BAB II. KAJIAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
PROGRAM STUDI D III INSTRUMENTASI DAN ELEKTRONIKA

BAB I PENDAHULUAN. dikenal melalui dial up, kemudian menyusul teknologi lain seperti leased line,

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

Wireless Network. Konsep Dasar Jaringan Nirkabel. Muhammad Riza Hilmi, ST.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB. III Sejarah Dan Perkembangan WIFI (Wireless Fidelity)

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

Wireless Network. Konsep Dasar Jaringan Nirkabel. Muhammad Riza Hilmi, ST.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). Objek penelitian adalah Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. pembelajaran. Dalam perkembangan selama ini SMP Negeri 1 Way Bungur

SEKILAS WIRELESS LAN

WIRELESS SECURITY. Oleh: M. RUDYANTO ARIEF 1

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif verifikatif dengan pendekatan Ex Post

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KRADENAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah awal yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel penelitian yaitu variabel motivasi belajar mahasiswa dan Fungsi Multimedia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. korelasional dengan analisis kuantitatif dan menggunakan rumus statistik untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini pokok bahasan atau variabel independen yang diteliti

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran

Cara Kerja Sistem Jaringan Wireless Network Dan Wi-Fi Sinta Puspita Dewi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan merupakan deskriptif analitik. Menurut Sukardi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Masyhuri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

A I S Y A T U L K A R I M A

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada kajian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian melainkan hanya menggunakan fakta pada diri responden.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

No. Jurusan Jumlah Mahasiswa 1 Hospitaliti Studi Akomodasi dan Katering (SAK) Angkatan Angkatan Angkatan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi atau Information Technology ( IT ) dewasa ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. HOTSPOT 1. Pengertian Hotspot Menurut Ansor, dkk (2010), hotspot adalah salah satu bentuk pemanfaatan teknologi Wireless LAN pada lokasi-lokasi publik seperti perpustakaan, taman area kampus dan lain-lain. Ada beberapa jenis hotspot yang biasa digunakan, yaitu : a. Hotspot gratis b. Hotspot yang dibayar langsung ke pemilik gedung c. Hotspot berbayar ke operator Wi-Fi hotspot, misalnya Boingom ipass. 2. WIFI a. Pengertian Menurut Priambodo dan Heriadi (2005), Komunikasi tanpa kabel/nirkabel (wireless) telah menjadi kebutuhan dasar atau gaya hidup baru masyarakat informasi. LAN nirkabel yang lebih dikenal dengan jaringan Wi-Fi menjadi teknologi alternatif dan relatif lebih mudah untuk diimplementasikan di lingkungan kerja seperti laboratorium komputer dan sebagainya. Instalasi perangkat jaringan Wi-Fi lebih fleksibel karena tidak membutuhkan penghubung 4

kabel antar komputer. Tidak seperti halnya Ethernet LAN (local area network)/ jaringan konvensional yang menggunakan jenis kabel koaksial dan kabel UTP(Unshielded Twisted Pair) sebagai media transfer. Komputer dengan Wi-Fi Device dapat saling terhubung yang hanya membutuhkan ruang atau space denga syarat jarak jangkauan dibatasi kekuatan pancaran sinyal radio dari masing-masing komputer. WiFi atau Wireless Fidelity adalah satu standar Wireless Networking tanpa kabel, hanya dengan komponen yang sesuai dapat terkoneksi ke jaringan. Teknologi Wi-Fi memiliki standar, yang ditetapkan oleh sebuah institusi internasional yang bernama institute of electrical and electronic engeneers (IEEE), yang secara umum sebagai berikut: 1) Standar IEEE 802.11a yaitu Wi-Fi dengan frekuensi 5 Ghz yang memiliki kecepatan 54 Mbps dan jangkauan jaringan 300m 2) Standar IEEE 802.11b yaitu Wi-Fi dengan frekuensi 2,4 Ghz yang memiliki kecepatan 11 Mbps dan jangkauan jaringan 100m 3) Standar IEEE 802.11g yaitu Wi-Fi dengan frekuensi 2,4 Ghz yang memiliki kecepatan 54 Mbps dan jangkauan jaringan 300m Teknologi Wi-Fi yang diimplementasikan biasanya adalah standar IEEE 802.11g karena standar tersebut lebih cepat untuk proses transfer data dengan jangkauan jaringan yang lebih jauh serta dukungan vendor (perusahaan pembuat hardware). 5

