Implementasi Sistem Otomatis pada Robot Kapal Berbasis Komputer Vision Untuk Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional

dokumen-dokumen yang mirip
4.1 Pengujian Tuning Pengontrol PD

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dengan sistem robot tanpa awak yang dapat dikendalikan secara otomatis

BAB II DASAR TEORI. pemperbaiki kualitas citra agar mendapatkan hasil citra yang baik dan mudah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN. Kamera1. Kamera2. Laptop LCD. Sensor Ping1. Sensor Ping2. Mikrokontroler Arduino Mega ESC1. Brushless1. Sensor Kompas.

Elvin Nur Afian, Rancang Bangun Sistem Navigasi Kapal Laut berbasis pada Image Processing metode Color Detection

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM. didapat suatu sistem yang dapat mengendalikan mobile robot dengan PID

Input ADC Output ADC IN

Pengendalian Gerak Robot Penghindar Halangan Menggunakan Citra dengan Kontrol PID

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana. simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA

BAB III METODE PENELITIAN. pada blok diagram tersebut antara lain adalah webcam, PC, microcontroller dan. Gambar 3.1 Blok Diagram

Rancang Bangun Prototype Alat Sistem Pengontrol Kemudi Kapal Berbasis Mikrokontroler

BAB IV HASIL PENELITIAN

SISTEM PENGENDALIAN SUHU PADA TUNGKU BAKAR MENGGUNAKAN KONTROLER PID

ABSTRAK Robovision merupakan robot yang memiliki sensor berupa indera penglihatan seperti manusia. Untuk dapat menghasilkan suatu robovision, maka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8

ROBOT GERAK OTOMATIS DI PERMUKAAN AIR

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENDETEKSIAN OBJEK MENGGUNAKAN METODE YCBCR PADA ROBOWAITER DRU99RWE4-V13

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut

MODEL SISTEM OTOMATISASI SORTASI BERDASARKAN UKURAN DAN WARNA MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK DAN TCS3200 BERBASIS ARDUINO UNO

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC Pada Alat Penyiram Tanaman Menggunakan Kontoler PID

BAB I PENDAHULUAN. Mikrokontroler merupakan pengontrol mikro atau disebut juga Single Chip

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. pada PC yang dihubungkan dengan access point Robotino. Hal tersebut untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Perkembangan robot dari zaman ke zaman terus

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Alat Ektraktor Madu Menggunakan Kontroler PID

PERANCANGAN ROBOT OKTAPOD DENGAN DUA DERAJAT KEBEBASAN ASIMETRI

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Internasional Batam

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain:

Implementasi Skeletal Tarcking dalam Sistem Navigasi Mobile Robot Menggunakan Sensor Kinect

BAB III PERANCANGAN ALAT

PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN SENSOR ENCODER DENGAN KENDALI PI

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PERANCANGAN. perancangan mekanik, perancangan hardware dan perancangan software.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Media Informatika Vol. 15 No. 2 (2016) SIMULASI ROBOT LINE FOLLOWER DENGAN PROTEUS. Sudimanto

TINJAUAN PUSTAKA. Waktu dan Tempat Penelitian

IMPLEMENTASI ROBOT THREE OMNI-DIRECTIONAL MENGGUNAKAN KONTROLER PID PADA ROBOT KONTES ROBOT ABU INDONESIA (KRAI)

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. mengerjakan tugas akhir ini. Tahap pertama adalah pengembangan konsep

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

Implementasi Modul Kontrol Temperatur Nano-Material ThSrO Menggunakan Mikrokontroler Digital PIC18F452

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 05, No.2 (2017), hal ISSN : X

SISTEM KONTROL GERAK SEDERHANA PADA ROBOT PENGHINDAR HALANGAN BERBASIS KAMERA DAN PENGOLAHAN CITRA

PENGENDALIAN SUDUT PADA PERGERAKAN TELESKOP REFRAKTOR MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino

SISTEM PENERANGAN RUMAH OTOMATIS BERDASARKAN INTENSITAS CAHAYA DAN KEBERADAAN MANUSIA DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)

TUNING KONTROL PID LINE FOLLOWER. Dari blok diagram diatas dapat q jelasin sebagai berikut

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2011 s/d bulan Februari

metode pengontrolan konvensional yaitu suatu metode yang dapat melakukan penalaan secara mandiri (Pogram, 2014). 1.2 Rumusan Masalah Dari latar

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT. Setelah proses perancangan selesai, maka dalam bab ini akan diungkapkan

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor Ultrasonik HCSR04. Gambar 2.2 Cara Kerja Sensor Ultrasonik.

