BAB III TINJAUAN UMUM INSTANSI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROFIL PERUSAHAAN. 3.1 Tinjauan Umum Tempat dan Kedudukan Dinas Tenaga Kerja dan. nama KANTOR URUSAN PERBURUHAN PROPINSI TINGKAT I JAWA

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM INSTANSI. Sebagai perwujudan dari pelaksanaan otonomi daerah telah terbentuk Dinas

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera. Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 Ayat 2 bahwa

GUBERNUR MALUKU PERATURAN GUBERNUR MALUKU NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 112 TAHUN 2016 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Jawa Barat, pada tahun 2009

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

I. PROFIL DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2015

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

Perda No.30 / 2004 Tentang Pembentukan,Kedudukan,Tugas,Fungsi, SOT Dinas Nakertrans Kab. Magelang

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 21 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG

PROFIL DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI BUPATI MADIUN,

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 23 TAHUN

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA

TUGAS DAN FUNGSI DINAS KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 68

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS TENAGA KERJA

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 48 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

3. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Dinas Permukiman Dan Perumahan Provinsi Jawa Barat

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 67 Tahun : 2016

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG

TUGAS DAN FUNGSI POKOK DINAS TENAGA KERJA Kepala Dinas Tenaga Kerja

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 21 TAHUN 2003 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 63 TAHUN 2008 T E N T A N G

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

RENCANA AKSI KINERJA TAHUN 2017

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT,

BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 25

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI PAPUA

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 1 30.F t JHUN 2008

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 112 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN SRAGEN

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BAB II PROGRAM KERJA. Dinas Tenaga Kerja merupakan instansi teknis yang melaksanakan salah

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 35 TAHUN 2001 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

LAMPIRAN IV : PERATURAN BUPATI BULELENG NOMOR

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BEKASI NOMOR 21 TAHUN 1998 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

RENCANA STRATEGIS DINAS PENANAMAN MODAL, PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DAN TENAGA KERJA KABUPATEN TUBAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 33 TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI

PEMERINTAH PROPINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROPINSI RIAU NOMOR 7 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA DINAS TENAGA KERJA

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT

IV. GAMBARAN UMUM. Pada penelitian ini dilakukan di daerah Kota Bandar Lampung, dimana. wilayah km² dengan batas wilayah sebagai berikut :

Pasal 152. Bagian Kedua. Bagian Tata Usaha. Pasal 153

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Kuantan Singingi tepatnya di Sungai Jering Teluk

IV. GAMBARAN UMUM. A. Profil Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung. melaksanakan urusan pemerintahan daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

K A T A P E N G A N T A R

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K)

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1386 TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 37 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN MUSI RAWAS

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI PAPUA

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung terletak di Jalan Drs. Warsito

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. 4.1 Kondisi Geografis Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Karimun

GUBERNUR SUMATERA UTARA

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

Transkripsi:

29 BAB III TINJAUAN UMUM INSTANSI 3.1 Sejarah Singkat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja berdiri resmi sejak tanggal 10 Januari 1959 dengan nama KANTOR URUSAN PERBURUHAN PROVINSI TINGKAT I JAWA BARAT. Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pemerintahan Daerah (DPD) Provinsi Jawa Barat No. 4a/ UP/ VIII/ s dengan tugas dan wewenang sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah No.14 tahun 1958, tentang penyerahan kekuasaan kesejahteraan para penganggur di daerah-daerah. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi DT.I Jawa Barat No. 10/DP.04/PD 1978 tanggal 30 Agustus 1978, tentang organisasi dan tata kerja Dinas Perburuhan Provinsi DT.I Jawa Barat yang disyahkan SK Menteri No.10/69/39 654 tanggal 16 Oktober 1979 mendapat kedudukan hukum yang mantap sebagai aparat daerah otonomi pemerintah DT.I Jawa Barat sesuai dengan Undang-undang No.5 Tahun 1974 mengenai pokok pemerintahan daerah. Setelah terbentuk Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2000, ditetapkan bahwa Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat merupakan instansi teknis yang melaksanakan sebagian urusan pemerintah dan pembangunan di bidang ketransmigrasian, serta untuk melaksanakan fungsinya telah disusun Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat 3.2 Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov.Jawa Barat 3.2.1 VISI ORGANISASI

