KEADAAN UMUM WILAYAH KOTA METRO

dokumen-dokumen yang mirip
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Metro merupakan ibukota Kecamatan Metro Pusat. Kota Metro

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi. wilayahnya. Iklim yang ada di Kecamatan Anak Tuha secara umum adalah iklim

TINJAUAN PUSTAKA. yang mungkin dikembangkan (FAO, 1976). Vink, 1975 dalam Karim (1993)

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Posisi wilayah Kota Metro berada di tengah Provinsi Lampung, secara

Lampiran 1 : Data suhu udara di daerah Kebun Bekala Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang ( 0 C)

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

2013, No.1041 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Propinsi Lampung di Bandar Lampung adalah 77 km.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kelapa Sawit(Elaeis guineensis) tanaman kelapa sawit diantaranya Divisi Embryophyta Siphonagama, Sub-devisio

Lampiran 1. Kriteria Kelas Kesesuaian Lahan Kelapa sawit

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 79/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN KESESUAIAN LAHAN PADA KOMODITAS TANAMAN PANGAN

Lampiran 1. Data curah hujan di desa Sipahutar, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kriteria Kesesuaian Lahan Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.)

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Kendari dengan Ibukotanya Kendari yang sekaligus Ibukota Propinsi

Mela Febrianti * 1. Pendahuluan. Abstrak KESESUAIAN LAHAN

Kesesuaian Lahan Kayu Manis di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Karakteristik dan Kesesuaian Lahan Tanaman Cabai & Bawang Merah Dr. Dedi Nursyamsi

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

TATA CARA PENELITIAN

I. TINJAUAN PUSTAKA. bahan induk, relief/ topografi dan waktu. Tanah juga merupakan fenomena alam. pasir, debu dan lempung (Gunawan Budiyanto, 2014).

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Tanaman ubi jalar tergolong famili Convolvulaceae suku Kangkungkangkungan,

Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kacang Tanah di Desa Sampuran, Kecamatan Ranto Baek, Kabupaten Mandailing Natal

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Natar terdiri dari 24 desa yaitu Desa Banda Rejo, Suka Bandung,

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

Lampiran 1. Deskripsi Profil

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada

TINJAUAN PUSTAKA. A. Lahan Pasir Pantai. hubungannya dengan tanah dan pembentukkannya.

Lampiran 1. Peta/ luas areal statement kebun helvetia. Universitas Sumatera Utara

TUGAS KULIAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN SETELAH UTS

GAMBARAN UMUM. kordinat antara LS dan BT. Batas wilayah. Sebelah Utara kecamatan Punggur dan Pekalongan kabupaten Lampung

Kesesuian lahan untuk tanaman papaya dan durian dipolitani

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.)

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang

Kesesuaian Lahan Jagung Pada Tanah Mineral dipoliteknik Pertanian Negeri Payakumbuh

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DI KECAMATAN MUARA KABUPATEN TAPANULI UTARA

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai Januari 2013.

DATA PENDUDUK LAHIR-MATI DAN PINDAH-DATANG

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

KEADAAN UMUM WILAYAH. Projotamansari singkatan dari Produktif-profesional, ijo royo royo, tertib, aman,

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas

Kesesuaian Lahan Tanaman Kelapa di Lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis Gambaran Umum Lahan Pertanian di Area Wisata Posong Desa Tlahap terletak di Kecamatan Kledung,

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

Kesesuaian LahanTanaman Kelapa Sawit Di lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Lailatul Husna *

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Lampung yang dikukuhkan berdasarkan Undang-Undang Negara Republik

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kualitas dan Karakteristik Lahan Sawah. wilayahnya, sehingga kondisi iklim pada masing-masing penggunaan lahan adalah

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Maret 2016

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan

KESESUAIAN LAHAN DI POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH UNTUK BUDIDAYA KEDELAI

GAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara

BAB 5 INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian telah dilakukan di lahan pertanaman padi sawah (Oryza sativa L.) milik

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. lahan pasir pantai Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen dengan daerah studi

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

GAMBARAN UMUM KOTA TANGERANG SELATAN

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

I. PENDAHULUAN. penduduk di Indonesia bergantung pada sektor pertanian sebagai sumber. kehidupan utama (Suparyono dan Setyono, 1994).

