SISTEM REKOMENDASI PENYEWAAN PERLENGKAPAN PESTA MENGGUNAKAN COLLABORATIVE FILTERING DAN PENGGALIAN ATURAN ASOSIASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Data mining memungkinkan penemuan pola-pola yang menarik, informasi yang

Implementasi Algoritme Modified-Apriori Untuk Menentukan Pola Penjualan Sebagai Strategi Penempatan Barang Dan Promo

PERBANDINGAN ALGORITMA APRIORI DAN ALGORITMA FP-GROWTH UNTUK PEREKOMENDASI PADA TRANSAKSI PEMINJAMAN BUKU DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN APLIKASI PENENTUAN TINGKAT KEUNTUNGAN PADA E- COMMERCE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS DAN APRIORI

IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI UNTUK MENEMUKAN FREQUENT ITEMSET DALAM KERANJANG BELANJA

Pembentukan Temporal Association Rules Menggunakan Algoritma Apriori (Studi Kasus:Toko Batik Diyan Solo)

PENERAPAN ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN DI MINIMARKET SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

PENERAPAN DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-TREE DAN FP-GROWTH PADA DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang akan diteliti. Pemanfaatan algoritma apriori sudah cukup banyak digunakan, antara lain

PENGGUNAAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN REKOMENDASI STRATEGI PENJUALAN PADA TOSERBA DIVA SKRIPSI

ASSOCIATION RULE MINING UNTUK PENENTUAN REKOMENDASI PROMOSI PRODUK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TOKO BANGUNAN UD. RUFI SENTOSA JAYA SAMBIREJO - PARE

ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI ALGORITMA APRIORI UNTUK KORELASI PENJUALAN PRODUK (STUDI KASUS : APOTIK DIORY FARMA)


BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Anindita Dwi Respita,2015. a. Penelitian ini menjelaskan tentang tujuan : menggunakan metode market basket analysis.

Pengembangan Aplikasi Market Basket Analysis Menggunakan Algoritma Generalized Sequential Pattern pada Supermarket

APLIKASI DATA MINING UNTUK ANALISIS ASOSIASI POLA PEMBELIAN DENGAN ALGORITMA APRIORI

SISTEM SISTEM REKOMENDASI BIDANG MINAT MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULE DAN ALGORITMA APRIORI

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI ASSOCIATION RULE UNTUK ANALISA NILAI MAHASISWA DI UNIVERSITAS GUNADARMA

ABSTRAKSI Analisis keranjang pasar merupakan suatu cara untuk mengetahui kebiasaan berbelanja masyarakat disuatau tempat terhadap barang yang dibeli.

2.2 Data Mining. Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT Market basket analysis is a way to know the shopping habits of people in one place on goods purchased. Market basket analysis to produce an a

APLIKASI DATA MINING UNTUK POLA PERMINTAAN DARAH DI UDD ( UNIT DONOR DARAH ) PMI KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE APRIORI

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM REKOMENDASI MENGGUNAKAN MOST-FREQUENT ITEM DAN ASSOCIATION RULE TECHNIQUE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Turban mendefinisikan Decision Support System sebagai sekumpulan

LEMBAR PENGESAHAN Batam, 21 Februari 2011 Pembimbing, Mir atul K. Mufida, S. ST NIK

ANALISIS DATA POLA PEMBELIAN KONSUMEN DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN SUPERMARKET PAMELLA YOGYAKARTA 1.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DATA MINING UNTUK ANALISA PENJUALAN KERIPIK UD MARTOP PRATAMA MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI

Journal of Informatics and Telecommunication Engineering. Analisa Algoritma Data Mining Eclat Dan Hui Miner

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MEMPREDIKSI PERSEDIAAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN SMA DWI TUNGGAL TANJUNG MORAWA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

APLIKASI DATA MINING ANALISIS DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus di Apotek Setya Sehat Semarang)

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat dan besar di Asia (Kartiwi, 2006). Pertumbuhan e-commerce yang

ASSOCIATION RULES PADA TEXT MINING

ANALISIS MARKET BASKET DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDY KASUS TOKO ALIEF)

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Assocation Rule. Data Mining

PENERAPAN METODE ASOSIASI DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENGETAHUI KOMBINASI ANTAR ITEMSET PADA PONDOK KOPI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IMPLEMENTASI ALGORITMA FP- GROWTH MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE PADA MARKET BASKET ANALYSIS

