A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sumber-sumber alamnya dengan cara melakukan pekerjaan dan kegiatan bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis, dan hal tersebut juga diatur dalam Al-Qur an. Konsep Al- dunia, tetapi juga menyangkut urusan akhirat.

BAB I PENDAHULUAN. dan sosialisme. Sistem tersebut mengacu kepada prinsip-prinsip yang sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. palsu, dan dengan begitu merasakan kehadiran Tuhan dan Keesaan-Nya, 1

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga aspek muamalah, khususnya ekonomi Islam.Al-Quran secara tegas. Allah SWT berfirman dalam al-quran yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah menjanjikan rezeki bagi makhluk yang ada di permukaan bumi ini, namun

BAB I PENDAHULUAN. segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pergeseran masa mengantarkan manusia dari masa lalu hingga kepada masa

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh perusahaan dimasa yang akan datang. kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman Cara mengukur peluang usaha

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan harta agar seseorang dapat memenuhi kebutuhannya, menikmati

BAB I PENDAHULUAN. yang mengatur semua aspek kehidupan manusia, baik aqidah, ibadah, akhlak. membeda-bedakan antara muslim dan non muslim.

BAB I PENDAHULUAN. bahkan terkadang menjadi sangat dominan dibanding dengan aktifitas-aktifitas

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan manusia dan pengetahuan teknologi yang dimiliki. 1

BAB I PENDAHULUAN. hidup dengan sendirinya antara satu sama yang lainnya saling membutuhkan dan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan usaha, yakni salah satunya adalah strategi pemasaran.

BAB I PENDAHULUAN. dan menganggap penting semua kerja yang produktif. 1 Pada setiap prilaku

BAB I PENDAHULUAN. penting tidak melanggar garis-garis yang telah ditentukan oleh Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan bagian dari kehidupan manusia, dalam. berdasarkan Al-Quran Al Karimdan As-Sunnah Nabawiyah.

BAB I PENDAHULUAN. masalah ini disebabkan, salah satu tolok ukur kemajuan suatu negara adalah dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bisnis merupakan kegiatan yang tak pernah lepas dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dalam ajaran islam tidak hanya dalam persoalan aqidah, tauhid. persoalan hubungan antar sesama manusia (muamalat).

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-undang Dasar Salah satu tujuan dilaksanakannya

BAB I PENDAHULUAN. akal manusia untuk menganalisa hukum-hukum syara, meneliti. perkembangan dengan pedoman pada nash-nash yang telah ada, supaya

BAB I PENDAHULUAN. paling penting dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, para ahli ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia perbankan hendaknya memberikan dampak positif dalam

pemberian semua jasa yang dibutuhkan nasabahnya baik nasabah penyimpan

BAB I PENDAHULUAN. (komprehensif) dan abadi ( universal) bagi seluruh umat manusia. Al Quran

BAB I PENDAHULUAN. pertanggung jawabannya di akhirat kelak. memperoleh dan memanfaatkan sumber daya yang memiliki nilai ekonomis

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan atau laba perusahaan. Hal ini dapat dilakukan, jika perusahaan. langsung terhadap peningkatan laba perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan alat pemuas untuk memenuhi kebutuhan manusia terbatas adanya,

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi serta bisa memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Oleh. yang paling baik serta keistimewaan yang menonjol.

BAB I PENDAHULUAN. 2013, hal Nana herdiana, Manajemen Bisnis Syariah dan Kewirausahaan, Pustaka Setia, Bandung,

BAB I PENDAHULUAN. kepada umatnya untuk berfikir ke depan dalam rangka mencapai tingkat

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan yaitu diciptakannya Nabi Adam as kemudian disusul dengan

BAB I PENDAHULUAN. kepada sang khalifah agar dipergunakan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. akan dijelaskan beberapa istilah dalam penelitian ini agar tidak terjadi kesalah

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan problematika terbesar dalam kehidupan. Sebab

BAB I PENDAHULUAN. mengandung ketentuan-ketentuan keimanan (aqidah) dan ketentuan -ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan saran pemenuhan kebutuhan yang berpedoman pada nilai-nilai Islam. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas terhadap sumber-sumber ekonomi yang terbatas dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses sosial dan manajemen. Dalam proses itu, individu-individu atau kelompokkelompok

BAB I PENDAHULUAN. itu ada dalam bentuk hubungan langsung dengan Allah SWT (Habluminallah) dan

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Kerjasama Pada Usaha Jahit Pakaian Antara Alfi-Aldi Tailor Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada. Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan.