b. Tipe jaringan Wi-Fi Terdapat 2 tipe jaringan yang umum digunakan, yaitu : 1) Jaringan peer to peer 2) Jaringan server based c. Komponen utama jaringan Wi-Fi Terdapat 4 komponen utama untuk membangun jaringan wi-fi, yaitu : 1) Acess Point 2) Wreless-LAN Device 3) Mobile/ Dekstop PC 4) Ethernet LAN d. Keamanan jaringan Wi-Fi Pancaran sinyal yang ditransmisikan pada jaringan Wi-Fi menggunakan frekuensi secara bebas sehingga dapat ditangkap oleh komputer lain sesama user Wi-Fi. Untuk mencegah user yang tidak berhak masuk kedalam jaringan, ditambahkan system pengaman, misalnya WEP(Wired Equivalent Privacy). Jadi, user tertentu yang telah memiliki otorisasi saja yang dapat menggunakan sumber daya jaringan Wi-Fi. 3. Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni prestasi dan belajar. Untuk memahami lebih jauh tentang pengertian prestasi belajar, peneliti menjabarkan makna dari kedua kata tersebut. Menurut Kamus Umum 6

Bahasa Indonesia, pengertian prestasi adalah hasil yang telah dicapai(dari yang telah diakukan, dikerjakan, dan sebagainya) Adapun faktor - faktor yang mempengaruhi prestasi belajar secara umum menurut Slameto (2003) pada garis besarnya meliputi faktor intern dan faktor ekstern yaitu: a. Faktor intern Dalam faktor ini dibahas 2 faktor yaitu: 1) Faktor jasmaniah mencakup: a) Faktor kesehatan b) Cacat tubuh 2) Faktor psikologis mencakup: a) Intelegensi b) Perhatian c) Minat d) Bakat e) Motivasi f) Kematangan g) Kesiapan 3) Faktor kelelahan b. Faktor ekstern Faktor ini dibagi menjadi 3 faktor, yaitu: 1) Faktor keluarga mencakup: 7

a) cara orang tua mendidik b) relasi antar anggota keluarga c) suasana rumah d) keadaan ekonomi keluarga e) pengertian orang tua f) latar belakang kebudayaan c. Faktor sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah d. Faktor masyarakat meliputi kegiatan dalam masyarakat, massa media, teman bermain, bentuk kehidupan bermasyarakat. 4. Analisis Korelasi Menurut Slamet (2008), berbeda halnya dengan analisis tabular yang mendasarkan pada hasil hitungan frekuensi, analisis korelasi mendasarkan pada nilai (skor) hasil pengukuran terhadap sejumlah individu. Penelitian sosial menaruh minat pada eksplorasi, deskripsi, aksplanasi, dan prediksi. Analisis korelasi dibedakan menjadi 3: a. Analisis korelasi bivariate Korelasi merupakan hubungan antara dua buah variabel, jika nilai suatu variabel naik, sedangkan nilai variabel yang lain turun, maka dikatakan terdapat 8

hubungan negatif serta sebaliknya. Ada banyak rumus salah satunya rumus Product Moment seperti pada persamaan 1: r xy = {N X N X.Y-( X)( Y) 2 Keterangan: 2 ( X) }{N. Y 2 ( Y) 2 }.. (1) r xy n : koefisien korelasi tiap pertanyaan : banyak subjek : jumlah skor item : jumlah skor total : jumlah kuadrat skor item : jumlah kuadrat skor total : jumlah perkalian skor item dengan skor total Korelasi PPM (Pearson Product Moment) dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 r +1). Apabila r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna, r = 0 artinya tidak ada korelasi, dan r = 1 berarti korelasinya sempurna positif (sangat kuat). Sedangkan harga r akan dikonsultasikan dengan table interpretasi nilai r. b. Korelasi multivariate Teknik untuk mengukur dan menyelidiki tingkat hubungan antara kombinasi dari tiga variabel atau lebih. Salah satu rumus yang digunakan yaitu rumus korelasi ganda seperti pada persamaan 2: 9

