BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan. lingkungan hidup untuk menunjang kehidupannya di dunia ini. Lingkungan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan, maupun lingkungan kehidupan masyarakat. Alam dapat dikatakan. terpisahkan antara manusia dengan lingkungan alam.

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Proses penciptaan karya seni video instalasi ASAT telah berjalan dengan

I. PENDAHULUAN. dan sistem yang masih konservatif di Eropa dan Amerika kurun waktu an. Pergerakan Underground yang didominasi generasi muda

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan hidup merupakan suatu tempat berlangsungnya kehidupan

PENYUSUNAN RENCANA PEMANFAATAN DAN PRODUKSI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN. Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan dari kegunaannya, air merupakan sumber kehidupan yang

BAB V IDEOLOGI ARMADA RACUN

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya zaman ke arah modern membuat kepopuleran ludruk

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah karya seni tidak terlepas dari pembuatnya, yaitu lebih dikenal dengan

I. PENDAHULUAN. pengalaman dan pengamatan penulis dalam melihat peristiwa yang terjadi

I. PENDAHULUAN. mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pengarang dan psikologi isi hatinya, yang diiringi dengan daya

I. PENDAHULUAN. bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi dan hak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual.

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. tersebut pun akan sedikit terganggu. Dalam melakukan suatu pekerjaan tentunya. hidup tidak berfungsi sesuai dengan peruntukannya.

dan kepribadian bangsa. Terutama kesenian daerah yang

BAB I PENDAHULUAN. batas formal namun semua itu tidak begitu subtansial. Mitos tidak jauh dengan

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

W, 2015 #INSTAMOMENT KARYA CIPTA FOTOGRAFI MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE ANDROID DENGAN APLIKASI INSTAGRAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. potensi, kecakapan dan karakteristik pribadi peserta didik. Kegiatan

I. PENDAHULUAN. membangkitkan pesona dengan alat bahasa. Melalui karya sastra, seseorang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembanganmasyarakat perkotaan dan industri, sebagai bagian dari budaya

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan simbol-simbol, kode-kode dalam pesan dilakukan pemilihan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ludruk sebagai ikon kesenian kota Surabaya sudah tidak memiliki daya

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kegiatan yang tidak biasa dilepaskan dari bagian aktifitas manusia adalah

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa yang patut dijaga, dikelola dan dikembangkan dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views

BAB I PENDAHULUAN. inspirasi untuk berkarya. Lahirnya suatu karya seni tidak hanya dilandasi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

Hasil Wawancara Dengan Ki Kasim Kesdo Lamono dan Paguyuban Cinde

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan

I. PENDAHULUAN. Dunia fotografi sangatlah luas, perkembangannya juga sangat pesat. Di

ASAT Seni Video Instalasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

I. PENDAHULUAN. Desain Komunikasi Visual 1

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG BAKU MUTU LINGKUNGAN HIDUP DAN KRITERIA BAKU KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

NILAI-NILAI SIKAP TOLERAN YANG TERKANDUNG DALAM BUKU TEMATIK KELAS 1 SD Eka Wahyu Hidayati

BAB I PENDAHULUAN. seniman melalui berbagai bentuk media yang digunakannya. Melalui karya seni inilah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Film dalam perspektif praktik sosial maupun komunikasi massa, tidak

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. peradaban manusia tidak akan mencapai tingkat yang dinikmati sampai saat ini. Air merupakan sumber daya yang sangat diperlukan oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penciptaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ervianto (2005), suatu proyek konstruksi merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dunia seni saat ini semakin banyak jumlah dan beragam bentuknya.

