PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN TPS DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS DAN SIKAP SOSIAL

PENERAPAN TPS DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI KOGNITIF IPS

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PENILAIAN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI KETERAMPILAN MENULIS PADA BAHASA INDONESIA

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SCIENTIFIC MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN PENILAIAN PROYEK BERBANTUAN MEDIA KONKRET DAPAT MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN MATEMATIKA

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN PROSEDURAL

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS DAN SIKAP SOSIAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MELALUI PERCOBAAN SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS

PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING DAPAT MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN IPA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA

PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM SETTING PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK SETING DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIO- VISUAL MENINGKATKAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS DAN PENALARAN

PENERAPAN PBL DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN MENULIS BAHASA INDONESIA

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA POSTER DAPAT MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM BAHASA INDONESIA TEMA CITA-CITAKU

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK MELALUI BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BAHASA INDONESIA

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN PENILAIAN PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA DAN SIKAP SOSIAL KELAS IV SDN 2 TONJA

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PROJECT BASED LEARNING DAPAT MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA

PENERAPAN MODEL WORD SQUARE BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

PENERAPAN MODEL GI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA X2 SMA NEGERI 4 SINGARAJA

Mebtan Dwi Permana, Imam Muchtar, Chumi Zahroul Fitriah 1)

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 1, 2 3.

PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN MENULIS BAHASA INDONESIA

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN PKn DAN MOTIVASI BELAJAR

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

PENERAPAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK BERBASIS QUANTUM TEACHING BERBANTUAN PERMAINAN EDUKATIF MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PENGUASAAN KOMPETENSI IPS

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI KETERAMPILAN MENULIS DALAM BAHASA INDONESIA

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS KELINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

IMPLEMENTASI PBL BERBANTUAN MEDIA GRAFIS DAPAT MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN MATEMATIKA SISWA SD

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MODEL GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 23 TAMPUNIK PESISIR SELATAN

PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS BUDAYA PENYELIDIKAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PENGETAHUAN IPA

PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY BERBASIS KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TEMA TEMPAT TINGGALKU

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 1, 2,

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

Nur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

278 Penerapan Metode Sosiodrama...

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN PENILAIAN PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Noflion 1, Pebriyenni 1, Hendra Hidayat 1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

Pendidikan Biologi, FITK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2) MTsN II Pamulang koresponden: Abstrak

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 TINGGARSARI

Fadilah et al., Peningkatan Keterampilan Berbicara... 1

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

TAHUN AJARAN 2015/2016

APPLICATION OF LEARNING INKUIRI LEARNING MODEL TO IMPROVE IPS LEARNING RESULT IN STUDENT CLASS IV SD NEGERI 15 PANGKALAN NYIRIH RUPAT

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 1, 2,

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN PENILAIAN PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN IPA DAN KEMAMPUAN PENALARAN SISWA KELAS IV SD

Joyful Learning Journal

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PENGUASAAN KOMPETENSI

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA

Sherli Malinda, Nyoman Rohadi dan Rosane Medriati

E_journal Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 6, No.3, Tahun 2016)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

ARTIKEL. Oleh AGUSMAWATI NPM

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IVB

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS MIND MAPPING DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: RAHAYU OCTAVIA NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 2, 3.

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN SAVI DAPAT MENINGKATKAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS SISWA KELAS V

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

ARTIKEL. Oleh : I MADE SEPTI ASTAWAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Penguasaan Kompetensi Pengetahuan PKn Siswa IVB SDN 22 Dauh Puri

IMPLEMENTASI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRIT BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 1, 2,

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL IPA TEMA CITA-CITAKU

Transkripsi:

