BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan khususnya yang telah go publik diwajibkan. menyampaikan laporan keuangan untuk memprediksikan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tidak tersedia tepat pada waktunya (IAI, 2007). Ketepatan waktu

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan dunia perekonomian di Indonesia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semakin tinggi. Informasi saat ini tidak hanya produk sampingan,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat.

PENDAHULUAN. kondisi keuangan perusahaan. Menurut Soemarsono (2004: 34), laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Audit Laporan Keuangan bertujuan untuk memberikan pendapat mengenai

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu sendiri. Menurut Belkaui

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di Indonesia menyebabkan adanya permintaan akan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah informasi yang memberikan pengaruh sangat besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. pengguna laporan keuangan dalam rangka pengambilan keputusan. Manfaaat dari

BAB I PENDAHULUAN. langsung dengan informasi yang dihasilkan dengan sistem informasi. investasi, kredit dan yang serupa secara rasional.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pasar modal yang diperkuat dengan sistem otomatisasi

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses pencatatan, dari transaksi UKDW

BAB I PENDAHULUAN. investasi pada saat ini, para investor memerlukan lebih banyak informasi yang relevan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk

BAB I PENDAHULUAN. pasar yang baik bagi investor-investor luar maupun dalam negeri. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh para pengguna laporan keuangan. Di dalamnya terkandung

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah ketepatan waktu (timeliness). Ketepatan waktu laporan keuangan. keuangan sebagai alat bantu prediksi bagi pengguna.

BAB I PENDAHULUAN. informasi tersebut (APB Statement No. 4). Menurut Standar Akuntansi Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang berkesinambungan. perusahaan (Sijabat, 2007). Setelah terjadinya krisis ekonomi pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. pengguna lainnya untuk mengambil keputusan (Setiawan, 2013 ).

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go publik

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu media yang dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tentang suatu perusahaan semakin tinggi. Laporan keuangan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Informasi yang didistribusikan kepada masyarakat harus bersifat tulus,

BAB I PENDAHULUAN. upaya penyediaan dan perolehan informasi pada pembuatan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Setiap perusahaan yang go public diwajibkan untuk. yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan proses akhir dari proses akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat pada masa yang akan datang. Persaingan terjadi dalam penyediaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh setiap perusahaan yang go public menjadi salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya (going concern). Untuk itu tak sedikit dari perusahaan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai berbagai fungsi. Fungsi utamanya yakni compliance function

BAB I PENDAHULUAN. datang akan semakin tumbuh dan bersaing secara ketat dimana masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. dan posisi keuangan suatu perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan potret implementasi. mencerminkan betapa pentingnya ketepatan waktu (timeliness) penyajian

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam proses pengambilan keputusan ekonomis. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. mendatang, usaha bisnis investasi akan menjadi sangat diminati dengan tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dengan laporan keuangan adalah profitabilitas perusahaan. Para

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham, kreditur, pemerintah dan

BAB I PENDAHULUAN. miliki serta kinerjanya kepada calon investor, calon kreditor, dan para

BAB I PENDAHULUAN. mempublikasikan posisi, kinerja, dan arus kas keuangan perusahaan kepada

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengambilan keputusan. Selain itu laporan keuangan juga berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang go public. Semakin banyaknya perusahaan yang terdaftar di. pengambilan keputusan bisinisnya.

BAB I PE DAHULUA. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan sebuah alat penting bagi para pelaku dunia

A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan media informasi yang merangkum semua

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pasar modal dewasa ini meningkat dengan sangat pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. yang telah go public. Setiap perusahaan yang telah go public diwajibkan untuk

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN KUALITAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. yang berkepentingan terhadap laporan keuangan seperti manajemen, pemegang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal sebagai lembaga investasi yang mempunyai fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. maupun untuk mengembangkan perusahaan. Sumber dana dapat diperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring perkembangan perusahaan-perusahaan yang go publik, maka makin

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU PENYELESAIAN AUDIT (AUDIT DELAY)

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang tercantum dalam laporan keuangan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. adalah laporan yang memenuhi kriteria dapat dibandingkan (comparability),

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pasar modal di Indonesia yang semakin berkembang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan berupa informasi UKDW

BAB I PENDAHULUAN. public. Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang telah go

BAB I PENDAHULUAN. badan regulasi pasar modal (Bapepam). Tujuan laporan keuangan adalah

Faktor faktor yang mempengaruhi penyelesaian penyajian laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2015: 1.3), bahwa tujuan laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Bagi perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (go public) Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan masyarakat umum.