DESKRIPSI KOMPONEN BUKU TEKS PEGANGAN SISWA MATAPELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X SMA BERDASARKAN KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan

PROPOSAL KEGIATAN MENYATUKAN GERAK LANGKAH WARGA UNTUK CILIWUNG

Bagi siswa, buku ajar menjadi sumber belajar utama. Bagi guru, berfungsi sebagai salahsatu sumber pembelajaran. Menyediakan struktur dan penerapan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan bentuk karya seni kreatif yang menggunakan objek manusia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. sulit menuangkan pikiran secara teratur dan baik). Selain itu siswa juga

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat di mana penulisnya hadir, tetapi ia juga ikut terlibat dalam pergolakanpergolakan

BAB I PENDAHULUAN. dapat berperan membangun sebuah masyarakat yang bebas. Jurnalisme yang jujur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial selalu berinteraksi. Hal ini diaplikasikan

1.2 Perumusan Masalah Sejalan dengan meningkatnya pertambahan jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi, maka pemakaian sumberdaya air juga meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. kewibawaan guru di mata peserta didik, pola hidup konsumtif, dan sebagainya

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

BAB 1 PENDAHULUAN. kedalam bentuk film bukanlah hal baru lagi di Indonesia. membantu dalam menggagas sebuah cerita yang akan disajikan dalam film.

ANALISIS ISI PESAN DALAM KARIKATUR DI INTERNET SEBAGAI KRITIK SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. warung kopi modern sekelas Starbucks. Kebiasaan minum kopi dan. pertandingan sepak bola dunia, ruang pertemuan, live music dan lain

TERMS OF REFERENCE (TOR) EAGLE AWARDS DOCUMENTARY COMPETITION 2014

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Publik, yang berasal dari bahasa Inggris public, bermakna khalayak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODE PENELITIAN

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran Teknik

BAB I PENDAHULUAN. langsung tetapi juga dapat memahami informasi yang disampaikan secara

BAB I. PENDAHULUAN. masyarakat yang bermukim di pedesaan, sehingga mereka termotivasi untuk

ABSTRAK. : Antonime, Film Pendek, Film Pendek Bisu, Pantomime, Produser

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

Contoh Iklan dengan himbauan rasional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. (feedback) dan respon yang sesuai dengan keinginan atau tujuan komunikator.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 9 TAHUN TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan (dalam PLPG, 2009: 28) Menulis atau mengarang adalah. wacana yang kemudian dileburkan menjadi tulisan.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. internal maupun eksternal perusahaan. Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri bahwa

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan, pencemaran, dan pemulihan kualitas lingkungan. Hal tersebut telah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Manusia dan seluruh makhluk hidup lainnya sangat membutuhkan lingkungan hidup untuk menunjang kehidupannya di dunia ini. Lingkungan adalah sesuatu di luar atau di sekitar makhluk hidup. Lingkungan hidup ialah jumlah semua benda yang hidup dan tidak hidup serta kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati (Sastrawijaya, 2009 :7). Dalam UU Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup No 32 Th 2009 diartikan lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang memperngaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain seperti tanah, air, cuaca, dan lain-lain. Dari pengertian tersebut sehingga sudah seharusnya kelestarian lingkungan harus tetap terjaga demi menciptakan kehidupan yang layak dan nyaman untuk kesejahteraan kehidupan seluruh makhluk hidup terlebih manusia. Namun demikian yang terjadi saat ini bertolak belakang, banyak penyimpangan oleh perbuatan manuisa terjadi sehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan. Setiap negara memiliki permasalahan lingkungan yang berbeda. Namun secara umum ada permasalahan lingkungan hidup di negara sedang berkembang seperti halnya Indonesia, memiliki masalah dalam pemanfaatan sumberdaya alam yang melebihi daya recovery-nya. Di samping itu permasalahan lainnya adalah

