BAB V PENUTUP. dalam buku At Tarbiyah al jinsiyyah lil athfal wa al balighin maka dapat. 1. Konsep pendidikan seks dalam islam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III. Pemikiran Yusuf Madani tentang pendidikan seks anak dalam buku At Tarbiyah al. jinsiyyah lil athfal wa al balighin

BAB I PENDAHULUAN. dengan nafsu makan dan minum. Seperti hasrat-hasrat lain yang Allah ciptakan

E-Book 8. Pendidika Seks Pada Anak Ustadzah Nunung Bintari

Munakahat ZULKIFLI, MA

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pertama dalam berpacaran. Dalam menjalin hubungan dengan lawan jenis remaja

NOMOR : U-287 TAHUN Bismillahirohmanirohimi. Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, setelah : MENIMBANG :

yang dapat membuahi, didalam istilah kedokteran disebut Menarche (haid yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI Dr. Yusuf Al-Qardhawi. Pertanyaan:

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.2 Menurut PP No.

PENGANTAR SISTEM PERGAULAN ISLAM. Suplemen Mata Kuliah Ahwal Syakhsiyyah

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Semakin maju peradaban manusia, maka masalah-masalah yang

Islam memiliki tatanan sosial yang paripurna untuk menjaga seluruh lapisan masyarakat.

Batasan Aurat Yang Boleh Dilihat Saat Pengobatan

SATUAN KEGIATAN LAYANAN DASAR UMUM BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA

BERSETUBUH SEBAGAI HAK SUAMI DALAM PERKAWINAN MENURUT IMAM MUHAMMAD BIN IDRIS AL SYAFI I

Implikasi dari Qs Al-Israa Ayat 32 tentang Pendidikan Seks Terhadap Upaya Menjauhi Zina

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

MENGHAYATI PERAN ISTRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. keluarga yang bahagia dan kekal sesuai dengan Undang-undang Perkawinan. Sudah

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya

BAB IV HASIL ANALISIS PERKAWINAN SESAMA JENIS BERDASARKAN HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM. A. Faktor Faktor Penyebab Perkawinan Sesama Jenis

ANTARA PRIA DAN WANITA

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

BAB III MENGENAL SURAT AL-NUR AYAT bumi. Di dalamnya cahaya disebutkan dengan pengaruh-pengaruh dan

Oleh : Ir. Saptawati

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Yogyakarta berdiri pada tanggal 2 Juni Fasilitas yang ada di MTs X

Oleh: Hafidz Abdurrahman

PETUN JUK PENGERJAAN

BAB V PENUTUP. bahwa film ini banyak merepresentasikan nilai-nilai Islami yang diperankan oleh

Lingkungan Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. untuk menikah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 1

BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Gangguan identitas gender adalah suatu gangguan yang membuat

BAB I PENDAHULUAN. jalan pernikahan. Sebagai umat Islam pernikahan adalah syariat Islam yang harus

2016 REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM

HOMOSEKSUAL, GAY, DAN LESBIAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR AN. 1 Oleh: Dr. Faizah Ali Syobromalisi, MA.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam pendidikan Islam sudah diajarkan bagaimana bergaul yang benar

Kang, sebenarnya khitbah sama tunangan itu sama gak sih?

SARANA 1) Undang-Undang dan peraturan-peraturan yang berlaku; dan 2) Rapat-rapat pimpinan Universitas, Program Pascasarjana, dan Program Studi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISA TENTANG TINJAUN HUKUM ISLAM TERHADAP KAWIN DI BAWAH UMUR. A. Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kawin di Bawah Umur

BAB I PENDAHULUAN. antara individu dengan individu maupun kelompok. Interaksi sosial terjadi. pada setiap usia dan gender pada manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja dikenal sebagai masa peralihan dari anak-anak menuju

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN IMPLIKASI HAK KEWARISAN ATAS PENGAKUAN ANAK LUAR KAWIN

PEMAKAI BUSANA MUSLIMAH DAN AKHLAK PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 GUNUNG TERANG TULANG BAWANG BARAT TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan Tuhan dalam dua bentuk yang berbeda, baik. secara fisik maupun psikis, yang kemudian diberi sebutan sebagai

