PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL GURU (STUDI TENTANG PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MASYARAKATNYA DI SMP NEGERI 1 WONOSARI KLATEN)

dokumen-dokumen yang mirip
SIKAP TOLERANSI TERHADAP SISWA PENYANDANG DISABILITAS DALAM SEKOLAH INKLUSI (Studi Kasus Pada Siswa SMA Muhammadiyah 5 Karanganyar) NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI EKA MARTININGSIH SRI RAHAYU A PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PEMAHAMAN DAN KESIAPAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI PROGRAM PAGI SEKOLAH

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL DAN SANTUN PESERTA DIDIK MELALUI BUDAYA SEKOLAH

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI LEARNING STARTS WITH A QUESTION

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MEMBANGUN JIWA PERSATUAN DAN KESATUAN (Studi Kasus Madrasah Aliyah Negeri 2 Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI. Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Oleh: LITA AYU SOFIANA A

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI)

UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH MUHAMMADIYAH

PENANAMAN KARAKTER KEJUJURAN PADA ANAK USIA DINI (Studi Kasus di Desa Cemeng Kecamatan Sambungmacan Kabupaten Sragen) NASKAH PUBLIKASI

PENGEMBANGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN YANG SUDAH BERSERTIFIKASI NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjana S-1. Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan.

IMPLEMENTASI BANTUAN PENDIDIKAN MASYARAKAT. (Studi Kasus Di SMP Muhammadiyah 10 Surakarta Berdasarkan. Perda No. 11-A Tahun 2012 Tentang BPMKS)

IMPLEMENTASI HAK ANAK DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA (Studi Kasus Kota Layak Anak Tahun 2014) NASKAH PUBLIKASI

KETAATAN HUKUM PETUGAS PARKIR (Studi Kasus pada Petugas Parkir Pasar Gedhe Hardjonagoro Surakarta)

PELAKSANAAN SAMBATAN UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

PELAYANAN HAK MENDAPATKAN PENDIDIKAN PADA SISWA KURANG MAMPU (Studi Kasus Pelaksanaan Program Sintawati di SMA Negeri 1 Gondang Kabupaten Sragen

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DI SMA NEGERI 1 SRAGEN. Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan

IMPLEMENTASI BUKU GURU SEBAGAI ACUAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

PELAKSANAAN PENARIKAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Desa Tempurharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri)

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN KERJA KERAS PADA ANAK-ANAK KELUARGA PEDAGANG. (Studi Kasus di Pasar Raya Gentan, Baki, Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI MORAL SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA DALAM ETIKA PROFESI GURU DI SMP NEGERI 2 BOYOLALI

PENGARUH IMPLEMENTASI KOMPETENSI KEPRIBADIAN DAN SOSIAL TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI 1 KEMBANG KABUPATEN JEPARA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PELAKSANAAN BANTUAN KESEHATAN MELALUI KARTU JAMKESMAS BAGI MASYARAKAT MISKIN DI KECAMATAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

PERAN BPD DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN (Studi Kasus di Desa Ciputih, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes)

UPAYA MENGENTASKAN KELUARGA MISKIN MELALUI BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (BKM)

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENERAPAN STRATEGI TEAM QUIZ

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB (Studi Kasus pada Kegiatan Ekstrakurikuler Paskibra di SMA Negeri 1 Sragen) NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN PKn KELAS X SMA (Studi Kasus Di SMA Muhammadiyah 4 Kartasura Tahun Pelajaran 2011/2012)

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PRESIDEN NOMOR 4 TAHUN. Naskah Publikasi. Sarjana S-I

IMPLEMENTASI TUGAS DAN FUNGSI KEPALA DESA. (Studi Kasus di Desa Gedangan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Hal ini berkaitan dengan ha kikat pendidikan yaitu sebagai upaya

SIKAP PROFESIONALISME DAN KINERJA AKADEMIK GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di SLTA Muhammadiyah Karanganyar)

KEDISIPLINAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Banyudono, Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013)

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan BAB I

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA TUNAGRAHITA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA KELAS X/C

Publikasi Karya Ilmiah. Oleh : QOUMI GHONIN HAMIDAH A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENGEMBANGAN SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DI KALANGAN REMAJA ( studi kasus kegiatan rohis di SMA Negeri 3 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus dengan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru yang

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1. Program Studi Pendidikan Akuntansi.