pemanfaatan lingkungan yang melebihi daya dukungnya (Fandeli, 2007 : 1). Masalah lingkungan hidup selalu muncul dalam berbagai forum pembicaraan baik resmi maupun tidak resmi dalam kehidupan masyarakat. Peranan pers, aktifis, maupun seniman dalam mengekspose masalah lingkungan hidup selalu menjadi topik aktual yang selalu menarik untuk diikuti. Antara manusia dan lingkungan hidupnya terdapat hubungan timbal balik. Manusia mempengaruhi lingkungan hidupnya, dan sebaliknya manusia dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya (Sastrawijaya, 2009 :7). Pengelolaan lingkungan yang baik akan berdampak pada keadaan yang ramah lingkungan dan lingkungan sehat. Seperti halnya kebutuhan manusia sebagai makhluk hidup terhadap air yang merupakan salah satu sumber daya pokok dalam menunjang kehidupan. GB. 1. Fungsi air dalam kehidupan sehari-hari ( Sumber : www.google.co.id ) 2

GB. 2. Fungsi air dalam tubuh manusia ( Sumber : www.google.co.id ) Kehidupan sehari-hari manusia sebagai makhluk hidup tentu tidak akan pernah terpisahkan dari air, tidak hanya manusia bahkan seluruh makhluk hidup di dunia ini sangat membutuhkan air dalam kehidupannya. GB. 3. Fungsi air dalam kehidupan makhluk hidup ( Sumber : www.google.co.id ) 3

Tanpa air kemungkinan besar tidak akan pernah ada kehidupan di dunia ini karena semua makhluk yang hidup sangat membutuhkan air untuk tetap bertahan hidup. Manusia mungkin dapat hidup beberapa hari tanpa makan, akan tetapi manusia tidak akan bisa bertahan hidup selama beberapa hari tanpa air untuk minum karena sudah mutlak bahwa sebagian besar zat pembentuk tubuh manusia itu terdiri dari sekitar 70% air. Maka kehidupan di dunia ini dapat terus berlangsung karena tersedianya air yang cukup untuk menunjang kehidupan tersebut. Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berupaya mengadakan air yang cukup bagi dirinya sendiri. Selain sebagai air minum, terdapat fungsifungsi lain air terhadap kehidupan manusia yang tidak dapat tergantikan oleh apapun, misalnya untuk memasak, mandi, mencuci, keperluan pertanian dan peternakan atau perikanan, dan masih banyak lagi penggunaan air sebagai kebutuhan pokok dalam kehidupan, tentu semua kegiatan dalam kehidupan tersebut tidak akan bisa dilakukan tanpa ada air yang cukup. Oleh karena itulah, air sangat berfungsi dan berperan penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi, tanpa air tidak akan ada kehidupan. Dari fakta tersebut maka penting bagi setiap manusia untuk tetap selalu melestarikan dan menjaga agar air yang digunakan tetap terjaga kelestariannya dengan melakukan pengelolaan air yang baik seperti penghematan, tidak membuang sampah dan limbah yang dapat menyebabkan pencemaran air sehingga mengganggu ekosistem yang ada. Permasalahan yang terjadi khususnya pada lingkungan perkotaan seperti Yogyakarta pada saat ini dan tidak menutup kemungkinan juga terjadi di daerah 4

lain, yaitu pembangunan gedung besar seperti hotel, mall, dan apartemen yang begitu pesat. Pembangunan yang dilakukan tanpa perhitungan dengan cara yang mengakibatkan pencemaran sekaligus kerusakan lingkungan hidup yang secara langsung dirasakan oleh penduduk sekitar proyek tersebut seperti yang dirasakan warga di beberapa titik di kota Yogyakarta yang menjadi titik pembangunan hotel oleh para kapitalis. Sekitar wilayah tersebut mengalami kekeringan akibat dari hotel-hotel baru yang menggunakan alat-alat yang dapat merusak lingkungan seperti penggunaan sumur bor tanpa ijin dan penggunaannya untuk mendapatkan air tanah yang melebihi batas kewajaran atau melebihi ketersediaan air tanah di wilayah itu untuk memenuhi kebutuhan air pada hotel itu, sehingga hal ini merusak lingkungan disekitarnya yaitu unsur air. GB. 4. Aksi seorang warga menuntut kebijakan dari efek pembangunan hotel yang merusak lingkungan ( Sumber : www.google.co.id ) 5

