ANALISA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTEK PENATALAKSANAAN IBU DI RUMAH PADA BALITA DIARE DI WILAYAH UPT PUSKESMAS MANDING KABUPATEN SUMENEP

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

Marieta K. S. Bai, SSiT, M.Kes. Abstract

Keywords: Attitude of mother, diarrhea, participation mother in posyandu

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

Abstrak. Abstract. Pendahuluan. Rahmah et al., Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita tentang Diare terhadap Tindakan...

SUMMARY. Jihan S. Nur NIM :

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) KECAMATAN TURI LAMONGAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN.

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE

Nisa khoiriah INTISARI

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

Reni Halimah Program Studi Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Lampung

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI KELURAHAN SIDOHARJO RW 1 RT 2 DAN 4 KECAMATAN LAMONGAN

NOVICA ARIYANTI PUTRI

NurseLine Journal Vol. 1 No. 1 Mei 2016 ISSN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DI DI DESA PLOSOWAHYU KAB LAMONGAN

BAB II METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional dengan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

Sri Janatri* STIKES Kota Sukabumi ABSTRAK

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI METODE OPERASI WANITA (MOW) DI DESA JEPANG PAKIS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS RAJAGALUH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015

Muhammadiyah Semarang ABSTRAK ABSTRACT

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENATALAKSANAAN DIARE DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUCANGSAWIT SURAKARTA

Listyawardhani et al, Hubungan Antara Pengetahuan Ibu tentang Hipotermi...

Manuscript KUKUH UDIARTI NIM : G2A Oleh :

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU BALITA DIARE DENGAN PENGGUNAAN ORALIT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JAJAG BANYUWANGI TAHUN 2014

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

Nurin Fauziyah Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B-0 DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B-0 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG ALAI TAHUN 2015

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT LAIK SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURNAMA KECAMATAN PONTIANAK SELATAN

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN

PICTURE OF MOTHER KNOWLEDGE ON NUTRITION STATUS IN KARANGRAYUNG PUSKESMAS I.

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN PRAKTEK INISIASI MENYUSU DINI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0 12 BULAN

Mila Harlisa*, Amirul Amalia**, Dadang K***

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BAYI. Nurlia Savitri

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : SRI REJEKI J

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

ABSTRAK PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU IBU TERHADAP TINGGINY A ANGKA KEJADIAN DIARE PADA BALIT A DI PUSKESMAS SALAM KODY A BANDUNG TAHUN 2002

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU TERHADAP PENGGUNAAN ZINC DALAM TERAPI DIARE PADA ANAK BALITA DI APOTEK PLATUK JAYA SURABAYA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2025 adalah

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT PALANGKA RAYA

Kata Kunci : frekuensi penimbangan, balita, pengetahuan, posyandu

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN KARANG TENGAH KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI TENTANG POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU DAN BAYI DI POSYANDU

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA USIA 1-4 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIMANGGIS KOTA DEPOK TAHUN 2007 SKRIPSI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

SURYA 51 VOL 2, NO.3, AGUSTUS 2009

ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP STATUS IMUNISASI DASAR BALITA DI PUSKESMAS KARANGAMPEL KOTA INDRAMAYU

PENDAHULUAN. Ridha Hidayat

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status GIzi Pada Balita di Desa Papringan 7

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam

Mahasiswa Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang 2

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan 2010 bahwa kejadian diare pada bayi terus meningkat dan

Kata Kunci : Pengetahuan, Pemberian ASI, ASI Eksklusif.