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margasari terletak di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten

LEMBAR KERJA SISWA. No Jenis Tanah Jenis tanaman Pemanfaatannya

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pulau Jawa, dan sebaliknya. Provinsi Lampung memiliki 12 kabupaten dan 2

III. METODE PENELITIAN. kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan kecamatan hasil

Transkripsi:

KEADAAN UMUM WILAYAH KOTA METRO Kondisi Fisik dan Administrasi Wilayah Secara geografis, Kota terletak pada kedudukan TimurBarat antara 5 o 5 sampai 5 o Bujur Timur dan UtaraSelatan 5 o 5 5 o Lintang Selatan dan Kota merupakan wilayah Provinsi Lampung. Secara administratif Kota mempunyai perbatasan sebagai berikut: a. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Timur. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Lampung Timur. c. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Lampung Timur. d. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Lampung Tengah. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Nomor 5 tahun tentang pemekaran kelurahan dan kecamatan di Kota, maka pemerintahan terdiri dari 5 kecamatan yang meliputi kelurahan. Luas wilayah Kota sekitar 8,7 km atau.87 Ha dengan topografi wilayah berupa daerah daratan aluvial. Sedangkan ketinggian tempat Kota berkisar antara 5 75 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan lereng antara 5%. Fisiografi Berdasarkan fisiografinya, bentang wilayah Kota termasuk grup dataran tuf masam. Bentang alam wilayah ini dapat dikelompokkan kedalam bentuk wilayah datar, dengan kemiringan lereng % mencakup luasan kurang lebih % luas lahan dan berombak dengan kemiringan lereng 8% seluas kurang lebih 8% dari luas lahan dan 8 5% seluas kurang lebih % dari luas lahan. Geologi Secara geologi wilayah Kota berada pada formasi tuf Lampung dan diperkirakan berumur Kuarter, berkomposisi lempung bertuf dan batu pasir. Tuf kasar mengandung ortoklas, mikrlin, biotit, kuarsa dan plagioklas yang bercampur

dengan fragmen granit dan genesis, sedangkan tuf halus berkomposisi batu apung, feldspar dan kuarsa. Iklim Arah angin Kota beriklim tropishumid angin laut yang bertiup dari Samudra Indonesia dengan arah angin setiap tahunnya, yaitu: () pada bulan November Maret angin bertiup dari arah barat dan barat laut, () pada bulan JuliAgustus angin bertiup dari arah timur dan tenggara. Kecepatan angin ratarata 5,8 km/jam. Curah Hujan Curah hujan wilayah Kota berkisar antara.58.7 mm/tahun, dengan bulan basah 5 7 bulan per tahun. Temperatur udara ratarata berkisar antara 8 o C, temperatur maksimum adalah o C dan minimum o C. Ratarata kelembaban udara sekitar 8 88%. Tabel Banyaknya curah hujan dan hari hujan di Kota Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Tahun 5 CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH 7 9 7 8 9 5 9 8 85 8 5 5 7 58 9 9 9 7 7 8 7 5 8 5 9 8 87 7 7 5 7 5 7 5 5 99 85 9 5 89 98 5 9 5 8 7 98 85 9 88 9 5 9 7 8 7 8 5 98 9 5 5 95 75 78 Jumlah.8 78.9.78 8.77.7.58 7 Sumber: Dinas Pertanian Kota, 7 7 8 5