Realisasi Perangkat Color Object Tracking Menggunakan Raspberry Pi

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM. menggunakan sensor gas MQ-2 yang ditampilkan pada LCD 16x2 diperlukan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xvi BAB I PENDAHULUAN Kontribusi... 3

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. secara otomatis dengan menggunakan sensor PIR dan sensor LDR serta membuat

BAB III PERANCANGAN SISTEM

DETEKSI OBJEK BERGERAK MENGGUNAKAN CMUCAM BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 MOVING OBJECT DETECTION USING CMUCAM BASED MICROCONTROLLER ATMEGA 8535

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Alat Pengaduk Adonan Dodol Menggunakan Kontroler PID

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

PENGATUR KADAR ALKOHOL DALAM LARUTAN

PROTOTYPE SISTEM KONTROL PINTU GARASI MENGGUNAKAN SMS

PENILAIAN LESAN DADA TIDAK BERNILAI PADA TTC MENGGUNAKAN MORFOLOGI CITRA DIGITAL

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V ANALISIS DAN UJI COBA. Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian dan analisa pada hardware

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Line follower robot pada dasarnya adalah suatu robot yang dirancang agar

3 METODE PENELITIAN. c. Perangkat lunak Mission Planner. f. First Person View (FPV) Camera BOSCAMM

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

CLOSED LOOP CONTROL MENGGUNAKAN ALGORITMA PID PADA LENGAN ROBOT DUA DERAJAT KEBEBASAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. microcontroller menggunakan komunikasi serial. 1. Menyalakan Minimum System ATMEGA8535

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 KONSEP KENDALI DAN TERMINOLOGI

DAFTAR ISI ABSTRAK... 7 KATA PENGANTAR... 8 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN...

BAB IV. PERANCANGAN. Blok diagram menggambarkan cara kerja semua sistem E-dump secara keseluruhan yang terdiri dari beberapa komponen:

Transkripsi:

40 Implementasi Sistem Otomatis pada Robot Kapal Berbasis Komputer Vision Untuk Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional Implementation of Autonomous System in Computer Vision-Based Robotic Boat to Contest Nasional Unmanned Speedboat Yogi Adi Nugraha Teknik Elektro, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, UNIKOM Jl. Dipati ukur No 112, Bandung Email : yogi.adinugraha@gmail.com Abstrak Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) merupakan kontes yang diselenggarakan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DitLitabmas), kontes acara tahunan ini di ikuti peserta dari berbagai universitas yang ada di Indonesia. Kontes ini terdiri dari 3 kategori yang diperlombakan, yaitu : kategori sistem otomatis (autonomous), kategori manual (remote control), dan kategori mesin (fuel engine). Dengan mengikuti kategori otomatis (autonomous), perancangan kapal diharuskan dapat berdiri sendiri tanpa adanya bantuan operasi manual. Sistem kapal menggunakan sistem pengolahan citra, dengan menggunakan software LabVIEW 2012, perangkat kamera dan mikrokontroler. Tujuan dari perlombaan ini yaitu, merancang sistem kapal agar dapat melewati rintangan bola. Kata Kunci : KKCTBN, pengolahan citra, LabVIEW 2012 Abstract Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) is a contest organized by the Directorate of Research and Community Service Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DitLitabmas), the contest is an annual event in the follow participants from various universities in Indonesia. This contest consists of 3 category that is, namely: the category of automated systems (autonomous), the category of manual (remote control), and the category of the engine (engine fuel). By following categories of automatically (autonomous), the design of the vessel is required to be able to stand alone without the help of manual operation. Ship system uses image processing system, using the LabVIEW 2012 software, camera and microcontroller devices. The purpose of this race is, design the system so that ships can pass through obstacles ball. Keywords : KKCTBN, image processing, LabVIEW 2012 I. PENDAHULUAN Fungsi dari sebuah kapal tak berawak ini sudah banyak dikembangkan oleh negara-negara maju. Kapal tersebut di fungsikan sebagai alat pertahanan militer dengan tujuan untuk mengurangi korban jiwa saat perang. Kapal yang akan dirancang ini difungsikan berbeda, yaitu merancang sistem kapal yang bersifat otomatis yang bertujuan agar kapal dapat melewati rintangan bola warna, sebagai navigasi sistem kapal dilengkapi sensor kompas sebagai nilai referensi untuk masukan pengontrol proportional dan derivatif (PD). Pengontrol PD tersebut difungsikan untuk menstabilkan posisi kapal ketika lintasan lurus. Untuk mendeteksi bola warna, terpasang perangkat kamera yang terhubung dengan software LabVIEW 2012 sebagai navigasi ketika kapal akan belok. Di LabVIEW tersebut terinstal toolkit vision dari produk National Instrument (NI), dengan toolkit tersebut untuk mempermudah pengguna untuk mengolah data gambar yang akan diproses. II. DASAR TEORI A. Model Warna Hue Saturation Value (HSV) Model warna HSV merupakan kepanjangan dari Hue Saturation dan Value. Dari pengertian tersebut memiliki fungsi masing-masing yang berbeda. Hue merupakan suatu ukuran panjang gelombang dari warna utama, hue mempunyai

