BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi pasar modal memiliki peran yang sangat penting

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menjadi daya tarik bagi para investor, tidak hanya investor dalam negeri tetapi

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual

BAB 1 PENDAHULUAN. Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. ringan pada tahun Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan besar bagi perekonomian suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. yang luar biasa secara global. Krisis ini tentunya berdampak negatif bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Dimana ketidakstabilan mata uang dollar terhadap rupiah membuat melemahnya

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari peran investor yang melakukan transaksi di Bursa Efek

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam perekonomian modern dan era globalisasi saat ini pasar modal di suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tabungan di bank, digunakan untuk modal usaha sendiri maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan go public semakin

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini para pemilik modal dapat memilih berbagai

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara termasuk Indonesia. Pemerintah dalam hal ini berupaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan. kekayaan pemegang saham. Melihat bahwa kekayaan pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi ekonomi pasar modal adalah

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

BAB 1 PENDAHULUAN. yang pada akhir-akhir ini menarik minat para investor. Tujuan semua investasi

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hlm Inggrid Tan, Bisnis dan Investasi Sistem Syariah, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta, 2009,

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari beberapa variabel

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu cara bagi perusahaan untuk mendapatkan tambahan modal adalah

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pasar modal mirip dengan pasar-pasar lainnya, dimana terjadi transaksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat dimanfaatkan untuk mobilisasi dana baik dari dalam maupun dari luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat bisnis. Tujuan semua investasi dalam berbagai bidang dan jenis

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. dananya, baik dalam bentuk saham, deposito, atau dalam bentuk investasi

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang cepat setiap tahunnya yang dipengaruhi oleh melemahnya nilai

BAB 1 PENDAHULUAN. modal dan menawarkan sahamnya di masyarakat/publik (go public). Perusahan

I. PENDAHULUAN. suatu perusahaan, alat ukur yang utama digunakan adalah laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat

BAB I PEDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan salah satu bursa efek yang cepat

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan usaha untuk mencari tambahan dana (berupa

BAB I PENDAHULUAN. permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Persaingan usaha yang ketat terjadi ditengah kondisi ekonomi negara

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. pendanaan bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat meningkatkan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB V PENUTUP. likuiditas (CR) dan financial leverage (DR) terhadap profitabilitas pada perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. International Yearbook of Industrial Statistics 2016, industri manufaktur di

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian, memacu perusahaan untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dan berkembangnya perekonomian Indonesia. Pengerahan dana dari

BAB I PENDAHULUAN. lurus dengan risiko yang diperoleh. Return setiap jenis asset akan dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB I PENDAHULUAN. debt to equity ratio, rasio profitabilitas yaitu return on equity, earning per

2016 ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perdagangan instrument keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik

PENDAHULUAN. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil akan. mempunyai perhatian besar di bidang keuangan, terutama dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku, yang memiliki harapan akan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. yang telah go public biasanya mengalami pertumbuhan yang berakibat pada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus mengalami peningkatan rata-rata sebesar 67% per tahun dari

BAB I PENDAHULUAN. adalah perusahaan yang mengalami peningkatan, sejak beberapa tahun yang lalu

BAB I PENDAHULUAN. para pelaku ekonomi di Indonesia, khususnya bagi mereka yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. satunya dengan berinvestasi pada pasar modal. Kegiatan investasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semua perusahaan manufaktur di Indonesia dalam era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. saham akan bereaksi negatif bila terjadi kemelut dalam negeri seperti kerusuhan

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan ini mendorong para pelaku bisnis untuk mencari solusi yang lebih baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal adalah sarana yang mempertemukan penjual dan pembeli

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan. pendek, dapat melakukan pada pasar uang ( money market), karena

BAB I PENDAHULUAN. Brown (Investment Analysis snd Portofolio Management,5) mendefinisikan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi pasar modal memiliki peran yang sangat penting dalam kegiatan perekonomian. Pasar modal menjadi salah satu sumber kemajuan ekonomi. Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diverisifikasi investasi, membentuk portofolio sesuai dengan resiko yang bersedia mereka tanggung dan tingkat keuntungan yang diharapkan (Jajang, 2014). Investasi yang aman memerlukan pertimbangan dan analisis yang cermat, teliti serta didukung dengan data yang akurat sehingga dapat meminimalasi resiko yang dapat ditimbulkan dalam berinvestasi. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi maupun instusi lain dan sarana bagi kegiatan berinvestasi. Menurut Darmaji dan Hendy (2008:1) pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang, ekuitas (saham), instrument deviratif, maupun instrument lainnya. Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrument keuangan jangka panjang (lebih dari satu tahun) seperti saham (stock), obligasi (bond), waran (warrant), right, reksa dana (mutual fund), dan berbagai instrument deviratif seperti opsi (option), kontrak berjangka (futures), dan lain lain. 1