GB. 5. Aksi unjuk rasa warga korban kekeringan akibat hotel ( Sumber : www.google.co.id ) Dalam merespon dampak negatif yang terjadi dan langsung dirasakan oleh warga setempat, banyak upaya warga salah satunya dengan melakukan aksi-aksi profokatif yang dilakukan dengan tujuan unruk mendapat perhatian untuk menuntut keadilan dan kebijakan sehingga segala penderitaan yang dirasakan yang merupakan dampak buruk dari pembangunan tersebut dapat segera teratasi. Selain aksi yang dilakukan warga permasalahan pembangunan hotel, mall dan apartemen yang terjadi tersebut juga telah menggugah kepedulian dari para aktivis maupun seniman setempat yang kemudian merespon kondisi tersebut dengan tujuan membuat keadaan menjadi lebih baik dari yang sedang terjadi. Salah satu seniman yaitu Wage Daksinarga seorang seniman, penulis naskah, terlibat dalam sebuah komunitas teater yaitu komunitas SEGO GURIH. Dalam komunitas ini Wage memiliki posisi penting sebagai penulis naskah, dimana setiap naskah karyanya selalu menjadi lakon dalam setiap pementasannya. Tak lepas dari permasalahan yang terjadi yaitu kerusakan lingkungan yang terjadi akibat 6

pembangunan hotel di wilayah Yogyakarta khususnya, Wage menulis sebuah naskah dalam rangka ikut serta mengkritisi atau menjadikan naskah dan pertunjukan teater ini sebagai media kritik dan ekspresi kegelisahan atas apa yang sedang terjadi tersebut, Naskah berjudul POGENG yang sudah dipentaskan beberapa kali oleh komunitas SEGO GURIH, merupakan cerita yang dikemas secara ringan, menceritakan permasalahan warga atau penduduk di sekitar proyek pembangunan hotel yang menjadi korban karena dampak dari pembangunan tersebut mengakibatkan kekeringan di kampung mereka yang terletak berdampingan persis dengan lokasi pembangunan hotel. Karya Wage tersebut mengandung pesan moral yang sangat dalam untuk menyadarkan semua pihak bahwa lingkungan hidup wajib dijaga demi berlangsungnya kesejahteraan dan kenyamanan hidup bersama. Sebagai seorang kreator seni video, terinspirasi dari fenomena yang terjadi dan naskah POGENG karya Wage Daksinarga kemudian muncul keinginan untuk menciptakan sebuah karya seni dalam bentuk video. Banyak karya seni yang diciptakan atas adaptasi dari karya yang sudah ada sebelumnya. Menurut Hutcheon, dalam bukunya A Theory of Adaptation (2006) adapatasi adalah kegiatan sekunder setelah yang kegiatan aslinya. Adaptasi bersifat universal dan dapat diulang-ulang dengan berbagai variasi yang dilakukan terus menerus. Sedang dalam bidang seni, adaptasi adalah proses menangkap esensi sebuah karya asli untuk dituangkan ke dalam media lain (Krevolin, 2003: 78). Ada banyak bentuk adaptasi dan masingmasing produsen akan mengadaptasi sebuah teks asli dengan cara mereka sendiri yang unik (Hutcheon, 2006). Dari pengertian adaptasi tersebut maka dapat 7

