BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran dan kesejahteraan manusia. Bukan hanya untuk golongan tertentu saja,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia perbankan saat ini menyebabkan banyak bank bank mengeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berperan dalam. bidang keuangan, perbankan menempati posisi yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. jantung dari sebuah bank yang memegang porsi terbesar dari asset bank. Hingga kini

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT CICILAN PEGAWAI PADA BANK NAGARI CABANG UTAMA SUMATERA BARAT TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan inti dari sistem keuangan dalam setiap negara

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Salah satu sektor yang di kembangkan adalah sektor ekonomi. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang memiliki fungsi utama menghimpun dana

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Perkreditan Bank 2.2. Unsur-unsur dan Tujuan Kredit

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan sosial dalam masyarakat. mencarikan solusinya, karena menurut Undang-undang Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia perbankan merupakan sector utama yang menjadi penggerak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. yang baik tetapi juga pada bentuk produk yang ditawarkan. Upaya bank untuk menarik

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam berbagai kegiatan, berbagai macam kebutuhan selalu

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu organisasi yang bergerak dibidang bisnis, yang mempunyai tugas pokok yaitu

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat. diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 dalam buku Malayu S.

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan, perbankan menempati posisi yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. penting sebagai lembaga keuangan. Kegiatan-kegiatan dunia usaha, baik di sektor

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia yang memburuk akibat krisis global dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia yang tidak terbatas sedangkan kemampuan manusia

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya seperti modal untuk membangun usaha, untuk. membesarkan usaha, untuk membangun rumah atau untuk mencukupi

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan keuangan serta melakukan berbagai transaksi

BAB I PENDAHULUAN. produktif untuk kelangsungan usaha demi menunjang kehidupan mereka, namun

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya lembaga keuangan merupakan sebuah perantara di mana

BAB 1 PENDAHULUAN. bank di suatu Negara dapat dijadikan tolak ukur kemajuan Negara tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk pembiayaan, dan tugas akhir memberikan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam sistem perekonomian. Sehingga dapat dikatakan bahwa bank

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk ditanamankan pada sektor produksi dan investasi, di samping

BAB I PENDAHULUAN. tolak ukur kemajuan negara tersebut. Menurut Kasmir (2014) bank adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan yang berkesinambungan diberbagai bidang diperlukan untuk

PROSEDUR PELAKSANAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK NAGARI CABANG PEMBANTU BYPASS PADANG

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dalam pembiayaan pembangunan sangat diperlukan. Bank

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran pihak perantara dalam pengertian lembaga keuangan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengambil langkah meningkatkan BI-rate dengan tujuan menarik minat

BAB I PENDAHULUAN. pembayaran uang, dimana lembaga keuangan memberikan peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam memajukan perekonomian suatu Negara peranan Perbankan sangat

BAB V PENUTUP. 1. Kebijakan yang diberikan PT. Bank Nagari Cabang Sijunjung dalam. a. Kredit Kepada Masyarakat yang Berpenghasilan Tetap (Kredit

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank Perkreditan Rakyat ( BPR ) adalah salah satu jenis bank yang dikenal melayani

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor baik pengusaha besar maupun pengusaha kecil telah memainkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di Indonesia pada era globalisasi seperti

BAB I PENDAHULUAN. jasa perbankan atau keuangan. Dalam hal ini, perbankan merupakan inti dari

BAB I PENDAHULUAN. Bank sebagai salah satu badan usaha keuangan merupakan lembaga perantara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan pinjam meminjam uang telah dilakukan sejak lama dalam

BAB I PENDAHULUAN. permintaan akan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) semakin meningkat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidupnya meliputi makanan, pakaian dan tempat tinggal.

BAB I PENDAHULUAN. pasar belum tentu dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang kemampuan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sampailah pada hasil kesimpulan dari penulisan Tugas Akhir ini dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Kegiatan sektor perbankan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan negara baik secara ekonomi makro mikro ataupun kegiatan moneter.

