BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 19 TAHUN 2015

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM. 72 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG LAMBANG DAERAH

//1 A \ DEMO : Purchase from to remove the watermark. 3. WANITA 2 Tampak depan Tampak belakang Keterangan

PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pe

2 Serta Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU

- 2 - Geofisika Nomor 17 Tahun 2014 tentang Organisasi dan

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU,

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN.

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 60 TAHUN 2007 TENTANG

2016, No Indonesia Tahun 2006 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4658); 3. Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2007 ten

2014, No PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 9 TAHUN 2017

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN. Nomor : KM 6 Tahun 2004 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG. PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL Dl LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 8 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK. PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 8 TAHUN 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KEDIRI PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI KEDIRI NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 45 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

Powered by TCPDF (

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PAKAIAN DINAS KEPALA DAERAH, WAKIL KEPALA DAERAH DAN KEPALA DESA

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA

MODEL, BENTUK, PENGGUNAAN, UKURAN, ATRIBUT, DAN KELENGKAPAN PAKAIAN DINAS PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 1 - PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG

SALINAN. Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 6,nomor 5494);

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN Nomor : KM 6 Tahun 2004 TENTANG

- 1 - BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI KOLAKA TIMUR NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU,

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI.

NOMOR : 12 TAHUN 2010

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 7 TAHUN 2014

KEPALA BADAN SAR NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

2018, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Penyelenggara Pemil

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

2017, No Nomor 177, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4925); 2. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2010 tentang Badan Nasio

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SINJAI

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI WALIKOTA YOGYAKARTA,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PAKAIAN DINAS DAN ATRIBUT PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK,

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANDUNG BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 51

W A L I K O T A M A T A R A M

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 09 TAHUN 2015 TENTANG PENGGUNAAN PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI BADAN SAR NASIONAL

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PAKAIAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

A. MODEL PAKAIAN DINAS. 1. PDH warna Khaki a. PDH warna khaki pria KETERANGAN :

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

2015, No perkembangan dan kebutuhan organisasi saat ini sehingga perlu ditinjau kembali dan dilakukan penyesuaian; c. bahwa berdasarkan pertimba

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN: 1. Ketentuan pasal 1 ditambah satu angka setelah angka 22 yaitu angka 23, sehingga pasal 1 berbunyi sebagai berikut: Pasal 1

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PAKAIAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PAKAIAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI MAROS NOMOR 13 TAHUN TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

- 2 - PDL I WANITA BERJILBAB

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN BUPATI MAJENE NOMOR 49 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 47 SERI E

Transkripsi:

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PAKAIAN DINAS HARIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL, CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL, DAN PEGAWAI TIDAK TETAP DILINGKUNGAN DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kedisiplinan dan keseragaman dalam penggunaan pakaian dinas harian (PDH) dilingkungan Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat, maka perlu diatur tata cara serta tertib dalam penggunaan Pakaian Dinas Harian (PDH) dilingkungan Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat. b. bahwa penggunaan Pakaian Dinas Harian (PDH) di lingkungan Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan tata tertib atau kedisiplinan dalam menumbuhkan jiwa korps bagi aparatur Dinas Perhubungan dalam melaksanakan tugas-tugas operasional di sektor Perhubungan. c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pakaian Dinas Harian Pegawai Negeri Sipil, Calon Pegawai Negeri Sipil, dan Pegawai Tidak Tetap di lingkungan Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang -Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 Tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten di Provinsi Sumatra Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Sarolangun Bangko dan Daerah Tingkat II Tanjung Jabung dengan mengubah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten di Provinsi Sumatra Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 50, Tambahan Lembara Negara Republik Indonesia Nomor 2755);

3. Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Lembaran Negara Republik Indoneia Tanun 1999 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3903) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Lembaran Negara Reppublik Indonesia Tahun 2000 Nomor 81, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3969); 4. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5243); 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tembahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang perubahan kedua Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 7. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM. 19 Tahun 2015 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 188); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PAKAIAN DINAS HARIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL, CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL, DAN PEGAWAI TIDAK TETAP DILINGKUNGAN DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 3. Bupati adalah Bupati Tanjung Jabung Barat.