diartikan bahwa karya yang merupakan bentuk adaptasi dari karya sebelumnya adalah sebuah karya seni yang berangkat dari sebuah karya yang sudah ada, yang kemudian dikemas dengan bentuk baru sehingga memiliki sifat atau cirri khas yang baru. Lain dengan karya adaptasi, banyak pencipta karya seni yang menciptakan sebuah karya seni dengan terinspirasi dari sebuah karya seni lain atau semua hal yang mampu memancing atau menghadirkan ide sehingga dapat dikembangkan dan diolah melalui proses penciptaan karya seni sehingga menghasilkan sebuah larya seni yang baru yang orisinil tanpa ada ikatan dengan karya seni sebelumnya yang menjadi sumber inspirasi dari penciptanya tersebut. Leo Tolstoy (Soedarso Sp., 2006: 124) mengatakan bahwa seni adalah sarana komunikasi bagi emosi seniman dengan komunikannya yaitu masyarakat atau dengan kata lain seni adalah penghubung antara seniman dengan masyarakatnya. Menurut Georgi Valentinovich Plekhanov, dalam bukunya Seni dan Kritik Sosial mengatakan seni seharusnya tak melepaskan realitas sosial dalam setiap bentuknya. Seni merupakan pantulan dari realitas sosial yang dimana seniman hidup dan menjadi bagian dari lapisan sosialnya (G.V. Plekhanov, 2006: 12). Seni dalam masyarakat berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang sangat beragam dan kompleks. Selain itu juga seni merupakan sarana komunikasi perasaan dan pengalaman batin seseorang kepada kelompok masyarakatnya dalam rangka memenuhi kebutuhan pribadinya (Hary Sulastianto, 2007). Seni video merupakan jenis seni baru yang sering disebut dengan seni media baru. Seni video berbeda dengan seni-seni yang lain dimana seni video ini 8

menggunakan teknologi sebagai sarananya, dan memiliki fasilitas audio visual. Terinspirasi dari tema pada karya POGENG serta fenomena permasalahan lingkungan yang terjadi sehingga muncul keinginan untuk menciptakan ke dalam karya seni video diharapkan mampu memberikan hal yang baru dengan informasi yang sama sehingga pesan yang disampaikan memiliki cara dan bentuk lain melalui format video. B. Rumusan Ide Penciptaan Melihat bagaimana permasalahan yang terjadi pada lingkungan pada saat ini khususnya di Yogyakarta beberapa dari seniman dan masyarakat telah merespon keadaan tersebut sebagai objek maupun tema dari sebuah karya ciptaan mereka sebagai wujud ekspresi menanggapi peristiwa ini. Di samping beberapa karya seni yang ada salah satunya adalah naskah teater POGENG karya Wage Daksinarga. Terisnpirasi dengan karya tersebut sebagai pencipta seni video muncul keinginan untuk berperan mengambil bagian untuk mengungkapkan kegelisahan batin dari sebuah peristiwa melalui sebuah karya seni video instalasi sebagai refleksi gambaran dari sebuah kejadian nyata kemudian dituangkan dalam sebuah karya seni yang akan diberi judul ASAT. Kata ASAT diambil dari bahasa Jawa yang digunakan di Yogyakarta, yang artinya adalah kering. ASAT dipilih sebagai judul karya ini karena dianggap mampu mewakili seluruh isi atau tema yang ada pada karya tersebut yang memvisualkan sebuah kejadian sumur yang kering akibat dari hotel yang ada di lingkungan itu. Dari peristiwa kerusakan lingkungan yang terjadi, melalui sudut pandang kreator video ingin mencoba melakukan bagaimana mampu mengungkapkan 9