2 Harga saham di pasar modal merupakan ukuran objektif mengenai nilai investasi pada sebuah perusahaan. Oleh karena itu, harga saham merupakan harapan investor. Variasi harga saham akan dipengaruhi oleh kinerja perusahaan yang bersangkutan di samping dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran, kinerja perusahaan akan menentukan tinggi rendahnya harga saham di pasar modal. Investasi adalah suatu komitmen penetapan dana pada satu atau beberapa obyek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang. Perubahan harga saham juga dapat memberi petunjuk tentang kegairahan dan kelesuhan aktivitas pasar modal serta pemodal dalam melakukan transaksi jual beli saham. Investor mempunyai berbagai pertimbangan untuk memutuskan sebuah investasi saham di pasar modal. Fluktuasi harga saham yang tidak menentu dan mengandung risiko menyebabkan ketidakpastian investor dalam menentukan keputusan investasinya. Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai tempat transaksi perdagangan saham dari berbagai jenis perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia ada beberapa jenis pengelompokan perusahaan di Bursa Efek Indonesia berdasarkan sektorsektor yang dikelola (Sehu, 2015). Bursa Efek Indonesia yang saat ini menjadi satu-satunya pasar modal yang ada di Indonesia. Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu bursa efek yang cepat perkembangannya sehingga menjadi alternative yang disukai perusahaan untuk mencari dana. Perkembangan bursa efek dapat dilihat melalui perubahan harga saham yang diperdagangkan.

3 Banyak cara untuk melakukan penilaian, salah satunya adalah menggunakan rasio keuangan, dimana rasio keuangan dapat menjadi salah satu acuan untuk menilai kinerja suatu perusahaan dan menjadi alasan bagi para calon investor untuk melakukan investasi atau tidak. Rasio keuangan terdiri dari rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas. Dalam hal ini, peneliti membatasi hanya menggunakan Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER), dan Return On Assets (ROA) sebagai ukuruan likuiditas, leverage dan profitabilitas karena ketiga ratio ini yang paling sering digunakan. Rasio keuangan mengungkapkan kinerja yang telah dicapai perusahaan untuk suatu periode tertentu. Analisa rasio merupakan bagian penting dari analisa fundamental. Bagi perusahaan-perusahaan go public, ada keharusan untuk menyertakan rasio keuangan yang relevan sesuai dengan keputusan Ketua Bapepam Nomor KEP-51/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 (BEJ). Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dari modal yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Profitabilitas juga merupakan salah satu aspek yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan untuk menentukan sumber dana perusahaan mana yang harus dipilih, yakni sumber eksternal atau sumber internal. Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang baik menunjukkan bahwa prestasi perusahaan juga baik. Tingkat profitabilitas perusahaan pada faktor fundamental diukur dengan beberapa rasio keuangan yaitu Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER), dan Return On Asset (ROA).

4 Menurut Irhan (2012:121) rasio lancar (Current Ratio) merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek ketika jatuh tempo. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Gatot Widianto (2015) menemukan bahwa Current Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Ines Farah Dita (2013) menemukan bahwa Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Debt To Equity Ratio merupakan salah satu rasio keuangan yang mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan melunasi utang dengan modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan (Husnan, 2006:70). Utang merupakan sumber pendanaan eksternal yang menjadi salah satu bagian penting bagi perusahaan. Kondisi keuangan perusahaan dapat dinilai dengan memperhatikan utang yang terdapat diperusahaan. Utang juga sebagai bahan pertimbangan. bagi seorang investor untuk menanamkan modalnya diperusahaan tersebut. Debt To Equity Ratio yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan sangat bergantung pada pihak luar dalam mendanai kegiatan sehingga beban perusahaan juga akan meningkat. Hasil penelitian Puput Rarindra Adi Sputra (2013) menemukan bahwa DER tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Berbeda dengan penelitian Astrid Ema Novasari (2013) menemukan bahwa DER berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Menurut Irhan (2012:98) Return On Asset (ROA) sering juga disebut sebagai Return On Investment (ROI), karena ROA ini melihat sejauh mana