( ).(2) Dimana : koefisien korelasi ganda antara variable x 1 dan x 2 : Koefisien korelasi x 1 terhadap Y : Koefisien korelasi x 2 terhadap Y : Koefisien korelasi x 2 terhadap X 2 c. Korelasi parsial Korelasi partial merupakan korelasi antara dua variabel ketika pengaruh dari satu atau lebih variabel yang berhubungan yang berperan sebagai variabel ketiga dikendalikan atau diparsialkan. Tujuannya ialah untuk memperoleh varian unik dalam hubungan antara kedua variabel yang dikorelasikan dan menghilangkan varian variabel ketiga yang dapat berpengaruh terhadap hubungan kedua variabel tersebut. Variabel yang diteliti harus kontinus dan berskala interval. Hubungan antar variabel bersifat linier dan data harus berdistribusi normal. Korelasi partial hanya digunakan jika variabel ketiga mempunyai keterkaitan dengan salah satu variabel yang kita korelasikan. Dengan rumus seperti persamaan 3: 10

Bila X 1 tetap rumus: ( ). (3) Bila X 2 tetap rumus ( ) Bila Y tetap rumus: ( ) dimana X Y : variable bebas : variable terikat = koefisien korelasi X 1 dengan Y = koefisien korelasi X 2 dengan Y = koefisien korelasi X 1 dengan X 2 = koefisien korelasi parsial X 2 dengan Y,bila X 1 tetap = koefisien korelasi parsial X 1 dengan Y, bila X 2 tetap Analisis korelasi bertujuan untuk mengetahui apakah diantara dua buah variable atau lebih terdapat hubungan, dan jika ada hubungan, bagaimana arah hubungan dan seberapa besar hubungan tersebut. 11

5. Statistik Menurut Taniredja dan Mustafidah (2011), statistika diartikan sebagai kegiatan untuk mengumpulkan data, meringkas atau menyajikan data, menganalisis data dengan metode tertentu, menginterpretasikan hasil analisis tersebut.di dalam bidang ilmu manajemen, ilmu statistik berguna untuk membantu dalam pengambilan keputusan atas masalah tertentu. Ilmu statistik dapat dibagi menjadi dua yaitu : a. Statistik deskriptif yaitu menjelaskan bagaimana cara data dikumpulkan dan diringkas terhadap hal-hal penting pada data. b. Statistik inferensi adalah setelah data dikumpulkan dan diinterpretasikan data menjadi statistik deskriptif maka statistik mengambil peran dalam mengambil keputusan. Dari sudut pandang statistik, data bisa dibagi menjadi : a. Data kualitatif yaitu sebuah data yang dinyatakan dalam bentuk bukan angka. Sebagai contoh : jenis pekerjaan seseorang (petani, nelayan, pegawai, dan sebagainya), status penikahan (belum menikah, menikah, duda, janda), gender (pria, wanita), kepuasan seseorang (tidak puas, cukup puas, sangat puas), dan sebagainya. Data jenis ini harus dikuantifikasi agar bisa diolah dengan statistik. b. Data kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Sebagai contoh, usia seseorang, tinggi seseorang, penjualan dalam sebulan, jumlah bakteri dalam sebuah percobaan biologi tertentu dan sebagainya. Oleh karena data kualitatif harus dikuantifikasikan, atau diubah menjadi data 12