Implementasi Data Mining Algoritme Apriori Pada Sistem Penjualan Kusuma Shop

2.1 Penelitian Terkait

REKOMENDASI PAKET PEMBELIAN BARANG PADA TOKO ONLINE DENGAN COLLABORATIVE FILTERING

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS KETERKAITAN DATA TRANSAKSI PENJUALAN BUKU MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI DAN ALGORITMA CENTROID LINKAGE HIERARCHICAL METHOD (CLHM)

BAB I PENDAHULUAN. frekuensi tinggi antar himpunan itemset yang disebut fungsi Association

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan di dalam database. Data mining adalah proses yang menggunakan

IMPLEMENTASI METODE MARKET BASKET ANALYSIS (MBA) PADA APLIKASI E-COMMERCE STUDI KASUS ANANDA SHOP

PENENTUAN LOKASI BARANG PADA A Swalayan MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA FP-GROWTH

PENGGALIAN TOP-K CLOSED FREQUENT ITEMSETS BERBASIS ALGORITMA PEMETAAN TRANSAKSI

RANCANG BANGUN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK PREDIKSI PEMBELIAN BARANG PADA DISTRIBUTOR LUKCY JAYA MOTOR BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE APRIORI

PENGGUNAAN ALGORITHMA APRIORI DALAM MENGANALISA PRILAKU MAHASISWA DALAM MEMILIH MATA KULIAH ( STUDI KASUS : FKIP UPI YPTK )

PENGGALIAN KAIDAH MULTILEVEL ASSOCIATION RULE DARI DATA MART SWALAYAN ASGAP

PERBANDINGAN ALGORITMA APRIORI DAN ALGORITMA CT-Pro PADA KOMODITAS EKSPOR DAN IMPOR SKRIPSI ELISA SEMPA ARIHTA KABAN

Penerapan Data Mining Association Rule Menggunakan Algoritma Apriori Untuk Meningkatkan Penjualan dan Memberikan Rekomendasi Pemasaran Produk Speedy

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA FP-GROWTH PADA APLIKASI SMART UNTUK MENENTUKAN MARKET BASKET ANALYSIS PADA USAHA RETAIL (STUDI KASUS : PT.

Mining Association Rules dalam Basis Data yang Besar

Analisa Data Mining Menggunakan Algoritma Frequent Pattern Growth Pada Data Transaksi Penjualan Restoran Joglo Kampoeng Doeloe Semarang

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI UNTUK TRANSAKSI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK AZKA

RANCANG BANGUN SISTEM REKOMENDASI PERSEWAAN ALAT-ALAT PESTA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULE

PENERAPAN METODE ASOSIASI GSP DAN APRIORI UNTUK STOK DAN REKOMENDASI PRODUK

ANALISA POLA DATA HASIL PEMBANGUNAN KABUPATEN MALANG MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULE

Link Analysis (Superset) 3 Kategori Link Analysis (#1) 3 Kategori Link Analysis (#2) Association Rule Mining. 3 Kategori Link Analysis (#3)

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM PERANGKAT LUNAK DATA BASE Amroni, S.Kom, M.Kom

Lili Tanti. STMIK Potensi Utama, Jl. K.L. Yos Sudarso Km. 6,5 No. 3A Tj. Mulia Medan ABSTRACT

DATA MINING ANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENENTUKAN STRATEGI PENJUALAN MAKANAN RINGAN (Studi Kasus: Toko Pak Herry Templek - Gadungan)

Abstrak. Data Mining, Algoritma Apriori, Algoritma FP-Growth, Mata Pelajaran, Pemrograman, Web Programming, Matematika, Bahasa Inggris.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Metodologi Algoritma A Priori. Metodologi dasar algoritma a priori analisis asosiasi terbagi menjadi dua tahap :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini menguraikan tentang teori-teori penunjang yang dipakai dalam

BAB II LANDASAN TEORI

Royes Otpin S¹, Arie Ardiyanti Suryani², Warih Maharani³. ¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom

SISTEM REKOMENDASI PAKET MAKANAN DENGAN ALGORITMA FP-GROWTH PADA RESTORAN SEAFOOD XYZ

IMPLEMENTASI DATA MINING ALGORITME APRIORI PADA PENJUALAN SUKU CADANG MOTOR DELTA MOTOR

Pola Kompetensi Mahasiswa Program Studi Informatika Menggunakan FP-Growth

PENERAPAN METODE ASOSIASI MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI PADA APLIKASI ANALISA POLA BELANJA KONSUMEN (Studi Kasus Toko Buku Gramedia Bintaro)

Aturan assosiatif biasanya dinyatakan dalam bentuk : {roti, mentega} {susu} (support = 40%, confidence = 50%)

IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI UNTUK MENGANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK PADA DATA TRANSAKSI PENJUALAN

IMPLEMENTASI DATA MINING ALGORITMA APRIORI PADA PENJUALAN SPAREPART MOTOR DI AHAS PUTRA MOTOR

ABSTRAKSI Seiring dengan perkembangan teknologi, semakin berkembang pula kemampuan dalam mengumpulkan dan mengolah data. Oleh karena itu diperlukan se

PENERAPAN METODE APRIORI ASOSIASI TERHADAP PENJUALAN PRODUCT COSMETIC UNTUK MENDUKUNG STRATEGI PENJUALAN

PENERAPAN ASSOCIATION RULE MINING PADA DATA NOMOR UNIK PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

ABSTRAK. Kata kunci: Market Basket Analysis, Cross-selling. Universitas Kristen Maranatha

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V10.i2 (81-85)

ANALISA DATA PENJUALAN OBAT DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH H. ABDUL MANAN SIMATUPANG KISARAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Kata kunci: Sistem Informasi, poin of sale, aplikasi data mining, algoritma apriori, Borland Delphi, SQL 2000, Association rules.

PENGGALIAN FREQUENT CLOSED ITEMSETS DENGAN MULTIPLE MINIMUM SUPPORT PADA BASISDATA RETAIL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

Vol. 5, No. 1 Desember 2015 ISSN 2088-2130 SISTEM REKOMENDASI PENYEWAAN PERLENGKAPAN PESTA MENGGUNAKAN COLLABORATIVE FILTERING DAN PENGGALIAN ATURAN ASOSIASI Gita Indah Marthasari 1),Yufis Azhar 2), Dwi Kurnia Puspitaningrum 3) 1,2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik,Universitas Muhammadiyah Malang Jl. Raya Tlogomas 246, Malang E-mail : 1 gita@umm.ac.id, 2 yufis@umm.ac.id, 3 neeluph@gmail.com ABSTRAK E-commerce berbasis web merupakan salah satu media yang efektif dalam jual beli. Banyak usaha yang telah memanfaatkan fasilitas ini. Salah satunya adalah bidang jasa persewaan alat-alat pesta. Untuk memberikan layanan yang lebih baik, e-commerce dilengkapi dengan fitur lain antara lain sistem rekomendasi. Sistem ini memudahkan konsumen menentukan barang untuk dibeli dengan cara menampilkan produk yang terkait dengan salah satu produk lain yang dibeli atau dilihat konsumen. Salah satu mekanisme untuk membangun sistem ini adalah collaborative filtering. Cara kerja collaborative filtering adalah dengan membangun sebuah basis data yang menyimpan produk-produk yang disukai konsumen. Transaksi baru yang dibuat oleh seorang konsumen akan dicocokkan dengan basis data tersebut untuk mengetahui data historis mana yang paling sesuai dengan data baru tersebut. Data historis yang paling sesuai akan ditampilkan sebagai rekomendasi bagi konsumen yang melakukan transaksi tersebut.salah satu teknik yang dapat digunakan adalah penggalian aturan asosiasi menggunakan Algoritma Apriori. Pada penelitian ini, dibuat sebuah website persewaan alat-alat pesta dengan menerapkan sistem rekomendasi. Sistem rekomendasi dibangun menggunakan aturan-aturan yang dihasilkan oleh Algoritma Apriori. Untuk dapat menampilkan barang rekomendasi digunakan nilai support 20, sedangkan nilai confidence digunakan untuk menentukan N-teratas barang untuk direkomendasikan. Kata kunci : sistem rekomendasi, collaborative filtering, algoritma apriori. ABSTRACT Web-based e-commerce is an effective media for buying and selling. Many businesses have taken the advantages of this facility. One of them is the party tools rental services. To provide better service, e-commerce is equipped with other features such as a recommendation mechanism. This mechanism allows consumers specify the goods to be purchased by displaying products that are related to another purchased product or customer visits. One mechanism for establishing this system is collaborative filtering. Collaborative filtering works by building a database that stores the products which are preferred by consumers. New transactions made by a consumer will be matched with the database to find out which data are related the most. The most appropriate historical data to be displayed as a recommendation for consumers who conduct such transactions. One technique that can be used is extracting association rules using Apriori Algorithm. In this study, a website of party tools rental service is created to implement the recommendation system. A recommendation system built using rules generated by Apriori Algorithm. To be able to display items used on the value of the support 20, while the confidence value is used to determine the N-top items to be recommended. Keywords: recommender system, collaborative filtering, apriori algorithm. 1