BAB I PENDAHULUAN. bentuk penyaluran dana kemasyarakat baik bersifat produktif maupun konsumtif atas dasar

BAB I PENDAHULUAN. bahwa segala sesuatu harus dilakukan secara rapi, benar, tertib, dan teratur.

BAB I PENDAHULUAN. penciptaan dan pertukaran produk dan nilai 1. Berhasil tidaknya suatu usaha atau

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia dalam keadaan saling membutuhkan, maka Allah

BAB I PENDAHULUAN. diabaikan sebab dapat terjadi karyawan yang ditarik tidak sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja sebagai sarana Hablumminallah dan juga sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. tidak terduga dimasa depan, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian

BAB I PENDAHULUAN. pandangan Islam, nikmat Allah hampir tak terbatas. 1 Manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan. Agar perusahaan unggul dalam persaingan, selain berwawasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan. Dalam hal ini perlunya interaksi antara sesama. Di samping. hidup. Dalam ekonomi dikenal dengan istilah bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia perbankan, terutama perbankan syari ah tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. di buat dengan bahan baku daun gambir pilihan yang di peroleh langsung dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini banyak sekali bermunculan produk asuransi berbasis

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai peningkatan kemampuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kehidupan di dunia serta keinginan manusia yang sering kali berlebihan

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kampar ini dahulunya mereka berdagang di Pasar Usang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM USAHA TERASI UDANG. makanan berbahan baku udang rebon yang didirikanpada tahun 2004

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah khalifah di muka bumi, Islam memandang bumi dan isinya

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan oleh para pengusaha untuk mengembangkan usahanya. kedua belah pihak, yakni pembeli dan penjual.

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri. Ia telah ada semenjak diturunkannya nenek moyang manusia,

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga financial intermediary yang menjadi. kekurangan dana. Karena itu industri perbankan mempunyai peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam politik, sosial maupun ekonomi. Berbicara masalah ekonomi berarti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran Islam, salah satu aspek kehidupan yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama dakwah yang Hudan-Linnas sebagai pedoman hidup. maupun bathin dan juga kebahagiaan dunia dan akhirat.

BAB I PENDAHULUAN. mu amalah. Maua malah adalah kegiatan yang mengatur hal-hal yang

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Setiap manusia akan membutuhkan orang lain, bertolong-tolongan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kampar Provinsi Riau,dengan luas wilayah luas ± 99,66 km 2 atau 9,966 Ha, dengan pusat

BAB I PENDAHULUAN. seseorang yang mendorong dirinya agar memperoleh sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. Muslich, Etika Bisnis Pendekatan Substansi dan Fungsional, Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Cetakan Ke 1, 1998, hlm. 61.

BAB I PENDAHULUAN. cipta yang merupakan cerminan untuk manusia, harus dapat diupayakan serta

Lebih lanjut mari kita perhatikan QS Al Israa ayat 26 sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, keberadaan perusahaan perusahaan besar yang juga mempunyai

BAB III TINJAUAN TEORITIS TENTANG PERAN STRATEGIS UED

BAB I PENDAHULUAN. mereka berusaha dengan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,

BAB I PENDAHULUAN. satu ajaran islam yang mengatur pola kesejahteraan dan kemakmuran adalah pemberdayaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan sehari-hari kita perhatikan jutaan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. sendiri-sendiri yang merupakan motivasi pendiriannya yang harus dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. karunia dari Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Orang yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. bawahannya. Pengelolaan aktivitas setiap organisasi harus benar-benar tepat. manusia terutama yang memiliki etos kerja yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembuatan produk, perusahan perlu memutuskan beberapa. perencanaan untuk menunjang kegiatan produksi, salah satu perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam merupakan sekumpulan atau undang-undang yang mengatur perilaku

