BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No.3053/BH/PAD/KWK.10/VI/1998 koperasi ini bernama Koperasi Pegawai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PROFIL PERUSAHAAN. untuk mensejahterakan anggotanya. Umumnya koperasi dikendalikan secara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Sejarah Singkat Koperasi Rukun Sejahtera

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana yang cukup. Dana yang dibutuhkan berasal dari kekayaan

Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN

mampu menjadi mitra usaha yang terbaik bagi anggotanya.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENGAWAS. Created by LIZZA SUZANTI

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Koperasi Pegawai BPKP Provinsi Sumatera Utara

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

STRUKTUR ORGANISASI DANA PENSIUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I NAMA TEMPAT KEDUDUKAN. menjalankan kegiatan sebagai berikut: 1. Membina dan mengembangkan rasa kesatuan dan persatuan di antara para anggotanya.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) MEDIA DINAS KOMUNIKASI INFORMASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) MEDAN

BAB II KOPERASI KPRI INSKO DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SUMATERA UTARA. Koperasi Pegawai Republik Indonesia INSKO dan Usaha Mikro Kecil dan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 1990 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) LISTRIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari perkembangan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

ANGGARAN DASAR. Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA

BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI SERAI SERUMPUN. berdasarkan hasil dari kesepakatan seluruh kepala sekolah SD di Kecamatan Tanjung Pura.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TEGAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PENGANGKUTAN PENUMPANG DJAKARTA

KOPERASI KESEHATAN PEGAWAI DAN PENSIUNAN BANK. (1) Badan Usaha Koperasi ini bernama KOPERASI

BAB IV GAMBARAN UMUM KOPERASI. belum mendapatkan izin perkoperasian maka pada tahun 1999 barulah berdirinya

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI MITRA SEJAHTERA JAKARTA. BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN DAERAH KERJA Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, banyak sekali persaingan yang terjadi. Dalam hal ini suatu

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 34 TAHUN 2000 (34/2000) TENTANG PERUSAHAAN UMUM PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA (PERUM PERURI)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 133 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PERCETAKAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka pelaksanaan pembangunan Nasional di bidang ekonomi

ANGGARAN DASAR KOPERASI FORTUGA

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang relatif sulit dipecahkan. Dipandang dari sisi kreditur,

MANAJEMEN KEUANGAN (3 SKS)

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 91 TAHUN 2000 (91/2000) TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PENGANGKUTAN PENUMPANG DJAKARTA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA (PERUM PERURI)

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank.

DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PENGANGKUTAN PENUMPANG DJAKARTA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN KREDIT INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

-1- OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2013 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN DIREKSI PT BANK MANDIRI (PERSERO) NO. 068/KEP.DIR/2005 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN BANK MANDIRI

BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BUKIT SERELO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 2 TAHUN 2017 T E N T A N G DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES,

BAB I PENDAHULUAN. daya yang dimiliki oleh perusahaan. Untuk tetap berjalan dengan baik suatu

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2003 TENTANG PERUSAHAAN UMUM KEHUTANAN NEGARA (PERUM PERHUTANI) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan

KEPUTUSAN DIREKSI PERUM PERHUTANI PENDIRI DANA PENSIUN PERHUTANI Nomor : 446 /Kpts/Dir/2011. Tentang

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Sesuai dengan Undang-Undang Republik

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1998 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 1964 TENTANG KEKAYAAN DAN MODAL PERUSAHAAN NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. adalah hasil akhir dari proses akuntansi pada suatu periode tertentu yang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2003 TENTANG PERUSAHAAN UMUM KEHUTANAN NEGARA (PERUM PERHUTANI) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPRI) SERAI SERUMPUN KECAMATAN TANJUNG PURA KABUPATEN LANGKAT

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

RESEARCH REPORT: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MULTIFINANCE. by INFOVESTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perputaran aset tetap merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN. Koperasi Karya Mandiri Air Molek merupakan koperasi serba usaha (KSU) yang didirikan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 1999 TENTANG PERUSAHAAN UMUM KEHUTANAN NEGARA (PERUM PERHUTANI) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. dana. Tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Cimahi. Koperasi PT. PLN ini diberi nama Koperasi Usaha Kita. Koperasi PLN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

PERATURAN DANA PENSIUN

BAB IV GAMBARAN UMUM KOPERASI. dari sekian banyak koperasi yang terdapat dipropinsi Riau.Koperasi ini bergerak

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan perekonomian. Peranan strategis disebabkan oleh fungsi utama

ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, namun disisi lain penggunaan financial leverage dapat berpotensi

