Campur Kode pada Tuturan Siswa dalam Proses Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas XI di SMK Batik Sakti 1 Kebumen

dokumen-dokumen yang mirip
CAMPUR KODE BAHASA INDONESIA KE DALAM BAHASA JAWA PADA SIARAN RADIO JAMPI SAYAH DI RADIO SKB POP FM GOMBONG

Campur Kode dalam Percakapandi LingkunganHome IndustriDesa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Jawa Tengah

Alih Kode dan Campur Kode dalam Roman Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata

PENGGUNAAN BAHASA JAWA ANAK USIA SD DI DESA TANJUNGREJO KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

Analisis Sapaan Dalam Novel Gumuk Sandhi Karya Poerwadhie Atmodihardjo

Campur Kode Bahasa Indonesia dalam Percakapan Berbahasa Jawa pada Grup Kawruh Jawa di Facebook

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PERCAKAPAN STAF FKIP UNIVERSITAS AL ASYARIAH MANDAR

Oleh : Wahyu Sriastuti program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

BAB I PENDAHULUAN. manusia bermasyarakat. Bahasa berfungsi sebagai alat untuk berinteraksi atau alat

CAMPUR KODE DALAM BAHASA ANAK TK DHARMA WANITA VIII KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR. NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

CAMPUR KODE TUTURAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR: Studi Kasus di Kelas VII SMP Negeri 20 Padang

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif karena desain ini merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan

METODE PENELITIAN. alih kode dan campur kode di lingkungan sekolah khususnya di Sekolah

Ragam Bahasa Jawa dalam Komunitas Pecinta Musik Reggae di Alun-alun Kebumen

Analisis Onomatope Dalam Roman Dhahuru Ing Loji Kepencil Karya Suparto Brata

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM TABLOID SOCCER EDISI DESEMBER Naskah Publikasi

Analisis Tindak Tutur Direktif dalam Novel Ngulandara Karya Margana Djajaatmadja

ANALISIS PENGGUNAAN ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA GURU BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 2 MANTINGAN. Naskah Publikasi Ilmiah

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. sosiolinguistik. Penelitian kualitatif di sini menggunakan jenis penelitian yang

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM NOVEL JARING KALAMANGGA KARYA SUPARTO BRATA

PEMAKAIAN BAHASA JAWA OLEH SANTRI PONDOK PESANTREN HADZIQIYYAH KABUPATEN JEPARA

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT PERINTAH GURU DALAM PROSES KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SD NEGERI 09 PANGGANG, KABUPATEN JEPARA

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

CAMPUR KODE PADA IKLAN TELEVISI JUNI - NOVEMBER TAHUN 2014

KAJIAN CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PADA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI

PEMANFAATAN CERITA RAKYAT KAMANDAKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 GOMBONG

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

CAMPUR KODE TUTURAN GURU PLAYGROUP BUAH HATI DESA TIRIPAN KECAMATAN BERBEK KABUPATEN NGANJUK SKRIPSI

KESALAHAN PENGGUNAAN TINGKAT TUTUR BAHASA JAWA PADA KARANG TARUNA DI DESA GEMEKSEKTI KECAMATAN KEBUMEN KABUPATEN KEBUMEN

Oleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

JURNAL ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM IKLAN DI KABUPATEN TULUNGAGUNG CODE SWITCHING AND CODE MIXING ON RADIO S ADVERTISEMENT AT TULUNGAGUNG REGENCY

PENGGUNAAN BAHASA JAWA PADA ANAK USIA 8 DAN 9 TAHUN DI DESA LUNDONG KECAMATAN KUTOWINANGUN KABUPATEN KEBUMEN

PEMEROLEHAN RAGAM BAHASA JAWA PADA ANAK USIA 2 TAHUN (Studi kasus) ABSTRAK

Pemerolehan Bahasa Jawa Pada Kelompok Bermain Islam Terpadu Di Desa Karangmaja Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF DALAM DAKWAH DI RADIO NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah

ANALISIS DEIKSIS DALAM NOVEL EMPRIT ABUNTUT BEDHUG KARYA SUPARTO BRATA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Metode kualitatif yaitu metode