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS Ayu Galuh Pujawati 1, I Wayan Sujana, Ni Nyoman Ganing 3 1,,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: ayugaluhp@yahoo.com 1, sujanawyn59@gmail.com, nyomanganing@yahoo.co.id 3 Abstrak Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk (1) meningkatkan aktivitas siswa melalui penerapan pendekatan saintifik berbasis keterampilan dasar mengajar pada siswa kelas V SD Negeri Tonja tahun pelajaran 015/01 dan () meningkatkan penguasaan kompetensi pengetahuan IPS melalui penerapan pendekatan saintifik berbasis keterampilan dasar mengajar pada siswa kelas V SD Negeri Tonja tahun pelajaran 015/01. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Tonja yang berjumlah 3 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dan metode tes. Instrumen pengumpulan data aktivitas belajar yang digunakan adalah lembar observasi dan intrumen pengumpulan data penguasaan kompetensi pengetahuan IPS yang digunakan adalah tes objektif. Data dianalisis dengan menggunakan metode analisis statistik deskriptif dan metode analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) nilai rata-rata aktivitas belajar meningkat 17,0 dari X = 5,5 pada siklus I menjadi X =,5 pada siklus II, () nilai rata-rata penguasaan kompetensi pengetahuan IPS meningkat 1, dari X =,0 pada siklus I menjadi X = 0, pada siklus II, (3) ketuntasan klasikal meningkat,% dari 0,% pada siklus I menjadi 7,5% pada siklus II. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan saintifik berbasis keterampilan dasar mengajar dapat meningkatkan aktivitas dan penguasaan kompetensi pengetahuan IPS pada siswa kelas V SD Negeri Tonja tahun pelajaran 015/01. Kata Kunci : pendekatan saintifik, keterampilan dasar mengajar, aktivitas, pengetahuan IPS Abstract This classroom action research aims to (1) increase the activity of students through the implementation of scientific based approach to teaching basic skills in fifth grade students of SDN Tonja, academic year 015/01 () improve the competencies of IPS through the implementation of scientific based on basic teaching skills for fifth grade SDN Tonja academic year 015/01. The subjects on this reaserch were 3 students of SDN Tonja. There were two collection methods used in this research, the methods of observation and test methods. Learning activity data collection used observation form and data collection instrument IPS knowledge mastery of competence that are used the objektive test. The data analyzed by descriptive statistical analysis method and quantitative descriptive analysis method. The results of this reserch show that (1) the average value of the learning activity increased 17.0 from X = 5.5 on first cycle become X =.5 on second cycle, () the average value of competence mastery of knowledge increased 1. from X =.0 on first cycle become X = 0. on second cycle, (3) classical competence mastery of completeness IPS increased.% from 0.% on first cycle become 7.5% in the second cycles. Based on these results it can be concluded that the implementation of scientific based 1

approach on teaching basic skills can increase the activity and competence mastery of IPS fifth grade student of SDN Tonja academic year 015/01. Keywords: saintifik approach, teaching basic skills, activities, knowledge IPS. PENDAHULUAN Pendidikan adalah proses interaksi yang terjadi antara guru dan siswa yang bertujuan untuk meningkatkan perkembangan mental sehingga menjadi siswa mandiri. Upaya itu ditempuh dengan menerapkan kurikulum 013 yang disusun dengan dilandasi pemikiran tantangan masa depan. Perubahan kurikulum yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan niat untuk perbaikan sistem pendidikan agar nantinya bisa menciptakan insan yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui pendekatan inter-disipliner maupun intra-indisipliner pada dimensi sikap, keterampilan dan pengetahuan yang terintegrasi sesuai yang dimuat pada Kurikulum 013. Menurut Kurniasih dan Sani (01:1) tujuan pengembangan Kurikulum 013 terutama adalah untuk mengatasi masalah dan tantangan berupa kompetensi riil yang dibutuhkan untuk membangun kualitas manusia yang berakhlak mulia, dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Berhasilnya tujuan dalam proses pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secara saksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya. Hal ini menuntut perubahanperubahan dalam pengorganisasian kelas, penggunaan metode mengajar, strategi belajar mengajar, maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelola proses belajar mengajar. Guru berperan sebagai pengelola proses belajar mengajar, bertindak selaku fasilitator yang berusaha menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif agar mampu mengembangkan bahan pelajaran dengan baik dan meningkatkan kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan-tujuan pendidikan yang harus mereka capai. Untuk memenuhi hal tersebut, guru dituntut mampu memberikan rangsangan kepada siswa, sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Salah satu mata pelajaran yang harus dikuasai siswa dengan optimal adalah IPS. IPS merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu sosial: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, siswa diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Menurut Kosasih (01:3) menyatakan, Ilmu Pengetahuan Sosial juga membahas hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Lingkungan masyarakat dimana siswa tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat, dihadapkan pada berbagai permasalahan yang ada dan terjadi di lingkungan sekitarnya. Pendidikan IPS berusaha membantu siswa dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi sehingga semakin mengerti dan memahami lingkungan sosial masyarakatnya.

