FKIP 2015, ANALISIS KEMAMPUAN DASAR MENGAJAR CALON GURU BIOLOGI DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA

dokumen-dokumen yang mirip
KETERAMPILAN CALON GURU BIOLOGI MERANCANG PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 BIOLOGY TEACHER CANDICATE SKILLS IN DESIGN LEARNING CURRICULUM 2013

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

KESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH

Yustini Yusuf, Raja Hussien Arief dan Fitria Ruswinda Sari Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru 28293

PENDAHULUAN. Andri Irawan

KEMAMPUAN GURU BIOLOGI SMA DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK (AUTHENTIC ASSESMENT) SEBAGAI EVALUASI PEMBELAJARAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN

Sumarni 1), Nurul Afifah 2) dan Dahlia 3)

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

Mardiatul Hasanah 41, Wachju Subchan 42, Dwi Wahyuni 43

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE LATIHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 AIR EMAS KECAMATAN UKUI

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 1975

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

Imam Mahadi Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MELODI MENGGUNAKAN ALAT MUSIK REKORDER SOPRAN PADA SISWA KELAS VIII

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom

DESKRIPSI PENGUASAAN KONSEP VEKTOR DAN JENIS KESALAHANNYA DITINJAU DARI TINGKAT PENCAPAIAN KOGNITIF PADA MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA

ANALISIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH PRAKTEK PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MEDIA LUAS DAERAH ARSIRAN KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh:

Penerapan Asesmen Kinerja Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ekonomi Sri Imawatin, Bambang Hari Purnomo Abstrak:

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PROFIL KEMAMPUAN MAHASISWA PGMI FAKULTAS TARBIYAH DALAM MENGEMBANGKAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BERBASIS KTSP

EMILIANA NIM.F

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN METODE DIKSUSI DI KELAS III SD

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR DOSEN

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

KORELASI ANTARA KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM FISIKA DAN PENGEMBANGAN PROGRAM PENGAJARAN FISIKA

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

JURNAL PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR TUMBUHAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP DHARMA WANITA PARE

IMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU

ANALISIS KEMAMPUAN MEMBUAT JURNAL PENYESUAIAN SISWA KELAS XII IPS SMA NEGERI 3 PONTIANAK

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

Keyword : Cooperative Type Think Pair Share (TPS), Science Learning Outcomes.

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA MELALUI LESSON STUDY PADA MATA KULIAH MORFOLOGI TUMBUHAN

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG STRUKTUR BATANG DAN FUNGSINYA MELALUI METODE DEMONSTRASI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32

KAJIAN KEMAMPUAN GURU BIOLOGI SMA NEGERI DALAM MENGEMBANGKAN SILABUS DAN RPP

ANALISIS KETERAMPILAN MENGAJAR CALON GURU PENDIDIKAN MATEMATIKA PADA MATA KULIAH MICRO TEACHING

Joyful Learning Journal

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

KEMAMPUAN KETERAMPILAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS PADA KEGIATAN MICROTEACHING TAHUN AKADEMIK 2013/2014

PENGARUH PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI TARI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

HARLINA .

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

RENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 1 TIUMANG KABUPATEN DHARMASRAYA

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA

Edu Geography 3 (7) (2015) Edu Geography.

Kata Kunci: Model Pembelajaran, Problem Based Learning, Hasil Belajar 1

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI

Deskripsi Kemampuan Mahasiswa Biologi Tahun Ajaran 2009/2010 Dalam Penyusunan Rencana Pembelajaran Berdasarkan KTSP di Sekolah Menengah

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN PONTIANAK SELATAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS X

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA PEMBELAJARANIPS TERPADU KELAS VIII DI SMP JURNAL ILMIAH

KOMPETENSI MAHASISWA PPL PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH IAIN AR-RANIRY DALAM PENGAJARAN BIOLOGI (STUDI KASUS PADA MAN KOTA BANDA ACEH)

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

ABILITY TO WRITING SHORT MESSAGES CLASS VII SMP SOREK DUA STATE PELALAWAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI PAILKEM METODE GALLERY WALK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

KEMAHIRAN MENULIS PIDATO SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN BENGKAYANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH YUSPITA NIM.

VALIDASI PERANGKAT PEMBELAJARAN MATA KULIAH STRATEGI PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI OBSERVASI DALAM LESSON STUDY

Abstrak. Kata kunci :Eksperimen Inkuiri, Eksperimen Verifikasi, Tingkat Keaktifan, Hasil Belajar.