sebuah kegelisahan terhadap objek melalui format dan media seni video untuk dapat dinikmati dan dikonsumsi masyarakat yang lebih luas. Dari hal tersebut maka muncul gagasan bagaimana peran kreator seni video mampu mengambil bagian dalam mengekspresikan dan mengkomunikasikan pesan untuk peduli terhadap lingkungan? Kerusakan lingkungan dapat terjadi kapanpun dan dimanapun baik disadari atau tidak, bagaimana melalui seni video mampu memvisualkan kerusakan lingkungan yang terjadi? Maka dengan diciptakannya karya video ini diharapkan akan mampu memberikan jawaban dari pertanyaan atau permasalahan tersebut, mampu memberikan sebuah karya seni sebagai media baru yang merupakan visualisasi kerusakan lingkungan, sehingga mampu lebih membangkitkan kritisme publik terhadap permasalahan yang sedang diangkat. C. Keaslian/ Orisinalitas Palsu dan pemalsuan (fake and forgeries) merupakan suatu peristiwa di dalam dunia seni yang melibatkan permasalahan originalitas pada suatu karya. Dalam palsu dan pemalsuan dapat dilihat dari sisi manakah orisinalitas dapat diusahakan untuk hadir. Orisinalitas adalah mencari dan menemukan kebaruan dari sesuatu atau sebuah karya yang sudah ada sebelumnya, dimana proses pembentukannya didasari oleh pengalaman empiris. Palsu dan pemalsuan tidak melibatkan sisi estetis namun lebih kepada permasalahan non estetis. Ketika merefleksikan permasalahan dari palsu dan pemalsuan, maka kehadiran orisinalitas harus diutamakan demi menjaga sisi kreatifitas pada penciptaan suatu 10

karya seni, dikarenakan dalam karya palsu dan pemalsuan sisi originalitasnya tidak ada. Karya seni merupakan bentuk ungkapan batin dari kreator yang menciptakannya. Sebuah karya seni yang berkualitas tentu karya seni yang dihasilkan murni dari gagasan penciptanya. Untuk itu originalitas atau keaslian karya merupakan salah satu alat ukur dari kualitas sebuah karya seni. Menurut Walter Benjamin adalah kelanjutan konsep keotentikan (authenticity) yang dalam dunia seni berarti dikaitkan dengan kebaruan sebuah karya atau konsep yang dikemukakan (evans and hall,1999:73). Lewat sebuah proses negasi dimana bentuk-bentuk pengalaman itu tidak identik, namun demikian mempunyai persamaan-persamaan umum.(sutomo Greg, 2003; 166). Berdasarkan dari dua pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa orisinalitas adalah mencari dan menemukan kebaruan dari sesuatu atau sebuah karya yang sudah ada sebelumnya, dimana proses pembentukannya didasari oleh pengalaman empiris. Keaslian karya ASAT mengacu pada karya-karya yang sudah ada sebelumnya yang dinilai layak dijadikan sebagai sumber referensi dalam penciptaan karya tersebut. Karya-karya acuan tersebut adalah karya yang dicantumkan pada tulisan ini pada bagian sumber referensi karya seni. Selanjutnya karya referensi tersebut akan dijadikan titik tolak untuk menciptakan karya ini menjadi karya yang berbeda dengan karya-karya tersebut. Dengan demikian maka keaslian dari karya ASAT tersebut akan dapat dipertanggungjawabkan. 11

1. Definisi ASAT adalah sebuah karya seni berbentuk seni video instalasi berdurasi antara 4-5 menit, dengan tema visualisasi atau refleksi fenomena nyata yaitu permasalahan/ kerusakan lingkungan. Keseluruhan karya ini mengandung sebuah ungkapan kegelisahan mengenai kerusakan lingkungan yang terjadi yaitu kekeringan air tanah akibat penggunaan alat yang merusak lingkungan oleh hotel, apartemen, dan gedung besar lainnya yang banyak menyerap air. Karya ini akan terdiri dari beberapa visual yang akan diproyeksikan ke dalam instalasi berupa sumur tradisional, sehingga video akan terproyeksi tepat pada lubang sumur. Video ini ditujukan pada khalayak umum khususnya para pengembang dan investor pembangunan, sebagai media informasi mengenai kerusakan lingkungan yang terjadi sehingga diharapkan mampu membawa dampak positif dengan memberikan kesadaran kepada pihak-pihak yang terkait di dalam pembangunan yang merusak lingkungan, baik para investor, pengembang, juga kepada pemerintah yang terkait, sehingga lebih bijak dalam mengeluarkan perijinan pembangunan di wilayahnya. 2. Objek dan Subject Matter Objek dalam karya ASAT adalah sebuah sumur tradisional yang mengalami sebuah proses kerusakan fungsi dalam hal ini adalah proses kekeringan yang diakibatkan oleh hotel, apartemen, dan gedung besar lainnya di sekitarnya yang melanggar peraturan mengenai pemanfaatan air yaitu penggunaan sumur bor yang melebihi kapasitas. Melalui bahasa visual yang akan ditampilkan dengan proyeksi video ke dalam lubang sumur tersebut mengandung sebuah 12