41 ukuran berkisar antara 0-255. 0 mewakili warna merah hingga melalui suatu spektrum kembali bernilai 256. Saturation merupakan suatu proses untuk meningkatkan kecerahan warna yang di dasari dari jumlah hue murni pada warna akhir. Value merupakan sebuah ukuran seberapa besar kecerahan dari suatu warna. Apabila warna itu memiliki ukuran 100% maka akan terlihat sangat cerah, dan ketika 0% maka akan terlihat gelap. Berikut ilustrasi dari model warna HSV terlihat pada Gambar 1. f(x,y) T disebut object point C. Pengontrol Proportional dan Derivative Pengontrol PD merupakan pengontrol sistem umpan balik yang banyak digunakan di sistem kontrol. Tujuannya untuk mengurangi nilai error dan menghasilkan nilai output sesuai dengan set point. Berikut blok diagram pengontrol PD yang diperlihatkan pada Gambar 2. Gambar 2. Blok diagram pengontrol PD Gambar 1. Model Warna HSV Untuk mendapatkan nilai HSV ini dapat di konversi dari nilai RGB HSV dengan persamaan sebagai berikut : ( ) ( ) (1) Blok diagram di atas merupakan sistem pengontrol Proportional dan Derivative (PD) yang menggunakan sistem close loop artinya saat nilai error muncul sistem akan memperkecil nilai error tersebut, kemudian menjalankan penggerak aktuator, dan mengeluarkan hasil output proses. Dari hasil output tersebut di umpan balikan ke sensor yang akan diproses kembali untuk mencapai nilai set point yang telah ditentukan. Sehingga persamaan pengontrol PD adalah sebagai berikut : { ( ) (3) B. { dan Metode Threshold (2) Threshold merupakan salah satu metode proses pemisahan citra dari nilai derajat keabuan menjadi nilai biner (hitam putih), sehingga akan memudahkan proses identifikasi. Citra yang di threshold g(x,y) dapat didefinisikan sebagai berikut : { T = Threshold (3) Keterangan : : output dari pengontrol PD : gain proportional dan derivative : gain derivative e(t) : nilai error Persamaan (3) apabila didiskritisasi maka akan menjadi : dan Pout u(t)= Kp.e(t) (4) Dout u(t)= Kd. Pada dasarnya aksi kontrol P dan D bertujuan untuk menggabungkan kelebihan komponenkomponen dasar P dan D, komponen dasar tersebut antara lain: (5)