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

EFEKTIFITAS GABUNGAN TES SUBJEKTIF DAN TES OBJEKTIF DALAM MENGEVALUSI HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP NEGERI 11 BANDA ACEH

PENINGKATKAN PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI METODE LEARNING TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

Analisis Kualitas Pembelajaran Guru Matematika dengan Menggunakan Model EKOP di SMK Teknologi Tri Tunggal 45 Makassar

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

Olahairullah. Kata Kunci:Media Penugasan Proyek, Keterampilan Proses Mengkomunikasikan Hasil, Hasil Belajar

LEARNING MODEL APPLICATION EXPLICIT INSTRUCTION TO INCREASE THE ABILITY OF MOTION ZAPIN DANCE BASIC CLASS V SDN 143 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II SD NEGERI 8 PEKANBARU

Peningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri. Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH DENGAN METODE PROBLEM SOLVING

PEMAHAMAN GURU PROGRAM STUDI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN TENTANG RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMKN 1 SUMATERA BARAT

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWAKELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN METODE EKSPERIMEN DI SD NEGERI 27 SUNGAI LIMAU

TINJAUAN PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPA KELAS VII DI SMP NEGERI 31 PADANG ARTIKEL ILMIAH

Transkripsi:

ANALISIS KEMAMPUAN DASAR MENGAJAR CALON GURU BIOLOGI DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA Analysis of Basic Teaching Skills Pre-Service Biology Teacher at Biology Education Department FKIP Tanjungpura University Reni Marlina, S.Pd.,M.Pd Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tanjungpura Alamat: Jl. Prof. Dr. Hadari Nawawi. Jl Ahmad Yani Pontianak Kal-Bar kodepos 78124 HP. 085252125521; email: renitahak@yahoo.com Abstrak Analisis kemampuan dasar mengajar calon guru biologi perlu dilakukan untuk mempersiapkan siswa untuk dapat mendidik dengan benar. Tidak hanya memprioritaskan aspek kognitif, tetapi juga aspek psikomotorik dan afektif. Sebagai salah satu langkah untuk mempersiapkan calon guru biologi agar percaya diri di depan kelas disarankan harus membuat Rencana Pembelajaran (RPP) berdasarkan kurikulum sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh informasi tentang kemampuan calon guru biologi dalam merancang rencana pelajaran dan tampil di depan kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester V program studi pendidikan biologi yang mengikuti mata kuliah kemampuan dasar mengajar di FKIP Universitas Tanjungpura, terdiri dari 27 siswa. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian RPP dan penilaian kinerja. Data dianalisis dengan menghitung komponen dan indikator dengan skala likert dan diubah menjadi persentase untuk setiap penilaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode mengajar calon guru biologi 82% dengan kategori sangat baik dan untuk kualitas mengajar termasuk dalam kategori baik dengan rata-rata 73%. Kata kunci: Kemampuan Dasar mengajar, calon guru biologi, metode mengajar kualitas mengajar Abstract Analysis of basic teaching skills pre-service biology teacher need to be done for prepare students to be able to educate properly. Not only prioritize cognitive aspects, but also aspects of psychomotor and affective. As one of the steps to prepare pre-service biology teacher to be confidence in the front of the class is suggested should make Lesson Plan (RPP) based on school curriculum. This is a descriptive study aimed to obtain information about the ability pre-service biology teacher in designing lesson plans and performing in front of the class. The sample were 5 nd semester pre-service biology teacher at biology education department that following the basic teaching skills course at FKIP Tanjungpura University, consist of 27 students. The instruments used RPP assessment sheets and performance assessment. Analyzed data scoring by likert scale and converted in the percentage for each assessment. The results showed that teaching method pre-service biology teacher is 82% with good category and for teaching quality is good category with an average 73%. Keywords: basic teaching skills, pre-service biology teacher, teaching method, teching quality PENDAHULUAN Program studi pendidikan biologi dibawah naungan lembaga pendidikan tinggi kependidikan (LPTK) merupakan program studi yang menghasilkan calon guru biologi. calon 414