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

Hubungan Tingkat Pendidikan dan Ekonomi Orang Tua dengan Status Gizi Balita di Puskesmas Kraton, Yogyakarta

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Sikap dan Perilaku Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Desa Penatih Dangin Puri

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS FAKTOR PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DI PUSKESMAS CIMANDALA KABUPATEN BOGOR

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KADER POSYANDU DALAM PELAYANAN MINIMAL PENIMBANGAN BALITA

Immawati, Ns., Sp.Kep.,A : Pengaruh Lama Pemberian ASI Eklusif

Kata Kunci : Peran PMO, Kepatuhan minum obat, Pasien tuberkulosis paru. Pengaruh Peran Pengawas... 90

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DIPUSKESMAS CAWAS

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batuk pilek merupakan gangguan saluran pernafasan atas yang paling

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA LOLONG KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN SAUNG NAGA KECAMATAN BATURAJA BARAT TAHUN 2014.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KABUPATEN MAGETAN

Transkripsi:

ANALISA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTEK PENATALAKSANAAN IBU DI RUMAH PADA BALITA DIARE DI WILAYAH UPT PUSKESMAS MANDING KABUPATEN SUMENEP Zakiyah Yasin, Program Studi Ilmu Keperawatan UNIJA Sumenep, e-mail; zakiyahyasin@yahoo.co.id ABSTRACT Diarrhea is watery defecate with frequent more than usually (more than there times/day). Much factors had related with diarrhea of childreen cases in Manding of primary health center, sumenep district. This study using cross sectional study design with 6 sampel result simple random sampling in manding of primary health center area. Analysis using sperman correlation and chi square. varable study are age of mother, education level of working of mother, knowledge of mother. It was revealed that correlation betwee education level of mother with treatment in home by mother (p=,), had correlated between knowledge of mother with treatment in home by mother (p=,2), had correlated betwee working of mother (p=,3) Is was concluded this study that faktor had related with diarrhea of childreen diarrhea is eduation level, knowledge, working from mother s childreen. Good knowledge will help on diarrhea, so health officer increase to assessment about diarrhea treatment to increasing as knowledge of mother. Keywords: diarrhea, childreen PENDAHULUAN Penyakit diare merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kesakitan masa Balita-Balita di negara berkembang. Diare diperkiraan menyebabkan kematian sebanyak juta Balita balita setiap tahunnya dimana kirakira 8% kematian ini terjadi pada dua tahun pertama umur Balita balita (depkes, RI 22) Selama Sepelita VI, rata-rata setiap tahunnya terjadi 7 kejadian luar biasa diare dan CFR (Case Fatality Rate) pada semua golongan umur antara 1-13% angka kesakitan diare pada semua golongan umur yaitu 28/1 penduduk, dengan angka kesakitan diare pada balita 6%. Angka kematian diare yang didapat dari hasil survei kesehatan rumah tangga(skrt, 199) bila diproyeksikan pada penduduk Indonesia, setiap tahunnya terdapat 1. kematian pada semua golongan umur atau 4 per 1. penduduk, balita terjadi. kematian 2, per 1 balita (Depkes,RI 22). Melihat pentingnya penatalaksanaan penderita diare balita terhadap resiko terjadinya dehidrasi pada Balita, dimana incident diare balita di puskesmas manding kabupaten sumenep adalah 28 balita pada tahun 26 dari 2969 jumlah balita yang ada di wilayah puskesmas manding. Kejadian diare dipengaruhi oleh bebrapa faktor, antara lain faktor lingkungan, gizi, kependudukan, tingkat pendidikan, keadaan sosial eknomi dan perilaku masyarakat (Depkes, RI 22), umur, pengetahuan, pekerjaan (Notoatmoo). Usaha yang diutamakan dalam pengobatan dan pearwatan penderita diare yaitu pemberian cairan oral sedini mungkin. Hal ini memberikan peluang kepada ibu-ibu untuk melakukan tindakan-tindakan penting untuk mencegah diare dan pengetahuan yang benar tentang kapan harus mencari pengobatan di luar rumah. Tindakan pengobatan yang dilakukan di rumah adalah titik tolak keberhasilan pengelolaan penderita tanpa dehidrasi penatalaksanaan efektif diare maka bila Balita menderita diare dengan dehidrasi akan dapat mengurangi resiko ada Balita. Maka akan berkurang jumlah angka kesakitan diare dengan pemberian makanan air susu ibu akan menambah efek penegahan dan mempercepat penyembuhan serta mencegah defisit zat makanan karena diare. Berdasarkan fenomina masih tingginya angka kejadian diare pada balita khususnya,mendorong peneliti tertarik melakukan penelitian lebih lanjut tentang analisa yang berhubungan dengan penatalaksanaan ibu di rumah pada Balita diare di UPT Puskesmas Manding. Diantaranya faktor yang kami teliti yaitu umur ibu, tingkat pendidikan ibu, 4