BAB I PENDAHULUAN. memberatkankalangan yang tidak mampu tetapi, juga memberatkan dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam sebagai agama Allah, merupakan agama yang universal dan. konprehensif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam memberikan kebebasan kepada setiap individu untuk

BAB I PENDAHULUAN. harus memahami etika dalam bersaing yang diajarkan Islam, dianjurkan agar

BAB I PENDAHULUAN. yang yang mempunyai tujuan yang sama dengan organisasi tersebut serta mempunyai

BAB V PEMBAHASAN. 1. Pengaruh Motivasi dan Pelatihan terhadap Prestasi Kerja. bebas yang secara bersamaan saling mempengaruhi variabel terikat.

BAB I PENDAHULUAN. hasilnya menjadi hak milik pribadi yang di hormati dan dilindungi karena terkait

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar sukses

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah telah menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini dan Allah telah memuliakan alam semesta ini untuk kepentingan manusia. Kedudukan manusia sebagai khalifah adalah untuk membangun dunia ini dan untuk mengeksploitasi sumber-sumber alamnya dengan cara melakukan pekerjaan dan kegiatan bisnis. Bisnis adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk memperoleh keuntungan sesuai dengan tujuan dan target yang diinginkan dalam berbagai bidang, baik jumlah maupun waktunya. 1 Keterlibatan muslim dalam bisnis bukan merupakan suatu hal baru, namun telah berlangsung sejak empat belas abad yang lalu. Hal tersebut tidaklah mengejutkan karena Islam menganjurkan umatnya untuk melakukan kegiatan bisnis, dalam hal tersebut juga diatur dalam Al-Quran. Dengan demikian Al-Quran membolehkan kegiatan bisnis. Lebih jauh Al-Quran juga memuat tentang bentuk yang sangat detail mengenai praktek bisnis yang dibolehkan. Konsep Al-Quran tentang bisnis sangatlah komprehensif, sehingga parameternya tidak hanya menyangkut dunia, tetapi juga menyangkut urusan akhirat. 2 Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kita sebagai khalifah di muka bumi ini telah diberikan Allah SWT hamparan bumi yang luas beserta 1 Kasmir, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta: Kencana, 2009), h.5 2 Buchari Alma, Manajemen Bisnis Syari ah, (Bandung: Alfabeta, 2009), h.1 1

2 isi nya untuk kita kelola menjadi berbagai macam usaha dan melakukan kegiatan usaha tanpa membuat kerusakan dimuka bumi tersebut. Firman Allah dalam Al-Quran Surat Al-Jumu ah ayat 10 yang berbunyi: Artinya: Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung 3 Dari terjemahan ayat di atas dapat dilihat bahwa maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah maksudnya adalah Allah menyeru atau memerintahkan kepada manusia untuk bekerja atau berusaha dalam mencari rezeki. Tentunya rezeki yang halal dan baik menurut Islam. Tanggung jawab manusia sebagai khalifah adalah mengelola resources yang telah disediakan oleh Allah secara efisien dan optimal agar kesejahteraan dan keadilan dapat ditegakkan. Satu hal yang harus dihindari adalah berbuat kerusakan dimuka bumi ini. Jika kita berbicara tentang bisnis sebuah perusahaan haruslah memiliki manajemen yang baik, terarah dan tepat untuk mempertahankan posisinya agar tetap exsis dan bertahan dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan dan resiko-resiko dalam dunia bisnis. 3 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahannya, (Jakarta: CV. ASY -Syifa Semarang, 1999), h. 933