BAB I PENDAHULUAN. unsur penting yang dibutuhkan oleh pemakai sebagai informasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. (predictive value), (b) informasi mempunyai umpan balik (feedback value), dan (c)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan sarana utama melalui mana informasi

BAB I PENDAHULUAN. keuangan setiap perusahaan yang going-public. Laporan keuangan ini juga

BAB I PENDAHULUAN. dalam bisnis investasi di pasar modal. Perkembangan pasar modal indonesia saat

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia beberapa tahun terakhir ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. kepada pemakainya tepat waktu guna pengambilan keputusan. Menurut Almilia dan Setiady (2008) pada dasarnya para pengguna laporan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penundaan pengumuman laba dan penerbitan laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyajian suatu informasi yang relevan. Informasi tersebut akan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan merupakan cara untuk menyampaikan informasi-informasi dan. manajemen perusahaan untuk periode mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. kewajaran dan kesesuaian laporan keuangan dengan prinsip-prinsip yang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang. pengguna lainnya untuk mengambil keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan dibuat untuk kepentingan investor dan kreditor dengan

BAB I PENDAHULUAN. kepemilikan atas perusahaan dalam bentuk efek kepada masyarakat luas, laporan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini mempengaruhi perkembangan. perusahaan-perusahaan go public di Indonesia, sehingga berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat. Hasil audit atas perusahaan publik mempunyai

I. PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. memicu persaingan yang semakin meningkat diantara pelaku bisnis. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. informasi untuk membuat keputusan investasi dan kredit. modal wajib menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan akhir dari proses akuntansi yang dirancang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menjadi relevan lagi dengan keadaan yang ada. Begitu pula dengan laporan

BAB I PENDAHULUAN. pemberlakuan pasar bebas ASEAN, dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asean

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan bursa saham yang dapat memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan ekonomi nasional. Bursa Efek Indonesia berperan juga dalam upaya mengembangkan pemodal lokal yang besar dan solid untuk menciptakan pasar modal Indonesia yang stabil. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan salah satu indeks pasar modal yang digunakan oleh Bursa Efek Indonesia. Perhitungan indeks merepresentasikan pergerakan harga di pasar yang terjadi melalui sistem perdagangan lelang. Nilai dasar akan disesuaikan dengan segera apabila terjadi perubahan modal emiten atau terdapat faktor lain yang tidak terkait dengan harga saham (corporate action). Terdapat beberapa indeks saham yang merupakan bagian dari IHSG, salah satunya adalah indeks Kompas100. Pada perayaan HUT PT Bursa Efek Jakarta BEJ (yang sekarang berganti nama menjadi BEI) ke 15 tanggal 13 Juli 2007 dan bertepatan dengan ulang tahun pasar modal ke 30, meluncurkan indeks Kompas100. Indeks ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pada investor, pengelola portofolio serta fund manager sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam menciptakan kreatifitas (inovasi) pengelolaan dana yang berbasis saham. Proses pemilihan 100 saham yang masuk dalam penghitungan indeks Kompas100 ini mempertimbangkan faktor likuiditas, kapitalisasi pasar dan kinerja fundamental dari saham-saham tersebut. Kriteria Pemilihan Saham Indeks Kompas100 adalah sebagai berikut: 1. Telah tercatat di BEI minimal 3 bulan 2. Masuk dalam 150 saham berdasarkan nilai transaksi di pasar reguler 1

