BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran akidah yaitu pelajaran

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Dalam Undang-Undang tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. faktor utama keberhasilan Pembangunan Nasional. Semakin tinggi kualitas

BAB I PENDAHULUAN. masalah akhlak merupakan salah satu pokok ajaran Islam yang harus

BAB I PENDAHULUAN. pengenalan dan penghayatan terhadap Al-asma, Al-husna, serta penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. faktor utama keberhasilan Pembangunan Nasional. Semakin tinggi kualitas

BAB I PENDAHULUAN tentang Sistem Pendidikan Nasional telah menjelaskan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

BAB I PENDAHULUAN. diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. 2

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem pendidikan Nasional Bab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. terdapat di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008, Tentang Standar

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan belajar. Secara detail dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang

Oleh: Siti Muawanah SD Negeri 2 Sumberejo, Durenan, Trenggalek

BAB 1 PENDAHULUAN. keberanian, siswa akan senantiasa untuk mau mencoba hal-hal yang baru,

BAB I PENDAHULUAN. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. rangka mewujudkan dinamika peradaban yang dinamis.

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. karena dari pendidikan menggambarkan betapa tingginya peradaban suatu bangsa.

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan dan keserasian antara aspek-aspek material dan spiritual. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ajaran Islam penanaman nilai aqidah akhlak bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. 2003), (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), hlm Undang-undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) (UU RI No.

BAB 1 PENDAHULUAN. namun tergantung dari profesi dan kesenangan masing-masing individu

BAB I PENDAHULUAN. berujung pada pencapaian suatu kualitas manusia tertentu yang dianggap dan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup. terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. Media Group, 2008), hlm. 3.

BAB I PENDAHULUAN. penghayatan dan pengalaman siswa tentang agama Islam sehingga menjadi

KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu tempat untuk mengembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Jogjakarta, 2013, hlm Daryanto, Inovasi Pembelajaran Efektif, Cv Yrama Widya, Bandung, 2013, hlm. 168.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan besar yang dihadapi oleh. umumnya dan dunia pendidikan khususnya adalah merosotnya moral peserta

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembukaan UUD Berdasarkan kurikulum yang ada, Quran Hadis

BAB I PENDAHULUAN. dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara baik dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia

BAB I PENDAHULUAN. kemajuannya. Disamping itu tiap-tiap individu manusia mempunyai kepentingan dari

BAB I PENDAHULUAN. dalam aspek fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual, sesuai

BAB 1 PENDAHULUAN. belajar dan kegiatan belajar agar siswa aktif mengembangkan potensi dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. sumber utamanya kitab suci Al-Quran dan Al-Hadis, melalui kegiatan. bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman.

BAB I PENDAHULUAN. proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. 1

BAB I PENDAHULUAN. mengembangakan kegiatan belajar siswa. Hal ini mengandung pengertian bahwa

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT berfirman pada Al Quran surat Az-Zuhruf ayat 43 :

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan

BAB I PENDAHULUAN. Iman kepada Rasul adalah salah satu rukun iman yang ke empat. Oleh

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sementara seseorang seperti kelelhahan atau disebabkan obatobatan,

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

BAB I PENDAHULUAN. dasar manusia. Pendidikan pada masa kini merupakan hal pokok yang wajib untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, serta memiliki etos kerja yang tinggi dan disiplin. dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia, yaitu manusia yang mampu berfikir tinggi dan kreatif,

Jurnal ANSIRU PAI V o l. 1 N o. 2. Juli - Des

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I PENDAHULUAN. tidak terlepas dari kualitas pendidikan bangsa itu sendiri. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran adalah dengan mengganti cara atau model pembelajaran yang selama

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran agar lebih tertanam pada siswa. Faktor-faktor itu antara lain guru, siswa, media pembelajaran, proses

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kelembagaan sekolah dasar. Sebagaimana dijelaskan dalam Kurikulum 1994, bahwa

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN KTSP MATA PELAJARAN PAI SDN WATES 01 WONOTUNGGGAL. A. Pelaksanaan KTSP Mata Pelajaran PAI Kelas VI di SD Negeri Wates

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. unutk mencapai tujuan pembangunan, yaitu suatu masyarakat yang sejahtera,

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai mata pelajaran di sekolah

BAB I PENDAHULUAN. yang demokratis serta bertanggung jawab. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. seluruh kalangan, keberadaannya yang multifungsional menjadikan pendidikan. merupakan tolak ukur yang utama dalam kehidupan.

