BAB I PENDAHULUAN. (terlibat 8%) (Austroads, 2002). Salah satu faktor terbesar penyebab kecelakaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang 1.2. Perumusan Masalah

UKDW BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Perkembangan robot dari zaman ke zaman terus

1BAB I. 2PENDAHULUAN

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan khusus, juga diperlukan konsentrasi di saat mengendalikannya di

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, lahan parkir menjadi kebutuhan utama pengguna kendaraan,

Oleh: Riza Prasetya Wicaksana

IDENTIFIKASI RAMBU-RAMBU LALU LINTAS MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

BAB III METODE PENELITIAN. tracking obyek. Pada penelitian tugas akhir ini, terdapat obyek berupa bola. Gambar 3.1. Blok Diagram Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pendeteksian Arah Jalan pada Gps Googlemaps sebagai Navigasi Mobil Tanpa Pengemudi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sistem Deteksi Bola Berdasarkan Warna Bola Dan Background Warna Lapangan Pada Robot Barelang FC

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

2015 PENGGUNAAN ALGORITMA FAST CONNECTIVE HOUGH TRANSFORM DAN ANALISIS HISTOGRAM UNTUK MENENTUKAN LOKASI PLAT NOMOR

APLIKASI PENGENALAN RAMBU LALU LINTAS MENGGUNAKAN PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (PCA) DAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

IDENTIFIKASI KEMATANGAN BUAH TOMAT MENGGUNAKAN METODA BACKPROPAGATION

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SECRETS BEHIND THE WHEELS GOOGLE AUTONOMOUS CAR. Andrew Wirjaputra Binus University Jakarta, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Telepon genggam atau yang lebih dikenal dengan handphone (HP) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia oleh WHO (World Health Organization) pada tahun 2004 merupakan

DETEKSI MARKA JALAN DAN ESTIMASI POSISI MENGGUNAKAN MULTIRESOLUTION HOUGH TRANSFORM

BAB I PENDAHULUAN. kematian tiap hari di seluruh dunia. Berdasarkan laporan POLRI, angka

BAB I PENDAHULUAN I-1

PENDETEKSIAN RAMBU LALU LINTAS DENGAN ALGORITMA SPEEDED UP ROBUST FEATURES (SURF)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFTAR ISI ABSTRAK... 7 KATA PENGANTAR... 8 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN...

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Internasional Batam

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang sangat populer saat ini. Dengan ilmu pengetahuan ini, teknologi di

Perpustakaan Unika SKALA DISIPLIN

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan menurut bunganya. Kebanyakan manusia hanya mengetahui beberapa

IMPLEMENTASI PERHITUNGAN KECEPATAN OBJEK BERGERAK BERBASIS WEBCAM DAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

PEMANFAATAN KAMERA CCTV SEBAGAI ALAT BANTU TRAFFIC SURVEY BIDANG : TRAFFIC ENGINEERING. Ressi Dyah Adriani NPP

METODOLOGI PENELITIAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

1. Pendahuluan Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KEPADATAN LALU LINTAS DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING (Studi Kasus : Persimpangan Monjali Yogyakarta)

Rancang Bangun Sistem Penghitung Laju dan Klasifikasi Kendaraan Berbasis Pengolahan Citra

Implementasi OpenCV pada Robot Humanoid Pemain Bola Berbasis Single Board Computer

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan memanfaatkan ciri wajah yang telah tersimpan pada database atau wajah

BAB I PENDAHULUAN. satu bagian sistem biometrika adalah face recognition (pengenalan wajah). Sistem

Pengantar Mata Kuliah Pengolahan Citra

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur. Untuk menunjang pembangunan tersebut, salah satu

BAB I PENDAHULUAN. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kesenjangan antara Das Sein dengan Das Sollen adalah suatu hal yang

IDENTIFIKASI NOMOR POLISI KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN SELF ORGANIZING MAPS (SOMS)

PERANCANGAN PENGENALAN PLAT NOMOR MELALUI CITRA DIGITAL DENGAN OPENCV

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

Pengembangan Prototype Sistem Untuk Manajemen Lahan Parkir Dengan Jaringan Sensor Kamera Nirkabel