3. Dari 150 saham tersebut, 60 saham dengan nilai transaksi terbesar secara otomatis akan masuk dalam perhitungan indeks Kompas100 4. Untuk mendapatkan 100 saham akan dipilih 40 saham lagi dengan menggunakan kriteria Hari Transaksi di Pasar Reguler, Frekuensi Transaksi di Pasar Reguler dan Kapitalisasi Pasar. Metode pemilihan 40 saham tersebut adalah: i. Dari 90 sisanya, dipilih 75 saham berdasarkan Hari Transaksi di Pasar Reguler. ii. Dari 75 saham tersebut akan dipilih 60 saham berdasarkan Frekuensi Transaksi di Pasar Reguler iii. Dari 60 saham tersebut akan dipilih 40 saham berdasarkan Kapitalisasi Pasar, sehingga akan didapat 100 saham untuk perhitungan indeks Kompas100 5. Sebagai saringan terakhir, BEI juga mengevaluasi dan mempertimbangkan faktor-faktor fundamental dan pola perdagangan. 6. BEI memiliki tanggung jawab penuh dalam pelaksanaan pemilihan saham-saham yang masuk dalam daftar indeks ini, dimana semua keputusan akan diambil dengan mempertimbangkan kepentingan investor maupun stakeholders lainnya. Untuk mendapatkan data historical yang lebih lengkap, BEI menggunakan hari dasar penghitungan indeks pada tanggal 2 Januari 2002 dengan nilai indeks pada saat itu sebesar 100. Sedangkan pergantian saham dan evaluasi akan dilakukan setiap 6 bulan sekali yaitu bulan Februari dan Agustus. Keungggulan dari indeks Kompas100 adalah saham-saham yang terpilih untuk dimasukkan dalam Indeks ini selain memiliki likuiditas yang tinggi, 2

serta nilai kapitalisasi pasar yang besar, juga merupakan saham-saham yang memiliki fundamental dan kinerja yang baik. Saham-saham yang termasuk dalam Kompas100 diperkirakan mewakili sekitar 70-80% dari total Rp 1.582 triliun nilai kapitalisasi pasar seluruh saham yang tercatat di BEI, maka dengan demikian investor bisa melihat kecenderungan arah pergerakan indeks dengan mengamati pergerakan indeks Kompas100. Akan tetapi, ini bisa saja berlawanan arah dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) maupun indeks lainnya. Tujuan utama Bursa Efek Indonesia dalam penerbitan indeks Kompas100 adalah untuk penyebarluasan informasi pasar modal serta menggairahkan masyarakat untuk mengambil manfaat dari keberadaan Bursa Efek Indonesia, baik untuk investasi maupun mencari sumber pendanaan bagi perusahaan dalam mengembangkan perekonomian nasional. Manfaat bagi keberadaan indeks Kompas100 yakni membuat suatu acuan (benchmarking) baru bagi investor untuk melihat ke arah mana pasar bergerak dan kinerja portofolio investasinya. Manfaat lain yang diperoleh para pelaku industri pasar modal ialah mereka memiliki suatu acuan baru dalam menciptakan produk-produk inovasi yang berbasis indeks. 1.2 Latar Belakang Penelitian Perkembangan pasar modal di Indonesia menyebabkan adanya permintaan akan transparansi kondisi keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun untuk memenuhi kebutuhan para pengguna laporan keuangan, misalnya investor sebelum memutuskan untuk berinvestasi akan memerlukan informasi laporan keuangan yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia. Ketepatan waktu pelaporan keuangan dapat mempengaruhi nilai informasi suatu laporan keuangan. Informasi akan mempunyai manfaat jika disampaikan tepat waktu kepada para pengguna. Informasi yang disajikan tidak tepat waktu dapat 3