30 Visi Dinas Tenaga Kerja dan transmigrasi Provinsi Jawa Barat yang telah dirumuskan adalah : Terwujudnya tenaga kerja dan transmigrasi Yang Mandiri, Komponen dan Harmonis 3.2.2 MISI ORGANISASI 1. Membangun pencitraan tenaga kerja & Transmigrasi; 2. Mengembangkan kebersamaan pelaku pembangunan; 3. Melindungi hak-hak Tenaga Kerja, Pengusaha, & masyarakat Transmigrasi; 4. Mengoptimalkan lembaga pengembangan sumberdaya manusia; 5. Mengembangkan potensi tenaga kerja & transmigrasi yang berakhlakul karimah; 6. Meningkatkan profesionalisme sumberdaya aparatur & kualitas pelayanan public. 3.3 Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov.Jawa Barat 3.3.1 Tugas pokok organisasi Berdasarkan keputusan gubernur Jawa Barat No 55 Tahun 2001, dinas tenaga kerja dan transmigrasi mempunyi tugas pokok yaitu : merumuskan kebijakasanaan operasional bidang tenaa kerja dan transmigrasi dan melaksanakan sebagian kewenangan dekonsentrasi yang dilimpahkan kepada gubernur. 3.3.2 Fungsi Organisasi 1. Melaksanakan perumusan kebijakan teknis oprasional bidang tenaga kerja dan transmigrasi; 2. Melaksanakan pelayanan umum bidang tenaga kerja dan transmigrasi;

31 3. Menjalankan fungsi fasilitas dan pelaksanaan tugas bidang tenaga kerja dan transmigrasi yang meliputi program penematan tenaga kerja dan purna kerja, peningkatan kualitas tenaga kerja dan purna kerja, perlindungan tenaga kera dan purna kerja, transmigrasi serta UPTD; 4. Menyelenggarakan ketatausahaan dinas Barat ; 3.3.3 Struktur Organisasi Berikut adalah struktur organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawab KEPALA SEKRETARIAT SUBBAGIAN PERENCANAAN DAN PROGRAM SUBBAGIAN KEUANGAN SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM BIDANG PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA BIDANG PENEMPATAN TENAGA KERJA BIDANG PERLINDUNGAN KETENAGAKERJAAN BIDANG TRANSMIGRASI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKSI PEMBINAAN LATIHAN DAN PEMAGANGAN SEKSI PENGEMBANGAN PASAR KERJA SEKSI PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL SEKSI PENYIAPAN DAN PENGERAHAN SEKSI STANDARISASI SERTIFIKASI DAN KOMPETENSI SEKSI PERLUASAN KESEMPATAN KERJA SEKSI PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN SEKSI PEMINDAHAN DAN PEMBINAAN SEKSI BINA PRODUKTIVITAS SEKSI PENYALURAN TENAGA KERJA SEKSI JAMSOS DAN KESEJAHTERAAN SEKSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TRANSMIGRASI UPTD Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov.Jawa Barat berikut : Struktur organisasi dinas tenaga kerja dan transmigrasi provinsi jawa barat adalah sebagai

32 1. Kepala dinas dan wakil kepala dinas 2. Sekretariat, membawahkan : a. Subbagian Perencanaan dan Program; b. Subbagian Keuangan; c. Subbagian Kepegawaian dan Umum. 3. Bidang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja, membawahkan : a. Seksi Pembinaan Latihan dan Pemagangan; b. Seksi Standarisasi Sertifikat dan Kompetensi; c. Seksi Bina Produktivitas. 5. Bidang Penempatan Tenaga Kerja, membawahkan : a. Seksi Pengembangan Pasar Kerja; b. Seksi Perluasan Kesempatan Kerja; c. Seksi Penyaluran Tenaga Kerja. 6. Bidang Perlindungan Ketenagakerjaan, membawahkan : a. Seksi Pembina Hubungan Industrial; b. Seksi Pengawasan Ketenagakerjaan; c. Seksi Jaminan Sosial dan Kesejahteraan Tenaga Kerja. 7. Bidang Transmigrasi, membawahkan : a. Seksi Penyiapan dan Pengerahan; b. Seksi Pemindahan dan Pembinaan; c. Seksi Pemberdayaan Masyarakat Transmigran. 8. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas 9. Kelompok Jabatan Fungsional