guru biologi yang diharapkan tidak hanya menguasai materi biologi namun tentunya harus memiliki kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik meliputi kemampuan dalam mengelola proses pelaksanaan pembelajaran yang mencakup bagaimana memahami siswa dan membuat evaluasi proses pembelajaran yang efektif. Mempersiapkan mahasiswa untuk dapat mendidik dengan baik memerlukan pelatihan secara berkesinambungan dengan memberikan kesempatan untuk membiasakan diri tampil di depan kelas. Latihan tampil di depan kelas sejak dini sangat penting diterapkan yaitu pada saat mahasiswa mengambil mata kuliah kemampuan dasar mengajar. Pada mata kuliah kemampuan dasar mengajar, mahasiswa harus sadar tentang adanya perbedaan antara belajar dengan melakukan apa yang dipelajari. Berdasarkan pengalaman mengajar peneliti sejak Januari 2008 dapat disimpulkan bahwa sering kali mahasiswa pendidikan biologi lebih senang membaca, mendengar, dan memperhatikan dosen mereka menjelaskan di depan kelas dibandingkan melakukan apa yang mereka pelajari. Mereka kadang terlibat aktif dalam mendengarkan materi dan membaca bahan ajar yang diberikan oleh dosennya, tapi banyak diantara mereka yang masih juga tidak mengaplikasikan materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Mengapa demikian? Karena kegiatan belajar dan melakukan adalah dua hal yang berbeda. Banyak mahasiswa yang lebih senang belajar, tetapi ketika diminta melakukan apa yang dipelajari mereka merasa kebingungan. Berdasarkan hasil wawancara (Februari 2015) dengan lima orang mahasiswa pendidikan biologi yaitu semester II berjumlah dua orang dan semester IV berjumlah tiga orang, diperoleh informasi bahwa menurut mereka belajar dengan kecenderungan menghapal materi akan dapat menguasai ilmu pengetahuan. Padahal seperti yang kita ketahui bahwa pembelajaran yang bermakna adalah jika memiliki keterampilan dalam mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya bukan dihapal. Mahasiswa calon guru biologi tentu saja tidak cocok mempelajari materi dengan cara menghapal. Hal ini disebabkan karena seorang guru bukan hanya dituntut untuk dapat menguasai dan memahami materi pembelajaran secara mandiri tetapi juga dituntut untuk dapat menyampaikan dengan baik dan benar kepada para siswanya. Tugas seorang guru dapat dibedakan menjadi tiga yaitu tugas profesional, tugas personal, dan tugas sosial (Sahertian P.A dan Sahertian I.A., 1990). Menurut Sulaiman (1979), guru harus memiliki kemampuan melaksanakan tugas sebagai pendidik, pengajar, dan pelatih. Sebagai seorang pengajar, guru dituntut untuk dapat merencanakan proses pembelajaran yang meliputi penggunaan metode, penggunaan media pembelajaran, dan penilaian proses pembelajaran. Karena tugas yang demikian, maka program studi pendidikan biologi sebagai lembaga yang harapannya akan melahirkan caloncalon guru profesional harus benar-benar melatih keterampilan pedagogik mahasiswanya. Melalui mata kuliah kemampuan dasar mengajar biologi, mahasiswa akan dilatih agar dapat menguasai keterampilan-keterampilan dasar mengajar. Menurut Usman (1992) terdapat delapan keterampian dasar mengajar yaitu: (1) keterampilan bertanya, (2) keterampilan memberi penguatan, (3) keterampilan mengadakan variasi, (4) keterampilan menjelaskan, (5) keterampilan membuka dan menutup pelajaran, (6) keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, (7) keterampilan mengelola kelas, dan (8) keterampilan mengajar perseorangan. Delapan keterampilan dasar mengajar dapat diamati pada saat tampil mengajar di depan kelas dengan menggunakan lembar pengamatan kualitas mengajar. Sebelum mengajar, ada perangkat yang harus dipersiapkan yaitu metodologi pengajaran yang menyangkut beberapa unsur seperti mempersiapkan bahan yang akan diajarkan, memilih metode yang tepat, dan menggunakan media yang sesuai. Seorang guru diharapkan memiliki kemampuan dalam hal mengorganisasikan proses mengajar, seperti membuat persiapan, menggunakan metode, 415