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

DAMPAK PSIKOLOGI ANAK YANG DITINGGAL ORANG TUANYA MERANTAU. (Studi Kasus di SD Negeri 02 Nglegok Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar)

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KRADENAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 48 Jadi metode penelitian

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 ANGGASWANGI GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENANAMAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB SISWA PADA PELAKSANAAN ULANGAN HARIAN DALAM MATA PELAJARAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

IMPLEMENTASI KARAKTER RELIGIUS PADA ANAK KELUARGA PERANGKAT DESA (STUDI KASUS DI DESA WONOREJO KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO)

BAB III METODE PENELITIAN

ASPEK KERJA KERAS DAN SOLIDARITAS SOSIAL WANITA TANI. (Studi Kasus pada Kelompok Wanita Tani Mekar Sari di Desa Jurang Jero

BAB III METODE PENELITIAN. cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Menurut Darmadi (2013:153), Metode

PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DESA (Studi Kasus di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014)

BAB III METODE PENELITIAN

Pendidikan Akuntansi

KEMANDIRIAN WANITA SINGLE PARENT DALAM MENDIDIK ANAK. (Studi Kasus Di Desa Pakang, Andong, Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian lapangan berarti

Diajukan Oleh : INDAH DWI IRIANDANY A

BAB III METODE PENELITIAN

KENDALA DAN SOLUSI PEMBENTUKAN KARAKTER KERJA KERAS PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Siti Rusminah A

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu

PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK PADA MATA PELAJARAN PPKN (Studi Kasus Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Colomadu)

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN BAHAN AJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA NEGERI 1 KARANGANOM KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI KARAKTER MANDIRI DAN KERJA KERAS DALAM MASYARAKAT NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh:

PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH DI KALANGAN REMAJA (Studi Kasus di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

IMPLEMENTASI PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI PEMERINTAHAN DESA (Studi Kasus di Kantor Kepala Desa Gedongan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen)

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN NASKAH PUBLIKASI

PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. pemecahan masalah atau mendapat jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu.

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI TRUE OR FALSE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SINE KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012/2013

Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), 15. Skripsi, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hal. 96.

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

ANALISIS PERILAKU SISWA SMP DALAM MENERAPKAN NILAI-NILAI PANCASILA SILA KELIMA DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Di SMP Negeri 3 Sawit Boyolali)

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODEL PPL UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL MAHASISWA. Choirul Huda, Djoko Adi Susilo ABSTRAK

Transkripsi:

PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL GURU (STUDI TENTANG PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MASYARAKATNYA DI SMP NEGERI 1 WONOSARI KLATEN) NASKAH PUBLIKASI RESTU NUGRAHENI A.220090147 PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 0

1

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan kompetensi sosial guru (studi tentang peran serta guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam masyarakatnya di SMP Negeri 1 Wonosari Klaten). Penelitian ini mengkaji mengenai profil kompetensi sosial guru serta kendala dan solusi pengembangan peran serta guru Pendidikan Kewarganegaraan SMP Negeri 1 Wonosari Klaten dalam masyarakat. Metode pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan dua macam triangulasi yaitu sumber data dan teknik pengumpulan data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan model analisis interaktif yang meliputi; pengumpulan data, reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di hasilkan simpulan yaitu (1) profil kompetensi sosial guru Pendidikan Kewarganegaraan SMP Negeri 1 Wonosari Klaten, interaksi guru dengan peserta didik dilakukan pada saat KBM dan di luar jam KBM tidak diskriminasi, interaksi guru dengan rekan kerja guru dilakukan dengan komunikasi yang kekeluargaan, berbagi pengalaman dan pengetahuan, interaksi guru dengan kepala sekolah dilakukan dalam bentuk formal, interaksi guru dengan orangtua peserta didik dilakukan dengan saling konfirmasi mengenai kegiatan dan hasil belajar peserta didik, interaksi guru dengan masyarakat dilakukan dengan tanggungjawab guru dalam partisipasi guru di masyarakat. (2) Kendala dari pengembangan kompetensi sosial guru Pendidikan Kewarganegaraan SMP Negeri 1 Wonosari Klaten dalam masyarakat-nya adalah waktu yang kurang efektif, kurangnya kesadaran dan kekompakkan dari anggota masyarakat dan minimnya dana serta fasilitas. (3) Solusi dari kendala pengembangan kompetensi sosial guru Pendidikan Kewarganegaraan SMP Negeri 1 Wonosari Klaten dalam masyarakatnya adalah membuat jadwal kegiatan, membuat prioritas kegiatan, memberi motivasi dan penyuluhan kepada masyarakat akan pentingnya kegiatan masyarakat, mengajukan proposal untuk menggalang dana. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru agar lebih meningkatkan kompetensi sosial yang dimilikinya. Kata kunci: Kompetensi sosial, Peran guru. 1