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. gunakan untuk mempermudah aktivitas kerja. Dengan teknologinya, komputer

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini lahan parkir yang ada di Jakarta sudah tidak bisa menampung jumlah

ANALISA ALGORITMA PENGHITUNG KENDARAAN RODA EMPAT DALAM KONDISI SIANG DAN MALAM HARI DENGAN METODE FRAME INTERSECTION

Traffic IP Camera untuk Menghitung Kendaraan Roda Empat Menggunakan Metode Luasan Piksel

PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING SEBAGAI SISTEM STARTER SEPEDA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Oleh : Margito Hermawan

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pengenalan Benda di Jalan Raya dengan Metode Kalman Filter. Roslyn Yuniar Amrullah

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB I PENDAHULUAN. tangan dijadikan alat untuk menganalisis kepribadian pemiliknya. Sebuah

Pengantar PENGOLAHAN CITRA. Achmad Basuki PENS-ITS Surabaya 2007

BAB I PENDAHULUAN. memiliki wilayah yang sangat luas dan beraneka ragam budaya. Selain itu Indonesia

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi dan evaluasi yang dilakukan terhadap perangkat keras dan

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

BAB III LANDASAN TEORI. Jalan Wonosari, Piyungan, Bantul, banyak terjadi kecelakaan lalu lintas yang

Sistem Penangkap Citra Pelanggaran Lampu Merah

BAB I PENDAHULUAN. Kota Denpasar merupakan salah satu kota yang berada di Provinsi Bali.

Verifikasi Citra Wajah Menggunakan Metode Discrete Cosine Transform Untuk Aplikasi Login

BAB III LANDASAN TEORI. hanya melibatkan satu kendaraan tetapi beberapa kendaraan bahkan sering sampai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkendara yang aman sangat diperlukan di dalam berlalu lintas untuk

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE DIAGONAL PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS. Skripsi

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Pakar (Expert System), Jaringan Saraf Tiruan (Artificial Neural Network), Visi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengantar barang, mengantar anak ke sekolah, dan lain sebagainya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. keakuratan dari penglihatan mesin membuka bagian baru dari aplikasi komputer.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat kecelakaan lalu lintas diindonesia tergolong cukup tinggi. Menurut BPS (Badan Pusat Statistik) Indonesia, terdapat sebanyak 117.949 kecelakaan lalu lintas pada tahun 2012 dengan kerugian mencapai Rp. 298.627 juta (BPS, 2012). Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas yaitu manusia (terlibat 95% ), kondisi jalan (terlibat 28%), dan kendaraan (terlibat 8%) (Austroads, 2002). Salah satu faktor terbesar penyebab kecelakaan lalu lintas adalah kelalaian manusia sendiri dalam mengemudi dengan kecepatan yang tinggi tanpa memperhatikan kondisi jalan dan peraturan yang ada. Masyarakat pada umumnya sudah tahu sebagian besar arti dari ramburambu lalu lintas, akan tetapi banyak yang sering mengabaikan ataupun kurang memberikan perhatian yang serius pada rambu lalu lintas dijalan. Oleh karena itu, diperlukan suatu teknologi yang dapat membantu dalam mendeteksi dan mengenali rambu lalu lintas dijalan, kemudian memberikan informasi kepada setiap pengguna jalan. Penelitian mengenai pengenalan rambu lalu lintas muncul pertama kali di Jepang pada tahun 1984. Sejak saat itu banyak kelompok peneliti dan perusahaan tertarik dan mengadakan penelitian dalam bidang ini dan banyak hasil yang telah dicapai (Azad et al., 2014). Saat ini banyak penelitian yang dilakukan sehubungan dengan penerapan ITS (Intelligent Traffic System). Salah satu bidang penelitan