BAB IV. ANALISIS DASAR DAN PERTIMBANGAN MAJELIS HAKIM DALAM PENETAPAN PENGADILAN AGAMA BLITAR NO. 0187/Pdt.P/2014/PA.BL

BABA V PENUTUP A. KESIMPULAN. Dari beberapa penjelasan yang diuraikan di muka terhadap

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat melekat pada diri manusia. Seksualitas tidak bisa dihindari oleh makhluk

8. Sebutkan permasalahan apa saja yang biasa muncul dalam kehidupan perkawinan Anda?...

AKIBAT HUKUM PERKAWINAN SIRI DALAM UNDANG-UNDANG PERKAWINAN. Oleh Sukhebi Mofea*) Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perempuan pastilah yang terbaik untuk mendampingi lelaki, sebagaimana

Level 2 Pelajaran 12

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hidup tanpa bantuan orang lain untuk melakukan hubungan atau interaksi dan

BAB V PENUTUP. hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

Indonesia sebagai salah satu peserta ICPD, melaksanakan program KRR. Faktanya,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karena kehidupan manusia sendiri tidak terlepas dari masalah ini. Remaja bisa dengan

BAB IV ANALISIS PERILAKU KONSUMTIF SANTRIWATI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA KALIWUNGU KENDAL DALAM PEMBELIAN JILBAB

BAB IV ANALISIS KONSEP PENDIDIKAN SEKS DALAM PERSPEKTIF FIKIH

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN INTENSI PERILAKU ONANI PADA REMAJA LAKI-LAKI. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. seorang individu. Masa ini merupakan masa transisi dari kanak-kanak ke masa

BAB II KRITERIA ANAK LUAR NIKAH DALAM KOMPILASI HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA

Hukum Melakukan Operasi Selaput Dara

KESEHATAN REPRODUKSI DAN PERENCANAAN KELUARGA MENURUT FIQH

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, pada tahun 2010 tercatat 48 % kekerasan terjadi pada anak,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Terhadap Prosedur Pengajuan Izin Poligami Di Pengadilan Agama

PROSESI PRANIKAH DAN NIKAH HERVI FIRDAUS

LEMBARAN KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. aturan agama dan undang-undang yang berlaku.

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan untuk dikembangkan (Ali, 2000: 13). Dalam hal ini,

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

{mosimage}pergaulan Berdasarkan Sistem Islam, Bukan Nilai-nilai Barat yang Rusak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak merupakan generasi masa depan bangsa yang harus dijaga

Oleh: Hafidz Abdurrahman

DOAKAN PARA WANITA DAN PARA GADIS AGAR MEREKA MEMILIH KESUCIAN

BAB IV ANALISIS YURUDIS TERHADAP KEBIJAKAN KEPALA DESA YANG MENAMBAH USIA NIKAH BAGI CALON SUAMI ISTRI YANG BELUM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau keinginan yang kuat tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada

APAKAH ITU MAHRAM. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda:

- SELAMAT MENGERJAKAN -

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang datang dari dirinya maupun dari luar. Pada masa anak-anak proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut terjadi akibat dari kehidupan seksual remaja yang saat ini semakin bebas

PERBEDAAN PENYESUAIAN SOSIAL PASCA PERCERAIAN ANTARA WANITA BEKERJA DAN WANITA TIDAK BEKERJA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nurul Khoeriyah, 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. poligami yang diputus oleh Pengadilan Agama Yogyakarta selama tahun 2010

erotis, sensual, sampai perasaan keibuan dan kemampuan wanita untuk menyusui. Payudara juga dikaitkan dengan kemampuan menarik perhatian pria yang

BAB I. Seks dan Problematikanya. A. Pendahuluan

FEBRUARI Berdoa untuk Mengakhiri Pernikahan Anak-anak

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. NINlNG SEKTIANINGSIH IMPLMENTASI PENIL\HAN DINI MENURUT UNDANG-UNDANGNO 1 TAHUN 1974