Jurnal Kesehatan Wiraraja Medika 41 pengetahuan ibu, pekerjaan ibu, dengan mengedintifikasi faktor penyebab utama ini, selanjutnya diharakan dapat dilakukan suatu upaya untuk mengantisipasi kendala tersebut, khususnya oleh instansi terkait didukung oleh peran aktif masyarakat, sehingga angka kejadian diare berkurang pada balita diwilayah kerja Puskesmas Manding dapat ditekan sampai minimal, salah satunya contoh kegiatan antisipasi yaitu memberikan penyuluhan pada ibu-ibu. TUJUAN PENELITIAN Tujuan Umum Untuk mempelajari analisa faktor yang berhubungan dengan penatalaksanaan ibu rumah terhadap balita diare di Puskesmas Manding Tujuan khusus 1. Mengidentifikasi analisa faktor yang berhubungan dengan praktek penatalaksanaan di rumah terhadap balita diare di Puskesmas Manding 2. Praktek penatalaksaan balita diare oleh ibu pada balita 3. Menganalisa hubungan antara umur ibu dengan penatalaksanaan ibu di rumah pada Balita diare 4. Menganalisa hubungan tingkat pendidikan ibu dengan penatalaksanaan ibu dirumah pada Balita diare. Menganalisa hubungan pekerjaan ibu dengan penatalaksanaan ibu dirumah pada Balita diare 6. Menganalisa hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan penatalaksanaan ibu dirumah pada Balita diare Pengertian Balita Balita merupakan Balita di bawah lima tahun yaitu mencakup dari bayi (-1 tahun), usia toddler (1-3 tahun), masa prasekolah (3- tahun). Pada masa bayi (-1 tahun) ini, pertumbuhan dan perkembangan terjadi secara cepat. Pengertian Diare Diare adalah penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja melembek dan bertambahnya frekuensi berak lebih dari biasanya, lazimnya tiga kali atau lebih dalam sehari (Depkes RI, 1993) BAHAN DAN METODE Desain penelitian yang digunakan berdasarkan klasifikasi merupakan penelitian Obserasional karena peneliti hanya melakukan pengukuran saja tanda memberi perlakukan dan intervensi. Berdasarkan tujuan penelitian, maka desain penelitian yang digunakan adalah Analitik Korelasional cross setional non eksperimental yaitu peneliti mencari hubungan antar variabel dengan melakukan observasi atau pengukuran variabel independent dan dependent hanya satu kali dilakukan pada saat pemeriksaan dan atau pengkajian data tanpa adanya perlakuan (Nursalam, 23:84) HASIL PENELITIAN Jumlah Penduduk di wilayah Puskesmas Manding Kab. Sumenep Tabel 1 distribusi penduduk di wilayah Puskesmas Manding Kab. Sumenep Desa/ Jumlah Penduduk L+P Kelurahan Laki-laki Perempuan 14 Desa 2.16 22.8 42.96 Jumlah Penduduk menurut pendidikan tertinggi Tabel 2 distribusi penduduk menurut pendidikan tertinggi Pendidikan Tidak Sekolah 1.36 3,76 Tidak Tamat SD/MI 6.24 1,18 Tamat SD 1.234 23,81 Tamat SLTP 68 1,9 Tamat SMA 42,98 Diploma/S1 11,2 Jumlah 42.96 1 Umur ibu Tabel 3 Distribusi umur responden berdasarkan hasil survey di Puskesmas Manding Kabupaten Sumenep Kelompok umur < 2 2, 2-3 46 76,7 > 3 2 3,3 Jumlah 6 1 Berdasarkan hasil survey didapat berkisar antara 28-38 tahun, dimana menunjukkan bahwa kelompok umur terbanyakadalah 2-3 tahun yaitu 76,7 %, sedangkan kelompok umur yang kecil > 3 tahun yaitu 3,3 %. pendidikan ibu Tabel 4 distribusi pendidikan responden berdasarkan hasil survey di Puskesmas Manding Kabupaten Sumenep pendidikan Tidak Sekolah SD SMP 42 1 2, 7, 1,7