Gambar Peta administrasi Kota

5 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kondisi Demografi Penduduk Kota pada tahun berjumlah.8 jiwa, dengan pertumbuhan ratarata sebesar,7% per tahun sejak tahun. Penyebaran penduduk di Kota pada tahun sebagian besar terkonsentrasi di kecamatan Pusat dan Kecamatan Timur. Ratarata kepadatan penduduk Kota sebesar.89 jiwa/km, dengan kepadatan tertinggi terdapat di Kecamatan Pusat, seperti terlihat pada Tabel 5. Tabel 5 Luas wilayah dan jumlah penduduk Kota Tahun Kecamatan/ Kelurahan Pusat.. Imopuro. Hadimulyo Timur. Hadimulyo Barat 5. Yosomulyo Barat. Mulyojati. Ganjar Asri. Ganjar Agung. Mulyosari Timur. Iringmulyo. Yosorejo. Yosodadi. Tejosari 5. Tejoagung Luas (Ha) 9 9 7 5 7 Jumlah Lingkungan 9 9 5 Jumlah Penduduk (Jiwa).5 7.5.788.5.79 Jumlah () 9 5.7 95 88 5 5 5.5 7.5 5.8.5 Jumlah ().8 9.57 7 55 8 9 5 9.78 7.8 5.9.9. Jumlah (). 9.7 Selatan. Margorejo. Rejomulyo. Margodadi. Sumbersari Bantul Utara. Karangrejo. Purwoasri. Purwosari. Banjarsari 75 87 5 7.7.95..9 Jumlah ().. 77 55 575 7 9.85.9. 8.5 Jumlah (5).9. Total (++++5).87 8.8 Sumber: BPS Kota, 7 Kepadatan (Jiwa/Km ) 7.7.. 7.59.9.885.9.75 85.8.9.887 7.8.87 88 89 8 8.7.97

Struktur Umur Penduduk Komposisi penduduk Kota berdasarkan struktur umur dibedakan atas usia produktif ( tahun) dan usia tidak produktif (5 tahun dan tahun). Pada tahun jumlah penduduk usia produktif di Kota sebesar 85. jiwa atau 5,5% dari jumlah penduduk, sedangkan usia tidak produktif berjumlah 5. jiwa atau,5%. Tabel Penduduk Kota Tahun berdasarkan kelompok umur Kelompok Umur Penduduk Jumlah total Lakilaki Perempuan (jiwa) (jiwa) (jiwa). 5.987. 59.9 5.95..5..85 59 7.8 7.85 5..5.599.5 59.57.955.5 5.8 5.8.8 59 5. 5.8..5.79 8.97 59.5.987. 55.5..7 5559..5..55..88 59 95 99.9 77 78 7.8 75+ 75 79.55 % dari Total Jumlah 75.75 7.8.8 Sumber: BPS Kota, 7,9,9,,,,,9,8,,5,,,,,, Mata Pencaharian Penduduk Mata Pencaharian Perduduk Kota pada tahun sebagian besar adalah pada sektor jasa (8,5%), sektor perdagangan (8,8%), sektor pertanian (,97%) dan selanjutnya sektor transportasi & komunikasi (9,8%), dan sektor konstruksi (5,%). Komposisi mata pencaharian penduduk di Kota pada tahun tergambar sebagai berikut:

7 Sumber: Selayang Pandang Kota, 7 Gambar 7 Persentase jumlah penduduk berdasarkan lapangan pekerjaan Data jumlah penduduk Tahun 995997 sangat besar, karena pada saat itu masih dalam wilayah Kabupaten Lampung Tengah. Sejak Tahun 999 berdiri sendiri menjadi daerah otonom kotamadya. Pada Tahun penduduk Kota sudah mencapai.8 jiwa. Dari total tersebut sebanyak 5.7 jiwa adalah lakilaki dan selebihnya yaitu.7 jiwa adalah wanita. Pada Tabel 7 menunjukkan perkembangan penduduk menurut jenis kelamin di daerah penelitian. Tabel 7 Perkembangan penduduk menurut jenis kelamin di Kota Tahun 995 Tahun LakiLaki Perempuan Jumlah 995 99 997 998 999 5 987.7..7..7 58. 58.58 59.8.7.9.589.. 5.7 955.7 9.887 9.77 57. 57. 58.78 59...89.9.77.7.9.9.95.57.975.55 5.9 5.789 8.8 9.77.9.7.7 8..8 Sumber: BPS Kota, 7