Eksistensi Penggunaan Ragam Bahasa Jawa Krama Pada Anak Usia 9-10 Tahun di Desa Tanjunganom Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan bagian dari kebudayaan. Sibarani, (2004:62)

ANALISIS CAMPUR KODE DAN GAYA BAHASA SARKASME PADA PEMENTASAN LUDRUK KIRUN CAMPURSARI GOBYOK. Jurnal Ilmiah. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

PRINSIP KESOPANAN DAN PARAMETER PRAGMATIK CERITA BERSAMBUNG ARA-ARA CENGKAR TANPA PINGGIR DALAM MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2010

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PERCAKAPAN MAHASISWA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS PEKALONGAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. merupakan cara untuk mendapatkan apa yang menjadi tujuan semula suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode

Analisis Tuturan Imperatif Bahasa Jawa di Desa Sruweng Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE SERTA PENGGUNAANNYA DALAM RANAH SOSIOLINGUISTIK

GAYA BERBAHASA AKRAB RIDWAN KAMIL DALAM TWITTER SKRIPSI

Analisis Alih Kode dan Campur Kode dalam Iklan Radio Merapi Indah FM Kabupaten Magelang

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS GEGURITANDENGAN METODE OBJEK LANGSUNGSISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KEBUMEN

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 12 KERINCI

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas komunikasi tidak lepas dari kehidupan manusia sehari-hari.

ANALISIS CAMPUR KODE PADA JUDUL BERITA DI HARIAN SOLO POS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2013 NURUL ALIEFAH DAMARJATI A NASKAH PUBLIKASI

BENTUK-BENTUK CAMPUR KODE DI KALANGAN REMAJA MASJID DESA BILUANGO ARTIKEL OLEH ETON AYUBA NIM

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat manusia tidak lagi sebagai individu, tetapi sebagai

CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PEMAKAIAN BAHASA BALI DALAM DHARMA WACANA IDA PEDANDA GEDE MADE GUNUNG. Ni Ketut Ayu Ratmika

Analisis Tindak Tutur Komisif Bahasa Jawa dalam Cerbung Tresna Kagiles Ila-Ila karya Mbah Brintik pada Majalah Jayabaya Tahun 2011

CAMPUR KODE BAHASA INGGRIS DALAM PERCAKAPAN DI FACEBOOK

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat komunikasi sosial.

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Bahasa merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia,

TUTURAN EKSPRESIF PADA PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA DI BEBERAPA SD NEGERI KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

ANALISIS CAMPUR KODE PADA DIALOG TOKOH DALAM FILM PUNK IN LOVE KARYA ODY C. HARAHAP ARTIKEL E-JOURNAL

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sangatlah penting bagi masyakat penuturnya. Pemakaian bahasa menuntut

CAMPUR KODE GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMAN I PANCUNG SOAL PESISIR SELATAN ABSTRACT

Analisis Semiotik Syair-Syair Tembang Campursari karya Didi Kempot pada Volume 1, 2, 3

PEMILIHAN BAHASA DALAM MASYARAKAT PEDESAAN DI KABUPATEN TEGAL DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI ALTERATIF BAHAN AJAR MATA KULIAH SOSIOLINGUISTIK.

ANALISIS CAMPUR KODE OPERATOR TAKSI GELORA TAKSI DI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Jurnal Ilmiah. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia pada umumnya tergolong masyarakat dwibahasawan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN WACANA NONSASTRA BERBAHASA JAWA DENGAN METODE PQRST

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

Etika dan Penggunaan Unggah-ungguh Bahasa Jawa dalam Roman Nona Sekretaris karya Suparto Brata dan Skenario Pembelajarannya di SMA Kelas X

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS NILAI RELIGIUS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SEKUNTUM NAYSILA KARYA M. BUDI ANGGORO DAN RELEVANSI PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

IMPLIKATUR PERCAKAPAN PADA WACANA PEMBUKA RAPAT DINAS DI TINGKAT KELURAHAN BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA NASKAH PUBLIKASI

BAB II LANDASAN TEORI. Biau. Kabupaten Buol. Adapun penelitian sejenis yang pernah diteliti antara lain:

Analisis Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif dalam Novel Kembang Saka Persi Karya Soebagijo I. N.

TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL HANIF: ZIKIR DAN PIKIR KARYA REZA NUFA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA

BENTUK DAN STRATEGI PENOLAKAN DI KALANGAN MASYARAKAT BERBUDAYA JAWA DI SOLO DALAM KONTEKS NONRESMI NASKAH PUBLIKASI

Frase Nominal dan Frase Verbal pada Novel Pinatri Ing Teleng Ati Karya Tiwiek SA

BAB V PENUTUP. 1. Bentuk register medis anak dalam rubrik Konsultasi Ahli di Tabloid

Asep Jejen Jaelani & Ani Indriyani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

Artikel Publikasi Ilmiah KATEGORI DAN WUJUD CAMPUR KODE PADA BAHASA IKLAN LOWONGAN KERJA KE LUAR NEGERI: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

Tindak Tutur Ekspresif dalam Novel Emas Sumawur Ing Baluarti Karya Partini B

Oleh: Dani Kristanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mali:

BAB I PENDAHULUAN. Sudah sewajarnya bahasa dimiliki oleh setiap manusia di dunia ini yang secara rutin

Analisis Tindak Tutur Komisif Bahasa Jawa Dalam Roman III Cocak Nguntal Elo Karya Suparto Brata Tahun 2009

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN WACANA BERBAHASA JAWA DENGAN METODE SURTABAKU

PRINSIP KERJA SAMA DALAM BERINTERAKSI DI LINGKUNGAN SMPN 11 KOTA JAMBI Hendri Ristiawan* SMPN 11 Kota Jambi

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. dua bahasa atau lebih (multilingual), yaitu bahasa Indonesia (BI) sebagai bahasa

ANALISIS VARIASI MAKNA PLESETAN PADA TEKA-TEKI LUCU BANGGEDD UNTUK ANAK KARYA AJEN DIANAWATI (TINJAUAN SEMANTIK)

Oktorita Kissanti Rahayu

Analisis Kesalahan Ortografi dalam Karangan Narasi Berbahasa Jawa Siswa Kelas XI di SMA N 6 Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013

Transkripsi:

Campur Kode pada Tuturan Siswa dalam Proses Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas XI di SMK Batik Sakti 1 Kebumen Oleh: Siyam Thohiroh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa siyam_thohiroh@yahoo.com Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan wujud campur kode pada tuturan siswa dalam proses pemebelajaran Bahasa Jawa kelas XI di SMK Batik Sakti 1 Kebumen dan, (2) mendeskripsikan fungsi campur kode pada tuturan siswa dalam proses pemebelajaran Bahasa Jawa di SMK Batik Sakti 1 Kebumen. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah berupa tuturan siswa pada waktu melakukan kegiatan pembelajaran. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini mencakup tiga hal yaitu teknik simak bebas cakap, teknik rekam dan teknik catat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai instrumen utama, dengan menggunakan alat-alat tulis, alat rekam dan kartu data. Teknik keabsahan data menggunakan teknik pengujian kredibilitas data dalam penelitian ini adalah triangulasi. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif. Teknik penyajian hasil analisis data menggunakan teknik informal. Hasil penelitian yang ditemukan adalah pertama wujud campur kode pada tuturan siswa dalam proses pembelajaran Bahasa Jawa kelas XI di SMK Batik Sakti 1 Kebumen berupa (1) campur kode yang berwujud kata berjumlah 35 indikator, (2) campur kode yang berwujud frasa berjumlah 31 indikator, (3) campur kode yang berwujud baster berjumlah 19 indikator, (4)campur kode yang berwujud pengulangan kata berjumlah 20 indikator, (5) campur kode yang berwujud idiom atau pengungkapan kata berjumlah 5 indikator, dan (6) campur kode yang berwujud klausa berjumlah 10. Yang kedua fungsi campur kode pada tuturan siswa dalam proses pembelajaran Bahasa Jawa di SMK Batik Sakti 1 Kebumen adalah (1) Untuk menunjukkan keakraban antara penutur dan mitra tutur, (2) Untuk sekedar bercanda, (3) Untuk menghormati mitra tutur atau objek yang dibicarakan, (4) Bergengsi, (5) Penutur ingin memunculkan kesan lucu ke dalam tuturannya, (6) Penutur ingin menggunakan gaya dalam tuturannya agar tidak menonton, (7) Bertindak sopan, (8) Untuk menunjukkan keperdulian antara penutur dan mitra tutur. Kata Kunci : campur kode, siswa, SMK Batik Sakti 1 Kebumen Pendahuluan Bahasa memiliki tugas untuk memenuhi salah satu kebutuhan sosial manusia, menghubungkan manusia satu dengan yang lain di dalam peristiwa sosial tertentu. Dengan kata lain, bahasa dapat mempermudah seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain. Dalam proses pembelajaran bahasa Jawa kelas XI di SMK Batik Sakti 1 Kebumen, bahasa yang digunakan para siswa menggunakan bahasa Jawa. Tujuannya untuk membiasakan siswa menggunakan bahasa Jawa, tetapi karena lingkungan sekolah banyak sekali terdapat anak-anak yang berasal dari daerah yang berbedabeda, ada yang dari daerah Jawa atau bahkan dari daerah lain terjadilah campur kode. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 45

