BABl PENDAHULUAN. Sejalan dengan meningkatnya kompjeksitas kegiatan operasi bisnisdan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. investasi pada saat ini, para investor memerlukan lebih banyak informasi yang relevan

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyajian suatu informasi yang relevan. Informasi tersebut akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pasar modal dewasa ini meningkat dengan sangat pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan informasi yang relevan dan tepat waktu dalam setiap pembuatan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan dunia perekonomian di Indonesia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh para pengguna laporan keuangan. Di dalamnya terkandung

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tentang suatu perusahaan semakin tinggi. Laporan keuangan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. informasi tersebut (APB Statement No. 4). Menurut Standar Akuntansi Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat pada masa yang akan datang. Persaingan terjadi dalam penyediaan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah informasi yang memberikan pengaruh sangat besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan khususnya yang telah go publik diwajibkan. menyampaikan laporan keuangan untuk memprediksikan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semakin tinggi. Informasi saat ini tidak hanya produk sampingan,

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go publik

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya (going concern). Untuk itu tak sedikit dari perusahaan melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan potret implementasi. mencerminkan betapa pentingnya ketepatan waktu (timeliness) penyajian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public

BAB I PENDAHULUAN. public. Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang telah go

I. PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan berupa informasi UKDW

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai berbagai fungsi. Fungsi utamanya yakni compliance function

BAB I PENDAHULUAN. ketidaksesuaian penafsiran informasi yang disajikan. Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan keuangan,

BAB I 1. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Setiap perusahaan yang go public diwajibkan untuk. yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. (predictive value), (b) informasi mempunyai umpan balik (feedback value), dan (c)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang go public. Semakin banyaknya perusahaan yang terdaftar di. pengambilan keputusan bisinisnya.

PENDAHULUAN. kondisi keuangan perusahaan. Menurut Soemarsono (2004: 34), laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. langsung dengan informasi yang dihasilkan dengan sistem informasi. investasi, kredit dan yang serupa secara rasional.

BAB I PENDAHULUAN. yang telah go public. Setiap perusahaan yang telah go public diwajibkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. informasi untuk membuat keputusan investasi dan kredit. modal wajib menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis di pasar modal, perusahaan go public diwajibkan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. Selain perusahaan, opini audit digunakan pihak luar

BAB I PENDAHULUAN. mendatang, usaha bisnis investasi akan menjadi sangat diminati dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. informasi keuangan. Menurut AICPA (1970) bahwa akuntansi adalah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. upaya penyediaan dan perolehan informasi pada pembuatan keputusan.

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dengan laporan keuangan adalah profitabilitas perusahaan. Para

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh setiap perusahaan yang go public menjadi salah satu sumber

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu media yang dirancang untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan tersebut (Sembiring, 2010). Laporan keuangan memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar pengambilan keputusan (Daniswara dan Kiswara, 2015).

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat. Permintaan terhadap laporan keuangan yang meningkat ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Ketepatan waktu (timeliness) yaitu rentang waktu atau lamanya hari yang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. badan regulasi pasar modal (Bapepam). Tujuan laporan keuangan adalah

BABl PENDAHULUAN. Menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan Standar

BAB I PENDAHULUAN. public tentu harus mempublikasikan laporan keuangan perusahaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh para pengguna laporan keuangan. Informasi tersebut dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PE DAHULUA. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan sebuah alat penting bagi para pelaku dunia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. paling penting dari informasi keuangan untuk profesi akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah ketepatan waktu (timeliness). Ketepatan waktu laporan keuangan. keuangan sebagai alat bantu prediksi bagi pengguna.

BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dalam penyajian suatu informasi yang relevan. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. Ketepatan waktu (timeliness) pelaporan laporan keuangan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Laporan keuangan ini juga sebagai wahana untuk mempublikasikan keadaan

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan suatu informasi yang relevan. Kenley dan Stubus (1972) dalam Saleh

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam proses pengambilan keputusan ekonomis. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. pasar yang baik bagi investor-investor luar maupun dalam negeri. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pasar modal yang diperkuat dengan sistem otomatisasi

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN KUALITAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Bagi perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (go public) Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan masyarakat umum.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. pengguna laporan keuangan dalam rangka pengambilan keputusan. Manfaaat dari

Bab I. Pendahuluan. perusahaan seperti pemerintah dan investor. Penyajian laporan keuangan adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peran penting sebagai alat komunikasi antar para pelaku bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. maupun untuk mengembangkan perusahaan. Sumber dana dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tidak tersedia tepat pada waktunya (IAI, 2007). Ketepatan waktu

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan (Fujianti, 2015). Laporan keuangan juga menunjukkan hasil

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis ditingkat nasional ataupun dunia meningkat tajam. Perusahaan. itu sangat kecil. Perusahaan-perusahaan harus dapat membaca

BAB I PENDAHULUAN. (BEI) diwajibkan untuk menyampaikan laporan tahunan ( annual report) kepada

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan banyak informasi tentang laporan keuangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan setiap perusahaan yang going-public. Laporan keuangan ini juga

BAB I PENDAHULUAN. dalam bisnis investasi di pasar modal. Perkembangan pasar modal indonesia saat

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. auditnya setelah pembukuan ditutup. Kewajiban penyampaian laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. investor (Jumratul dan Wiratmaja, 2014: 63 dalam Apriyani, 2015). Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang go public wajib menerbitkan laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang berkesinambungan. perusahaan (Sijabat, 2007). Setelah terjadinya krisis ekonomi pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu sendiri. Menurut Belkaui

BAB I PENDAHULUAN. miliki serta kinerjanya kepada calon investor, calon kreditor, dan para

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses pencatatan, dari transaksi UKDW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. telah go public.seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan respon positif dari para investor. Beragamnya produk-produk investasi

BAB I PENDAHUULUAN. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2016 merupakan realisasi pasar bebas. di kawasan Asia Tenggara. Tujuan dibentuknya MEA adalah untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang tercantum dalam laporan keuangan haruslah

Transkripsi:

BABl PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan meningkatnya kompjeksitas kegiatan operasi bisnisdan pertumbuhan investasi pada saat ini, para investor memerlukan lebih banyak informasi yang relevan dan tepat waktu.ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting dalam penyajian suatu informasi yang relevan. Informasi akan mempunyai manfaat jika disampaikan tepat waktu kepada para pemakainya untuk pengambilan keputusan. Laporan keuangan sebagai sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya disediakan tepat waktu bagi pant pembuat keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitasnya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan (Hanafi dan Halim, 2005:35). Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan keuangan, maka informasi yang diberikan akan kehilangan relevansinya. Dengan demikian, informa~i dikatakan relevan apabila memiliki nilai prediksi (predictive value), nilai umpan balik (feedback value) dan tersedia tepat waktu (timeliness) (Hendriksen dan Breda, 2009:142). Kebutuhan akan ketepatan waktu pelaporan kcuangan secara jelas telah disebutkan dalam kerangka dasar penyusunan penyajian Japoran keuangan bahwa ketepatan waktu merupakan salah satu karakteristik yang harus dipenuhi agar laporan keuangan yang disajikan relevan untuk pembuat keputusan. Semakin cepat informasi diungkapkan, maka akan semakin relevan informasi tersebut bagi 1

2 para pengguna laporan keuangan. Pengguna laporan keuangan sangat membutuhkan informasi yang tepat waktu untuk memungkinkan mereka dapat dengan segera melakukan analisis dan membuat keputusan tentang modal yang sudah, atau akan diinvestasikan pada perusahaan. Profesi akuntansi pun mengakui akan kebutuhan terhadap ketepatan waktu penyampaian :aporan keuangan. Tanggungjawab ini ditunjukkan dalam pekerjaan akuntan yang selalu berusaha beketja lebih profesional agar tepat waktu dalam menyajikan laporan keuangan. Hal ini juga erat kaitannya dengan teori agensi (agency theory) yang menjelaskan adanya konflik kepentingan antara manajemen (agen) dengan pemegang saham (prinsipal) (Saleh dan Susilowati, 2006).Kadir (2008) menyebutkan bahwa laporan keuangan yang disampaikan tepat waktu akan mengurangi asimetri informasi, yang mendorong penyajian laporan keuangan secara penuh (full disclosure). Scott (2007) mendefinisikan pengungkapan pelapora..'l keua11gan sebagai media informasi yang diharapkan dapat membantu investor atau pihak lain untuk memprediksi kinetja perusahaan pada masa yang akan datang. Setiap perusahaan manufakturmemiliki kewajiban untuk menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan telah diaudit tepat waktu. Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan publik di Indonesia telah diatur dalam UU No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan selanjutnya diatur dalam Keputusan Ketua Bapepam No. 80/PM/1996. Dalam peraturan ini disebutkan bahwa emiten dan perusahaan publik wajib menyampaikan laporan keuangan tahunan yang telah