Dalam pelaksanaan pembelajaran perlu didesain menggunakan pendekatan yang sesuai dan tepat dengan memperhatikan karakteristik perkembangan siswa kelas V SD N Tonja pada tahap operasional konkret. Sebagai langkah untuk memberikan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan sesuai dengan karakteristik materi pelajaran maka dalam penelitian ini peneliti mencoba suatu pendekatan pembelajaran aktif yaitu pendekatan saintifik. Menurut Daryanto (01:51) pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar siswa secara aktif mengkontruksi konsep, prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati. Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada siswa dalam mengenal, memahami berbagai materi-materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahasa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Dalam hal ini, segala pengetahuan itu harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, dengan bekerja sendiri, dengan fasilitas yang diciptakannya sendiri. Ini menunjukkan bahwa setiap siswa yang belajar harus aktif sendiri. Tanpa ada aktivitas proses belajar mengajar tidak mungkin berlangsung dengan baik. Susanto (01:) menyatakan belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif baik dalam berpikir, merasa maupun dalam bertindak. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif diperlukan berbagai keterampilan yaitu keterampilan mengajar dalam hal ini membelajarkan. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru kelas V di SD N Tonja yang dilakukan pada bulan November 015, dalam proses pembelajaran IPS masih banyak kendala yang mempengaruhi aktivitas dan penguasaan kompetensi pengetahuan siswa. Beberapa kendala tersebut dinyatakan dari rata-rata hasil ulangan harian muatan IPS masih banyak siswa yang belum tuntas. Selain itu, dalam proses pembelajaran kurangnya interaksi sosial antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, maupun siswa dengan sumber belajarnya. Hal ini tampak dari kurangnya siswa yang bertanya atau memberi tanggapan terhadap penjelasan guru. Untuk mengatasi hal tersebut, diupayakan untuk menerapkan suatu pendekatan saintifik berbasis keterampilan dasar mengajar. Keterampilan dasar mengajar adalah keterampilan mengajar yang harus dikuasai terlebih dahulu oleh guru atau calon guru sebelum melakukan proses pembelajaran. Keterampilan mengajar atau membelajarkan merupakan kompetensi pedagogik yang cukup kompleks karena merupakan integrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh. Sanjaya (01:3) yang mengutarakan bahwa keterampilan dasar mengajar bagi guru diperlukan agar guru dapat melaksanakan perannya dalam pengelolaan proses pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Di samping itu, keterampilan dasar merupakan syarat mutlak agar guru bisa mengimplementasikan berbagai strategi pembelajaran. Hal ini dipengaruhi pula oleh kemampuan guru sebagai perancang pembelajaran. Untuk itu guru dituntut menguasai keterampilan dasar mengajar yang selama ini dijadikan pedoman bagi setiap guru. Karakteristik siswa SD yang sangat mudah bosan dengan sesuatu hal yang monoton, sehingga dalam pembelajaran perlu diberikan variasi baik 3

dari segi pendekatan, model, media, dan cara guru dalam menyampaikan materi pembelajaran, sehingga hal tersebut dapat menimbulkan kesan yang bermakna dalam diri siswa. Kelebihan dari keterampilan dasar mengajar adalah dengan memiliki pemahaman mengenai keterampilan dasar mengajar dan terampil dalam menerapkan setiap jenis keterampilan dasar mengajar ini seorang guru akan mempunyai persiapan mengajar yang baik dalam menguasai bahan pelajaran, mampu memilih metode yang tepat serta bisa memberikan penguasaan kelas yang baik sehingga apa yang menjadi tujuan dari pembelajaran dapat tecapai. Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan penelitian yang berjudul Penerapan Pendekatan Saintifik Berbasis Keterampilan Dasar Mengajar Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Penguasaan Kompetensi Pengetahuan IPS Pada Siswa Kelas V SD N Tonja Tahun Pelajaran 015/01. METODE Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Suharsimi (015:3) menyatakan, penelitian tindakan kelas merupakan Suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Adapun tindakan yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah penerapan pendekatan saintifik berbasis keterampilan dasar mengajar yang diterapkan pada siswa kelas V di SDN Tonja. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Tonja tahun pelajaran 015/01 pada siswa kelas V. Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Tonja yang berjumlah 3 orang dengan jumlah perempuan 1 orang dan jumlah laki-laki 11 orang. Kelas V dipilih sebagai subjek penelitian karena kelas ini memiliki yang masih rendah. Hal ini terjadi karena di kelas tersebut terungkap permasalahanpermasalahan yang telah diungkapkan pada bagian latar belakang. Disamping itu, di sekolah ini belum pernah diadakan penelitian terkait dengan permasalahan tersebut, sehingga dirasa perlu melakukan penelitian di tempat ini. Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah aktivitas belajar dan pada siswa kelas V SD Negeri Tonja dengan diterapkannya keterampilan dasar mengajar dalam pendekatan saintifik. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari istilah bahasa classroom action research. Suharsimi (015) menyatakan pendapat bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Tahapan pada siklus I terdiri dari tahapan, yaitu (1) perencanaan, () pelaksanaan, (3) pengamatan/ observasi, dan () refleksi. Adapun uraian kegiatan yang dilaksanakan pada tiap tahapan adalah sebagai berikut. Dalam merancang perencanaan dilakukan persiapan-persiapan bersama dengan guru kelas V SD Negeri Tonja, yaitu menganalisis buku guru dan buku siswa untuk menentukan pembelajaranpembelajaran yang akan dibahas selama penelitian. Penentuan pembelajaran berdasarkan pertimbangan waktu dan kerjasama dengan guru kelas. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan pendekatan saintifik berbasis keterampilan dasar mengajar. Menyiapkan materi pelajaran dan membuat LKS yang akan diberikan kepada siswa. Menyiapkan berbagai sumber dan media belajar yang menarik minat siswa untuk menyampaikan pesan pembelajaran kepada siswa yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar

siswa. Penyusunan instrumen penelitian untuk mengukur aktivitas dan penguasaan kompetensi pengetahuan IPS siswa, yang diberikan pada evaluasi akhir siklus. Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan dalam kali pertemuan, yang terdiri dari 3 kali pertemuan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan saintifik berbasis keterampilan dasar mengajar dan 1 kali pertemuan untuk tes akhir siklus. Tema yang dibahas pada siklus I adalah tema sejarah peradaban Indonesia dengan subtema 1 yaitu kerajaan Islam di Indonesia pada pembelajaran pertama, keempat dan keenam. Namun karena penelitian dilakukan untuk meningkatkan penguasaan kompetensi pengetahuan IPS, maka dalam pembelajaran yang dilaksanakan lebih memfokuskan pada muatan materi IPS. Pada saat evaluasi akhir siklus, soal yang diberikan juga soal IPS. Muatan materi IPS yang diajarkan dalam siklus I ini adalah wilayah kekuasaan kerajaan Islam di Indonesia. Banyak pertemuan pada siklus I diperoleh berdasarkan hasil diskusi bersama guru kelas V SD Negeri Tonja dan disesuaikan dengan cakupan materi pada kompetensi dasar serta alokasi waktu yang tersedia. Saat pembelajaran berlangsung, secara bersamaan dilakukan kegiatan pengamatan/observasi. Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana pembelajaran yang berlangsung dan untuk mengetahui kesesuaian tindakan yang dilakukan dengan perencanaan yang dirancang dan permasalahan yang dialami selama pelaksanaan tindakan. Pada tahap observasi dilakukan pencatatan tentang masalah-masalah serta hal-hal yang ditemukan selama pelaksanaan tindakan siklus I oleh guru kelas V SD Negeri Tonja. Refleksi dilakukan setiap akhir siklus setelah observasi. Dalam refleksi dibahas kendala-kendala yang dihadapi dan merancang kegiatan selanjutnya yang digunakan untuk mengatasi kendalakendala tersebut. Secara umum pelaksanaan dengan menerapkan pendekatan saintifik berbasis keterampilan dasar mengajar sudah berjalan sesuai dengan rencana, namun masih ditemukan beberapa permasalahan dalam proses pembelajaran yang perlu dijadikan pertimbangan untuk siklus berikutnya. Pengumpulan data dari penelitian ini menggunakan metode observasi dan metode tes. Data aktivitas siswa di kumpulkan dengan mengunakan lembar observasi dan data penguasaan kompetensi pengetahuan IPS siswa di kumpulkan dengan menggunakan tes. Data yang telah dikumpulkan baik data aktivitas maupun data penguasaan kompetensi pengetahuan IPS siswa, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode analisis statistik deskriptif dan metode analisis deskriptif kuantitatif untuk menghitung persentase aktivitas dan penguasaan kompetensi pengetahuan IPS. Indikator keberhasilan penelitian ditetapkan yaitu, jika persentase rata-rata aktivitas siswa minimal 0%. Sedangkan untuk menentukan keberhasilan siswa, maka dilakukan penskoran dan penentuan standar keberhasilan belajar. Sistem penilaian dalam penelitian ini berpedoman pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) muatan materi IPS. Sedangkan dilihat secara klasikal, dikatakan tuntas apabila lebih dari 0% dari jumlah siswa kelas V SD N Tonja memperoleh nilai sesuai dengan KKM. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan dalam siklus, setiap siklus dilaksanakan kali pertemuan yaitu 3 kali untuk pembelajaran dan 1 kali pertemuan untuk tes penguasaan kompetensi pengetahuan IPS. Data tentang aktivitas belajar siswa pada siklus I diperoleh melalui penilaian dengan menggunakan lembar observasi, dengan indikator dan 30 aspek, indikator aktivitas belajar tersebut meliputi kegiatan visual, kegiatan oral, kegiatan listening, kegiatan writing, kegiatan mental dan kegiatan emosional. Data aktivitas pada siklus I disajikan dalam bentuk tabel distribusi, menghitung mean (M), median (Me), modus (Mo), grafik polygon dan membandingkan rata rata atau 5

