BAB 1 PENDAHULUAN. membangun, mengembangkan, dan mempertahankan sebuah perusahaan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Kecenderungan kesuksesan perusahaan perbankan secara umum senantiasa

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pun harus mengubah pola manajemen dari pola manajemen. Pengetahuan telah diakui sebagai komponen bisnis yang penting dan

BAB 1 PENDAHULUAN. strategi bisnis dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (laborbased business)

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan usaha. Agar dapat terus

BAB I PENDAHULUAN. saing yang lebih tinggi, dan pertumbuhan inovasi yang luar biasa mendorong

BAB 1 PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kegiatan bisnisnya

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesaing. Dalam upaya pertahanan diri, perusahaan berupaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dunia yang di tandai dengan kemajuan dalam bidang teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran paradigma dari penekanan paradigma physical capital

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. business) menjadi bisnis berdasarkan pengetahuan (knowledgebased

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh

BAB I PENDAHULUAN. berusaha memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk. memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dibidang ekonomi saat ini cukup membawa banyak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari segi aktiva berwujudnya tetapi perusahaan mulai melihat dari sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia menjadi perhatian utama pada abad XX-an. Hal ini berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dari peneliti di berbagai negara (Chen et al. 2005; Firer dan Williams,

BAB I PENDAHULUAN. 2009:18). Penerapan strategi bisnis dengan menggunakan Intellectual Capital

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini persaingan usaha mengalami

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan tenaga kerja (labor-based business) menjadi bisnis berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. signifikan pada keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu organisasi, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan. Dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. berbisnisnya yang berdasarkan tenaga kerja (labor based business) menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi global ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru

BAB I PENDAHULUAN. 2001: 231). Ini sesuai dengan resource based theory (Wernerfelt, 1984: 174)

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan inovasi secara terus-menerus. Dalam rangka untuk dapat bertahan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mengubah cara berbinis mereka. Kemampuan bersaing tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. physical capital ke paradigma baru yang memfokuskan pada intellectual capital.

BAB I PENDAHULUAN. pada kepemilikan aktiva berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. No.19 Revisi tahun 2000 mengenai aset tidak berwujud (Ulum, 2009) Menurut

BAB I PENDAHULUAN. kepada persaingan yang semakin kompetitif, dan perubahan cara pandang pelaku

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan ini akan lebih menerapkan manajemen pengetahuan (knowlegde

BAB I PENDAHULUAN. berdampak pula pada negara Indonesia. Perkembangan tersebut membuat intensitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dengan teknologi yang berkembang saat ini, banyak

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian harga pasar saham dilakukan oleh shareholders untuk

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif apabila dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya yang sebelumnya berdasarkan pada tenaga kerja (labor-based business)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara baik secara mikro maupun secara makro, karena memiliki fungsi

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan inovasi yang terusmenerus.

BAB 1 PENDAHULUAN. intellectual capital di Indonesia mulai berkembang setelah munculnya PSAK No.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mampu bersaing dalam mencapai tingkat kompetitif jangka panjang. Untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intellectual terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Pasar. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena ekonomi baru dengan berkembangnya ilmu teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. (2010), dengan perubahan yang terjadi ini, perusahaan-perusahaan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. bekerja untuk mencapai tujuan yaitu meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang terjadi pada era new economy ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (labor-based business) menuju

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bisnis perusahaan-perusahaan asing yang masuk ke Indonesia menuntut

BAB V SIMPULAN. perusahaan sektor keuangan kemungkinan disebabkan modal intelektual

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting sebagai sarana untuk menghimpun dana dari pelaku bisnis dan juga

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada abad ini, Inovasi dan teknologi yang semakin cepat setiap saat

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sebuah organisasi diharapkan melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh

BAB I PENDAHULUAN. fenomena baru dalam struktur perekonomian dunia antara lain ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi maka perusahaan dituntut untuk merubah cara kerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi dan informasi menyebabkan perkembangan ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat perusahaan-perusahaan yang mengunakan tenaga kerja (labor-based

BAB I PENDAHULUAN. modal, dan tenaga kerja terampil di kawasan Asia Tenggara. Sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem ekonomi baru dimana pengolahan informasi, pencarian ilmu

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL

BAB I PENDAHULUAN. dari resources-based business menjadi knowledge based business. Organisasi