memilih dan menggunakan alat pengajaran serta menilai hasil belajar. Mengorganisasikan adalah menyatukan atau menyusun bagian-bagian untuk mencapai tujuan tertentu (Depdikbud, 1994). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan dasar mengajar calon guru biologi. informasi tentang kemampuan dasar mengajar ini dapat dijadikan indikator dalam perbaikan perkuliahan program studi pendidikan biologi. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Menurut Arikunto (2006) metode deskriptif adalah suatu metode yang meneliti sekelompok manusia, suatu objek, suatu sistem pemikiran ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang. Tujuannya adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Metode deskriptif dipilih karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mendeskripsikan kemampuan dasar mengajar calon guru biologi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua kelas yang mengambil mata kuliahkemampuan dasar mengajar sebanyak 4 kelas yaitu kelas Pendidikan Guru MIPA berbasis keunggulan (PGMIPAU), kelas regular A1, reguler A2, dan kelas reguler B. Dipilih secara acak dan diperoleh kelas PGMIPAU sebagai sampel penelitian. Sampel berjumlah 27 mahasiswa yang terdiri dari 6 laki-laki dan 21 perempuan. Data diperoleh dari hasil pengamatan metode pengajaran dan kualitas pembelajaran. Data pertama diperoleh dari lembar penilaian metode pengajaran dan data selanjutnya diperoleh dari lembar pengamatan kualitas pengajaran. Data kualitas pembelajaran dilakukan dengan teknik observasi yang dilakukan pada waktu calon guru sedang mengajar berdasarkan persiapan yang telah disusun. Pelaksanaan observasi dilakukan oleh tim pengampu mata kuliah yang terdiri dari 3 orang dosen program studi pendidikan biologi. 1. Metode Mengajar Pada pengamatan mengenai unsur-unsur dari metodologi pengajaran, penulis merumuskan hal yang diungkap: (1) ketepatan dalam merencanakan bahan pengajaran. Bahan pengajaran meliputi bahan pengajaran utama, bahan pengayaan. Menyusun atau menentukan bahan yang sesuai kemampuan siswa yang diajar; (2) ketepatan dalam merencanakan pengelolaan kegiatan belajar mengajar. Komponen ini mencakup perumusan tujuan pembelajaran, pemilihan dan penentuan metode yang sesuai dengan bahan yang diajarkan, menentukan langkah-langkah mengajar dan memotivasi siswa; (3) kemampuan dalam merencanakan pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas mencakup cara mempersiapkan kondisi belajar siswa, pengalokasian waktu dan cara memotivasi siwa; (4) penguasaan media pembelajaran. Penguasaan tentang media terdiri dari ketepatan memilih dan menentukan media yang cocok dengan materi yang akan diajarkan. Mencari sumber pengajaran yang relevan; (5) kemampuan merencanakan dan menilai hasil belajar, meliputi bentuk, prosedur, dan alat penilaian yang sesuai dengan bahan dan tingkat kemampuan siswa. Metodologi pengajaran terdiri dari beberapa hal diantaranya: a. Kemampuan menyiapkan bahan ajar sesuai kurikulum b. Kemampuan menyiapkan bahan ajar sesuai jenjang kemampuan anak c. Menentukan bahan pengayaan sesuai materi pokok d. Perumusan tujuan pembelajaran e. Strategi mengajar f. Membangkitkan motivasi siswa g. Memahami perbedaan individu siswa 416

h. Pengaturan penggunaan waktu pembelajaran i. Pelibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar j. Media pembelajaran k. Sumber belajar l. Bentuk dan prosedur penilaian m. Alat penilaian Berdasarkan komponen yang telah disusun, dibuat pedoman untuk menilai metode mengajar. Kegiatan menyiapkan proses pembelajaran ini sangat mempengaruhi proses pembelajaran. Persiapan yang baik akan memperoleh hasil yang baik. 2. Kualitas Mengajar Pada pengamatan mengenai unsur-unsur dari kualitas pembelajaran, penulis merumuskan hal yang diungkap meliputi: a. Efisiensi penggunaan waktu dalam mengajar b. Menciptakan lingkungan mengajar yang kondusif c. Keterampilan membantu siswa mengenal pentingnya topik d. Pendemonstrasian penguasaan bahan pengajaaran dalam KBM e. Kejelasan isi matri pelajaran f. Penggunaan pertanyaan dan respon siswa g. Penampilan guru dalam KBM h. Kesesuaian metode dengan tujuan dan perubahan situasi i. Kesesuaian media dengan tujuan pembelajaran j. Penggunaan bahan latihan pengajaran sesuai tujuan k. Strategi penyampaian materi pelajaran pada siswa l. Penggunaan berbagai metode mengajar m. Perhatian terhadap individual dan kelompok n. Keterampilan membuka pelajaran o. Keterampilan pelibatan siswa dalam KBM p. Keterampilan memotivasi siswa dalam KBM q. Keterampilan menutup pelajaran r. Mengadakan evaluasi selama PBM s. Kemampuan mendemonstrasikan pelaksanaan penilaian t. Menafsirkan hasil penilaian Berdasarkan penilaian-penilaian di atas, mahasiswa calon guru biologi dapat diberi skor berdasarkan pedoman penilaian. Data dianalisis dengan menghitung komponen dan indikator dengan skala likert dan diubah menjadi persentase untuk setiap penilaian. Pengolahan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menyatakan skor dalam bentuk persentase dengan rumus: R NP x100% SM Keterangan: NP= Persentase kemampuan R = Skor yang diperoleh SM =Skor maksimum (Purwanto, 1991). 2. Mencari persentase rata-rata dengan rumus 3. Menafsirkan persentase dengan kriteria: X N X i (Arikunto, 1990). 417