8 Kondisi Sarana dan Prasarana Wilayah Jaringan Transportasi Jaringan transportasi di Kota pada dasarnya digunakan untuk memperlancar arus distribusi barang dan jasa, mengembangkan kegiatan ekonomi, meningkatkan aktivitas pelayanan masyarakat, meningkatkan mobilitas penduduk ke seluruh wilayah kota, serta membuka isolasi daerah pinggiran dan sentrasentra produksi pertanian di daerah pinggiran kota (urban fringe). Sistem jaringan jalan di Kota, merupakan bagian dari jaringan jalan propinsi dan Nasional. Jalan Jenderal Sudirman Abdul Haris Nasution, merupakan bagian dari jalan negara (nasional) sebagai jalan arteri primer yang menghubungkan Bandar LampungTeginenengSukadana. Sedangkan Jalan Pahlawan Jalan Jawa Jalan Imam Bonjol, merupakan jalan provinsi yang diklasifikasikan sebagai jalan kolektor primer yang menghubungkan Kota dengan Kota Gajah dan Gaya Baru, Kabupaten Lampung Tengah. Adapun panjang dan status jalan di Kota dapat dlihat pada Tabel 8. Tabel 8 Panjang dan status jalan di Kota Status Jalan Jalan Negara Jalan Propinsi Jalan Kabupaten/Kota: Jalan Hotmix Jalan Aspal Jalan Batu/Onderlag Jalan Tanah Sumber: Masterplan Agropolitan, 5 Panjang (km) 5,7,9 7, 7, 9,, Jumlah, Jaringan jalan utama Kota mengarah dan berpusat pada satu titik yaitu pusat kota (pola radial). Konsekuensinya adalah seluruh arus lalu lintas baik lokal maupun regional harus melalui pusat kota, sehingga dapat terjadi kelebihan beban pada jalan menuju pusat kota. Dapat pula terjadi kesenjangan perkembangan wilayah pada bagian yang berada di pinggiran kota (urban fringe), khususnya yang tidak dilalui oleh jalan utama menuju pusat kota. Sarana angkutan di Kota terdiri dari jenis transportasi darat yang berupa kendaraan roda empat, roda dua (ojek) dan becak. Sistem pelayanan

9 angkutan umum kota meliputi: angkutan kota (angkot) yang melayani transportasi dalam Kota dan wilayah sekitarnya, angkutan antar kota dalam propinsi, dan angkutan luar kota antar propinsi. Sarana angkutan kota pada saat ini belum mampu melayani seluruh wilayah kota. Beberapa bagian wilayah kota yang belum terjangkau trayek angkutan kota adalah sebagian wilayah Kecamatan Timur dan Selatan, yaitu: Kelurahan Tejosari, Karangrejo, Margodadi, Sumbersari, dan Rejomulyo. Sarana Pendidikan Untuk mendukung visi Kota sebagai kota pendidikan maka berbagai program peningkatan fasilitas telah dilakukan. Dengan sarana pendidikan yang lengkap serta didukung oleh suasana kota yang tenang dan tentram akan meningkatkan daya tarik pelajar dari luar daerah untuk menuntut ilmu di Kota. Tabel 9 menunjukkan jumlah sarana dan prasarana pendidikan di Kota. Tabel 9 Sarana dan prasarana pendidikan di Kota Jenis Sekolah Jumlah (Unit) Jumlah Kelas (Ruang) SD Negeri SD Swasta SLTP Negeri SLTP Swasta SMU Negeri SMU Swasta SMK Negeri SMK Swasta Perguruan Tinggi 5 9 5 5 8 5 9 99 8 7 Jumlah 7. Sumber : BPS Kota, 7 Sarana Kesehatan Semakin tinggi tingkat kesehatan mencermikan semakin tinggi tingkat pelayanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik. Keberadaan sarana dan prasarana kesehatan sebenarnya ditujukan untuk mewujudkan program tersebut. Pada Tabel berikut disajikan jumlah fasilitas kesehatan per kecamatan di Kota.