3 Menurut James A.F Stoner dan Charles Wankel manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian upaya anggota organisasi (manusia) dan dari sumber-sumber organisasi lainnya (materi) untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. 4 Resiko merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan kehidupan, karena segala aktivitas pasti mengandung resiko. Bahkan ada anggapan yang mengatakan tidak ada hidup tanpa resiko sebagaimana tidak ada hidup tanpa kematian. Risiko adalah kemungkinan terjadinya suatu kerugian yang tidak diduga atau tidak diinginkan, jadi ketidak pastian atau kemungkinan terjadinya sesuatu yang apabila terjadi mengakibatkan kerugian. 5 Jadi, Manajemen resiko merupakan suatu cara, metode atau ilmu pengetahuan yang mempelajari berbagai jenis resiko, bagaimana resiko itu terjadi dan mengelola resiko tersebut dengan tujuan agar terhindar dari kerugian. 6 Dari pengertian manajemen dan resiko diatas dapat disimpulkan manajemen resiko merupakan suatu usaha untuk mengetahui, menganalisa serta mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh efektifitas dan efisiensi yang lebih tinggi. 7 Secara umum, kegiatan ekonomi dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu produksi, distribusi dan konsumsi. Semua itu tergantung pula kepada tenaga kerja, sumber daya alam, manajemen dan lain sebagainya. Kesemuan itu membentuk sebuah sistem rumit yang biasa disebut dengan kegiatan 4 B. Iswanto, Pengantar Manajemen, (Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2013), h.2 5 Seosino Djojosoedarso, Prinsip-prinsip Manjemen Resiko dan Asuransi, Cet. Ke-1 (Jakarta: Salemba Empat, 1999), h.2 6 Syarfi Ayat, Manajemen Risiko, (Jakarta: Gema Akasarti, 2003),h.1 7 Herman Darmawi, Manajemen Resiko, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), h. 17

4 ekonomi. Sistem ini memiliki satu tujuan yaitu kesejahteraan manusia. Bila sistem ini kacau, maka dapat dipastikan kehidupan manusia akan kacau pula. 8 Penelitian ini lebih difokuskan pada kegiatan distribusi Secara sederhana distribusi dapat dimaknai sebagai penyaluran menurut Suharto dan Tata Irwanto dalam kamusnya; distribusi adalah pembagian pengiriman barangbarang kepada orang banyak atau kebeberapa tempat. 9 Distribusi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari rantai pasok suatu produk. Peran distribusi sangat menentukan bagi tersampaikannya sebuah produk sampai ketangan konsumen dibutuhkan suatu proses yang efisiensi, yang menjamin produk sampai ke tangan konsumen secara luas dengan biaya, tenaga, waktu yang minimal.bila perusahaan memiliki sistem saluran distribusi yang efisien, maka perusahaan itu akan mampu memanajemen resiko dan menguasi pasar. Efisiensi merupakan kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar. Dalam perusahaan, usaha meningkatkan efisiensi umumnya dihubungkan dengan biaya yang kecil untuk memperoleh hasil tertentu atau biaya tertentu untuk hasil yang banyak. Ini berarti pemborosan ditekankan sekecil mungkin untuk mengurangi biaya ini dilakukan dengan efisien. 10 Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia yaitu tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan tidak membuang - hal.116 8 Akhmad Mujahidin, Ekonomi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2007), h.2 9 Suharto dan Tata Irwanto, Kamus Bahasa Indonesia Modern, (Surabaya: Indah, 1996), 10 T. Hani Handoko, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, (Yogyakarta: BPFE UGM, 1997) hal. 7

5 buang waktu, tenaga, biaya) mampu menjalankan tugas dengan tepat dan cermat. Bisnis adalah salah satu yang cukup menguntungkan dan mudah untuk dijalankan akan tetapi memiliki resiko yang cukup besar. Seperti bisnis terasi udang. Salah satu jenis bahan tambahan dalam suatu makanan yang ramai digemari. Perusahaan yang bergerak dibidang usaha terasi ini yang terletak di Kecamatan Pasir Limau Kapas KabupatenRokanHilir ini relatif banyak salah satunya adalah usaha terasi udang. Melihat banyaknya perusahaan yang bergerak dibidang industri usaha terasi ini sehingga membuat setiap pengusaha harus berpikir dan membuat strategi untuk meminimkan resiko dan memperoleh keuntungan maka tentunya telah terjadi persaingan yang ketat dalam memperebutkan pangsa pasar yang ada di Kecamatan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir. Pada Industri bahan makanan bukan hanya persaingan yang harus dihadapi melainkan resiko merupakan salah satu hal penting yang harus difikirkan dan dipertimbangkan oleh para pengusaha khususnya pada usaha Terasi Udang karena, lebih rentan kemungkinan terjadinya resiko-resiko dalam aliran rantai pasoknya seperti kontaminasi, masa kadaluarsa, dan mudah rusaknya produk selama penyiapan dan pendistribusian. Oleh karena itu, diperlukan adanya treatmen khusus penyimpanan produk serta keamanan bahan makanan ( food safety) menjadi faktor yang harus diperhatikan dalam proses pendistribusiannya agar lebih efisien.