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

ANGGARAN RUMAH TANGGA KJKS BMT DARUSSALAM MADANI

ANGGARAN RUMAH TANGGA. Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA

32/DP. Mengingat : 1. DANA PENSIUN

PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. pengertian bank menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 yaitu Bank adalah badan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BATURAJA MULTI GEMILANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KARYAWAN PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO) KOPPEFINDO BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERMODALAN EKONOMI RAKYAT PROVINSI RIAU PEKANBARU. A. Sejarah PT. Permodalan Ekonomi Rakyat Provinsi Riau Pekanbaru

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I LATAR BELAKANG. dunia perbankan menjadi sangat ketat, dimana bank dituntut memberikan

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Koperasi pos berdiri sejak tahun 1968, koperasi ini anggotanya terdiri dari karyawan karyawan pos. Kemudian tanggal 3 Juni 1998 dengan No.3053/BH/PAD/KWK.10/VI/1998 koperasi ini bernama Koperasi Pegawai PT.Pos Indonesia yang disingkat KOPPOS untuk selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut Koperasi. Koperasi pegawai pos adalah koperasi yang beranggotakan pegawai pegawai Pos saja. usaha yang dilakukan koperasi pegawai adalah simpan pinjam. Selain simpan pinjam ada usaha lain yaitu rental motor, pembayaran listrik, pembayaran motor, pinjaman khusus yaitu berupa uang dan unit toko. Koperasi yang sebelumnya bernama Koperasi Pegawai PT.Pos Indonesia dirubah menjadi Koperasi Pegawai dan Pensiunan PT.Pos Indonesia yang disingkat dengan KOPPOS. Perubahan tersebut dimaksudkan untuk memperluas keangotaan koperasi dan agar pensiunan PT.Pos Indonesia dapat turut berkiprah dalam pengelolaan koperasi sesuai prinsip koperasi yang bersifat terbuka. Koperasi pensiunan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu koperasi pensiun biasa, koperasi pensiun luar biasa dan koperasi masyarakat umum biasa. Koperasi pensiunan biasa adalah koperasi yang beranggotakan pensiunan dari karyawan pos itu sendiri, koperasi pensiunan luar biasa adalah koperasi yang beranggotakan 24

25 orang orang pensiunan yang bukan merupakan karyawan Pos melainkan orang luar yang ingin menjadi anggota koperasi di koperasi Pos seperti pejabat- pejabat. Sedangkan koperasi pensiunan masyarakat umum biasa adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat biasa. Koperasi pensiunan biasa wajib membayar iuran wajib anggota, karena pensiunan biasa ini mempunyai hak untuk dipilih jadi kepala atau pemimpin di koperasi. sedangkan pensiunan luar biasa dan masyarakat umum tidak diwajibkan membayar iuran wajib anggota. Sehingga sampai saat ini koperasi pegawai pos tetap berjalan dengan lancar yang beralamatkan di JL.Cilaki No.73 Bandung 40115. 4.1.2 Struktur Organisasi Koperasi Pegawai PT.Pos Indonesia Koperasi Pegawai PT.Pos Indonesia sangat memahami bahwa keberhasilan dan daya tahan sebuah perusahaan sangat ditentukan oleh sistem dan struktur organisasi yang baik. Struktur organisasi berfungsi untuk mempermudah proses pencapaian tujuan dari perusahaan. Pada Koperasi Pegawai PT.Pos Indonesia terdapat beberapa unit bagian kerja yang masing-masing mempunyai tugas yang berbeda-beda. Pada dasarnya struktur organisasi diperlukan agar ada pemisahan batas-batas atau wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing bagian. Struktur organisasi Koperasi Pegawai PT.Pos Indonesia dapat dilihat pada Gambar 4.1

26 DEWAN PENASEHAT PENGURUS - Ketua - Sekretaris - Bendahara PEMBINA UTAMA Direktur Utama Wakil Direktur Utama PEMBINA FUNGSIONAL Direktur SDM dan Umum DEWAN PENGAWAS - Ketua - Anggota PEMBINA Direktur Operasi Surat Pos dan Logistik Direktur Teknologi dan Jasa Keuangan Direktur Pemasaran PEMBINA TEKNIS Senior Vice President SDM Vice President Pelayanan SDM Manajer Kesejahteraan SDM Sumber : Koperasi Pegawai PT.Pos Indonesia Gambar 4.1 Struktur Organisasi Koperasi Pegawai PT.Pos Indonesia Periode 2005-2010