33 3.4 Sumber Daya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat memiliki sumber daya dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya adalah: a. Sumber Daya Manusia Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat didukung oleh 387 personil, terdiri dari : 1) Golongan IV : 19 Personil (4,90%) 2) Golongan III : 301 Personil (77,77%) 3) Golongan II : 63 personil (16,27%) 4) Golongan I : 4 Personil (1,83%) 3.5 Aspek Kegiatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat merupakan Dinas yang merumuskan kebijakan operasional bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan melaksanakan sebagian kewenangan dekonsentrasi yang dilimpahkan Gubernur. Disnakertrans merupakan salahsatu dinas yang bergerak di bidang pelayanan social, yang mempunyai kewenangan terhadap bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Fungsi dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu sendiri adalah melaksanakan perumusan kebijakan teknis operasional bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi, melaksanakan pelayanan umum bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan menjalankan fungsi fasilitas dan pelaksanaan tugas-tugas bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

34 Seiring dengan berkembangnya zaman, maka semakin berkembang kebutuhan terhadap bidang ketenagakerjaan, sehingga dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat mempunyai visi dengan Terwujudnya tenaga kerja, purna kerja dan Transmigrasi yang berdaya saing dan bermartabat menuju masyarakat Jawa Barat yang produktif dan sejahtera melalui peningkatan kualitas tenaga kerja dan pengerahan mobilitas penduduk. Tujuan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu sendiri adalah a. Meningkatkan system informasi manajemen ketenagakerjaan dan transmigrasi; b. Meningkatkan system perencanaan ketenagakerjaan dan transmigrasi; c. Meningkatkan pembinaan dan pengembangan system pelatihan tenaga kerja dan purna kerja; d. Meningkatkan standarisasi dan sertifikasi tenaga kerja; e. Meningkatkan upaya pengembangan produktifitas kerja; f. Meningkatkan perlindungan tenaga kerja dan purna kerja; g. Meningkatakan pelayanan administrasi dan pengelola internal dinas; h. Meningkatkan pembinaan personil; i. Meningkatkan upaya perluasan lapangan kerja; j. Meningkatkan upaya penempatan dan pemasaran tenaga kerja dan purna kerja; k. Meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pembangunan kawasan transmigrasi; l. Meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian transmigrasi serta msyarakat sekitar. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi merupakan dinas yang memberikan pelayananpelayanan ketenagakerjaan yang dibutuhkan saat ini. Sasaran dinas tenaga kerja dan Transmigrasi diantaranya sebagai berikut : 1) Terwujudnya peningkatan aserbilitas penggunaan informasi pasar kerja;