Jurnal Ilmiah SimanteC Vol. 5, No. 1 Desember 2015 PENDAHULUAN Akhir-akhir ini, usaha persewaan alat-alat pesta berkembang sangat pesat seiring dengan maraknya penggunaan website untuk penjualan (e-commerce). Konsumen diberikan kemudahan dalam melihat, memilih, dan menyewa peralatan yang dibutuhkan karena semuanya dapat dilakukan secara online dan tidak terbatas waktu. Websitewebsite tersebut umumnya menyediakan fitur katalog yang memungkinkan konsumen melihat secara detail tiap alat yang disewakan. Konsumen harus secara jeli memilih dan memilah barang yang akan disewa. Namun, karena beragamnya jenis dan harga barang, konsumen seringkali kesulitan untuk memutuskan barang-barang untuk disewa. Sistem rekomendasi merupakan salah satu solusi untuk persoalan ini. Dalam sebuah sistem e-commerce, mekanisme rekomendasi bekerja dengan menerima data tentang barang yang diinginkan konsumen dan memberikan saran atau rekomendasi barang lainnya yang diperkirakan akan dibutuhkan. Saat ini, sistem rekomendasi telah digunakan di banyak area, antara lain wisata [1], rekomendasi film [2], dan pembelian barang [3], [4]. Website-website e- commerce terkemuka baik dalam maupun luar negeri seperti ebay.com, amazon.com, yahoo.com, lazada.com, dan elevenia.com telah mengimplementasikan sistem ini. Salah satu metode yang populer digunakan adalah collaborative filtering[3]. Cara kerja collaborative filtering adalah dengan membangun sebuah basis data yang menyimpan itemitem yang disukai konsumen. Transaksi baru yang dibuat oleh seorang konsumen akan dicocokkan dengan basis data tersebut untuk mengetahui data historis mana yang paling sesuai dengan data baru tersebut. Data historis yang paling sesuai akan ditampilkan sebagai rekomendasi bagi konsumen yang melakukan transaksi tersebut. Data mining merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan dalam collaborative filtering. Cho [4] menggunakan metode induksi pohon keputusan untuk menganalisis data penggunaan website, Wahyu [1] menerapkan metode nearest neighbor untuk membuat sistem rekomendasi pariwisata, Sarwar [3] mengimplementasikan metode association rule mining untuk membuat sistem rekomendasi, dan Fadlil [2] menggunakan metode klasterisasi untuk menganalisis data rating film. Salah satu metode yang sesuai untuk collaborative filtering adalah association rule mining (penggalian aturan asosiasi) [5]. Artikel ini akan membahas mengenai penerapan metode association rule mining dalam collaborative filtering pada pembuatan website persewaan alat-alat pesta. METODE Sistem rekomendasi telah marak digunakan pada website-website interaktif. Sistem ini bekerja dengan melakukan analisis data dan menghasilkan N-teratas item yang akan dijadikan sebagai rekomendasi bagi pengguna. Dalam penelitian ini akan dibuat sebuah website penyewaan alatalat pesta. Website tersebut akan menerapkan sistem rekomendasi menggunakan mekanisme collaborative filtering. Cara kerja collaborative filtering adalah dengan membangun sebuah basis data yang berisi pilihanpilihan pengguna [3]. Jika ada transaksi baru dari seorang konsumen, maka data transaksi tersebut akan dicocokkan dengan basis data. Data dari basis data yang paling sesuai akan ditampilkan ke pengguna sebagai saran atau rekomendasi sistem. Pembahasan metode akan dibagi menjadi dua yaitu penjelasan mengenai aturan asosiasi (association rule mining) dan algoritma Apriori. Teknik Aturan Asosiasi Knowledge Discovery in Database (KDD) sejak lama telah digunakan untuk analisis data pada e- commerce. Salah satu tekniknya adalah 2