mengurangi, bahkan menghilangkan kemampuannya sebagai alat bantu prediksi bagi pengguna. Pelaporan keuangan merupakan sarana bagi perusahaan untuk menyampaikan berbagai informasi dan pengukuran secara ekonomi mengenai sumber daya yang dimiliki serta kinerjanya kepada berbagai pihak yang memiliki kepentingan atas informasi tersebut. Pelaporan keuangan dianggap pemakai utama (investor dan kreditor) sebagai good news dan bad news (Dwiyanti, 2010). Penelitian Andi (2000) menjelaskan reaksi harga saham terhadap peristiwa pengumuman laporan keuangan emiten yang dipublikasikan melalui fasilitas Real Time Information. Dari 38 emiten yang menjadi sampel, 13 emiten memiliki laporan keuangan tahun 1998 yang baik, hal ini dilihat dan adanya peningkatan laba bersih dari tahun sebelumnya. Informasi ini termasuk dalam kategori berita baik (good news). Sementara itu sisanya yaitu sejumlah 25 emiten memiliki laporan keuangan tahun 1998 yang menunjukkan kinerja perusahaan yang buruk, hal ini dilihat dari adanya penurunan laba bersih pada beberapa emiten. Informasi ini masuk dalam kategori berita buruk (bad news). Perusahaan dengan kondisi keuangan yang baik (good news) biasanya akan segera menerbitkan laporan keuangan untuk menarik perhatian investor, kreditor, pelanggan, dan pengguna lain. Perusahaan dengan kondisi laba cenderung segera menerbitkan laporan keuangan untuk menggambarkan kondisi operasional perusahaan selama periode tersebut. Informasi yang dikeluarkan dalam bentuk laporan keuangan dapat segera diberikan secara tepat waktu yang kemungkinan secara material mempengaruhi pasar dan sekuritas di bursa efek. Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ke publik adalah sebagai sinyal dari perusahaan yang menunjukkan adanya informasi bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan investor dalam membuat keputusan bisnis. Informasi yang 4

terkandung dalam laporan keuangan akan kurang bermanfaat apabila tenggang waktu antara akhir periode akuntansi dan waktu publikasi laporan keuangan semakin jauh. Hal ini menunjukkan semakin tinggi kemungkinan informasi dibocorkan pada pihak yang berkepentingan bahkan dapat menimbulkan terjadinya insider trading dan rumor-rumor lain di bursa saham. (Yuvita, 2010) Kebutuhan akan ketepatan waktu pelaporan keuangan secara jelas telah disebutkan dalam kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan bahwa ketepatan waktu merupakan salah satu karakteristik yang harus dipenuhi agar laporan keuangan yang disajikan relevan untuk pembuat keputusan. Semakin cepat informasi diungkapkan, maka akan semakin relevan informasi tersebut bagi para pengguna laporan keuangan. Pengguna laporan keuangan sangat membutuhkan informasi yang tepat waktu untuk memungkinkan mereka dapat dengan segera melakukan analisis dan membuat keputusan tentang modal yang sudah, atau akan diinvestasikan pada perusahaan. Profesi akuntansi pun mengakui akan kebutuhan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Tanggung jawab ini ditunjukkan dalam pekerjaan akuntan yang selalu berusaha bekerja lebih profesional agar tepat waktu dalam menyajikan laporan keuangan (Sulistyo, 2010). Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal) mengeluarkan Peraturan Bapepam No. X.K.2, Lampiran keputusan ketua Bapepam No. Ke. 36/PM/2003 pada tanggal 30 September 2003 bahwa laporan keuangan harus disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga atau 90 hari setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Namun kenyataannya merujuk informasi Harian Kontan, bahwa 10% emiten dari total 424 emiten belum menyerahkan laporan keuangan tahunannya pada tahun 2010. Untuk tahun 5