42 Jurnal Kesehatan Wiraraja Medika SMA D III/PT 8,3 Jumlah 6 1 Berdasarkan tabel 4 hasil survey didapat pendidikan ibu yang terbanyak adalah SD yaitu 7, sedangkan pendidikan yang terendah adalah SMA yaitu %. Pengetahuan ibu Tabel distribusi Pengetahuan responden berdasarkan hasil survey di Puskesmas Manding Kabupaten Sumenep pengetahuan Baik Cukup Kurang 44 4 73, 2, 6,7 Jumlah 6 1 Berdasarkan tabel pengetahuan ibu yang terbanyak adalah Baik yaitu 73,, sedangkan pengetahuan yang terendah adalah Kurang yaitu 6,7 %. Pekerjaan Ibu Tabel 6 distribusi pekerjaan responden berdasarkan hasil survey di Puskesmas Manding Kabupaten Sumenep Pekerjaan Ibu Bekerja 7 11,7 Tidak bekerja 3 88,3 Jumlah 6 1 Berdasarkan tabel 6 menemukan bahwa 88,3 % Ibu rumah tangga tidak bekerja, dan 11,7 % bekerja. Tatalaksana Penderita Diare Di Rumah Oleh Ibu Tabel 7 distribusi tatalaksana diare pada balita di rumah oleh ibu berdasarkan hasil survey di Puskesmas Manding Kabupaten Sumenep Tatalaksana ibu penderita Jml Prosentase Baik 84 Buruk 1 16 Jumlah 6 1 Berdasarkan hasil survey pada tabel 7 menemukan bahwa 84 % Ibu rumah tangga dengan tatalaksana baik, dan 16 % tatalaksana buruk Hubungan Umur dengan Tatalaksana Diare Di Rumah Tabel 8 distribusi hubungan umur dengan tatalaksana diare pada balita diare di rumah berdasarkan hasil survey di Puskesmas Manding Kabupaten Sumenep Kelompok umur Jml % < 2 tahun 2-3 tahun > 3 tahun 9 1 3 1 16,7 33 4 6,7 3 1,7 43 2 71,6 8,3 Jumlah 23 4 37 6 6 1 oleh ibu rumah tangga menurut kelompok umur berdasarkan hasil penelitian untuk kategori baik prosentase terbasar pada kelompok umur 2-3 tahun yaitu 16,7 %, sedangkan prosentase terkecil pada umur > 3 tahun yaitu 6,7 %. Untuk kategori buruk prosentase terbasar pada kelompok umur 2-3 tahun yaitu %, sedangkan prosentase terkecil pada umur > 3 tahun yaitu 1,7 %. Uji statistic korelasi spearman menunjukkan hasil bahwa nilai p:,174 yang lebih besar dibandingkan nilai hal tersebut berarti Ho diterima (tidak ada hubungan). Hubungan Pendidikan Dengan Tatalaksana Diare Di Rumah Tabel 9 distribusi hubungan tingkat pendidikan dengan tatalaksana diare pada balita diare di rumah berdasarkan hasil survey di Puskesmas Manding Kabupaten Sumenep Jumlah % pendidikan Tidak Sekolah SD SMP SMA D III/PT 7 11,7 7 6 1 23 2 3,3 6 4 6,7 8,3 11,7 38,3 1 14 29 8 4 18,3 48,3 13,3 6,7 8,3 Jumlah 24 4 36 6 6 1 oleh ibu rumah tangga menurut tingkat pendidikan berdasarkan hasil penelitian untuk kategori baik prosentase terbasar pada tingkat pendidikan tidak sekolah yaitu 11,7 %, sedangkan prosentase terkecil untuk kategori baik yaitu 3,3 % pada tingkat pendidikan SLTP. Untuk kategori buruk prosentase terbasar pada tingkat pendidikan SD yaitu 48,3 %,