4. Dinas Perhubungan adalah Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat selanjutnya disebut Dinas. 5. Unit Pelaksana Teknis Daerah yang selanjutnya disingkat UPTD adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah yang dalam pelaksanaan tugas-tugas operasional berada dibawah Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 6. Pakaian Dinas Harian yang selanjutnya di disingkat PDH adalah pakaian seragam yang dipakai untuk menunjukkan identitas Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan tugas di lingkungan Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 7. Pakaian Dinas Upacara yang selanjutnya disingkat PDU adalah pakaian dinas yang digunakan untuk upacara pada hari- hari besar. 8. Pakaian Dinas Lapangan yang selanjutnya disingkat PDL adalah pakaian dinas lapangan yang digunakan oleh petugas operasional atau lapangan. 9. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 10. Calon Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat CPNS adalah Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 11. Tenaga Kerja Kontrak yang selanjutnya disingkat TKK adalah Tenaga Kerja Kontrak Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dilingkungan Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 12. Atribut adalah tanda-tanda yang melengkapi pakaian dinas. 13. Kelengkapan pakaian dinas adalah kelengkapan pakaian yang dikenakan atau digunakan Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan jenis pakaian dinas termasuk ikat pinggang, kaos kaki dan sepatu beserta atributnya 14. Tanda Kehormatan adalah semua jenis penghargaan negara berupa bintang dan satya lencana yang diatur oleh Undang-undang dan Peraturan Pemerintah. 15. Petugas Operasional atau Petugas Lapangan adalah PNS, CPNS dan TKK dilingkungan Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang ditugaskan di unit operasional pengawasan berdasarkan Surat Perintah Tugas Kepala Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat menurut peraturan perundangundangan yang berlaku. BAB II RUANG LINGKUP Pasal 2 Ruang lingkup pakaian dinas harian meliputi penggunaan pakaian dinas beserta perlengkapannya.

BAB III MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 3 Maksud Tata tertib penggunaan Pakaian Dinas ini dimaksudkan sebagai pedoman atau tata tertib dan kedisiplinan dalam berpakaian dilingkungan Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Pasal 4 Tujuan Penggunaan pakaian dinas sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 bertujuan untuk : a. keseragaman didalam penggunaan pakaian dinas dilingkungan Dinas Perhubungan; b. meningkatkan kedisiplinan dalam tata cara berpakaian dilingkungan Dinas Perhubungan; dan c. menumbuhkan jiwa kebersamaan dan jiwa korps dilingkungan Dinas Perhubungan. BAB IV TATA TERTIB PENGGUNAAN PAKAIAN DINAS Pakaian Dinas Harian ( PDH) terdiri dari : Pasal 5 yang digunakan pada hari kerja a. Pria : 1. kemeja lengan pendek berwarna putih dengan Atribut lengkap; dan 2. celana panjang berwarna biru tua (dark blue). b. Wanita : 1. kemeja lengan pendek atau lengan panjang berwarna putih dengan Atribut lengkap; 2. celana panjang atau rok berwarna biru tua (dark blue); dan 3. dapat juga menggunakan Rompi berwarna biru tua (dark blue). Pasal 6 (1) Atribut terdiri dari : a. nama unit organisasi; b. badge logo Perhubungan; c. nama Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat ditulis lengkap atau boleh disingkat; d. lambang Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat menggambarkan landasan filosofis dan semangat pengabdian serta ciri Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat; e. nama pegawai dibordir di baju atau rompi; f. nama Unit Kerja di bordir di baju atau rompi; g. lencana lambang Kementerian Perhubungan atau Lambang Dinas;

