BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan Revolusi merupakan perlawanan penjajah terhadap Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dimatangkan oleh berbagai pergerakan yang bersifat nasional di daerah-daerah.

BAB I PENDAHULUAN. 1) Muhammad TWH, Drs.H. Peristiwa Sejarah di Sumatera Utara,(2011:85)

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus

BAB 1 PENDAHULUAN. berusaha untuk membuat sejarah sebagai kenangan berusaha menyajikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

I. PENDAHULUAN. Proklamasi Kemerdekaan yang dikumandangkan oleh Soekarno Hatta pada

Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima

BAB I PENDAHULUAN. dimasa lampau itu dapat kita pelajari dari bukti-bukti yang ditinggalkan, baik yang berupa bukti

Diskusikan secara kelompok, apa akibat apabila Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diubah. Bagaimana sikap kalian terhadap hal ini?

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

MR. SJAFRUDDIN PRAWIRANEGARA ( ) Sang Penyelamat Eksistensi Negara Proklamasi Republik Indonesia

PANDANGAN POLITIK TAN MALAKA TENTANG KONSEP NEGARA REPUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan

BAB V KESIMPULAN. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan

B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA

Negara Kesatuan Republik Indonesi. Ketika dibentuknya Pemerintahan Darurat Republik

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1959 TENTANG FRONT NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

C. Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Letjen TNI (Purn) DR Tiopan Bernhard Silalahi, SH atau yang lebih di

I. PENDAHULUAN. memberikan kesempatan lebih luas bagi kaum wanita untuk lebih berkiprah maju

BAB I PNDAHULUAN. Jepang dalam Perang Raya Asia Timur tahun Namun, ditengah tengah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan.

DAFTAR ISI DAFTAR PUSTAKA

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang kompeten dalam menghadapi perkembangan dan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. hampir bersamaan muncul gerakan-gerakan pendaulatan dimana targetnya tak

PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang

I. PENDAHULUAN. pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku

M PERANAN HASAN SADIKIN DALAM BIDANG KESEHATAN DI JAWA BARAT TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

SATUKAN LANGKAH UNTUK NEGERI, #YUKJADIPAHLAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG VETERAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG -UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG VETERAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SAMBUTAN PADA ACARA PERINGATAN HARI RAPAT RAKSASA IKADA 19 SEPTEMBER 1945

SD kelas 5 - ILMU PENGETAHUAN SOSIAL BAB 9. KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIALATIHAN SOAL BAB 9. Dwi tunggal. Tri Tunggal. Catur Tunggal.

BAB I PENDAHULUAN. mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan juang.

C. Peran Tokoh Perumus UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nurhidayatina, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pembacanya. Banyak sekali manfaat yang terkandung dari membaca buku. Selain

Waktu: 8 x 45 Menit (Keseluruhan KD) Standar Kompetensi: Memahami Hakikat Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan kuat dalam

B. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. Penulisan sejarah (historiografi) merupakan cara penulisan, pemaparan, atau

I. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pada tanggal 15 agustus 1945 tentara Jepang menyerah tanpa syarat kepada

BAB I PENDAHULUAN. Bolaang Mongondow adalah sebuah suku bangsa di Indonesia. Dimana suku

C. Semangat dan Komitmen Kebangsaan Para Pendiri Negara dalam Perumusan dan Penetapan Pancasila

5. Materi sejarah berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.

Sambutan Presiden RI pd Peresmian Monumen Perjuangan Mempertahankan NKRI, tgl.22 Juli 2013, Jakarta Senin, 22 Juli 2013

BIOGRAFI MR. ASAAT DATUK MUDO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

S A M B U T A N GUBERNUR SUMATERA UTARA PADA UPACARA PERINGATAN HUT KE-72 KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 TINGKAT PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. tentang dirinya sendiri. Semua usaha yang tidak menentu untuk mencari identitas-identitas

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( )

BAB V KESIMPULAN. dinobatkan sebagai sultan kemudian menjadi Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun

1.PENDAHULUAN. Pemikiran politik modern di Indonesia mulai sejak bangkitnya nasionalisme tahun

Sambutan Presiden RI pd Silaturahim dg Paskibraka, di Jakarta, tgl.18 Agt 2014 Senin, 18 Agustus 2014

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kekalahan jepang oleh sekutu memberikan kesempatan bagi kita untuk

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1964 TENTANG PEMBERIAN PENGHARGAAN/TUNJANGAN KEPADA PENRINTIS PERGERAKAN KEBANGSAAN/KEMERDEKAAN

BAB V KESIMPULAN. untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Indonesia dan modern nya senjata yang di miliki pasukan Belanda.

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENGUSULAN GELAR PAHLAWAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencatatan sejarah adalah sangat penting,karena tanpa pencatatan sejarah

I. PENDAHULUAN. dan peri-keadilan (MPR RI, 2012: 2).

Mencari Sosok Kedua (126/M) Oleh : Indah Permatasari Senin, 18 Juni :02

DR. MAYOR DUSTIRA PRAWIRAAMIDJAYA Sang Dokter Pejuang ( )

BAB I PENDAHULUAN. rekaman kaset, televise, electronic games. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia,

BAB V PENUTUP. Belanda meneruskan serangan ke daerah-daerah yang belum berhasil dikuasai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah selesai, tetapi proklamasi itu harus mendapatkan

Komunisme dan Pan-Islamisme

KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. didalam Undang-Undang Dasar 1945 Pembukaan alinea pertama Bahwa sesungguhnya

PRESIDEN SYAFRUDDIN PRAWIRANEGARA. Oleh: Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH.

BAB I PENDAHULUAN. Dunant. Bemula dari perjalanan bisnis yang Ia lakukan, namun pada. Kota kecil di Italia Utara bernama Solferino pada tahun 1859.

2. Makna Proklamasi Kemerdekaan

PERATURAN DAERAH PROVlNSl KALIMANTAN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

seperti selalu didengungkan oleh pejuang kemerdekaan Sukarno. Perjuangan rakyat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 bukanlah peristiwa yang terjadi begitu saja. Peristiwa tersebut adalah sebuah akumulasi sebuah perjuangan yang panjang, berliku, dan penuh korban harta benda serta jiwa. Revolusi Rakyat Indonesia yang meletus dengan diproklamasikan kemerdekaan segera sesudah perang dunia II berakhir pada pertengahan bulan Agustus 1945, yang diikuti oleh perjuangan yang maha hebat, pertempuran mati-matian menentang kembalinya kekuasaan Belanda dinegeri ini, tidak akan dapat dipahami, apabila orang tidak mengenal perjuangan rakyat Indonesia sebelum itu. Perjuangan pada hakikatnya timbul sejak lama di Indonesia, selaku reaksi yang timbul dari masyarakat akibat penjajahan kolonial Belanda. Mula-mula secara insidentil dikarenakan kekuasaan asing secara terang dan dipaksakan kepada rakyat kita atau disaat penindasan kolonial itu sudah tidak tertahan lagi, lambat laun meningkat kearah perjuangan dalam organisasi-organisasi yang lebih teratur. Sampai keorganisasi masa abad ke-20 ini, dengan tujuan yang lebih teratur, dan dengan tegas pula menuju ke Indonesia Merdeka, lepas dari penjajahan Belanda. Besarnya keinginan para pendiri bangsa serta rakyat yang menginginkan Indonesia menjadi Negara yang berdaulat. Kesemuanya itu adalah mata rantai 1