Gita Indah Marthasari dkk, Sistem Rekomendasi Penyewaan.. penggalian aturan asosiasi. Analisis asosiasi atau association rule mining adalah teknik penggalian data untuk menemukan aturan asosiasi antara suatu kombinasi item. Metodologi dasar analisis asosiasi terbagi menjadi 2 tahap, yakni melakukan analisa pola frekuensi tinggi (frequent pattern) dan berikutnya adalah proses pembentukan aturan asosiasi.variabel pengukuran untuk menemukan pola-pola paling menarik dalam penggalian aturan asosiasi dari data adalah : a. Support yaitu suatu ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat dominasi suatu item atau itemset dari keseluruhan transaksi. b. Confidence yaitu suatu ukuran yang menunjukkan hubungan antar dua item secara kondisional (berdasarkan suatu kondisi tertentu). Jika D adalah set transaksi, dimana tiap transaksi T di D merepresentasikan set item yang ada di I. Aturan asosiasi berbentuk if A then B (A B), dimana antecedent A dan consequent B subset dari I, dan A dan B mutually exclusive. Supports untuk aturan asosiasi tertentu A B adalah proporsi transaksi di D yang berisi baik Adan B. Confidencec untuk aturan asosiasi tertentu A B adalah ukuran akurasi aturan, ditentukan dengan persentase transaksi di D yang berisi A yang juga berisi B. Aturan yang diinginkan adalah aturan yang mempunyai support yang tinggi atau confidence yang tinggi, dan biasanya keduanya. Aturan yang kuat adalah aturan yang memenuhi atau melebihi kriteria support dan confidence minimum. Itemset adalah set item yang berisi di dalam I, dan k-itemset adalah itemset yang berisi k items. Frekuensi itemset adalah jumlah transaksi yang berisi itemset tertentu. Frequent itemset adalah itemset yang terjadi paling sedikit pada jumlah tertentu, mempunyai itemset frequency Φ.Misalkan, Φ = 4, itemset yang terjadi lebih dari 4 disebut frequent. Notasi set of frequent k-itemsets adalah F k. Aturan asosiasi dapat digunakan untuk membangkitkan N-teratas produk rekomendasi dengan penjelasan sebagai berikut; untuk n konsumen, disimpan transaksi yang dilakukan oleh n konsumen tersebut. Selanjutnya, teknik aturan asosiasi diterapkan terhadap data transaksi tersebut berdasarkan nilai minimum support dan minimum confidence tertentu. Sekarang, untuk sejumlah v konsumen baru, cara menentukan N-teratas produk rekomendasi bagi mereka adalah sebagai berikut; Pertama, dicari aturan-aturan yang sesuai dengan konsumen (konsumen yang melihat produk-produk yang ada di bagian kiri aturan). Seandainya P u adalah himpunan produk yang direkomendasikan oleh sistem dan belum dibeli oleh konsumen u, maka produk-produk ini diurutkan dari nilai confidence tertinggi. Hasil pengurutan selanjutnya ditampilkan sebagai produk rekomendasi. Algoritma Apriori Algoritma Apriori adalah sebuah algoritma yang diusulkan oleh Agrawal & Srikant pada tahun 1994 untuk menentukan frequent item set pada aturan boolean[5]. Algoritma ini merupakan algoritma penggalian aturan asosiasi pertama yang menggunakan pemangkasan berbasis nilai support sehingga dapat mengurangi komputasi akibat pembengkakan kandidat itemset[6]. Konsep utama dalam algoritma Apriori adalah frequent itemset (himpunan item yang memenuhi nilai minimal support), properti Apriori (himpunan bagian dari sebuah frequentitemset selalu bersifat frequent), dan operasi penggabungan [7]. Algoritma ini awalnya dirancang untuk diterapkan pada data transaksi pembelian di sebuah toko, namun beberapa waktu terakhir penggunaannya tidak terbatas pada persoalan tersebut. Masukan bagi Algoritma Apriori adalah (1) batas min_sup (nilai support minimal) dan (2) 3