h. ikat pinggang dengan kepala Ikat pinggang (gesper) kuning bergambar lambang Kementerian Perhubungan; i. tanda jabatan; j. tanda pengenal pegawai (ID Card); k. tanda kehormatan; l. lencana keahlian dan/atau lencana kecakapan; dan m. tanda Pangkat dan Pembeda Golongan; (2) Lencana lambang Perhubungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf h, sebagai lambang Tanda Jabatan Struktural bagi Pegawai dilingkungan Dinas Perhubungan Informatika dan Komunikasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat. (3) Tanda Jabatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf i, digunakan oleh Pejabat Struktural dan Petugas Operasional atau Petugas Lapangan dilingkungan Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat. (4) Bentuk, ukuran, dan warna Kelengkapan PDH sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2 ) dan ayat (3) sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan Bupati ini. Pasal 7 (1) Kelengkapan lain dari PDH yang digunakan oleh pegawai, antara lain sebagai berikut: a. Topi untuk penggunaan dalam tugas-tugas lapangan/operasional; b. Kerudung dengan warna biru tua/dark blue polos; dan c. Sepatu pantofel warna hitam. (2) Bagi wanita yang menggunakan kerudung, segala atribut tetap digunakan dan dapat terlihat dengan jelas. (3) Bentuk, model dan warna jenis kelengkapan lain dari PDH sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a, sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan baian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Pasal 8 Jenis, Model, Warna dan tata cara penggunaan PDH sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Pasal 9 (1) Pengawasan pelaksanaan pemakaian PDH beserta atribut dan kelengkapan lainnya dilakukan oleh atasan langsung secara berjenjang. (2) Setiap pelanggaran terhadap penggunaan PDH beserta atribut dan kelengkapan lainnya, dapat dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 10 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Ditetapkan di Kuala Tungkal pada tanggal 2015 BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT, ttd USMAN ERMULAN Diundangkan di Kuala Tungkal pada tanggal 2015 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT ttd FIRDAUS KHATAB BERITA DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT TAHUN 2015 NOMOR 19

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PAKAIAN DINAS HARIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT. JENIS DAN BENTUK KETERANGAN A. TANDA UNIT ORGANISASI 1. Tanda Unit Organisasi Pusat bertuliskan Dinas Perhubungan berwarna dasar biru langit (blue sky) dan warna tulisan dan garis tepi kuning emas dengan ukuran tinggi 2 cm, lebar 8 cm dan dipasang di atas badge logo Perhubungan 2. Tanda Unit Organisasi Pusat dipasang pada lengan kanan baju. B. BADGE LOGO PERHUBUNGAN 1. Badge Perhubungan terbuat dari kain dengan bentuk sesuai contoh gambar, dengan warna dasar abu-abu muda dan warna garis tepi hitam. 2. Tinggi badge 7,5 cm dan lebar 6 cm. 3. Logo berwarna dasar biru langit (blue sky) dan warna garis kuning emas, sesuai ketentuan yang berlaku. 4. Pada sisi atas logo di dalam badge terdapat tulisan PERHUBUNGAN 5. Badge dan logo Perhubungan dipasang pada lengan kanan baju. C. NAMA PEMERINTAH TANJUNG JABUNG BARAT KABUPATEN 1. Nama Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, terbuat dari kain berwarna dasar Kuning tua dengan tulisan dan garis tepi warna Hitam. 2. Nama Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat ditulis boleh disingkat dengan ukuran tinggi 2 cm, lebar 8 cm sesuai contoh pada gambar 1. 3. Nama Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dipasang pada lengan kiri baju PDH.