76% - 100% Sangat Baik 55% - 75% Baik 54% Kurang HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Untuk mengetahui kualitas mengajar calon guru biologi digunakan lembar observasi. Hasil pengamatan dirangkum dalam Tabel 1. Tabel 1. Kualitas Mengajar Mahasiswa Calon Guru Biologi Tahun Ajaran 2014/2015 pada Masing-Masing Komponen Kualitas Mengajar No Kemampuan dasar mengajar Persentase (%) Kriteria 1 Mengorganisasikan waktu dan tempat 80 Sangat Kuat 2 Mengadakan interaksi belajar mengajar 73 Baik 3 Menggunakan metode dan media 71 Baik 4 Strategi dalam pembelajaran 74 Baik 5 Mengelola kelas 72 Baik 6 Menyampaikan materi 66 Baik 7 Melaksanakan evaluasi 75 Baik Rata-rata 73 Baik Berdasarkan data tersebut tampak hasil pengamatan yang dilakukan oleh 3 observer bahwa kemampuan dalam mengorganisasikan waktu dan tempat memiliki kriteria lebih baik dibandingkan komponen kemampuan lainnya dengan persentase 80%. Selain itu, komponen yang paling tidak dikuasai adalah menyampaikan materi dengan persentase hanya 66%. Selain data diatas, berikut Tabel 2 yang menyajikan hasil observasi metode mengajar mahasiswa calon guru biologi. Tabel 2. Penguasaan Metode Mengajar Mahasiswa Calon Guru Biologi Tahun Ajaran 2014/2015 pada Masing-Masing Komponen Metode Mengajar No Kemampuan dasar mengajar Persentase (%) Kriteria 1 Ketepatan dalam merencanakan bahan pengajaran 84 Sangat Kuat 2 Ketepatan dalam merencanakan pengelolaan kegiatan Sangat Baik 80 belajar mengajar 3 Kemampuan dalam merencanakan pengelolaan kelas 83 Sangat Baik 4 Penguasaan media pembelajaran 81 Sangat Baik 5 Merencanakan dan menilai hasil belajar 82 Sangat Baik Rata-rata 82 Sangat Baik PEMBAHASAN Kualitas mengajar calon guru biologi diperoleh dari kemampuan dasar mengajar. Kemampuan dasar mengajar yang peneliti amati terdiri dari tujuh macam keterampilan mengajar yang harus dikuasai oleh calon guru biologi. Ketujuh macam komponen kemampuan dasar mengajar tersebut meliputi kemampuan mengorganisasikan waktu dan tempat, mengadakan interaksi belajar mengajar, menggunakan metode dan media, strategi dalam pembelajaran, mengelola kelas, menyampaikan materi dan melaksanakan evaluasi. Waktu yang telah disepakati dalam satu kali tampil adalah 45 menit. Mahasiswa dituntut untuk dapat menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Terdapat 19 mahasiswa 418