3 diaudit oleh akuntan independen, selambat-lambatnya pada akhir bulan keempat (120 hari) setelah tanggal laporan keuangan perusahaan.namun kemudian Bapepam memperketat peraturan dengan dikeluarkannya Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No.KEP/346/BL/201 J tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala.Dalam lampirannya, yaitu Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, disebutkan bahwa laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam selambatlambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggallaporan keuangan. Namun peraturan tersebut kemudian tidak berlaku bagi emiten atau perusahaan publik yang efeknya tercatat di Bursa Efek di Indonesia dan Bursa Efek di negara lain, dengan dikeluarkannya Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor 40/BL/2007 tentang Jangka Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Berkala dan Laporan Tahunan Bagi Emiten atau Perusahaan Publik yang Efeknya Tercatat di Bursa Efek di Indonesia dan Bursa Efek di Negara Lain. Dalam lampirannya, yaitu Peraturan Bapepam Nomor X.K.7, disebutkan bahwa batas waktu penyampaian laporan keuangan tahunan kepada Bapepam dan LK dilakukan mengikuti ketentuan di negara lain yang efeknya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEl) dan di New York Stock Exchange (NYSE), sehingga batas waktu penyan1paian laporan keuangan tahunannya mengikuti ketentuan di Amerika Serikat. Perusahaan yang terlambat dalam menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu akan dikenakan sanksi administrasi dan denda, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh undang-undang. Meskipun demikian, dari tahun

4 ke tahun tetap saja masih banyak perusahaan publik yang terlambat dalam menyarnpaikan laporan keuangan tahunannya. Sebagai contoh : hingga pertengahan bulan April 2013, menurut laporan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) mencatat masih banyak perusahaan yang tidak tertib dalam penyampaian laporan keuangan auditan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2013. Perusahaan yang terlambat tersebut akan dikenakan denda Rp 1.000.000,- per hari (Berita Bisnis dalam inilah.com, 22 April2013). Selain sanksi administrasi dan denda oleh Bapepam dan LK, Bursa Efek Indonesia (BEl) juga dapat memberikan sanksi dan denda kepada perusahaan publik yang terlambat menyampaikan laporan keuangan tahunan auditan melebihi batas waktu yang telah ditetapkan oleh bursa.bursa Efek Indonesia (BEl) melalui keputusan direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor 306/BEJ/07-2006 menerbitkan peraturan pencatatan berkala Nomor 1-E tentang kewajiban penyampaian informasi yang batas waktu penyampaiannya disesuaikan dengan peraturan Bapepam No.X.K.2. Bursa Efek Indonesia juga menerbitkan keputusan direksi PT.8ursa Efek Jakarta Nomor 307/BEJ/07-2006 yaitu Peraturan Nomor 1-H tentang Sanksi. Bagi perusahaan yang tidak patuh terhadap peraturan tersebut, disebutkan ada empat bentuk sanksi yang dikenakan terdiri atas : I) Peringatan tertulis I, atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan sampai 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan; 2) Peringatan tertulis II dan denda Rp 50.000.000,- apabila mulai hari kalender ke 31 hingga kalender ke 60 sejak Jampaunya batas waktu penyampaian laporan