D. BADGE LAMBANG PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT 1. Lambang daerah Kabupaten tanjung Jabung Barat berbentuk Perisai Segi Lima, bagian sudut bergaris teoiwarna kuning cerah dua buah garis tepi berwarna hitam yang melambangkan masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang berideologi Pancasila dan menjalan roda Pemerintahan berdasarkan UUD 1945. 2. Warna DasarLambang Bewarna Biru, yang menggambarkan kejujuran, kesucian, dan kebijakan dalam segala aspek dari masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 3. Gambar bintang bersisi lima berwarna kuning yang terletak dibaawah tulisan Tanjung Jabung Barat melambagkanbahwa bagaimanapun bentuk keanekaragaman yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat tetap ber-ketuhanan Yang Maha Esa. 4. Gambar Payung Yang Terletak dibawah Gambar Bintang, memiliki makna Kabupaten Tanjung Jabung Baratmemiliki adat istiadat yang dapat mengayomi segala aspek kehidupan dalam masyarakat etnis, agama maupun budaya. 5. Gambar Bambu Runcing menyilang yang diikat dengan kain berwarna merah, melambangkan asal mula perjuangan rakyat Tanjung Jabung Barat. Sedangkan kain berwarna merah merupkan sebutan pejuang Selempang Merah. 6. Gambar Perahu Layar Menggambarkan salah satu potensi alam yang sangat menonjol dalam Tanjung Jabung Barat pada sektor Perairan dan merupakan asal kehidupan masyarakat Tanjung Jabung Barat. 7. Garis Panjang Ombak yang melengkoklengkok dibawah gambar perahu layar menggambarkan masyarakat Tanjung Jabung Barat yang Heterogen dengan keanekaragaman etnis, agama, dan ras menjadi penopang tegak, maju dan berkembangnya Tanjung Jabung Barat dengan memanfaatkan potensi yang ada. 8. Gambar Kerikil yang berbentuk dratan melambangkan bahwa Tanjung Jabung Barat merupakan Daerah Penghasil Pertambangan yang sangat Potensial 9. Gambar Lima Buah Batu Bata berwarna Putih menggambarkan Jumlah Kecamatanyang ada pada saat pemekaran. Tiga buah garis horizontal yang dibentuk oleh susunan Batu Bata melambangkan Tiga Saktidari Proklamasi Republik Indonesia- Sakti Politik, Ekonomi dan Budaya. 10. Gambar Gong berwarna Coklat yang terletak di bawah gambar Batu Bata putih menggambarkan bahwa dalam pengambilan keputusan lebih mengutamakan kemufakatan, sebagaimana kata pepatah, Bulat Air dek Pembuluh, Bulat Kate dek Mufakat.

11. Gambar Padi berwarna Kuning berjumlah 10 biji pada sebelah kiri dan delapan biji sebelah kanan yang terletak disebelah kiri dalam lambang melambangkan pangan bagi masyarakat. Tanjung Jabung Barat dan sekaligus mencerminkan sejarah dan tanggal dan bulan lahirnya Kabupaten Tanjung Jabung Barat, tanggal 10 Agustus. 12. Gambar Daun Kelapa berwarna Hijau yang berjumlah 65 helai yang terletak disebelah kanan gambar dalam lambang melambangkan bahwa masyarakat Tanjung Jabung Barat dapat berguna dimana dan kapan saja, sekaligus mencerminkan sejarah tahun lahirnya Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 1965. 13. Gambar rantai putih yang menghubungkan gambar padi dan kelapa melambangkan kesejahteraan masyarakat Tanjung Jabung Barat yang saling bantu-membantu atau bekerja sama dalam setiap masalah yang dihadapi dalam masyarakat. Pada bagian bawah dalam lambang terdapat pita berwarna orange yang bertuliskan Serengkuh Dayung serentak Ketujuan melambangkan bahwa masyarakt Tanjung Jabung Barat yang berbeda etnis agama bersama dalam memajukan Tanjung Jabung Barat yang sangat Potensial untuk mencapai Kabupaten yang lebih maju dan berkembang. E. NAMA PEGAWAI NAMA PEGAWAI Nama Pegawai dipasang 1 cm diatas saku PDH sebelah kanan dan dengan dibordir dengan menggunakan ketentuan sebagai berikut : a. Dasar penulisan nama dibordir warna biru; b. Nama dibordir warna kuning; c. Garis tepi berwarna kuning. F. NAMA BIDANG KERJA PADA DINAS PERHUBUNGAN a. Untuk pegawai yang bertugas di Kantor Dinas Perhubungan D I S H U B b. Untuk Pegawai yang bertugas di UPTD Terminal Pembengis dan Terminal Unit Kota UPTD TERMINAL c. Untuk Pegawai yang bertugas di UPTD PELABUHAN SUNGAI. UPTD LLASDP Nama Bidang Kerja dipasang 1 cm diatas saku PDH sebelah kiri dan dengan dibordir dengan menggunakan ketentuan sebagai berikut : a. Dasar penulisan nama dibordir warna biru; b. Nama dibordir warna kuning bertuliskan DISHUB untuk yang bertugas di Kantor Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat, UPTD TERMINAL untuk yang bertugas di UPTD TERMINAL PEMBENGIS, UPTD LLASDP untuk yang bertugas di UPTD PELABUAHN SUNGAI, LLAJ untuk petugas lapangan Bidang Perhubungan Darat, untuk yang bertugas di UPTD PARKIR, UNIT PKB untuk yang bertugas di UNIT PKB. c. Garis tepi berwarna kuning.