BAB 1 PENDAHULUAN. properti dapat pula dijadikan sebagai pentujuk mulai membaiknya atau. ekonomi secara umum yang sedang berlangsung.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan menjadi Undang Undang Nomor 10 Tahun 1998,

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk berbagai investasi seperti pemberian kredit, pembelian surat-surat

BAB I PENDAHULUAN. sangat vital untuk menunjang kelancaran perekonomian.hal ini dapat dilihat dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembiayaan atau pembayaran baik dalam menghimpun dana maupun lembaga. yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. utama yang sejak dahulu kala menjadi tulang punggung operasi badan usaha

I. PENDAHULUAN. Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan Bank Sentral,

BAB I PENDAHULUAN. hasil kerja pemerintah dalam mensejahterakan rakyatnya. Pertumbuhan ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian yang terus berkembang, sektor perbankan

BAB I PENDAHULUAN. harus siap untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan asing.

BAB I PENDAHULUAN. harus ekstra bekerja keras demi mempertahankan kelangsungan proses kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini juga terjadi di Indonesia. Pesatnya kemajuan didunia perbankan membuat

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus unit) dan menyalurkannya kepada pihak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan Indonesia merupakan salah satu sektor yang menunjang

PROSEDUR KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH SUBSIDI DAN NON SUBSIDI PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak pemberi pinjaman dan pihak peminjam. Dalam kesehariannya

BAB I PENDAHULUAN. dari persaingan usaha yang tidak sehat. Kriteria UKM menurut UU No. 9

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE.MM

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan tarf hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen keuangan masyarakat. Kecepatan, kemudahan, dan keamanan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REALISASI KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) STUDI KASUS USAHA AGRIBISNIS DI BRI UNIT TONGKOL, JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan suatu lembaga keuangan yang menghimpun dana

BAB I PENDAHULUAN. pelaku pasar bersaing merebut pasar yang semakin sempit. Perbankan. dalam kaitannya mendorong pertumbuhan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (surplus unit) dan menyalurkannya kepada pihak yang membutuhkan dana (deficit unit).

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari peranan bank selaku pemberi layanan perbankan bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. hancur akibat krisis multi dimensi yang berkepanjangan. Salah satu usaha

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor

LAPORAN MAGANG AKTIVITAS OPERASIONAL BANK DALAM MENGHIMPUN DAN MENYALURKAN DANA PADA BANK NAGARI CABANG PARIAMAN OLEH RIANTI FADMA

BAB I PENDAHULUAN. Upaya membangun suatu unit usaha bank mikro yang melayani. masyarakat golongan kecil memerlukan suatu cara metode berbeda dengan

BAB I PENDAHULUAN. individu berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Bank-bank yang ada

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pendapatan yang merata. Namun, dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. perbankan dalam mengendalikan negara tersebut. Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia sebagaimana dimaksud

BAB I PENDAHULUAN. suatu bank adalah untuk pencapaian profitabilitas yang maksimal, maka perlu

BAB I PENDAHULUAN. dan pengetahuan mengenai saham dan transaksi bursa saham melalui dialogdialog

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan dan dunia usaha maupun jasa lainnya. demokrasi ekonomi dan menggunakan prinsip kehati-hatian.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan transaksi dalam kehidupan sehari-hari. Pada awalnya manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia sebagai makhluk hidup sangatlah beragam, untuk

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pembiayaan bukan bank, yang menawarkan pemberian pinjaman baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. asing seperti dolar yang cenderung mengalami penurunan serta telah terjadi. dalam bidang jasa keuangan (Arifin,2012).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. memiliki peranan penting. Maka setiap perusahaan memerlukan suatu prosedur yang baik

