Oleh Al Jupri, S.Pd., M.Sc. Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia 2009

dokumen-dokumen yang mirip
PENGUJIAN HIPOTESIS. 1. Pengertian Hipotesis

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIMBAL-BALIK BERBASIS MEDIA TAYANGAN VIDEO DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dapat menuju ke arah hidup yang lebih baik dengan menempuh

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil hipotesis dan pembahasan hasil penelitian dapat

Oleh: HARRY SULASTIANTO

Oleh Nirmala Sari Siregar Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd.

BAB 2 PERENCANAAN PENELITIAN PENDIDIKAN

Oleh Al Jupri, S.Pd., M.Sc. Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia 2009

KLASIFIKASI PENELITIAN KUANTITATIF

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dampak globalisasi saat ini sangat berpengaruh bagi perkembangan IPTEK dan

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SMALB AUTIS

06/11/12. Hipotesis. Hipotesis penelitian TUJUAN, HIPOTESIS DAN LITERATUR REVIEW

Hipotesis. Hubungan yg diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan proposisi yg dapat diuji secara empiris

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses perubahan tingkah laku dan kemampuan seseorang menuju ke arah yang lebih baik

RPP METODE PEMBELAJARAN RME BENTUK SOAL HOT PADA MATERI PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hal yang paling pokok dalam

ARTIKEL ILMIAH IDENTIFIKASI FAKTOR EKSTERNAL PENYEBAB SISWA TIDAK MENGERJAKAN PEKERJAAN RUMAH DI SMP NEGERI 25 KOTA JAMBI OLEH :

Mencari kebenaran melalui dongeng, kewenangan, pengalaman, beralasan induktif, beralasan deduktif.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah adalah hasil belajar matematika. Pada umumnya, hasil belajar matematika

BAB I PENDAHULUAN. prasarana pendidikan, sistem penilaian dan pengelolaan pendidikan. Pembenahan semua komponen pendidikan, pada tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Pada abad 21 ini perkembangan teknologi informasi sudah. berkembang secara pesat, begitu juga dengan dunia pendidikan

Hipotesis Penelitian

IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Prestasi belajar yang dicapai siswa tidak dapat lepas dari peran guru.

BAB I PENDAHULUAN. masalah yang berhubungan dengan pihak dalam perusahaan maupun diluar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat lepas dari hidup

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia 2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TAHAP-TAHAP PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keputusan pembelian fresh product di ritel tradisional dan ritel modern. Pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, antara lain pembaharuan kurikulum, peningkatan kualitas tenaga. pendidik dan peningkatan sarana dan pra sarana.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SILABUS MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Masa akhir anak-anak berlangsung dari usia enam tahun sampai tiba

METODE PBL (PROBLEM BASED LEARNING) PADA NEGERI 2 GROGOL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENGUMPULAN DATA. penelitian yang diteliti adalah untuk membandingkan antara dimensi tangan laki

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian, Sifat Penelitian, Lokasi dan Waktu penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa lepas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut kemudian diatur

I. BERKENALAN DENGAN STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. konvensional ke media digital online. Teknologi memiliki internet sebagai media

SILABUS MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

SAP PENELITIAN PENDIDIKAN Oleh: Ade Rohayati

PAKET SUMBER BELAJAR (PSB) DENGAN ANALISIS FOTO KEJADIAN FISIKA (AFKF) PADA MATERI USAHA ENERGI. Fika Maulani Rahmah

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran, tergantung dari realitas yang sedang dikaji. Sedangkan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. secara kualitatif maupun kuantitatif serta membantu sikap positif terhadap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitan atau metode riset berasal dari bahasa inggris. Metode

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang akan

TINJAUAN MATA KULIAH... HAKIKAT BAHASA DAN PEMBELAJARAN BAHASA.. 1.1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Pertemuan Ke-4 Pengertian Data Jenis Jenis/Klasifikasi Data

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Tabel 3.1 Rincian kegiatan penelitian kegiatan Maret April Mei Juni Juli

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fortunata Merry Octaria, 2013

SILABUS MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Bahasa mempunyai peranan penting dalam perkembangan intelektual,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. afektif, maupun psikomotorik. Kenyataannya pendidikan yang dilakukan pada

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Melalui pendidikanlah peserta dapat memiliki kompetensi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan memerlukan kecakapan hidup.

MENULIS Karya ILMIAH. dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Pendidik

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

Bahan Ajar untuk Guru Kelas 5 Rasio dan Proporsi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha - 1

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. metode konvensional di wilayah Jakarta dan Papua. metode pracetak di wilayah Jakarta dan Papua.

METODE & DESAIN PENELITIAN. Rijal Fadilah

BAB III METODE PENELITIAN. Baru Kota Medan, dengan demikian penelitian akan mengarah pada penelitian

I. METODE PENELITIAN. normatif empiris (applied normative law) adalah perilaku nyata (in action) setiap

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang besar dalam mensukseskan pembangunan bangsa. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. sangat membutuhkan pendidikan melalui proses penyadaran yang berusaha

BAB VI PENUTUP. sampel yang menunjukkan nilai signifikasi. diterima. Selain itu nilai sebesar 2,177 dan sebesar

BAB II KAJIAN TEORI. lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat. rumusan kuntitatif, rumusan institusional, dan rumusan kualitatif.