A. PENDAHULUAN Pada hakikatnya guru merupakan faktor paling dominan dalam pendidikan formal, bagi peserta didik seorang guru dijadikan sebagai teladan dan panutan, peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didik. Dalam membina kemampuan peserta didik seorang guru diharuskan memiliki kemampuan tersendiri. Namun pada kenyataannya sampai saat ini guru belum dapat melaksanakan tugas dan peranannya dengan baik sesuai yang diharapkan, hal tersebut terjadi karena adanya beberapa faktor penghambat keberhasilan tugas dari guru. Salah satu faktor penghambatnya adalah kurang memadahinya kemampuan seorang guru. Oleh karena itu, guru harus senantiasa mengembangkan kemampuan dirinya. Guru harus memiliki standar profesi dengan menguasai materi serta strategi pembelajaran dan dapat mendorong peserta didiknya untuk belajar bersungguhsungguh, untuk dapat memperoleh hasil yang baik dalam suatu rangkaian kegiatan pendidikan dan pembelajaran, seorang guru dituntut untuk memiliki kualifikasi tertentu atau yang disebut dengan kompetensi. Kompetensi merupakan komponen terpenting yang tidak terpisahkan dari eksistensi guru dalam melaksanakan profesinya. Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 ayat 10, sebagaimana dikutip oleh Mulyasa (2009:23), kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi bagi guru meliputi, kompetensi paedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. 1. Kompetensi Paedagogik adalah kemampuan guru dalam hal mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. 2

2. Kompetensi profesional adalah kemampuan guru dalam hal penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. 3. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan guru untuk menjadi pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik, berakhlak mulia. 4. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat yang berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar. Kompetensi sosial guru mempunyai nilai penting. Nilai penting dari kompetensi sosial guru terletak pada peran pribadi guru yang hidup ditengah masyarakat untuk bersosialisasi dengan masyarakatnya, untuk itu guru perlu memiliki kemampuan tersebut secara santun dan luwes dengan masyarakat melalui kegiatan olahraga, keagamaan dan kepemudaan. Sebagai makhluk sosial guru harus dapat berperilaku yang santun dan mempunyai rasa empati yang tinggi terhadap sesama. Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirasa cukup penting untuk melakukan penelitian mengenai Pengembangan Kompetensi Sosial Guru (Studi tentang Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam Masyarakatnya di SMP Negeri 1 Wonosari Klaten). Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui profil kompetensi sosial guru Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Negeri 1 Wonosari Klaten. 2. Untuk mengetahui kendala dari pengembangan kompetensi sosial guru Pendidikan dan Kewarganegaraan SMP Negeri 1 Wonosari Klaten dalam masyarakatnya. 3. Untuk mendiskripsikan solusi dari kendala pengembangan kompetensi sosial guru Pendidikan Kewarganegaraan SMP Negeri 1 Wonosari Klaten dalam masyarakatnya. 3

B. METODE PENELITIAN Tempat penelitian ini adalah SMP Negeri 1 Wonosari Klaten. Tahap-tahap pelaksanaan kegiatan sejak persiapan sampai dengan penulisan laporan penelitian secara keseluruhan dilakukan selama kurang lebih empat bulan yaitu mulai bulan November 2012 sampai bulan Februari 2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif metode deskriptif. Menurut Nawawi dan Martini (1992:67), metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan memaparkan kedaan obyek yang diselidiki. Selain penelitian ini bersifat deskriptif, penelitian ini juga merupakan penelitian kualitatif. Menurut Maryadi dkk (2011:9), penelitian kualitatif berusaha mengungkapkan gejala-gejala yang dikaji secara menyeluruh dan sesuai dengan konteks melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diripeneliti sebagai instrumen utama (instrumen kunci). Strategi penelitian ini adalah studi kasus tunggal terpancang. Peneliti menggunakan strategi tersebut agar dalam penelitian ini lebih mudah dalam mencari data yang sesuai dengan masalah, serta mengumpulkan datanya lebih terarah daripada tujuan yang hendak dicapai. Subjek penelitian ini adalah guru Pendidikan Kewarganegaraan SMP Negeri 1 Wonosari Klaten sebagai informan dalam membantu peneliti mengumpulkan data. Objek penelitian adalah aspek-aspek dari subjek penelitian yang menjadi sasaran penelitian. Adapun objek penelitiannya adalah pengembangan kompetensi sosial guru (studi tentang peran guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam masyarakatnya di SMP Negeri 1 Wonosari Klaten). Adapun jenis sumber data yang digunakan dalam peneliti ini adalah pada penelitian ini yang menjadi narasumber atau informan adalah guru Pendidikan Kewarganegaraan SMP Negeri 1 Wonosari Klaten. Tempat di SMP Negeri 1 Wonosari Klaten. Peristiwanya mengenai pengembangan kompetensi sosial guru Pendidikan Kewarganegaraan SMP Negeri 1 Wonosari Klaten dalam masyarakatnya. Teknik ini digunakan untuk mengetahui pelaksanaan judul: 4