d. Untuk Petugas Lapangan di Bidang Perhubungan Darat. L L A J e. Untuk Petugas yang PARKIR. bertugas di UPTD UPTD PARKIR f. Untuk Petugas yang bertugas di Unit PKB. UNIT PKB G. LENCANA LAMBANG PERHUBUNGAN Eselon: II III IV 1. Lencana lambang terbuat dari logam dengan ukuran garis tengah 3 cm dipasang 5 cm di atas saku baju sebelah kiri atau di atas emblim tanda penghargaan. 2. Lencana lambang Perhubungan warna kuning emas tanpa warna dasar untuk pelaksana. 3. Lencana Lambang Perhubungan dipasang di atas saku kiri dengan ukuran 2,5 cm yang diberi warna dasar sebagai tanda jabatan, terdiri dari : a. Pejabat Eselon II Warna Dasar Hijau b. Pejabat Eselon III Warna Dasar Biru c. Pejabat Eselon IV Warna Dasar Putih H. IKAT PINGGANG I. TANDA JABATAN 1. Kepala ikat pinggang (gesper) terbuat dari logam berwarna/berlapis kuning emas. 2. Kepala ikat pinggang tercetak Lambang Perhubungan sesuai Kepusan Menhub No : KM.69/UM.606/Phb-85 tanggal 25 Maret 1985 tentang Arti dan Tata Cara Pemakaian Lambang dan Logo Kementerian Perhubungan. 3. Ikat pinggang terbuat dari bahan canvas berwarna hitam. 1. Tanda Jabatan dipasang di saku kanan. 2. Tanda Jabatan digunakan oleh Kepala Dinas Perhubungan, Pejabat Eselon III dan Pejabat Eselon IV di lingkungan Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 3. Bagi pejabat yang mempunyai struktur organisasi fungsi komando, tanda jabatan diberikan pembeda warna merah pada lambang perhubungan 4. Ukuran setiap tanda jabatan disesuaikan dengan tingkat jabatan.

J. TANDA PENGENAL PEGAWAI (ID CARD) (Sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat) Id Card/ Tanda Pengenal dipasang di saku PDH sebelah kiri dan selalu dipakai dalam pelaksanaan tugas. K. TANDA KEHORMATAN Emblem Tanda Kehormatan dipasang 1cm diatas saku PDH sebelah kiri di bawah Lencana Kementerian Perhubungan L. LENCANA KEAHLIAN/ KECAKAPAN Lencana keahlian/ kecakapan dapat dipasang di atas nama M. TANDA PANGKAT DAN PEMBEDA GOLONGAN 1. Tanda pangkat dan pembeda golongan terbuat dari kain berwarna dasar biru dan ketentuan gambar sebagaimana dalam contoh. 2. Dibagian bawah tanda pangkat diberi tulisan DISHUB dibordir warna kuning emas. 3. Untuk struktur organisasi yang mempunyai fungsi komando, tanda pangkat dan pembeda golongan diberi garis pinggir berwarna merah. 4. Tanda pangkat dan pembeda golongan digunakan/dipasang pada lidah baju di pundak kiri dan kanan

CONTOH PEMAKAIAN TANDA PANGKAT DAN PEMBEDA GOLONGAN

N. TOPI MUD UNTUK KEGIATAN HARIAN a. Contoh Topi Mud untuk Kepala Dinas 1. Topi Mud terbuat dari bahan berwarna biru tua (dark blue) dengan Aksen Garis berwarna kuning emas berukuran 1 cm ; 2. Disisi sebelah kanan terdapat tanda bintang sesuai dengan golongan/kepangkatan dan dipasang lencana lambang Kementerian Perhubungan dengan warna Hijau. b. Contoh Topi Mud setingkat Eselon Pelaksana untuk Pejabat III, IV dan 1. Topi Mud terbuat dari bahan berwarna biru tua (dark blue) dengan Aksen Garis berwarna kuning emas berukuran 0,8 cm ; 2. Disisi sebelah kanan terdapat lencana lambang Kementerian Perhubungan dengan warna dasar sesuai dengan masing-masing jabatan.