35 2) Terlaksananya penyediaan perangkat pendukung system informasi dan pembangunan jaringan system informasi; 3) Terwujudnya peningkatan upaya pemberian informasi tentang dunia kerja dan transmigrasi bagi masyarakat; 4) Tersusunnya perencanaan program pembangunan dan kegiatan dinas; 5) Terlaksananya perencanaan teknis ketenagakerjaaan; 6) Terlaksananya perncanaan pengerahan transmigrasi; 7) Terwujudnya upaya peningkatan kompetensi tenaga kerja dan kemandirian transmigrasi; 8) Tersusunnya perencanaan program pembangunan dan kegiatan dinas; 9) Terlaksananya pembinaan system pelatihan tenaga kerja; 10) Terwujudnya standarisasi kompetensi tenaga kerja; 11) Terwujudnya peningkatan produktivitas tenaga kerja; 12) Terwujudnya peningkatan kemampuan dan pengetahuan pengusaha kecil dan menengah dalam bidang manajemen waktu; 13) Terwujudnya perlindungan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja dan purna kerja; 14) Terwujudnya peningkatan profesionalisme tenaga pengawas upah minimum; 15) Terwujudnya peningkatan pembinaan hubungan dan perlindungan kerja yang dapat menciptakan hubungan yang harmonis dalam lingkungan kerja; 16) Terwujudnya upaya peningkatan kesadaran hokum pengusaha dan pekerja; 17) Terwujudnya pembinaan pegawai perantara melalui peningkatan penanganan kasus perselisihan hubungan industrial; 18) Terwujudnya peningkatan fungsi-fungsi kelembagaan hubungan industrial bipartit dan tripartit serta kepaniteraan P4D;

36 19) Terwujudnya penempatan dan pengawasan upah minimum; 20) Terwujudnya tertib administrasi; 21) Terciptanya standar pelayanan yang prima; 22) Terlaksananya pelayanan tugas pokok dan fungsi organisasi; 23) Terwujudnya pembinaan mental personil; 24) Tersedianya personil yang beraya guna dan disiplin; 25) Terlaksananya peningkatan kualitas aparatur; 26) Terwujudnya upaya peningkatan pendayagunaan pencari kerja; 27) Terwujudnya upaya peningkatan penciptaan lapangan kerja; 28) Terwujudnya pembentukan wirausahabaru; 29) Terwujudnya penempatan dan pemasaran tenaga kerja dan luar negeri secara optimal; 30) Terwujudnya kerjasama/kemitraan dalam pengangguran; 31) Terwujudnya pembangunan kawasan permukiman transmigrasi local yang berkawasan lingkungan; 32) Terwujudnya keserasian social budaya antara masyarakat pendatang dengan penduduk/masyarakat sekitar; 33) Terwujudnya kegiatan usaha ekonomi yang berorientasi agobisnis; 34) Terwujudnya peningkatan investasi di kawasan transmigrasi. 3.6 AKTUAL BIROKRASI DAN ADMINISTRASI Sesuai Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, selama bulan Agustus 2011 telah dilaksanakan berbagai kegiatan oleh masing-masing unit kerja.

37 3.6.1 Sekretariat 1) Tugas Pokok Sekretaris mempunyai tugas pokok yaitu menyelenggarakan koordinasi perencanaan dan program dinas, pengkajian perencanaan dan program, pengelolaan keuangan, kepegawaian dan umum. 2) Fungsi a. Penyelanggaraan koordinasi perencanaan dan program dinas; b. Penyelenggaraan pengkajian perencanaan program monitoring dan evaluasi; c. Penyelenggaraan pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian dan umum. 3) Rincian Tugas a. Menyelenggarakan pengkajian dan berkoordinasi perencanaan, program dinas; b. Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program monitoring evaluasi pelaksanaan secretariat; c. Menyelenggarakan pengkajian anggaran belanja; d. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan; e. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian; f. Menyelenggarakan penatausahaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan; g. Menyelenggarakan pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan; h. Menyelenggarakan penyusunan bahan rancangan pendokumentasian perundang undangan, pengelolaan perpustakaan protocol dan hubungan masyarakat; i. Menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan kearsipan; j. Menyelenggarakan pembinaan jabatan fungsional;