BAB I PENDAHULUAN. modal untuk kelancaran usahanya. Perkembangan perekonomian nasional dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan program pembangunan. Kualitas hidup yang mencakup semua aspek kehidupan yang berhubungan dengan kemakmuran dan kesejahteraan manusia. Bukan hanya untuk golongan tertentu saja, tetapi kemakmuran dan kesejahteraan untuk semua golongan. Peningkatan kualitas hidup diantaranya dapat diwujudkan dengan meningkatkan pendapatan melalui berbagai sektor kegiatan perekonomian. Dari berbagai jenis usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup, diperlukan salah satunya adalah modal usaha yang akan mendukung jalannya usaha tersebut. Sarana yang mempunyai peran penting dalam penambahan modal ini adalah Bank. Bank sebagai sebuah lembaga yang berfungsi menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat yang mempunyai peran yang strategis dalam mendukung pelaksanaan pembangunan nasional yang berdampak pada peningkatan tarif hidup masyarakat. Akan tetapi, terjadinya krisis global yang terjadi pada penghujung tahun 2008 mengakibatkan melemahnya perekonomian dunia yang juga berimbas pada Indonesia. Sektor perekonomian Indonesia yang sedang merangkak menaiki tangga kestabilan menjadi labil akibat krisis global. Hal ini mempengaruhi kinerja usahausaha yang dijalankan masyarakat bahwa tidak sedikit yang gulung tikar. Dalam kondisi perekonomian yang semakin sulit ini, kata kredit bukanlah suatu hal asing 1

bagi masyarakat. Sebagai lembaga yang berfungsi menghimpun dana menyalurkan dana masyarakat, Bank dapat membantu memulihkan perekonomian Indonesia yang memburuk akibat krisis global dengan cara memberikan kredit bagi pengusaha. Suntikan dana dari Bank tersebut dapat menghidupkan kembali usaha mereka yang sedang dalam keadaan terpuruk. Kredit selain mempunyai fungsi dalam membantu masyarakat, merupakan jantung dan urut nadi sebuah Bank, tulang punggung bagi kehidupan usaha bank tersebut, karena pendapatan terbesar dari sebuah bank diperoleh dari jasa kredit itu sendiri. Sehingga setiap bank selalu berusaha meningkatkan mutu fasilitas kreditnya. Kredit merupakan penyaluran dana dari pihak pemilik dana kepada pihak yang memerlukan dana. Penyaluran dana tersebut didasarkan pada kepercayaan yang diberikan oleh pemilik dana kepada pengguna dana. Prosedur pemberian kredit biasa ditetapkan pada lembaga keuangan perbankan. Prosedur pemberian kredit tersebut merupakan jalan untuk menyalurkan dana dari masyarakat yang berbentuk simpanan kepada masyarakat lain yang berbentuk pinjaman sesuai dengan fungsi dasar dari bank yang tertera dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, oleh sebab itu salah satu dari bentuk pelayanan jasa sesuai dengan fungsi bank pada umumnya adalah pemberian kredit kepada nasabah yang diharapkan dapat membantu meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Agar pelaksanaan kegiatan kredit sesuai dengan yang direncanakan, maka perlu adanya prosedur pemberian kredit yang baik, hal ini dilakukan untuk menekan resiko pemberian kredit yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. Dalam prosedur pemberian kredit diharapkan ada komunikasi yang terjalin antara pihak 2