42 Gambar 3. Blok diagram sistem III. 1. Kontrol Proportional (KP), berfungsi sebagai kontrol untuk mempercepat respons mencapainya set point. 2. Kontrol Derivative (KD), berfungsi sebagai kontrol untuk mengurangi nilai overshot. PERANCANGAN cepat. Untuk ukuran maksimal panjang kapal keseluruhan LOA (Length Over All) = 130 cm, Lebar kapal maksimal = 70 cm, dan tinggi kapal maksimal = 90 cm. Sedangkan untuk berat kapal dibatasi sebesar 30 kg. Gambar dari kapal yang akan dirancang ditunjukan pada Gambar 4 dan Gambar 5. Perancangan ini akan terbagi menjadi lima bagian utama, yaitu : blok diagram sistem, pemilihan komponen, anggaran rincian biaya, perancangan mekanik, perancangan hardware dan perancangan software. D. Blok Diagram Sistem Gambaran dari blok diagram sistem yang akan dirancang ditunjukkan pada Gambar 3. Berdasarkan blok diagram tersebut untuk input sistem digunakan perangkat kamera webcam yang berfungsi untuk mendeteksi adanya bola, kamera tersebut terhubung dengan laptop yang berfungsi sebagai pemrosesan untuk pengolahan data gambar. Dari laptop tersebut akan mengirimkan karakter ke mikrokontroer untuk memberikan pulsa ke Electronic Speed Control (ESC) dan selanjutnya akan menjalankan motor brushless. Sebagai nevigasi kapal digunakan perangkat sensor kompas untuk mengetahui posisi kapal. Licuid Crystal Diode (LCD) berfungsi untuk menampilkan karakter keluaran dari mikrokontroler. Gambar 4. Ukuran kapal yang akan dirancang E. Perancangan Mekanik Kapal Jenis dari kapal yang akan dirancang yaitu berjenis monohull, dimana jenis monohull kapal memiliki kelebihan dalam bermaneuver yang Gambar 5. Tampak atas keseluruhan kapal

43 Gambar 6. Skematik rangkaian modul arduino uno F. Perancangan Hardware Pada perancangan perangkat keras (hardware) ini meliputi pembahasan mengenai: mikrokontroler, sensor, aktuator, ESC, kamera webcam, catu daya dan LCD 2X16. 1) Mikrokontroler Arduino uno Mikrokontroler arduino uno merupakan modul kontroler dalam perancangan sistem kapal. Mikrokontroler arduino uno memiliki fasilitas USB sebagai jalur komunikasi antara perangkat PC/Laptop dengan mikrokontroler dengan eksekusi data sebesar 16000 instruksi/detik dan memiliki pin ADC. Gambar 6 menunjukkan skematik rangkaian dari modul arduino uno rev 3. Gambar 7. Skematik rangkaian HMC5883L 3) Kamera Webcam C310 Modul kamera yang digunakan di perancangan ini adalah webcam C310 untuk mengambil data berupa gambar/citra analog yang diolah menjadi citra digital. Berikut konfigurasi dari kamera webcam C310. 2) Modul sensor kompas (HMC5883L) Pada perancangan ini sensor kompas HMC5883L digunakan untuk mengetahui posisi sudut, dengan tujuan sebagai navigator untuk pergerakan kapal. Berikut skematik dari rangkaian HMC5883L : Gambar 8. Skematik konektor webcam