Jurnal Kesehatan Wiraraja Medika 43 sedangkan prosentase terkecil untuk kategori buruk yaitu % pada tingkat pendidikan SLTA dan Diploma/S1. Uji statistic korelasi spearman menunjukkan hasil bahwa nilai p:, yang lebih kecil dibandingkan nilai hal tersebut berarti Ho ditolak (ada hubungan) Hubungan Pekerjaan Dengan Tatalaksana Balita Diare Di Rumah Oleh Ibu Tabel 1 distribusi hubungan pekerjaan dengan tatalaksana diare pada balita diare di rumah berdasarkan hasil survey di Puskesmas Manding Kabupaten Sumenep Pekerjaan Jumlah % Bekerja 8,3 8,3 Tidak bekerja 1 16,7 4 7 91,7 Jumlah 1 2 4 7 6 1 oleh ibu rumah tangga menurut pekerjaan berdasarkan hasil penelitian untuk kategori baik prosentase terbasar pada ibu rumah tangga yang tidak bekerja yaitu 16,7 %, sedangkan prosentase terkecil untuk kategori baik yaitu 8,3 % pada ibu rumah tangga yang bekerja. Untuk kategori buruk prosentase terbasar pada ibu rumah tangga yang tidak bekerja yaitu 7 %, sedangkan prosentase terkecil untuk kategori buruk yaitu % pada ibu rumah tangga yang bekerja. Hasil uji statistic korelasi spearman menunjukkan hasil bahwa nilai p:,3 yang lebih kecil dibandingkan nilai hal tersebut berarti Ho ditolak, dengan kata lain ada hubungan antara pekerjaan dengan tatalaksana diare di rumah. Hubungan Pengetahuan dengan tatalaksana balita diare di rumah Tabel 11 distribusi hubungan pengetahuan dengan tatalaksana diare pada balita diare di rumah berdasarkan hasil survey di Puskesmas Manding Kabupaten Sumenep Pengetahuan Jumlah % Baik Cukup Kurang 8,3 39 4 6,7 8 1 3,3 3 6 13,3 Jumlah 1 2 83,3 6 1 berdasarkan pengetahuan ibu dengan kategori baik prosentase terbanyak adalah pada pengetahuan baik yaitu 8,3 % dan terkecil untuk kategori baik yaitu 3,3 % pada ibu rumah tangga yang berpengetahuan kurang. Untuk kategori buruk prosentase terbanyak adalah pada pengetahuan baik yaitu 6 % dan terkecil untuk kategori kurang yaitu % pada ibu rumah tangga yang berpengetahuan kurang. Hasil uji statistic korelasi spearman menunjukkan hasil bahwa nilai p:,2 yang lebih kecil dibandingkan nilai hal tersebut berarti Ho ditolak, dengan kata lain ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan tatalaksana diare di rumah. 44 4 73,3 2 6,7 PEMBAHASAN Faktor-faktor yang berhubungan dengan praktek penatalaksanaan balita diare oleh ibu Dari hasil penelitian melalui kuesioner di dapat data yaitu faktor umur terbanyak di wilayah Puskesmas Manding yaitu umur ibu 2-3 tahun 76,6 % (46 orang), faktor pendidikan terbanyak yaitu berpendidikan SD 7 % (42 orang), faktor pekerjaan ibu ternyata di dapat data mayoritas tidak bekerja 88,3 % (3 orang), dan faktor pengetahuan sudah baik 73 % (44 orang). Data ini menunjukkan ibu dengan umur yang dewasa, pendidikan tinggi, dan pengetahuan yang baik, serta pekerjaan yang tidak menyibukkan ibu akan lebih mampu mengatasi kesehatan balita diare, menggunakan koping yang efektif dan konstruktif dari pada seseorang dengan pendidikan dan pengetahuan rendah (nursalam, 21) Praktek penatalaksanaan balita diare oleh ibu di rumah di wilayah Puskesmas Manding Praktek penatalaksanaan balita diare oleh ibu rumah tangga di rumah di wilayah Puskesmas Manding masih kurang atau buruk yaitu 83 % ( orang), sedangkan baiknya 16 % (1 orang). Ini menunjukkan masih butuh penjelasan lebih lanjut hubungannya dengan gizi balita karena diare dapat pula meningkatkan kurang gizi.