bank dengan nasabah yang akan mengajukan kredit. Salah satu upaya untuk menjalin komunikasi tersebut adalah prosedur pemberian kredit yang didukung oleh partisipasi pihak nasabah untuk melampirkan syarat-syarat kredit sesuai dengan ketentuan dari pihak bank. Pada PT. Bank Nagari Cabang Simpang Haru Padang kenyataan di lapangan menyebutkan bahwa upaya pemberian kredit masih ditemukan adanya permasalahan. Permasalahan tersebut antara lain adalah informasi yang kurang jelas mengenai syarat-syarat yang harus dipenuhi pada saat akan mengajukan proses kredit sehingga menyebabkan prosedur pemberian kredit dapat terhambat, dokumen yang dibawa kurang sesuai dengan diinginkan oleh pihak bank, untuk itu bank mengalami kesulitan melakukan pemeriksaan berkas pinjaman. Jenis kredit yang ditawarkan di Bank Nagari, antara lain: Kredit Modal Kerja, Kredit Pemilika Rumah, Kredit Kendaraan Bermotor, Kredit Multi Guna, Kredit Investasi, Kredit Usaha Rakyat, Kredit Golongan Berpenghasilan Tetap dll. Disini Kredit Golongan Berpenghasilan Tetap dibagi menjadi dua macam yaitu berdasarkan gaji (KRETAP) dan pensiunan (KRESUN). Adapun pasar sasaran Kretap adalah (1) pegawai yang telah diangkat sebagai pegawai tetap yang terdiri dari: Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pusat dan Daerah, Anggota TNI, Anggota POLRI, Pegawai BUMN, Pegawai BUMD, Pegawai Perusahaan Swasta; (2) Pensiunan dan atau janda/dudanya dari pegawai sebagaimana butir 1, (3) Pensiunan Pegawai swasta yang instansinya mempunyai dana pensiun. 3

Pencatatan Akuntasi Kredit Pensiun diawali dengan adanya transaksi yanng terjadi, yang dilanjutkan dengan proses pencatatan dokumen yang diberikan oleh pihak bank ke pada pihak nasabah. Manfaat pencatatan akuntansi kredit pensiun untuk menentukan berapa jumlah kewajiban pensiun yang seharusnya disajikan dalam laporan keuangan perusahaan dan menetapkan tingkat resiko yang berkaitan dengan pinjaman atau kredit yang akan diberikan pihak bank kepada pihak nasabah. Perbedaan kredit pensiun dengan kredit yang lain dapat dibedakan dalam jangka waktu Kredit tertentu. KCU ( Kredit Cicilan Uang ) Jangka Waktu Kredit maksimal adalah 144 (seratus empat puluh empat) bulan atau 12 (dua belas) Tahun dengan batasan jatuh tempo kredit tidak boleh melebihi masa batasan masa dinas debitur, KCU Pensiun ( Kredit Cicilan Uang Pensiunan Pegawai ) Jangka waktu kredit maksimal adalah 108 (seratus delapan) bulan atau 9 (sembilan) tahun dan batasan jatuh tempo kredit tidak boleh melebihi masa batasan umur debitur yang dapat diasuransikan, KPR-MG ( Kredit Pemilikan Rumah Multi Guna ) Maksimal jangka waktu kredit untuk tujuan penggunaan selain HomePower dan selain konsumsi beragun properti adalah 20 (dua puluh) tahun. Maksimal jangka waktu kredit untuk tujuan penggunaan Home Power dan konsumtif beragun properti adalah 15 (lima belas) tahun. Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis merasa tertarik untuk mengetahui lebih dalam dan menuangkannya dalam bentuk tugas akhir dengan judul Prosedur Pemberian Serta Pencatatan Akuntansi Kredit Pensiun pada PT. Bank Nagari Cabang Simpang Haru Padang 4

1.2 Perumusan Masalah Untuk menyelesaikan masalah yang akan dibahas pada bab-bab selanjutnya, perlu adanya pengidentifikasian masalah sehingga hasil analisa selanjutnya dapat tearah dan sesuai dengan tujuan penelitian. Dilihat dari uraian latar belakang penelitian diatas maka di identifikasikan permasalahan pada PT. Bank Nagari Cabang Simpang Haru Padang adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana Prosedur Pemberian Kredit Pensiun Pada PT. Bank Nagari Cabang Simpang Haru Padang? 2. Bagaimana Pencatatan Akuntansi Pemberian Kredit Pensiun Pada PT. Bank Nagari Cabang Simpang Haru Padang? 1.3 Tujuan Penulisan Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dirumuskan diatas dapat diketahui bahwa penilitian dilakukan dengan maksud untuk memperoleh data dan berbagai informasi yang diperlukan dalam tugas akhir dan untuk memahami pencatatan akuntansi pemberian kredit, serta mencari dasar teroris yang di dapat di perkuliahan dengan kenyataan yang sebenarnya dilapangan. Tujuan dari penelitian ini, diantaranya yaitu: 1. Untuk mengetahui prosedur pemberian kredit pensiun pada PT. Bank Nagari Cabang Simpang Haru Padang. 2. Untuk mengetahui pencatatan akuntansi pemberian kredit pensiun pada PT. Bank Nagari Cabang Simpang Haru Padang. 5