5 investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan dan investasi tersebut sebenarnya sama dengan asset perusahaan yang ditanamkan atau ditempatkan. Peneliti yang dilakukan oleh Raghilia Amanah (2014) dan Fakhrizal, Edi dan Nurhayati (2015), keduanya menemukan bahwa ROA mempengaruhi terhadap harga saham. Peneliti memilih untuk meneliti perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia karena melalui Bursa Efek Indonesia peneliti memperoleh laporan keuangan dan data perusahaan manufaktur yang diperlukan dalam penelitian, khususnya yang menjadi objek penelitian secara lengkap. Indeks manufaktur salah satu primary sektor di Bursa Efek Indonesia sehingga industri ini lebih mencerminkan keadaan pasar modal. Banyak investor yang lebih senang menginvestasikan dananya pada perusahaan manufaktur karena harga saham perusahaan manufaktur meningkat setiap tahun (www.idx.co.id). Akan tetapi harga saham industri manufaktur sangat fluktuatif dan sulit diprediksi, melihat harga saham yang sangat rentan terhadap keadaan ekonomi Indonesia. Seperti krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2008 lalu yang berpengaruh langsung terhadap keseluruhan kegiatan industri manufaktur di Indonesia sehingga membuat harga saham industri manufaktur mengalami penurunan. Penurunan harga saham tersebut diakibatkan karena meningkatnya inflasi dari 6.01% menjadi 11.06% serta tingkat suku bunga pun mengalami peningkatan. Kenaikan inflasi tersebut menyebabkan kenaikan harga bahan baku serta kenaikan

6 biaya operasional. Bagi industri yang bergantung kepada bahan baku impor seperti industri baja, otomotif, industri elektronik dan juga industri tekstil, melemahnya nilai tukar Rupiah juga menyebabkan harga bahan baku impor menjadi mahal. Akibatnya bukan saja persaingan di pasar ekspor makin berat juga persaingan yang ketat terjadi di pasar domestik. Selain itu terdapat satu masalah lagi yang adalah tingginya suku bunga kredit dan semakin ketatnya likuiditas perbankan sehingga makin sulit industri manufaktur untuk memperoleh kredit investasi dan modal kerja dengan bunga rendah. Hal-hal tersebut yang akhirnya menjadikan pergerakan indeks harga saham perusahaan manufaktur menjadi labil dan cenderung menurun di Bursa Efek Indonesia yang berdampak pada sepinya Bursa Efek Indonesia. Hal ini sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup perusahaan manufaktur, karena selain mengalokasikan dana internal perusahaan untuk biaya operasional perusahaan, perusahaan manufaktur juga membutuhkan dana eksternal yaitu dana dari investasi saham sebagai sumber dana jangka panjang perusahaan. Dengan adanya masalah yang ada di dalam perusahaan maka perlu diadakan penelitian kembali untuk melihat seberapa besar pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap harga saham, yang nantinya penelitian ini dapat digunakan oleh para investor untuk menentukan pilihan dalam penanaman modalnya. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut diatas, maka peneliti tertarik untuk menguji pengaruh rasio likuiditas, rasio leverage dan rasio profitabilitas

7 terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan judul Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015. B. Rumusan Masalah Dalam setiap perkembangan perusahaan, penilaian kinerja yang akan memaksimumkan nilai perusahaan dapat dilihat melalui peningkatan harga saham. Melalui analisis rasio-rasio keuangan, maka penilaian kinerja perusahaan dapat diidentifikasi. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pengaruh rasio likuiditas terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012 2015? 2. Bagaimanakah pengaruh rasio leverage terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012 2015? 3. Bagaimanakah pengaruh rasio profitabilitas terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012 2015?

8 C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian Dilihat dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji secara empiris: a) Menganalisis pengaruh rasio likuiditas terhadap perusahaanperusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2015. b) Menganalisis pengaruh rasio leverage terhadap perusahaanperusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2015. c) Menganalisis pengaruh rasio profitabilitas terhadap perusahaanperusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) perioden 2012-2015. 2. Kontribusi Penelitian Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap dapat berkontribusi untuk kontribusi praktik, bahwa hasil penelitian ini dapat bermanfaat pada praktik nyata. a) Bagi Pihak Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak perusahaan khususnya perusahaan-perusahaan yang bergerak pada bidang

9 manufaktur untuk mengetahui kinerja perusahaan dalam memaksimumkan nilai perusahaan melalui harga saham perusahaan yang dapat dijadikan bahan masukan dan pertimbangan yang berarti dalam membuat keputusan keuangan khususnya pendanaan di masa yang akan datang. b) Bagi pihak lain Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan menjadi referensi tambahan khususnya mengenai kegunaan analisis rasio-rasio keuangan untuk menilai kinerja perusahaan dalam memaksimumkan nilai perusahan melalui peningkatan harga saham.