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan serta metode apa pun harus benar-benar efektif. Proses. pembelajaran dalam suasana proses belajar yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. secara adil dan makmur, maka diperlukan suatu pendidikan. Hal ini. ditegaskan pada pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 yang


BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana yang penting dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. religiusitas dalam kehidupan manusia. Temuan-temuan empiric dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya sadar yang dilakukan seseorang atau kelompok

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang tua yang menyekolahkan anaknya menginginkan anaknya

Memahami Akidah Islam

BAB I PENDAHULUAN. 2000), hlm Achmadi, Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta : Aditya Media,

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur'an Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalarn arti

BAB I PENDAHULUAN. al-qur an/hadits, Akidah dan Akhlak, Fikih/Ibadah dan Sejarah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran serta dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk membangun dan. meningkatkan mutu sumber daya manusia, sehingga pendidikan merupakan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran akidah yaitu pelajaran yang mendalami dasar keyakinan seorang muslim. Peningkatan tersebut dilakukan dengan cara mempelajari tentang rukun iman, mulai dari iman kepada Allah, malaikat-malaikat-nya, kitab-kitab-nya, rasul-rasul-nya, hari akhir sampai iman kepada qada dan qadar yang dibuktikan dengan dalil-dalil naqli dan aqli.pemahaman dan penghayatan terhadap iman kepada malaikat-malaikat Allah dengan menunjukkan ciri-ciri/tanda-tanda perilaku seseorang dalam realitas kehidupan individu dan sosial serta pengamalan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari. Secara substansial mata pelajaran PAI khususnya akidah memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari dan mempraktikkan akidahnya dalam bentuk pembiasaan untuk melakukan beriman kepada Allah dan malaikat dalam kehidupan sehari- hari dengan metodemetode yang sesuai untuk tercapainya proses belajar mengajar. Mutu pembelajaran tidak akan mungkin tercapai tanpa performance siswa yang peka, kritis, mandiri, kreatif, dan bertanggung jawab. Siswa merupakan salah satu sumber daya manusia yang menentukan mutu pembelajaran. 1 1 M. Sukardi,Perbedaan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas Unggulan dan Bukan Kelas Unggulan di SLTP, dalam Jurnal Penelitian Kurikulum dan Teknologi Pembelajaran, Malang, IKIP Malang,1999. h. 176-182 1

Performance siswa yang produktif, berprestasi dan mandiri sebagai salah satu indikasi penting mutu pembelajaran, dapat dilihat dari hasil setiap kegiatan belajarnya. Hal ini terkait pula dengan pemahaman siswa, karena tinggi rendahnya prestasi siswa juga hasil prestasi belajar siswa dari upaya kegiatan belajarnya. Kemajuan dan perkembangan IPTEK serta perubahan masyarakat yang sangat cepat menuntut keharusan para guru mengikuti perkembangan keahliannya, seperti halnya guru akidah akhlak akan mengembangkan keahliannya di bidang akidah akhlak. Dengan demikian, guru mempunyai tugas yang semakin komplek dalam tugasnya. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan kemampuannya baik secara individual maupun kelompok. Dalam konteks nilai paedagogis guru juga bertugas membantu, membimbing dan memimpin siswanya dalam pemahaman ini. Mohammad mengatakan bahwa di dalam situasi pengajaran, gurulah yang memimpin dan bertanggung jawab penuh atas kepemimpinannya yang dilakukan itu. Ia tidak melakukan instruksi-instruksi, dan tidak berdiri di bawah instruksi manusia lain kecuali dirinya sendiri, setelah masuk dalam situasi kelas. Iman kepada qada dan qadar merupakan salah satu rukun dari rukun iman, dan salah satu aqidah dari aqidah Islam yang pokok, karena masalah ini merupakan landasan berdirinya aqidah setelah masalah keesaan Allah SWT. 2 Iman kepada segala hal yang terjadi pada qada dan qadardan tanda-tandanya merupakan keimanan terhadap hal ghaib yang tidak bisa dijangkau oleh akal, dan tidak ada jalan untuk mengetahuinya kecuali dengan nash melalui wahyu. 2 Rivai dalam Suryo Subroto,Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Jakarta, PT RajaGrafindo Persada. 2002, h. 4 2