6 Usaha terasi udang merupakan usaha yang bergerak dibidang industri pangan sudah berdiri sejak tahun 2004, sekitar 10 tahun yang lalu dan masih tetap eksis dan menghasilkan produk yang akan di distribusikan sampai sekarang, usaha terasi udang mendistribusikan produknya tidak hanya di RokanHilir saja bahkan Perawang, Kerinci, Ujung Batu, Tembilahan, Duridanmencapaisebagaianwilayah Sumatra Barat. Usaha terasi udang mengelola bahan-bahan udang yang berasal dari laut RokanHilir itu sendiri untuk dijadikan produk yang harus melakukan penerapan keamanan bahan makanan untuk menjamin kualitas dari produk yang dihasilkan. Usaha Terasi Udang ini melayani kebutuhan masyarakat dibidang pangan dan mendistribusikan hasil olahan ke pengencer yaitu warung-warung kecil dan seluruh pasar yang ada di RokanHilir tersebut dalam bentuk kemasan yang relatif terjangkau oleh masyarakat. 11 Persaingan bisnis yang ketat dalam perusahan terasi terkadang melakukan bisnis yang kurang terpuji, perusahan memberikan harga murah untuk mendapatkan konsumen atau pelanggan, tanpa memikirkan kualitas produk yang dihasilkan. Bukan hanya harus memikirkan kualitas produk akan tetapi perusahaan harus memikirkan resiko-resiko yang harus mereka hadapi dan menjaga keamanan produknya hingga sampai kepangsa pasar dengan baik sehingga dapat meminimalisirkan kerugian yang harus dihadapi oleh perusahaan. 11 Saiya, Wawancara, (Dikecamatan Pasir Limau Kapas:Tanggal: 15 Januari 2014)

7 Berdasarkan uraian diatas maka penulis ingin mengetahui bagaimana usaha terasi udang melakukan pendistribusian yang mereka produksi secara efisien sehingga penulis tertarik untuk mengangkatnya dalam bentuk penelitian yang berjudul EFISIENSI DISTRIBUSI DALAM MANAJEMEN RESIKO PADA USAHA TERASI UDANG MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (STUDI KASUS DIKEC.PASIR LIMAU KAPAS KAB.ROKANHILIR) B. Batasan Masalah Untuk mendapatkan kupasan yang lebih valid dan mendalam tentang inti permasalahan maka pembahasan dalam tulisan ini lebih difokuskan kepada efisiensi distribusi dalam manajemen resiko pada usaha terasi udang menurut perspektifekonomi Islam (studi kasus dikecamatan Pasir Limau Kapas Kabupaten RokanHilir). C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagian berikut: a. Seberapa besar tingkat efisien distribusi dalam manajemen resiko pada usaha Terasi udang? b. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat proses efisiensi distribusi pada usaha Terasi udang? c. Bagaimana tinjauan ekonomi Islam mengenai efisiensi distribusi dalam manajemen resiko pada usaha terasi udang?