PERKAWINAN KELUARGA SAKINAH

SURAT TERBUKA UNTUK WANITA YANG BEKERJA BERSAMA LAKI-LAKI

II. TINJAUAN PUSTAKA. dimana keturunan tersebut secara biologis berasal dari sel telur laki-laki yang kemudian

Transkripsi:

112 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan tentang konsep Pendidikan Seks Bagi Anak dalam buku At Tarbiyah al jinsiyyah lil athfal wa al balighin maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Konsep pendidikan seks dalam islam Islam mengajarkan pokok-pokok pendidikan seks yang telah diatur sebagai aturan dasar dalam menyalurkan nafsu syahwatnya secara benar dalam kehidupan seks Islam diantaranya sebagai berikut: a. Secara naluri pria tertarik pada wanita dan sebaliknya. b. Islam memerintahkan untuk menundukkan dari setiap yang diharamkanislam mewajibkan menutup aurat, karena aurat ini sebagian besar merupakan tempat alat-alat kelamin bagian luar. c. Islam melarang seorang lelaki dengan seorang perempuan yang bukan muhrimnya ber-khalwat (berduaan atau bersunyi-sunyi). d. Islam melarang perzinaan karena tidak beradab dan merusak sendisendi kehidupan masyarakat. e. Islam menganjurkan menikah untuk menyalurkan naluri seks seseorang. Tetapi bila belum mampu kawin lebih baik berpuasa untuk mengendurkan nafsunya. 112

113 2. Konsep pendidikan seks pada anak dalam buku At Tarbiyah al jinsiyyah lil athfal wa al balighin karya Yousef Madani Yousef Madani menjelaskan bahwa pendidikan seks pada anak merupakan kegiatan preventif untuk mempersiapkan anak menuju masa baligh, Ada beberapa hal yang merupakan kegiatan preventif dalam pendidikan seks pada anak yakni: a. Pendidikan seks dan fikih pada anak Sejak mulai dapat berfikir dan mampu membedakan antara yang baik dan yang buruk, anak perlu diberikan pengetahuanpengatahuan tentang seks yang sesuai dengan usianya dan diajari hukum-hukum fikih sedikit demi sedikit, terutama etika-etika pendidikan seks yang dibutuhkannya. b. Meminta izin (isti dzan) Syariat islam menekankan etika meminta izin sejak usia kanakkanak, mengingat hal tersebut merupakan pendahuluan bagi kaidah kesopanan. c. Menahan pandangan dan menutup aurat Masalah ini meliputi dua butir penting, yaitu menutup aurat bagi kedua orang tua dari anak mereka, khususnya ibu, dan jenis pakaian serta pengaruhnya terhadap psikologi anak.

114 d. Menjauhkan anak dari aktivitas seksual Pandangan banyak pendidik berkaitan dengan pentingnya menjauhkan anak khususnya yang mumayiz dari melihat aktivitas seksual di antara suami istri karena bahayanya yang besar terhadap kejujuran di masa depan e. Pemisahan tempat tidur anak Pemisahan tempat tidur anak-anak merupakan kaidah pendidikan lain bagi keberhasilan pendidikan seksual kita kepada anak-anak. Melalui pemisahan ini, anak-anak jauh dari kamar kedua orang tua dan diasingkan dari tempat yang di dalamnya dilakukan aktivitas seksual. f. Tempat tinggal yang layak Agar pendidik muslim dapat menanamkan kaidah-kaidah pendidikan seksual pada pribadi anak yang mumayiz terutama isti dzan dan pemisahan tempat tidur, dibutuhkan tempat tinggal yang luas dan memenuhi unsur-unsur kesehatan. g. Larangan terhadap tindakan erotis Syariat Islam tidak merasa cukup dengan hanya memberikan kaidah-kaidah seksual untuk menjamin keberhasilan pendidikan bagi anak mumayiz dalam masalah ini.syariat Islam juga mempertegas larangan terhadap setiap tindakan-tindakan erotis, Islam mewasiatkan