2015 KAJIAN MATERI TEKS BAHASA INDONESIA KELAS VII TERBITAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2014 EDISI REVISI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGERTIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN adalah tugas - tugas yang harus dilakukan oleh seseorang dalam masa-masa tertentu sesuai dengan norma-norma masyar

BAB III METODE PENELITIAN. peristiwa, aktivitas sosial, sikap kepercayaan, persepsi, pemikiran orang

BAB I PENDAHULUAN. seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya. 1 Pembelajaran IPA secara

STANDAR KOMPETENSI: Mahasiswa memahami tentang konsep dasar statistik dan statistika serta mampu mengaplikasikannya.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kegiatan hidup yang berbasis pada langkah-langkah sehat. Jika tubuh kita

commit 1 to user BAB I PENDAHULUAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh jaringan sosial,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap peserta didik perlu memiliki kemampuan matematis pada tingkatan

K. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMALB TUNADAKSA

K. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMALB TUNANETRA

Transkripsi:

Penelitian Pendidikan Matematika (Pertemuan 2) Oleh Al Jupri, S.Pd., M.Sc. Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia 2009

Batang Tubuh Penelitian 1. Adanya Permasalahan 2. Study Literatur 3. Hipotesis 4. Pengumpulan dan Pengolahan Data 5. Pengujian Hipotesis 6. Kesimpulan dan Saran

1. Adanya Permasalahan Dalam penelitian harus ada masalah yang harus dipecahkan. Kalau tidak ada masalah, maka hasil penelitian kita hanya berupa laporan saja. Lantas, masalah itu apa? Masalah adalah sesuatu yang mengganjal yang bila kita pecahkan akan memberi manfaat yang lebih baik.

Cara memilih masalah bagaimana? Pilihlah permasalahan yang menarik dan yang paling kita kuasai. Lalu persempitlah masalah yang kita pilih itu.

Sumber masalah dalam penelitian itu ada di mana? Jawab: Teori: pembelajaran, intelegensi, kurikulum, evaluasi, dll. Lapangan atau pengalaman sendiri Lapangan atau pengalaman sendiri (misalnya, penerapan RME di SMP, pengajaran dengan modul, dll) Studi literatur (misalnya menyambung hasil penelitian yang sudah ada atau mengkoreksinya)

Ciri-ciri masalah yang baik seperti apa? Jawab: Dapat diteliti (masalah dapat dipecahkan dengan pengumpulan dan pengolahan data) Ada kontribusinya terhadap pengetahuan Baik bagi peneliti (sesuai kemampuan peneliti, sumber-sumbernya ada, sesuai limitasi waktu, biaya, dll)

Bagaimana rumusan masalah yang baik? Jawab: Didukung oleh latar belakang masalah dan pentingnya masalah itu untuk diteliti. Memuat variabel-variabel yang menjadi perhatian peneliti dan kaitankaitannya. Memuat penjelasan atau definisi bagi setiap variabel yg berkaitan baik secara langsung atau operasional

Berbentuk seperti apa rumusan masalah itu? Jawab: Pernyataan (Contoh: Maksud penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh penggunaan kalkulator dalam pengajaran matematika terhadap siswa sekolah dasar. ) Pertanyaan (Contoh: Apakah ada pengaruh penggunaan kalkulator dalam pengajaran matematika di SD terhadap hasil belajar siswa? ) Hipotesis Riset (Contoh: Terdapat perbedaan keberhasilan belajar siswa SD antara mereka yang belajar matematikanya menggunakan kalkulator dengan yang tidak. )

2. Studi Literatur Studi literatur itu apa? Jawab: Studi literatur adalah kegiatan secara teratur, melokaliasi, dan menganalisis dokumen (berupa teori-teori atau hasilhasil penelitian) yang berhubungan dengan masalah yang akan kita teliti.

Mengapa studi literatur perlu dilakukan? Jawab: Agar tidak terjadi duplikasi penelitian. Bila ini terjadi, maka ilmu pengetahuan tidak berkembang; selain itu kita membuang-buang waktu, tenaga, biaya, dan kesempatan.

Tujuan studi literatur itu apa? Jawab: Mencari teori-teori atau hasil-hasil penelitian sebagai landasan penelitian kita. Untuk dapat mengetahui sampai sejauh mana hasil-hasil penelitian yang terkait dengan penelitian kita. Untuk dapat melihat strategi, prosedur, dan instrumen yang sudah terbukti berhasil atau gagal dalam penelitian yang terkait ddengan penelitian kita. Untuk dapat membantu kita dalam mengartikan/menafsirkan hasil penelitan kita.

Studi literatur yang baik itu bagaimana? Jawab: Studi literatur yang sumbernya banyak, terorganisasi dengan baik, dan erat hubungannya dengan yang akan kita teliti.