2 yang termasuk adalah ADAS (Advance Driver Assistance System) atau sistem pendukung pembantu pengemudi yang salah satu fungsinya yaitu dapat mendeteksi dan mengenali rambu lalu lintas kemudian memberikan informasi kepada pengguna. ITS memegang peranan penting dalam hal keamanan berkendara dan dalam menyelamatkan nyawa pengguna jalan begitu juga dalam menyelamatkan banyak uang dan waktu (Dean & Jabir, 2013). Pengenalan rambu lalu lintas merupakan bagian penting dalam ADAS. Beberapa penelitian yang terdahulu mengenai pengenalan rambu pembatas kecepatan sangat membantu pengendara untuk menyesuaikan kecepatan kendaraan dimana juga bermanfaat untuk mengurangi jumlah polusi dan tingkat kecelakaan (Fleyeh & Roch, 2013). Pendeteksian dan pengenalan objek dalam suatu image merupakan hal yang berkembang dalam bidang image processing dan computer vision. Tujuan utamanya adalah menjembatani antar pemahaman tingkat tinggi manusia dan keterbatasan kemampuan mesin (komputer) dalam mengenali gambar. Manusia dapat melihat, menginterpretasikan, dan memahami sebuah gambar tergantung pengetahuan yang dimiliki dari proses akumulasi pembelajarannya, sedangkan komputer dapat memahaminya lewat representasi angka 0 dan 1 (Al-Azawi, 2012). Pendeteksian rambu lalu lintas merupakan hal yang masih sulit dilakukan sampai saat ini. Banyak masalah yang dihadapi pada saat mendeteksi rambu lalu lintas dijalan, seperti : rambu terhalang objek lain (kendaraan, pohon, manusia), faktor pengambilan citra (sudut dan jarak) yang mempengaruhi bentuk citra,

3 faktor pencahayaan yang berpengaruh pada nilai warna citra dan faktor-faktor lainnya yang berpengaruh pada kualitas citra (Surinwarangkoon et al., 2013). Berbagai metode yang berbeda telah dikembangkan pada beberapa penelitian mengenai pendeteksian dan pengenalan rambu lalu lintas. Metodemetode yang dikembangkan bertujuan untuk mendeteksi rambu lalu lintas dalam berbagai kondisi yang bervariasi. Banyak metode yang dipakai dalam mengembangkan sebuah aplikasi yang dapat mendeteksi dan mengenali ramburambu lalu lintas secara real-time. Pada proses pendeteksian, sering digunakan metode deteksi warna, deteksi bentuk, maupun gabungan dari kedua metode tersebut sedangkan pada proses pengenalan, metode seperti template matching, dan jaringan saraf tiruan sering diterapkan untuk pengklasifikasian citra (Danti & Kulkarni, 2013; Ruta et al., 2008; Wu et al., 2007). Rambu pembatas kecepatan merupakan salah satu dari rambu-rambu lalu lintas khususnya rambu larangan. Rambu pembatas kecepatan dibuat untuk membatasi kecepatan kendaraan berdasarkan pada kondisi jalan tertentu. Pada umumnya rambu pembatas kecepatan mempunyai warna merah dan memiliki bentuk lingkaran. Dalam penelitian ini diusulkan beberapa metode untuk mendeteksi citra rambu pembatas kecepatan dalam berbagai kondisi pencahayaan. Metode deteksi warna diterapkan pada ruang warna HSV (Hue Saturation Value) dan metode deteksi bentuk CHT (circle hough transformation) untuk proses pendeteksian. Kemudian pada proses pengenalan citra dikenali menggunakan algoritma JST (jaringan saraf tiruan) backpropagation. Metode-metode yang