Abdul Chaer (2010: 115) menjelaskan, campur kode adalah suatu peristiwa tutur, klausa-klausa maupun frase-frase yang digunakan terdiri dari klausa dan frase campuran, dan masing-masing klausa atau frase itu tidak lagi mendukung fungsi-fungsi sendiri. Berdasarkan unsur-unsur kebahasaan yang terlibat di dalamnya (Suwito, 1983: 78) membedakan campur kode menjadi beberapa macam antara lain: penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata, penyisipan unsur-unsur yang berwujud frasa, penyisipan unsur-unsur yang berwujud baster, penyisipan unsur-unsur yang berwujud pengulangan kata, penyisipan unsur-unsur yang berwujud idiom, penyisipan unsurunsur yang berwujud kluasa. Selain itu fungsi campur kode yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah penggunaan campur kode siswa menggunakan bahasa Indonesia untuk maksud atau tujuan tertentu. Tujuan penutur melakukan campur kode pada kegiatan pembelajaran adalah untuk, bergengsi, bertindak sopan dan, melucu. Siswa kelas XI SMK Batik Sakti 1 Kebumen menarik untuk diteliti karena di lingkungan sekolah banyak sekali terdapat anak-anak yang berasal dari daerah yang berbeda-beda, ada yang dari daerah Jawa atau bahkan dari daerah lain yang berjumlah 15 dari tiga kelas yang diteliti, maka terjadilah campur kode dalam kegiatan pembelajaran. Dengan demikian penulis akan mengetahui berbagai bentuk wujud campur kode yang berwujud frasa, kata, baster, pengulangan kata, klausa, dan idiom yang biasa digunakan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran, terutama di SMK Batik Sakti 1 Kebumen, dan faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode. Tujuan yang ingin dicapai adalah (1) mendeskripsikan wujud campur kode pada tuturan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Jawa kelas XI di SMK Batik Sakti 1 Kebumen dan (2) mendeskripsikan fungsi campur kode pada tuturan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Jawa kelas XI di SMK Batik Sakti 1 Kebumen. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah berupa tuturan siswa pada waktu melakukan kegiatan proses pembelajaran. Teknik pengumpulan data yang digunakan Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 46

dalam penelitian ini mencakup tiga hal yaitu teknik simak bebas cakap, teknik rekam dan teknik catat. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga mudah diolah (Arikunto, 2010: 203). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai instrumen utama, menggunakan alat-alat tulis dan alat rekam. Teknik keabsahan data menggunakan teknik pengujian kredibilitas data dalam penelitian ini adalah triangulasi. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif. Teknik deskriptif adalah mengembangkan deskripsi yang komprehensif dan teliti dari hasil penelitian dan memasukan informasi tentang konteks sesuatu tindakan, intensitas dan maknanya yang mengorganisasikan tindakan itu, dan perkembangannya secara evolusi (Moleong, 2012: 289). Untuk menyajikan hasil analisis data menggunakan teknik informal. Metode penyajian informal yaitu perumusan dengan kata-kata biasa walaupun dengan terminologi yang teknis sifatnya (Sudaryanto, 1993 : 145). Hasil Penelitian Data yang akan dibahas peneliti adalah wujud campur kode pada tuturan siswa dalam proses pembelajaran Bahasa Jawa kelas XI di SMK Batik Sakti 1 Kebumen dan, fungsi campur kode pada tuturan siswa dalam proses pembelajaran Bahasa Jawa di SMK Batik Sakti 1 Kebumen. 1. Wujud Campur Kode Penyajian data wujud campur kode yang meliputi wujud campur kode kata, frasa, baster, idiom, pengulangan kata dan, klausa. Campur Kode yang berwujud Kata Campur kode yang berwujud kata pada tuturan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Jawa di SMK Batik Sakti 1 Kebumen berjumlah 35 indikator. Adapun salah satu contoh adalah sebagai berikut. Apa iki kabeh punya kamu Siti? (data: 6) Apa ini semua punya kamu Siti? Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 47

Pada data di atas terdapat campur kode kata. Hal ini ditandai dengan masuknya unsur bahasa Indonesia kamu ke dalam tuturan tersebut. Penggunaan kata kamu sebenarnya dapat diganti dengan bahasa Jawa oleh siswa. Namun, siswa beranggapan bahwa kata kamu lebih mudah dengan menyisipkan kata bahasa Indonesia. Campur kode yang berwujud frasa pada tuturan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Jawa di SMK Batik Sakti 1 Kebumen berjumlah 31 indikator. Adapun salah satu contoh adalah sebagai berikut. Haha... iya Din tenang saja ora usah khawatir. (data: 62) Haha... iya Din tenang saja tidak usah khawatir. Pada data di atas terjadi peristiwa campur kode frasa. Hal tersebut terlihat dari penggunaan frasa tenang saja termasuk ke dalam frasa endosentrik yang atributif karena unsur-unsurnya tidak setara dan unsurunsurnya tidak mungkin dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau. Penggunaan kata tenang saja sebenarnya dapat diganti dengan bahasa Jawa oleh siswa. Namun, siswa beranggapan bahwa kata tenang saja lebih akrab dengan menyisipkan kata bahasa Indonesia. Campur kode yang berwujud baster pada tuturan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Jawa di SMK Batik Sakti 1 Kebumen berjumlah 19 indikator. Adapun salah satu contoh adalah sebagai berikut. Nggih pak kula manut perintahipun bapak. (data: 107) Iya pak aku patuh perintahnya bapak. Pada data di atas terdapat campur kode baster. Bentuk baster perintahipun pada data tersebut merupakan bentuk campur kode yang terdiri dari kata perintah dari bahasa Indonesia dan imbuhan ipun yang bersal dari bahasa Jawa. Siswa beranggapan kata perintahipun perintahnya dirasa lebih sesuai karena dalam proses belajar-mengajar menggunakan bahasa Jawa krama dalam situasi formal. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 48

Campur kode yang berwujud pengulangan kata pada tuturan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Jawa di SMK Batik Sakti 1 Kebumen berjumlah 20 indikator. Adapun salah satu contoh adalah sebagai berikut. Hujan-hujan kaya kie enake ngapa ya nur? (56) Hujan-hujan kaya gini enaknya ngapain ya Nur? Pada data di atas terjadi peristiwa campur kode pengulangan kata. Hal tersebut terlihat dari penggunaan pengulangan kata hujan-hujan yang berasal dari bahasa Indonesia. Penggunaan kata hujan-hujan sebenarnya dapat diganti dengan bahasa Jawa oleh siswa. Namun, siswa beranggapan bahwa kata hujan-hujan lebih sesuai dengan menyisipkan kata bahasa Indonesia. Campur kode yang berwujud idiom pada tuturan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Jawa di SMK Batik Sakti 1 Kebumen berjumlah 5 indikator. Adapun salah satu contoh adalah sebagai berikut. Jan ndi kie Adel urung keton-keton batang hidungnya celak wis bel. (data: 27) Jan mana ini Adel belum kelihatan batang hidungnya keburu sudah bel. Pada data di atas terdapat campur kode idiom atau ungkapan kata. Hal tersebut terlihat dari penggunaan idiom batang hidungnya ke dalam tuturan tersebut. Penggunaan kata sebenarnya dapat diganti dengan bahasa Jawa oleh siswa. Namun, siswa beranggapan bahwa kata batang hidungnya lebih pas dengan menyisipkan kata bahasa Indonesia. Campur kode yang berwujud kluasa pada tuturan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Jawa di SMK Batik Sakti 1 Kebumen berjumlah 10 indikator. Adapun salah satu contoh adalah sebagai berikut. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 49

Kene diminta kerja bakti Pak RT ngresikki ngarep omahhe dewedewe. (data: 74) Sini ya diminta kerja bakti Pak RT membersihkan depan rumahnya sendiri-sendiri. Pada data di atas terdapat campur kode klausa. Hal ini ditandai dengan masuknya unsur bahasa Indonesia diminta kerja bakti ke dalam tuturan tersebut. Penggunaan kata diminta kerja bakti sebenarnya dapat diganti dengan bahasa Jawa oleh siswa. Namun, siswa beranggapan bahwa kata diminta kerja bakti lebih mudah dipahami dibanding arti bahasa Jawa dalam hal ini adalah untuk diminta tolong. 2. Fungsi Campur Kode Penyajian data fungsi campur kode yang terdapat pada tuturan siswa dalam proses pembelajaran Bahasa Jawa kelas XI di SMK Batik adalah, untuk menunjukkan keakraban antara penutur dan mitra tutur, untuk sekedar bercanda, untuk menghormati mitra tutur atau objek yang dibicarakan, bergengsi, penutur ingin memunculkan kesan lucu ke dalam tuturannya, penutur ingin menggunakan gaya dalam tuturannya agar tidak menonton, bertindak sopan, untuk menunjukkan keperdulian antara penutur dan mitra tutur. Fungsi campur kode tersebut tejadi pada wujud campur kode kata, frasa, baster, pengulangan kata, idiom dan klausa. Fungsi Campur Kode pada Wujud Campur Kode Kata Fungsi campur kode pada wujud campur kode kata pada tuturan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Jawa di SMK Batik Sakti 1 Kebumen berjumlah 35 indikator. Adapun salah satu contoh adalah sebagai berikut. Aku bantu nyirami kembange ya? (data: 8) Aku bantu nyiram kembangnya ya? Pada data di atas terdapat campur kode kata. Hal ini ditandai dengan masuknya unsur bahasa Indonesia bantu ke dalam tuturan tersebut. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 50

Fungsi campur kode pada wujud campur kode kata dalam tuturansiswa tersebut adalah untuk menunjukkan keakraban antara penutur dan mitra tutur. Fungsi Campur Kode pada Wujud Campur Kode Frasa Fungsi campur kode pada wujud campur kode frasa pada tuturan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Jawa di SMK Batik Sakti 1 Kebumen berjumlah 31 indikator. Adapun salah satu contoh adalah sebagai berikut. Wis nggak usah malah dadi grepotake kamu. Sudah tidak susah entar jadi merepotkan kamu. Pada data di atas terjadi peristiwa campur kode frasa. Hal tersebut terlihat dari penggunaan frasa nggak usah termasuk ke dalam frasa endosentrik yang atributif karena unsur-unsurnya tidak setara dan unsurunsurnya tidak mungkin dihubungkan dengan kata penghubung dan atau. Fungsi campur kode pada wujud campur kode frasa dalam tuturan siswa tersebut adalah untuk menghormati mitra tutur atau objek yang dibicarakan. Fungsi Campur Kode pada Wujud Campur Kode Baster Fungsi campur kode pada wujud campur kode baster pada tuturan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Jawa di SMK Batik Sakti 1 Kebumen berjumlah 19 indikator. Adapun salah satu contoh adalah sebagai berikut. Tapi kapan ya mau dilaksanakaken. (data:78) Tapi kapan ya mau dilaksanakan. Pada data di atas terdapat campur kode baster. Hal tersebut dilihat dari penggunaan kata yang berimbuhan di akhir bentuk dasar yaitu kata dilaksanakaken dilaksanakan yang terdiri dari bentuk dasar laksanakan dari bahasa Indonesia dan mendapat awalan -en dari bahasa Jawa. Fungsi campur kode pada wujud campur kode baster dalam tuturan siswa Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 51