5 Tabel Jumlah sarana kesehatan per kecamatan di Kota Kecamatan Rumah Puskesmas Rumah Balai Puskesmas Sakit Pembantu Bersalin Pengobatan Pusat Selatan Utara Barat Timur Jumlah 8 7 7 5 Sumber: BPS Kota, 7 Sarana Peribadatan Pembangunan bidang keagamaan memegang peranan penting sebagai landasan moral, etika, spiritual dan akhlak masyarakat. Masyarakat yang berkualitas juga ditentukan dengan adanya keseimbangan antara segi intelektual dan segi keimanan. Kehidupan beragama di Kota berjalan dengan tentram dilandasi rasa toleransi yang tinggi. Berikut ini data jumlah tempat peribadatan yang ada di Kota (Tabel ). Tabel Jumlah tempat peribadatan per kecamatan di Kota Tahun 7 Kecamatan Masjid Mushala Gereja Pura Vihara 5 9 9 5 5 Pusat Utara Barat Timur Selatan Jumlah 7 5 5 Sumber: Selayang pandang Kota, 7 Kondisi Lahan Bentang wilayah kota termasuk grup dataran tuf masam. Bentang alam wilayah ini dapat dikelompokkan kedalam bentuk wilayah datar, dengan kemiringan lereng %. Wilayah datar tersebut mencakup luasan kurang lebih 8% dari luas lahan, sedangkan wilayah dengan topografi berombak dengan kemiringan lereng 8% mencakup % dari luas lahan. Sebagian besar wilayah Kota merupakan kawasan persawahan irigasi teknis, terutama di wilayah begian utara dan selatan kota. Adanya saluran yang melintas di wilayah tersebut sangat membantu masyarakat yang bermata pencaharian sebagai petani.

5 Kota mempunyai satuan lahan kode Idq.. (Tabel ) mempunyai deskripsi tektur tanah agak halus, kedalaman jeluk sangat dalam, drainase baik sampai buruk, K dapat ditukar rendah sampai sangat rendah, kapasitas tukar kation rendah, kejenuhan aluminium sedang sampai rendah, dan kemasaman ph tanah sangat masam. Bahan induknya adalah tuf masam (Dai et al, 989). Tabel Deskripsi satuan lahan Kota Unsur Satuan Lahan Deskripsi Satuan Lahan (Idq...) Jenis Tanah Ultisol Tekstur agak halus, kedalaman sangat dalam, (Kanhapludult) drainase baik sampai agak buruk, Kdd agak rendah sampai sangat rendah P tersedia rendah sampai sangat rendah KTK rendah sampai sangat rendah Kejenuhan Al sedang sampai sangat rendah Reaksi tanah masamsangat masam Fisiografi Dataran tuf masam, berombak agak tertoreh Lereng 8% Bahan Induk Tuf masam, batuan sedimen masam, kasar Sumber: Puslitanak Bogor,989 Karakteristik satuan lahan (Tabel ) wilayah Kota mempunyai drainase baik, ketersediaan air cukup, ratarata temperatur 8 o C, dengan curah hujan ratarata diatas mm, bulan kering bulan, dan kelembaban udara 8 88%. Hal tersebut menunjukkan dan sekitarnya mempunyai potensi yang cukup baik bagi pertanian. Sifat Tanah Dilihat dari sifat fisik dan kimia tanah berdasarkan Peta Satuan Lahan dan Tanah Lembar Tanjung Karang () Sumetera skala :5. (PPT, 989) maka Kota mempunyai karakteristik sifat fisik dan kimia tanah yang berbeda atas dasar kedalaman tanah. Pada kedalaman lapisan olah tanah ( cm) kandungan tekstur terdiri dari pasir %, debu %, dan liat %. Semakin kedalam kandungan liat semakin tinggi, sedangkan kandungan pasir semakin rendah. Dilihat sifat kimianya pada lapisan olah tanah maka ph H O,9 5, kadar C,5,57%, kadar N,,%, C/N rasio, KTK, dan kejenuhan basa 8% (Tabel ).

5 Tabel Karakteristik satuan lahan wilayah Kota Unsur Satuan Lahan Karakteristik Satuan Lahan (Idq.) Temperatur (tc): Temperatur ratarata 8 o C Ketersediaan air (wa): Curah hujan Bulan kering Kelembaban Ketersediaan Oksigen (oa) Drainase Media Perakaran (rc): Tekstur Bahan kasar Kedalaman tanah Retensi Hara (nr): KTK liat Kejenuhan basa ph H O C organik Toksisitas (xc): Salinitas (ds m ) Saliditas (xn): Alkalinitas (ESP) Bahaya Sulfidik (xs): Kedalaman sulfidik (cm) Bahaya erosi (eh) Lereng Bahaya erosi Bahaya Banjir (fh) Genangan Penyiapan Lahan (lp) Batuan di permukaan Singkapan Batuan..88 mm bulan 888% Baik Agak halus, halus < 5% > cm,97 mol/kg,% 5,8,7,% (tak ada pirit) 8% Sedang < 5% < 5% Sumber: Puslitanak, 989 Atas dasar hasil identifikasi dan karateristik serta sifat fisika dan kimia tanah pada satuan lahan, maka selanjutnya dapat diklasifikasikan kesesuaian lahan wilayah Kota menurut jenis dan komoditas pertanian yang sesuai bagi penggunaan lahan. Penggunaan Lahan yang sesuai terutama untuk pengusahaan komoditas tanaman pangan (padi dan palawija), sayuran, buahbuahan, dan tanaman rempahrempah (Puslitanak, 989).