44 4) Electronic Speed Control (ESC) ESC yang digunakan di perancangan ini adalah ESC Brushless Pro 30A. ESC ini digunakan sebagai penguat sinyal pulsa dari mikrokontroler dan mengeluarkan arus yang besar digunakan untuk menjalankan motor brushless. G. Perancangan Software Aplikasi komputer vision sendiri dibuat menggunakan software LabVIEW dengan bantuan toolkit image processing yang sudah tersedia di National Instrument. Gambar 12 menunjukkan tampilan front panel navigasi control. Gambar 13 dan Gambar 14 menunjukkan alir program LabVIEW yang disajikan dalam bentuk flowchart. IV. PENGUJIAN A. Pengujian Tuning Pengontrol PD Gambar 9. Skematik konektor ESC 5) Motor Brushless BL 2212/13B Motor Brushless yang digunakan di perancangan ini adalah motor brushless BL 2212/13B. Motor ini digunakan sebagai aktuator (penggerak) kapal agar kapal bisa melaju dengan baik, Gambar 10. Skematik konektor motor brushless 6) Licuid Crystal Diode (LCD) 2x16 LCD ini digunakan sebagai indikator keluaran dari mikrokontroler yang menampilkan data kompas dan data pulsa motor. Berikut skematik rangkaian dari LCD 2x16. Tuning ini bertujuan untuk menentukan konstanta parameter aksi kontrol proportional dan derivative. Proses tuning yang dilakukan menggunakan metode tuning trial and error artinya melakukan percobaan pengulangan berkali-kali dengan memberikan nilai konstanta proportional dan derivative hingga diperoleh hasil yang diinginkan. Tabel 1 menunjukkan hasil uji coba tuning kontrol P dan D. B. Pengujian Kamera Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa sensitif kamera saat menangkap objek bola berwarna dalam keadaan kondisi tertentu, dengan mengacu pada nilai particle yang ditangkap yang diolah dengan software LabVIEW 2012. Gambar 15 menunjukkan hasil uji coba threshold dan Tabel 2 menunjukkan pengujian threshold di segala kondisi pencahayan. Sedangkan Tabel 3 menunjukkan hasil pengujian kamera dan LabVIEW. C. Pengujian Speed Test Speed test ini bertujuan agar kapal dapat melewati batas bola tengah yang sudah ditentukan dengan jarak panjang kolam sebesar 8 meter. Gambar 16 menunjukkan ilustrasi lintasan uji speed test, bola yang dideteksi yaitu menggunakan bola berwarna hijau. Gambar 17 menunjukkan hasil pengujian speed test. Dan Tabel 4 menunjukkan hasil pengujian speed test. Gambar 11. Skematik rangkaian LCD 2x16

45 Gambar 12. Front panel navigasi kontrol Start Inisialisasi nilai HSV Inisialisasi I/O Apakah Speed Test T Apakah Maneuver Test T Y Y Speed test Maneuver test Selesai Gambar 13. Flowchart utama Labview

46 mulai Prosedur Speed test mulai Prosedur Maneuver test Cam R ON T T Cam L ON Cam R ON Grab Cam R RGB Y Y Skala di perkecil Grab Cam L RGB Grab Cam R RGB Threshold mode HSV Skala di perkecil Skala di perkecil Filter objek Threshold mode HSV Threshold mode HSV Apakah Cam R deteksi Hijau? Y Indikator 2 Menyala Kirim karakter 2 T Filter objek Apakah Cam L deteksi Hijau? Y T Filter objek Apakah Cam R deteksi Hijau? Y T Tunggu 3 detik Indikator 1 Menyala Kirim karakter 1a Indikator 2 Menyala Kirim karakter 1b Return Return Gambar 14 Flowchart prosedur LabVIEW speed test dan maneuver test

47 Tabel 1. Hasil uji coba tuning kontrl P dan D No Parameter Kontrol Error Kp Kd Kanan Kiri Waktu Keterangan 1 1 0 43-2 11,08 Tidak Stabil 2 1 1 47-5 12,84 Tidak Stabil 3 2 0 11-29 10,85 Tidak Stabil 4 2 1 4-12 10,63 Tidak Stabil 5 2 2 14-35 10,16 Tidak Stabil 6 3 0 17-25 10,18 Tidak Stabil 7 3 1 6-8 10,79 Stabil 8 3 2 26-40 11,36 Tidak Stabil 9 3 3 11-20 10,56 Tidak Stabil 10 4 0 21-43 11,44 Tidak Stabil 11 4 1 11-18 12,45 Tidak Stabil 12 4 2 7-14 10,38 Tidak Stabil 13 4 3 13-23 11,18 Tidak Stabil 14 4 4 9-13 10,59 Tidak Stabil 15 5 0 15-21 12,22 Tidak Stabil 16 5 1 7-6 10,51 Stabil 17 5 2 4-4 11,01 Stabil 18 5 3 3-3 11,2 Stabil 19 5 4 4-2 10,53 Stabil 20 5 5 11-12 11,16 Tidak Stabil Gambar 15 Hasil uji coba threshold Gambar 16. Ilustrasi lintasan uji speed test