44 Jurnal Kesehatan Wiraraja Medika Hubungan antara umur ibu dengan penatalaksanaan diare di rumah Hasil uji menunjukkan tidak ada hubungan antara umur ibu dengan penatalaksanaan diare di rumah.kedewasaan dan pendidikan seseorang sangat berpengaruh dalam sikap ibu terhadap penatalaksanaan diare karena semakin dewasa dan semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin mudah pula dalam menerima informasi serta untuk melaksanakan sesuatu tindakan (juwita, 1997) Dari hasil kuesioner, responden banyak berumur 2-3 tahun tetapi tidak menutup kemungkinan bertambahnya umur tidak menjadikan seseorang semakin dewasa, terbukti dari hasil uji di atas. Dilihat dari umur responden terbanyak di atas bahwa ibu akan banyak pengalaman, akan tetapi tidak jadi tergantung manusianya. Menurut notoatmojo S (1993) salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang untuk belajar dan mendapatkan pengetahuan adalah kondisi individual fisiologi salah satunya adalah umur, sehingga umur yang muda bagi seseorang adalah salah satu kesempatan yang besar untuk belajar dan memperoleh pengetahuan yang luas sebagai salah satu dasar untuk berfikir dalam mencari pelajaran kesehatan. Hubungan antara Pendidikan dengan Penatalaksanaan Diare di Rumah Dari hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan penatalaksanaan diare di rumah. pendidikan formal yang diperoleh akan membuat manusia meningkatkan tingkat derajat kesehatan dalam kehidupannya karena dalam pendidikan banyak hal yang dipelajari termasuk juga kesehatan. pendidikan formal dapat dianggap sebagai modal untuk lebih mudah dalam memahami sesuatu, tingkat pendidikan mempengaruhi proses penerimaan termasuk informasi yang baru (mantra, 1984). Hal ini juga sesuai dengan pendapat sunoto (199) bahwa pendidikan adalah dasar dalam pencegahan terhadap diare, dimana diare dapat terjadi karena tindakan atau prilaku seseorang yang salah, misalnya tidak menjaga kebersihan makanan, kalau tingkat pendidikan seseorang tinggi atau baik prilaku terhadap pencegahan ataupun penatalaksanaan terhadap diare menjadi baik. Hubungan antara Pekerjaan dengan penatalaksanaan diare di rumah Dari hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara status pekerjaan ibu dengan penatalaksanaan diare yang baik di rumah dapat ditemukan oleh ibu yang bekerja ataupun tidak bekerja. Hal ini sesuai dengan pendapat sunoto (199), dimana pekerjaan berhubungan dengan pola asuh (penyapihan anak), social ekonomi, kalau lebih banyak bekerja mereka kurang memperhatikan keadaan anak seperti penyapihan anak lebih banyak menggunakan susu formula. Snehandu B. Kar, menganalisis bahwa ada fungsi prilaku yang merupakan titik tolak dari prilaku kesehatan yang salah satunya adalah adanya informasi tentang kesehatan atau fasilitas kesehatan. Artinya seorang ibu yang tidak bekerja memang memiliki banyak waktu untuk memperoleh informasi baik dengan membaca buku, media massa maupun elektronika sehingga pengetahuan mereka bertambah, namun tidak berarti orang yang bekerja akan buta informasi, mereka juga dapat memperoleh informasi tentang kesehatan (penatalaksanaan diare) dari lingkungan kerjanya maupun masyarakatn disekitar (Notoatmojo, 1993). Hubungan pengetahuan dengan penatalaksanaan diare di rumah Dari hasil penelitian didapat ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan penatalaksanaan diare di rumah. Dimana seorang ibu akan dapat melakukan penatalaksanaan diare dengan baik disebabkan karena ibu telah memiliki pengetahuan yang baik tentang tatalaksana diare. Perilaku seseorang atau masyarakat ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi dan sebagainya dari orang atau masyarakat yang bersangkutan. Disamping itu, ketersediaan fasilitas, sikap dan prilaku petugas kesehatan terhadap kesehatan juga akan mendukung dan memperkuat terbentuknya prilaku (Green, 198). Sunoto (199) menemukan bahwa pengetahuan dan pendidikan mempunyai hubungan dengan pencegahan diare yang lebih berat, gabungan antara orang tua untuk mengenal dehidrasi dan membawa penderita secepatnya ditambah pengetahuan yang baik dapat menurunkan angka kematian atau diare yang lebih berat. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan praktek penatalaksanaan diare di rumah oleh ibu pada Balita di Puskesmas Manding Kabupaten Sumenep dikategorikan