5 Tabel Sifat fisik dan kimia tanah di Kota Unsur Sifat Fisik dan Kedalaman Tanah (cm) Kimia 5 5 8 85 Tekstur Pasir (%) 5 5 Debu (%) 7 7 9 Liat (%) 8 55 5 ph H O 5, 5, 5,,9,9 Kadar C (%),57,,,9, (Walkey & Beach) Kadar N (%) (Kjeldahl),,,,5, C/N rasio,,7,7 7,8 Unsur Ca,,,,5,7 mikro Mg,,9,5,,5 ( N K,,,,, NHOAc Na,,,,, ph7) c mol/kg KTK, 5,9,5 7, 9, KTK Liat (c mol/kg) 7,8,5,9 7, Kejenuhan Basa (%) 8 5 Sumber: Puslitanak, 989 Potensi Pengairan Potensi pengairan berasal dari jaringan irigasi teknis yang mengairi sawah di Kota dengan menginduk kepada Bendungan Argoguruh yang terletak di jalur sungai Way Sekampung Kecamatan Tegineneng Lampung Selatan. Air yang berasal dari Bendungan Argoguruh dialirkan melalui saluran Kanal I ke arah timur laut sejauh km menuju Kota. Kanal I ini mengairi buah daerah irigasi yaitu: () daerah irigasi Sekampung Batanghari, dengan wilayah irigasi Kecamatan Selatan, Timur dan Barat, dan () daerah irigasi Sekampung Bunut, dengan wilayah irigasi Kecamatan Barat, Pusat, Timur, dan Utara. Secara terperinci, panjang saluran irigasi pada masingmasing daerah irigasi tersaji pada Tabel 5 berikut:

5 Tabel 5 Dimensi saluran irigasi Kota Jenis Saluran Saluran Induk Saluran Sekunder Saluran Sub Sekunder Saluran Tersier Saluran Kuarter Saluran Pembuangan Sumber: Masterplan Agropolitan, 5 Panjang (m) Daerah Irigasi Sekampung Batanghari Daerah Irigasi Sekampung Bunut 8.795..95.7.55 5.5 99.7 9.89 5.7 9.75 5.7 Sungai yang terdapat di Kota merupakan bagian sungai yang mempunyai hulu dan muara di kabupaten lainnya. Di Kota terdapat empat sungai seperti yang tertera pada Tabel. Tabel Panjang sungai di Kota Nama Sungai Panjang (km) Way Sekampung 7 Way Raman Way Bunut Way Batanghari Sumber: BPS Kota, 7 Potensi Pertanian Sektor Tanaman Pangan Kota sebagian besar masyarakatnya bergerak pada sektor jasa dan pertanian dan daerah Kota memiliki 5 kecamatan meliputi: Kecamatan Pusat, Utara, Timur, Barat dan Selatan. Masingmasing kecamatan di Kota memiliki keunggulan lokal spesifik komoditas pertanian yang berbeda, yaitu komoditas pertanian lahan basah dan lahan kering baik pada sektor pangan, sub sektor peternakan dan sub sektor perikanan.