mean dengan model PAP skala lima. Setelah data didapatkan mean (M) didapat sebesar 5,5, median (Me) didapat sebesar 3,5, modus (Mo) didapat sebesar 0,3. Data tersebut dapat digambarkan menjadi grafik polygon sebagai berikut. 10 0 50,5 5,5,5,5 7,5 0,5 Mo = 0,3 M =5,5 Me = 3,5 Grafik 1. Grafik Polygon Aktivitas Siswa pada Siklus I Hasil analisis mengenai aktivitas pada siklus I, diperoleh M= 5,5; Me= 3,5; dan Mo= 0,3 sehingga Mo=0,3 < Me = 3,5 < M= 5,5 yang menunjukkan kurve juling positif yang berarti sebagian besar skor pada siklus I cenderung rendah. Persentase nilai rata-rata pada siklus I yaitu 5,5% yang dikonversikan pada tabel kriteria persentase berada pada interval 5 79 dengan kriteria cukup aktif Data hasil penguasaan kompetensi pengetahuan IPS siswa pada siklus I diperoleh melalui pemberian tes pada tes akhir siklus I. Tes penguasaan kompetensi pengetahuan dibuat berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun dengan jumlah soal sebanyak 30 butir yang berbentuk tes objektif. Setelah data didapatkan mean (M) didapat sebesar,0, median (Me) didapat sebesar, modus (Mo) didapat sebesar 0,7. Data tersebut dapat digambarkan menjadi grafik polygon sebagai berikut. 9 7 5 3 1 0 50,5 5,5,5,5 7,5 0,5 Mo = 0,7 M =,0 Me = Grafik. Grafik Polygon Penguasaan Kompetensi Pengetahuan IPS Siswa pada Siklus I Hasil analisis mengenai penguasaan kompetensi pengetahuan IPS pada siklus I, diperoleh M=,0; Me= ; dan Mo= 0,7 sehingga Mo=0,7 < Me = < M=,0 yang menunjukkan kurve juling positif yang berarti sebagian besar skor pada siklus I cenderung rendah. Persentase nilai rata-rata pada siklus I yaitu,0% yang dikonversikan pada tabel kriteria persentase berada pada interval 5 79 dengan kriteria sedang. Ketuntasan klasikal pada siklus I diperoleh 0,% dimana 13 siswa yang tuntas dari jumlah siswa yaitu 3 siswa. Data tentang aktivitas belajar siswa pada siklus II diperoleh melalui penilaian dengan menggunakan lembar observasi, dengan indikator dan 30 aspek, indikator aktivitas belajar tersebut meliputi kegiatan visual, kegiatan oral, kegiatan listening, kegiatan writing, kegiatan mental dan kegiatan emosional. Setelah data didapatkan mean (M) didapat sebesar,5, median (Md) didapat sebesar 5,1, modus (Mo) didapat sebesar 7,5. Data tersebut dapat digambarkan menjadi grafik polygon sebagai berikut.