2011, prosentasenya membengkak. Menurut redaksi Majalah Akuntan Indonesia bahwa tingkat keterlambatan emiten untuk tahun 2011 mencapai 15% atau 69 perusahaan dari total 443 perusahaan yang terindikasi belum menyerahkan financial statement kepada BEI atau Bapepam & Lembaga Keuangan per posisi 10 April 2012. Angka tersebut menunjukkan kesadaran perusahaan terbuka untuk mematuhi kewajiban pelaporan atau publikasi kinerja keuangan mereka kepada masyarakat masih cenderung mengecewakan. Apabila perusahaan tidak menyampaikan laporan keuangannya secara tepat waktu maka akan dikenakan sanksi administratif berupa denda sesuai dengan ketentuan pasal 63 huruf e Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal yang menyatakan bahwa emiten yang pernyataan Pendaftarannya telah menjadi efektif, dikenakan sanksi denda Rp1.000.000 (satu juta rupiah) atas setiap hari keterlambatan penyampaian laporan dengan ketentuan jumlah keseluruhan denda paling banyak Rp500.000.000 (lima ratus juta rupiah) (IAI, 2012:13). Menurut Harian Seputar Indonesia menjelaskan bahwa BEI masih menghentikan sementara (suspend) perdagangan lima emiten yang belum menyampaikan laporan keuangan audit 2011. Kelima perusahaan tersebut, PT Buana Listya Tama Tbk (BULL), PT Davonas Abadi Tbk (DAVO), PT Mitra International Resources Tbk (MIRA), PT Panca Wiratama Sakti Tbk (PWSI), dan PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB). Tiga dari kelima tersebut bahkan terdaftar di Indeks Kompas100 periode 2009-2011, yaitu: DAVO, MIRA, dan TRUB. Selain sanksi administrasi dan denda oleh Bapepam dan Lembaga Keuangan, Bursa Efek Indonesia (BEI) juga dapat memberikan sanksi dan denda kepada perusahaan publik yang terlambat menyampaikan laporan keuangan tahunan auditan melebihi batas waktu yang telah ditetapkan oleh bursa. Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui keputusan direksi PT. Bursa Efek 6

Jakarta Nomor 306/BEJ/07-2004 menerbitkan peraturan pencatatan berkala Nomor I-E tentang kewajiban penyampaian informasi yang batas waktu penyampaiannya disesuaikan dengan peraturan Bapepam No. X.K.2. Bursa Efek Indonesia juga menerbitkan keputusan direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor 307/BEJ/07-2004 yaitu Peraturan Nomor I-H Tentang Sanksi. Bagi perusahaan yang tidak patuh terhadap peraturan tersebut, disebutkan ada empat bentuk sanksi yang dikenakan terdiri atas : 1. Peringatan tertulis I, atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan sampai 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan; 2. Peringatan tertulis II dan denda Rp 50.000.000,- apabila mulai hari kalender ke 31 hingga kalender ke 60 sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan, perusahaan tercatat tetap tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan keuangan; 3. Peringatan tertulis III dan denda Rp 150.000.000,- apabila mulai hari kalender ke 60 hingga kalender ke 90 sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan tercatat tetap tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan keuangan atau menyampaikan laporan keuangan namun tidak memenuhi kewajiban untuk membayar denda sebagaimana dimaksud pada ketentuan peraturan II di atas; 4. Penghentian sementara perdagangan dalam hal kewajiban laporan keuangan dan atau denda tersebut di atas belum dilakukan oleh perusahaan. Penelitian mengenai faktor apa saja yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan publik ini, telah banyak dilakukan dan berkembang baik di Indonesia maupun di negara-negara lain. Penelitianpenelitian sebelumnya telah menemukan bukti empiris bahwa keterlambatan penyampaian laporan keuangan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: profitabilitas, likuiditas, kompleksitas operasi perusahaan, dan pergantian auditor. Menurut Santoso dalam Respati (2001) bahwa profitabilitas suatu perusahaan mencerminkan tingkat efektifitas yang dicapai oleh suatu operasional perusahaan. Dasar pemikiran bahwa tingkat keuntungan dipakai 7