Cara melakukan studi literatur bagaimana? Jawab: Pertama, cari tahu di manakah sumbersumber itu bisa kita dapatkan (perpustakaan, internet, jurnal elektronik, dll) Kedua, kita perlu tahu jenis-jenis sumber (sumber primer, sekunder) Ketiga, catat kata-kata kunci atau istilahistilah yang terkait dengan yang akan kita teliti Keempat, lakukanlah studi literatur berbekal ketiga langkah sebelumnya dengan cara membaca/menelaah dan mencatatnya.

Bagaimana cara mencatat hasil telaahan studi literatur? Jawab: Pertama, baca abstrak atau rangkuman artikel yang terkait dengan yang akan kita teliti lalu tulislah bibliografinya. Kedua, tulislah sari dari apa-apa yang kita kita telaah dalam kartu-kartu ukuran 10 cm x 20 cm misalnya. Begitulah yang harus dilakukan untuk tiap artikel yang kita pelajari. Lalu bila dirasa sudah cukup, kita lakukan analisis, penyusunan dan penyajiannya.

3. Hipotesis Hipotesis itu apa? Jawab: Hipotesis adalah penjelasan tentatif (sementara) tentang tingkah laku, fenomena(gejala), atau kejadian yang akan terjadi; bisa juga mengenai kejadian yang sedang berjalan.

Tipe-tipe hipotesis Hipotesis induktif Hipotesis deduktif Hipotesis riset (terarah dan tidak terarah) Hipotesis statistik (terarah dan tidak terarah)

Hipotesis Induktif Hasil penelitian menyatakan bahwa: di negara-negara Amerika, Inggris, Israel, Kanada, dan Indonesia prestasi belajar siswa-siswa wanita SD lebih baik dari siswa-siswa prianya. Seseorang membuat hipotesis induktif begini, Di seluruh dunia, prestasi siswa-siswa wanita SD dalam matematika lebih baik daripada prestasi teman-teman prianya.

Hipotesis Deduktif Andaikan menurut teori: wanita itu lebih peduli pada orang lain ketimbang pria; wanita itu lebih memiliki kejujuran, lebih bisa dipercaya, dan punya rasa cinta kasih yang tulis ketimbang laki-laki. Lalu, seseorang membuat hipotesis deduktif begini, Untuk menjadi guru yang baik, wanita lebih baik daripada pria.

Hipotesis Riset Hipotesis riset terarah (Contohnya: Siswa yang dalam belajar matematikanya menggunakan kalkulator, prestasi belajar matematikanya lebih tinggi daripada yang tidak menggunakannya) Hipotesis riset tidak terarah (Contohnya: Ada perbedaan prestasi belajar matematika yang nyata antara siswa yang belajar matematikanya menggunakan kalkulator dengan siswa yang tidak)

Hipotesis Statistik Hipotesis statistik terarah (Contohnya: Siswa yang belajar matematikanya menggunakan kalkulator tidak menunjukkan kelebihan prestasi belajar matematika daripada siswa yang tidak menggunakannnya) Hipotesis statistik tidak terarah (Contohnya: Tidak ada perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang belajar matematikanya menggunakan kalkulator dengan yang tidak menggunakan)

Catatan Penting Sekitar Hipotesis Sebelum hipotesis dirumuskan, biasanya kita menuliskan asumsi atau anggapan dasar dan keterbatasan(limitasi) Hipotesis dirumuskan setelah studi literatur dan sebelum penelitian dilakukan. Seluruh studi penelitian diarahkan oleh hipotesis.

Ciri-ciri hipotesis yang baik, apa saja? Pertama, sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya Kedua, sifatnya tentatif dalam menjelaskan tingkah laku, kejadian atau fenomena tertentu Ketiga, menjelaskan sepadat mungkin hubungan antar variabel yang diteliti serta menjelaskannya secara operasional dan terukur. Keempat, dapat diuji (dites).

4. Pengumpulan dan Pengolahan Data Data dapat kita kumpulkan dari keadaan yang sudah atau sedang berjalan atau dari ciptaan sendiri. Dalam mengumpulkan data kita perlu mempertimbangkan: sampel, intrumen (alat pengumpul data), desain penelitian, dan prosedur pengumpulan datanya. Dalam mengolah data kita menggunakan aturan-aturan statistik, misalnya: ratarata, korelasi, dll.

5. Pengujian Hipotesis Dalam penelitian, kita tidak melakukan pembuktian hipotesis, melainkan menguji hipotesis menggunakan data yang telah dikumpulkan-yang diolah secara statistik.

6. Kesimpulan dan Saran-saran Kesimpulan adalah akibat langsung yang kita peroleh dari hasil pengujian hipotesis: apakah hipotesis diterima atau ditolak. Saran-saran adalah rekomendasi bagi penerapan hasil penelitian, perbaikan penelitian, maupun perluasan dan penelitian lebih lanjut

Hubungan antara hasil (H), kesimpulan (K), implikasi (I), dan saran (S) I S K H