perjuangan yang panjang untuk memperoleh kebebasan dengan inti pengakuan hak dan martabat sebagai manusia yang merdeka. Dalam memperjuangkan kemerdekaannya rakyat melakukan gerakan. Dalam gerakan ini, rakyat Indonesia secara bersama-sama melawan tentara Belanda yang banyak melibatkan masyarakat dari berbagai lapisan. Pada gerakan revolusi ini terlihat semangat yang berkobar dari masyarakat yang menginginkan kemerdekaan penuh terhadap negaranya. Revolusi rakyat Indonesia meletus dengan diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia setelah sesudah terjadinya perang dunia II dan berakhir pada pertengahan bulan Agustus 1945 yang di ikuti perjuangan yang hebat oleh para rakyat dan tokoh-tokoh yang hebat. Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, maka perlengkapan sebuah Negara pun harus dibentuk. Sebuah Negara yang merdeka haruslah memiliki susunan pemerintahan yang nantinya akan memerintah rakyat Indonesia. Munculnya Indonesia sebagai sebuah Negara tak lepas dari perjuangan tokoh-tokoh yang mengupayakan terbentuknya identitas sebagai bangsa. Tampilan tokoh-tokoh yang memberikan kontribusi dan yang pernah duduk dalam pemerintahan adalah suatu tema yang menarik untuk dibahas. Karena adanya sebuah sejarah tidak lepas dari keterlibatan tokoh yang mengalami atau menjalani jalannya sebuah peristiwa sejarah tersebut. Dalam hal ini penyusunan riwayat hidup seorang tokoh akan menjadi suatu penyajian pula dari cita-cita, ajaran dan gagasannya secara khusus. Apa lagi

tokoh yang dibicarakan adalah tokoh yang memliki kontribusi dan kegiatan perjuangan dalam perjalanan sebuah bangsa. Syafruddin Prawiranegara merupakan salah satu tokoh yang banyak andil dalam dunia pemerintahan Indonesia. Beliau adalah pejuang pada masa kemerdekaan Republik Indonesia yang juga pernah menjabat sebagai aparatur negara seperti Menteri Keuangan, Menteri Kemakmuran, Gubernur Bank Indonesia, dan juga menjadi Presiden Pemerintahan Darurat Republik Indonesia, dan ketika pada awal tahun 1958 sampai akhir tahun 1961 Syafruddin Prawiranegara memimpin Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di belantara Sumatera, sebagai reaksi terhadap pemerintahan pusat. Ketika pemerintahan Republik Indonesia jatuh ketangan Belanda saat Agresi Militer Belanda II yakni pada tanggal 19 Desember 1948. Syafruddin Prawiranegara juga pernah dikatakan sebagai orang kepercayaan Soekarno-Hatta sehingga ia dipercaya membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia saat Soekarno, Hatta dan Syahrir sudah menyerah dan ditahan. Sesaat sebelum pemimpin Indonesia pada masa itu ditangkap oleh Belanda mereka sempat mengadakan rapat dan memberikan mandat kepada Syafruddin Prawiranegara untuk membentuk sebuah pemerintahan sementara. Mohammad Hatta adalah salah satu tokoh yang mempercayakan Syafruddin Prawiranegara untuk menjadi pemimpin Negara Indonesia pada saat Soekarno, Hatta dan Syahrir ditangkap. Syafruddin Prawiranegara dianggap cocok untuk memimpin Pemerintah Darurat, pada saat Syafruddin terpilih menjadi orang yang memimpin

Pemerintahan Darurat usianya Syafruddin baru berkisar 37 tahun, usia tersebut tergolong usia yang relatif masih sangat muda jika dihubungkan dengan jabatan yang harus di embannya. Pada awal tahun 1945 terlibatnya Syafruddin Prawiranegara menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) menunjukkan bahwa, Syafruddin merupakan salah satu tokoh Indonesia yang turut mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Dari awal karir Syafruddin yang terlibat dalam dunia pemerintahan Indonesia yakni pada tahun 1945 hingga pada tahun 1961 banyak peristiwa yang sudah dilaluinya. Pembatasan penulisan di mulai dari tahun 1945 karena melihat awal terlibatnya Syafruddin dalam dunia pemerintahan Republik Indonesia. Sementara selama 1945-1961 sudah banyak kontribusi yang beliau berikan kepada bangsa Indonesia. Namun pada akhir karirnya yakni pada tahun 1961 Syafruddin Prawiranegara terlibat dalam Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia yang menyebabkan Syafruddin dianggap sebagai pemberontak. Keterlibatan Syafruddin dalam PRRI juga menyebabkan beliau lama dijadikan sebagai pahlawan nasional yakni pada tahun 2011 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Berbeda hal dengan tokoh-tokoh pemerintahan lainnya yakni seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Sutan Syahrir, serta pejuang-pejuang kemerdekaan Indonesia lainnya yang lebih dahulu menjadi pahlawan Nasional jauh sebelum Syafruddin dianugerahi sebagai pahlawan Nasional Indonesia.

