lengan, dan kelentukankarena ketiga factor tersebut mempuyai hubungan yang signifikan terhadap peningkatan keterampilan melakukan hendstand sesorang, tentunya tanpa mengabaikan factor factor lainnya. 2. Bagi Pelatihdan Guru Pendidikan Jasmani Dalam usaha meningkatkan hasil latihan yang optimal hendaknya memperhatikan komponen power lengan dan kelentukandalam penguasaan peningkatan kecepatan berlari sesorang. 3. Bagi Program Study Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Masih ada unsur lain yang berhubungandengan keterampilaan melakukan gerakan handstand, hal ini dapat diteliti guna mengetahui unsur unsur lain yang dapat meningkatkan keterampilaan melakukan gerakan handstand yang dapat diteliti mahasiswa lainya. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta.. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Revisi ke-vi. Jakarta : Rineka Cipta. Adisuyanto Aka, Biasworo. 2009. Cerdas dan Bugar dengan Senam Lantai. Jakarta: Gramedia PT. Widiasarana Indonesia. Dewey, John. 2002. Pengalaman dan Pendidikan. Terjemahan John de Santo.Yogyakarta: Kepel Pres. Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta: Tambak Kusuma. Hidayat, Imam. 1996. Senam. Diklat. Bandung: FPOK IKIP. Lutan, Rusli. 1988. Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: Depdikbud Direktorat JendralTinggi Mahendra, Agus. 2000. Senam. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III. Pearce, Evelin C. 2010. Anatomy & Physiologi for Nurses. Terjemahan Sri Yuliani Handoyo. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Sajoto. M. 1998. Pembinaan dan Peningkatan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta : Dahara Prize.

13 Sukardi. 2003. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara. Suparman, Eddy. 2000. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta.