LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 19 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PENINGGALAN SEJARAH DAN PURBAKALA KABUPATEN SIAK

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PENINGGALAN SEJARAH DAN PURBAKALA KABUPATEN SIAK

MEMUTUSKAN: : PERATURAN BUPATI TENTANG PENGELOLAAN CAGAR BUDAYA.

WALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG CAGAR BUDAYA KOTA KENDARI

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 66 TAHUN 2015 TENTANG PELESTARIAN CAGAR BUDAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 30 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN WARISAN BUDAYA DAN CAGAR BUDAYA

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 5 TAHUN 2016

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 58 Tahun : 2016

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI GOWA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GOWA NOMOR 09 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN CAGAR BUDAYA

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PELESTARIAN CAGAR BUDAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 15 TAHUN

TENTANG CAGAR BUDAYA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TENTANG CAGAR BUDAYA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PELESTARIAN DAN PENGELOLAAN CAGAR BUDAYA PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

NOMOR 5 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 5 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG CAGAR BUDAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI STAF AHLI

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG CAGAR BUDAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

- 1 - WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG CAGAR BUDAYA DI KOTA MAGELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PELESTARIAN DAN PENGELOLAAN CAGAR BUDAYA

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KORBAN PERDAGANGAN ANAK DAN PEREMPUAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN LAMONGAN

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG POLITEKNIK DI KABUPATEN MADIUN

WALIKOTA SURABAYA TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN TUMBUHAN DAN SATWA

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PENAMAAN JALAN DAN GEDUNG PEMERINTAH DAERAH

BUPATI LUMAJANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PELESTARIAN CAGAR BUDAYA

2017, No Pemajuan Kebudayaan Nasional Indonesia secara menyeluruh dan terpadu; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur

PEMERINTAH PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR : 15 TAHUN 2013 TENTANG PELESTARIAN CAGAR BUDAYA

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS

Pelestarian Cagar Budaya

IZIN USAHA JASA PARIWISATA

LAMPIRAN XVII PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Juli 2010

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 20 Tahun 2015 LAMPIRAN : 1 (satu) TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 22 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 49 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 7 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG HIBAH BARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PERBURUAN BURUNG, IKAN DAN SATWA LIAR LAINNYA

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN NAMA NAMA JALAN DI WILAYAH KOTA SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG IZIN PEMANFAATAN RUANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 60 TAHUN 2011 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 12 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PELESTARIAN DAN PENGELOLAAN CAGAR BUDAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 2 TAHUN 2014

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 2 TAHUN 2015 PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 2 TAHUN 2015

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 9 SERI E

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 12 TAHUN

4. Pelaksanaan kebijakan nasional/provinsi dan penetapan kebijakan daerah mengenai kerja sama luar negeri di bidang kebudayaan skala daerah.

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DAN PELESTARIAN CAGAR BUDAYA

Q. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2002 T E N T A N G RETRIBUSI IZIN PENGUSAHAAN OBYEK DAN DAYA TARIK WISATA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2010 NOMOR 4

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 19 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PELESTARIAN DAN PENGELOLAAN CAGAR BUDAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 96 ayat (1) huruf f Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, menyatakan Pemerintah Daerah sesuai dengan tingkatannya mempunyai wewenang untuk membuat peraturan pengelolaan Cagar Budaya; b. bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 13 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Ciamis, dalam bidang kebudayaan pemerintah daerah berwenang membuat rencana induk

Mengingat : 1. pengembangan kebudayaan skala daerah, pelaksanaan kebijakan nasional/ provinsi dan penetapan kebijakan daerah mengenai perlindungan HKI bidang kebudayaan dan pelaksanaan kebijakan nasional/provinsi, penetapan kebijakan daerah mengenai kriteria sistem pemberian penghargaan/anugerah bagi insan/lembaga yang berjasa di bidang kebudayaan dan Pelaksanaan kebijakan nasional/provinsi dan penetapan kebijakan daerah mengenai kerja sama luar negeri di bidang kebudayaan skala daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud dalam huruf a dan b, perlu ditetapkan Peraturan Daerah tentang Pelestarian dan Pengelolaan Cagar Budaya. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 457

Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua Atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5168); 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 458

53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3516); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1995 tentang Pemeliharaan dan Pemanfaatan Benda Cagar Budaya di Museum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 35, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3599); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 459

56,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5217); 10. Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 13 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Ciamis (Lembaran Daerah Kabupaten Ciamis Tahun 2008 Nomor 13); 11. Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 17 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Ciamis (Lembaran Daerah Kabupaten Ciamis Tahun 2008 Nomor 17) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 14 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 17 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Ciamis (Lembaran Daerah Kabupaten Ciamis Tahun 2013 Nomor 14). Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN CIAMIS dan BUPATI CIAMIS 460

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PELESTARIAN DAN PENGELOLAAN CAGAR BUDAYA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Ciamis. 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut azas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 4. Bupati adalah Bupati Ciamis. 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Ciamis yang selanjutnya disebut DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 6. Satuan Organisasi Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SOPD adalah unsur pembantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. 461

7. Dinas adalah SOPD yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kebudayaan. 8. Kepala Dinas adalah SOPD yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Kebudayaan. 9. Pelestarian adalah upaya dinamis untuk mempertahankan keberadaan Cagar Budaya dan nilainya dengan cara melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkannya. 10. Pengelolaan adalah upaya terpadu untuk melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkan Cagar Budaya melalui kebijakan pengaturan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan untuk sebesarbesarnya kesejahteraan rakyat. 11. Cagar Budaya adalah Warisan Budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan. 12. Peneliti kawasan dan benda cagar budaya adalah pihak baik perseorangan ataupun lembaga yang tengah melakukan penelitian arkeologis, antropologis, maupun historis tentang kawasan dan benda cagar budaya. 13. Pendidik kesadaran kekayaan budaya daerah adalah pihak yang melakukan edukasi tentang pentingnya mengelola kawasan dan benda cagar budaya kepada masyarakat dalam berbagai tingkatan pendidikan. 462

14. Peninggalan sejarah adalah hasil karya manusia berupa badan atau fitur yang berumur 50 tahun atau mewakili langgam yang berumur lebih dari 50 tahun, serta dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan, termasuk di dalamnya benda-benda alam yang berkaitan dengannya. 15. Pengelolaan kawasan dan benda cagar budaya adalah serangkaian kegiatan yang meliputi pengkajian, perlindungan, pemeliharaan, pengembangan, dan pemanfaatan peninggalan sejarah dan purbakala. 16. Benda Cagar Budaya adalah benda alam dan/atau benda buatan manusia, baik bergerak maupun tidak bergerak, berupa kesatuan atau kelompok, atau bagian-bagiannya, atau sisa-sisanya yang memiliki hubungan erat dengan kebudayaan dan sejarah perkembangan manusia. 17. Kawasan Cagar Budaya adalah satuan ruang geografis yang memiliki dua Situs Cagar Budaya atau lebih yang letaknya berdekatan dan/atau memperlihatkan ciri tata ruang yang khas. 18. Upaya tekno arkeologi meliputi berbagai upaya mempersiapkan, merencanakan, dan melaksanakan penyelamatan. 19. Upaya konservasi adalah upaya untuk melindungi suatu kawasan dan benda cagar budaya dari bahaya kerusakan, atau usaha melindungi dari kepunahan, atau suatu upaya untuk memperpanjang usia dari kawasan atau situs budaya dan benda cagar budaya dari kerusakan. 463

20. Upaya dokumentasi adalah pendokumentasian mengenai persiapan pelaksanaan dan akhir penyelamatan kawasan dan benda cagar budaya yang memberi gambaran lingkungan situs, bentuk-bentuk situs dan benda budaya. 21. Upaya objektivikasi sejarah adalah upaya penelusuran kembali aspek kesejarahan berdasarkan data-data objektif sebagai upaya memberi penerangan informasi secara realistis kepada masyarakat. 22. Upaya penelitian dapat berwujud ekskavasi pemugaran penyelamatan situs budaya yang kemungkinan menyimpan peninggalan-peninggalan bersejarah yang masih terpendam, selanjutnya akan diperdalam melalui penelitian berdasarkan jenis-jenis situs budaya dan benda peninggalan sejarah. 23. Upaya promosi kawasan dan benda cagar budaya adalah upaya memperkenalkan aset budaya Kabupaten Ciamis kepada masyarakat Ciamis dan masyarakat luar Ciamis, baik dalam ruang lingkup Regional, Nasional, maupun Internasional. 24. Tim Ahli Cagar Budaya yang selanjutnya disebut Tim Ahli adalah kelompok ahli Pelestarian dari berbagai bidang ilmu yang memiliki sertifikat kompetensi untuk memberikan rekomendasi penetapan, pemeringkatan, dan penghapusan Cagar Budaya. 25. Tenaga Ahli Pelestarian yang selanjutnya disebut Tenaga Ahli adalah orang yang karena kompetensi keahlian khususnya dan/atau memiliki sertifikat di bidang Pelindungan, Pengembangan, atau Pemanfaatan Cagar Budaya. 464

BAB II TUJUAN DAN RUANG LINGKUP Pasal 2 (1) Pelestarian dan Pengelolaan cagar budaya bertujuan untuk : a. melestarikan, memelihara, menjaga, dan mempopulerkan eksistensi cagar budaya; b. mempersiapkan, merencanakan, dan melaksanakan penyelamatan sebagai upaya tekno arkeologi terhadap cagar budaya; c. meningkatkan kepedulian, kesadaran, dan apresiasi masyarakat terhadap peninggalan sejarah dan purbakala; d. pelurusan dan otentifikasi informasi kesejarahan cagar budaya; e. membangkitkan semangat cinta tanah air, nasionalisme, dan patriotisme berlandaskan semangat membangun kebaikan masyarakat; f. membangkitkan motivasi, memperkaya inspirasi, dan memperluas khasanah bagi masyarakat dalam berkarya di bidang kebudayaan; g. menunjang kegiatan pariwisata dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat. (2) Ruang lingkup pelestarian dan pengelolaan cagar budaya meliputi : a. penetapan cagar budaya serta lingkungannya yang terdapat di daerah; 465

b. pengumpulan, pemeliharaan, pemanfaatan dan pelestarian benda bukti peninggalan sejarah dan purbakala yang terdapat di dalam dan di luar daerah; c. penelusuran informasi dan otentikasi data kesejarahan cagar budaya; d. pemanfaatan, pengembangan dan promosi cagar budaya sebagai objek wisata sejarah lokal, regional, nasional, maupun internasional; e. pemanfatan dan, pengembangan cagar budaya sebagai objek pendidikan sejarah sejak tingkat dasar sampai perguruan tinggi; f. peningkatan profesionalitas para pengelola cagar budaya dengan didukung oleh peningkatan kesejahteraan mereka; g. penyelenggaraan kegiatan-kegiatan ilmiah dan diskusi-diskusi berkenaan dengan pengelolaan cagar budaya; h. mempromosikan cagar budaya dalam bentuk promosi mutakhir. BAB III CAGAR BUDAYA Pasal 3 Pemerintah Daerah memiliki kewenangan untuk menetapkan kawasan cagar budaya yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati. 466

BAB IV TUGAS DAN WEWENANG Pasal 4 (1) Pemerintah Daerah dalam melakukan Pelestarian dan Pengelolaan Cagar Budaya mempunyai tugas: a. mewujudkan, mengembangkan serta meningkatkan kesadaran, peran serta dan tanggung jawab akan hak dan kewajiban masyarakat; b. mengembangkan dan menetapkan kebijakan yang dapat menjamin adanya perlindungan dan pemanfaatan Cagar Budaya; c. menyelenggarakan promosi dan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai Cagar Budaya; d. melakukan pengawasan, pemantauan dan evaluasi terhadap Pelestarian Cagar Budaya. (2) Bupati berwenang untuk menetapkan kebijakan Pengelolaan Cagar Budaya di daerah, meliputi: a. Membentuk Tim Registrasi tingkat bkabupaten untuk melaksanakan pendataan, pendokumentasian dan merekomendasikan data Cagar Budaya; b. menerima dan mendaftarkan Cagar Budaya yang berada di Daerah; c. mengoordinasikan mengenai Pelestarian Cagar Budaya secara lintas sektor dan wilayah; d. meningkatkan peranan juru pelihara pada kawasan cagar budaya di daerah; 467

e. memberikan penghargaan kepada seseorang atau lembaga yang telah berjasa melakukan Pelestarian dan Pengelolaan Cagar Budaya dan pengelolaan Cagar Budaya di daerah; f. melindungi, memelihara serta memanfaatkan kawasan dan cagar budaya agar tidak rusak, hilang atau musnah. (3) Dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Bupati dapat mendelegasikan kepada Dinas. (4) Pelaksanaan kewenangan Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat dilaksanakan bersamasama dengan Unit Pelaksana Teknis. Pasal 5 (1) Pemerintah Daerah berwenang untuk : a. menerima laporan dari masyarakat baik perseorangan maupan lembaga atas temuan Kawasan dan Benda Cagar Budaya; b. memberikan rekomendasi kepada pihak Pengelola Kawasan dan Benda Cagar Budaya; c. mendorong konservasi dan penelitian Kawasan Dan Benda Cagar Budaya; d. menerbitkan karya-karya hasil penelitian arkeologi, antropologi, dan historis terhadap Kawasan dan Benda Cagar Budaya. (2) Pemrintah Daerah dapat menetapkan kawasan cagar budaya, benda cagar budaya dan warisan budaya tak benda. 468

(3) Penetapan sebagaimana dimaksud ayat (2) berdasarkan rekomendasi dari Tim Registrasi. Pasal 6 (1) Pemerintah Daerah berkewajiban: a. melaksanakan Pelestarian dan Pengelolaan Kawasan dan Benda Cagar Budaya sesuai dengan standar pelayanan minimal; b. menyusun indikator kinerja di bidang pengelolaan Kawasan dan Benda Cagar Budaya; c. menumbuhkembangkan partisipasi dan apresiasi masyarakat terhadap keberadaan dan Pengelolaan Kawasan dan Benda Cagar Budaya; d. menyediakan museum yang representatif sebagai tempat menyimpan, dokumentasi dan dipamerkannya hasil temuan Benda Cagar Budaya; e. memotivasi sektor ekonomi di daerah untuk menjadi investor dalam pengelolaan Kawasan dan Benda Cagar Budaya; f. menjaga nilai-nilai agama, moral dan ideologis masyarakat dalam kaitan interaksi masyarakat dengan Kawasan dan Benda Cagar Budaya; g. mengkoordinasikan kegiatan instansi vertikal di daerah dalam rangka pengelolaan Kawasan dan Benda Cagar Budaya; h. menginisiasi: 1. konservasi; 2. penelitian aspek kesejarahan; 3. pengkajian; 469

4. fasilitasi pengelolaan; 5. sumber daya manusia; 6. organisasi. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Kewajiban Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Pasal 7 Tenaga Ahli berkewajiban: a. berpegang teguh pada aturan serta norma yang hidup dan berlaku di masyarakat; b. menjadikan Kawasan dan Benda Cagar Budaya sebagai sarana pembelajaran masyarakat terhadap budaya dan sejarah; c. menjadikan Kawasan dan Benda Cagar Budaya sebagai sarana pariwisata yang dapat mendatangkan keuntungan sosial dan ekonomi; d. menjadikan Kawasan dan Benda Cagar Budaya sebagai sarana pengukuh kesadaran sejarah, lingkungan hidup, dan keagaamaan yang kemudian menunjang prilaku beradab di masyarakat. Pasal 8 Pendidik Kesadaran Kekayaan Budaya Daerah berkewajiban: a. melaksanakan pembelajaran kesadaran kekayaan budaya daerah berbasis pada aspek antropologis, arkeologis, dan historis; b. meningkatkan kepekaan masyarakat dalam menghargai Kawasan dan Benda Cagar Budaya; 470