Pengembangan Kompetensi Sosial Guru (Studi tentang Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam masyarakatnya di SMP Negeri 1 Wonosari Klaten). Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data di atas yaitu dengan observasi, wawancara, dokumentasi yang masing-masing diuraikan secara singkat berikut ini: 1. Wawancara (interview). Menurut Arikunto (2010:198), wawancara atau kuesioner lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memeperoleh informasi dari terwawancara (interviewer). 2. Observasi. Menurut Arikunto (2010:199), observasi adalah sebagai suatu aktivitas pengamatan yang meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. 3. Dokumentasi. Menurut Arikunto (2010:201), dokumentasi yaitu peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian. Instrumen adalah alat yang digunakan dalam pengumpulan data. Sugiyono (2009:59), mengungkapkan bahwa dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. dalam penelitian kualitatif penggunaan manusia atau peneliti itu sendiri sebagai instrumen tidak dapat terhindarkan. Adapun langkah-langkah analisis data menurut Miles dan Huberman (1992:15-17) adalah sebagai berikut. 1. Pengumpulan data, yaitu pengumpulan data di lokasi studi dengan melakukan observasi, wawancara mendalam dan mencatat dokumen dengan menentukan strategi pengumpulan data yang dipandang tepat dan untuk menentukan fokus serta pendalaman data pada proses pengumpulan data berikutnya. 2. Reduksi data, yaitu sebagai proses seleksi, pemfokusan, pengabstrakan, waktu pengumpulan data dengan demikian reduksi data dimulai sejak peneliti mulai memfokuskan wilayah penelitian. 3. Sajian data, yaitu rakitan organisasi informasi yang memungkinkan penelitian dilakukan. Pada waktu pengujian data meliputi berbagai jenis matrik gambar, jaringan kerja, keterkaitan kegiatan atau tabel. 5

4. Penarikan kesimpulan, yaitu dalam pengumpulan data peneliti harus mengerti dan tanggap terhadap sesuatu yang diteliti langsung di lapangan dengan menyusun pola-pola pengarahan dan sebab akibat. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Profil kompetensi sosial guru Pendidikan Kewarganegaraan SMP Negeri 1 Wonosari Klaten. Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan mengenai profil kompetensi sosial guru Pendidikan dan Kewarganegaraan SMP Negeri 1 Wonosari Klaten cukup bagus, hal tersebut dapat terlihat hasil wawancara dan observasi melalui komunikasi bapak/ibu guru Pendidikan Kewarganegaraan SMP Negeri 1 Wonosari Klaten yang sangat empati, baik, sabar, ramah dan sangat bersahabat terhadap peserta didik, rekan kerja bapak/ibu guru, kepala sekolah, orang tua peserta didik dan mayarakat. 2. kendala dari pengembangan kompetensi sosial guru Pendidikan Kewarganegaraan SMP Negeri 1 Wonosari Klaten dalam masyarakatnya diperoleh data sebagai berikut: a. Masalah waktu yang terkadang kurang efektif/minimnya waktu. b. Kurangnya kesadaran diri dari anggota masyarakat. c. Kurangnya kekompakkan dari anggota masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan kemasyarakatan. d. Kesulitan untuk memberikan materi. e. Kurangnya fasilitas. f. Terbentur dana yang minim. 3. Solusi dari kendala pengembangan kompetensi sosial guru Pendidikan Kewarganegaraan SMP Negeri 1 Wonosari Klaten dalam masyarakatnya diperoleh data sebagai berikut: a. Membuat jadwal kegiatan, membuat prioritas kegiatan. b. Memberi motivasi dan penyuluhan kepada masyarakat akan pentingnya kegiatan masyarakat. c. Menjalin komunikasi yang lebih baik antar anggota masyarakat. 6