sebagai salah satu cara untuk menilai keberhasilan efektifitas perusahaan, tentu saja berkaitan dengan hasil akhir dari berbagai kebijakan dan keputusan perusahaan yang telah dilaksanakan oleh perusahaan dalam periode berjalan. Menurut Yuvita (2010) menyatakan bahwa profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan, sehingga dapat dikatakan bahwa profit merupakan berita baik bagi perusahaan. Perusahaan tidak akan menunda penyampaian informasi yang berisi berita baik. Dengan demikian perusahaan yang mampu menghasilkan profit akan cenderung lebih tepat waktu dalam pelaporan keuangannya dibandingkan perusahaan yang mengalami kerugian. Hal ini sesuai dengan penelitian Resuati (2010), Suharli (2006) & Catrinasari (2006) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu, tetapi berbeda dengan hasil penelitian Dyer & Mchugh (1975), Saleh (2004) & Yuvita (2010) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Likuiditas merupakan ketersediaan kas jangka pendek di masa depan setelah memperhitungkan komitmen yang ada (IAI, 2012). Penelitian Hilmi & Ali dalam Sulistyo (2008) menunjukkan bukti empiris bahwa likuiditas mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan yang tinggi dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya, sehingga merupakan berita baik bagi perusahaan dengan kondisi seperti ini dan akan cenderung tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya. Hal ini sama dengan hasil penelitian Nasir (2003), Suharli (2006) & Hilmi & Ali (2008) yang menunjukkan bahwa likuiditas mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, tetapi berbeda dengan hasil penelitian Sulistyo (2010) yang menyatakan 8

bahwa likuditas tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Tingkat kompleksitas operasi sebuah perusahaan yang bergantung pada jumlah dan lokasi unit operasinya (cabang) serta diversifikasi jalur produk dan pasarnya, lebih cenderung mempengaruhi waktu yang dibutuhkan auditor untuk menyelesaikan pekerjaan auditnya. Hal tersebut juga mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan kepada publik. Hubungan tersebut juga didukung oleh penelitian Ashton et.al (1987) dalam Owusu-Ansah (2000) yang menemukan bahwa terdapat hubungan positif antara kompleksitas operasi perusahaan dengan penundaan audit (audit delay). Noviandi (2007) menjelaskan bahwa adanya penundaan audit memiliki arti bahwa laporan keuangan tidak dapat diberikan secara tepat waktu atau berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hal ini sesuai dengan penelitian Ukago (2004) yang menyatakan bahwa kompleksitas operasi perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu, tetapi berbeda dengan hasil penelitian Noviandi (2007) yang menyatakan bahwa kompleksitas operasi perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Ksa (Dwiyanti, 2010) mengemukakan bahwa mensyaratkan adanya komunikasi baik lisan maupun tulisan antara auditor pendahulu dengan auditor pengganti sebelum menerima penugasan. Berbeda dengan penugasan pertama sebagai akibat adanya pergantian auditor, dalam penugasan ulang auditor memiliki akses pada semua program yang digunakan pada periode yang lalu dan kertas kerja yang berkaitan dengan program tersebut. Banyaknya prosedur yang ditempuh auditor pengganti dalam proses pengauditan memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan jika auditor tersebut melanjutkan penerimaan penugasan. Hal ini bisa mengakibatkan lamanya pengauditan yang berakibat juga pada penundaan penyampaian 9

laporan keuangan auditan. Hasil penelitian Dwiyanti (2010) menyatakan bahwa pergantian auditor tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan dari beberapa hasil penelitian untuk variabel penelitian yang sama, sehingga penulis termotivasi untuk melakukan pengujian kembali mengenai faktorfaktor seperti profitabilitas, likuiditas, kompleksitas operasi perusahaan, dan pergantian auditor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan di Indonesia pada perusahaan yang terdaftar di BEI Indeks Kompas100. Indeks Kompas100 dipilih sebagai objek penelitian karena saham-saham yang berada di Indeks Kompas100 menjadi acuan para investor dengan alasan kinerja perusahaan yang baik, fundamental yang kuat, besarnya kapitalisasi pasar serta kelikuidan sahamnya. Berdasarkan uraian tersebut maka perlu dilakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Indeks Kompas100 periode 2009-2011. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dibahas sebelumnya, maka peneliti mengajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana kondisi profitabilitas, likuiditas, kompleksitas operasi perusahaan, pergantian auditor, dan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Indeks Kompas100 periode 2009-2011? 2. Bagaimana pengaruh profitabilitas, likuiditas, kompleksitas operasi perusahaan, dan pergantian auditor secara simultan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan 10