yang dapat melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang ditentukan. Selain itu terdapat 6 mahasiswa yang melebihi waktu yang ditentukan dan terdapat 4 orang mahasiswa yang tidak mencukupi waktu yang ditentukan. Sebagian besar mahasiswa yang melebihi waktu yang telah ditentukan diebabkan terlalu terlena dalam apersepsi. Sebaliknya, mahasiswa yang telah selesai melaksanakan PBM namun waktu masih tersedia disebabkan oleh merasa kebingungan dalam menjelaskan materi, kurang mampu dalam menjelaskan, hanya membaca power point. Sebagian besar interaksi yang terjadi antara mahasiswa yang mengalami praktek mengajar berjalan dengan baik, semua terlibat secara aktif sehingga suasana kelas menjadi menyenangkan. Hal ini didukung oleh pendapat Soemanto (1991) yang menyatakan bahwa dengan adanya interaksi yang baik, maka informasi yang disampaikan akan diperoleh dengan baik. Pembelajaran yang menggunakan media akan dapat membantu dalam proses penjelasan materi. Proses pembelajaran tidak akan terlepas dari penggunaan media dan model pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 71% telah menggunakan media dengan baik. Media pembelajaran berfungsi membantu siswa dalam memahami materi dan membantu guru dalam menjelaskan materi pelajaran. Menurut Slameto (2010) waktu guru mengajar didepan kelas, harus berusaha menunjukkan benda-benda yang asli. Bila mengalami kerusakan boleh menunjukkan model, gambar, benda tiruan atau menggunakan media lainnya seperti radio, tape recorder, TV dan lain sebagainya. Pendapat diatas menunjukkan bahwa guru dapat memilih dan menggunakan media untuk mendukung suksesnya suatu pembelajaran. Strategi mengajar yang digunakan oleh mahasiswa telah dapat menghidupkan suasana kelas. Dari hasil observasi juga terlihat bahwa pembelajaran telah dapat menggugah semangat untuk belajar. Penyampaian materi telah diberikan dengan urutan yang logis yaitu dari mudah meningkat ke yang sulit. Sehingga kriteria yang diperoleh dalam metode mengajar ini sebesar 74% dengan kategori baik. Dari hasil observasi juga diperoleh bahwa mahasiswa tidak kaku dalam penggunaan metode mengajar, pada suatu saat mereka kadang mengubah metode satu engan metode lain apabila suatu metode yang dipakai kurang berhasil atau tidak cocok dengan situasi. Persentase pengelolaan kelas yang diperoleh sebesar 72% dengan kategori baik. Hal ini disebabkan dari hasil observasi terlihat bahwa mahasiswa terlibat langsung dalam aktivitas peserta didik mereka. Selain itu, mahasiswa juga telah dapat menciptakan kondisi yang optimal untuk terjadinya PBM. Kemampuan mahasiswa dalam menyampaikan materi merupakan persentase paling rendah yaitu hanya 66%. Berdasarkan hasil observasi masih ditemukan mahasiswa yang terbata-bata dalam menjelaskan. Hal ini mengindikasikan bahwa mahasiswa tersebut masih kurang dalam menguasai materi. Mahasiswa juga sedikit kebingungan dalam memberikan contoh yang nyata di kehidupan sehari-hari pada materi yang dipelajari. Diakhir pembelajaran dilakukan tes hasil belajar guna melihat pencapaian pemahaman terhadap materi, seperti yang telah dijelaskan oleh Mudjiono dan Dimyati (2009) bahwa evaluasi hasil belajar bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran. Kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan evaluasi mencapai persentase 75%. Bentuk soal dan cara memberikan evaluasi sudah dalam kategori baik, terlihat dari tidak adanya peserta didik yang merasa kebingungan dengan soal yang diberikan. 419

PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1. Metode mengajar calon guru biologi yang terdiri dari lima komponen yaitu ketepatan dalam merencanakan bahan pengajaran, ketepatan dalam merencanakan pengelolaan kegiatan belajar mengajar, kemampuan dalam merencanakan pengelolaan kelas, penguasaan media pembelajaran, dan kemampuan merencanakan hasil belajar mencapai rata-rata persentase sebesar 82% dengan kategori sangat baik 2. kualitas mengajar yang terdiri dari tujuh komponen yang diamati meliputi kemampuan mengorganisasikan waktu dan tempat, mengadakan interaksi belajar mengajar, menggunakan metode dan media, strategi dalam pembelajaran, mengelola kelas, menyampaikan materi dan melaksanakan evaluasi termasuk dalam kategori baik dengan rata-rata 73%. Saran Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian tentang kemampuan dasar mengajar pada mata kuliah microteaching atau Praktek Pengalaman Lapangan 1 (PPL 1) dan PPL 2. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 1990. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka. Cipta. Depdikbud. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Mudjiono dan Dimyati. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Purwanto, M.N. 1991. Prinsip- Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya. Sahertian P.A dan Sahertian I.A. 1990. Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Program Inservis Education. Jakarta: Rineka Cipta. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Soemanto. 1991. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Sulaiman. 1979. Pengantar Teori dan Praktek Pengajaran. Semarang: IKIP Semarang Press. Usman, M.U.1992. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya. 420