1 10 1 10 0,5,5 7,5 0,5,5 9,5 M =,5 Mo = 7,5 0,5 7,5 0,5,5 9,5 9,5 Me = 5,1 Mo= 1,5 Me = 0,77 Grafik 3. Grafik Polygon Aktivitas Siswa pada Siklus II Hasil analisis mengenai aktivitas pada siklus II, diperoleh M=,5; Me= 5,1; dan Mo= 7,5 sehingga Mo=7,5 > Me = 5,1 > M=,5 yang menunjukkan kurve juling negatif yang berarti sebagian besar skor pada siklus II cenderung tinggi. Persentase nilai rata-rata pada siklus II yaitu,5% yang dikonversikan pada tabel kriteria persentase berada pada interval 0 9 dengan kriteria aktif. Data hasil penguasaan kompetensi pengetahuan IPS siswa pada siklus II diperoleh melalui pemberian tes pada tes akhir siklus II. Tes penguasaan kompetensi pengetahuan dibuat berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun dengan jumlah soal sebanyak 30 butir yang berbentuk tes objektif. Setelah data didapatkan mean (M) didapat sebesar 0,, median (Me) didapat sebesar 0,77, modus (Mo) didapat sebesar 1,5. Data tersebut dapat digambarkan menjadi grafik polygon sebagai berikut. M= 0, Grafik. Grafik Polygon Penguasaan Kompetensi Pengetahuan IPS Siswa pada Siklus II Hasil analisis mengenai penguasaan kompetensi pengetahuan IPS pada siklus II, diperoleh M= 0,; Me= 0,77; dan Mo= 1,5 sehingga Mo=1,5 > Me = 0,77 > M= 0, yang menunjukkan kurve juling negatif yang berarti sebagian besar skor pada siklus II cenderung tinggi. Persentase nilai rata-rata pada siklus II yaitu 0,% yang dikonversikan pada tabel kriteria persentase berada pada interval 0 9 dengan kriteria aktif. Ketuntasan klasikal pada siklus II diperoleh 7,5% dimana siswa yang tuntas dari jumlah siswa yaitu 3 siswa. Dengan penerapan pendekatan saintifik berbasis keterampilan dasar mengajar dapat meningkatkan aktivitas dan pada siswa kelas V pada tema sejarah peradaban Indonesia. Adanya peningkatan yang terjadi dari siklus I ke siklus II maka penelitian ini dihentikan. 7

Berdasarkan nilai rata-rata hasil analisis data penelitian tindakan kelas pada siklus I dan II, maka dapat dihitung peningkatan aktivitas dan penguasaan kompetensi pengetahuan IPS siswa kelas V SD Negeri Tonja sebagai berikut. Tabel 1. Tabel Data Peningkatan Aktivitas dan penguasaan kompetensi pengetahuan IPS dari Siklus I dan Siklus II Variabel Persentase Mean Aktivitas Persentase Mean Penguasaan Kompetensi Pengetahuan IPS Ketuntasan Klasikal Siklus I Siklus II Peningkatan 5,5%,5% 17,0%,0% 0,% 1,% 0,% 7,5%,% Data peningkatan aktivitas dan siswa dari pelaksanaan siklus I dan siklus II dapat juga dilihat dalam bentuk grafik seperti di bawah ini. 100% 90% 0% 70% 0% 50% 0% 30% 0% 10% 0% Siklus I Siklus II Aktivitas Penguasaan Kompetensi Pengetahuan IPS Ketuntasan Klasikal Grafik 5. Grafik Peningkatan Aktivitas dan Penguasaan Kompetensi Pengetahuan IPS Siswa Kelas V SD Negeri Tonja Pada siklus II nilai rata-rata aktivitas dan penguasaan kompetensi pengetahuan IPS siswa meningkat. Persentase rata-rata aktivitas belajar siswa meningkat 17,0 dari 5,5 pada siklus I menjadi,5 pada siklus II. Nilai rata-rata penguasaan kompetensi pengetahuan IPS siswa meningkat 1, dari,0 pada siklus I menjadi 0, pada siklus II. Ketuntasan belajar muatan materi IPS secara klasikal meningkat,% dari 0,% pada siklus I menjadi 7,5% pada siklus II. Dengan demikian secara klasikal aktivitas dan penguasaan kompetensi pengetahuan IPS siswa kelas V sudah sesuai dengan kriteria yang diharapkan. Adanya peningkatan ini karena diterapkannya pendekatan saintifik berbasis keterampilan dasar mengajar sehingga terjadi peningkatan aktivitas dan secara efektif. Hal ini didukung oleh pendapat Susanto (013:5) bahwa untuk mengembangkan potensi siswa perlu diterapkan sebuah pendekatan pembelajaran yang inovatif dan konstruktif. Berdasarkan pada hal-hal tersebut maka dengan menggunakan pendekatan saintifik berbasis keterampilan dasar mengajar secara efektif dapat meningkatkan aktivitas peserta didik dan lebih memberi peluang kepada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses belajar. Keterampilan dasar mengajar menyebabkan siswa memperoleh pengalaman belajar yang lebih bermakna dan lebih melekat dalam pikiran mereka. Berdasarkan pemaparan di atas, penerapan pendekatan saintifik berbasis keterampilan dasar mengajar dapat meningkatkan minat belajar siswa yang berdampak pada meningkatnya aktivitas dan penguasaan kompetensi pengetahuan IPS siswa. Hal ini dikarenakan, pendekatan saintifik berbasis keterampilan dasar mengajar ini memiliki kelebihan dalam pembelajaran. Kelebihannya dapat dilihat dari komponen-komponen pendekatan saintifik yaitu kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan. Pada kegiatan mengamati ini, siswa dilatih untuk melatih kesungguhan siswa dalam mencari informasi, menemukan fakta ataupun suatu persoalan. Kegiatan menanya yaitu mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang tidak dipahami dari sesuatu yang