Jurnal Ilmiah SimanteC Vol. 5, No. 1 Desember 2015 data transaksi. Apriori menghasilkan seluruh frequentitemset dari data transaksi yang ada di basis data. Algoritma Apriori menggunakan mekanisma bread-first search untuk menemukan kandidat (k+1)-itemset dari k-itemset. Frekuensi dari itemset dapat dihitung berdasarkan kemunculannya dalam transaksi. Istilah Apriori digunakan karena adanya mekanisme pembangkitan itemset berdasarkan itemset sebelumnya. Jika L 1 adalah itemset yang terdiri atas 1 item, maka L 2 (itemset yang terdiri atas 2 item) dapat dibangkitkan dari L 1. L 2 selanjutnya digunakan untuk membangkitkan itemset L 3, dan seterusnya hingga tidak lagi ditemukan frequentitemset. Pencarian itemset untuk tiap iterasi dilakukan terhadap keseluruhan data transaksi [7][8]. Tahapan pembangkitkan L k dari Lk-1adalah sebagai berikut : a) Tahap penggabungan : untuk menemukan L k, sebuah himpunan kandidat dari k-itemset dibangkitkan dengan menggabungkan L k-1 dengan dirinya sendiri. Himpunan ini disebut dengan C k. Terdapat l1 dan l2 sebagai itemset di L k-1. Notasi l i [j] menyatakan item ke-j pada l i. Berdasarkan kesepakatan, item pada sebuah transaksi atau itemset diurutkan sesuai abjad. Operasi penggabungan, L k-1 dengan L k-1 dilakukan dengan kondisi item pada L k-1 dapat digabungkan hanya jika item (k-2) dari keduanya adalah sama. b) Tahap pemangkasan :C k merupakan superset L k sehingga anggotanya dapat bersifat frequent atau infrequent, tetapi seluruh frequent k- itemset termasuk anggota C k. Himpunan Ck dapat berukuran sangat besar sehingga berpengaruh pada proses komputasi. Untuk mengatasi itu, digunakan properti Apriori sebagai berikut : a. Tiap (k-1)-itemset yang tidak frequent (memenuhi minimal support) tidak dapat menjadi k-itemset. b. Dengan demikian, jika himpunan bagian (k-1) dari sebuah kandidat k- itemset tidak termasuk L k-1 maka kandidat juga bersifat tidak frequent dan dapat dihapus dari C. Properti Apriori tersebut diperoleh dari observasi bahwa jika itemset I tidak memenuhi nilai minimal support, maka I disebut infrequent, dengan kata lain P(I) <min_sup. Jika sebuah item A ditambahkan ke itemset I (I A) maka frekuensi kemunculan himpunan hasilnya tidak akan lebih besar dari P(I) sehingga (I A) juga bersifat infrequent. Properti ini termasuk ke dalam properti anti-monoton yang menyatakan jika himpunan a tidak lolos pengujian, seluruh superset dari A juga tidak akan lolos dari ujian yang sama. HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum implementasi ke dalam bahasa pemrograman, terlebih dahulu dilakukan analisis dan perancangan sistem. Analisis dan perancangan dibuat menggunakan notasi UML (Unified Modelling Language).Website ini akan digunakan oleh dua jenis pengguna yaitu pemiliki untuk mengelola data barang dan transaksi, serta konsumen untuk melihat dan menyewa barang. Berdasarkan analisis kebutuhan, diketahui bahwa terdapat dua peran pengguna yaitu sebagai pemilik toko sekaligus administrator sistem dan konsumen. Pemilik dapat melakukan pengaturan rekomendasi jika ingin memperbarui aturan asosiasi, mengelola data barang (produk), memeriksa laporan transaski, dan mengelola data transaksi. Sedangkan konsumen dapat melihat produk yang disewakan dan menyewa produk yang diinginkan. Fitur-fitur yang terdapat dalam sistem ditunjukkan melalui diagram use-case pada Gambar 1. Perancangan basis data dapat dilihat 4