27 4.1.3 Deskripsi Jabatan Koperasi Pegawai PT.Pos Indonesia 1. Dewan Penasehat Kedudukan, tugas dan hak Dewan Penasehat Koperasi Pegawai PT.Pos Indonesia adalah : a. Apabila diperlukan, pengurus dapat mengangkat Dewan Penasehat dari pejabat di Kantor Pusat PT.Pos Indonesia (Persero) atas persetujuan Rapat Anggota. b. Memberikan saran atau pendapat kepada pengurus untuk kemajuan koperasi, baik diminta maupun tidak diminta tetapi tidak mengikat pengurus. c. Dewan Penasehat dapat menghadiri Rapat Anggota atau Rapat Pengurus dan mempunyai hak berbicara tetapi tidak mempunyai hak suara. d. Dewan Penasehat tidak menerima gaji, akan tetapi dapat diberikan uang jasa sesuai keputusan Rapat Anggota. e. Apabila terdapat persoalan persoalan yang dihadapi koperasi atau koperasi memerlukan bantuan perusahaan untuk kemajuan usahanya, hal tersebut dapat dikoordinasikan kepada Dewan Penasehat. 2. Pengurus Tugas dan kewajiban Pengurus Koperasi Pegawai PT.Pos Indonesia adalah : a. Menyelenggarakan dan mengendalikan usaha koperasi. b. Melakukan seluruh pernuatan hukum atas nama koperasi. c. Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan.

28 d. Mengajukan Rencana Kerja, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi. e. Menyelenggarakan Rapat Anggota serta mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pengurusannya. f. Memutuskan menerima anggota baru, penolakan anggota serta pemberhentian anggota. g. Membantu pelaksanaan tugas pengawasan dengan memberikan keterangan dan memperlihatkan bukti bukti yang diperlukan. h. Memberikan penjelasan dan keterangan kepada angota mengenai jalannya organisasi dan usaha koperasi. i. Memelihara kerukunan dia antara anggota dan mencegah segala hal yang menyebabkan perselisihan. j. Menanggung kerugian koperasi sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam anggaran dasar ini. k. Menyusun ketentuan mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab Anggota Pengurus serta ketentuan mengenai pelayanan terhadap anggota. l. Meminta jasa audit kepada Koperasi Jasa Audit atau Akuntan Publik yang biayanya ditanggung oleh koperasi dan biaya audit tersebut dimasukkan dalam Anggaran Biaya Koperasi. m. Pengurus atau salah seorang yang ditunjuknya berdasarkan ketentuan yang berlaku dapat melakukan tindakan hukum yang bersifat pengurusan dan pemilihan dalam batas batas tertentu berdasarkan persetujuan tertulis dari keputusan Rapat Pengurus dan Pengawas.

29 3. Dewan Pengawas Tugas dan kewajiabn Dewan Pengawas Koperasi pegawai PT.Pos Indonesia adalah : a. Pengawas bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi setiap 3 bulan sekali dan sekurang-kurangnya 6 bulan sekali. b. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasan dan disampaikan kepada Pengurus, Anggota dan Pemerintah. c. Dewan Pengawas dapat meminta bantuan Jasa Audit kepada Akuntan Publik / Koperasi Jasa Audit dengan persetujuan Pengurus. d. Biaya Jasa Audit ditanggung oleh Koperasi dan dianggarkan dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi. e. Dewan Pengawas berkewajiban membantu pengurus dalam meberikan penjelasan tentang keadaan koperasi di luar maupun di dalam rapat Anggota dan merahasiakan hasil pengawasan / pemeriksaannya selain kepada Pengurus dan Rapat Anggota serta pihak yang berhak melakukan pemeriksaan atas Koperasi. 4.1.4 Aktivitas Perusahaan a. Simpan Pinjam Usaha simpan pinjam merupakan usaha pokok yang menjadi andalan koperasi. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu meneliti permohonan kredit anggota dengan mempertimbangkan :

30 1. Kepentingan pinjaman 2. Kelengkapan administrasi yang disyaratkan 3. Disiplin pengembalian pinjaman terdahulu b. Kegiatan lainnya adalah : Kegiatan lain koperasi adalah : pinjaman khusus seperti uang, rental motor, pembayaran listrik, pembayaran motor, unit toko yang anggotanya terdari dari pegawai koperasi maupun non pegawai koperasi pos itu sendiri. 4.2 Pembahasan Penelitian 4.2.1 Perkembangan Return on Assets Pada Koperasi Pegawai PT.Pos Indonesia Periode 2005 2010 Return on Assets merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio ini menunjukan berapa besar laba bersih yang diperoleh perusahaan diukur dari nilai aktivanya. Analisis Return On assets atau sering diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai rentabilitas ekonomi untuk mengukur perkembangan perusahaan menghasilkan laba pada tahun lalu dan pada tahun yang akan mendatang. Dengan analisis Return On assets ini koperasi bisa mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya dengan volume penjualan, jumlah aktiva, dan