Prosiding Akuntansi ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi memiliki dampak yang luas terutama pada bidang ekonomi

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja manajemen dari berbagai aspek. Penilaian kinerja merupakan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang penting bagi setiap perusahaan di dalam persaingan bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. (knowledge-based business). Labor-based business memegang prinsip perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan menjadi semakin tinggi dan tidak dapat di

BAB I PENDAHULUAN. penjual dengan risiko untung dan rugi. Pasar modal dapat digunakan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya supaya dapat survive menghadapi persaingan yang ada. Perubahan cara

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan mengubah cara bisnisnya. Perubahan proses bisnis dari bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan bagi masyarakat (Kartika dan Hatane, 2013). besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (PSAK No.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1990 an, perhatian terhadap praktik pengelolan asset tidak

BAB I PENDAHULUAN. zaman globalisasi saat ini lalu berbagai inovasi yang dilakukan dan semakin

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanan, berfokus mengembangkan jaringan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PERBANKAN. Damar Asih Dwi

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hadirnya World Trade Organization (WTO) pada tingkat global dan

BAB I PENDAHULUAN. mesin-mesin industri, tetapi lebih kepada inovasi, informasi dan knowledge

BAB I PENDAHULUAN. Knowledge-based economyditandai dengan kemajuan di bidang teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga perusahan harus merubah strategi dari labor based business

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, berbagai perusahaan akan terus mengalami perubahan dalam menjalankan bisnisnya. Hal ini dikarenakan adanya globalisasi, teknologi yang semakin maju, persaingan, serta ilmu pengetahuan yang semakin berkembang pesat. Sehingga berdampak pula terhadap kegiatan bisnis yang dijalankan perusahaan. Salah satu faktor yang menunjang kegiatan perusahaan adalah modal. Modal merupakan instrumen yang penting untuk membangun, mengembangkan, dan mempertahankan sebuah perusahaan. Untuk dapat bertahan, tentunya perusahaan harus memiliki strategi bisnis yang bagus. Dalam pandangan ekonomi modern, diperlukan penyesuaian dari strategi yang didasarkan pada tenaga kerja (labor based business) menuju ke strategi yang berdasarkan ilmu pengetahuan (knowledge). Sehingga, modal konvensional seperti sumber daya alam, sumber daya keuangan, dan sumber daya aktiva fisik lainnya akan lebih bermakna dengan adanya modal berbasis pengetahuan dan teknologi. Penerapan modal berbasis pengetahuan dan teknologi dalam suatu perusahaan akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya lainnya, sehingga akan memberikan keunggulan bersaing (competitive advantage) bagi perusahaan.

2 Keunggulan bersaing sebuah perusahaan pada abad informasi dan globalisasi ini, dituntut untuk lebih bisa memobilisasi dan mengeksploitasi aset tak berwujudnya. Salah satu aset tak berwujud yang sedang banyak diteliti dan salah satu komponen utamanya pengetahuan adalah modal intelektual (intellectual capital). Dengan adanya IC, perusahaan berusaha untuk mengolah pengetahuan dan aset tak berwujudnya sebagai sarana untuk memperoleh penghasilan bagi perusahaan dalam bentuk yang lebih nyata. Menurut International Federation of Accountants (IFAC), intellectual capital dapat diartikan sebagai modal yang berbasis pada pengetahuan yang dimiliki perusahaan. Lebih lanjut IFAC juga mengestimasikan bahwa pada saat ini 50-90 persen nilai perusahaan ditentukan oleh manajemen atas intellectual capital bukan manajemen terhadap aset tetap (Widjanarko, 2006). Ada banyak konsep pengukuran modal intelektual yang telah dikembangkan oleh para peneliti, salah satunya adalah model yang dikembangkan oleh Pulic. Pulic (1998) mengembangkan Value Added Intellectual Coefficient ( ) untuk mengukur IC perusahaan. Metode dirancang untuk menyediakan informasi mengenai efisiensi penciptaan nilai dari aset berwujud dan tidak berwujud yang dimiliki sebuah perusahaan. Komponen utama dari VAIC dapat dilihat dari sumber daya perusahaan, yaitu physical capital (VACA value added capital employed), human capital (VAHU value added human capital), dan structural capital (STVA structural capital value added).