tersebut adalah untuk menghormati mitra tutur atau objek yang dibicarakan. Fungsi Campur Kode pada Wujud Campur Kode Pengulangan Kata Fungsi campur kode pada wujud campur kode pengulangan kata pada tuturan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Jawa di SMK Batik Sakti 1 Kebumen berjumlah 20 indikator. Adapun salah satu contoh adalah sebagai berikut. Heh,anak-anak ngesuk minggu kudu kerja bakti! Jam 6 kudu wes ngumpul. (data: 98) Heh. Anak-anak besok minggu harus kumpul kerja bakti! Jam 6 harus sudah kumpul. Pada data di atas terjadi peristiwa campur kode pengulangan kata. Hal tersebut terlihat dari penggunaan pengulangan kata anak-anak yang berasal dari bahasa Indonesia. Fungsi campur kode pengulangan kata tersebut adalah untuk menunjukkan keakraban antara penutur dan mitra tutur. Fungsi Campur Kode pada Wujud Campur Kode Idiom Fungsi campur kode pada wujud campur kode idiom pada tuturan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Jawa di SMK Batik Sakti 1 Kebumen berjumlah 5 indikator. Adapun salah satu contoh adalah sebagai berikut. Ora lah awakku kesel ket wingi rung ngaso, aj kelalen buah tangane bae ya? Hehe. (data: 65) Tidak lah badanku capek belum istirahat, jangan lupa buah tangannya aja ya? Hehe. Pada data di atas terdapat campur kode idiom atau ungkapan kata. Hal ini ditandai dengan masuknya unsur bahasa Indonesia buah tangane ke dalam tuturan tersebut. Fungsi campur kode pada wujud campur kode Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 52

idiom dalam tuturansiswa tersebut adalah penutur ingin menggunakan gaya dalam tuturannya agar tidak monoton. Fungsi Campur Kode pada Wujud Campur Kode Klausa Fungsi campur kode pada wujud campur kode klausa pada tuturan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Jawa di SMK Batik Sakti 1 Kebumen berjumlah 10 indikator. Adapun salah satu contoh adalah sebagai berikut. Cuma takut aja nek kamu lagi ana masalah apa kamu lagi sakit tapi ora gelem cerita. (data: 126) Cuma takut aja kalau kamu lagi ada masalah apa kamu lagi sakit tapi tidak mau cerita. Pada data di atas terdapat campur kode klausa. Hal ini ditandai dengan masuknya unsur bahasa Indonesia kamu lagi sakit apa ke dalam tuturan tersebut. Fungsi campur kode pada wujud campur kode kluasa dalam tuturansiswa tersebut adalah untuk menunjukkan keakraban penutur dan mitra tutur. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 53

Simpulan Hasil penelitian wujud campur kode dan fungsi campur kode pada tuturan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Jawa kelas XI di SMK Batik Sakti 1 Kebumen. Wujud campur kode yang meliputi kata berjumlah 35 indikator, frasa berjumlah 31 indikator, baster berjumlah 19 indikator, pengulangan kata berjumlah 20 indikator, idiom atau pengungkapan kata berjumlah 5 indikator. klausa berjumlah 10 indikator. Fungsi campur kode yang terdapat pada tuturan siswa dalam proses pembelajaran Bahasa Jawa kelas XI di SMK Batik adalah, untuk menunjukkan keakraban antara penutur dan mitra tutur, untuk sekedar bercanda, untuk menghormati mitra tutur atau objek yang dibicarakan, bergengsi, Penutur ingin memunculkan kesan lucu ke dalam tuturannya, penutur ingin menggunakan gaya dalam tuturannya agar tidak menonton, bertindak sopan, untuk menunjukkan keperdulian antara penutur dan mitra tutur. Saran peneliti adalah bagi Pembaca, bagi Peneliti, bagi dunia Pendidikan, dan bagi Siswa. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul dan Leoni Agustina. 2010. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta. Moleong. Lexy J. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Raja Rosdakar. Suwito. 1983. Pengantar Awal Sosiolinguistik Teori dan Problema. Surakarta: Henary Offset. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 54