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Indeks Kompas100 periode 2009-2011? 3. Bagaimana pengaruh secara parsial: a. Profitabilitas terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Indeks Kompas100 periode 2009-2011? b. Likuiditas terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Indeks Kompas100 periode 2009-2011? c. Kompleksitas operasi perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Indeks Kompas100 periode 2009-2011? d. Pergantian auditor terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Indeks Kompas100 periode 2009-2011? 1.4 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut : 1 Untuk menganalisis kondisi profitabilitas, likuiditas, kompleksitas operasi perusahaan, pergantian auditor, dan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Indeks Kompas100 periode 2009-2011. 2 Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas, likuiditas, kompleksitas operasi perusahaan, dan pergantian auditor secara simultan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Indeks Kompas100 periode 2009-2011. 3 Untuk menganalisis pengaruh parsial : 11

a. Profitabilitas terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Indeks Kompas100. b. Likuiditas terhadap ketepatan waktu pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Indeks Kompas100. c. Kompleksitas operasi perusahaan terhadap ketepatan waktu pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Indeks Kompas100. d. Pergantian auditor terhadap ketepatan waktu pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Indeks Kompas100. 1.5 Kegunaan Penelitian 1.5.1 Aspek Teoritis a. Bagi Akademisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi akademisi untuk menambah wawasan dan pengetahuan sebagai bahan masukan bagi ilmu pengetahuan pada umumnya, khususnya pengetahuan tentang analisis faktor-faktor ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. b. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat sebagai referensi bagi peneliti untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta dapat sebagai pedoman pustaka untuk penelitian lebih lanjut. 1.5.2 Aspek Praktis a. Bagi Perusahaan Diharapkan dapat memberikan gambaran tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. 12

b. Bagi Investor dan Investor Potensial Dengan adanya penelitian ini maka investor dan pemakai laporan keuangan lainnya dapat mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap tingkat ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan tersebut. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Sistematika penulisan ini berisi penjelasan tentang isi yang terkandung dari masing-masing bab secara singkat dari keseluruhan penelitian. Untuk mempermudah pemahaman penyajian hasil penelitian, maka disusun dalam sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi mengenai latar belakang masalah yang menampilkan landasan pemikiran secara garis besar baik dalam teori maupun fakta yang ada yang menjadi alasan dibuatnya penelitian ini. Perumusan masalah berisi mengenai pernyataan tentang keadaan, fenomena dan atau konsep yang memerlukan jawaban melalui penelitian. Tujuan dan kegunaan yang merupakan hal yang diharapkan dapat dicapai mengacu latar belakang masalah, perumusan masalah dan hipotesis yang diajukan. Pada bagian terakhir dari bab ini yaitu sistem penulisan, diuraikan mengenai ringkasan materi yang akan dibahas pada setiap bab yang ada dalam penelitian ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU Bab ini diuraikan tentang teori yang digunakan sebagai dasar penelitian, yaitu, pengertian laporan keuangan, karakteristik kualitatif laporan keuangan, pengertian ketepatan waktu, faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, penelitian terdahulu dan serta ruang lingkup penelitian yang menjelaskan dengan rinci variabel, lokasi, objek, waktu, dan periode penelitian. Kerangka pemikiran adalah skema yang dibuat untuk menjelaskan secara singkat permasalahan yang akan diteliti. Hipotesis 13

adalah pernyataan yang dapat disimpulkan dari tinjauan pustaka, serta merupakan jawaban sementara atas masalah penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan secara terperinci mengenai populasi, jenis dan sumber data, prosedur pengumpulan data, definisi operasional, identifikasi variabel, dan teknik analisis. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum obyek penelitian, analisis statistik deskriptif, uji hipotesis, pembahasan dan implikasi dari hasil penilitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Merupakan bab terakhir dari penelitian ini yang berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran dari pembahasan. Saran yang diajukan berkaitan dengan penelitian dan merupakan anjuran yang diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak yang memiliki kepentingan dalam penelitan. 14