3 Tabel 1.1 Nilai Value Added Intellectual Coefficient ( ) Penelitian VACA VAHU STVA VAIC Williams dan Firer (2003, Afrika Selatan) 0,08 4,63 0,79 5,50 Chen et.al (2005, Taiwan) 0,47 2,08-0,31 2,24 Sumber: Jurnal, data diolah kembali IC telah memiliki peran kunci dalam upaya melakukan lompatan peningkatan nilai di berbagai perusahaan. Hal ini disebabkan adanya kesadaran bahwa IC merupakan landasan bagi perusahaan untuk unggul dan bertumbuh. Kesadaran ini antara lain ditandai dengan semakin seringnya istilah knowledge based company muncul dalam wacana bisnis. Istilah tersebut ditujukan terhadap perusahaan yang lebih mengandalkan pengelolaan IC sebagai sumber daya dan longterm growthnya. Knowledge based company adalah perusahaan yang diisi oleh komunitas yang memiliki pengetahuan, keahlian, dan keterampilan. Ciri lainnya adalah perusahaan ini lebih mengandalkan pengetahuan dalam mempertajam daya saingnya, yaitu dengan lebih berinvestasi di bidang IC. Sebagai akibatnya, nilai dari knowledge based company utamanya ditentukan oleh IC yang dimiliki dan dikelola perusahaan. Perbankan merupakan salah satu industri yang masuk dalam kategori industri berbasis pengetahuan (knowledge based-industries) yaitu industri yang

4 memanfaatkan inovasi-inovasi yang diciptakannya sehingga memberikan nilai tersendiri atas produk dan jasa yang dihasilkan bagi konsumen (Ambar, 2004). Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. IC umumnya diidentifikasikan sebagai perbedaan antara nilai pasar perusahaan (bisnis perusahaan) dan nilai buku dari aset perusahaan atau dari financal capitalnya. Hal ini berdasarkan suatu observasi bahwa sejak akhir 1980- an, nilai pasar dari bisnis kebanyakan dan secara khusus adalah bisnis yang berdasar pengetahuan telah menjadi lebih besar dari nilai yang dilaporkan dalam laporan keuangan berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh akuntan (Ulum, 2009). Selisih tersebut menunjukkan adanya hidden value yang tidak diungkapkan dalam laporan keuangan, yang kemudian disebut sebagai intellectual capital. Oleh karena itu intellectual capital merupakan faktor penting yang dapat meningkatkan nilai suatu perusahaan, terutama pada perusahaan yang berbasis pengetahuan. Stakeholder theory menyatakan bahwa seluruh aktivitas perusahaan bermuara pada penciptaan nilai/value creation, kepemilikan serta pemanfaatan sumber daya intelektual memungkinkan perusahaan mencapai keunggulan bersaing dan meninggkatkan nilai tambah. Menurut Suad Husnan (2000) nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Nilai perusahaan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai nilai pasar, karena nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham

5 secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat. Rasio Tobin s Q digunakan sebagai penilaian nilai perusahaan. Tabel 1.2 Nilai Tobin s Q Perusahaan Perbankan Indonesia Tahun 2012 Bank PT Bank Rakyat Indonesia Nilai Pasar (dalam jutaan) Kewajiban (dalam jutaan) Aset (dalam jutaan) Tobin s Rp 169.736.169 Rp 486.455.011 Rp 551.336.790 1,190 PT Bank Mandiri Rp 187.110.000 Rp 518.705.769 Rp 635.618.708 1,110 PT Bank Central Asia Rp 222.116.978 Rp 390.067.244 Rp 442.994.197 1,381 Bank Negara Indonesia Rp 68.310.029 Rp 289.778.215 Rp 333.303.506 1,074 Bank Capital Indonesia Rp 540.059 Rp 5 008 389 Rp 5.666.177 0,979 Bank Tabungan Negara Rp 14.863.284 Rp 101.469.722 Rp 111.748.593 1,041 Sumber: Laporan keuangan perbankan tahun 2012 Dalam tabel 1.2 dapat dilihat bahwa PT Bank Central Asia memiliki rasio Tobin s Q paling tinggi yaitu sebesar 1,381. Bank Capital Indonesia merupakan perusahaan yang memiliki rasio Tobin s Q dibawah satu yaitu sebesar 0,979, sedangkan perusahaan lain rata-rata memiliki rasio Tobin s Q diatas satu. Bila rasio ini lebih besar dari 1, berarti perusahaan menghasilkan earning dengan rate of return yang sesuai dengan harga perolehan aset-asetnya. Jadi semakin besar nilai Tobin s Q menunjukkan bahwa perusahaan memiliki prospek pertumbuhan yang baik. Hal ini dapat terjadi karena semakin besar nilai pasar asset perusahaan dibandingkan dengan nilai buku asset perusahaan maka semakin besar kerelaan investor untuk mengeluarkan pengorbanan yang lebih untuk memiliki perusahaan tersebut. Q