c. menjalin hubungan dan kerjasama yang baik dengan Tim Ahli dan Tenaga Ahli untuk kepentingan praktik lapangan siswa didik; d. mewujudkan suasana kondusif dalam kegiatan pembelajaran. Tim Ahli berkewajiban: Pasal 9 a. melakukan penelitian tentang Kawasan dan Benda Cagar Budaya secara profesional; b. menyebarluaskan dan mengembangkan hasil penelitian Kawasan dan Benda Cagar Budaya kepada masyarakat; c. memperhatikan nilai dan norma yang hidup di masyarakat. Pasal 10 Masyarakat berkewajiban: a. memberikan infomasi tentang keberadaan Kawasan dan Benda Cagar Budaya; b. berpartisipasi dalam Pelestarian, Pengelolaan dan Perlindungan Kawasan dan Benda Cagar Budaya; c. menjaga suasana kondusif dalam Pengelolaan Kawasan dan Benda Cagar Budaya. BAB V TENAGA AHLI Pasal 11 (1) Tenaga Ahli sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan. 471

(2) Tim Ahli sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dibentuk dan ditetapkan oleh Bupati. BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 12 Pembiayaan Pelestarian dan Pengelolaan Cagar Budaya berasal dari : a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi; c. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Ciamis; d. sumber lain yang sah dan tidak mengikat. BAB VII PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN Pasal 13 (1) Pengendalian dan pengawasan terhadap Peraturan Daerah ini dilaksanakan oleh Bupati melalui SOPD yang menangani bidang Kebudayaan dan/atau Pariwisata serta SOPD lainnya yang terkait. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Pengendalian dan Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. 472

BAB VIII KETENTUAN SANKSI Pasal 14 (1) Barang siapa tidak mendaftarkan dan menyerahkan cagar budaya yang dikuasai atau yang dimiliki oleh masyarakat kepada instansi yang berwenang, sebagaimana diatur dalam Pasal 10 Peraturan Daerah ini dipidana selama-lamanya 6 (enam) bulan dan atau denda setinggi-tingginya Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah); (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah pelanggaran. BAB IX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 15 Masyarakat yang memiliki secara sah maupun tidak sah cagar budaya wajib mengembalikan dan atau mendaftarkan kepada Pemerintah Daerah selambatlambatnya 1 (satu) tahun setelah Peraturan Daerah ini diundangkan. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 Bupati menetapkan Peraturan Bupati tentang pelaksanaan Peraturan Daerah ini paling lama dalam waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak Peraturan Daerah ini diundangkan. 473

Pasal 17 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Ciamis. Diundangkan di Ciamis pada tanggal 13 September 2013 Ditetapkan di Ciamis pada tanggal 13 September 2013 BUPATI CIAMIS, Cap/ttd H. ENGKON KOMARA SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN CIAMIS, Cap/ttd H. HERDIAT S. LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013 NOMOR 19 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM, Cap/ttd AEP SUNENDAR, SH., MH. NIP. 19621018 198303 1 005 474

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PELESTARIAN DAN PENGELOLAAN CAGAR BUDAYA I. UMUM Keberadaan, keterjagaan, dan konservasi kawasan dan benda cagar budaya Kabupaten Ciamis merupakan hal yang sangat penting untuk diundangkan.selain karena betapa masa lalu begitu bermakna sebagai cermin masa kini, juga karena dengan munculnya peraturan daerah berkenaan dengan hal tersebut menjadi bukti bahwa pemerintah daerah Kabupaten Ciamis memiliki visi yang luhung terhadap pembangunan masyarakat secara utuh.memang, yang dikelola adalah benda-benda berharga peninggalan sejarah dan purbakala, tetapi ada yang jauh lebih penting, yaitu mentransformasikan nilai-nilai keadaban yang berada di dalamnya. Tentu saja, rintangan yang dihadapi tidaklah ringan karena pola hidup dan lingkungan sosial budaya saat ini yang terpengaruh budaya global acapkali bertolak belakang dengan logika proses konservasi dan pengelolaan. Budaya instan bisa jadi 475

menjadi penghalang bagi terwujudnya perda ini, baik dalam tataran pengesahan konsep maupun pada pelaksanaan perda.hal ini bisa berwujud dalam bentuk keterikatan pada mitos-mitos yang tanpa pertimbangan rasional dan sebaliknya berpikir terlalu fungsional materialis. Bila dua hal tersebut ada, kawasan dan benda cagar budaya akan hanya menjadi sekadar sesuatu yang dikunjungi dan dipuja-puja saja. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 476

Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 19 477