d. Menjaga emosi, perilaku dan tutur kata yang baik antar anggota masyarakat. e. Menciptakan suasana yang kondusif dalam lingkungan masyarakat. f. Melibatkan peran serta tokoh masyarakat, perangkat desa, aparat, pemuda dan anggota masyarakat lainnya untuk mewujudkan tujuan kegiatan masyarakat. g. Menyediakan fasilitas, sarana dan prasarana dengan mengadakan iuran atau kas dari anggota kegiatan masyarakat setempat. h. Mengajukan proposal untuk menggalang dana. Tugas utama guru adalah sebagai pendidik, tetapi di dalam kehidupan masyarakat bapak/ibu guru Pendidikan Kewarganegaraan SMP Negeri 1 Wonosari Klaten memiliki kemampuan berkomunikasi dan prestasi diri dalam lingkungan masyarakat tempat tinggal guru sebagai petugas kemasyarakatan yang mempunyai tanggung jawab memajukan kegiatan di luar jam sekolah yaitu peran serta dalam masyarakat. Hal tersebut sesuai dengan kajian teori dari Mulyasa (2012:182-184), peran guru di masyarakat dalam kaitannya dengan kompetensi sosial adalah (1) Guru sebagai petugas kemasyarakatan (2) Guru di mata masyarakat (3) Tanggung jawab sosial guru. D. SIMPULAN Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan mengenai profil kompetensi sosial guru Pendidikan dan Kewarganegaraan SMP Negeri 1 Wonosari Klaten masuk dalam kategori tinggi, hal tersebut dapat terlihat hasil wawancara dan observasi melalui komunikasi bapak/ibu guru Pendidikan Kewarganegaraan SMP Negeri 1 Wonosari Klaten yang sangat empati, baik, sabar, ramah dan sangat bersahabat terhadap peserta didik, rekan kerja bapak/ibu guru, kepala sekolah, orang tua peserta didik dan mayarakat. Namun dalam pelaksanaan pengembangan kompetensi sosial guru pendidikan kewarganegaraan SMP Negeri 1 Wonosari Klaten dalam masyarakatnya terdapat beberapa kendala diantaranya adalah masalah waktu yang terkadang kurang efektif/minimnya waktu, kurangnya kesadaran diri dari anggota masyarakat, kurangnya 7

kekompakkan dari anggota masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan kemasyarakatan, kesulitan untuk memberikan materi, kurangnya fasilitas, terbentur dana yang minim. Adapun solusi dari kendala pengembangan kompetensi sosial guru pendidikan kewarganegaraan SMP Negeri 1 Wonosari Klaten dalam masyarakatnya adalah membuat jadwal kegiatan, membuat prioritas kegiatan, memberi motivasi dan penyuluhan kepada masyarakat akan pentingnya kegiatan masyarakat, menjalin komunikasi yang lebih baik antar anggota masyarakat, menjaga emosi, perilaku dan tutur kata yang baik antar anggota masyarakat, menciptakan suasana yang kondusif dalam lingkungan masyarakat, melibatkan peran serta tokoh masyarakat, perangkat desa, aparat, pemuda dan anggota masyarakat lainnya untuk mewujudkan tujuan kegiatan masyarakat, menyediakan fasilitas, sarana dan prasarana dengan mengadakan iuran atau kas dari anggota kegiatan masyarakat setempat, dan mengajukan proposal untuk menggalang dana. Implikasi bahwa pengembangan kompetensi sosial guru mengenai peran sertanya dalam masyarakat bahwa guru harus pandai bergaul dan menempatkan diri karena dalam berperilaku, bergaul dan berkomunikasi dengan masyarakat guru harus menggambarkan sebagai seorang pendidik yang berwibawa, santun, ramah dan empati. Jika komunikasi guru dengan masyarakat baik maka masyarakat tidak ragu untuk bekerjasama dengan guru dalam memperlancar proses jalannya kegiatan yang ada di masyarakat. E. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineke Cipta. Maryadi dkk. 2011. Pedoman Penulisan Skripsi FKIP. Surakarta: BP-FKIP UMS. Miles, B Mathew dan A, Michael Hubarman.1992. Data Kualitatif Buku Sumber tantang Metode-metode Baru. Jakarta: UIP. 8

Mulyasa, E. 2012. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nawawi, Hadari dan M, Martini. 1992. Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Sagala, Syaiful. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: ALFABETA. Saudagar, Facruddin dan Ali Idrus. 2009. Pengembangan Profesionalitas Guru. Jakarta: Gaung Persada Press. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R& D. Bandung: Alfabeta. 9