1.4 Manfaat Penulisan Informasi yang diperoleh dari hasil kerja praktik dan studi pustaka yang berhubungan dengan analisis prosedur pemberian serta pencatatan akuntansi kredit pensiun, maka penulis berharap laporan tugas akhir ini dapat berguna untuk hal-hal sebagai berikut: 1. Bagi penulis, laporan tugas akhir ini berguna untuk menambah pengetahuan tentang analisis prosedur pemberian serta pencatatan akuntansi kredit pensiun. 2. Bagi pihak perusahaan, laporan tugas akhir ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan yang dapat membantu perusahan melakukan analisis prosedur pemberian serta pencatatan akuntansi kredit pensiun. 3. Bagi pihak lain, laporan tugas akhir ini di harapkan dapat menjadi bahan referensi dan sumber informasi untuk penelitian lebih lanjut. 1.5 Ruang Lingkup Sesuai dengan masalah yang penulis kemukakan diduga ada analisis prosedur pemberian serta pencatatan akuntansi kredit pensiun pada PT Bank Nagari Cabang Simpang Haru Padang untuk mencapai target yang diinginkan oleh perusahaan tersebut. Pada pembahasan nantinya penulis akan memfokuskan pada prosedur Pemberian Serta Pencatatan Akuntansi Kredit Pensiun pada PT Bank Nagari Cabang Simpang Haru Padang. 6

1.6 Tempat dan Waktu Magang Untuk menyusunlaporan ini, penulis memperoleh data dengan melakukan penelitian di PT Bank Nagari Cabang Simpang Haru Padang. Sedangkan waktu dilakukan penulis dalam menganalisa dan meneliti masalah yang akan dibahas dalam penyusunan laporan tugas akhir ini mulai pada tanggal 9 januari s/d 3 maret. 1.7 Sistematika Penulisan Bab I : Pendahuluan Berisikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan magang, manfaat magang, tempat dan waktu magang dan sistematika penulisan. Bab II : Landasan Teori Berisi teori-teori yang berkaitan dengan topik, yaitu : Pengertian bank, jenis-jenis bank, fungsi bank, tujuan bank, sumber dana bank, pencatatan akuntansi kredit, metode pencatatan pendapatan, pengertian kredit, tujuan kredit, fungsi kredit, jenis-jenis kredit, penilaian kredit, prosedur pemberian kredit, pengertian dana pensiun, tujuan pensiun. Bab III : Gambaran Umum Perusahaan Dalam hal ini penulis menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan PT Bank Nagari Cabang Simpang Haru Padang. 7

Uraian ini berisi tentang Mencakup sejarah singkat perusahaan, tujuan dan visi perusahaan, misi dan fungsi perusahaan, aktivitas usaha Bank Nagari Cabang Simpang Haru Padang, struktur organisasi dan uraian tugas. Bab IV : Analisa Kegiatan Magang Bab ini berisikan laporan dari hasil kegiatan magang yaitu mengurangi prosedur Pemberian Serta Pencatatan Akuntansi Kredit Pensiun pada PT Bank Nagari Cabang Simpang Haru Padang. Bab V : Penutup Pada bab ini memberikan kesimpulan dan saran permasalahan yang timbul berdasarkan pengamatan penulis selama melakukan penelitian. 8