8 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penilitian Tujuan dari penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui efisien distribusi dalam manajemen resiko pada usaha terasi udang b. Untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat proses distribusi pada usaha terasi udang c. Untuk mengetahui tinjauan ekonomi Islam mengenai efisiensi distribusi dalam manajemen resiko pada usaha terasi udang. 2. Manfaat Penelitian Adapun Manfaat dari Penelitian ini adalah: a. Diharapkan dapat dijadikan sebagai sumbangan informasi berkualitas dalam pengambilan keputusan terutama bagi perusahaan dalam menyeleksi dan menempatkan tenaga kerja serta sebagai bahan bagi peneliti-peneliti yang lain mengkaji masalah lebih lanjut. b. Untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam pada Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum. E. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang berlokasi pada Usaha terasi udang di Jalan Bhakti No:11. Adapun alasan peneliti melakukan penelitian dilokasi ini karena penulis mengetahui seberapa

9 besar tingkat keefisienan pada distribusi bahan tambahan makanan dalam pelaksanaannya rentan terkena resiko seperti: kontaminasi, kadaluarsa, dan kerusakan. 2. Subjek dan Objek a. Subjek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah pengusaha dan karyawan pada usaha terasi udang DiKecamatan Pasir Limau Kapas Kabupaten RokanHilir. b. Objek Penelitian Adapun objek dalam penelitian ini adalah efisiensi distribusi dalam manajemen resiko pada usaha terasi udang DiKecamatan Pasir Limau Kapas Kabupaten RokanHilir. 3. Populasi dan Sampel Populasi adalah pengusaha dan karyawan usaha terasi udang yang berjumlah 15 terdiri dari 1 pengusaha dan 14 karyawan. Kemudian penulis mengambil sampel 14 orang karyawan yang bekerja pada bagian distribusi dan 1 orang pengusaha dengan menggunakan metode Total Sampling. 4. Sumber Data Sumber data yang dipergunakan untuk menyusun penelitian ini terdiri dari: a. Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian.

10 b. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari buku-buku, dokumendokumen serta literature-literatur yang berkaitan dengan pembahasan penelitian. 5. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan kualitas data yang valid, maka metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah sebagai berikut: a. Observasi, yaitu melakukan pengamatan dilokasi penelitian untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai subjek penelitan. b. Wawancara, yaitu penelitian dengan cara tanya jawab secara lisan dan bertatap muka langsung kepada subjek penelitian yaitu pengusaha, manajer dan asisten manajer. c. Angket, yaitu pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan yang disusun dan nantinya akan diberikan (disebarkan) kepada sampel penelitian yaitu responden untuk dijawab. d. Studi kepustakaan, yaitu dengan meneliti buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 6. Metode Penulisan Penulis dalam penelitian ini menggunakan metode sebagai berikut: a. Deskriptif Analitik, yaitu menggambarkan masalah-masalah yang dibahas berdasarkan data yang diperoleh kemudian dianalisa. b. Deduktif, yaitu menguraikan permasalahan secara umum untuk menarik kesimpulan secara khusus.

11 c. Induktif, yaitu mencari data khusus untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum. 7. Metode Analisa Data Untuk metode analisa data penulis menggunkan Data Kualitatif, yaitu Data Kualitatif dijelaskan dengan cara menghubungkan antara satu fakta dengan fakta yang lainya, kemudian data itu dianalisa untuk diambil kesimpulan. F. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan para pembaca dalam memahami penelitian ini, penulis mengklasifikasi penelitian ini dalam beberapa bab dan setiap bab terdiri dari beberapa sub, yaitu sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini ditemukan latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : GAMBARAN UMUM USAHA TERASI UDANG Bab ini membahas tentang sejarah berdirinya usaha terasi udang, struktur organisasi, tugas-tugas, dan produk-produk, aktifitas perusahaan. BAB III : TINJAUAN TEORITIS Pada bab ini penulis akan menguraikan teori-teori yang akan membahas penulisan tentang pengertian efisiensi, pengertian

12 distribusi, fungsi distribusi, efisiensi distribusi dalam Islam, konsep resiko, pengertian manajemen resiko Islam. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisi tentang efisiensi distribusi dalam manjemen resiko pada usaha terasi, faktor pendukung dan faktor penghambat proses distribusi, dan tinjauan ekonomi Islam mengenai efisiensi distribusi dalam manajemen resiko pada usaha terasi udang. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini merupakan bab penutup dari penulisan yang berisikan kesimpulan dan saran dari pembahasan yang telah penulis uraikan.