O. TOPI LAPANGAN DAN UPACARA a. Untuk Kepala Dinas 1. Topi terbuat dari bahan berwarna biru tua (dark blue). 2. Di bagian muka topi terdapat Lambang Perhubungan. Dengan tepian lambang padi, kapas dan bunga karang dan terdapat tanda Pangkat/Golongan dibawah Lambang Perhubungan dengan warna kuning emas dibordir sesuai Pangkat dan Golongannya. 3. Di sisi sebelah kiri terdapat tulisan Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 4. Di sisi sebelah kanan terdapat Kepala Dinas Perhubungan; b. Untuk Pejabat setingkat Eselon III dan IV 1. Topi terbuat dari bahan berwarna biru tua (dark blue). 2. Di bagian muka topi terdapat Lambang Perhubungan. Dengan tepian 1 lambang padi, kapas dan bunga karang dengan warna kuning emas dibordir. 3. Di sisi sebelah kiri terdapat tulisan DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT. 4. Di sisi sebelah kanan terdapat Tulisan nama sesuai bidang kerjanya; c. Untuk Pelaksana 1. Topi terbuat dari bahan berwarna biru tua (dark blue). 2. Di bagian muka topi terdapat Lambang Perhubungan. 3. Di sisi sebelah kiri terdapat tulisan DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT. 4. Di sisi sebelah kanan terdapat Tulisan nama sesuai bidang kerjanya;

d. Untuk Petugas Unit Pengawasan Operasional 1. Topi terbuat dari bahan berwarna biru tua (dark blue). 2. Di bagian muka topi terdapat Lambang Pengawasann dan dibawah terdapat list berwarna kuning emas dibordir serta pada lidah topi terdapat tulisan DISHUB. 3. Di sisi sebelah kiri terdapat tulisan sesuai bidang pengawasab contoh : UPTD BPPAB 4. Di sisi sebelah kanan terdapat tulisan nama sesuai unit pengawasan contoh : Unit JTKB P. TALI PELUIT DAN PELUIT Tali Peluit dan peluit di pasang di bahu sebelah kiri dan digunakan bagi petugas dalam mengatur lalu lintas. Q. CONTOH BENTUK PDH 1. PDH Pegawai terbuat dari kemeja kain berwarna putih polos. 2. PDH dibuat dengan krah leher model tegak dan berlengan pendek. 3. Di lengan sebelah kanan dipasang atribut PDH seperti dalam contoh. 4. Di bagian depan dilengkapi 2 (dua) saku dengan lidah dan penutup berkancing. 5. Di kedua bahu dipasang tanda pangkat dan pembeda golongan. 6. Kemeja PDH dikenakan dengan dimasukkan ke dalam celana. 1. Celana PDH terbuat dari celana panjang kain warnaa biru tua (dark blue). 2. Di pinggang celana diberi tempat untuk ikat pinggang. 3. Celana Panjang dilengkapi 2 (dua) saku di samping dan 2 (dua) saku di belakang. 4. Celana Panjang dipakai menggunakan ikat pinggang dengan kepala ikat pinggang (gesper) kuning bergambar lambang Kementerian Perhubungan.