Jumlah ROA dan Fluktuasi 31 investasi pada koperasi. Bisa kita lihat dari jumlah tingkatan Return On assets koperasi pada periode 2005 2010. Tabel 4.1 Perkembangan dan Fluktuasi Return on Assets Pada Koperasi Pegawai PT.Pos Indonesia Periode 2005 2010 Tahun Return on Assets (%) Fluktuasi (%) 2005 7,16-2006 2,53 (0,65) 2007 3,42 0,35 2008 3,07 (0,10) 2009 3,73 0,21 2010 5,16 0,38 Sumber Laporan Tahunan Koperasi PT.Pos Indonesia periode 2005-2010 Return on Assets tahun x Return on Assets tahun x-1 Return on Assets = Return on Assets tahun x-1 Grafik 4.1 Perkembangan dan Fluktuasi Return on Assets Pada Koperasi Pegawai PT.Pos Indonesia Periode 2005 2010 Perkembangan return on Assets dan Fluktuasi 8.00% 6.00% 4.00% 2.00% 0.00% 7.16% 5.16% 2.53% 3.42% 3.07% 3.73% 0.65% 0.35% 0.10% 0.21% 0.38% 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Tahun ROA Fluktuasi Sumber Laporan Tahunan Koperasi PT.Pos Indonesia

32 Dihitung dari rasio Return On Asset dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010 menunjukkan Return On Asset yang mengalami fluktuasi. Jika dilihat dari perhitungan Return On Asset tahun 2005 yaitu sebesar 7.16% dan tahun 2006 sebesar 2.53%, maka Return On Asset tahun 2005 menuju ke tahun 2006 mengalami penurunan. Sedangkan dari tahun 2006 ke tahun 2007, Return On Asset mengalami kenaikan dengan nilai Return On Asset tahun 2007 sebesar 3.42%. Tetapi tahun 2008 Return On Asset mengalami penurunan lagi dengan nilai Return on Assets sebesar 3.07%. dari grafik diatas dapat dilihat nilai Return On Asset tertinggi terjadi pada tahun 2005 sebesar 7.16%. Bila dilihat dari nilai Return On Asset pada koperasi, Return On Asset tidak mempunyai data yang konsisten. Hal ini dapat terlihat dari nilai Return On Asset pada tahun 2006 dan 2008 mengalami penurunan. Tingkatan Return On Asset pada tahun 2006 mengalami penurunan sebesar 0,65%. Bila dibandingkan dengan tahun 2007 tingkat Return On Asset mengalami kenaikan sebesar 0,35%, sedangkan tahun 2008 tingkat Return On Asset mengalami penurunan lagi sebesar 0,10%, pada tahun 2009 dan 2010 tingkatan Return On Asset kembali meningkat sebesar 0,21% dan 0,38%. Penurunan Return On Asset yang terjadi pada koperasi pegawai PT.Pos Indonesia pada tahun 2006 dan 2008 ini disebabkan oleh beberapa hal, yaitu : a. Banyaknya keluar masuk anggota koperasi b. Utang macet

33 Dengan banyaknya angota keluar masuk koperasi menyebabkan utang macet pada bank. Sehingga bunga bank naik. kemudian koperasi tidak sanggup membayar utang ke bank. 4.2.2 Upaya Koperasi Pegawai PT.Pos Untuk Mempertahankan Tingkat Return on Assets Dengan Return on Assets, koperasi pegawai pada PT.Pos dapat diukur dengan menghubungkan antara keuntungan atau laba yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan/koperasi dengan kekayaan atau assets yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut. Rasio ini akan mencerminkan keuntungan yang diperoleh tanpa mengingat darimana sumber modal dan menggunakan efisiensi perusahaan/koperasi dalam melaksanakan kegiatan usahanya sehari-hari. Koperasi pegawai PT.Pos Indonesia pada tahun 2006 dan 2008 mengalami penurunan di tingkatan Return on Assets. Koperasi pegawai PT.Pos Indonesia berusaha untuk meningkatkan Return on Assets dengan menunjukkan kinerja yang bagus yaitu adanya kenaikan laba usaha di tahun 2009, dan 2010. Penurunan laba ini perlu dilakukan evaluasi sehingga tidak akan terjadi kerugian yang lebih tinggi. Pihak koperasi pegawai pos melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan tingkatan Return on Assets agar laba yang diperoleh terus meningkat, yaitu dengan cara:

34 a. Koperasi melakukan sharing dengan koperasi - koperasi pegawai pos yang ada di Indonesia. b. Modal usahanya harus jelas, yaitu sumber dananya dari Bank. c. Mempunyai planning Yaitu, koperasi pegawai PT.Pos Indonesia ingin merencanakan membuka Mini Market yang bernama Indogrosir. d. Tetap menjaga kepercayan para anggota. e. Melakukan pembenahan pengelolaan administrasi, keanggotaan dan sistem pemotongan pinjaman.