Gita Indah Marthasari dkk, Sistem Rekomendasi Penyewaan.. pada Gambar 2. Sedangkan perancangan struktur menu untuk pemilik ditunjukkan pada Gambar 3 dan struktur menu untuk konsumen ditunjukkan pada Gambar 4. Gambar 3. Struktur menu untuk pemilik Gambar 1. Use-case diagram sistem Gambar 4. Struktur menu Selanjutnya dilakukan implementasi perancangan ke dalam program berbasis web. Tampilan dari website adalah sebagai berikut : a. Halaman Depan Pemilik Tampilan website bagian depan bagi pemilik ditunjukkan pada Gambar 5. Gambar 2. Perancangan basis data Gambar 5. Halaman depan 5

Jurnal Ilmiah SimanteC Vol. 5, No. 1 Desember 2015 b. Halaman Tambah Data Barang Tampilan website untuk penambahan data barang ditunjukkan pada Gambar 6. Gambar 8. Halaman depan konsumen e. Halaman Detail Barang Tampilan website untuk detail barang sekaligus rekomendasi produk lain ditunjukkan pada Gambar 9. Gambar 6. Halaman tambah data barang c. Halaman Perbarui Aturan Asosiasi Tampilan website untuk memperbarui aturan asosiasi ditunjukkan pada Gambar 7. Gambar 9. Halaman detail barang dan rekomendasi Data awal yang digunakan untuk pembentukan aturan asosiasi berjumlah 300 data yang merupakan data transaksi di Persewaan Arisona sejak tahun 2013. Seluruh data transaksi ini selanjutnya disiapkan sebelum diproses menggunakan Algoritma Apriori. Aturan asosiasi yang terbentuk adalah sebagai berikut : Gambar 7. Halaman proses penggalian aturan d. Halaman Depan Konsumen Tampilan website bagian depan bagi konsumen ditunjukkan pada Gambar 8. Berdasarkan hasil uji coba, fungsionalitas sistem telah berjalan dengan baik. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Uji Coba Fungsionalitas Sistem Fitur Login pemilik Lihat produk Lihat detil produk Tambah data produk Tambah jenis produk Hapus data produk Tampilkan jenis produk Edit data produk Hasil Uji Coba 6

Gita Indah Marthasari dkk, Sistem Rekomendasi Penyewaan.. Perbarui data rekomendasi Lihat daftar transaksi penyewaan Lihat daftar transaksi pengembalian Lihat laporan transaksi Lihat rekomendasi Lihat keranjang belanja Lihat rekomendasi berdasarkan keranjang belanja Lihat daftar harga produk Untuk mengetahui nilai support dan confidence yang sesuai, dilakukan beberapa kali pengujian. Prosedur pengujian adalah dengan mencoba beberapa kemungkinan nilai support dan confidence kemudian melihat hasil rekomendasinya. Dari hasil pengujian, disimpulkan bahwa jika nilai support dibuat terlalu tinggi (>20%), maka produk yang ditampilkan dalam rekomendasi jumlahnya sedikit bahkan tidak ada sama sekali. Oleh karena itu, sistem menggunakan nilai support 20%. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 2. Pada Tabel 2 terlihat bahwa nilai support yang dibutuhkan untuk memunculkan kombinasi minimal (2 barang) adalah 20%. Adapun nilai confidence dapat diatur dibuat lebih tinggi dari nilai support. Nilai confidence ini digunakan untuk menentukan barangbarang yang direkomendasikan ke konsumen. Tabel 2. Hasil pengujian algoritma Apriori Kombinasi Nilai Nilai Support Barang Confidence 44,49 2/4*100 = 50% 2/10*100 = 20% 49,44 2/4*100 = 50% 2/10*100 = 20% 44,92 2/4*100 = 50% 2/10*100 = 20% 92,44 2/2*100 = 100% 2/10*100 = 20% 44,65 2/4*100 = 50% 2/10*100 = 20% 65,44 2/2*100 = 100% 2/10*100 = 20% 49,92 2/4*100 = 50% 2/10*100 = 20% 49,86 2/4*100 = 50% 2/10*100 = 20% 86,49 2/2*100 = 100% 2/10*100 = 20% 49,89 2/4*100 = 50% 2/10*100 = 20% 89,49 2/2*100 = 100% 2/10*100 = 20% 49,97 2/4*100 = 50% 2/10*100 = 20% 44,49,92 2/2*100 = 100% 2/10*100 = 20% 92,44,49 2/2*100 = 100% 2/10*100 = 20% 49,92,44 2/2*100 = 100% 2/10*100 = 20% 44,49,65 2/2*100 = 100% 2/10*100 = 20% 65,44,49 2/2*100 = 100% 2/10*100 = 20% SIMPULAN Pada penelitian ini, dibuat sebuah website persewaan alat-alat pesta. Untuk memudahkan pengguna menentukan barang-barang yang akan disewa, disediakan sebuah fitur rekomendasi. Fitur rekomendasi dibangun dengan menggabungkan mekanisme collaborative filtering dan teknik aturan asosiasi. Metode aturan asosiasi yang digunakan adalah Algoritma Apriori. Algoritma Apriori digunakan untuk membentuk basis data kesukaan berdasarkan data transaksi. Data transaksi menyimpan data barang-barang yang disewa oleh konsumen dalam satu transaksi. Implementasi Algoritma Apriori menghasilkan basis data aturan yang menggambarkan barang-barang yang disewa secara bersamaan. Basis data ini selanjutnya dijadikan sebagai acuan untuk memberikan rekomendasi produk kepada konsumen. Rekomendasi produk ditampilkan ketika konsumen melihat detail barang. Barang yang muncul sebagai rekomendasi sistem berasal dari basis data aturan yang dibentuk menggunakan Algoritma Apriori. Untuk dapat menghasilkan jumlah kombinasi barang yang layak, digunakan nilai support 20%. Nilai confidence dari tiap aturan yang dihasilkan digunakan untuk menentukan N-teratas barang yang ditampilkan sebagai barang rekomendasi. SARAN Adapun saran bagi penelitian di bidang ini antara lain menambah jumlah data transaksi sehingga dapat diperoleh aturan yang lebih kuat yaitu memiliki nilai support yang tinggi. Selain itu, pada sistem yang telah dibuat rekomendasi ditampilkan saat konsumen melihat detail barang. Untuk penelitian selanjutnya, dapat ditambahkan fitur rekomendasi yang berasal dari data historis konsumen baik data transaksi maupun data penggunaan web. DAFTAR PUSTAKA [1] B.T. Wahyu, and A.W. Anggriawan, Sistem Rekomendasi Paket Wisata Se-Malang Raya menggunakan 7