4 diusulkan diimplementasikan pada sebuah perangkat mobile yang dapat melakukan video processing. Tahap pertama citra diproses dengan menggunakan metode deteksi warna pada ruang HSV. Pada tahap ini, warna merah rambu pembatas kecepatan dipisahkan dari latar belakang yang begitu kompleks dan bervariasi. Warna merah rambu pembatas kecepatan sering dipengaruhi oleh faktor pencahayaan pada beberapa kondisi yang bervariasi. Oleh karena itu, proses pendeteksian warna dioptimalkan untuk mendapatkan warna merah rambu pembatas kecepatan yang lebih jelas. Kemudian setelah ditemukan warna yang sesuai dengan warna merah rambu pembatas kecepatan, proses berikutnya adalah proses deteksi bentuk untuk mencari bentuk lingkaran pada daerah hasil deteksi warna tersebut. Proses deteksi bentuk menggunakan metode CHT (Circle Hough Transform) untuk mendeteksi keberadaan lingkaran dalam sebuah citra. Setelah proses deteksi, beberapa proses segementasi lainnya diterapkan untuk mendapatkan ciri khas citra rambu pembatas kecepatan. Proses ini dinamakan feature extraction. Tujuannya adalah untuk menghilangkan noise dan objek lain yang tidak diperlukan pada saat pelatihan. Hal ini dilakukan untuk dapat membantu proses pengenalan yang lebih optimal. Pada tahap pengenalan, digunakan metode JST (jaringan saraf tiruan) backpropagation untuk mengenali citra hasil proses feature extraction dan mengklasifikasikannya sesuai dengan data yang telah dilatih sebelumnya dan disimpan dalam image database.

5 Metode yang diusulkan implementasikan pada sebuah perangkat mobile yang memiliki kamera yang dapat melakukan video processing. Kehandalan sekaligus efisiensi dari metode-metode yang diusulkan juga diperlukan pada proses deteksi dan pengenalan rambu pembatas kecepatan, dikarenakan perangkat mobile yang secara umum mempunyai banyak keterbatasan terutama dari sisi hardware (perangkat keras). Kecepatan dalam melakukan proses komputasi merupakan hal yang penting karena aplikasi mobile yang bersifat real-time. Aplikasi yang dikembangkan, nantinya dapat digunakan untuk memberikan infromasi sehubungan dengan rambu pembatas kecepatan, apabila seorang pengendara sedang mengendarai kendaraannya dan tidak memperhatikan ataupun secara tidak sengaja mengabaikan rambu pembatas kecepatan yang ada dijalan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang diteliti yaitu: 1. Bagaimana membangun sebuah aplikasi mobile yang dapat mendeteksi dan mengenali rambu pembatas kecepatan? 2. Bagaimana keakuratan sistem dalam mengenali rambu pembatas kecepatan? 3. Bagaimana tingkat kecepatan sistem dalam mendeteksi dan mengenali rambu pembatas kecepatan?

6 1.3 Batasan Masalah Dikarenakan kompleksitas dalam proses pendeteksian dan pengenalan rambu pembatas kecepatan dan juga keterbatasan spesifikasi perangkat mobile yang digunakan, maka dalam penelitian ini perlu dibuat batasan sebagai berikut: 1. Rambu yang dideteksi adalah rambu pembatas kecepatan yang ada dijalan di Indonesia yaitu 40km dan 60km. 2. Gambar rambu terlihat jelas, tidak rusak, atau terhalang objek yang lain. 3. Pegujian dilakukan pada kondisi ideal yaitu; pada siang hari, dalam kondisi pencahayaan yang mendukung, tidak tertutup bayangan dan perangkat mobile tidak dalam posisi menghadap matahari. 4. Jarak antara rambu pembatas kecepatan dan perangkat mobile tidak lebih dari 7 meter. 5. Pendeteksian dan pengenalan dilakukan menggunakan smartphone iphone 4 dengan IOS 6.1.3. 6. Pengembangan program/aplikasi menggunakan Xcode 4.5 dan berbasiskan bahasa pemrograman Objective-C. 7. Proses pengolahan citra menggunakan library Open CV 2.4.8. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Membangun sebuah aplikasi yang dapat mendeteksi dan mengenali rambu pembatas kecepatan pada perangkat mobile.

7 2. Menganalisa keakuratan sistem dalam mengenali rambu pembatas kecepatan. 3. Mengukur kecepatan sistem dalam mendeteksi dan mengenali rambu pembatas kecepatan. 1.5 Manfaat Penelitian Aplikasi yang dibangun nantinya dapat mendeteksi dan mengenali rambu pembatas kecepatan kemudian memberikan informasi kepada pengendara kendaraan bermotor apabila sedang berkendaraaan dan tidak memperhatikan keberadaan rambu.