Jurnal Kesehatan Wiraraja Medika 4 masih kurang maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor- faktor yang berhubungan dengan praktek penatalaksanaan diare oleh ibu pada Balita, diantaranya faktor umur yang mayoritas berpendidikan 2-3 tahun dengan 76,7%, faktor tingkat pendidikan mayoritas berpendidikan SD dengan 7%, faktor pekerjaan mayoritas tidak bekerja 88,3%, faktor pengetahuan ibu mayoritas berpengetahuan baik 73% 2. Praktek penatalaksaan balita diare oleh ibu pada balita masih kurang sekitar 83% 3. Umur dengan praktek penatalaksannaan balita diare oleh ibu di rumah tidak ada hubungan 4. Pendidikan antara praktek penatalaksanaan oleh ibu pada balita di rumah ada hubungan. Pekerjaan dengan praktek penatalaksanaan oleh ibu pada balita ada hubungan 6. Pengetahuan dengan praktek penatalaksanaan oleh ibu pada balita ada hubungan Saran 1. Diharapka petugas kesehatan dapat memberikan penyuluhan tentang penatalaksanaan diare pada balita yang baik dengan media yang mudah dimengerti tentang pesan yang disampaikan. 2. Diharapkan petugas kesehatan dapat mengaktifkan kegiatan pojok oralit sehingga dapat memberikan demonstrasikan tentang cara memberikan oralit, mengajari ibu memberikan pengobatan selama anaknya di rumah, dan memberikan penyuluhan kepaada pengunjung Puskesmas dengan menjelaskan tatalaksana diare dan pencegahan diare di rumah. DAFTAR PUSTAKA Alimul A, Aziz H. 26. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta: Penerbit Salemba Medika. Alimul A, Aziz H. 26. Riset Keperawatan dan teknik Penulisan ilmiah. Jakarta: Penerbit Salemba Medika. Chandra Budiman. 199. Pengantar Statistik Kesehatan. Jakarta: EGC Depkes RI. 22. Penatalaksanaan diare. Juwita. 1997. Perilaku Masyarakat dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan masyarakat Indonesia. Jakarta: Majalah Kesehatan tahun XXXV No. 3 Manjoer Arif. 2. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2 edisi ketiga. Jakarta: Media Aesculapius, FK UI. Notoatmojo. 1993. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset. Nursalam, Susilaningrum Rekawai, Sri Utami. Asuhan Keperawatan Bayi dan anak (untuk perawat dan bidan). Jakarta: Penerbit Salemba Medika. Nursalam. 23. Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Penerbit Salemba Medika. Sunoto. 199. Bercakap-cak-ap dengan ibu tentang diare dan loka karya untuk dokter. Jakarta: Ditjen PPMI dan PLP.