5 keuangan, perusahaan tercatat tetap tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan keuangan;3) Peringatan tertulis III dan denda Rp 150.000.000,- apabila mulai hari katender ke 60 hingga katender ke 90 sejak tampaunya batas waktu pcnyampaian laporan keuangan perusahaan tercatat tetap tidak memenuhi kewajiban menyampaikan taporan keuangan atau menyampaikan taporan keuangan namun tidak memenuhi kewajiban untuk membayar denda sebagaimana dimaksud pada ketentuan peraturan II dia atas : 4) Penghentian sementara perdagangan dalam hal kewajiban Japoran keuangan dan atau denda tersebut di atas belum dilakukan oleh perusahaan. Ketuamya peraturan-peraturan tersebut merupakan cerminan bahwa pihak pembuat peraturan (regulator) cukup serius menanggapi kasus ketidakpatuhan dalam penyampaian taporan keuangan. Menurut pengumuman Bursa Efek Indonesia (Peng-LK-00266/BEI.PSR/06-2009, Peng-LK- 00289/BEI.PSJ/06-2009) terdapat 13 (tiga betas) Perusahaan Tercatat yang hingga tanggat 29 Mei 2013, belum menyampaikan Laporan Keuangan Auditan untuk Periode yang Berakhir per 31 Desember 2013, sehingga mengacu pada k.etentuan bursa, Bursa Efek Indonesia (BEl) telah memberikan Peringatan Tertulis III dan denda sebesar Rp 150.000.000,- kepada 13 (tiga betas) perusahaan tersebut. Selain tuntutan untuk mematuhi peraturan-peraturan tersebut, ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan merupakan hal penting yang harus dipenuhi oleh perusahaan karena: 1) Mematuhi prinsip keterbukaan di pasar modal Indonesia dan menghindari adanya spekulasi dalam perdagangan saham perusahaan; 2) Memenuhi hak investor publik yang menanamkan modal di perusahaan untuk

6 memperoleh informasi laporan keuangan perusahaan dengan segera; 3) Meninggkatkan good governance emiten di Indonesia; dan 4) Menjaga image atau citra perusahaan di mata publik. Berdasarkan fakta-fakta tersebut maka perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan kepada publik. Penelitian mengenai faktor apa saja yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan manufaktur ini, telah banyak dilakukan dan berkembang baik di Indonesia maupun di negara-negara lain. Penelitian-penelitian sebelumnya telah menemukan bukti empiris bahwa keterlambatan penyampaian laporan keuangan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: berita buruk perusahaan, seperti keterlambatan pelaporan dihubungkan dengan kesulitan keuangan (financial distress) perusahaan, kerugian perusahaan, pendapat selain unqualified opinion oleh auditor, dan keterlambatan audit. Oktorina dan Suharli (2005) meneliti profil ketepatan waktu pelaporan dan normalitas keterlambatan dengan menggunakan 120 perusahaan di Australia periode 1998-2005. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan tanggal berakhimya tahun buku berpengaruh signifikan dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, sedangkan profitabilitas tidak signifikan mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan. Selain itu, Owusu-Ansah (2009) meneliti ketepatan waktu pelaporan keuangan dari 47 perusahaan di Zimbabwe, yang menguji variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, gearing (kecepatan), item luar biasa, bulan dari akhir tahun keuangan, kompleksitas operasi perusahaan dan umur perusahaan. Hasil

7 penelitiannya menemukan bukti empiris bahwa ukuran perusahaan, kompleksitas operasi perusahaan, umur perusahaan dan bulan dari akhir tahun keuangan berpengaruh signifikan terhadap audit reporting lead time. Kemudian ukuran perusahaan, profitabilitas, umur perusahaan dan audit reporting lead time mempengaruhi kecepatan perusahaan dalam mengumumkan pendapatan awalnya, tetapi hanya ukuran perusahaan yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan akhir tahun yang telah diaudit. Sedangkan Dogan,et. a/ (2007) meneliti tentang hubungan antara ketepatan waktu pelaporan keuangan dengan kinerja perusahaan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa return on equity (ROE), change net return (CNR) dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kecepatan perusahaan dalam pelaporan keuangan. Sedangkan change in financial risk (CFR), free float rate (FFR) dan jenis industri tidak berpengaruh signifikan terhadap kecepatan perusahaan dalam pelaporan keuangan, serta rasio trdllsaksi memiliki hubungan yang terbalik dengan ketepatan waktu pelaporan keuangan. Di Indonesia, Oktorina dan Suharli (2005) meneliti faktor-faktor penentu kepatuhan ketepatan waktu pelaporan keuangan, basil penelitiannya menemukan bukti empiris bahwa debt to equity ratio dan profitabilitas tidak mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan ukuran perusahaan, struktur kepemilikan perusahaan, dan kantor akuntan besar mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. Meskipun menunjukkan basil yang signifikan, namun hubungan antara ukuran perusahaan dengan ketepatan waktu tidak searah. Hilmi dan Ali (2013) melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil penelitian