6 Tujuan manajemen perusahaan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan harus memanfaatkan keunggulan dari kekuatan perusahaan dan secara terus menerus memperbaiki kelemahan kelemahan yang ada. Salah satu caranya adalah dengan mengukur kinerja keuangan dengan menganalisa laporan keuangan. Berdasarkan teori stakeholder, manajemen organisasi diharapkan untuk melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh stakeholder mereka dan melaporkan kembali aktivitasaktivitas tersebut pada stakeholder. Salah satunya dengan menyajikan laporan keuangan perusahaan sebagai bentuk pertanggungjaban atas transaksi keuangan yang telah terjadi. Dari laporan keuangan kita dapat melihat kinerja keuangan perusahaan selama periode waktu tertentu. Kinerja keuangan sangat penting untuk diukur dan dianalisa karena dapat memperlihatkan prestasi kerja yang telah dicapai suatu perusahaan. Hal ini dilakukan untuk melihat seberapa jauh kemampuan perusahaan mengelola sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan laba bersih. Salah satunya dengan melihat tingkat pertumbuhan Return on Equity (ROE). ROE merupakan ukuran profitabilitas dilihat dari sudut pandang pemegang saham. Tabel 1.3 Nilai Return On Equity Perusahaan Perbankan Australia Bank Total assets s/equity Number of ROE ($ millions) ($ millions) employees NAB 564,634 29,885 38,822 17,1 Commonwealth Bank 425,139 24,444 38,873 22,1 ANZ Bank Limited 392,613 22,048 34,353 19,6 Westpac Banking 374,821 17,831 28,018 23,8 MQB 136,389 7,519 10,023 28,1 St George Bank 125,800 5,884 8,500 23,20

7 Suncorp-Metway 84,901 12,391 16,319 12,60 BOQ 20,037 854 1,024 15,3 BEN Limited 17,002 1,015 2,428 15,38 ADB Limited 31,571 748 1,185 16,04 Elders Rural 3,771 259 310 16,4 Total/average 2,176,678 122,878 178,855 19,06 Sumber: Mahesh Joshi et al (2010) Sektor perbankan autralia menduduki peringkat nomor empat di dunia dari 134 negara untuk kesehatan keuangannya (laporan daya saing global, 2008-2009) dan standar sistem perbankan australia juga telah dinilai sebagai sistem keuangan paling stabil di asia pasifik (Mahesh Joshi et al, 2010). Tabel 1.3 menunjukkan kekuatan keuangan dan jumlah karyawan dari 11 bank Autralia. Data tersebut menunjukkan bahwa sektor perbankan di Australia dikuasai oleh empat bank besar hingga menguasai 80 per cent dari total aset kesebelas bank yang ada dan 78 per cent dari total karyawan bekerja pada empat bank tersebut. NAB adalah bank terbesar dalam hal kepemilikan total aset, ekuitas pemegang saham dan total karyawan, selanjutnya yaitu Commonwealth Bank, ANZ Bank Limited dan Westpac Banking. Bank Elders Rural adalah bank terkecil dengan total aset sebesar $3,771 million. empat bank tersebut juga memperoleh laba lebih besar dibandingkan dengan bank lainnya dengan ROE (21,3) lebih tinggi ketika dibandingkan dengan rata-rata ROE (19,06) dari total 11 bank. Penelitian yang berkaitan dengan intellectual capital terhadap kinerja dan nilai perusahaan telah banyak dilakukan, seperti yang dilakukan oleh Firer and Williams (2003), Ulum dkk. (2008), dan Solikhah dkk. (2010) menemukan bahwa modal intelektual berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Selain itu penelitian Chen et al. (2005) membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif

8 modal intelektual terhadap nilai pasar dan kinerja perusahaan. Studi yang dilakukan Wahyu Widarjo (2011) dengan judul pengaruh modal intelektual dan pengungkapan modal intelektual pada nilai perusahaan terhadap perusahaan yang melakukan penawaran umum saham perdana di BEI tahun 1999 sampai 2007 sebagai komparasinya, menyimpulkan bahwa modal intelektual yang diukur dengan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasar, dalam hal ini calon investor tidak memberikan nilai yang lebih tinggi terhadap perusahaan yang memiliki modal intelektual yang tinggi. Perbedaan hasil penelitian yang dilakukan oleh Firer and Williams (2003), Chen et al. (2005), Ulum dkk. (2008), Solikhah dkk. (2010) dengan Wahyu Widarjo (2011) mengenai pengaruh modal intelektual pada kinerja dan nilai perusahaan serta berdasarkan fenomena yang telah dijelaskan sebelumnya telah memotivasi peneliti untuk melakukan penelitian kembali pengaruh modal intelektual pada kinerja keuangan dan nilai perusahaan. Penelitian ini merupakan replika dari penelitian Chen et al. (2005). Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya karena penelitian ini menguji pengaruh langsung intellectual capital pada nilai perusahaan dan pengaruh tidak langsung intellectual capital pada nilai perusahaan melalui kinerja keuangan. Menurut teori stakeholder dilihat dari bidang manajerial dijelaskan bahwa stakeholder berkepentingan untuk mempengaruhi manajemen dalam proses pemanfaatan seluruh potensi yang dimiliki oleh organisasi. Karena hanya dengan pengelolaan yang baik dan maksimal atas seluruh potensi inilah organisasi akan dapat menciptakan value

9 added untuk kemudian mendorong kinerja keuangan perusahaan yang merupakan orientasi para stakeholder dalam mengintervensi manajemen. Kinerja keuangan yang meningkat akan direspon positif pasar sehingga nilai perusahaan akan meningkat. Pengukuran modal intelektual yang digunakan dalam penelitian ini adalah model, pemilihan model sebagai proksi atas intellectual capital mengacu pada penelitian Firer dan William (2003), Chen et al. (2005) dan Tan et al. (2007). Pengukuran kinerja keuangan menggunakan rasio profitabilitas yaitu Return on Equity (ROE), alasan utama perusahaan beroperasi adalah menghasilkan laba yang bermanfaat bagi para pemegang saham sehingga ukuran profitabilitas dilihat dari sudut pandang pemegang saham. Nilai perusahaan diukur dengan menggunakan rasio Tobin s Q yang dinilai bisa memberikan informasi paling baik, karena dalam Tobin s Q memasukkan seluruh unsur hutang, modal, maupun asset perusahaan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini mengambil judul Pengaruh Intellectual Capital dan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2012). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan pada latar belakang penelitian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah intellectual capital berpengaruh terhadap kinerja keuangan

10 2. Apakah kinerja keuangan berpengaruh terhadap nilai perusahaan 3. Apakah intellectual capital berpengaruh terhadap nilai perusahaan 4. Apakah intellectual capital melalui kinerja keuangan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. 1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk menjelaskan tentang ada atau tidaknya pengaruh intellectual capital terhadap nilai perusahaan baik secara langsung, maupun tidak langsung melalui kinerja keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2011-2012. 1.3.2. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan 2. Untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan 3. Untuk mengetahui pengaruh intellectual capital terhadap nilai perusahaan 4. Untuk mengetahui intellectual capital melalui kinerja keuangan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. 1.4 Kegunaan Penelitian a. Kegunaan Penelitian Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang akuntansi khususnya

11 tentang masalah yang akan diteliti, yaitu mengenai pengaruh intellectual capital terhadap nilai perusahaan baik secara langsung, maupun tidak langsung melalui kinerja keuangan. b. Kegunaan Penelitian Secara Praktis Penelitian ini menyediakan informasi bagi perusahaan mengenai pengaruh intellectual capital terhadap nilai perusahaan baik secara langsung, maupun tidak langsung melalui kinerja keuangan. Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan dalam pengelolaan dan pemanfaatan intellectual capital dalam rangka meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan di masa depan.