informasi mengenai apa yang sedang terjadi pada sumur yang mengalami kekeringan akibat kalah dengan hotel di sekitarnya. Melalui karya inilah seluruh luapan kegelisahan akan terkomunikasikan melalui bahasa visual tersebut. Subject matter dalam karya ASAT ini adalah permasalahan lingkungan, yaitu kerusakan lingkungan kekeringan air tanah karena penggunaannya yang melebihi kapasitas oleh hotel, apartemen, dan gedung besar lainnya. Kondisi tersebut seharusnya tidak akan terjadi ketika semua pihak sadar untuk mentaati peraturan yang ada dan sadar untuk selalu menjaga kelestarian lingkungan demi berlangsungnya kesejahteraan hidup bersama. Tidak demikian yang terjadi, namun pada kenyataannya banyak pihak yang tidak berfikir panjang, hanya memikirkan keuntungan pribadi tanpa memikirkan kerusakan yang akan diakibatkan. Permasalahan tersebut yang akhirnya mengakibatkan terjadinya perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab sehingga menjadi penyebab terjadinya kerusakan lingkungan seperti kekeringan akibat penggunaan alat yang merusak lingkungan oleh hotel. ASAT atau kering menjadi judul yang tepat karena mampu mewakili isi pokok dalam karya ini. D. Tujuan dan Manfaat Dalam setiap produksi penciptaan karya seni diharapkan berangkat dari sebuah tujuan yang jelas, dan juga mampu memberikan manfaat, baik untuk kreatornya atau penciptanya maupun untuk masyarakat luas. Pada karya ASAT tentu juga memiliki tujuan dan manfaat atas karya ASAT yang diproduksi, diantaranya adalah 13

1. Tujuan Penciptaan Tujuan dari penciptaan karya seni ini adalah menciptakan sebuah karya seni video instalasi yang merupakan bentuk respon dan visualisasi atas kerusakan lingkungan yang terjadi akibat dari perbuatan manusia yang tidak bertanggung jawab para kapitalis yang membangun tanpa mematuhi AMDAL dan aturan pemliharaan lingkungan yang ada, terutama pembangunan hotel dan apartemen yang tidak memikirkan dampak lingkungan yang akan terjadi atas pembangunan tersebut. 2. Manfaat Dari penciptaan karya seni ASAT ini manfaat yang ingin dicapai antara lain adalah : a. Bagi masyarakat diharapkan mampu membangkitkan kesadaran untuk selalu menjaga kelestarian lingkungan dari pencemaran dan kerusakan lingkungan demi terciptanya lingkungan hidup yang nyaman untuk menunjang kehidupan, b. Bagi diri sendiri adalah melatih kepekaan diri dalam melihat dan merespon fenomena yang terjadi di masyarakat dan mengimplementasikan fenomena tersebut dalam karya seni video, c. Bagi cabang ilmu seni video diharapkan dapat memperkaya ide dan wujud video dengan subjekmatter permasalahan lingkungan, d. Bagi lembaga dalam hal ini dunia pendidikan/akademik baik dalam maupun luar negeri, diharapkan karya ini bisa menjadi wacana dan dapat digunakan sebagai arsip yang dapat direspon lebih lanjut oleh 14

mahasiswa di tahun-tahun berikutnya, sehingga mampu menjadi tambahan referensi pustaka terbaru dari referensi-referensi yang sudah adasebelumnya. 15