8 mereka menunjukkan bahwa profitabilitas, likuiditas, kepemilikan publik dan reputasi kantor akuntan publik (KAP) berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, sedangkan leverage keuangan, ukuran perusahaan dan opini akuntan publik tidak signifikan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Bukti-bukti empiris ini menunjukkan bahwa terdapat banyak faktor yang berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, namun demikian juga dapat diketahui bahwa terdapat ketidakkonsistenan dalam basil-basil penelitian yang telah dilakukan. Oleh karena itu penelitian ini akan mengidentifikasi faktor-faktor tersebut dengan menambahkan variabel penelitian dan menggunakan periode waktu yang belum pernah diteliti sehingga penelitian ini akan memberikan temuan empiris yang berbeda dengan penelitian sebelumnya. Adapun faktor-faktor yang akan diuji dalam penelitian ini adalah profitabilitas, likuiditas, leverage keuangan, ukuran perusahaan, kepemilikan publik, dan reputasi kantor akuntan publik (KAP). Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk menyusun tcsis dengan judul "Faktor-Faktor yangmempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan". 1.2 Rumusan Masalah Bapepam semakin memperketat peraturan mengenai kewajiban penyampaian laporan keuangan oleh perusahaan publik dengan dikeluarkannya Keputusan Ketua Bapepam No.KEP/346/bl/20 11 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala.Dalam lampiran keputusan tersebut, yaitu Peraturan

9 Bapepam Nomor X.K.2 disebutkan bahwa laporan keuangan tahunan hams disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan.namun demikian, berdasarkan fakta yang ada dari tahun ke tahun tetap saja masih banyak perusahaan publik yang terlambat dalam menyampaikan lapordll keuangan ta.hunannya. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hal tersebut dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan? 2. Apak.ah leverage keuangan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan? 3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan? 4. Apakah kepemilikan publik perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan? 5. Apakah reputasi kantor akuntan publik (KAP) berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini mempunyai dua tujuan yaitu untuk mengetahui faktorfaktor apa saja yang berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, sebagai berikut :

10 I. Untuk menguji apakah profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan? 2. Untuk menguji apakah leverage keuangan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan? 3. Untuk menguji apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan? 4. Untuk menguji apakah kepemilikan publik perusahaan berpengaruh erhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan? 5. Untuk menguji apakah reputasi kantor akuntan publik (KAP) berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian lapora.'l keuangan? 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalsh : I Kontribusi praktis, di harapkan dapat menambah wawasan peneliti dan pengetahuan peneliti secara khusus dan pembaca secara umurn, mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan. 2 Kontribusi teoritis, penelitian ini diharapkan sebagai sumber informasi dan referensi untuk penelitian selanjutnya mengenai topik yang berkaitan, baik yang bersifat melanjutkan maupun melengkapai. 3 Kontribusi Kebijakan seperti; Bapepam, Bursa Efek Indonesia dan lembaga lain di pasar modal, sebagai bahan masukan dan perbaikan dalam membuat aturan, menetapkan sanksi dan denda serta menetapkan kebijakan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan.

11 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah pengaruh profitabilitas, leverage keuangan, ukuran perusahaan, kepemilikan publik, dan reputasi kantor akuntan publik (K.AP) terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan, pada perusahaan manufaktur yang berada di bursa efek indonesia (BEl). Jenis penelitian ini ada1ah penelitian kuantitatit: dimana penelitian ini menggunakan data laporan keuangan tahunan sebagai data sekunder.