48 No Tabel 2. Pengujian threshold di segala kondisi pencahayaan Batas Nilai Kondisi Penerangan Gambar Asli Hasil Threshold Particle Particle Analisis Keterangan Malam Hari 1 Lampu Menyala 10 10 Jam (21.04) WIB Malam Hari 2 Lampu Menyala 16 18 Jam (23.00) WIB Pagi Hari 3 Lampu Menyala 27 29 Jam (06.25) WIB Pagi Hari 4 Lampu Padam 20 23 Jam (08.00) WIB Siang Hari 5 Lampu Menyala 25 25 Jam (13.50) WIB Siang Hari 6 Lampu Padam 21 23 Jam(14.00)WIB Sore Hari 6 Lampu Padam 20 21 Jam (15.00) WIB 7 Lampu Menyala 18 19 Sore Hari Jam (16.15)WIB

49 Tabel 3. Hasil pengujian kamera dan LabVIEW Kondisi Jumlah Keberhasilan Persentase Keberhasilan Malam Hari (lampu hidup) Pagi Hari (lampu hidup) Pagi Hari (lampu mati) 10 10 10 9 10 9 90% 100% 90% Siang Hari (lampu hidup) 10 9 90% Siang Hari (lampu mati) 10 9 90% Sore Hari (lampu hidup) 10 9 90% Sore Hari (lampu mati) 10 7 70% Total 70 52 88,50% Gambar 17. Pengujian speed test

50 Tabel 4. Hasil pengujian Speed test Gambar 18. Ilustrasi lintasan uji maneuver test

51 Gambar 19. Pengujian maneuver test

52 Tabel 5. Hasil pengujian maneuver test D. Pengujian Maneuver test Pengujian maneuver test ini bertujuan agar kapal dapat bermaneuver melewati bola-bola yang tersusun dengan susunan jarak bola sekitar -/+ 1,5 meter, bola warna yang akan di deteksi yaitu menggunakan bola warna hijau dengan jumlah susunan 3 buah bola. Gambar 18 menunjukkan ilustrasi lintasan maneuver test dengan 4 bola warna yang tersusun. Gambar 19 menunjukkan contoh hasil pengujian maneuver test. Tabel 5 menunjukkan hasil pengujian maneuver test. V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berikut ini merupakan kesimpulan dari penelitian ini yang telah dilaksanakan beberapa pengujian. 1. Sistem robot kapal sudah berhasil untuk dikendalikan secara otomatis, dengan tingkat keberhasilan untuk speed test sebesar 80% dan maneuver test sebesar?%. 2. Hasil data uji speed test, didapatkan kondisi kapal lebih stabil saat nilai pulsa motor diberi nilai 1200, serta tingkat persentase yang didapat lebih baik sebesar 80%. 3. Hasil data uji software LabVIEW telah berhasil dilakukan, dengan mengatur nilai Hue Saturation Value (HSV) secara tetap. Di dapatkan persentasi keberhasilan 88,5%, dari tingkat pencahayaan yang berbedabeda. 4. Hasil dari data pengujian tuning kontrol P dan D, hasil data menunjukan nilai overshot membesar ketika diberi nilai konstanta kecil, sehingga membuat kondisi kapal tidak stabil. Dengan memberi nilai Kp =5 dan Kd=3, overshot yang didapat bisa diredam. B. Saran Adapun saran bagi pengembangan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Merubah masukan nilai referensi dari sensor kompas menggunakan Global Positioning System (GPS), sehingga arah

53 dan pergerakan kapal dapat diposisi yang tepat. 2. Merubah aktuator motor brushless out runner dengan aktuator brushless in runner karena torsi rpm yang dihasilkan brushless in runner lebih besar sehingga untuk pengontrolan kapal lebih mudah dikendalikan saat maneuver test. DAFTAR PUSTAKA [1] Darma Putra.(2010). Pengolahan Citra Digital. Yogyakarta : Penerbit Andi Offset. [2] Shapiro, Linda & Stockman, George.(2000). Computer Vision, paper 13. [3] https://lecturer.eepisits.edu/~nana/indexfiles/referensi/computervision/comput e%20vision.pdf diakses pada 18-04-2014. [4] National Instruments, NI-IMAQ for USB Cameras User Guide, Januari 2005 [5] National Instruments, NI-Vision for LabVIEW User Manual, November 2005 [6] Syahrul.(2014).Pemrograman Mikrokontroler AVR. Penerbit Informatika. [7] Kadir, Abdul. (2012). Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler dan Pemrograman menggunakan Arduino. Andi Offset [8] Panduan Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional 2013