kuantitatif.pengubahan bisa dengan cara memberi skor tertentu (seperti pria diberi skor 1, sementara wanita diberi skor 2), member ranking (tidak puas 1, puas 2, dan seterusnya) atau pendapat (tidak 1, dan ya 2) dan sebagainya. Berdasarkan pemaparan ilmu statistik maka penelitian yang dilakukan menggunakan survei deskriptif. Survei deskriptif dapat didefinisikan suatu penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi di dalam masyarakat (Notoatmodjo, 2010). a. Populasi Nawawi dalam Taniredja dan Mustafidah (2011) mengemukakan bahwa populasi adalah keseluruhan subyek yang terdiri dari manusia, benda benda, hewan, tumbuhan, dan gejala gejala atau peristiwa peristiwa yang terjadi sebagai sumber. Dilihat dari jumlahnya, populasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu : 1) Populasi yang jumlahnya terhingga/terbatas, yakni populasi memiliki sumber sumber data yang jelas batas batasnya secara kuantitatif. Misalnya seluruh peserta ujian akhir nasional SMA tahun 2010 di kabupaten Banyumas Jawa Tengah, semua guru kewarganegaraan SMA se- Kabupaten Banyumas Jawa Tengah, semua mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto semester genap tahun 2011 2012 yang mengontrak mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. 2) Populasi yang jumlahnya tak terhingga, yakni populasi yang memiliki sumber sumber data yang tidak dapat ditentukan batas batasnya 13

secara kuantitatif. Misalnya semua pengunjung toko swalayan, semua kendaraan yang melewati Jl.Jendral Soedirman Jakarta, kelahiran manusia, dll. b. Sampel Arikunto (1998) dalam Riduwan (2009) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Menurut Sugiyono (1997) dalam Riduwan (2009) memberikan pengertian bahwa, Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi. Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Penelitian ini menggunakan teknik Simple Random Sampling dengan menggunakan rumus dari Yamane dalam Riduwan (2009) pada persamaan 4:...(4) dimana : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi d = Presisi (ditetapkan 7% dengan tingkat kepercayaan 93%) 14

6. Penelitian Terdahulu a. Penelitian yang dilakukan oleh Lutfihenikusumawati (2013) tentang pemanfaatan layanan hotspot bagi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang menggunakan metode campuran kualitatif dan kuantitatif dengan sampel mahasiswa aktif angkatan 2009, 2010, 2011, 2012, 2013. Hasil penelitian menghasilkan sebagian mahasiswa masih belum mendaftar layanan hotspot dengan alas an proses pendaftaran terlalu susah, harus memfotocopi KTM, fotocopi bukti registrasi, harus mengisi formulir, dan mendaftar ke PTIK, Namun adanya layanan hotspot mahasiswa merasa terbantu untuk menyelesaikan tugas kuliah yang diberikan oleh dosen melalui internet. b. Penelitian yang dilakukan oleh Firman (2014) tentang analisis korelasi pemanfaatan internet terhadap prestasi mahasiswa Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang menggunakan metode korelasi Product Moment Pearson. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan internet memiliki nilai signifikansi sebesar 0,025 lebih kecil dari 0,05 atau 0,025 < 0,05, sehingga dapat dikatakan ada hubungan antara pemanfaatan internet terhadap prestasi mahasiswa walaupun lemah yaitu sebesar 0,282. c. Penelitian yang dilakukan oleh Kustanto dan Satrionugroho (2013) tentang Analisa Pengaruh Pemanfaatan Hotspot Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa STMIK Sinar Nusantara Surakarta Dalam kegiatan penelitian ini menggunakan metode: desain penelitian, pengambilan data, sampling, indikator penetapan 15

hasil, pengolahan data. Metode Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan analisa Bivariate Correlations dan Linear Regression. Dari hasil analisa menunjukkan bahwa fasilitas hotspot di kampus mempunyai pengaruh terhadap indek prestasi mahasiswa dengan persentase 41%, sedangkan 59% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. 16