115 pentingnya mempraktikkan prinsip isti dzan dan pemisahan tempat tidur antara anak laki-laki dan anak perempuan.islam memerintahkan pentingnya menjauhkan anak dari melihat hubungan seksual diantara suami dan istri. 3. implementasi konsep pendidikan seks pada anak a. Orangtua harus mampu memberikan Pendidikan seks dan fikih, pendidikan ini disampaikan sejak anak mulai dapat berfikir dan mampu membedakan antara yang baik dan yang buruk, anak perlu diberikan pengetahuan-pengatahuan tentang seks yang sesuai dengan usianya dan diajari hukum-hukum fikih sedikit demi sedikit, terutama etika-etika pendidikan seks yang dibutuhkannya. b. Orangtua harus membiasakan anak untuk Meminta izin (isti dzan) ketika memasuki kamar orangtuanya pada waktu yang ditentukan oleh islam, yakni pada 3 waktu, sebelum sembahyang subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah sembahyang Isya', ini berlaku jika anak masih belum baligh tetapi jika anak sudah baligh maka anak harus meminta izin setiap waktu. c. Orangtua atau orang yang sering bersama dengan anak harus selalu mengajari anak untuk membiasakan tidak melihat hal-hal yang diharamkan (aurat) dan memberikan contoh bagaimana pakaian yang

116 baik dalam islam dan mengajak anak untuk menirunya sehingga anak terbiasa memakai pakaian islami. d. Orangtua harus hati-hati dalam melakukan aktivitas seksual, jangan sampai anak melihat hal tersebut. e. Orangtua hendaknya memisahkan tempat tidur anak ketika anak sudah mulai berumur 7 tahun. f. Orangtua harus memiliki tempat tinggal yang layak sebelum mempunyai anak, sehingga dapat menanamkan kaidah-kaidah pendidikan seksual pada pribadi anak yang mumayiz terutama isti dzan dan pemisahan tempat tidur. g. Setuap hari orangtua harus selalu melakukan pengawasan terhadap anak dari hal-hal yang dapat merangsang hasrat seksualnya sepertimelihat orang lain bercium, membiarkan orang dewasa mendudukkan anak gadis dipangkuannya, anak Tidur satu selimut dengan saudaranya atau orang lain yang bukan muhrim, bermain dengan lawan jenis tanpa pengawasan orang tua, program-program media informasi.

117 B. Saran-saran Dalam rangka tercapainya tujuan pendidikan seks bagi anak usia dini maka dapatlah dikemukakan saran-saran sebagai berikut; a. Untuk para orang tua dituntut agar mempunyai dasar-dasar pengetahuan tentang seks dan harus menjadi pendidik yang baik bagi anak-anaknya. b. Untuk para guru/pendidik dituntut agar memberikan pendidikan seks secara edukatif dan terarah. Maksudnya ialah memberikan etika dan akhlak Islam dalam pendidikan seks sehingga dengan adanya pengetahuan tentang perubahan biologis, fisiologis manusia dan etikanya dapat lebih meningkatkan keimanan kepada Allah SWT dan lebih mensyukuri nikmat Allah SWT. c. Untuk orang tua/pendidik hendaknya memberikan pendidikan seks kepada anak-anaknya, harus disesuaikan dengan usia mereka. d. Kerja sama antara penanggung jawab pendidikan, terutama antara orang tua dan guru harus terus ditingkatkan. Sehingga apa yang ditanamkan di rumah dapat sejalan dengan apa yang disampaikan di sekolah. e. Hendaknya orang tua/pendidik, selalu memperhatikan pergaulan anak didiknya baik di rumah, sekolah maupun lingkungan masyarakat.

118 C. Kata Penutup Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan keharibaan Ilahi, atas segala karunia-nya dan inayah-nya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat penulis harapkan, demi perbaikan skripsi ini. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini. Semoga Allah SWT, berkenan menerima amal kebaikan kita semua dan membalasnya dengan balasan yang lebih baik. Akhirnya, semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua dan bagi penulis khususnya, dan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan keilmuan kita.amin.