1. PDH Pegawai terbuat dari kemeja kain berwarna putih polos. 2. PDH dibuat dengan krah leher model tegak dan berlengan pendek. 3. Di lengan sebelah kanan dipasang atribut PDH seperti dalam contoh, 4. Di bagian depan dilengkapi 2 (dua) saku dengan lidah dan penutup berkancing. 5. Di kedua bahu dipasang tanda pangkat dan pembeda golongan. 6. Kemeja PDH dikenakan dengan dimasukkan ke dalam celana. 7. PDH ini dapat dilengkapi dengan rompi dan dipasang badge nama. 1. Celana PDH terbuat dari celana panjang kain warna biru tua (dark blue). 2. Di pinggang celana diberi tempat untuk ikat pinggang. 3. Celana Panjang dilengkapi 2 (dua) saku di samping. 4. Celana Panjang dipakai menggunakan ikat pinggang dengan kepala ikat pinggang (gesper) kuning bergambar lambang Kementerian Perhubungan. 1. PDH Pegawai terbuat dari kemeja kain berwarna putih polos. 2. PDH dibuat dengan krah leher model tegak dan berlengan panjang. 3. Di lengan sebelah kanan dipasang atribut PDH seperti dalam contoh, 4. Di bagian depan dilengkapi 2 (dua) saku dengan lidah dan penutup berkancing. 5. Di kedua bahu dipasang tanda pangkat dan pembeda golongan. 6. Kemeja PDH dikenakan dengan tidak dimasukkan ke dalam celana. 7. PDH ini tidak dapat dilengkapi dengan rompi. 1. Rok PDH terbuat dari rok panjang kain warna biru tua (dark blue). 2. Di bagian depan Rok Panjang dilengkapi 2 (dua) saku di samping. 3. Panjang Rok sampai dengan menutupi mata kaki. 4. Bagian belakang dari lutut ke bawah diberi belahan /ploi yang tertutup. 5. Rok Panjang dibuat dengan ukuran tidak ketat dan cukup longgar untuk kemudahan gerak dan memperhatikan etika kesopanan.

1. PDH Pegawai terbuat dari kemeja kain berwarna putih polos. 2. PDH dibuat dengan krah leher model tegak dan berlengan panjang. 3. Di lengan sebelah kanan dipasang atribut PDH seperti dalam contoh, 4. Di bagian depan dilengkapi 2 (dua) saku dengan lidah dan penutup berkancing. 5. Di kedua bahu dipasang tanda pangkat dan pembeda golongan. 6. Kemeja PDH dikenakan dengan tidak dimasukkan ke dalam celana. 7. PDH ini tidak dapat dilengkapi dengan rompi 1. Celana PDH terbuat dari celana panjang kain warna biru tua (dark blue). 2. Di pinggang celana diberi tempat untuk ikat pinggang. 3. Celana Panjang dilengkapi 2 (dua) saku di samping. 4. Celana Panjang dipakai menggunakan ikat pinggang dengan kepala ikat pinggang (gesper) kuning bergambar lambang Kementerian Perhubungan 1. Rompi terbuat dari kain berwarna biru tua (dark blue). 2. Rompi dibuat dengan krah/leher model V Neck. 3. Pada bagian depan dilengkapi 3 (tiga) kancing berwarna biru. 4. Pada bagian depan bawah sebelah kanan dan kiri dilengkapi saku/kantong dengan tutup tanpa kancing. 5. Nama pegawai dibordir di sebelah kanan dan lencana lambang Kementerian Perhubungan dipasang di sebelah kiri seperti dalam contoh rompi. 6. Tanda pangkat dan pembeda golongan tetap digunakan pada pundak rompi

1. PDH Pegawai terbuat dari kemeja kain berwarna putih polos. 2. PDH dibuat dengan krah leher model tegak dan berlengan panjang dengan kancing 3 (tiga). 3. Kemeja tidak dilengkapi saku/kantong. 4. Di lengan sebelah kanan dipasang atribut PDH seperti dalam contoh, 5. Di kedua bahu dipasang tanda pangkat dan pembeda golongan. 6. Kemeja PDH dikenakan dengan tidak dimasukkan ke dalam celana. 7. Di bagian depan kemeja dari dada kanan dan kiri ke bawah diberi belahan tertutup 8. Di bagian belakang bawah kemeja diberi belahan tertutu 1. Rompi terbuat dari kain berwarna biru tua (dark blue). 2. Rompi dibuat dengan model tanpa lengan seperti pada contoh. 3. Ukuran panjang Rompi sampai dengan 5 cm di bawah lutut atau sampai mata kaki. 4. Pada bagian Depan dibawah dada Rompi diberi belahan tertutup 5. Pada bagian belakang bawah Rompi diberi belahan tertutup setinggi 10 cm 6. Rompi dipasang badge nama pegawai di sebelah kanan dan lencana lambang Kementerian Perhubungan di sebelah kiri seperti dalam contoh rompi. 7. PDH digunakan di dalam Rompi. BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT ttd USMAN ERMULAN