Upaya pembelajaran Pendidikan Agama Islam terutama masalah akidah di sekolah tidak selalu berujung dengan hasil seperti yang diharapkan. Salah satu penyebabnya adalah strategi pembelajaran yang masih tradisional dengan metode yang kurang disuka peserta didik. Guru sering menganggap peserta didik hanya sebagai obyek sehingga kurang menghargai dan melibatkan mereka dalam pembelajaran sehingga siswa cepat merasa bosan. Berdasarkan data hasil tes formatif Pendidikan Agama Islam (PAI) terutama materi keyakinan terhadap qada dan qadardi kelas VI SDN SNKuripan 2 Banjarmasin ternyata hasil yang ditunjukkan rata-rata masih di bawah kriteria ketuntasan minimal. Oleh sebab itu perlu dicari solusi agar hasil pembelajaran PAI ini tidak terus mengalami penurunan yang berkelanjutan. Sebagai solusinya, berikut ini peneliti mengemukakan penggunaan media pembelajaran yaitu sebagai sebuah alternatif pembelajaran yang mampu mengembangkan dan memberikan kesempatan kepada siswa secara lebih luas dalam mengeksplorasi kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi mereka di dalam suasana pembelajaran yang menyenangkan. Penggunaan media pembelajaran di sekolah terutama dalam suasana pembelajaran sangat bagus. Siswa lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran karena situasi pembelajaran seperti ini sangat jarang dipergunakan guru.hal ini sejalan dengan hasil penelitian dari Khairil Irawan yang berjudul Penggunaan Media LCD dalam Pembelajaran PAI pada Madrasah Aliyah Negeri 5 Marabahan ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasaran uraian di atas, penulis akan mengadakan penelitian berkaitan pemanfaatan media LCD dalam pembelajaran pendidikan agama Islam dengan 3

judul Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Qada dan Qadar melaluimedia proyektorliquid Crystal Display(LCD)Siswa Kelas VI SDN SN Kuripan 2 Banjarmasin. B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat merumuskan sebagai berikut: 1. Apakah penerapan media proyektorliquid Crystal Display(LCD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SDN SN Kuripan 2 Banjarmasin pada materi qada dan qadar? 2. Apakahpenerapanmedia proyektorliquid Crystal Display (LCD)dalam pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa kelas VI SDN SN Kuripan 2 Banjarmasinterhadap materi qada dan qadar? C. Hipotesis Tindakan Berdasarkan latar belakang di atas maka hipotesis penelitian tindakan kelas ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Jika digunakan media proyektorliquid Crystal Display(LCD)diduga hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa kelas VI SDN SN Kuripan 2 Banjarmasin pada materi qada dan qadarakan meningkat. D. Pemecahan Masalah Dalam penelitian ini direncanakan menggunakan media proyektorliquid Crystal Display(LCD). PenggunaanMedia proyektor LCD adalah suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan pembelajaranyang menarik dan menyenangkan. Proyektor LCD pengganti OHP, penggunaannya 4

lebih mudah dibandingkan OHP karena hardware tersebut dapat menggunakan remote untuk menjalankan slide atau dengan timer sehingga guru tidak perlu bolak-balik mengganti slide seperti halnya teknologi sebelumnya seperti OHP. E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. untukmengetahuihasil belajar siswa kelas VI SDN SN Kuripan 2 Banjarmasin pada materi qada dan qadarmelaluipenggunaan media proyektor Liquid Crystal Display(LCD) 2. untuk mengetahuiaktivitas guru dan siswa kelas VI SDN SN Kuripan 2 Banjarmasin terhadap materi qada dan qadar melalui penggunaan media proyektorliquid Crystal Display(LCD) F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik teoritis maupun praktis, antara lain: 1. Manfaat Teoritis: a. Menambah pengetahuan/wawasan bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya. b. Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya di bidang pendidikan. 2.Manfaat praktis a. Memberikan pengetahuan dan meningkatkan keimanan tentang adanya hari akhir yang pasti akan terjadi. b. Pertimbangan bagi orang tua, guru dan sekolah dalam menanamkan pendidikan agama. 5

G. Sistematika Penulisan Secara garis besar isi skripsi akan dibagi menjadi tiga bagian pokok dengan sistematika sebagai berikut: 1. Bagian awal skripsi Bagian awal akan berisi halaman judul, halaman pengesahan, motto dan persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar lampiran. 2. Bagian pokok skripsi Bagian ini tersusun atas lima bab, yaitu: a. Bab I Pendahuluan. Terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, hipotesis masalah, pemecahan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. b. Bab II Kajian Teori. Terdiri atas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SD, Pengertian media proyektor Liquid Crystal Display (LCD), dan Materi pembelajaran qada dan qadar c. Bab III Metodologi Penelitian. Berisi metode pendekatan dan jenis penelitian tindakan kelas, setting penelitian, subjek penelitian, prosedur kerja dalam penelitian, sumber data dan cara pengambilan data, dan indikator kinerja. d. Bab IV. Hasil penelitian dan pembahasan e. Bab V Penutup. Berisi kesimpulan dan saran 3. Bagian Akhir Skripsi Pada bagian akhir skripsi ini berisi daftar pustaka, lampiran-lampiran, serta data-data yang mendukung penelitian. 6