38 k. Menyelenggarakan keseluruhan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; l. Menyelenggarakan pengkajian bahan laporan Akuntabilitasi Instansi Pemerintah(LAKIP)Dinas; m. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait; n. Menyelenggarakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsi. 3.6.2 Bidang Penempatan Tenaga Kerja Bidang Penempatan Tenaga kerja dan Purna Kerja mempunyai tugas dan fungsi: 1) Tugas Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijaksanaan teknis dan fasilitasi penempatan tenaga kerja 2) Fungsi a. Menyelengarakan pengkajian bahan kebijakan dan Penempatan Tenaga Kerja; b. Penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi Penempatan Tenaga Kerja; c. Penyelenggaraan fasilitasi bidang Penempatan Tenaga Kerja. 3) Rincian Tugas a. Menyelenggarakan penyusunan program kerja bidang penempatan tenaga kerja; b. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penyusunan pedoman dan supervise Penempatan Tenaga Kerja; c. Menyelanggarakan pengkajian bahan fasilitasi pengembangan pasar kerja; d. Menyelanggarakan pengkajian bahan fasilitasi perluasan kesempatan kerja; e. Menyelanggarakan pengkajian bahan fasilitasi penyaluran tenaga kerja; f. Menyelenggarakan fasilitas penempatan tenaga kerja;

39 g. Menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi penyelenggaraan bidang pembangunan wilayah dalam pelaksanaan kegiatan di kabupaten/kota; h. Menyelenggarakan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang penempatan tenaga kerja; i. Menyelenggarakan koordinasi dengna unit kerja terkait; j. Menyelenggarakan tugas lain sesuai pokok dan funsi 3.6.3 Bidang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja Bidang peningkatan Kualitas Tenaga Kerja mempunyai tugas pokok dan fungsi : 1) Tugas Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan fasilitasi pelatihan produktivitas tenaga kerja 2) Fungsi a. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis pelatihan dan produktivitas tenaga kerja; b. Penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi pelatihan dan produktivitas tenaga kerja; c. Penyelenggaraan fasilitasi bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja. 3) Rincian Tugas a. Menyelenggarakan penyusunan program kerja Bidang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja; b. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi, penyusunan pedoman dan supervise Bidang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja; c. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pembinaan latihan dan pemagangan; d. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi standarisasi sertifikasi dan kompetensi;

40 e. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi, bina produktivitas; f. Menyelenggarakan fasilitasi pelatihan dan produktivitas tenaga kerja; g. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; h. Menyelenggarakan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja; i. Menyelenggarakan koordinasi dengan badan koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah dalam pelaksanaan kegiatan di Kab/Kota; j. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit terkait; k. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. 3.6.4 Bidang Perlindungan Ketenagakerjaan Bidang Perlindungan Ketenagakerjaan mempunyai tugas pokok dan fungsi: 1) Tugas Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi perlindungan ketenagakerjaan. 2) Fungsi a. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis perlindungan ketenagakerjaan; b. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis perlindungan ketenagakerjaan; c. Penyelenggaraan fasilitasi bidang perlindungan ketenagakerjaan. 3) Rincian Tugas a. Menyelenggarakan penyusunan program kerja bidang Perlindungan Ketenagakerjaan; b. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi, penyusunan pedoman dan supervise Bidang Perlindungan Ketenagakerjaan;

41 c. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pembinaan hubungan industrial; d. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pengawasan ketenagakerjaan; e. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi, jamsos dan kesejahteraan tenaga kerja; f. Menyelenggarakan fasilitasi perlindungan ketenagakerjaan; g. Menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi penyelenggaraan bidang perlindungan ketenagakerjaan; h. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; i. Menyelenggarakan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang perlindungan ketenaga kerjaan; j. Menyelenggarakan koordinasi dengan badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah dalam pelaksanaan kegiatan Kab/Kota; k. Menyelenggarakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsi. 3.6.5 Bidang Transmigrasi Bidang Transmigrasi mempunyai tugas dan fungsi : 1) Tugas Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan dan fasilitas ketransmigrasian 2) Fungsi a. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan operasional ketransmigrasian; b. Penyelenggaran pengkajian bahan fasilitasi ketransmigrasian; c. Penyelenggaraan fasilitasi bidang ketransmigrasian. 3) Rincian Tugas a. Menyelenggarakan penyusunan program kerja Bidang Transmigrasi;

42 b. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi, penyusunan pedoman dan supervise Bidang Transmigrasi; c. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penyiapan dan pengerahan; d. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pemindahan dan pembinaa