diamati. Dalam kegiatan menanya ini siswa diupayakan untuk mengembangkan rasa ingin tahu dan sikap kritis. Setelah menanya, siswa diajak untuk mengumpulkan informasi ataupun faktafakta dalam rangka menjawab pertanyaan permasalahan yang diajukan. Kegiatan mencoba ini dilakukan untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan dan menghargai pendapat orang lain pada diri siswa. Setelah mengumpulkan informasi, kegiatan yang dilakukan adalah mengolah informasi ataupun fakta-fakta yang telah dikumpulkan menjadi sebuah kesimpulan. Kegiatan menalar ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan bernalar secara sistematis dan logis. Kegiatan yang terakhir adalah menyampaikan hasil kegiatan belajar kepada orang lain secara jelas dan komunikatif, baik lisan ataupun tulisan. Dalam kegiatan mengkomunikasikan siswa diupayakan untuk mengembangkan sikap jujur, percaya diri, bertanggung jawab, dan toleran dalam menyampaikan pendapat kepada orang lain. Komponen ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran serta dipadukan dengan keterampilan dasar mengajar yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan siswa. Berdasarkan uraian tersebut dan peningkatan-peningkatan yang terjadi pada setiap siklus menunjukkan bahwa penerapan pendekatan saintifik berbasis keterampilan dasar mengajar dapat meningkatkan aktivitas dan penguasaan kompetensi pengetahuan IPS pada siswa kelas V SD Negeri Tonja Tahun Pelajaran 015/01. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan saintifik berbasis keterampilan dasar mengajar dapat meningkatkan aktivitas belajar pada siswa kelas V SD Negeri Tonja tahun pelajaran 015/01. Nilai rata-rata aktivitas belajar siswa meningkat 17,0 pada siklus I ratarata = 5,5 sedangkan pada siklus II ratarata =,5. Begitu juga dengan nilai persentase rata-rata (M%) penguasaan kompetensi pengetahuan IPS siswa meningkat 1,% pada siklus I M% =,0% sedangkan pada siklus II M% = 0,%. Sedangkan ketuntasan belajar klasikal meningkat,% pada siklus I = 0,% sedangkan pada siklus II = 7,5%. Berdasarkan simpulan yang diperoleh dalam penelitian tindakan kelas ini diajukan saran-saran sebagai berikut. Kepada guru agar dapat mengimplementasikan pendekatan saintifik berbasis keterampilan dasar mengajar untuk meningkatkan aktivitas dan siswa. Kepada sekolah agar dapat mengimplementasikan pendekatan saintifik berbasis keterampilan dasar mengajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Kepada peneliti lain untuk dapat mengembangkan pendekatan saintifik berbasis keterampilan dasar mengajar dengan menyempurnakan aspek-aspek yang belum terjangkau dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Prof. Dr. 015. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Daryanto. 01. Pendekatan Pembelajaran Saintifik. Yogyakarta: Gava Media Kosasih. 01. Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 013. Bandung: Yrama Widya Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 01. Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 013. Bandung: Bumi Aksara. Sani, Ridwan Abdullah. 01. Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 013. Jakarta. Bumi Aksara. Sanjaya, Wina. 01. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana. 9