55 Tabel 7 Potensi lahan sawah dan lahan kering di wilayah Kota Jenis lahan Pusat Irigasi x tnm 9 Irigasi x tnm 5 Tegalan 97,5 Pekarangan 9, Ladang/Huma Padang Rumput Sumber: Masterplan Agropolitan, 5 Kecamatan (Ha) Utara Timur Barat 57 5 9 5 7 9, 95, 5, 579,75 Selatan 85 9,9 89,8,5 Tabel 8 Data produksi padi dan palawija Kota Tahun Kecamatan/ Kelurahan Pusat.. Imopuro. Hadimulyo Timur. Hadimulyo Barat 5. Yosomulyo Barat. Mulyojati. Ganjar Asri. Ganjar Agung. Mulyosari Timur. Iringmulyo. Yosorejo. Yosodadi. Tejosari 5. Tejoagung Selatan. Margorejo. Rejomulyo. Margodadi. Sumbersari Bantul Utara. Karangrejo. Purwoasri. Purwosari. Banjarsari Produksi (Ton) Padi Jagung Ubi Kayu.58 5.9 78.5 77.75.8 9 Jumlah (). 87 99.5,8, 7,.5,7 98,8 7, 5, 9, 9, 9, Jumlah ().5,8.57 8, 97, 7,7 79,.5, 58, 57, 7,5, 8 8 8 Jumlah ().979,5 8,5 7 8,., 8,.7, 8 779.7 8.9 5 Jumlah ().,57.98 8.88.5 759.9 8 7 7 Jumlah (5) 7.5..5 Total (++++5).7,87.89,., Sumber: Dinas Pertanian Kota, 7 8 9

5 Memperhatikan Tabel 8 menunjukkan bahwa pada Tahun Kecamatan Pusat dan Utara merupakan sentra produksi padi utama. Padi didaerah ini sebagian besar diusahakan pada lahan sawah irigasi dua kali tanam dalam setahun. Potensi luas lahan sawah irigasi dua kali tanam setahun berturutturut seluas 9 Ha di Kecamatan Pusat dan 57 Ha di Kecamatan Utara. Sektor Peternakan Adapun jenis ternak yang potensial untuk dikembangkan di Kota meliputi ternak ruminansia besar (Sapi, Kerbau) dan ternak ruminansia kecil (Kambing, Domba, Babi), serta ternak unggas. Sebagai gambaran maka populasi ternak ruminansia besar pada tahun berupa Sapi Potong berjumlah.5 ekor dan Kerbau sebanyak. ekor (Tabel 9). Tabel 9 Populasi ternak ruminansia besar Kota Tahun Jenis Ternak Sapi Potong Pejantan Betina Pusat Utara Kecamatan (ekor) Timur Barat Selatan Jumlah 5 7 5 7 58 5 9 5 7. Sub jumlah 7 7 85 7.5 Sapi Perah Pejantan Betina 5 5 Sub jumlah Kerbau Pejantan Betina 5 5 5 9 8 8 Sub jumlah 77 7 9 5. Sumber: Dinas Pertanian Kota, 7 Untuk populasi ternak ruminansia kecil pada tahun yang sama adalah sebagai berikut Kambing Rambon 7. ekor, Kambing Peranakan Etawah (PE) 75 ekor, Domba.9 ekor (Tabel ).

57 Tabel Populasi ternak ruminansia kecil Kota Tahun Jenis Ternak Kambing Rambon Pejantan Betina Pusat Utara Kecamatan (ekor) Timur Barat Selatan Jumlah.7. 5 599 8 7 8 97 779.5.58 Sub jumlah.88 7. 99.7 7. Kambing PE Pejantan Betina 9 8 9 7 55 5 8 7 Sub jumlah 75 Domba Pejantan Betina.59 589 8 8 8 55.9.98 Sub jumlah.8 59 8 5 5.9 Sumber: Dinas Pertanian Kota, 7 Potensi Industri Perkembangan industri di Kota cukup pesat khususnya industri kecil dan rumah tangga. Jumlah unit usaha dan pertumbuhan di Kota disajikan pada Tabel. Tabel Keadaan industri kecil, tenaga kerja, nilai investasi dan nilai produksi di Kota Unit usaha Tenaga Kerja Investasi Produksi Tahun Jumlah (buah) Growth (%) Jumlah (orang) Growth (%) Jumlah (juta Rp) Growth (%) Jumlah (juta Rp) Growth (%) 9,.857 9,7.9 9, 9.85 8, 8,7.9,7 5.7 5, 9.57,7 87 7,8.89,7 5.8,.9,8 758,.79,7.7,5 9. 87,9 * 89 7,9.7 9,9 7.7 5,7 5.9,.89,77 9.7 9,97,, * 995 8,97.9, Sumber: BPS Kota, 7 *) Data Diperbaiki