Jurnal Ilmiah SimanteC Vol. 5, No. 1 Desember 2015 Metode Hybrid-Content Based dan Collaborative. Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi ASIA, vol. 9, no. 1, pp. 6-13, Februari 2015. [2] J. Fadlil, and W.F. Mahmudy, Pembuatan Sistem Rekomendasi menggunakan Decision Tree dan Clustering. Kursor, vol. 3, no. 1, pp. 45-54, 2007. [3] B. Sarwar, G. Karypis, J. Konstan, and J. Riedl, Analysis of recommendation algorithms for e- commerce. In Proceedings of the 2nd ACM conference on Electronic commerce, pp. 158-167, 2000. [4] Y. H. Cho, J. K. Kim, and S. H. Kim, A personalized recommender system based on web usage mining and decision tree induction. Expert systems with Applications, vol. 23(3), pp. 329-342, 2002. [5] J.J. Sandvig, B. Mobasher, and R. Burke, Robustness of Collaborative Recommendation Based on Association Rule Mining. Proceeding of the 2007 ACM Conference on Recommender System, pp. 105-112, Oktober 2007. [6] G. Gunadi, and D.I. Sensuse, Penerapan Metode Data Mining Market Basket Analysis terhadap Data Penjualan Produk Buku dengan menggunakan Algoritma Apriori dan Frequent Pattern Growth (FP- Growth) : Studi Kasus Percetakan PT Gramedia. Jurnal Telematika MKOM, vol. 4, no. 1, Maret 2012. [7] P.N. Tan, M. Steinbach, and V. Kumar, Introduction to Data Mining, Addison Wesley, 2006. [8] P. Tanna, and Y. Ghodasara, Using Apriori with WEKA for Frequent Pattern Mining. International Journal of Engineering Trends and Technology, vol. 12, no. 3, June 2014. [9] J.K. Jain, N. Tiwari, M. Ramaiya, A survey : On association rule mining. International Journal of Engineering Research and Applications, vol. 3, no. 1, pp. 2065-2069, January-February 2013. 8