Kajian terhadap tokoh-tokoh yang berperan dalam Pemerintahan Republik Indonesia perlu untuk dijalankan, karena banyak kisah sejarah yang dapat ditulis karena adanya biografi sebagai sumber sejarah. Jadi hasil dari tulisan-tulisan kajian para tokoh dapat dijadikan sebagai sumber informasi sejarah atau zaman pada saat para tokoh yang ditulis itu memegang peranan yang sangat penting. Dengan menulis mengenai para tokoh memperlihatkan bahwa di Indonesia banyak tokoh yang patut diteladani dan dipahami pemikirannya agar generasi penerus bangsa Indonesia dapat memahami tokoh-tokoh yang berperan dalam proses pembentukan bangsa Indonesia. Peranan Syafruddin dalam proses terbentuknya Republik ini perlu ditinjau secara historis, banyaknya jabatan yang dipikulnya dalam pemerintahan Indonesia membuat Syafruddin Prawiranegara merupakan salah satu tokoh yang berperan aktif didalam sistem Pemerintahan Republik Indonesia, maka perlu ditelaah secara historis agar dapat dilihat tindakan-tindakan yang dilakukannya dalam Pemerintahan Republik Indonesia. Menemukan dan menganalisis peran perjuangan Syafruddin dapat menunjukkan bahwa Syafruddin merupakan putra bangsa yang telah berbuat banyak terhadap bangsanya. Melihat banyaknya peran perjuangan yang telah dilakukan Syafruddin Prawiranegara dalam pemerintahan Indonesia terhadap bangsa ini membuat penulis tertarik untuk mengkaji riwayat hidup, perjuangan, setra kontribusi yang telah yang dilakukan Syafruddin Prawiranegara terhadap negeri ini.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan judul Peranan Syafruddin Prawiranegara dalam Lintas Sejarah Pemerintahan Republik Indonesia (1945-1961). 1.2 Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat diambil suatu identifikasi masalah sebagai berikut : 1. Latar belakang kehidupan Syafruddin Prawiranegara 2. Peranan Syafruddin Prawiranegara dalam Pemerintahan Republik Indonesia. 3. Akhir karir Syafruddin Prawiranegara dalam bidang Pemerintahan Republik Indonesia. 1.3 Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat diambil suatu rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana latar belakang kehidupan Syafruddin Prawiranegara? 2. Bagaimana peran Syafruddin Prawiranegara dalam Pemerintahan Republik Indonesia? 3. Bagaimana akhir karir Syafruddin Prawiranegara dalam Pemerintahan Republik Indonesia?

1.4 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui latar belakang kehidupan Syafruddin Prawiranegara. 2. Untuk mengetahui peran Syafruddin Prawiranegara dalam Pemerintahan Republik Indonesia. 3. Untuk mengetahui akhir karir Syafruddin Prawiranegara dalam Pemerintahan Republik Indonesia. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Untuk mengetahui latar belakang kehidupan dari tokoh pemerintahan Syafruddin Prawiranegara. 2. Memberikan tambahan wawasan bagi peneliti dan pembaca mengenai kontribusi Syafruddin Prawiranegara dalam Pemerintahan Republik Indonesia. 3. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam menuangkan buah pikiran dalam bentuk skripsi. 4. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang bekeinginan meneliti lebih lanjut mengenai Syafruddin Prawiranegara ditempat dan waktu yang berbeda. 5. Menambah pembendaharaan karya ilmiah bagi lembaga pendidikan khususnya Universitas negeri Medan.